• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJIAN AKHIR TRIWULAN I SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UJIAN AKHIR TRIWULAN I SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

UJIAN AKHIR TRIWULAN I

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)

Disusun Oleh :

Marina Nova Sari (P056164081.56)

Dosen :

Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc

PROGRAM PASCASARJANA

SEKOLAH BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR

APRIL

(2)

Soal Nomor 1

Jawablah pertanyaan pertanyaan pada salah satu dari kasus yang terdapat pada buku Management Information System, Edisi ke 10 karya O’Brien dan Marakas chapter 1. Anda dapat memilih case nomer 2 (halaman 61-62), case nomer 3 (halaman 75) atau case nomer 4 (halaman 77-78)

CASE NOMER 2

1. Sebagaimana dinyatakan dalam kasus ini, The New York Times memilih

untuk menyebarkan inovasi kelompok dukungan mereka sebagai layanan bersama seluruh unit bisnis. Menurut Anda apa artinya ini? Apa keuntungan memilih pendekatan ini? Apakah ada kerugiannya?

Jawaban :

The New York Times memilih untuk menyebarkan inovasi kelompok dukungan mereka sebagai layanan bersama seluruh unit bisnis, hal tersebut mengartikan bahwa perusahaan The New York Times bergerak menjadi perusahaan dengan konsep sistem terbuka dan sistem lingkaran tertutup. The New York Times melakukan pendekatan dengan memfokuskan pengembangan inovasi teknologi informasi melalui pengumpulan ide inspiratif dari berbagai pihak. Sebagai suatu sistem yang terbuka, The New York Times terhubung dengan lingkungannya melalui kontes inovasi yang dilakukan perusahaan untuk mendapatkan ide dari pihak luar. Selain itu perusahaan The New York Times juga melakukan kerja sama dengan unit bisnis lain di luar keahlian The New York Times seperti Adobe Developers pada pengembangan aplikasi Times Reader 2.0 dan Netflix dalam pembuatan peta interaktif. Kedua upaya tersebut dilakukan untuk membangun model inovasi bisnis yang lebih solid. Sedangkan sebagai sistem lingkaran tertutup, The New York Times tetap mengambil keputusan sendiri berkaitan dengan kegiatan operasionalnya.

Kelebihan yang diperoleh The New York Times melalui pendekatan ini antara lain:

1) The New York Times dapat memperoleh berbagai macam ide karena adanya berbagai pihak luar yang terlibat dalam memberikan inovasi teknologi informasi bagi perusahaan.

2) The New York Times mampu memperoleh dukungan untuk melaksanakan berbagai inovasi unggul melalui kerjasama dengan pihak lain yang kompeten dibidang masing-masing.

(3)

4) Meminimalisir biaya dengan mengefisiensikan biaya pada proses perbaikan (process development) dan otomatisasi. Upaya ini dilakukan melalui penggunaan software untuk rapid development berupa penggunaan aplikasi pengembangan cepat (rapid application), yaitu software metode pengembangan yang digunakan untuk perencanaan singkat sebelum membentuk prototipe rapid.

Walaupun pendekatan ini memberikan berbagai macam keuntungan bagi The New York Times, namun tidak menutup kemungkinan adanya kelemahan dari pendekatan ini. Kelemahan pendekatan ini yang dapat diperoleh The New York Times antara lain:

1) Perusahaan yang sehat dan berkembang perlu menyisihkan 90-95% dari dana inovasinya untuk inovasi sesuai inti bisnisnya dan 5-10% untuk model bisnis baru. Artinya perlu ada kepastian dana yang tidak sedikit dalam upaya inovasi ini.

2) Bila tidak dilakukan secara berhati-hati, keterbukaan The New York Times untuk menjalin kerjasama membuka peluang terjadinya kebocoran ―informasi berharga‖ kepada pihak luar.

2. Boston Scientific menghadapi tantangan menyeimbangkan keterbukaan

dan berbagi dengan keamanan dan kebutuhan untuk membatasi akses ke informasi. Bagaimana penggunaan teknologi memungkinkan perusahaan untuk mencapai kedua tujuan pada waktu yang sama? Apa jenis perubahan budaya yang diperlukan untuk ini menjadi mungkin? Apakah ini lebih penting daripada teknologi terkait masalah? Kembangan beberapa contoh untuk membenarkan jawaban Anda.

Jawaban :

Boston Scientific menghadapi tantangan untuk memadukan keterbukaan

dan berbagi data tanpa membocorkan data rahasia perusahaan melalui software Goldfire. Goldfire membuat aliran kerja otomatis (automated workflow) yang dapat menganalisa pasar dan memanfaatkan kekayaan

intelektual perusahaan. Goldfire mampu mengkombinasikan data internal perusahaan dengan informasi yang bersumber dari publik. Sebelumnya, pengembang produk di Boston Scientific bekerja dengan software Silos yang aksesnya terbatas bila digunakan untuk bekerjasama dengan rekan kerja pada lini produksi yang berbeda. Informasi begitu tertutup sehingga bahkan jika ilmuwan menemukan sesuatu yang bermanfaat dari proyek sebelumnya, mereka tidak dapat mengaksesnya. Melalui Software Goldfire ini, pihak luar bisa mengakses data yang diperlukan selama dinilai data tersebut bukan rahasia perusahaan. Berdasarkan hal tersebut maka akan tercipta

(4)

keseimbangan antara keterbukaan dengan keamanan berbagi data dimana pihak luar bisa mengakses data yang diperlukan namun perusahaan tetap menjaga data rahasia perusahaan karena software goldfire ini mampu untuk menyaring data.

Meskipun perusahaan memiliki teknologi sistem informasi yang canggih, hal tersebut tidak akan berguna bila yang menjalankan teknologi tersebut dalam hal ini karyawan dan pihak ketiga tidak memiliki kedisiplinan dan tanggung jawab dalam menjaga data perusahaan. Perubahan budaya yang diperlukan salah satunya dengan cara mengubah etika penggunaan data perusahaan. Mengubah etika penggunaan data perusahaan lebih penting dibandingkan teknologinya sendiri karena suatu teknologi tidak akan dapat berjalan sendiri. Sehingga secanggih apapun teknologi, teknologi tersebut akan bermanfaat positif jika yang menggunakannya juga bijaksana.

Karyawan harus ditegaskan bahwa akses internet dan teknologi informasi yang diberikan perusahaan difokuskan untuk menunjang kinerja perusahaan. Oleh karena itu, sebagai seorang pengguna teknologi informasi di perusahaan, maka penggunaan akses internet yang beretika sudah menjadi kewajiban bagi setiap karyawan. Beberapa perusahaan memberikan sanksi yang tegas bagi pelanggaran aturan ini, misalnya Perusahaan Link staffing services Inc, memiliki kebijakan pegawai yang ketat dalam penggunaan teknologi informasi, dan harus ditaati oleh semua pegawai. Pelanggaran dapat ditindaklanjuti dengan pemutusan hubungan kerja. Untuk menunjang kebijakan tersebut, perusahaan menggunakan pengawasan jaringan dan alat software audit untuk mencatat penggunaan komputer pegawai.

Bagi pihak ketiga atau pihak luar, perusahaan harus dengan tegas menyampaikan dan menegaskan kesepakatan yang harus dipatuhi pihak luar ketika ingin mengakses data. Selain itu perlu ada kepercayaan dan komitmen dari kedua belah pihak untuk saling menghormati dalam pemanfaatan informasi yang diperoleh melalui teknologi informasi. Hal ini merupakan kode etik yang menjadi respon dalam mengatasi potensi bahaya dan resiko saat pengaplikasian teknologi informasi.

3. Peta penyewaan video yang dikembangkan oleh The New York Times dan

Netflix grafis menampilkan popularitas film di lingkungan dari kota-kota besar di Amerika Serikat. Bagaimana Netflix menggunakan informasi ini untuk meningkatkan bisnis mereka? Bisakah perusahaan lain juga memanfaatkan data ini? Bagaimana? Berikan beberapa contoh.

(5)

Informasi penyewaan video tersebut berguna bagi Netflix untuk mengambil keputusan dalam pengembangan bisnisnya. Dengan informasi ini dapat diketahui peta permintaan masyarakat pelanggan Netflix, sehingga dapat ditentukan film-film apa saja yang perlu diperbanyak stoknya untuk disewakan dan film-film yang tidak begitu diminati oleh para pelanggan dapat dikurangi atau dibatasi stoknya. Netflix dapat mengatur pengeluaran uang untuk stok film dengan lebih efisien. Kedepannya juga dengan mempelajari perilaku pelanggan Netflix dalam menyewa film maka dapat diketahui jenis film apa yang sering disewa oleh pelanggan . Hal ini bermanfaat bagi peningkatan pelayanan kepada pelanggan yaitu Netflix dapat menginformasikan kepada pelanggan bila ada film baru yang sesuai dengan jenis film yang sering disewa oleh pelanggan. Informasi penyewaan video ini dapat memberikan manfaat pada perusahaan lain untuk kepentingan bisnisnya, antara lain :

1) Perusahaan-perusahaan penyedia film seperti halnya distributor film, rental film, toko penjual video film, bisa mengetahui selera dari target pasar, sehingga bisa menentukan film apa saja yang sebaiknya diputar, dijual atau didistribusikan di satu daerah dan daerah lainnya, karena setiap daerah belum tentu memiliki kesukaan terhadap genre film yang sama, Misalnya film Milk, kisah mengenai aktivist Harvey Milk, populer di San Fransisko dan pusat kota lainnya, tetapi tidak terlalu populer di suburban bagian selatan kota. Last Chance Harvey, sebuah komedi romantis yang dibintangi Dustin Hoffman dan Emma Thompson, disukai oleh masyarakat kaya pinggiran kota (seperti Scarsdale), tetapi tidak oleh masyarakat di pusat kota (seperti Manhattan). Peta interaktif ini juga bermanfaat sebagai sarana promosi tidak langsung bagi film-film yang ditampilkan dalam peta.

2) Pihak lain yang dapat memperoleh manfaat adalah produsen film. Melalui peta interaktif yang disediakan Netflix dan The New York Times, dapat membantu produsen film dalam menentukan genre film yang paling banyak diminati pasar disuatu populasi tertentu. Hal ini berimplikasi pada penghematan biaya survey yang seharusnya dilakukan untuk memutuskan genre film yang sebaiknya diproduksi dan meminimalisir kerugian akibat memproduksi film yang kurang diminati pasar.

3) Investor memperoleh manfaat yang berharga bagi investasi yang akan dilakukannya terkait dunia film. Misalnya investasi dalam bisnis pembuatan film,distributor, usaha penyewaan video film dan lain-lain. 4) Pihak industri media cetak, elektronik maupun online juga memperoleh

manfaat dari peta interaktif yang disediakan Netflix dan The New York Times. Dengan informasi yang didapatkan dari peta interaktif ini maka industri media dapat memperoleh informasi yang terbaru (up to date) mengenai film yang sedang populer di kalangan masyarakat, sehingga

(6)

industri media dapat memberikan informasi yang sedang marak dibahas oleh masyarakat yang membuat orang tertarik untuk membeli dan membaca media tersebut.

5) Masyarakat umum dapat mengambil manfaat dari peta interaktif Netflix yang membantu mereka mengambil keputusan mengenai film apa yang menarik untuk dibeli atau ditonton. Misalnya ketika masyarakat pembaca peta mencari informasi mengenai 100 besar film box office maka secara otomatis akan ditampilkan beraneka film yang masuk kategori tersebut dan memungkinkannya mengetahui film-film yang sebelumnya tidak diketahuinya.

Soal Nomor 2

Buatlah Ringkasan dan review atas buku O’brien dan Marakas chapter 9 tentang E-Commerce. Lakukan observasi pada situs situs: www.amazon.com ; www.1800flowers.com (Berikanlah ulasan kritis atas penerapan E Commerce pada sistus tersebut, pilih salah satu). Hal yang sama dapat anda lakukan pada salah satu situs www.bukalapak.com ; www.lazada.co.id ; www.tokopedia.com ; www.traveloka.com ; www.blibli.com . Jadikanlah ulasan kritis anda tersebut sebagai lampiran dari ringkasan dan review atas chapter tentang E Commerce tersebut.

Jawaban : RINGKASAN:

e-Commerce. E-commerce encompasses the entire online process of developing, marketing, selling, delivering, servicing, and paying for products and services. The Internet and related technologies and e-commerce Websites on the World Wide Web and corporate intranets and extranets serve as the business and technology platforms for e-commerce marketplaces for consumers and businesses in the basic categories of business-to-consumer (B2C), business-to-business (B2B), and consumer-toconsumer (C2C) e-commerce. The essential processes that should be implemented in all e-commerce applications—access control and security, personalizing and profiling, search management, content management, catalog management, payment systems, workflow management, event notification, and collaboration and trading—are summarized in Figure 9.4.

(7)

Consumer-to-Consumer (C2C) e-Commerce. The huge success of online auctions like eBay, where consumers (as well as businesses) can buy from and sell to one another in an auction process at an auction Web site, makes this e-commerce model an important e-e-commerce business strategy. Thus, participating in or sponsoring consumer or business auctions is an important e-commerce alternative for B2C, C2B (consumer-to-business), or B2B e-commerce. Electronic personal advertising of sumer e-commerce portals, or personal Web sites is also an important form of C2C e-commerce.

B2C e-Commerce. Businesses typically sell products and services to consumers at e-commerce Web sites that provide attractive Web pages, multimedia catalogs, interactive order processing, secure electronic payment systems, and online customer support.

B2B e-Commerce. Business-to-business applications of e-commerce involve electronic catalog, exchange, and auction marketplaces that use Internet, intranet, and extranet Web sites and portals to unite buyers and sellers. Many B2B e-commerce portals are developed and operated for a variety of industries by third-party market-maker companies called infomediaries, which may represent consortiums of major corporations.

Some of the key factors for success in e-commerce

1. Selection and Value. Attractive product selections, competitive prices, satisfaction guarantees, and customer support after the sale.

2. Performance and Service. Fast and easy navigation, shopping, and purchasing, and prompt shipping and delivery.

(8)

3. Look and Feel. Attractive Web storefront, Web site shopping areas, multimedia product catalog pages, and shopping features.

4. Advertising and Incentives. Targeted Web page advertising and e-mail promotions, discounts, and special offers, including advertising at affiliate sites.

5. Personal Attention. Personal Web pages, personalized product recommendations, Web advertising and e-mail notices, and interactive support for all customers.

6. Community Relationships. Virtual communities of customers, suppliers, company representatives, and others via newsgroups, chat rooms, and links to related sites.

7. Security and Reliability. Security of customer information and Web site transactions, trustworthy product information, and reliable order fulfillment.

8. Great Customer Communication. Easy-to-find contact information, online order status, product support specialists.

e-Commerce Marketplaceaces

1. One to Many. Sell-side marketplaces. Host one major supplier, who dictates product catalog offerings and prices. Examples: Cisco.com and Dell.com .

2. Many to One. Buy-side marketplaces. Attract many suppliers that flock to these exchanges to bid on the business of a major buyer like GE or AT&T. 3. Some to Many. Distribution marketplaces. Unite major suppliers who

combine their product catalogs to attract a larger audience of buyers. Examples: VerticalNet and Works.com .

4. Many to Some. Procurement marketplaces. Unite major buyers who combine their purchasing catalogs to attract more suppliers and thus more competition and lower prices. Examples: the auto industry.

5. Many to Many. Auction marketplaces used by many buyers and sellers that can create a variety of buyers. Examples: eBay and FreeMarkets.

CASE STUDY : Lazada.co.id

Indonesia telah menjadi surga bagi para penggiat bisnis E-commerce akhir-akhir ini. Tidak hanya pelaku E-commerce lokal, yang dari hari ke hari selalu mencatatkan nama baru di daftar panjang perusahaan E-commerce yang hadir di Indonesia, tetapi E-commerce asing pun tak ingin ketinggalan untuk merasakan atmosfer yang cukup baik ini. Beberapa perusahaan asal luar negeri pun sudah secara resmi menyatakan hadir di tengah-tengah masyarakat Indonesia secara langsung. Beberapa di antaranya menunjukkan keseriusan untuk menggarap pasar di Indonesia, salah satunya dengan cara membuka kantor perwakilan di Indonesia.

(9)

Salah satu contoh dari perusahaan yang menggunakan E-commerce adalah Lazada Indonesia. Lazada Indonesia (www.lazada.co.id) lebih berfokus kepada tipe e-commerce B2C atau Business to Customer karena tujuan utama perusahaan adalah menyerap customer individu yang melakukan transaksi di situs mereka. Dalam Business to Customer akan lebih terfokus bagaimana mekanisme dasar bagi pembeli untuk mengakses perusahaan tersebut di dalam sebuah web yang sudah disediakan oleh perusahaan. Setelah itu bagaimana pelayanan situs tersebut dan yang paling rumit adalah bagaimana menciptakan tantangan utama untuk penjualan. E-commerce memberikan pengalaman berbelanja yang sesungguhnya dengan dapat membeli dari rumah dan dapat dilakukan selama 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu.

Lazada adalah jaringan e-commerce yang berpusat di Timur Tengah, tepatnya di Dubai, Uni Emirat Arab. Lazada sendiri menggunakan nuansa biru dan oranye yang mirip dengan tema yang digunakan oleh Amazon. Lazada fokus menjual produk consumer electronic dan peralatan rumah tangga. Sejumlah merk terkenal telah terdaftar di Lazada Indonesia. Perusahaan Lazada merupakan top

online retailer di Indonesia. Lazada Indonesia adalah bagian dari network Lazada

Asia Tenggara, dimana kehadirannya menandai awal berdirinya Lazada di negara-negara lain yaitu: Malaysia, Thailand, Philippine, dan Vietnam.

Perusahaan ini memberikan kesempatan kepada konsumen untuk membeli segala jenis produk yang berkaitan dengan elektronik, dekorasi rumah tangga hingga produk kesehatan dan kecantikan hanya dengan mengakses ke website yang telah disediakan. Produk pesanan akan di antar ke rumah-rumah konsumen dengan pelayanan kurir yang cepat dengan kualitas produk yang terbaru dan terbaik. Pembayaran juga dapat di lakukan dengan uang tunai bila tidak memiliki kartu kredit. Pelayanan yang Lazada berikan memiliki kelebihan tersendiri dalam pasar Indonesia, antara lain :

1) Pilihan Produk Berkualitas yang beragam di Lazada Indonesia dapat dijumpai 12 kategori produk utama.

2) Penawaran Khusus atau Promo Produk. Dalam belanja online seperti Lazada Indonesia juga sangat memperhatikan dinamika kehidupan masyarakat Indonesia. Berbagai penawaran istimewa dilakukan baik yang tidak bertema maupun yang disesuaikan degan tema. Ini tentu saja menjadi kelebihan dari belanja online karena eksekusi promo secara bersamaan antar tema dalam e-commerce lebih mudah dilakukan dibanding di dalam toko fisik.

3) Layanan Super Untuk Konsumen (Raja). Di dunia online konsumen adalah raja karena anda tinggal menekan tombol telepon bila ingin menanyakan produk, atau complain mengenai layanan, konsumen tinggal klik, barang diantar, dan pilih model pembayaran, atau bahkan konsumen hanya tinggal meminta jam berapa barang harus diantar ke rumah anda, dll. Tidak perlu repot dengan semua hal yang ada dalam belanja konvensional.

(10)

Layanan luar biasa atau layanan super yang disediakan Lazada antara lain : 1) Layanan Telepon Hotline. Anda dapat melepon ke nomor telepon yang

tercantum di web.

2) Gratis Biaya Kirim ke seluruh Indonesia

3) Waktu Kirim. Walaupun belum menerapkan waktu kirim hari yang sama (same day delivery), tapi Lazada Indonesia sudah membuktikan kemajuan baik dalam hal layanan pengiriman. Kini pengiriman dilakukan dalam rentang waktu 2-6 hari ke seluruh Indonesia.

Walaupun mengalami hambatan dalam melakukan penjualan di awal – awal pembentukan Lazada Indonesia, pihak Lazada sangat merespon dengan sangat baik dengan melakukan berbagai promo untuk menaikkan keinginan masyarakat berbelanja di dalam situs mereka. Sehingga jika melihat kesuksesan yang diraih oleh Lazada kita dapat menyimpulkan bahwa system E-commerce yang dibawa oleh perusahaan rocket internet dengan anak perusahannya yaitu Lazada sangat diminati oleh para konsumen. Sedangkan untuk kekuranggan dari E-commerce Lazada Indonesia adalah :

1) Tidak menutup kemungkinan dari konsumen yang berkunjung ke web ini dan meragukan integeritas dari situs E-commerce ini yang dikarenakan nomor customer yang dicantumkan di situs merupakan nomor provider untuk telepon genggam yang dianggap sama kebanyakan situs / penjual produk bohonggan (penipuan) yang juga tersebar di internet.

2) Respon layanan konfirmasi pembayaran yang masih sedikit terlambat 3) Beberapa produk yang available stock di website ternyata out of stock di

gudang

4) Layanan M-Banking dan pembayaran kartu kredit yang belum memiliki integritas tinggi

Soal nomor 3

Jelaskan bagaimana pengembangan sistem informasi dengan menggunakan pendekatan insourcing atau outsourcing di perusahaan dapat dilakukan! Jelaskan pula hal hal yang mempengaruhi kesuksesan dalam pengembangan system tersebut!

Jawaban :

Pendekatan insourcing

Melalui pendekatan ini, pengembangan dan penerapan sistem informasi manajemen perusahaan dilakukan dengan hanya melibatkan sumber daya di dalam suatu organisasi atau suatu perusahaan yaitu pegawai perusahaan itu sendiri.

(11)

Perusahaan yang menggunakan pendekatan ini umumnya memiliki divisi atau departemen information and communicatuion technology di dalam perusahaan yang khusus bertugas untuk mengurus pengembangan dan penerapan sistem informasi manajemen perusahaan. Pendekatan ini biasanya dilakukan oleh perusahaan yang memiliki sumber daya manusia yang memadai namun terbatas dari sisi biaya. Hal ini dikarenakan biaya untuk pengembangan suatu sistem informasi cukup mahal jika harus membeli dari pihak ketiga. Guna menunjang kesuksesan dengan menggunakan pendekatan insourcing, perusahaan harus memperhatikan beberapa hal berikut :

• Tenaga ahli dibidang teknologi informasi.

• Data dan informasi yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan sistem. • Perangkat penunjang kegiatan operasional perusahaan yang sesuai dengan

kebutuhan sistem.

• Pengendalian (control) terhadap sistem informasi yang akan diterapkan. • Perusahaan melakukan audit secara berkala kepada divisi IT yang

bertanggung jawab atas pengembangan sistem informasi. • Penyeleksian sumber daya manusia yang kompeten.

Pendekatan outsourcing

Perusahaan yang tidak dapat melakukan pengembangan Sistem Informasi sendiri (insourcing), dapat menggunakan jasa pihak ketiga (vendor) dengan membeli paket sistem informasi yang sudah jadi atau mengembangkan sistem informasi yang sesuai dengan permintaan atau kebutuhan perusahaan. Pendekatan ini disebut pendekatan Outsourcing. Pendekatan outsourcing dilakukan oleh perusahaan yang fokus terhadap core bisnisnya dan memiliki keterbatasan waktu dalam mengembangkan sistem informasi. Penggunaan pendekatan outsourcing dipercaya akan lebih cepat dan effisien dibanding menggunakan pendekatan

insourcing, karena perusahaan bekerjasama dengan pihak yang sudah

berpengalaman dalam bidang pengembangan sistem informasi. Dengan memilih perusahaan outsource yang memiliki keahlian tinggi serta yang selalu mengikuti perkembangan teknologi informasi. Faktor–faktor yang dapat mempengaruhi kesuksesan pengembangan sistem informasi outsourcing antara lain :

• Memahami tujuan perusahaan dan sasaran yang hendak dicapainya.

• Pemilihan pengembang atau vendor yang tepat dan terjamin keamanannya. • Terciptanya hubungan yang baik antara vendor dan perusahaan, tidak saja

pada saat proyek pengembangan tetapi untuk tahap selanjutnya, hal ini berkaitan dengan maintenance sistem informasi.

• Kontrak kerja yang jelas dan terstruktur antara vendor dan perusahaan. • Keterbukaan informasi antara perusahaan dan vendor, terutama dalam hal

perencanaan sistem informasi.

• Memperhatikan masalah yang akan berkembang pada saat proses pembuatan sistem informasi.

(12)

• Ketersediaan pendanaan yang dialokasikan khusus untuk pengembangan sistem informasi.

Soal Nomor 4

Mantainaibility merupakan salah satu karakteristik dari berkualitas

tidaknya suatu software. Jelaskan urgensi mantainaibility ini dalam konteks implementasi suatu sistem informasi di organisasi?

Jawaban :

Maintainability merupakan salah satu karakteristik dari kualitas suatu software. Software yang berkualitas harus memiliki maintainability yang baik. Software yang dikembangkan walaupun sudah melalui tahap pengujian dan

evaluasi tetap memiliki kekurangan seperti bug, kondisi error, dan sebagainya.

Software yang baik harus bisa diperbaiki dan dikembangkan. Maintainability

memegang peranan sangat penting dalam penerapan dan pengembangan sistem informasi karena pemeliharaan secara periodik atau berkala dapat mendeteksi sedini mungkin terjadinya kesalahan yang harus segera diperbaiki, mempertahankan sistem informasi tersebut, atau mengembangkan kinerjanya agar memiliki performa yang lebih baik dan sesuai dengan tujuan perusahaan.

Maintainability menjadi urgen ketika perusahaan harus menjaga efiensi

sistem yang sudah ada. Pemeliharaan ini diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja sistem yang digunakan agar dalam penggunaannya dapat optimal. Selain itu, tidak mudah untuk mengganti sistem yang digunakan oleh suatu organisasi atau perusahaan. Pergantian sistem akan menghabiskan biaya yang sangat mahal. Selain biaya yang sangat mahal, diperlukan adaptasi untuk menggunakan sistem yang baru. Oleh karena itu, maintainability sebaiknya dilakukan dengan baik sehingga jika ada kebutuhan baru tidak perlu mengganti sistem secara keseluruhan. Pengembang hanya perlu memperbaiki kesalahan yang timbul atau menambahkan beberapa fungsi baru untuk menjawab kebutuhan yang baru.

Soal Nomor 5

Jelaskan pula bagaimana konversi sistem informasi dari system informasi yang lama ke system informasi yang baru dapat dilakukan?

(13)

Konversi sistem merupakan tahapan yang digunakan untuk mengoperasikan sistem baru dalam rangka menggantikan sistem yang lama atau proses pengubahan dari sistem lama ke sistem baru. Terdapat beberapa metode untuk mengkonversikan sistem, diantaranya :

1. Konversi Langsung

Konversi ini dilakukan dengan cara menghentikan sistem lama dan menggantikannya dengan sistem baru. Cara ini adalah cara yang paling beresiko tetapi membutuhkan biaya yang lebih sedikit. Konversi langsung adalah pengimplementasian sistem baru dan pemutusan jembatan sistem lama, yang terkadang disebut pendekatan cold turkey. Apabila konversi sudah dilakukan, maka tidak ada cara untuk kembali ke sistem lama. Metode ini akan bermanfaat apabila :

1) Sistem tersebut tidak mengganti sistem lain. 2) Sistem yang lama sudah tidak bernilai lagi.

3) Sifat sistem yang baru bersifat kecil, sederhana, ataupun keduanya.

4) Rancangan sistem baru sangat berbeda dengan sistem lama, dan perbandingan antara sistem-sistem tersebut tidak berarti.

2. Konversi Paralel

Pada konversi ini, sistem baru dan sistem lama sama-sama dijalankan. Setelah masa tertentu, jika sistem baru telah diterima untuk menggantikan sistem lama, maka sistem lama segera dihentikan. Cara seperti ini merupakan cara paling aman tetapi paling mahal karena harus menjalankan dua sistem sekaligus. 3. Konversi Bertahap

Konversi dilakukan dengan menggantikan suatu bagian dari sistem lama dengan sistem baru. Jika terjadi sesuatu, bagian yang baru tersebut akan diganti kembali dengan yang lama. Jika tak terjadi masalah, modul-modul baru akan dipasangkan lagi untuk mengganti modul-modul lama yang lain. Dengan pendekatan ini, akhirnya semua sistem akan tergantikan oleh sistem baru. Cara seperti ini lebih aman daripada konversi langsung. Kelemahan dari metode ini adalah :

1) Perlunya dana untuk mengembangkan interface temporer dengan sistem yang lama.

2) Daya terapan yang terbatas.

3) Terjadi kemunduran semangat organisasi, sebab orang-orang tidak pernah merasa menyelesaikan sistem.

4. Konversi Pilot

Pendekatan ini dilakukan dengan cara menerapkan sistem baru hanya pada lokasi tertentu yang diperlukan sebagai pelopor. Jika konversi ini dianggap

(14)

berhasil, maka akan diperluas ke tempat-tempat yang lain. Ini adalah pendekatan dengan biaya dan resiko yang rendah. Dengan metode ini, maka hanya sebagian dari organisasilah yang mencoba mengembangkan sistem baru. Perbedaannya antara metode konversi pilot dengan metode konversi bertahap adalah pada metode konversi bertahap sistemnya yang mengalami segmentasi, akan tetapi pada metode konversi pilot, maka organisasinya yang tersegmentasi. Metode ini cocok untuk apabila sistem baru melibatkan prosedur baru dan telah terjadi perubahan drastis pada softwarenya. Fungsi dari sistem pilot adalah :

1) Tempat pengujian (test site).

2) Melatih pemakai seluruh organisasi dalam menghadapi lingkungan secara

Referensi

Dokumen terkait

Tanpa informasi internal maupun informasi eksternal, sulit bagi para menajer untuk mengambil berbagai keputusan dalam perusahaan. Informasi internal harus disiapkan sendiri

Sistem Informasi Sistem Pendukung Operasi Sistem Pendukung Manajemen Sistem Pemrosesan Transaksi Sistem Pengendalian Proses Sistem Kerja sama Perusahaan Sistem

 Mulai membenahi penerapan sistem informasi yang menggunakan komputer.  Pendokumentasiannya diklasifikasikan secara sistematis, Unit Pengolah Data diposisikan pada tingkat

biaya pengembangannya relatif lebih murah karena hanya melibatkan pihak perusahaan, sistem informasi yang dibutuhkan dapat segera direalisasikan dan dapat segera dilakukan

Jaringan di dalam suatu organisasi yang menggunakan teknologi Internet untuk menyediakan lingkungan dan kemampuan Internet di dalam perusahaan untuk sharing informasi, komunikasi,

proses konversi data yang baik merupakan hal yang penting karena data yang diformat atau disusun dengan tidak tepat sering dilaporkan sebagai salah satu penyebab utama dari

Pindo Deli Pulp and Paper Mills, diperlukan keselarasan antara bisnis proses, SDM, serta teknologi informasi serta perusahaan perlu fokus pada perbaikan terus-menerus melalui

satu fasilitas atau tim yang dapat beroperasi dengan sedikit peralatan dan staf. Kadangkala situasi ini akan menyebabkan perusahaan penyedia outsourcing tidak dapat