• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Peran dan Fungsi Departemen Front Office Dalam Operasional - Tinjuan tentang Komunikasi Internal antara Front Desk Agent dengan Housekeeping Department di Hotel Aryaduta Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Peran dan Fungsi Departemen Front Office Dalam Operasional - Tinjuan tentang Komunikasi Internal antara Front Desk Agent dengan Housekeeping Department di Hotel Aryaduta Medan"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Peran dan Fungsi Departemen Front Office Dalam Operasional

Kantor depan adalah bagian hotel yang memberikan pelayanan pada tamu,

meliputi:

- Pelayanan barang

- Pelayanan pesanan kamar

- Pelayanan pendaftaran tamu

- Pelayanan informasi

- Pelayanan penyambungan telefon

- Pelayanan prmbayaran tamu

Tugas semua itu berhubungan langsung dengan tamu selama 24 jam.Guna

mendukung operasional dikantor depan yang terus-menerus, maka dibuat jadwal

kerja. Petugas harus mematuhi jadwal kerja agar operasional dikantor depan tidak

terganggu. Tiap seksi mempunyai jadwal kerja masing-masing disesuaikan dengan

kesibukan kerja masing-masing seksi. Setiap kelompok kerja (shift) bekerja 8 jam

(termasuk 1 jam istirahat) dan akan diganti oleh kelompok berikutnya.

▸ Baca selengkapnya: front desk supervisor adalah

(2)

Hampir semua kegiatan yang ada dikantor depan hotel berhubungan dengan

tamu, baik secara langsung maupun tidak langsung Karna itu kantor depan hotel

memiliki peranan penting dalam operasi sebuah hotel . Seperti dikatakan oleh

Vallen(1985 : 24 ), dalam bukunya Check in–Check out, Principles of EffectiveFront

Management, bahwa Front Office adalah :

It is indeed the heart and the hub and the nerve center of guest activity

(Sesungguhnya front office adalah jantung, dan pusat dari segala kegiatan para tamu).

Dalam operasi sehari-hari, Front Office mempunyai macam-macam peran.

Peran ini penting untuk memperlancar kegiatan hotel dan menjalin kerja sama erat

antar department. Untuk itu ada 8 (delapan) peran penting dari Front Office

Department.Yaitu :

1. Merupakan wakil dari manajemen(Management Representative)

Dalam keadaan tertentu kantor depan hotel dapat berperan sebagai wakil dari

manajemen untuk menghadapi/menyelesaikan masalah tertentu yang hanya bisa

diselesaikan oleh pihak manajemen. Hal ini misalnya sering terjadi ketika masalh

terjadi diluar jam kantor, ketika manajemen tidak sempat menyelesaikannya,

terutama dimalam hari. Atau tiba-tiba tamu yang sangat penting tiba-tiba datang ke

hotel untuk keperluan santai atau pribadi, seperti bermain tenis dengan sejawat.

2. Orang-Orang Yang Mampu Menjual(Salae Person)

Setiap orang yang berada dijajaran Kantor Depan seharusnya mampu dan memiliki

(3)

tamu ataupun pengunjung jika dibandingkan dengan departemen lain. Yang

dimaksud mampu menjual disisni bukan saja hanya menjual produk hotel berupa

kamar, melainkan fasilitas-fasilitas lain yang disediakan pihak hotel.

3. Pemberi Informasi(Information Giver)

Seluruh petugas kantor depan diharapkan mampu memberikan keterangan yang

jelas dan benar tentang fasilitas dan produk hotel. Selain itu petugas kantor depan

hotel juga harus mengetahui kejadian-kejadian yang sedang berlangsung dihotel

dan ataupun peristiwa-peristiwa penting diluar hotel yang berhubungan untuk

kebutuhan tamu, baik untuk kebutuhan bisnis ataupun rekreasi.

4. Penyimpan data(Record Keeper)

Front Office Departmen merupakan sumber dan pusat penyimpanan data dalam

kegiatan sehari-hari didalam hotel. Semua data dan laporan akan di-’ recap’ dari

bagian lain lalu di-‘record’ oleh Front Office dalam bentuk laporan-laporam dan

data statistic. Front Office juga menyimpan data riwayat tamu.

5. Dapat melakukan tindakan secara diplomatis(Diplomatic agent)

Seorang petugas kantor depan diharapkan pada situasi dan kondisi tertentu mampu

melakuakn tindakan secara diplomatis. Yang dimaksud engsn tindakan diplomatis

adalah menjaga dan menetralisir suasana hubungan baik dengan pihak lain yang

(4)

6. Pemecah Masalah(Problem Solver)

Sebagai the hub of activities, kantor depanmerupakan tempat

untukmenyelesaikanmasalah tamu, terutama keluhan-keluhan tamu. Merupakan

hal yang wajar, bila karyawan Front Office menerima keluhan yang bukan maslah

kantor depan,melainkan maslah dari departemen lain.

7. Sebagai wakil dari hubungan masyarakat(Public Relation Agent)

Karyawan kantor depan juga harus dapat berperan secara aktif sebagai orang yang

berhubungan dengan masyarakat, terutama masyarakat pengunjung yang datang

kehotel Disitu para petugas diharapkan dapat berperan internal public relation

yang dapat memberikan contoh baik kepada tamu hotel ataupun para pengunjung.

8. Sebagai koodinator kegiatan peleyanan(Service coordinator)

Kantor depan hotel juga berperan sebagai tempat kordinasi pelayanan. Informasi

dan kegiatan departemen lain dikomunikasikan melalui kantor depan. Yang paling

jelas adalah pada saat temu rombongan dan adanya kegiatan konvensi atau

kegiatan lain yang melibatkan tamu atau pengunjung hotel.

Sedangkan fungsi Front Office Department dalam kegiatan sehari-harimeliputi

hal-hal sebagai berikut :

a. Menjual akomodasi hotel

(5)

c. Melayani pemesanan kamar

d. Memantau orkembangan situasi kamar secara akurat

e. Menyiapkan berkas-berkas pembayaran tamu

f. Menangani semua surat yang masuk dan keluar ke hotel

g. Menangani fasilitas komunikasi

h. Melayani dan memberikan informasi serta permintaan-permintaan pelayanan

lainnya

i. Melayani, menampung, ,menylesaikan keluhan tanu

j. Melayani penitipan barang-barang berharga

k. Melakukan kerjas sama yang baik dengan departemen yang lain untuk

kelancaran operasional hotel.

2.2Fungsi Dan Peran Housekeeping

Salah satu penunjang majunya dunia pariwisata adalah hotel, yaitu sebagai

sarana akomodasi bagi para wisatawan, baik wisatawan Nusantara maupun

wusatawan mancanegara. Agar para wisatawan yang mempergunakan sarana

(6)

menerima service selama tinggal di hotel, maka hotel harus dikelola secara

professional.

Jenis service yang didapat diberikan oleh sebuah hotel kepada para tamu yang

menginap tidak hanya terbatas pada makanan dan minuman yang dipesan tetaoi juga

menyangkut segala sesuatu yang dimiliki oleh hotel, baik kamar, restaurant, seta

segala fasilitas yang diberikan untuk para tamu seperti laundry, swimming pool,

garden, baik yang ada diluar maupun yang ada didalam bangunan hotel tersebut.

Disamping itu, yang tida kalah pentingnya adalah seluruh karyawan yang melayani,

bai dalam keramah-tamahan, serta ketrampilan didalam menjalankan tugasnya.

Melihat dari artikata housekeeping itu maka peran Housekeeping Department

sangat penting didalam suatu hotel.Kadang-kadang Housekeeping Department

dijadikan satu dengan Front Office Department, menjadi Room Division.Memang

tidak dapat dipungkiri bahwa hubungan kerja antara Housekeeping Departmendangan

Front Office Department sangatlah erat.Front Office Department adalah depatemen

yang bertugas menjual kamar, sedangkan Housekeeping Department adalah

departemen yang bertugas menyiapkan kamar-kamar yang akan dijual, lengkap

dengan fasilitas yang diperlukannya toilet umum. Lebih dari itu Housekeeping

Department mempunyai tugas dan tanggung jawab atas seluruh area hotel, baik yang

berada diluar bangunan seperti areal parker, kebun atau taman, kolam renang, tennis

court, maupun yang berada didalam bangunan gedung, yaitu kamar-kamar,

ruanga-ruangan yang disewa seperti arcade, drungstore, bank, money changer, travel agent,

(7)

restaurant, tempat-tempat khusus untuk karyawan seperti locker, toilet, serta

seksi-seksi lain yang mengurusi linen/lena milik hotel tersebut.Jadi Housekeeping

Department mempunyai tugas dan tanggung jawab menjaga kebersihan, kerapian,

keindahan, serta kenyamanan serluruh areal tersebut, disamping juga menyediakan

sarana penunjang lainnya yang diperlukan oleh tamu selama berada dihotel serta

memberikan pelayanan yang memuaskan.

Perlu diingat bahwa maju-mundurnya suatu hotel sangat dipengaruhi oleh

banyak sedikitnya tamu menginap dihotel tersebut. Dengan kata lain, hidup matinya

suatu hotel sangat tergantung dari kehadiran tamu yang menginap. Apabila tamu yang

menginaptidakmenerimapelayanan yang memuaskan, atau bahkan

kecewa/marah(complaint)maka tidak menutup kemungkinan bahwa tamu tersebut

akan mencertikakan kekecewaannya kepada orang lain sehingga akan memperkecil

jumlah tamu yang datang ke hotel, yang akibatnya akan memperkecil pemasukan

hotel tersebut.Padahal untuk menghidupi seluruh karyawan yang ada, serta

pemeliharaan/perawatan, baik gedung maupun fasilitas-fasilitas lain, memerlukan

banyak biaya. Dengan demikian dapat dibayangkan apa yang akan terjadi terhadap

hotel tersebut.

Namun sebalinya bila para tamu yang menginap dihotel mendapatkan kamar

yang bersih, rapi, nyaman, fasilitas lengkap, serta pelayanan yang baik dan

memuaskan dari seluruh karyawan, maka tamu tersebut pasti akan merasa senang,

puas, dan membawa kesan serta kesenangan tersendiri sepeninggal dari hotel

(8)

kepuasannya kepada teman dan keluarganya selama menginap dihotel. Ini merupakan

sarana promosi yang murah dan efektif.Dengan kesan para tamu yang disebarkan dari

mulut kemulut, hotel tidak perlu mengeluarkan biaya khusus untuk

promosi.Pelanggan semakin banyak akibat dari kesan dan kenangan indah dari

tamu-tamu yang pernah datang menginap. Disamping itu lama tinggal tamu-tamu dikamar hotel

tersebut juga akan semakin meningkat.

Untuk itu agar tujuan perusahaan perhotelan itu dapat dicapai, maka segala

sesuatu yang diperlukan oleh para tamu, serta fasilitas-fasilitas lain sebagai sarana

penunjangnya, harus tersedia. Tersedia disini bukan hanya sekedar ada, tetapi baru

siap dipakai, dapat dipergunakan oleh tamu sesuai dengan keperluannya.

Tujuan dari perusahaan perhotelan adalah tingkat hunian kamar (room

occupancy) yang tinggi, lama tinggal tamu yang panjang, misalnya 2 malam atau

lebih, untuk tiap-tiap tamu yang menginap, serta tingkat penjualan kamar yang tinggi

pula.

Floor Section sering juga disebut sebagai Room Section.Tugas pokok dari

bagian ini adalah menjaga kebersiha, kerapian, keindahan, kenyamanan, dan

kelengkapan kamar-kamar tamu.Tugas tersebut dikerjakan langsung oleh seorang

Roomboy.

Kamar yang bersih, nyaman, menarik, tenang dan aman merupan produk

utama hotel yang harus diberikan kepada tamu yang menginap dan merupakan

sumber penghasilan pertama dari hotel.Kualifikasi tersebut harus dapat dipenuhi agar

(9)

Roomboyharus mengetahui Specific Procedure atau SOP (Standard Operating

Procedure)yang menjadi standar dalam membersihkan kamar beserta segala

peraturan yang harus mereka taati selama bertugas.

2.2.1 Tanggung Jawab Room Boy Dalam Operasional

Didalam melaksanakan tugasnya Roomboy selalu berhubungan langsung

dengan para tamu. Oleh sebab itu seorang Roomboy harus berhati-hati dengan

prilakunya, termasuk harus selalu menjaga kebersihan pakaian sragamnya.

Kebersihan dan kerapian saja bila tidak ditujang oleh prilaku yang baik dan

sopan tidak akan bermanfaat. Bagaimanapun bagus dan menariknya pakaian seragam

yang dikenakan pun tidak akan berguna. Adalah tnaggung jawab bagi seorang

Roomboy sebagai pemakai untuk merawatnya. Mereka tidak boleh lupa bahwa tamu

selalu melihatnya serta memberikan kesan pertama(first impression) terhadap hotel

melalui pakaian seragam yang dikenakannya. Untuk mendapatkan penilaian yang

baik Roomboy harus menggunakan pakaian rapi dan berprilaku yang baik.Jadi,

seorang Roomboy harus ramah-tamah, jujur, sopan, dan bertindak bijaksana serta

disiplin.

Beberapa tata tertib yang harus ditaati oleh setiap Roomboy sebelum mulai bekerja

adalah sebagai barikut :

1. Masuklah kehotel melalui pintu dan jalan yang disediakan khusus untuk

(10)

2. Catatlah jam kedatangan pada Time Card Absen yaitu pada Time Starp

Mechine.

3. Langsung menuju locker untuk mengganti pakaian.

4. Pakailah pakaian seragam.

5. Cucilah tangan, gosok gigi, dan rapikanlah rambut dan pakaina , serta

bersihkanlah sepatu.

6. Rambut harus dicukur rapi, tidak boleh berkumis, berjenggot, dan

berjambang.

7. Jangan menggunakan perhiasan dan parfume secara berlabihan.

Pada waktu bekerja membersihkan kamar :

1. Periksalah trolley cart apakah persiapan untuk kerja sudah lengkap.

2. Selalu mulailah dengan mengetuk pintu terlebih dahulu bila akan memasuki

kamar atau menekan door bell sambil menyebut identitas/jati diri.

3. Jangan mengetuk atau membuka pintu kamar apabila pintu kamar dipasang

(11)

4. Jangan mengintip dan mendengarkan pembicaraan tamu, mencoba

mengenakan pakaian ataupun barang-barang milik tamu yang ada didalam

kamar.

5. Jangan makan atau minum suatu makanan dan minuman yang disediakan

khusus untuk tamu, apalagi didalam kamar.

6. Jangan beristirahat didalam kamar sekalipun kamar itu kosong.

7. Jangan melihat tv didalam kamar, terlebih kamar yang occupied(dihuni tamu).

8. Jangan menyelingi pekerjaan dengan mengobrol yang tidak berarti.

9. Jangan beristirahat/bermalas-malasan diruang umum,( missal ; lobby, corridor

dan ssebagainya.

10.Jangan merokok diareal tugas.

11.Jangan meletakan kunci kamar (passkey) disembarang tempat, tetapi harus

dijaga baik-baik untuk menghindari kelalaian.

12.Jangan membukakan kamar untuk seseorang apabila tidak yakin benar bahwa

orang tersebutlah yang tinggal dikamar tersebut.

2.2.2 Hubungan Kerja Sama Room Boy Dengan Departemen Lain

(12)

1. Mengelola kamar-kamar yang menjadi tanggung jawabnya, dalam arti :

- Menjaga kebersihan dan kerapian, kenyamanan serta kelengkapan fasilitas

yang ada didalamnya.

- Melaporkan kepada atasan bila mendapati hal-hal yang rusak agar

dibuatkan Work Order(WO) kepada Enggenering Department untuk segera

diperbaiki.

- Menjaga keamanan barang-barang milik hotel yang ada didalam kamar,

jangan sampai hilang atau rusak oleh tamu.

2. Melayani tamu atas segala macam keperluan yang mereka butuhkan selama

menginap.

3. Melaksanakan perintah atasan baik yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas

sehari-hari maupun extra job atau tugas tambahan untuk perawatan kamar,

serta tugas-tugas yang terkait dengan persiapan kedatangan tamu hotel.

4. Menjaga keamanan barang-barang milik tamu yang ada didalam kamar.

5. Melakukan koordinasu /kerjasama dengan sesame teman dalam satu seksi.

6. Melakukan kerja sama dengan seksi lain dalam departemen, misalnya dengan

Linnen section ( dalam penukaran linnen supplies), dengan Loundry Section

(13)

sampah-sampah di Roomboy Trolley serta penggantian tanaman-tanaman yang

ada dikamar tamu..

7. Melakukan kerja sama dengan lain seksi dan departemen lain, seperti dengan :

- Front Office Cashier pada saat ada tamu check out.

- Bell Boy untuk saat tamu check in.

- kamar-kamar yang akan dihuni tamu VIP, memasang dinner set di suit

room, mengambil alat-alat makan/minum yang habis dipakai oleh tamu di

dalam kamar.

- Repair and Maintenance (Enggenering Department) untuk perbaikan

kerusakan dalam kamar.

- Security untuk keamanan diseluruh floor area dimana Roomboy bertugas,

apalagi bila ada tamu-tamu yang perlu mendapatkan perhatian khusus.

2.3 Hubungan Front Office dengan Housekeeping

Hubungan yang paling dekat dengam departemen front office adalah

departemen housekeeping, karena dalam operasional sehari-hari kedua departemen

tersebut saling bahu-membahu untuk memenuhu harapan tamu serta utuk memenuhi

tugas professional di hospitality industry, seperti yang dikemukakan Michael I

(14)

Effective communication among housekeeping and front office personnel can

contribute to guest statisfaction while helping front office to effective communication

guest room status.

( Kasavana, 1995, P : 49 ).

Beberapa hal yang penting dikomunikasikan diantara kedua departemen ini antara

lain :

1. Up date tentang status kamar, dari vacant dirty ( kamar yang tamunya sudah check

out tetapi belum dibersihkan staff housekeeping ) menjadi kamar kosong yang

sudah dibersihkan (vacant clean) sehingga front office dapat menjual kamar

tersebut, atau housekeeping menginformasikan bahwa fasilitas kamar yang belum

lengkap atau out of order agar front office momblock kamar tersebut dan tidak

menjualnya kepada tamu.

2. Memeriksa mini bar pada saat tamu check out dan dalam hal ini front office

menghubungi housekeeping order taker dengan telepon.

3. Discrepancy report yaitu pelaporan tenteng kondisi kamar yang berbeda antara

housekeeping report dengan room report.

Hubungan kerja antara front office departmen dengan housekeeping

department.Tidak dapat pungkiri lagi bahwa kedua departemen ini sangatlah

memiliki keterkaitan anatar satu dengan yang lain, sehinga tidak dapat dipisahkan

(15)

- Masalah status kamar

- Masalah room discrepancy(perbedaan status kamar)

- Masalah perpindahan kamar (tamu biasa ke tamu VIP)

- Masalah kedatangan dan keberangkatan tamu

- Dan lain-lain.

2.4 Pengertian Komunikasi Organisasi

Istilah organisasi berasal dari bahasa Latin organizare, yang secara harfiah

berarti panduan dari bagian-bagian yang satu sam lainnya saling bergantung.Diantara

para ahli yang menyebut panduan itu system, ada juga yang menamaknnya sarana.

Everent M. Rogers dalam bukunya Communication in Organization,

mendefenisiakan organisasi sebagai satu system yang mapan dari mereka yang

bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melalui jenjang kepangkatan dan

pembagian tugas. Robert Boonington dalam bukunya ModernBusiness A Sysem

Approach, mendefenisikan organisasi sebagai sarana dimana menejemen

mengoordinasikan sumber bahan dan sumber daya manusia melalui pola struktur

formal dari tuga-tugas dan wewenang.

Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada

peninjauannya yang terfokus kepada manusia-mausia yang yang terlibat dalam

(16)

komunikasi apa yang berlangsung dalam organisasi, metode dan teknik apa yang

dipergunakan, edia yang dipakai, bagaimana prosenya, factor-faktor yang menjadi

penghambat dan sebagainya. Jawaban-jawaban dari pertanyaan tersebut adalah untuk

bahan tela’ah untuk selanjutnya menyajikan suatu konsepsi komunikasi bagi suatu

organisasi tertentu berdasarkan jenis organisasi, sifat organisasi dan lingkup

organisasi dengan memperhatikan situasi tertentu pada saat komunikasi dilancarkan.

Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan bagi pesan

organisasi didalam kelompok formal maupun informal pada suatu organisasi

(Wiryanto, 2005). Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh

organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa

cara kerja dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus

dilakukan dalam organisasi. Misalnya : memo, kebijakan , pernyataan, jumpa pers

dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui

secara social.Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi kepada anggotanya secara

individual.

Conrad (dalam Tubs dan Moss, 2005) mengidentifikasikan 3 komunikasi

organisasi sebagai berikut : fungsi perintah, fungsi relasional dan fungsi manajemen

ambigu.

1. Fungsi perintah berkenaan dengan anggota-anggota organisasi mempunyai

hak dan kewajiban membicarkan, menerima, menafsirkan dan bertindak atas

suatu perintah. Tujuan dari fungsi perintah adalah koordinasi didalan sejumlah

(17)

2. Fungsi relasional berkenaan dengan komunikasi memperbolehkan

anggota-anggota menciptakan dan mempertahankan bisnis produktif hubungan

personal dengan anggota organisasi lain. Hubungan dalam pekerjaan

mempengaruhi kinerja pekerjaan ( job performance ) dalam berbagai cara.

Misal: kepuasan kerja, aliran komunikasi kebawah maupun keatas dalam

hirarki organisasional, dan tingat pelaksanaan perintah. Pentingnya dalam

hubungan antar personal yang baik lebih terasa dala pekerjaan ketika anda

merasa bahwa banyak hubungan yang perlu dilakukan tidak anda pilih, tetapi

diharuskan oleh lingkungan organisasi, sehingga hubungan kurang stabil,

lebih memacu konflik, kurang ditaati dan sebagainya.

3. Fungsi manajemen ambigu berkenaan dengan pilihan dalam situasi organisasi

sering dibuat dalam keadaan yang sangat ambigu. Misal : motivasi berganda

muncul kaerna pilihan yang diambil akan mempengsruhi rekan kerja dan

organisasi, demikian juga diri sendir, tujuan organisasi tidak jelas dan kontek

yang mengharuskan adanya pilihan tersebut mungkin tidak jelas. Komunikasi

adalah alat untuk mengatasi dan mengurangi ketidak jelasan (ambiguity) yang

melekat dalam organisasi. Anggota berbicara satu dengan lainnya untuk

membangun lingkungan dan memahami situasi baru, yang membutuhkan

perolehan informasi bersama.

Komunikasi merupakan faktor yang penting bagi pencapaian tujuan suatu

(18)

komunikasi didalam dan diluar perusahaan berjalan terbuka, jujur dan jelas.

Komunikasi adalah proses mengirimkan dan menerima pesan. Sedangkan komunikasi

antara para karyawan dan manajer akan berjalan efektif terjadi jika individu mencapai

pemahaman yang sama, merangsang pihak yang lain akan melakukan tindakan, dan

mendorong orang untuk berfikir dengan cara yang baru. Kemampuan untuk

berkomnikasi secara efektif akan menambah produktivitas, baik bagi anda maupun

organisasi bisnis: dapat mengantisipasi masalah, membuat keputusan

mengoordinasikan arus kerja, mengembangkan hubungan, serta mempromosikan

produk dan jasa. Anda dapat membentuk kesan pada rekan, karyawan, sepervisor,

investor, dan pelanggan anda.Dan anda dapat merasakan serta memenuhi kebutuhan

semua pihak yang berkepentingan.

Keterampilan berkomunikasi akan memenuhi keberhasilan, dimanapun berada, baik

apabila keja pada perusahaan, membeli ataupun menjual produk, mendesain suatu

produk, bekerja dikantor pemerintah, atau mengumpulkan dana untuk kemanusiaan.

Bahkan, peluang diterima bekerja disebuah perusahaan lebih besar bila anda

mempunyai ketrampilan berkomunikasi yang tinggi.

Komunikasi terjadu dalam beberapa bentuk. Anda dapat menelepon dan

melakukan percakapan dengan pimpinan anda atau bias meninggalkan pesan voice

mail bila dia tidak berada ditempat. Atau anda dapat juga menulis memo dan

mengirimnya lewat e-mail.Sebaliknya, dia dapat membalas pesan anda dalam bentuk

suara. Pimpinan anda mungkin memutuskan untuk meneruskan pesan anda kepada

(19)

kepada pelanggan dan pihak luar lain. Proses ini mengalir, bentuk pesan yang di

komunikasikan terus-menerus berubah. Komunikasi dapat bersifat formal atau

informal, lisan atau tertulis, dan internal atau eksternal.

2.4.1 Komunikasi Nonverbal

Bentuk paling dasar dari komunikasi ini adalah komunikasi nonverbal, missal: semua

gerakan, isyarat, ekspresi wajah, hubungan yang dipisahkan oleh jarak, dan sikap

terhadap waktu yang memungkinkan orang-orang berkomunikasi tanpa kata-kata.

Komunikasi nonverbal secara mendasar bada dari komunikasi verbal.Salah satunya

komunikasi nonverbal kurang terstruktur, sehingga lebih sulit dipelajari.Anda tidak

dapat menemukan buku mengenai bahasa nonverbal dan menguasai kosakata, bahasa

isyarat, ekspresi, serta intonasi suara yang umum ada dalam komunikasi verbal.Para

ahli bahkan tidak benar-benar mengetahui bagaimana orang mempelajari tingkah laku

nonverbal. Tidak ada seorangpun mengajarkan cara menangis atau tersenyum kepada

bayi, namun bentuk ekspresi diri seperti ini hampir bersifat universal. Tipe

komunikasi nonverbal lain. Seperti arti warna dan bahasa isyarat tertentu, bervariasi

dari budaya satu dengan budaya yang lain.Komunikasi nonverbal juga berbeda

dengan komunikasi verbal dala arti maksud dan spontanitas. Pada umumnya anda

(20)

2.4.2 Komunikasi Verbal

Walaupun anda dapat mengekspresikan berbagai hal secara nonverbal, ada

keterbatasan-keterbatasan yang menghambat anda berkomunikasi tanpa bantuan

bahasa.Bila anda ingin membahas peristiwa dimasa lalu, gagasan, atau sesuatu yang

abstrak, anda perlu simbil yang mewakili pemikiran anda.Komunikasi verbal terdiri

dari kata-kata yang disusun dalam pola yang mempunyai arti, untuk menciptakan

pemikiran dari kata-kata ini, anda mengaturnya menurut aturan tata bahasa,

meletakan berbagai bagian pembicaraan dalam urutan yang tepat.Kemudian nada

menyampaikan pesan ini dalam bentuk lisan atau tertulis, mengantisipasi seseorang

dalam mendengar atau membaca yang seharusnya diutarakan.

Apabila tidak mempergunakan komunikasi verbal didalam alur kerja antara

front desk agent dengan housekeeping department maka akan mengakibatkan kurang

lancarnya operasional di housekeeping department, pengaruhnya berdampak

complaint di dalam penanganan yang sering menjadi kendala dikarenakan pihak front

desk agnet sering memindahkan tamu yang sudah check-in ke kamar yang lain

(change room) tanpa mengkoordinasi dan menginformasi kepada housekeeping

department secara verbal. Sehingga sering terjadi konflik antara kedua department

tersebut pada saat operasional berlangsung.

Maka dari pada itu diharapkan kepada ataasan agar dapat untuk memberikan arahan

kepada kaeyawan mengenai cara pelaksanaan komunikasi internal antara front desk

(21)

2.4.3 Komunikai internal

Komunikasi internal adalah proses penyampaian pesan antara anggota-anggota

organisasi yang terjadi untuk kepentingan organisasi, seperti komunikasi antara

pemimpin dan bawahan, antara sesame bawahan dan sebagainya. Proses komunikasi

internal ini bias berwujud komunikasi antar pribadi ataupun komunikasi antar

kelompok. Juga komunikasi bias merupakan proses komunikasi primer ataupun

skunder (menggunakan media masa).

Komunikasi internal merujuk pada pertukaran informasi dan gagasan di dalam

organisasi.Komunikasi diantara anggota suatu organisasi penting intik melakukan

fungsi secara efektif. Sebagaimana seorang karyawan, anda bias mengamati berbagai

hal secara langsung yang tidak dapat dilihat oleh supervisor atau rekan anda yang

lain: reaksi spontan dari pelanggan terhadap pameran produk, keenggana pemasok

sebelum menyetujui tanggal pengiriman, suara berdesis yang aneh dalam suatu

peralatan, atau menurunnya arus pelanggan, menejer dan rekan sekerja perlu

informasi kecil yang berharga ini untuk melakukan tugasnya. Bila anda tidak

menyampaikan informasi tersebut, tidak akan ada orang lain melakukan, karena tidak

ada orang lain yang mengetahuinya.

Sama halnya didalam room division, betapa pentingnya pelaksanaan

komunikasi initernal antara front desk agent dengan housekeeping attendant dalam

hal penerimaan tamu check in, change room, check out dan pemberian informasi

kepada tamu lainnya. Disini hanya peran front desk agent yang sangat berperan dalam

(22)

vacant dirty sesaat setelah tamu check out atau pun change room, eksekusi

pembersihan kamar oleh housekeeping juga begantung dari pemberitahuan itu. Pada

waktu ada signal perubahan status kamar seperti itu maka bagian housekeeping dapat

menjadwalkan make up the room.

Komunikasi internal internal ini lazim dibedakan menjadi dua sebagai berikut :

a. Komunikasi vertikal, yaitu komunikasi dari atas kebawah dan dari bawah ke atas.

Komunikasi dari pimpinan kepada bawahan dan dari bawahan kepada pimpinan.

Dalam komunikasi vertikal pimpinan memberikan instruksi-instruksi,

petunjuk-petunjuk, informasi-informasi kepada bawahannya. Sedangkanbawahan memberi

laporan-laporan, saran-saran, pengaduanpengaduan dan sebagainnya kepada

pimpinan.

b. Komunikasi horizontal atau lateral, yaitu komunikasi antara sesama seperti dari

karyawan kepada karyawan, manajer kepada manajer. Pesan dalam komunikasi ini

bias mengalir dibagian yang sama didalam organisasi atau bagian yang sama

didalam organisasi atau mengalir antar-bagian. Komunikasi lateral ini

memperlancar pertukaran pengetahuan, pengalaman, metode dan masalah. Hal ini

membantu organisasi untuk menghindari beberapa masalah dan memecahkan yang

Referensi

Dokumen terkait

PERANAN BUSINESS CENTRE DALAM MENDUKUNG KEGIATAN OPERASIONAL PADA FRONT OFFICE DEPARTMENT DI IMPERIAL ARYADUTA HOTEL & COUNTRY CLUB.. KERTAS KARYA

Laporan Tugas Akhir ini mengkaji tentang bagaimana peranan Front Office sebuah hotel untuk memberikan pelayanan kepada tamu agar tamu mendapatkan segala sesuatu

Room Service di The Jayakarta Hotel & Spa Yogyakarta telah memiliki standar operasional prosedur yang digunakan sebagai acuan dalam pelayanan kepada para tamu.. Tujuan

Yang menjadi objek utama dalam penelitian adalah upaya managemen dalam mengoptimalkan kinerja karyawan untuk memberikan service kepada tamu yang menginap di hotel, dalam