• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Yuridis Pembatalan Perkawinan Oleh Orangtua Terhadap Anaknya Di Mahkamah Syar’iyah Langsa (Studi Kasus Di Pengadilan Mahkamah Syar’iyah Kota Langsa Nomor Perkara 238/Pdtg/2010/Ms-Lgs)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Tinjauan Yuridis Pembatalan Perkawinan Oleh Orangtua Terhadap Anaknya Di Mahkamah Syar’iyah Langsa (Studi Kasus Di Pengadilan Mahkamah Syar’iyah Kota Langsa Nomor Perkara 238/Pdtg/2010/Ms-Lgs)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar

Sarjana Hukum

Oleh :

NIM: 090200341 SELLA SARTIKA

DEPARTEMEN HUKUM KEPERDATAAN

PROGRAM KEKHUSUSAN PERDATA BW

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

TINJAUAN YURIDIS PEMBATALAN PERKAWINAN OLEH ORANG TUA TERHADAP ANAKNYA DI MAHKAMAH

SYAR’IYAH LANGSA

(Studi Kasus di Pengadilan Mahkamah Syar’iyah Kota Langsa No. Perkara 238/PdtG/2010/MS-LGS)

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar

Sarjana Hukum

Oleh :

NIM: 090200341 SELLA SARTIKA

DEPARTEMEN HUKUM KEPERDATAAN

PROGRAM KEKHUSUSAN PERDATA BW

Disetujui oleh:

Ketua Departemen Hukum Keperdataan

NIP. 196603031985081001 Dr. Hasim Purba, SH. M.Hum

(3)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala nikmat dan

rahmat yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik. Terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

penulis persembahkan kepada kedua orangtua, sehingga akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Tinjauan Yuridis Pembatalan Perkawinan

oleh Orangtua terhadap Anaknya di Mahkamah Syar’iyah Langsa (Studi Kasus di

Pengadilan Mahkamah Syar’iyah Kota Langsa Nomor Perkara

238/PdtG/2010/MS-LGS) sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan

studi untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas

Sumatera Utara.

Penulis menyadari, dalam penyajiannya terdapat berbagai kekurangan dan

kesalahan, yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan yang dimiliki oleh

penulis. Mulai perencanaan sampai dengan penyelesaian skripsi ini, penulis telah

mendapatkan banyak bantuan-bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam

kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih sebanyak-banyaknya

kepada pihak-pihak antara lain sebagai berikut:

1. Kepada Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Prof. Dr.

Runtung, SH, M. Hum, beserta Prof. Dr. Budiman Ginting, SH., M.Hum

(4)

Pembantu Dekan II, Bapak Muhammad Husni SH. M.Hum selaku

Pembantu Dekan III.

2. Bapak Dr. H. Hasim Purba, SH., M.Hum selaku Ketua Departemen

Hukum Keperdataan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Dr. Edy Ikhsan, SH. M.A selaku dosen Pembimbing I yang telah

membantu penulisan skripsi ini dan memberikan banyak masukan serta

bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Dr. Yefrizawati, SH, M.Hum selaku dosen Pembimbing II yang telah

membantu dalam penyempurnaan skripsi ini dan memberikan banyak

masukan serta bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini.

5. Kepada kedua orangtua saya, papa saya H. Jauhari Amin SH MH dan

mama tercinta Hj. Sri Kemala Nurli SE, karena atas dorongan mereka saya

dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini serta atas perjuangan orang tua

saya dalam membiayai dan membesarkan saya maka saya dapat berkuliah

di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara sehingga saya sampai

kepada tahap penyelesaian penulisan skripsi ini.

6. Kepada Adik kesayangan saya Faridz Mawardi yang telah mendukung

saya.

7. Kepada ibu Hj. Dewi Nursanti, SH, MH yang telah membantu saya dalam

(5)

8. Bapak Drs Aziz SH MH dan Bapak Sakwanah, S.Ag,MH selaku Hakim di

Mahkamah Syar’iyah Langsa yang banyak membantu dan memberikan

informasi kepada penulis.

9. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara telah

memberikan didikan dan ilmu yang bermanfaat kepada penulis selama

masa perkuliahan di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, serta

kepada pegawai-pegawai Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

10.Kepada sahabat-sahabat penulis selama menjalani masa perkuliahan yang

selalu mendukung dan memotivasi penulis, yang menamakan diri sebagai

kelompok GG yaitu: Sophie Khanda Aulia Brahmana-Sophie Dhinda

Aulia Brahmana, Lailan Hafni Harahap, Sitiara Manik, Seviola Islaini,

Meilisa Bangun, Carina Etta Siahaan, Pasca Putri Q. Purba, Erika, Yuthi

Sinari, Jennifer dan Vilany Lafiza yang selalu mendukung dan membantu

dalam penulisan skripsi ini.

11.Kepada kelompok AAYD Tommy Elvani Siregar, Mario Tondi Natio

Simamora, Enriko Abianto Lumban Tobing, Putra Ananta Silalahi, Agung

Setiadi, Timbul Tua Marojahan, Awlia Sofwan Lubis, Adri Hariadi,

Iswanda Abdullah Situmorang dan Irvan Deriza juga selalu mendukung

dalam penulisan skripsi ini.

12.Kepada Dewina Ulfah Nasution yang selalu memberi dukungan dan

motivasi kepada penulis.

13.Kepada Liza Agnesta Krisna, SH, MH yang selalu memberi bantuan dan

(6)

14.Kepada berbagai pihak yang telah membantu dan mendukung penulis

dalam berbagai cara yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Demikianlah yang dapat penulis sampaikan semoga apa yang telah kita

lakukan mendapat rahmat dan ridho dari Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari sempurna, oleh

karena itu penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang

membangun. Semoga penulisan ini dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan

masyarakat

Medan, Maret 2013 Penulis,

(7)

ABSTRAK

Sella Sartika1 Edy Ikhsan2 Yefrizawati3

Perkawinan merupakan peristiwa penting dalam kehidupan manusia,

perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita

sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Dalam suatu perkawinan terkadang dapat dilakukan suatu pembatalan perkawinan. Salah satu kasusnya yaitu putusan/penetapan Mahkamah Syar’iyah Langsa Nomor 238/Pdt.G.2010/MS-LGS tanggal 19 Januari 2011, di mana orang tua dalam hal ini bapak kandung mengajukan gugatan terhadap perkawinan anaknya yang dinilai cacat hukum, hal tersebut disebabkan karena pernikahan tersebut tidak ada wali sahnya sewaktu pelaksanaan pernikahan berlangsung, padahal wali nasabnya yaitu bapak dari anak perempuan tersebut masih hidup. Adapun permasalahan yang di bahas adalah apa faktor penyebab terjadinya gugatan permohonan pembatalan perkawinan oleh orang tua terhadap perkawinan anaknya, bagaimana pertimbangan hakim dalam memutuskan gugatan permohonan pembatalan perkawinan oleh orang tua terhadap anaknya, serta apa akibat hukum atas pembatalan perkawinan oleh orang tua atau wali terhadap perkawinan anaknya.

Jenis penelitian yang dipergunakan dalam skripsi ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan metode pendekatan yuridis normatif, data yang digunakan adalah data sekunder dan data primer, metode pengumpulan merupakan studi kepustakaan dan studi lapangan sedangkan analisa datanya adalah kualitatif.

Dilakukannya pembatalan perkawinan oleh orang tua terhadap perkawinan anaknya dikarenakan perkawinan tersebut dilakukan tanpa wali nasab yang sah atau ayahnya sehingga salah satu rukun nikah tidak terpenuhi, selain itu dalam perkawinan tersebut telah dilakukan manipulasi identitas oleh petugas dan penyalahgunaan wewenang. Hakim mengabulkan gugatan pembatalan perkawinan tersebut karena tidak memenuhi ketentuan Pasal 2 ayat 2 PERMA Nomor 2 Tahun 1987 jo Pasal 23 ayat 1 dan 2 Kompilasi Hukum Islam yaitu jika wali nasab enggan menikahkan maka harus dibuktikan dengan keputusan Pengadilan Agama dan menurut Pasal 71 ayat e Kompilasi Hukum Islam menentukan bahwa perkawinan dapat dibatalkan apabila dilangsungkan tanpa wali atau dilaksanakan oleh wali yang tidak berhak, karena hal tersebut maka berhak dilakukan pembatalan terhadap pernikahan tersebut.

Kata kunci: Perkawinan, Pembatalan Perkawinan

1

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

2

Dosen Pembimbing I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

3

(8)

B. Pihak-Pihak yang Berhak Mengajukan Pembatalan Perkawinan ... 39

C. Alasan Pembatalan Perkawinan ... 40

D. Saat Mulai Berlakunya Pembatalan Perkawinan ... 46

E. Akibat Pembatalan Perkawinan ... 46

BAB IV PEMBATALAN PERKAWINAN OLEH ORANG TUA TERHADAP ANAKNYA DI MAHKAMAH SYAR’IYAH LANGSA (Studi Kasus di Pengadilan Mahkamah Syar’iyah Kota Langsa No. Perkara 238/PdtG/2010/MS-LGS A. Kasus Posisi ... 52

B. Fakta dan Dasar-dasar Hukum yang Dipakai Oleh Kedua Belah Pihak... 54

C. Pertimbangan Hakim dari Majelis Hakim ... 55

D. Kesimpulan atau Isi Vonnis ... 59

E. Analisis ... 60

1. Faktor penyebab terjadinya gugatan permohonan pembatalan perkawinan oleh orang tua terhadap perkawinan anaknya ... 60

2. Pertimbangan hakim ... 64

3. Akibat hukum atas pembatalan perkawinan oleh orang tua/wali terhadap anaknya ... 66

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 68

B. Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 71

Referensi

Dokumen terkait

Dimensi kemampuan spasial yang termasuk dalam kategori mental dinamis adalah dimensi kemampuan visualisasi, dimensi kemampuan rotasi, dan dimensi kemampuan

Setelah melihat kekurangan pada proses pembelajaran siklus 1, maka guru mencoba menerapkan metode pembelajaran diskusi tipe buzz group dengan: (1) menambahkan

Masyarakat di Malang memiliki kebiasaan yang tentunya berbeda dengan masyarakat Alor dalam masyarakatnya hal terebut terlihat dari adanya berbagai suku yang berada di Malang yang

ditetapkan oleh hukum, misalnya dalam bentuk kekuasaaan orang tua, kekuasaan wali dari anak di bawah umur, kewenangan kurator untuk mengurus harta pailit. Prinsip

Sebagaimana tercantum dalam Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional disebutkan bahwa Ketentuan lebih lanjut mengenai tata

Penilaian Tingkat Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi dan Tsunami pada Siswa Sekolah Menengah Pertama Kota Padang Tahun 2019. Studi explorasi pengetahuan dan sikap

2) Dalam satu penerbangan internasional, apabila salah satu penerbang berusia 60 tahun atau lebih, maka penerbang lainnya harus berusia kurang dari 60 tahun. 3) Umur maksimal

Bila pada tahun 1961, Yuri Gagarin adalah manusia pertama yang dilucurkan ke luar angkasa oleh Uni Soviet dengan pesawat Vostok I nya, yang kemudian disusul oleh Amerika pada