Daftar Isi
Daftar Isi
Pendahuluan
Pendahuluan
Konsep Gaya & Massa Inersia
Konsep Gaya & Massa Inersia
Hukum
Hukum hukum gerak Newton
hukum gerak Newton
•
• Hukum 1, 2 dan 3Hukum 1, 2 dan 3
Macam
Macam macam gaya
macam gaya
Macam
Macam macam gaya
macam gaya
•
• Gaya normalGaya normal •
• Bidang MiringBidang Miring •
• Tegangan tali dan katrolTegangan tali dan katrol •
• Gravitasi umumGravitasi umum •
• Gaya gesekGaya gesek
Strategi Umum Menyelesaikan soal dinamika
Strategi Umum Menyelesaikan soal dinamika
Pojok Komputer (4 sks only)
Pendahuluan
Pendahuluan
Secara pengalaman sehari
Secara pengalaman sehari hari gaya dilihat sebagai
hari gaya dilihat sebagai
dorongan atau tarikan.
dorongan atau tarikan.
Diperhatikan secara cermat tampaknya ada dua
Diperhatikan secara cermat tampaknya ada dua
macam gaya:
macam gaya:
gaya kontak yang terjadi melalui persentuhan
gaya kontak yang terjadi melalui persentuhan
gaya kontak yang terjadi melalui persentuhan
gaya kontak yang terjadi melalui persentuhan
(dorongan, tarikan, gesekan, pegas dll)
(dorongan, tarikan, gesekan, pegas dll)
gaya yang bekerja jarak jauh (action
gaya yang bekerja jarak jauh (action at a
at a
distance), misal : gaya gravitasi, gaya coulomb
distance), misal : gaya gravitasi, gaya coulomb
Jika dilihat pada level atomik, bahkan gaya kontak
Jika dilihat pada level atomik, bahkan gaya kontak
sebenarnya juga berupa action
Konsep Gaya & Massa Inersia
Konsep Gaya & Massa Inersia
Newton memikirkan gaya sebagai penyebab perubahan gerak. Newton memikirkan gaya sebagai penyebab perubahan gerak. Gerak adalah perubahan posisi terhadap waktu. Jadi besaran Gerak adalah perubahan posisi terhadap waktu. Jadi besaran
gerak yang penting adalah kecepatan. gerak yang penting adalah kecepatan.
Perubahan gerak berarti perubahan kecepatan, alias Perubahan gerak berarti perubahan kecepatan, alias
percepatan. percepatan.
Bilamana ada percepatan berarti ada gaya penyebabnya. Bilamana ada percepatan berarti ada gaya penyebabnya. Bilamana ada percepatan berarti ada gaya penyebabnya. Bilamana ada percepatan berarti ada gaya penyebabnya.
Massa adalah ukuran kuantitatif kemudahan benda diubah Massa adalah ukuran kuantitatif kemudahan benda diubah
keadaan geraknya. Massa menjadi ukuran inersia keadaan geraknya. Massa menjadi ukuran inersia
Hukum I Newton
Hukum I Newton
Hukum ini berasal dari Galileo: Hukum ini berasal dari Galileo:
Jika resultan gaya yang bekerja pada benda = 0, maka benda Jika resultan gaya yang bekerja pada benda = 0, maka benda
tsb tidak mengalami perubahan gerak. Artinya jika diam tsb tidak mengalami perubahan gerak. Artinya jika diam tetap diam, jika bergerak lurus beraturan, tetap lurus tetap diam, jika bergerak lurus beraturan, tetap lurus beraturan.
beraturan.
Disebut hukum inersia sebab menyatakan bilamana resultan Disebut hukum inersia sebab menyatakan bilamana resultan Disebut hukum inersia sebab menyatakan bilamana resultan Disebut hukum inersia sebab menyatakan bilamana resultan gaya=0, benda cenderung mempertahankan keadaannya gaya=0, benda cenderung mempertahankan keadaannya (inert).
(inert).
Jadi sebenarnya keadaan diam dan gerak lurus beraturan Jadi sebenarnya keadaan diam dan gerak lurus beraturan
tidaklah berbeda, dua
tidaklah berbeda, dua duanya tidak memerlukan adanya duanya tidak memerlukan adanya gaya; resultan gayanya sama dengan NOL.
gaya; resultan gayanya sama dengan NOL.
Patut diingat, gaya bersifat vektor, jadi resultannya dilakukan Patut diingat, gaya bersifat vektor, jadi resultannya dilakukan
Hukum II Newton
Hukum II Newton
Perubahan gerak, berarti perubahan kecepatan alias mengalami percepatan. Perubahan gerak, berarti perubahan kecepatan alias mengalami percepatan. Jika sebuah benda mengalami percepatan, maka pasti resultan gaya yang Jika sebuah benda mengalami percepatan, maka pasti resultan gaya yang bekerja pada benda tsb tidak sama dengan NOL.
bekerja pada benda tsb tidak sama dengan NOL. Hukum II Newton:
Hukum II Newton:
Jika resultan gaya ∑
Jika resultan gaya ∑FF bekerja pada massa m maka massa tersebut akan bekerja pada massa m maka massa tersebut akan mengalami percepatan
mengalami percepatan aa. Percepatan yang terjadi (. Percepatan yang terjadi (aa) akan sebanding ) akan sebanding dengan resultan gaya tsb, arahnya sama dengan arah resultan gaya tsb, dengan resultan gaya tsb, arahnya sama dengan arah resultan gaya tsb, dengan resultan gaya tsb, arahnya sama dengan arah resultan gaya tsb, dengan resultan gaya tsb, arahnya sama dengan arah resultan gaya tsb, dan besarnya akan berbanding terbalik dengan massanya (m)
dan besarnya akan berbanding terbalik dengan massanya (m) ∑
∑F F = m = m aa
Dalam menuliskan itu, kita telah memilih konstanta kesebandingannya =1, Dalam menuliskan itu, kita telah memilih konstanta kesebandingannya =1,
dan satuan F ditentukan oleh satuan m dan dan satuan F ditentukan oleh satuan m dan aa SI :
SI : satuan m : kg,satuan m : kg, satuan satuan aa : m/s: m/s22
satuan
Kedudukan berbagai rumus gaya
Kedudukan berbagai rumus gaya
Di SMA telah kita pelajari ada berbagai rumus gaya, seperti: Di SMA telah kita pelajari ada berbagai rumus gaya, seperti: F = ma
F = ma F = F = kxkx F = mv F = mv22/r/r
F = G m
F = G m11mm22/r/r22 1
1 22
F = k q
F = k q11qq22/r/r22
F =
F = == NN Dll
Dll
Hukum II Newton menyatakan : Hukum II Newton menyatakan :
Kita nyatakan pengaruh lingkungan pada suatu benda Kita nyatakan pengaruh lingkungan pada suatu benda secara kuantitatif dengan besaran yang disebut gaya F secara kuantitatif dengan besaran yang disebut gaya F (silakan dirumuskan bentuknya, tergantung interaksinya (silakan dirumuskan bentuknya, tergantung interaksinya misalnya : gaya gravitasi F=Gm
misalnya : gaya gravitasi F=Gm11mm22/r/r22, gaya pegas F = , gaya pegas F = kx, kx,
gaya gesek f=
gaya gesek f===N dll).N dll).
Bilamana kita berhasil menyatakan itu, maka dengan Bilamana kita berhasil menyatakan itu, maka dengan hukum II Newton, kita akan diberitahu perubahan gerak hukum II Newton, kita akan diberitahu perubahan gerak hukum II Newton, kita akan diberitahu perubahan gerak hukum II Newton, kita akan diberitahu perubahan gerak yang terjadi (a = F/m). Jika a diketahui, maka dengan yang terjadi (a = F/m). Jika a diketahui, maka dengan syarat awal yang cukup riwayat “hidup” benda itu akan syarat awal yang cukup riwayat “hidup” benda itu akan diketahui (kinematika , a
Hukum II Newton dan Interaksi
Hukum II Newton dan Interaksi
Sistem
Contoh: F= kx, F=Gm1m2/r2,
F= kq1q2/r2,
F=qBv
Sistem
Interaksi F= Interaksi a=F/m F=maV=
∫
a dtR=
∫
V dtPlus Syarat
Hukum III Newton
Hukum III Newton
Untuk setiap gaya aksi yang bekerja pada sebuah benda, Untuk setiap gaya aksi yang bekerja pada sebuah benda,
terdapat gaya reaksi yang bekerja pada benda lain, yang terdapat gaya reaksi yang bekerja pada benda lain, yang besarnya sama tapi berlawanan arah.
besarnya sama tapi berlawanan arah.
Kata kunci : besar sama, berlawanan, bekerja di dua benda Kata kunci : besar sama, berlawanan, bekerja di dua benda
berbeda. berbeda.
Secara ketat : dua gaya tersebut mestilah segaris kerja Secara ketat : dua gaya tersebut mestilah segaris kerja Secara ketat : dua gaya tersebut mestilah segaris kerja Secara ketat : dua gaya tersebut mestilah segaris kerja
Secara longgar: kedua gaya tersebut tidak mesti segaris kerja Secara longgar: kedua gaya tersebut tidak mesti segaris kerja
Pada dasarnya hukum ini menyatakan gaya pasti ada Pada dasarnya hukum ini menyatakan gaya pasti ada
penyebabnya. penyebabnya.
Kelemahan : hukum ini tidak menyatakan perlunya interaksi Kelemahan : hukum ini tidak menyatakan perlunya interaksi
Ilustrasi 1: Ilustrasi 1:
W
N
Sistem dan Lingkungan
Belajar mendefinisikan sistem dan lingkungan, serta menuliskan gaya yang bekerja pada sistem
Sistem: Kotak Lingkungan: meja
dan bumi
BUMI
Sebuah kotak terletak di atas meja dengan berat W.
Apakah gaya reaksi dari W ?
Ilustrasi 2: Ilustrasi 2:
BUMI
Sebuah gerobak ditarik oleh kuda. Kuda memberikan gaya tarik pada
Strategi Umum Menyelesaikan
Strategi Umum Menyelesaikan
Persoalan Dinamika
Persoalan Dinamika
1.
1. Tentukan sistem Tentukan sistem
2.
2. Gambar diagram gaya benda bebas pada sistem tersebutGambar diagram gaya benda bebas pada sistem tersebut
3.
3. Menguraikan gayaMenguraikan gaya gaya pada arahgaya pada arah arah yang arah yang
mempermudah penyelesaian mempermudah penyelesaian
4.
4. Memperhatikan arahMemperhatikan arah arah yang mungkin terjadinya arah yang mungkin terjadinya
kesetimbangan gaya kesetimbangan gaya kesetimbangan gaya kesetimbangan gaya
5.
5. Susun persamaan dengan memanfaatkan hukumSusun persamaan dengan memanfaatkan hukum hukum hukum
gerak Newton gerak Newton
6.
6. Selesaikan sistem persamaan yang diperolehSelesaikan sistem persamaan yang diperoleh
7.
7. Interpretasikan hasil solusi matematikanya (arti fisis)Interpretasikan hasil solusi matematikanya (arti fisis)
8.
8. Cermati konsekuensi solusinya, misal : cek kasus Cermati konsekuensi solusinya, misal : cek kasus
Gaya Normal
Gaya Normal
a
N N
N Gaya normal = gaya tegak lurus permukaan
W W
W
F
N
W Gaya normal
bisa sama dengan gaya berat W
Gaya normal bisa tegak lurus W
Gaya normal bisa tak segaris dengan W
Gaya Gesek
Gaya Gesek
Gaya gesek statik dan kinetik (empiris): Gaya gesek statik dan kinetik (empiris):
•
• Bergantung pada sifat permukaan yang saling bersentuhanBergantung pada sifat permukaan yang saling bersentuhan
Gaya gesek statik: Gaya gesek statik:
•
• Tumbuh merespon mengimbangi tarikan gaya dalam arah Tumbuh merespon mengimbangi tarikan gaya dalam arah
berlawanan. Tapi ada harga maksimum: berlawanan. Tapi ada harga maksimum: berlawanan. Tapi ada harga maksimum: berlawanan. Tapi ada harga maksimum:
F
Fs,maxs,max = = ==ss NN dengan
dengan ==ss : koefisien gesek statik: koefisien gesek statik
Gaya gesek kinetik Gaya gesek kinetik
•
• Umumnya besarnya bergantung kecepatanUmumnya besarnya bergantung kecepatan
•
• Untuk kecepatan tak terlalu tinggi: konstanUntuk kecepatan tak terlalu tinggi: konstan
F
Fkk ====kk NN dengan
dengan ==kk : koefisien gesek kinetik: koefisien gesek kinetik
•
Bidang Miring
Bidang Miring
Menguraikan gaya yang bekerja pada benda di atas bidang miring. Pertanyaan : bagaimanakah sumbu penguraian (X Y) dipilih?
Pertimbangkan kesetimbangan yang terjadi.
???
N
N
α
N=Wcos(α)
???
Bandingkan kasus:
Mendorong kotak sepanjang bidang miring Mobil berbelok pada bidang miring (hanya masalah penguraian gayanya saja!!)
Keuntungan mekanis dari bidang miring (nanti waktu membahas usaha!)
W
W N
W
α α
α α
α
Tegangan Tali dan Katrol
Tegangan Tali dan Katrol
Asumsi thd tali ideal: Asumsi thd tali ideal:
Hanya sebagai medium penerus gaya secara sempurna Hanya sebagai medium penerus gaya secara sempurna Tidak elastis (a sepanjang tali sama)
Tidak elastis (a sepanjang tali sama) Tidak bermassa (tegangan dimana
Tidak bermassa (tegangan dimana mana sama)mana sama)
Asumsi katrol ideal: Asumsi katrol ideal:
Hanya sebagai alat pembelok gaya Hanya sebagai alat pembelok gaya Tidak bermassa atau
Tidak bermassa atau
Tidak berputar tapi licin sempurna Tidak berputar tapi licin sempurna
Aplikasi : Aplikasi :
pesawat atwood, rangkaian benda terhubung dengan tali dan pesawat atwood, rangkaian benda terhubung dengan tali dan
katrol, bertumpuk dll katrol, bertumpuk dll
Gaya Centripetal
Gaya Centripetal
Gaya centripetal hanyalah NAMA sejenis gaya yang istimewa yaitu arahnya selalu menuju ke titik pusat lingkaran. Jadi tentukan dulu bidang
lingkarannya serta titik pusatnya, baru menentukan arah gaya centripetal. Dengan demikian:
Gaya centripetal = resultan komponen semua gaya yang menuju ke pusat lingkaran atau radial keluar
Untuk memiliki gaya centripetal tak perlu melakukan gerak melingkar penuh! Setiap gerak melengkung, bisa didefinisikan gaya centripetalnya.
Setiap gerak melengkung, bisa didefinisikan gaya centripetalnya.
Jika Fc adalah gaya centripetal maka hukum II Newton bisa dituliskan dalam bentuk yang sangat istimewa yaitu:
FC = m v2/R
Ilustrasi. Siapakah yang berfungsi sebagai gaya centripetal (F Ilustrasi. Siapakah yang berfungsi sebagai gaya centripetal (Fcc))
Fc = G m M/r2
Bumi mengelilingi matahari. Gaya gravitasi berfungsi jadi gaya centripetal
Tikungan licin. Uraian gaya Normal berfungsi sebagai
N cosα = F
c
Fc = G m M/r Normal berfungsi sebagai gaya centripetal
v N
W
Fc = W N
T
W
Selisih gaya
tegangan tali dan gaya berat
berfungsi jadi gaya centripetal Fc = T W
Selisih gaya gaya berat dan normal berfungsi jadi gaya centripetal
Gravitasi Umum
Gravitasi Umum
Gerak Bumi mengelilingi Matahari Gerak Bumi mengelilingi Matahari Gerak Satelit Buatan
Gerak Satelit Buatan Bebas gravitasi semu Bebas gravitasi semu
m
Gaya gravitasi berfungsi sebagai gaya centripetal:
m v2/r = GMm/r2
r F=GMm/r2
M
Dipermukaan bumi: g0 = GM/R2
0
Analisa dinamika gerak melingkar: 1. Perioda rotasi
2. Percepatan gravitasi di m
Pojok Komputer (4 sks)
Pojok Komputer (4 sks)
Marilah kita tinjau gerak di bawah pengaruh gaya pegas: F= kx
x X:simpangan
Maka menurut hk II Newton:
F = m a, karena F = pegas, maka F= kx Sehingga
Sehingga
kx = m dv/dt atau dv/dt = (k/m)x Dengan
v = dx/dt
Secara aproksimasi:
v(t+h) = v(t) – (k/m)x(t)* h x(t+h) = x(t) + v(t) *h
Contoh Hasil : Tabel dan Grafik
Contoh Hasil : Tabel dan Grafik
X0= 1 k=
V0= 0 m=
h= 0.2
t V X
0 0 1
-1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2
0 2 4 6 8
V
,
X V
X
0.2 -0.2 1
0.4 -0.4 0.96
0.6 -0.592 0.88
0.8 -0.768 0.7616
1 -0.92032 0.608
1.2 -1.04192 0.423936
1.4 -1.12671 0.215552
1.6 -1.16982 -0.00979
1.8 -1.16786 -0.24375
-2 -1.5