• Tidak ada hasil yang ditemukan

KELOMPOK 11 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN MARET 2014 DAFTAR ISI - Makalah EIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KELOMPOK 11 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN MARET 2014 DAFTAR ISI - Makalah EIS"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Sistem Informasi Manajemen

Yang dibina oleh Bapak Mohammad Arief

Oleh:

Titik Mulyani 120413423933 Wahyu Darmawan 120413403080 Yuni Suhanti 120413403085 Indra Muttaqin 100413405299

KELOMPOK 11

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN

(2)

DAFTAR ISI

Daftar Isi ... 1

BAB I PENDAHULUAN ... 2

1.1 Latar Belakang ... 2

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penulisan ... 6

1.4 Manfaat Penulisan ... 6

BAB II PEMBAHASAN ... 7

2.1 Pengertian Sistem Informasi Eksekutif ... 7

2.2 Sejarah Sistem Informasi Eksekutif ... 10

2.3 Komponen Sistem Informasi Eksekutif ... 10

2.4 Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Sistem Informasi Eksekutif ... 11

2.5 Langkah - langkah eksekutif untuk meningkatkan sistem informasi ... 12

2.6 Alasan EIS di butuhkan untuk kebutuhan informasi yang up to date ... 14

2.7 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Informasi Eksekutif (SIE) ... 14

2.8 Contoh beserta alasan penggunaan SIE pada suatu perusahaan ... 15

BAB III PENUTUP ... 19

3.1 Kesimpulan ... 19

3.2 Saran ... 19

(3)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan berkembangnya teknologi informasi, mengubah manusia dalam menyelesaikan semua perkerjaannya. Tidak hanya dalam perkerjaannya saja tetapi dalam segala aspek kehidupan manusia, seperti pada saat pencarian informasi, pengambilan keputusan, membuat penilaian dan perkiraan untuk perencanaan dan pengendalian atau analisis pribadi dilakukan dengan mengunakan komputerisasi. Perancangan sistem informasi memungkinkan pemakai mengakses data dan informasi lingkungan berdasarkan subsistem fungsional dan menggantikan teknologi atau sistem penyimpanan data konvensional ke dalam bentuk data-data yang dapat disimpan dalam komputer sehingga meningkatkan efisiensi dalam pencarian data dan perawatan data. Informasi adalah data yang diolah menjadi bahan yang lebih berguna dan berarti bagi penerimanya.

Dengan informasi sebuah lembaga, dalam hal ini perguruan tinggi dapat mengetahui tingkat produktivitas, kemajuan, dan aktivitas yang terjadi pada perguruan tinggi tersebut. Oleh sebab itu dalam perguruan tinggi tersebut diperlukan sebuah sistem informasi yang dapat mengolah dan merangkum data yang berhubungan dengan akademis dan kepegawaian. Sistem informasi ini disebut Sistem Informasi Eksekutif (SIE). Kebutuhan informasi akademis dan kepegawaian akan semakin kompleks. SIE harus mampu menangani, mengolah dan merangkum data dari database SIA dan SIK. SIE juga perlu memberikan tingkatan pengguna dalam hal akses terhadap data-data tersebut, tidak semua dapat mengakses data tertentu dan melakukan perubahan terhadapnya. Sehingga masing-masing pengguna hanya akan memperoleh hak kuasa terhadap informasi yang diinginkan.

(4)

digunakan oleh personel di organisasi secara keseluruhan, tapi biasanya hanya digunakan oleh personel di organisasi secara keseluruhan, tapi biasanya hanya digunakan oleh staff dan manajer menengah dan bawah.

Karena beberapa alasan dukungan yang diberikan DSS kepada eksekutif hanyalah sedikit, maka dalam pengembangannya muncullah Sistem Informasi Eksekutif (EIS) atau Sistem Penunjang Eksekutif (ESS).

Sistem informasi organisasi yang dimaksudkan untuk digunakan oleh eksekutif perusahaan baru saja berkembang. Permulaan yang terlambat ini disebabkan oleh kegiatan eksekutif yang tidak terstrukturbaik, dan para spesialis informasi lebih sukar memahami pemecahan keputusan di tingkat eksekutif daripada di tingkatan managemen yang lebih bawah. Lambat laun penggunaan komputer bergerak merambat naik dan sekarang mendapat perhatian eksekutif. Sistem Informasi eksekutif sekarang merupakan salah satu area komputasi bisnis yang termarak. Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System) atau EIS merupakan suatu sistem yang khusus dirancang bagi manager pada tingkat perencanaan strategis. EIS adalah penyediaan informasi ke manajer senior. Dalam konteksnya, komputer diasumsikan terlibat dalam memperoleh dan mengatur informasi (klarifikasi, analisis dan menyediakan alternatif keputusan). Data berbentuk rekaman dalam jumlah besar tidak cocok digunakan secara langsung. Dapat juga menjadi tidak berguna akibat terlalu padat, kurang lengkap atau tidak siap diakses. EIS digunakan oleh satu atau lebih manajer senior.Meskipun aturan dan tanggung jawabnya berbeda, mereka bekerjasama dalammerumuskan, menjalankan, dan melacak strategi. Mereka tidak peduli dengan transaksi harian yang detil, tapi peduli dengan gejala tren transakasi atau permasalahan yang muncul. Manajer senior kadang peduli dengan hubungan antar personal di lingkungan bisnis. EIS harus mendukung setidaknya sebagian fungsi berikut:

• Pemunculan ide • Perencanaan • Analisis

(5)

• Motivasi

• Pengawasan dan pengendalian

EIS juga merupakan suatu sistem berbasis komputer yang melayani kebutuhan informasi top executive. EIS menyediakan akses yang cepat berupa informasi yang tepat waktu dan langsung mengakses laporan manajemen. EIS sangat user-friendly, didukung oleh grafik-grafik, dan menyediakan laporan-laporan dengan kemampuan drill-down.EIS juga mudah dihubungkan dengan layanan informasi on-line dan elektronik mail[Turban,1996]. “Executive Information System (EIS) is a highly interactive MIS system providing managers and executive flexible access toinformation for monitoring operating result and general business conditions [alter,1996]”. EIS dirancang untuk membantu eksekutif mencari informasi yang dibutuhkan. Eksekutif dapat memilih format-format secara grafis dan tabular [Paul Gray,1994]. Mengapa harus EIS. Karena eksekutif memerlukan informasi baik internal maupun external. Oleh sebab itu EIS lah yang dapat memenuhi kebutuhan eksekutif ini. Sesuai apa yang disimpulkan oleh Watson, et al[1991] tentang konsep mengapa diperlukan EIS adalah sebagai berikut sesuai dengan keperluan :

a. Eksternal

- meningkatkan persaingan

- dengan cepat mengantisipasi perubahan lingkungan - kebutuhan untuk menjadikan lebih proaktif

- kebutuhan untuk mengakses database external - meningkatkan regulasi pemerintah

b. Internal

- kebutuhan informasi yang tepat - kebutuhan perbagikan komunikasi - kebutuhan mengakses data operasional

- kebutuhan meng-update status pada aktifitas yang berbeda - kebutuhan untuk meningkatkan keefektifan

(6)

Seorang eksekutif membutuhkan informasi secara external untuk mengambil keputusan. Eksekutif perlu memahami situasi yang berkembang di luar organisasi dalam menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam membuat keputusan. Dalam perusahaan biasanya komputer dihubungkan dengan mainframe. Komputer ini berfungsi sebagai executive workstation. Database eksekutif disimpan dalam piranti keras umumnya disebut harddisk yang berisi data dan informasi yang telah diproses sebelumnya oleh komputer perusahaan. sistem ini memungkinkan juga pemakai menggunakan e-mail dan mengakses data dan informasilingkungan. Contohnya dengan adanya perubahan peraturan pemerintah yang berlaku yang mana peraturan sebelumnya masih dilaksanakan dalam suatu organisasi, tentunya akan memberikan dampak buruk pada organisasi yang dipimpinnya.

Begitu juga dengan informasi internal yang diperoleh dari data manjerial organisasi, eksekutif sangat membutuhkan dalam menentukan kebijaksanaan. Bagaimana jadinya seorang eksekutif dalam mengambil keputusan apabila tidak mengetahui keadaan internal organisasi yang Tugas Tugas Mata Kuliah Mata Kuliah Model dan Sistem Informasi Model dan Sistem Informasi Model dan Sistem Informasi 12 dipimpinnya. Misalkan dari data keuangan perusahaan tidak memungkinkan adanya penambahan peralatan yang mestinya dibutuhkan oleh organisasi tersebut yang mana eksekutif harus meminta data dari bagian manajerial keuangan dalam membuat keputusan.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan Masalah dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Apa Pengertian System Informasi Eksekutif itu ?

2. Bagaimana Sejarah Sistem Informasi Eksekutif itu ?

3. Apa saja Komponen dalam Sistem Informasi Eksekutif itu ?

4. Faktor-Faktor apa saja dalam Penentu Keberhasilan Sistem Informasi Eksekutif ?

5. Langkah - langkah apa yang dilakukan eksekutif untuk meningkatkan sistem informasi ?

(7)

7. Apa saja Kelebihan dan Kekurangan dari Sistem Informasi Eksekutif (SIE) ? 8. Berikan contoh beserta alasan penggunaan SIE pada suatu perusahaan ?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan Penulisan dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui Pengertian System Informasi Eksekutif

2. Untuk mengetahui Sejarah Sistem Informasi Eksekutif

3. Untuk mengetahui Komponen dalam Sistem Informasi Eksekutif

4. Untuk mengetahui Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Sistem Informasi Eksekutif

5. Untuk mengetahui Langkah - langkah eksekutif untuk meningkatkan sistem informasi

6. Untuk mengetahui Alasan EIS di butuhkan untuk kebutuhan informasi yang up to date

7. Untuk mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Sistem Informasi Eksekutif (SIE)

8. Untuk mrngetahui contoh beserta alasan penggunaan SIE pada suatu perusahaan

1.4 Manfaat Penulisan

 Dalam penyusunan makalah ini, kami tim penulis atau kelompok yang membahas tentang Sistem Informasi Eksekutif, berharap dalam makalah ini bisa bermanfa’at untuk jangka panjang maupun jangka pendeknya sebagai informasi yang sangat berharga.

 Dalam sistem informasi eksekutif pun dapat diambil banyak manfa’atnya,

(8)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Informasi Eksekutif

Istilah Eksekutif memang diterangkan secara bebas, Eksekutif sering dikaitkan dengan perencanaan dan jangka panjang dan berorientasi pada kesejahteraan perusahaan. Jika tidak ada sistem informasi eksekutif dan hanya ada sistem informasi fungsional, manajer puncak akan menerima semua informasi dari subsistem - subistem fungsional dan para eksekutif harus menyarikan dan mensintesiskan data menjadi suatu bentuk yang berarti bagi mereka. Sistem informasi eksekutif membebaskan eksekutif dari tugas tersebut. Berikut ini beberapa pandangan tentang apa yang harus dilakukan oleh Eksekutif :

 Menurut Henri Fayol, semua manajer melakukan fungsi-fungsi

manajemen yang sama: merencanakan, mengorganisasikan, menyusun staff, mengarahkan dan mengendalikan. Perencanaan sangat ditentukan pada tingkat eksekutif, sedangkan fungsi-fungsi lain oleh tingkat yang lebih rendah.

 Peran-peran manajerial Mintzberg, semua manajer melakukan semua peran, tetapi orientasinya berbeda untuk tiap tingkatan. Salah satu peran keputusan adalah negotiator. Salah satu contoh, seorang manajer puncak berunding dalam menggabungkan usaha (merger), dan manajer tingkat bawah/rendah berunding tentang tanggal penerimaan dengan pemasok.  Agenda dan jaringan Kotter, menurut Prof. John P. Kotter dari Harvard

para eksekutif mengatasi tantangan pekerjaan mengikuti strategi tiga tahap: (a) menetapkan agenda - tujuan yang harus dicapai perusahaan (panjang, mencegah, dan jangka pendek); (b) membangun jaringan kerjasama diantara orang-orang yang harus menyelesaikan agenda tersebut; (c) menetapkan lingkungan norma dan nilai yang tepat sehingga anggota jaringan dapat bekerja mencapai agenda itu.

(9)

yang berguna untuk mengindentifikasi masalah. Pemakai yang awam dengan komputer pun tidak sulit mengoperasikannya karena sistem dilengkapi antarmuka yang sangat memudahkan pemakai untuk menggunakannya. Sistem Informasi Eksekutif dirancang untuk membantu eksekutif mencari informasi yang diperlukan pada saat mereka membutuhkannya dan dalam bentuk apapun yang paling bermanfaat [Pengenalan Sistem Informasi, Raymond Mcleod, Jr.]. Pemakai SIE dapat melakukan permintaan informasi, memilih sendiri format grafik, tampilan informasi yang dikehendaki. Kemampuan drill down yang tersedia pada sistem ini memungkinkan eksekutif dapat melihat lebih rinci suatu informasi. Drill down berarti eksekutif dapat memulai dari gambaran sekilas dan kemudian secara bertahap mengambil informasi yang lebih terinci.

1. Menyediakan akses terhadap seluruh jenis informasi

2. Menyediakan keluwesan pelaporan dan menyediakan perangkat untuk menganalisis informasi

3. Membantu eksekutif mengidentifikasi masalah

Tugas SIE adalah mendokumentasikan seluruh informasi yang ada, sehingga informasi tersebut dapat dimanfaatkan sebagai basis informasi dan dapat diakses kapan pun dan dimana pun, maka diputuskan untuk membuat suatu sistem informasi eksekutif berbasis web dengan nama sistem informasi eksekutif yang diharapkan mempunyai fitur-fitur untuk menangani permintaan data dari para jajaran. Sistem Informasi Eksekutif merupakan implementasi Sistem Informasi Organisasi, yang dapat dibagi menjadi subsitem berdasarkan cara pengelompokan pemakai didalam organisasi [Sistem Informasi Manajemen, Raymond Mcleod, Jr.]. Sebagian besar basisdata yang digunakan oleh suatu subsistem organisasi dapat juga digunakan oleh yang lain. Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System), atau EIS, untuk digunakan eksekutif organisasi. Terdapat juga sistem informasi fungsional – satu untuk tiap area fungsional utama organisasi.

(10)

kebutuhan pemakai atas informasi mengenai area-area fungsional, mendapatkan publikasi luas di beberapa area dan sedikit kurang diarea lain.

Perangkat lunak EIS menggunakan isi basis data untuk menghasilkan tampilan yang telah disusun sebelumnya yang diturunkan ke workstation eksekutif dan disimpan di database eksekutif. Eksekutif memasukkan permintaan informasi dan menerima tampilan.

Sistem informasi eksekutif memantau seberapa baik organisai berjalan dalam hal tujuannya dan faktor penentu keberhasilannya. Eksekutif yang menerima konsep faktor-faktor penentu keberhasilan menggunakan sistem informasi eksekutif mereka untuk memantau setiap faktor penentu keberhasilan dalam hal ini adalah instansi pendidikan misalnya kualitas staf pengajar, materi yang berbobot, fasilitas universitas.

Sistem informasi eksekutif memvisualisasikan perbandingan kinerja yang dianggarkan dengan kinerja aktual dengan bentuk multimedia yang menampilkan tabel atau narasi, sehingga eksekutif dapat mendapatkan informasi yang perlu diperhatikan oleh eksekutif untuk memutuskan suatu tindakan yang diperlukan. Peran utama dari SIE adalah membuat sintesis, atau menyarikan data dan informasi bervolume besar untuk meningkatkan kegunaannya. Pengambilan sari ini disebut pemampatan informasi, dan menghasilkan suatu gambaran operasi organisasi. Dengan menyatukan komputer ke dalam sistem informasi mereka, peluang baru akan terbuka bagi pengambilan dan analisis informasi yang sebelumnya tidak pernah tersedia pada tingkat eksekutif.

(11)

2.2 Sejarah Sistem Informasi Eksekutif

Secara umum, sistem informasi eksekutif dikembangkan seperti mainframe program berbasis komputer. Tujuannya adalah untuk melindungi sekumpulan data dan untuk menyediakan kinerja penjualan atau statistik riset pemasaran untuk membuat keputusan, seperti halnya petugas keuangan, direktur pemasaran, dan petugas eksekutif pemimpin. Obyektif adalah untuk mengembangkan aplikasi komputer itu akan menyoroti keterangan untuk memuaskan eksekutif senior kebutuhan. Secara khas, sebuah EIS menyediakan data hanya perlu untuk mendukung keputusan level eksekutif dari pada data bagi seluruh perusahaan.Hari ini, aplikasi dari EIS tidak hanya pada hirarki perusahaan, tetapi juga di komputer pribadi pada satu daerah jaringan lokal.

EIS sekarang seberangi platform perangkat keras komputer dan mengintegrasikan keterangan menyimpan pada mainframe, mesin komputer pribadi, dan minicomputers. Sebagai beberapa perusahaan jasa klien mengadopsi sistem informasi perusahaan yang terakhir, karyawan dapat mempergunakan komputer pribadi mereka untuk memperoleh akses ke datan perusahaan dan memutuskan data yang adalah relevan untuk pembuatan keputusan mereka. Perbuatan pengaturan ini semua, pengguna mampu untuk menyesuaikan akses mereka ke perusahaan sesuai data dan menyediakan keterangan relevan terhadap keduanya bagian atas dan tingkat yang lebih rendah di perusahaan.

2.3 Komponen Sistem Informasi Eksekutif

Secara umum komponen dari EIS dapat tergolong seperti : A. Hardware (Perangkat Keras)

Ketika membicarakan tentang perangkat keras untuk satu lingkungan EIS, kita harus memfokuskan pada perangkat keras yang dibutuhkan pertemuan eksekutif. Eksekutif harus diletakkan yang pertama dan kebuthan eksekutif harus didefinisikan sebelum perangkat keras dapat terpilih. Perangkat keras komputer dasar diperlukan untuk suatu EIS meliputi empat komponen:

 Input Device / alat masukan : Alat ini mengijinkan eksekutif untuk

(12)

 Central Processing Unit : Adalah pusat komponen karena ini dapat mengontrol komponen mesin komputer yang lain.

 File Penyimpanan Data : Eksekutif dapat mempergunakan ini secara terpisah

untuk menyimpan keterangan bisnis, dan bagian ini juga dapat membantu eksekutif mencari keterangan informasi bisnis historis dengan mudah.

 Output Device / alat keluaran : Eksekutif dapat menggunkan alat ini untuk membaca rekaman visual dan sistem ini memerlukan dukungan dan hardware komputer yang tidak begitu mahal. Alat ini juga dapat meningkatkan akses dari keterangan EIS untuk banyak pengguna yang lain dengan suatu perusahaan.

B. Software (Perangkat Lunak)

Memilih perangkat lunak penting untuk mendesain satu EIS yang efektif. Oleh sebab itu, komponen perangkat lunak dan bagaimana cara mengintegrasikan data ke dalam suatu sistem sangatlah penting. Perangkat lunak dasar yang diperlukan untuk satu EIS meliputi empat komponen:

1. Teks yang mendasari perangkat lunak. Bentuk paling umum dari teks dapat di dokumentasikan.

2. Database : Database heterogen bercokol pada satu jangkauan spesifik Vendor dan platform komputer membuka akses eksekutif bagi Eksekutif.

3. Dasar grafis : Grafis dapat mengarahkan volume dari teks dan statistik ke dalam keterangan visual untuk Eksekutif. Jenis grafis yang khas adalah: bagan gugus berkala, diagram, peta, grafis gerak, bagan urutan, dan perbandingan mengorientasi graf (bagan balok).

4. Dasar model : EIS memodelkan data yang mengandung data statistik rutin dan khusus, keuangan, dan analisa kuantitatif lain.

2.4 Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Sistem Informasi Eksekutif

Rockart dan Delong mengidentifikasi 8 faktor penentu keberhasilan EIS, yaitu :

(13)

2. Sponsor operasi, kalau sponsor eksekutif sibuk dapat diberikan kepada eksekutif lebih rendah, misal wakil presiden eksekutif. Sponsor operasi bekerjasama dengan eksekutif pemakai dan spesialis informasi untuk memastikan pekerjaan itu terlaksana.

3. Staff jasa informasi yang sesuai, tidak saja mengerti teknologi informasi tetapi juga mengerti cara eksekutif menggunakan sistem itu.

4. Teknologi informasi yang sesuai H/W dan S/W tidak lebih dan tidak kurang.

5. Manajemen data, data harus selalu mutakhir dengan mengidentifikasi tanggal dan jam dimasukkan dalam sistem. Juga perlu analisis melalui drill-down dengan bertanya kepada manajer data atau keduanya.

6. Kaitan yang jelas dengan tujuan bisnis, EIS harus berhasilmemecahkan masalah-masalah spesifik/untuk memenuhi kebutuhan yang dapat ditangani teknologi informasi.

7. Manajemen atas : Penolakan organisasi. Jika seorang eksekutif menolak EIS, perlu upaya untuk mendapatkan dukungan. Untuk itu perlu identifikasi masalah tersebut, kemudian menerapkan EIS dengan prototyping untuk mengatasi masalah tersebut.

8. Manajemen atas penyebaran dan evolusi sistem : Jika manajer tingkat atas mulai menerima informasi dari EIS, maka manajer tingkat bawah menginginkan informasi yang sama, karena mereka ingin mengantisipasi masalah dan memecahkannya sebelum manajer tingkat atas mengangap masalah tersebut tidak terkendali.

2.5 Langkah - langkah eksekutif untuk meningkatkan sistem informasi Lima langkah untuk pencapaian pengembangan tersebut :

(14)

Dapat memelihara catatan data yang sama seperti yang ada pada studi jones dan McLeod. Data yang dicatat tersebut dimasukan kedalam DBMS. Kemudian meraka dapat membuat laporan yang dapat digunakan untuk mejawab tujuh pertanyaan yang dikemukakan oleh jones dan McLeod bila meraka berhubungan dengan system yang dimilikinya

2. Merangsang terjadinya sumber yang bernilai tinggi. Dengan adanya sumber yang bernilai tinggi maka eksekutif mengkomunikasikan sumber tersebut ke setiap anggota dengan melakukan konferensi. eksekutif kemudian dapat melakukan cara yang lebih mudah untuk mengkomunikasikan sumber tersebut. CEO bank memberikan contoh yang baik mengenai cara melakukan hal ini. Mungkin sebagian besar informasi yang bernilai tinggi yang ia terima berasal dari komite manajemennya. Agar setiap anggota merasa mempunyai kesempatan yang sama untuk berpartisipasi, CEO memutuskan untuk menggunakan meja bundar untuk melakukan konferensi.

3. Mengambil manfaat dari peluang yang ada, ketika informasi datang, eksekutif harus dapat memperolehnya. Ketika secuil informasi datang, eksekutif harus menangkapnya. Wakil direktur bidang keuang menjalankan strategi ini dengan menempatkan meja kerjanya menghadap tembok, sehingga ia membelakangi pintu masuk. Nampaknya hal ini seperti untuk menghindari informasi, padahal sebenarnya maksudnya kebalikannya. Seperti yang ia jelaskan, ketika seseorang memasuki kantornya, ia tidak ingin melakukan percakapan dengan tamu tersebut sambil melihat tumpukan kertas kerja yang belum selesai dikerjakan. Dengan penempatan mejanya menghadap tembok. Ia dapat menghadapi tamunya dengan konsentrasi penuh tanpa gangguan kertas kerja yang belum ia selesaikan.

(15)

5. Memanfaatkan teknologi, memanfaatkan staf pelayan informasi untuk mengembangkan sistem dalam perusahaan itu sendiri. Minat terhadapat EIS telah meningkat mulai akhir tahun 1980-an. Banyak perusahaan besar yang telah mempekerjakan staf pelayanan informasi untuk mengembangkan system dalam perusahaan itu sendiri. Sekarang ini ada lebih dari 30 perusahaan yang memasuk dan menawarkan software EIS, hardware, dan pelayanan konsultasi. Kita akan mengakhiri pembahasan kita kali ini dengan menampilkan pilihan dan beberapa dasar untuk melakukan implementasi yang baik.

2.6 Alasan EIS di butuhkan untuk kebutuhan informasi yang up to date

Beberapa alasan mengapa EIS yang dibutuhkan untuk mengatasi berbagai macam kebutuhan akan informasi yang up to date.

a. Eksternal

- Meningkatan kompetisi

- Lingkungan yang dengan cepat berubah - Keharusan untuk selalu proaktif

- Kebutuhan untuk mengakses external database b. Internal

- Kebutuhan akan informasi yang up to date - Kebutuhan akan komunikasi

- Kebutuhan akan informasi yang lebih akurat - Kebutuhan untuk meningkatkan keefektifan

Tujuan dari Executive Information Sistem adalah menghasilkan target informasi yang selalu up to date untuk meningkatkan performance dari suatu perusahaan dengan memberikan perhatian khusus pada tujuan akhir dan prioritas dari perusahaan tersebut.

2.7 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Informasi Eksekutif (SIE)

(16)

dan Kekurangan Sistem Informasi Eksekutif (SIE). Dimana penjelasan Sistem Informasi Eksekutif sendiri saya jelaskan pada postingan lain.

Berikut Kelebihan Sistem Informasi Eksekutif (SIE) tersebut:

 Mempermudah para eksekutif untuk menggunakan pengalamannya dalam dunia komputer.

 Menyediakan pengiriman tepat waktu dari keterangan rangkuman

perusahaan.

 Keterangan yang disediakan semakin mudah dimengerti.

 Biasanya menawarkan efisiensi untuk membuat keputusan.

 Melakukan penyaringan data untuk manajemen.

 Meningkatkan pemeriksaan keterangan.

 Dapat Mengakses dan memadukan jangkauan data internal dan eksternal

yang bersifat luas.

Sedangkan Kekurangan Sistem Informasi Eksekutif (SIE), yaitu:

 Memiliki fungsi yang terbatas, tidak dapat melakukan perhitungan kompleks.

 Pada perusahaan kecil mungkin membutuhkan biaya lebih untuk membuat

implementasi.

 Karena sistemnya besar, sehingga sulit untuk mengaturnya.

 Pembuatannya harus dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi eksekutif

senior.

 Eksekutif mungkin menghadapi beban terlalu berat untuk membuat keterangannya.

2.8 Contoh beserta alasan penggunaan SIE pada suatu perusahaan

Di Indonesia sudah banyak perusahaan yang telah menggunakan Sistem Informasi Eksekutif, contohnya yaitu Bank Mandiri

(17)

Dari penyatuan empat bank pemerintah yang memiliki core banking system yang berbeda-beda, data center yang berbeda-beda, serta infrastruktur baik hardware, software maupun jaringan yang berbeda-beda maka pada awal bank Mandiri \ melakukan evaluasi atas core banking sistem dari keempat bank legacy. Dan pada akhirnya bank Mandiri memutuskan untuk mengembangkan SIE nya dengan cara memodifikasi sistem core banking Bank Exim (BEST) untuk memenuhi kebutuhan standar produk awal bank Mandiri yang kemudian disebut dengan MASTER (Mandiri Sistem Terpadu).

Berdasar hasil evaluasi atas core banking sistem dari keempat bank legacy tersebut sistem core banking Bank Eximlah yang dianggap terbaik dari keempat sistem yang ada pada keempat legacy bank dan yang paling memungkinkan untuk direkomendasikan sebagai standar sistem paling memungkinkan untuk diimplementasikan sesuai dengan time frame legal merger.

Sistem core banking bank Exim telah diimplementasikan pada lebih dari 200 cabang, dan terdapat 40 karyawan bank Exim memahami sistem tersebut dengan baik.

MASTER hanya sebuah solusi sementara jangka pendek untuk dapat secepatnya beroperasi dalam satu platform. MASTER tidak dapat mendukung kebutuhan bisnis dan visi bank Mandiri untuk masa mendatang karena MASTER dibuat pada pertengahan tahun 1980an untuk keperluan bank dengan segmen korporasi, sedangkan bank Mandiri menyasar pada segmen yang berbeda denga bank Exim yaitu segmen ritel.

(18)

Setelah itu dilakukan penggantian sistem MASTER ke system eMAS (Enterprise Mandiri Advanced System) yang project pilotnya dilakukan dalam dua tahap. Sistem eMAS dijalankan senilai US$ 173 juta selama 3 tahun yang mencakup empat inisiatif utama yaitu:

 Memperkaya dan memperbarui delivery channel.

 Membangun sistem core banking baru yang terintegrasi.

 Membangun MIS didukung teknologi Data Warehouse terkini.

 Memperkuat dan memperbarui sistem infrastruktur yang reliable.

didukung oleh anggota tim sebanyak 500 orang, 32 proyek, 18 sistem interfaces dan 128 sub modul. Pada bank Mandiri, ada beberapa hal yang menjadi perhatian dalam pengelolaan data, yaitu:

 Timeless: data harus tersedia pada watunya untuk mengantisipasi

perubahan bisnis yang cepat.

 Usability: data harus sesuai dengan kebutuhan user.

 Completeness: data yang lengkap akan dapat memberikan gambaran bisnis

yang lebih baik, sehingga pada saat pemasukan data (data entry), field-field penting telah dibuat mandatory dan default value.

 Correctness: ketepatan data untuk digunakannya parameter table untuk meminimalisir kesalahan pengetikan (typing error).

 Precision: memastikan bahwa data tetap lengkap dan sesuai (tidak ada data

yang hilang atau berubah).

 Lack of abiguity: kesamaan persepsi atas data diperlukan untuk menghindari misinterpretasi.

Untuk mendukung penyediaan data dan informasi yang lengkap, akurat, tepat waktu dan konsisten maka dibentuk Enterprise Information Architecture yang bersifat "agile & adaptive" dan comply dengan Basel II.

Saat ini, sebagian besar proses pelaporan telah berjalan secara otomatis, meski terdapat beberapa yang masih diperlukan adanya intervensi atau pengontrolan dari unit terkait dalam hal ini eksekutif untuk dilakukan adjustment sesuai keputusan manajemen, maupun adanya temuan audit internal dan eksternal.

(19)

informasi, serta kurangnya pemahaman terhadap kebutuhan laporan dan data yang tersedia. Untuk itu diperlukan upaya performance tuning pada database maupun program, termasuk simplifikasi laporan dan reengineering proses pembentukan laporan.

Pihak bank Mandiri telah melakukan pengantisipasian external shocks dengan menggunakan Business Intelligence (BI). Saat ini analisiss Business Intelligence sudah digunakan oleh unit bisnis untuk pengambilan berbagai keputusan strategis, meskipun sementara ini penggunaannya masih dalam tahap sales dan marketing product.

Tetapi, untuk lebih mengoptimalkan penggunaannya perlu disusun datamart (subset dari Data warehouse yang berisi data yang lebih spesifik yang bersifat departemental) yang lebih komprehensif dan peningkatan pemahaman, baik oleh IT maupun user, yaitu pihak manajemen puncak yang tetkait untuk menghindari adanya kesalahan interpretasi (mis- interpretation).

Semua sistem Informasi Eksekutif PT. Bank Mandiri dikembangkan oleh Berca Tim, dengan teknologi yang digunakan adalah :

· DB Server: Oracle DB 10g R2 di SunOS · IBM DataStage sebagai Engine ETL · OLAP CUBE (MOLAB): Essbase Oracle

(20)

BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan

Sistem Informasi Eksekutif (EIS) memiliki peranan yang sangat penting dalam perkembangan sistem informasi dewasa ini. Sistem Informasi Eksekutif (EIS) merupakan sistem terkomputerisasi yang memberi eksekutif akses yang mudah ke informasi internal dan eksternal yang relevan dengan faktor keberhasilan kebutuhannya.

3.2. Saran

Dalam sistem informasi komputerisasi atau elektronik dapat memungkinkan semua orang untuk bisa mengakses informasi-informasi yang ada, baik informasi yang bersifat umum maupun yang khusus (rahasia). Dengan demikian maka harus ada sistem pengaman data yang sangat baik untuk menjaga informasi khusus atau data-data yang bersifat rahasia tersebut.

(21)

DAFTAR PUSTAKA

http://zafnatpaneyah.blogspot.com/2010/08/pengertian-sistem-informasi - eksekutif.html

http://itconsep.wordpress.com/course-work/makalah-tik-01/

http://zafnatpaneyah.blogspot.com/2010/08/pengertian-sistem-informasi-eksekutif.html

Yuhefizar, ilmukomputer.com

http://skripsi-artikel-makalah.blogspot.com/2010/03/makalah-sistem-informasi.html

http://irawan8381.blogspot.com/2012/11/makalah-sistem-informasi.html http://arhami.files.wordpress.com/2011/08/sistem-informasi-eksekutif.pdf

http://giriayoga.com/2011/10/20/perkembangan-sistem-informasi-eksekutif-dan-penerapannya- di-indonesia/

Referensi

Dokumen terkait

Orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu sama lain dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware), perintah dan

Pendekatan sistem merupakan sebuah metodologi. Metodologi adalah satu cara yang direkomendasikan dalam melakukan sesuatu. Pendekatan sistem adalah metodologi dasar dalam memecahkan

Pengertian sistem informasi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sebuah aplikasi komputer yang digunakan untuk mendukung operasi dari suatu organisasi