• Tidak ada hasil yang ditemukan

38510643 Pengkajian Sistem muskulo skeletal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "38510643 Pengkajian Sistem muskulo skeletal"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

PENGKAJIAN SISTEM

MUSCULOSCELETAL

(2)

ASPEK-ASPEK YG DIKAJI

1. Data biografi & demografi

2. Keluhan utama

3. Riwayat kesehatan masa lalu

4. Riwayat keluarga

5. Riwayat psikososial

6. Data gaya hidup

7. Review system

(3)

1. DATA BIOGRAFI & DEMOGRAFI

Mengetahui dimana klien tinggalJenis transportasi yang digunakan

Umur & jenis kelamin klien, jg menentukan penyebab mslh Musc. Sceletal, exc :

a. Osteoarhritis > byk tjd pd usia 70 th keatas b. Osteoporosis > sering tjd pd wanita post

manopause

(4)

2. RIWAYAT KESEHATAN (KELUHAN UTAMA)

Minta klien menjelaskan alasan membutuhkan perawatan kesehatan, kaji keluhan utamanya seperti :

a. keluhan nyeri, perubahan sensasi/sensori b. Tenderness / kelemahan & kekakuan otot c. Kekakuan sendi, kram, & spasme otot

(5)

3. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU

Kaji Riw. Kes. Meliputi :

a. Trauma

b. Kecelakaan

c. Pembedahan tulang / sendi

Kaji pula mengenai kondisi kes. Selama masa

(6)

4. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

Beberapa mslh Musc. Sceletal dg predisposisi familial antara lain :

a. Reumathoid Arthritis b. Osteoporosis

c. Spondilitis ankhylosa d. Gout

(7)

5. RIWAYAT PSIKOSIAL

Pekerjaan

Pekerjaan sering mengangkat berat / aktifitas berat dpt menyebabkan :

a. Strain otot

b. Degenerasi discus vertebralis c. Trauma yg lain

Aktifitas sehari-hari

(8)

Olah Raga

Dokumentasikan secara rinci tipe aktifitas rekreasional dan pola latihan / olah raga.

Sepatu dg tumit tinggi, memendekkan tendon achiles

Nutrisi

Riwayat diit dpt memberikan petunjuk adanya masalah Musc. Sceletal, exc :

(9)

Kebiasaan & keamanan

Health promotion & Life style yg positif dpt menurunkan resiko berkembangnya penyakit Musc. Sceletal.

Peningkatan diit Ca dan aktifitas ( spt berjalan ) dapat membantu :

a. mencegah osteoporosis

b. meningkatkan kekuatan otot c. meningkatkan fleksibilitas

(10)

6. REVIEW SYSTEM

Tanyakan/kaji tentang mslh M. Sceletal spt :

a. Nyeri otot, spasme

b. Nyeri sendi, kekakuan, bengkak/kemerahan c. Kelemahan

d. Keterbatasan gerak e. Krepitasi

f. Nyeri punggung

(11)

Pengkajian Pola Fungsional

Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan

Kaji tentang aktivitas harian yang dilakukan  Kaji usaha menghindari trauma

Apakah sedang mendapatkan pengobatan

Kaji upaya dalam menjaga kesehatan sistem

(12)

Pengkajian Pola Fungsional

Pola Nutrsi Matabolik

Kaji riwayat diet

Kaji berat badan pasien

Pola Eliminasi

Apakah ada gangguan eliminasi karena

gangguan Muskulo Skeletal

(13)

Pengkajian Pola Fungsional

Pola aktivitas dan latihan

Apakah ada keterbatasan aktivitasApakah ada gangguan dalam ROM  Kaji aktivitas yang sering dilakukan

(14)

Pengkajian Pola Fungsional

Pola istirahat tidur

 Apakah ada gangguan tidur karena

masalah MS

Apakah sering terbangun malam hari

karena gangguan MS

Pola Persepsi sensori

(15)

Pengkajian Pola Fungsional

Pola Persepsi dan Konsep Diri

- Kaji pengaruh gangguan MS terhadap

konsep diri

Kaji apakah gangguan MS menyebabkan

perubahan gaya hidup

Pola Hubungan Peran

Apakah hidup sendirian

Kaji apakah keluarga membantu dalam

menangani gangguan MS

Kaji pengaruh ganguan MS terhadap

(16)

Pengkajian Pola Fungsional

Pola Seksual Reproduksi

Kaji pengaruh ganguan MS terhadap

hubungan sekssual

Pola Coping dan Toleransi Stress

(17)

Pengkajian Pola Fungsional

Pola Nilai dan Kepercayaan

(18)

PENGKAJIAN FISIK M.S

.

Dpt dilakukan scr general/umum ( utk screening test )

Dpt dilakukan scr lokal / setempat ( utk mslh khusus

atau injury )

Biasanya juga menyertakan status fungsional klien dan

(19)

PEMERIKSAAN FISIK MUSC. SCELETAL

Pengkajian sistem M. Sceletal ( inspeksi dan

palpasi ) :

a. Masa otot, utk melihat kesimetrisan, tonus, tenderness, dan kekuatan otot.

b. Persendian, utk melihat kesimetrisan, pitasi, tenderness, nyeri, batasan ROM.

(20)

PEMERIKSAAN M. SCELETAL UMUM

Px. Tubuh saat istirahat :

- kaji ROM dan kekuatan ototnya - kaji gaya berjalan dan postur

- Mobilitas tubuh dan gerakan sendi scr umum

Suruh klien duduk disudut meja Px. lalu observasi pe-

nampilan umum klien, Px. Bag. Kepala, leher, bahu dan bag. Ekstremitas.

Suruh klien berdiri dan Px. Bag. Dada, punggung, illium

(21)

Px. Neurovaskuler, meliputi :

a. Pain ( nyeri )

b. Pallor ( warna pucat ) c. Temperatur ( suhu )

d. Pulsasi ( tekanan nadi )

e. Capilary filling ( pengisian kapiler ) f. Parestesia ( kesemutan )

g. Mobilitas sendi

(22)

Pemeriksaan Diagnostik

Persiapan untuk pemeriksaan diagnosis meliputi pengkajian pasien mengenai

(23)

Pemeriksaan Khusus Pencitraan

1. Sinar X

Menggambarkan kepadatan tulang,

tekturs, erosi dan perubahan hubungan

tulang

2. Computed Tomography (CT Scan)

Menunjukkan rincian bidang tertentu

tulang yang terkena dan dapat

memperlihatkan tumor jaringan lunak

atau cidera jaringan, pemeriksaan

(24)

Pemeriksaan Khusus Pencitraan

3. Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Tehnik pencitraasn khusus non invasif

dengan menggunakan medan magnet,

gelombang radio dan komputer untuk

memperlihatkan abnormalitas seperti

tumor, penyempitan tulang

4. Angiograf

pemeriksaan struktur vaskuler

(Arteriograf untuk memeriksa arteri)

dengan bahan radioaktif untuk

(25)

Pemeriksaan Khusus Pencitraan

5. Digital Subtraction Angiograf (DSA) Mempergunakan teknologi komputer untuk memperlihatkan sistem arterial melalui kateter vena

6. Venogram

(26)

Pemeriksaan Khusus Pencitraan

7. Mielograf

Penyuntikan bahan kontras dalam rongga sub aracnoid spinal lumbal, untuk

mendeteksi herniasi, stenosis spinal, tumor

8. Diskograf

Pemeriksaan diskus vertebralis, bahan kontras di suntikkan dan dilihat

(27)

Pemeriksaan Khusus Pencitraan

9. Artrograf

(28)

Pemeriksaan Lain

Artrosentesis

Aspirasi cairan sinovial untuk keperluan pemeriksaan atau menghilangkan nyeri akibat efusi

Artroscopi

(29)

Pemeriksaan Lain

Penindai Tulang

Menggambarkan sejauh mana matrik tulang mengambil isotop radioaktif

Termograf

(30)

Pemeriksaan Lain

Elektromiograf

Memberi informasi mengenai potensial listrik otot dan saraf yang mempersaraf

Absorpsiometri Foto Tunggal dan Ganda

Uji non invasif untuk menentukan kendungan mineral tulang pada

(31)

Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Meliputi Darah dan Urine

Pemeriksaan darah meliputi : Hb dan

Hitung Jenis, Pembekuan Darah

Pemeriksaan kimia darah meliputi :

kalsium, fospor, pospatase, PTH, Kalsitonin, CK, SGOT

(32)

Masalah Keperawatan

Kerusakan mobilitas fsik

Nyeri

Resiko kerusakan integritas kulitResiko terhadap sindrom disuse

Resiko disfungsi neuro vaskluer periferGangguan perfusi jaringan perifer

(33)

Masalah Keperawatan

Intoleransi aktivitas

Keletihan

Perubahan penampilan peranGangguan konsep diri

Ketidakberdayaan

Koping individu tak efektifResiko infeksi

(34)

Latihan Berfikir Kritis

Referensi

Dokumen terkait

Pada PT.Taspen ( Persero ) Cabang Utama Medan, pengendalian internal adalah pengawasan terhadap kegiatan / aktivitas yang ada dalam suatu kegiatan kerja apakah sudah

Perbaikan yang sering dilakukan jika terjadi gangguan pada sistem injeksi bahan bakar yaitu air bleeding (mengeluarkan udara yang ada dalam pipa bahan bakar), penyetelan valve

Salah satu permasaalahan yang ada di Gardu Induk Waru adalah gangguan hubung singkat sering terjadi pada jaringan 20 kV yaitu antara fasa (3 fasa atau 2 fasa) atau gangguan

Salah satu permasaalahan yang ada di Gardu Induk Waru adalah gangguan hubung singkat sering terjadi pada jaringan 20 kV yaitu antara fasa (3 fasa atau 2 fasa) atau gangguan

Gangguan yang sering terjadi pada sistem pelumasan yaitu: Tabel 4.3 Engine dapat distater , tetapi tekanan oil tetap atau tidak ada tekanan No Kemungkinan penyebab kerusakan

Keselamatan saat bekerja dan kesehatan kerja sangat dikenal dengan masyarakat. Banyak yang bekerja tidak memperhatikan pekerjaannya, sehingga resiko yang dialami sangat bervariasi dan tergantung pekerjaannya (Rinaldi et al., 2015). Salah satu contohnya yaitu low back pain myogenic. LBP merupakan salah satu 1 masalah kesehatan yang sering di jumpai masyarakat sehingga menyebabkan nyeri, disabilitas, keterbatasan fungsional (WHO, 2003). Sebagian besar pasien yang terkena dampak low back pain myogenic menunjukan aktivitas fisik berkurang dapat menyebabkan penurunan mobilitas sendi, kehilangan kekuatan, daya tahan dan koordinasi otot (Costantino & Romiti, 2014). LBP myogenic sebagian besar berkontribusi pada otot-otot yang ada di punggung bawah, sehingga nyeri berasal atau bersumber dariotot yang disebabkan oleh spasme otot (Hendrawan & Lestari, 2017). Menurut penelitiannya (Pratrisna, 2013) latihan therapeutic aquatic saat tubuh berada didalam air maka akan mengalami gaya tekan keatas. Ketika kedalaman air setinggi bahu maka akan 2 kali menurunkan gaya gravitasi karena efek buoyancy bisa menurunan penekanan pada sendi sehingga dapat menurunkan nyeri pada saat sendi bergerak pada posisi tubuh yang