• Tidak ada hasil yang ditemukan

FIQIH TATA CARA HAJI TAMATTU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "FIQIH TATA CARA HAJI TAMATTU"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

FIQIH

TATA CARA HAJI

TAMATTU

Tamattu artinya bersenang-senang adalah melaksanakan Ibadah Umrah terlebih dahulu dan setelah itu baru melakukan Ibadah Haji. setelah selesai melaksanakan Ibadah Umran yaitu : Ihram, tawaf, Sa’i jamaah boleh langsung tahallul, sehingga jama’ah sudah bisa melepas ihramnya.

Selanjutnya jama’ah tinggal menunggu tanggal 8 Zulhijah untuk memakai pakaian Ihram kembali dan berpantangan lagi untuk melaksanakan Ibadah Haji. Karena kemudahan itulah Jema’ah dikenakan “Dam” atau denda. yaitu menyembelih seekor kambing atau bila tidak mampu dapat berpuasa 10 hari. 3 hari di Tanah Suci, 7 hari di Tanah Air.

Bagi jema’ah yang lebih awal berada di Madinah persiapan ihramnya dilaksanakan di Madinah sedangkan Miqatnya dilakukan di Bir Ali (Zulhulaifah), di jalan raya menuju Mekah sekitar 12 KM dari kota Madinah. Sedangkan bagi jema’ah yang datang belakangan dan langsung ke Mekah miqatnya dapat dilakukan di pesawat udara saat melintas batas miqat. Persiapan Ihram untuk ibadah Umrah sebaiknya dilakukan di tanah air sebelum berangkat.

PELAKSANAAN IBADAH UMRAH HAJI TAMATTU

Bagi Jama’ah haji yang baru berangkat ataupun telah sampai dapat melakukan niat dan melaksanakan tertib haji sebagai berikut :

Persiapan Ihram :

Memotong Kuku.

Memotong rambut secukupnya.

Mandi sunnat ihram.

Memakai wangi-wangian.

Memakai pakaian ihram.

MIQAT di Saudi. (Bir Ali, Rabiqh, Zatu Irqin, Qarnul Manazil dan Yalamlam) Ditempat Miqat ini jama’ah melakukan hal-hal sebagai berikut :

Shalat sunnat ihram 2 rakaat, jika mungkin.

Berniat Haji : Labbaika Allahumma’ Umratan

(2)

Tiba di Mekah jama’ah akan langsung masuk penginapan untuk istirahat sejenak, selama di mekah jema’ah melakukan kegiatan sebagai berikut :

Umrah (Tawaf , Sa’i).

atau Tawaf saja 7 kali keliling.

Apabila rangkaian ibadah tersebut sudah dilaksanakan, maka selesailah pelaksanaan ibadah Umrah. Jama’ah sudah boleh mengganti pakaian Ihram dengan pakaian biasa, sambil menunggu saatnya pelaksanaan ibadah Haji 8 Zulhijah. Jama’ah Haji Tamattu sudah boleh nelakukan apa saja yang terlarang selama Ihram.

PELAKSANAAN IBADAH HAJI TAMATTU

Ibadah Haji dimulai dengan memakai pakaian dan niat Ihram pada tanggal 8 Zulhijah. Persiapan Ihram dilakukan di tempat penginapan Mekah, sedangkan shalat sunat dan niat Ihramnya bisa dilakukan di rumah atau Masjidil Haram. Niatnya : Labbaika Allahumma’ Hajjan.

PELAKSANAAN IBADAH HAJI TAMATTU

TEMPAT TANGGAL KEGIATAN

Mekah 8 Zulhijah (pagi) Berangkat ke Mina atau langsung ke Arafah.

Mina 8 Zulhijah (siang – malam) Mabit atau menginap di Mina sebelum

berangkat

ke Arafah, sebagaimana yang dilakukan

Rasullulah SAW

Mina – Arafah 9 Zulhijah (Pagi) Berangkat ke Arafah setelah matahari terbit atau

setelah shalat Subuh.

Arafah 9 Zulhijah (Siang – sore) Berdo’a, zikir, tasbih sambil menunggu waktu

wukuf (pada tengah hari).

Shalat Zuhur dan Ashar di jamak qasar (zuhur 2

rakaat, Ashar 2 rakaat) dilaksanakan pada

waktu zuhur

Setelah shalat laksanakan wukuf dengan

(3)

setengah hari sampai waktu Maqrib.

Arafah-Muzdalifah 9 Zulhijah (sore-malam) Setelah matahari terbenam segera berangkat ke

Muzdalifah. Shalat Maqrib dilaksanakan di

Muzdalifah di jamak dengan shalat Isya seperti

yang dilakukan Rasulullah.

Muzdalifah 9 Zulhijah (malam) Shalat Maqrib dan Isya dijamak ta’khir.

Mabit (berhenti sejenak) di Muzdalifah, paling

kurang sampai lewat tengah malam. sambil

mengumpulkan krikil untuk melontar Jumrah

Aqabah.

Mengumpulkan 7 butir batu krikil untuk

melontar “Jumrah Aqabah” besok pagi.

Setelah shalat subuh tanggal 10 Zulhijah

berangkat ke Mina

Mina 10 Zulhijah Melontar Jumrah Aqabah 7 kali.

Tahallul awal.

Lanjutkan ke Mekah untuk melakukan tawaf

ifadah, Sa’i dan disunatkan tahallul Qubra.

Harus sudah berada kembali di Mina sebelum

Magrib.

Mabit di Mina, paling tidak sampai lewat

tengah malam.

Mina 11 Zulhijah Melontar Jumrah Ula, Wusta dan Aqabah

masing – masing 7 kali.

(4)

Maqrib sampai lewat tengah malam.

Mina 12 Zulhijah Melontar Jumrah Ula, Wusta dan Aqabah

waktu subuh masing – masing 7 kali.

Bagi yang Nafar awal, kembali ke Mekah

sebelum maqrib ,lanjutkan dengan tawaf

ifadah dan Sa’i serta Tahallul Qubra bagi yang

belum.

Bagi yang Nafar Tsani, mabit di Mina.

Mina 13 Zulhijah (pagi) Bagi yang Nafar Tsani :

Melontar Jumrah Ula, Wusta dan Aqabah

masing-masing 7 kali

Kembali ke Mekah

Mekah 13 Zulhijah (siang – malam) Tawaf ifadah, Sa’i dan Tahallul Qubra bagi

yang belum. Bagi yang sudah melakukan Sa’I

sesudah tawaf Qudum (ketika baru tiba di

Mekah) tidak perlu Sa’i langsung saja

melakukan Tahallul.

Referensi

Dokumen terkait

2. Pada kotak Name, isikan nama field pertama, yaitu NPM, kemudian pilih typenya pada kotak Type yaitu Text dgn menclick tanda combo panah kebwh. Selanjutnya isikan size nya yaitu

Studi yang dilakukan untuk melihat keberhasilan perawatan yang diberikan berdasarkan ICON pada pasien di RSGM UNAIR Surabaya juga menunjukkan hasil yang minimal

Dalam kaitan dengan proses perpanjangan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) Bangunan Gedung, pemeriksaan berkala dilakukan pada tahap pemanfaatan bangunan gedung di mana dilakukan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efek dari perlakuan awal pembekuan, variasi suhu dan waktu penggorengan vakum pada kualitas keripik nangka yang

Sinergi pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang tepat sasaran dan rasionalisasi berbagai anggaran untuk dapat disalurakan sebagai bantuan bagi masyarakat di

Maka dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh dari variabel persepsi kemanfaatan pengguna (perceived usefulnes), persepsi kemudahan pengguna (perceived ease of use), intensitas

intelektual perusahaan. Goldfire mampu mengkombinasikan data internal perusahaan dengan informasi yang bersumber dari publik. Sebelumnya, pengembang produk di

Meskipun secara produktivitas dan keuntungan ekonomis penggunaan varietas Hot Chili lebih unggul dibandingkan dengan Tanjung-2, namun kenyataan di lapangan berdasarkan