BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Lokasi Penelitian
Kawasan Hutan Wisata Desa Sanggu merupakan salah satu kawasan hutan relatif alami yang terdapat di Kabupaten Barito Selatan. Kawasan ini terletak di Desa Sanggu Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan dengan jarak 15 KM dari Buntok, Ibukota Kabupaten Barito Selatan. Kabupaten Barito Selatan memiliki luas 8.830 Km2, sebagian besar wilayahnya merupakan dataran rendah dengan ketinggian antara 0-38 meter di atas permukaan laut. Daerah yang memiliki dataran tinggi sampai berbukit hanyalah sebagian kecamatan Gunung Bintang Awai sebelah Selatan dan Timur.
Desa Sanggu memiliki topografi dengan bentuk permukaan tanah yang bertekstur pasiran, tanah berdataran rendah dan sebagian wilayah mempunyai tanah dataran tinggi. Sebagian wilayah berdataran tinggi merupakan kawasan hutan tropika basah. Tipe vegetasi ini salah satunya terdapat di daerah khatulistiwa, yaitu merupakan vegetasi yang paling lebat dari semua tipe vegetasi yang ada di bumi. Hutan tropika basah terutama pada kondisi tanah yang baik pada dataran rendah yaitu daerah tropika yang basah dan dimana hampir tidak ada musim kering. Tumbuhan utama penyusun
hutan tropika basah biasanya terdiri atas tujuh kelompok salah satunya adalah
Saprofita (cendawan atau jamur)73.
Berdasarkan data profil wilayahnya, Desa Sanggu mempunyai luas pemukiman 1140 Km2, hutan terbatas 1000 Km2, hutan konservasi 4668 Km2 dan hutan rakyat 2000 Km2, hutan produksi 500 ha baik dan 100 ha rusak. Mempunyai tekstur tanah pasiran yang berwarna hitam abu-abu. Secara administratif desa wisata Sanggu mempunyai batas wilayah:
Sebelah Utara : Desa Telang Andrau Sebelah Selatan : Desa Pamait
Sebelah Timur : Desa Sababillah
Sebelah Barat : Desa Lenbeng/ Penda Asem
Tempat penelitian yang ditentukan sebagai stasiun 1 terletak pada daerah dataran tinggi yang berjarak sekitar 5 km dari desa sanggu. Stasiun 2. pada daerah dataran rendah yaitu berjarak sekitar 500 meter dari danau sanggu. Wilayah hutan ini sebagian besar digunakan untuk berkebun karet dan mempunyai pohon-pohon yang cukup tinggi, serta terdapat hutan yang alami. Sehingga, masyarakat memanfaatkan sebagian besar areal hutan desa Sanggu untuk sektor perkebunan dan pertanian yang hasilnya cukup menjanjikan untuk kesejahteraan hidup. Letak lokasi penelitian dapat dilihat pada peta Lampiran 1.
73
B. Deskripsi Data
1. Jenis-jenis Jamur Kelas Basidiomycetes di Kawasan Hutan Wisata Desa Sanggu Kecamatan Dusun Selatan Kabupaten Barito Selatan
Berdasarkan hasil penelitian pada daerah dataran tinggi dan dataran rendah diperoleh jenis-jenis jamur tertera pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Jenis-jenis Jamur Kelas Basidiomycetes di Kawasan Hutan Wisata Desa Sanggu Kecamatan Dusun Selatan Kabupaten Barito Selatan
a.Wilayah Dataran Tinggi
Berdasarkan hasil penelitian, jamur kelas Basidiomycetes yang diperoleh pada wilayah dataran tinggi, adalah berjumlah 20 Spesies, yaitu sebagai berikut.
1) Spesimen 1
Gambar 4.1 Fomes sp 1 Gambar Pembanding
Deskripsi
2) Spesimen 2
Gambar 4.2 Fomes sp 2 Gambar Pembanding
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah berbentuk seperti kipas berwarna hitam kecoklatan panjang 7 cm dengan permukaan tubuh buah kasar dan keras, berwarna kecoklatan, memlilki pori-pori yang sangat kecil pada permukaan bawah tubuh buah yang berwarna cokelat, tangkai panjang dan besar yang terdapat pada sisi tubuh buah, tidak mempunyai cincin dan cawan, akar semu menempel pada tumbuhan, dan mempunyai habitat pada tumbuhan mati.
3) Spesimen 3
Gambar 4.3 Coltricia sp 1 Gambar Pembanding
Deskripsi
permukaan tubuh buah kasar, memiliki pori-pori yang sangat halus yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang pada permukaan bawah tudung, tangkai pendek yang terdapat pada bawah tudung tubuh buah, tidak mempunyai cincin dan cawan, akar semu menempel pada tumbuhan, dan mempunyai habitat pada tumbuhan mati.
4) Spesimen 4
Gambar 4.4 Hypholoma marginatum Gambar Pembanding
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah berbentuk seperti payung berwarna putih kemerahan panjang 3 cm dengan tudung pada permukaan halus berwarna putih, memlilki insang yang tipis pada permukaan bawah tudung, tangkai pendek dan lemah terdapat di bawah permukaan tengah tudung, mempunyai akar semu yang tumbuh pada tanah, dan mempunyai habitat pada tanah yang cukup lembab.
5) Spesimen 5
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah berbentuk seperti kipas berwarna kuning panjang 2 cm, dengan permukaan tubuh buah yang licin, memlilki tangkai pendek terdapat di sisi tubuh buah, mempunyai akar semu yang tumbuh pada tumbuhan, dan mempunyai habitat pada tumbuhan yang sudah mati.
6) Spesimen 6
Gambar 4.6 Stereum sp Gambar Pembanding
Deskripsi
7) Spesimen 7
Gambar 4.7 Lenzites sp Gambar Pembanding
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah yang berbentuk seperti kuping berwarna kuning kecoklatan panjang 2-7 cm, tangkai pendek yang terdapat di samping tubuh buah, tidak mempunyai cincin dan cawan, memiliki akar semu yang tumbuh pada tumbuhan dan mempunyai habitat menempal pada batang tumbuhan yang sudah mati.
8) Spesimen 8
Gambar 4.8 Lenzites betulina Gambar Pembanding
Deskripsi
tidak mempunyai cincin dan cawan, akar semu menempel pada tumbuhan, dan mempunyai habitat pada tumbuhan kerasyang sudah mati.
9) Spesimen 9
Gambar 4.9 Fomes sp 3 Gambar Pembanding
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah yang berbentuk seperti setengah bola berwarna hitam bercampur cokelat, panjang 4 cm permukaan halus namun keras, tidak mempunyai tangkai, cincin dan cawan, memiliki akar semu yang tumbuh pada tumbuhan dan mempunyai habitat menempal pada tumbuhan keras yang sudah mati.
10) Spesimen 10
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah berbentuk seperti kipas berwarna coklat, hitam dan sisinya berwarna putih,panjang 4 cm, memlilki pori-pori yang sangat halus pada permukaan serta tidak mudah robek, tangkai kecil dan keras terdapat pada sisi tubuh buah, tidak mempunyai cincin dan cawan, akar semu terdapat pada tumbuhan, dan mempunyai habitat pada ranting-ranting tumbuhan mati. 11) Spesimen 11
Gambar 4.11 Ganoderma sp 1 Gambar pembanding
Deskripsi
akar semu menempel pada tumbuhan, dan mempunyai habitat pada tumbuhan mati yang masih keras.
12) Spesimen 12
Gambar 4.12 Coltricia sp 4 Gambar Pembanding
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah berbentuk seperti kipas berwarna coklat, hitam, panjang 3 cm, memlilki pori-pori yang sangat halus pada permukaan serta tidak mudah robek, tangkai kecil dan keras terdapat pada sisi tubuh buah, tidak mempunyai cincin dan cawan, akar semu terdapat pada tumbuhan, dan mempunyai habitat pada ranting-ranting tumbuhan mati.
13) Spesimen 13
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah berbentuk seperti payung berwarna putih panjang 7 cm dengan tudung pada permukaan halus berwarna putih, memililki insang yang tipis pada permukaan bawah tudung, tangkai panjang dan lemah terdapat di bawah permukaan tengah tudung, mempunyai akar semu yang tumbuh pada tanah, dan mempunyai habitat pada tanah yang lembab.
14) Spesimen 14
Gambar 4.14 Lactarius sp Gambar Pembanding
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah berbentuk seperti payung berwarna kuning panjang 5 cm, memlilki insang yang tipis pada permukaan tubuh buah, tangkai panjang kecil dan lemah terdapat di bawah permukaan tengah tudung, mempunyai akar semu yang tumbuh pada tanah, dan mempunyai habitat pada tanah yang cukup lembab.
Gambar 4.15 Ganoderma sp 2 Gambar Pembanding
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah berbentuk seperti kipas berwarna hijau keputihan panjang 9 cm dengan permukaan tubuh buah kasar, keras, memlilki pori-pori kecil pada permukaan bawah tubuh buah, tidak mempunyai cincin dan cawan, akar semu menempel pada tumbuhan, dan mempunyai habitat pada tumbuhan yang sudah mati.
16) Spesimen 16
Gambar 4.16 Boletus sp Gambar Pembanding
Deskripsi
bawah permukaan tengah tudung, mempunyai akar semu yang tumbuh pada tumbuhan, dan mempunyai habitat pada tumbuhan yang lembab.
17) Spesimen 17
Gambar 4.17 Coltricia sp 5 Gambar Pembanding
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah yang berbentuk seperti kipas berwarna cokelat kemerahan panjang 3,5 cm, tangkai pendek yang terdapat di sisi tubuh buah, tidak mempunyai cincin dan cawan, memiliki akar semu yang tumbuh pada tumbuhan dan mempunyai habitat menempel pada ranting kekayuan yang sudah mati.
18) Spesimen 18
Gambar 4.18 Fomes fomentarius Gambar Pembanding
Deskripsi
memlilki pori-pori kecil pada permukaan bawah tubuh buah, tidak mempunyai tangkai, cincin dan cawan, akar semu menempel pada tumbuhan, dan mempunyai habitat pada tumbuhan.
19) Spesimen 19
Gambar 4.19 Fomes sp 4 Gambar Pembanding
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah berbentuk seperti kipas berwarna hitam kecokelatan panjang 9 cm dengan permukaan tubuh buah kasar, keras,dan berwarna kuning muda, memlilki pori-pori kecil pada permukaan bawah tubuh buah, tangkai sangat pendek yang terdapat pada sisi tubuh buah, tidak mempunyai cincin dan cawan, akar semu menempel pada tumbuhan, dan mempunyai habitat pada tumbuhan mati yang masih keras.
20) Spesimen 20
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah berbentuk seperti kipas berwarna hitam kecokelatan panjang 9 cm dengan permukaan tubuh buah kasar, keras, dan berwarna kuning muda, memlilki pori-pori kecil pada permukaan bawah tubuh buah, tangkai sangat pendek yang terdapat pada sisi tubuh buah, tidak mempunyai cincin dan cawan, akar semu menempel pada tumbuhan, dan mempunyai habitat pada tumbuhan mati yang masih keras.
b. Wilayah Dataran Rendah
Berdasarkan hasil penelitian, jamur kelas Basidiomycetes yang diperoleh pada wilayah dataran rendah selama penelitian adalah berjumlah 14 spesies, yaitu sebagai berikut.
1) Spesimen 1
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah berbentuk seperti payung terbalik berwarna hitam kecoklatan panjang 5 cm dengan permukaan tubuh buah licin, memiliki pori-pori yang sangat halus yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang pada permukaan bawah tudung, tangkai pendek yang terdapat pada bawah tudung tubuh buah, tidak mempunyai cincin dan cawan, akar semu menempel pada tumbuhan, dan mempunyai habitat pada tumbuhan mati.
2) Spesimen 2
Gambar 4.22 Stereum gausapatum Gambar Pembanding
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah berbentuk seperti kipas berwarna hitam dan disisinya berwarna putih kekuningan panjang 8 cm dengan permukaan tubuh buah halus dan lemah, memiliki pori-pori yang sangat halus yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang pada permukaan bawah tudung, tangkai sangat pendek yang terdapat pada sisi tubuh buah, tidak mempunyai cincin dan cawan, akar semu menempel pada tumbuhan, dan mempunyai habitat pada tumbuhan keras yang sudah mati.
Gambar 4.23 Coltricia sp 1 Gambar Pembanding
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah berbentuk seperti kipas berwarna coklat, panjang 2-5 cm, memlilki pori-pori yang sangat halus pada permukaan serta tidak mudah robek, tangkai kecil dan keras terdapat pada sisi tubuh buah, tidak mempunyai cincin dan cawan, akar semu terdapat pada tumbuhan, dan mempunyai habitat pada ranting-ranting tumbuhan mati.
4) Spesimen 4
Gambar 4.24 Fomes sp 1 Gambar Pembanding
Deskripsi
halus yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang pada permukaan bawah tudung, tangkai sangat pendek yang terdapat pada sisi tubuh buah, tidak mempunyai cincin dan cawan, akar semu menempel pada tumbuhan, dan mempunyai habitat pada tumbuhan keras yang sudah mati.
5) Spesimen 5
Gambar 4.25 Ganoderma sp 1 Gambar Pembanding
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah berbentuk seperti kipas berwarna hitam kecoklatan panjang 7 cm dengan permukaan tubuh buah kasar dan keras, memiliki pori-pori yang sangat halus yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, tidak mempunyai tangkai, cincin dan cawan, akar semu menempel pada tumbuhan, dan mempunyai habitat pada tumbuhan.
6) Spesimen 6
Gambar 4.26 Clitoybe dealbata Gambar Pembanding
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah berbentuk seperti payung berwarna putih kemerahan panjang 3 cm dengan tudung pada permukaan halus berwarna putih, memlilki insang yang tipis pada permukaan bawah tudung, tangkai pendek dan lemah terdapat di bawah permukaan tengah tudung, mempunyai akar semu yang tumbuh pada tanah, dan mempunyai habitat pada tanah yang cukup lembab.
7) Spesimen 7
Gambar 4.27 Pycnoporus cinnabarinus Gambar Pembanding
Deskripsi
Jamur ini mempunyai tubuh buah berbentuk seperti kipas berwarna cokelat, panjang 6 cm dengan permukaan tubuh buah kasar dan keras, memiliki pori-pori yang sangat halus yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, tidak mempunyai tangkai, cincin dan cawan, akar semu menempel pada tumbuhan, dan mempunyai habitat pada tumbuhan yang sudah mati.
8) Spesimen 8
Deskripsi
Jamur ini mempunyai tubuh buah berbentuk seperti kipas berwarna hitam ke abu-abuan panjang 18 cm dengan permukaan tubuh buah kasar dan keras, mempunyai tangkai yang pendek dan keras yang terdapat di sisi tubuh buah, tidak mempunyai cincin dan cawan, akar semu menempel pada tumbuhan, dan mempunyai habitat pada batang pohon yang masih hidup.
9) Spesimen 9
Gambar 4.29 Lenzitas betulina Gambar Pembanding
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah yang berbentuk seperti kuping berwarna kuning kecoklatan panjang 2-7 cm, tangkai pendek yang terdapat di samping tubuh buah, tidak mempunyai cincin dan cawan, memiliki akar semu yang tumbuh pada tumbuhan dan mempunyai habitat menempal pada batang tumbuhan yang sudah mati.
10) Spesimen 10
Gambar 4.30 Auricularia polytricha Gambar Pembanding
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah berbentuk seperti kuping berwarna cokelat panjang 2,5 cm dengan permukaan tubuh buah halus dan lemah, memiliki pori-pori yang sangat halus yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang pada permukaan tubuh buah, tidak mempunyai tangkai, cincin dan cawan, akar semu menempel pada tumbuhan, dan mempunyai habitat pada tumbuhan keras yang sudah mati.
11) Spesimen 11
Deskripsi
Jamur ini mempunyai tubuh buah berbentuk seperti kipas berwarna hitam kecoklatan panjang 8 cm dengan permukaan tubuh buah kasar dan keras, mempunyai tangkai yang pendek dan keras yang terdapat di sisi tubuh buah, tidak mempunyai cincin dan cawan, akar semu menempel pada tumbuhan, dan mempunyai habitat pada tumbuhan. 12) Spesimen 12
Gambar 4.32 Ganoderma boniense Gambar Pembanding
Deskripsi
13) Spesimen 13
Gambar 4.33 Panus rudis Gambar Pembanding
Deskripsi
Jamur ini merupakan jamur yang mempunyai tubuh buah berbentuk seperti payung berwarna putih kemerahan panjang 3 cm dengan tudung pada permukaan halus berwarna putih, memlilki insang yang tipis pada permukaan bawah tudung, tangkai pendek dan lemah terdapat di bawah permukaan tengah tudung, mempunyai akar semu yang tumbuh pada tanah, dan mempunyai habitat pada tanah yang cukup lembab.
14) Spesimen 14
Gambar 4.34 Fomes sp 2 Gambar Pembanding
Deskripsi
pada permukaan bawah tudung, tangkai sangat pendek yang terdapat pada sisi tubuh buah, tidak mempunyai cincin dan cawan, akar semu menempel pada tumbuhan, dan mempunyai habitat pada tumbuhan keras yang sudah mati.
2. Karakteristik Populasi (Dominansi, Frekuensi Kehadiran, Nilai Penting) Jenis Jamur Basidiomycetes di Wilayah Hutan Wisata Desa Sanggu Kecamatan Dusun Selatan Kabupaten Barito Selatan
a. Frekuensi dan Frekuensi Relatif
Frekuensi tertinggi jenis jamur Basidiomycetes pada kawasan dataran tinggi sebagai stasiun 1 adalah Coltricia sp 3 dengan nilai 0,03 individu per m2 dan frekuensi terendah jenis jamur Basidiomycetes adalah
Fomes sp 1, Fomes sp 2, Coltricia sp 2, Lenzites sp, Lenzitas betulina, Fomes sp 3, Ganoderma sp 1, Coltricia sp 4, Clitoybe sp, Lactarius sp,
Boletus sp, Fomes Fomentarius, Fomes sp 4, dan Fomes sp 5dengan nilai 0,01 individu per m2. Sedangkan frekuensi relatif tertinggi jenis jamur Basidiomycetes adalah Coltricia sp 3 dengan presentase sebesar 11,111% individu per m2 dan frekuensi relatif terendah jenis jamur Basidiomycetes adalah Fomes sp 1, Fomes sp 2, Coltricia sp 2, Lenzites sp, Lenzitas betulina, Fomes sp 3, Ganoderma sp 1, Coltricia sp 4, Clitoybe sp,
Lactarius sp, Boletus sp, Fomes Fomentarius, Fomes sp 4, dan Fomes sp 5 dengan presentase sebesar 3,704% individu per m2.
1, dan Lenzitas betulina dengan nilai 11,765 individu per m2 dan frekuensi terendah jenis jamur Basidiomycetes adalah Stereum gausapatum, Ganoderma sp 1, Fomes sp 1, Ganoderma sp 2, Clitoybe dealbata, Pynoporus cinnabarinus, Auricularia polytricha, Ganoderma sp 3,
Ganoderma boniense, Panus rudis dan Fomes sp 2 dengan nilai 0,01 individu per m2. Sedangkan frekuensi relatif tertinggi jenis jamur Basidiomycetes adalah Coltricia cinnamomea, coltricia sp 1dan Lenzitas betulina dengan presentase sebesar 11,765 % individu per m2 dan frekuensi relatif terendah jenis jamur Basidiomycetes adalah Stereum gausapatum, Ganoderma sp 1, Fomes sp 1, Ganoderma sp 2, Clitoybe dealbata, Pynoporus cinnabarinus, Auricularia polytricha, Ganoderma sp 3, Ganoderma boniense, Panus rudis dan Fomes sp 2 dengan presentase sebesar 5,882% individu dan per m2.
b. Dominansi
Dominansi tertinggi jenis jamur Basidiomycetes pada kawasan dataran tinggi sebagai stasiun 1 adalah Coltricia sp 2 dengan nilai 0,203 individu per m2 dan dominansi terendah jenis jamur Basidiomycetes adalah Fomes sp 2, Coltricia sp 4, Boletus sp, Fomes fomentarius, dan
Fomes sp 4 dengan nilai yang sama yaitu 0,006 individu per m2. Sedangkan dominansi relatif tertinggi jenis jamur Basidiomycetes adalah
Coltricia sp 4, Boletus sp, Fomes fomentarius dan Fomes sp 4 dengan presentase yang sama yaitu sebesar 0,003% individu per m2.
Dominansi tertinggi jenis jamur Basidiomycetes pada kawasan dataran rendah sebagai stasiun 2 adalah Lenzitas betulina dengan nilai 0,216 individu per m2 dan dominansi terendah jenis jamur Basidiomycetes adalah Ganoderma sp 2, Clitoybe dealbata, Ganoderma sp 3, dan Panus rudis dengan nilai 0,027 individu per m2. Sedangkan dominansi relatif tertinggi jenis jamur Basidiomycetes adalah Lenzitas betulina dengan presentase sebesar 0,584% individu per m2 dan dominansi relatif terendah jenis jamur Basidiomycetes adalah Ganoderma sp 2, Clitoybe dealbata, Ganoderma sp 3, dan Panus rudis dengan presentase sebesar 0,073% individu per m2.
c. Nilai Penting
Nilai penting tertinggi jenis jamur Basidiomycetes pada wilayah hutan dataran tinggi sebagai stasiun 1, adalah jenis Stereum sp dengan nilai 26,725% individu per m2, sedangkan nilai penting terendah adalah jenis
Fomes sp 2, Coltricia sp 4, Boletus sp, Fomes fomentarius dan Fomes sp 4 dengan nilai 3,763% individu per m2.
Nilai penting tertinggi jenis jamur Basidiomycetes pada wilayah hutan dataran rendah sebagai stasiun 2, adalah jenis Lenzitas betulina
adalah jenis Ganoderma sp 2, Clitoybe dealbata, Ganoderma sp 3,dan
Panus rudis dengan nilai 8,658% individu per m2.
Perhitungan dominansi, frekuensi kehadiran, dan nilai penting jenis jamur Basidiomycetes pada wilayah dataran tinggi hutan wisata Desa Sanggu Kecamatan Dusun Selatan Kabupaten Barito Selatan, ditampilkan pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Data Hasil Perhitungan Kepadatan Relatif, Dominansi, Dominansi Relatif, Frekuensi, Frekuensi Relatif, Dan Nilai Penting Jenis Jamur Basidiomycetes Pada Wilayah Hutan Dataran Tinggi Desa Sanggu Kecamatan Dusun Selatan Kabupaten Barito Selatan
No Spesies KR
Sanggu Kecamatan Dusun Selatan Kabupaten Barito Selatan, ditampilkan pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Data Hasil Perhitungan Kepadatan Relatif, Dominansi, Dominansi Relatif, Frekuensi, Frekuensi Relatif, Dan Nilai Penting Jenis Jamur Basidiomycetes Pada Wilayah Hutan Dataran Rendah Desa Sanggu Kecamatan Dusun Selatan Kabupaten Barito Selatan
No Spesies KR
3. Pola Distribusi Jamur Basidiomycetes Pada Wilayah Hutan Wisata Desa Sanggu Kecamatan Dusun Selatan Kabupaten Barito Selatan
Penentuan pola distribusi jamur Basidiomycetes pada wilayah hutan wisata Desa Sanggu Kecamatan Dusun Selatan Kabupaten Barito Selatan dilakukan dengan mengunakan analisis Indeks Dispersal (ID). Hasil analisis pola distribusi jamur Basidiomycetes pada wilayah hutan dataran tinggi disajikan pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Pola Distribusi Jamur Basidiomycetes Pada Wilayah Hutan Dataran Tinggi
1 Fomes sp 1 3
2 Fomes sp 2 1
3 Coltricia sp 1 12
4 Hypholoma marginatum 31
5 Coltricia sp 2 36
Hasil analisis pola sebaran jenis jamur Basidiomycetes pada wilayah hutan dataran tinggi berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa populasinya memiliki Indeks Dispersal (ID) sebesar 2152,769 sehingga dengan demikian pola sebarannya adalah mengelompok.
Hasil analisis pola distribusi jamur Basidiomycetes pada wilayah hutan dataran rendah disajikan pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Pola Distribusi Jamur Basidiomycetes Pada Wilayah Hutan Dataran Rendah
1 Coltricia cinnamomea 5
8 Pynoporus cinnabarinus 3
9 Lenzitas betulina 8
10 Auricularia polytricha 2
11 Ganoderma sp 3 1