RETURN DAN RISIKO
AKTIVA TUNGGAL
DAN RISIKO
PORTOFOLIO
KELOMPOK 8: ADITYA MAULANA IRAWATY LUSIANA PUTRI HUTAHAEAN NUSAIBAH ASSYIFA
PENGERTIAN RETURN
Return merupakan hasil yang diperoleh
PENGUKURAN RETURN REALISASIAN
Beberapa pengukuran return realisasian
yang banyak digunakan adalah return
total, relative return, kumulatif return dan return disesuaikan. Sedang rata – rata dari
return dapat dihitung berdasarkan rata –
1) Return Total
Return total merupakan return
keseluruhan dari suatu investasi dalam
RUMUS RETURN TOTAL
Return = Capital gain (loss) + Yield
Capital gain atau capital loss merupakan
selisih dari harga investasi sekarang relative dengan periode yang lalu.
Contoh Soal:
Return total dari tahun 1990 sampai
dengan 1996 dari saham PT. A yang
membayar dividen tahunan ditunjukkan di table berikut ini.
CARA KE-2 MENCARI RETURN
Return total asset juga dapat dihitung dari
penjumlahan capital gain (loss) dan dividend yield seperti tampak di table
berikut ini: Periode
(2)
JAWABANNYA ADALAH:
Gain1990 = (1755-1750)/1750
= 0,0029 atau 0,29%
Yield1990 = 100/1750 = 0,0571 = 5,71%
2) Relatif Return
Relative return dapat digunakan, yaitu
Contoh Soal:
1990 1755 100 0,060 1,060
1991 1790 100 0,077 1,077
1992 1810 150 0,095 1,095
1993 2010 150 0,193 1,193
1994 1905 200 0,047 1,047
1995 1920 200 0,113 1,113
1996 1935 200 0,112 1,112
JAWABANNYA ADALAH:
3) Kumulatif Return
Return total mengukur perubahan
kemakmuran yaitu perubahan harga dari saham dan perubahan pendapatan dari dividen yang diterima. Perubahan
LANJUTAN…
Return total hanya mengukur perubahan
kemakmuran pada saat tertentu saja, tetapi tidak mengukut total dari kemakmuran yang dimiliki. Untuk mengetahui total
kemakmuran, indeks kemakmuran
kumulataif dapat digunakan IKK (Indeks Kemakmuran Kumulatif) mengukur
RUMUS:
IKK = KKo (1+R1) (1+R2)………..(1+Rn)
Keterangan:
IKK= indeks kemakmuran kumulatif mulai
dari periode pertama sampai ke n
KKo= kekayaan awal, biasanya digunakan
nilai Rp1
Rt= return period eke-t, mulai dari awal
Contoh Soal:
Periode Return (Rt) IKK
1989 - 1,000
1990 0,060 1,060
1991 0,077 1,142
1992 0,095 1,250
1993 0,193 1,492
1994 0,047 1,562
1995 0,113 1,738
CONT…
IKK1992= 1(1+0,060) (1+0,077)
(1+0,095)
4) Return Disesuikan
Return yang dibahas sebelumnya adalah
return nominal yang hanya mengukur perubahan nilai uang tetapi tidak
mempertimbangkan tingkat daya beli dari nilai uang tersebut. Untuk
mempertimbangkan hal ini, return
RUMUS:
Keterangan:
R1A : return disesuaikan dengan tingkat
inflasi
R: return nominal
Contoh soal:
Return sebesar 17% yang diterima
setahun dari sebuah surat berharga jika
disesuaikan dengan tingkat inflasi sebesar 5% untuk tahun yang sama, maka akan
memberikan return riel seperti ini:
R1A = [(1+0,17)/(1+0,05)] – 1
7.3. Return Ekspektasian
Return Ekspektasian (expectedReturn
nilai return7.3.1. BERDASARKAN NILAI
EKSPEKTASIAN MASA DEPAN
Return ekspektasian dapat dihitung dengan metode nilai ekspektasi (expected value
method) yaitu mengalikan masing-masing hasil masa depan (outcome) dengan
Contoh
Kondisi
Ekonomi (j)
Hasil Masa
Depan (Rj)
Probablitas (pj)
Resesi -0,09 0,10
Cukup resesi -0,05 0,15
Normal 0,15 0,25
Baik 0,25 0,20
Sangat Baik 0,27 0,30
Selanjutnya return ekspektasian dapat dihitung sebesar: E(Ri) = Ri1 . p1 + Ri2 . p2 + Ri3 . p3 + Ri4 . p4 + Ri5 . p5
BERDASARKAN NILAI-NILAI
RETURN HISTORIS
1. Metode rata-rata (mean method):
mengasumsikan bahwa return ekspektasi dapat dianggap sama dengan rata-rata nilai historisnya.
2. Metode tren (trend method): dapat digunakan jika
pertumbuhan akan diperhitungkan.
3. Metode jalan acak (random walk method):
beranggapan bahwa distribusi data return bersifat acak sehingga sulit digunakan untuk memprediksi,
Contoh
Minggu ke Return (R)
BERDASARKAN MODEL RETURN
EKSPEKTASI
Single Index Model
7.4. RESIKO
Resiko merupakan variabilitas return
terhadap return yang diharapkan. Untuk menghitung resiko, metode yang banyak digunakan adalah deviasi standar yang
mengukur absolut penyimpangan nilai-nilai yang sudah terjadi dengan nilai
7.4.1. RESIKO BERDASARKAN
PROBABILITAS
Deviasi standar dapat yang dapat
digunakan untuk menghitung resiko. Resiko juga dapat dinyatakan dalam bentuk
varians (variance) yaitu kuadrat dari deviasi standar dan disubstitusikan dengan
Contoh
Kondisi
Ekonomi (j)
Hasil Masa
Depan (Rj)
Probablitas (pj)
Resesi -0,09 0,10
Cukup resesi -0,05 0,15
Normal 0,15 0,25
Baik 0,25 0,20
Sangat Baik 0,27 0,30
Varian dari return ekspektasiandapatdihitungsebesar:
Var (Ri) = (Ri1 – E(Ri))2 . p
1 + (Ri1 – E(Ri))2 . p1 + (Ri1 – E(Ri))2 . p1 + (Ri1 – E(Ri))2 . p1 +(Ri1 – E(Ri))2 . p1
= (-0,09 – 0,152)20,10 + (-0,05 – 0,152)20,15 + (0,15 – 0,152)20,25 + (0,25 – 0,152)20,20 + (0,27 – 0,152)20,30
= 0,000586 + 0,00612 + 0,000001 + 0,001921 + 0,00418 = 0,018
Besarnyadeviasistandaradalahakardarivarian, yaitusebesar:
7.4.2. RESIKO BERDASARKAN DATA
HISTORIS
Resiko yang diukur dengan deviasi standar yang menggunakan data historis. Nilai
ekspektasi yang digunakan di rumus deviasi standar dapat berupa nilai ekspektasi
Contoh
SD = [((0,060 – 0,09957)2 + (0,077 – 0,09957)2 + (0,095 – 0,09957)2 + (0,193 – 0,09957)2 + (0,047 – 0,09957)2 + (0,113 –
0,09957)2 + (0,112 – 0,09957)2
7.5. KOEFISIEN VARIASI
Untuk melakukan analisis investasi, dua faktor harus dipertimbangkan bersama-sama yaitu return ekspektasi dan resiko aktiva. Koefisien variasi dapat digunakan
Contoh
Tanggal Hari Saham BMRI Saham TLKM
Harga Return Harga Return
28-Sept-2007
Jumat Rp3.525 Rp11.000
1-Oct-2007
Senin Rp3.575 0,01418 Rp11.350 0,3182
2-Oct-2007
Selasa Rp3.650 0,02098 Rp12.000 0,05727
3-Oct-2007
Rabu Rp3.525 -0,02055 Rp11.950 -0,00417
4-Oct-2007
Kamis Rp3.575 0,02797 Rp12.100 0,01255
5-Oct-2007
Jumat Rp3.650 -0,00680 Rp12.450 0,02893
E (R) 0,00716 0,02528
SD 0,02022 0,02296
Nilai-nilai CV untuk masing-masing saham dapat dihitung sebesar: CVBMRI = 0,02022 / 0,00716 = 2,82586
7.6. PROPERTI RETURN
EKSPEKTASI DAN VARIAN
Properti 1: Nilai ekspektasi dari penjumlahan sebuah
variabel acak X dengan sebuah konstanta k adalah sana dengan nilai ekspektasi dari variabel acak itu sendiri ditambah dengan konstantanya sebagai
berikut:
E(X + k) = E(X) + k
Properti 2: Nilai ekspektasi dari perkalian sebuah
variabel acak X dengan sebuah konstanta k adalah
sama dengan nilai ekspektasi dari nilai acak itu sendiri dikalikan dengan konstantanya sebagai berikut:
Properti 3: Varian dari penjumlahan suatu variabel
acak X dengan sebuah konstanta k adalah sama dengan varian dari variabel acak sebagai berikut:
Var(X + k) = Var(X)
Properti 4: Varian dari perkalian sebuah variabel
acak X dengan sebuah konstanta k adalah sama dengan varian dari variabel acak itu sendiri
dikalikan dengan kuadrat konstantanya, sebagai berikut:
PENDAHULUAN
Mengukur return dan risiko untuk
sekuritas tunggal memang penting, tetapi bagi manajer portofolio, return dan risiko seluruh sekuritas di dalam portofolio lebih diperlukan. Bagaimanapun juga
menghitung return dan risiko untuk
2. RETURN PORTOFOLIO
Return realisasi portofolio merupakan rata
CONTINUED…
Sedangkan, return ekspektasian portofolio
merupakan rata – rata tertimbang dari return – return ekspektasian masing – masing sekuritas tunggal di dalam
portofolio. Return ekspektasian portofolio dapat dinyatakan secara sistematis
Contoh Soal:
Suatu portofolio terdiri dari 3 macam
sekuritas dengan proporsi yang sama, yaitu masing – masing 1/3 bagian. Return – return yang diekspektasi di masa mendatang
untuk masing – masing sekuritas adalah untuk sekuritas pertama sebesar 15%
JAWABAN:
8.5. Diversifikasi
risiko yang dapat didiversifikasikan adalah
risiko yang tidak sistemik atau risiko spesifik. Diversifikasi ini sangat penting untuk investor, karena dapat meminimumkan risiko tanpa
harus mengurangi return yang diterima.
Investor dapat melakukan diversifikasi dengan beberapa cara, seperti misalnya dengan
8.5.1. Diversifikasi dengan Banyak
Aktiva
tingkat hasil (rate of return) untuk masing-masing sekuritas secara statistik adalah independen. Ini berarti bahwa rate of return untuk satu sekuritas tidak terpengaruhi oleh rate of return sekuritas lainnya. Dengan asumsi ini, deviasi standar yang mewakili risiko dari portofolio dapat dituliskan
8.5.2. Diversifikasi Secara Random
Diversifikasi secara random merupakan pembentukan portofolio dengan memilih sekuritas-sekuritas secara acak tanpa
memperhatikan karakteristik dari investasi yang relevan misalnya return dari sekuritas itu sendiri. Investor hanya memilih
8.5.3. Diversifikasi Secara
Markowitz
Dengan menggunakan metode dari Markowitz, sekuritas-sekuritas yang mempunyai korelasi lebih kecil dari 1 akan menurunkan risiko
portofolio. Dengan kata lain, saat melakukan diversifikasi, dianjurkan untuk menghindari saham-saham yang berkorelasi positif, atau pilihlah saham yang berkorelasi negative.
Semakin banyak sekuritas yang dimasukkan dalam porofolio, semakin kecil risiko