PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)
Praktik Kerja Lapangan Mandiri merupakan salah satu proses yang harus
dilewati dan harus dilaksanakan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan
studi pada Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Universitas Sumatera
Utara, oleh sebab itu mahasiswa/i diwajibkan melakukan riset dan pengumpulan data
yang diperlukan untuk pembuatan Tugas Akhir melalui Praktik Kerja Lapangan
Mandiri yang akan saya laksanakan melalui Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai,
dalam hal ini saya tertarik untuk membahas dan melakukan riset mengenai
Mekanisme Perekaman Data Informasi Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak
Penghasilan Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai.
Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan adalah dokumen dalam administrasi
pajak penghasilan (PPh), Surat Pemberitahuan sangat berperan penting dalam
transaksi pajak penghasilan. Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan terbagi atas 2
(dua) yaitu Surat Pemberitahuan Tahunan dan Surat Pemberitahuan Massa. Terdapat
3 (tiga) jenis Surat Pemberitahuan yaitu SPT 1770S,1770SS dan 1770. Ketiga jenis
SPT tersebut mempunyai fungsi yang berbeda karena masing-masing penghasilan
yang diperoleh orang pribadi berbeda-beda sumbernya.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan
dan/atau pembayaran pajak,objek pajak dan/atau bukan objek pajak,dan/atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan perturan perundang-undangan perpajakan”.
Dari pengertian tersebut dapat kita simpulkan bahwa Surat Pemberitahuan itu sangat
penting bagi fiskus atau kantor pajak karena melalui Surat Pemberitahuan tersebutlah
fiskus mengawasi wajib pajak mereka dalam melaksanakan kewajiban mereka
dibidang perpajakan, bahkan berdasarkan UU Nomor 28 Tahun 2007 Pasal 17 bagi
yang telat menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan orang pribadi dikenakan
sanksi administrasi Rp. 100.000.
Sistem perpajakan di Indonesia saat ini menganut Self Assessment System
dimana Wajib Pajak diberi wewenang dan kepercayaan,tanggung jawab untuk
menghitung,memperhitungkan,membayar dan melaporkan sendiri pajak yang harus
dibayar. Karena adanya sistem tersebut sehingga wajib pajak lebih leluasa untuk
menghitung pajak terhutang mereka baik jujur ataupun tidak ,sehingga diperlukan
pengawasan yang ketat oleh fiskus melalui Surat Pemberitahuan yang dilaporkan oleh
wajib pajak tersebut. Jika ada hal yang dicurigai dalam Surat Pemberitahuan tersebut
fiskus langsung dapat bertindak sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Surat Pemberitahuan begitu penting dalam pengawasan perpajakan atas
transaksi yang dilaksanakan Wajib Pajak sehingga perlu di simpan dengan rapi oleh
Kantor Pelayanan Pajak sebagai arsip mereka jika suatu saat diperlukan.
Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama dalam penyimpanan Surat Pemberitahuan
dikenal dengan yang namanya perekaman data yang biasanya di lakukan di Seksi
Informasi mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pencarian, dan pengolahan
data serta penyajian informasi perpajakan, perekaman dokumen perpajakan, urusan
tata usaha penerimaan perpajakan, pelayanan dukungan teknis computer.
Dalam melaksanakan perekaman data dan tugas-tugas lain di Seksi
Pengolahan Data dan Informasi (PDI) ada standart operating prosedur yang berlaku
tidak sembarangan dalam pelaksanaannya ada mekanisme – mekanisme dalam
perekaman data tersebut.Maka dari itu penulis mengambil judul untuk Tugas Akhir “
Mekanisme Perekaman Data Informasi Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai”.
B. Tujuan Dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) 1. Tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)
a. Untuk mengetahui mengenai Mekanisme Perekaman Data Surat
Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi .
b. Untuk mengetahui jumlah surat pemberitahuan tahunan orang pribadi yang
direkam .
c. Untuk mengetahui hambatan-hambatan dalam pelaksanaan perekaman data
di Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI).
d. Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan dalam mengatasi
hambatan-hambatan dalam pelaksanaan perekaman data.
1. Mahasiswa/i dapat mengetahui mekanisme pelaksanaan perekaman data
informasi Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi di
Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI) melalui Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Binjai. Mahasiswa/i dapat mengetahui mekanisme pelaksanaan
perekaman data informasi Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan
Orang Pribadi di Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI) melalui Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Binjai.
2. Meningkatkan profesionalitas, memperluas wawasan dan memantapkan ilmu
pengetahuan dan keterampilan mahasiswa/i dalam menerapkan ilmu di
bidang pengolahan data yaitu Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak
Penghasilan (PPh).
3. Mengaplikasikan disiplin ilmu yang telah diperoleh kedalam permasalahan
perpajakan.
4. Untuk menciptakan dan mengembangkan rasa tanggung jawab dan
kedisiplinan dalam bekerja.
5. Meningkatkan kerja sama Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai dengan
Universitas Sumatera Utara khususnya Program Studi Diploma III
Administrasi Perpajakan.
b. Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai
1. Memperoleh ide-ide dan upaya untuk mengoptimalisasi mekanisme
2. Membina hubungan baik dengan Universitas Sumatera Utara khususnya
Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan.
c. Bagi Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Universitas Sumatera Utara
1. Meningkatkan hubungan Kerja sama dengan instansi-instansi Pemerintah,
khususnya dengan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai.
2. Memberi uji nyata atas disiplin ilmu yang telah disampaikan selama
perkuliahan.
3. Membuka Interaksi antara dosen dan instansi Pemerintah khususnya Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Binjai.
4. Meningkatkan ide-ide dan masukan untuk penyempurnaan kurikulum
sehingga mampu mencapai standar mutu pendidikan yang baik.
5. Promosi Sumber Daya Manusia (SDM) Program Studi Diploma III
Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
Universitas Sumatera Utara.
Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara. Hal ini yang
mendorong untuk para ahli menyatakan pendapat mereka mengenai pengertian
pajak. Menurut Rochmat Soemitro, pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara
berdasarkan undang-undang (dapat dipaksakan) dengan tidak mendapatkan jasa
timbal (kontraprestasi), yang langsung dapat ditunjukan dan dapat digunakan
untuk membiayai penggunaan umum (Bohari, 1984:3).
Andriani, Beliau memberikan definisi yang berbunyi sebagai berikut :
Pajak adalah iuran kepada Negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh
orang yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan dengan tidak dapat
prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjukkan dan yang gunanya adalah
untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran pemerintah dengan tugas pemeritah
(Bohari, 1984:31).
Soeparman Soemahamidjaja, yang memberikan definisi pajak sebagai
berikut ; Pajak adalah iuran wajib, berupa uang atau barang, yang dipungut oleh
pengusaha berdasarkan norma-norma hukum, guna menutup biaya produksi
barang-barang dan jasa-jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum
(Suandy,2008:9).
2. Pemungutan Pajak
Pajak dapat di pungut melalui berbagai macam cara, ada lima macam teori untuk
melakukan pemungutan pajak :
Penekanan teori terletak pada Negara yang mempunyai hak untuk memungut
pajak dari warganya sebagai tindak lanjut teori kepentingan dalam hal
penyediaan fasilitas umum yang diselenggarakan oleh Negara (Judisseno,
1996:17).
b. Teori Daya Pikul
Dalam teori ini, keadilan dan keabsahan Negara dalam memungut pajak dari
warganya didasarkan pada kemampuan dan kekuatan masing-masing
masyarakat dan bukan besar kecilnya kepentingan (Judisseno, 1996:17).
c. Teori Daya Beli
Teori ini menekankan bahwa Negara adalah penyelenggara berbagai
kepentingan yang mendukung kesejahteraan masyarakat dan Negara.
Berdasarkan pengertian tersebut, Negara memiliki keadilan dan keabsahan
dalam melakukan pemungutan pajak dari masyarakatnya (Judisseno,
1996:17).
d. Teori Asuransi
Menurut teori ini, negara mempunyai tugas untuk melindungi warganya dari
segala kepentingannya baik keselamatan jiwanya maupun keselamatan harta
bendanya. Untuk perlindungan tersebut diperlukan biaya seperti layaknya
dalam perjanjian asuransi diperlukan adanya pembayaran premi. Pembayaran
pajak ini dianggap sebagai pembayaran premi kepada negara. Teori ini banyak
ditentang karena negara tidak boleh disamakan dengan perusahaan asuransi (
e. Teori Kepentingan
Menurut teori ini, dasar pemungutan adalah adanya kepentingan dari
masing-masing warga negara. Termasuk kepentingan dalam perlindungan jiwa dan
harta. Semakin tinggi tingkat kepentingan perlindungan, maka semakin tinggi
pula pajak yang harus dibayarkan. Teori ini banyak ditentang, karena pada
kenyataannya bahwa tingkat kepentingan perlindungan orang miskin lebih
tinggi daripada orang kaya. Ada perlindungan jaminan sosial, keehatan, dan
lan-lain. Bahkan orang yang miskin justru dibebaskan dari beban pajak
(Judisseno, 1996:17).
3. Fungsi Pajak
Fungsi pajak ada dua, yaitu fungsi budgetair (sumber keuangan negara), artinya pajak merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah untuk membiayai
pengeluaran baik rutin maupun pembangunan dan fungsi regularend (pengatur), artinya pajak sebagai alat untuk mengatur melaksanakan kebijakan pemerintah
dalam bidang sosial dan ekonomi serta mencari tujuan-tujuan tertentu di luar
bidang keuangan (Resmi,2008:3).
4. Surat Pemberitahuan
Menurut Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan
Tata cara Perpajakan Pasal 1 ayat (11) Surat Pemberitahuan adalah surat yang
oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan dan/atau
pembayaran pajak,objek pajak dan/atau bukan objek pajak,dan/atau harta dan
5. Perekaman Surat Pemberitahuan
Serangkaian kegiatan yang di lakukan untuk memasukkan semua unsur SPT
kedalam basis data perpajakan dengan cara antara lain merekam , uploading dan atau memindai.
6. Pajak Penghasilan Orang Pribadi
Pengertian pajak penghasilan menurut Mardiasmo dalam bukunya Perpajakan
Pajak Penghasilan adalah pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak atas
penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam suatu tahun pajak (2003:105)
D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)
Dalam ruang lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) ini penulis
mengadakan penelitian (riset) di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai. Penulis
membahas mengenai :
1. Mekanisme Perekaman Data Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak
Penghasilan Orang Pribadi.
2. Perkembangan jumlah Wajib Pajak yang memenuhi kewajibannya dalam
penyampaian Surat Pemberitahuan.
3. Hambatan-hambatan dalam pelaksanaan perekaman data di Seksi Pengolahan
Data dan Informasi (PDI).
4. Upaya-upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan-hambatan dalam
E. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)
Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta informasi yang sesuai, maka
metode yang digunakan sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
Yaitu kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa atau mahasiswi sebelum
melakukan PKLM yang meliputi kegiatan yaitu :
a. Pengajuan judul proposal
b. Penentuan judul proposal
c. Seminar proposal
d. Penentuan tempat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri
e. Penentuan dosen pembimbing
f. Pengurusan administrasi dan izin serta konsultasi dengan pihak dosen
2. Pelaksanaan PKL
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai
dimulai sejak tanggal 1 Maret 2012 sampai dengan 27 April 2012. Selama
melakukan Praktik Kerja Lapangan, kami ditempatkan di beberapa seksi yang
ada di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai berjumlah 8 seksi, antara lain :
seksi Waskon I, II, III, IV, seksi PDI, seksi Penagihan, seksi Ekstensifikasi dan
seksi Pelayanan. Untuk masing-masing seksi ditempatkan dua orang.
Kami melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di Kantor Pelayanan Pratama Binjai
berjumlah 16 orang, dimana tidak semua seksi dapat kami masuki atas
Pelayanan Pajak Pratama Binjai. Adapun kegiatan yang kami lakukan di setiap
seksi yang kami tempati yaitu :
a. Seksi Waskon 1
1. Merekam SPT Wajib Pajak lengkap ataupun tidak lengkap.
2. Mengurutkan SPT berdasarkan daftar.
3. Mengamplopkan surat, mengarsipkan surat dan meregistrasikannya ke
data surat keluar di komputer Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan
Binjai.
4. Mengantar surat ke bagian Pelayanan, Kasubag, Penagihan dan
Sekretariat.
b. Seksi Waskon II
1. Menginput data daftar Nominatif Wajib Pajak Penghasilan Tahunan
Orang Pribadi ke komputer Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan
Binjai.
2. Mencatat surat masuk dan surat keluar
3. Mengamplop dan mengantar surat / berkas ke bagian Pelayanan,
Kasubag, Penagihan dan Sekretariat.
1. Merekam SPT lengkap ataupun tidak lengkap ke sistem data komputer
Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Binjai melalui aplikasi
Dropbox SPT.
2. Mendownload data keluaran Wajib Pajak menggunakan aplikasi situs
Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Binjai yaitu Portal
penyandingan Data Faktur Pajak Keluaran dan Pajak Masukan (PKPM).
3. Mengamplop dan mengantar surat / berkas kebagian Pelayanan, Kasubag,
Penagihan dan Sekretariat.
d. Seksi Waskon IV
1. Mencatat surat masuk dan surat keluar.
2. Merangkum buku mengenai Perpajakan.
3. Memfotokopi SPT Wajib Pajak.
4. Mengamplop dan mengantar surat / berkas kebagian Pelayanan, Kasubag,
Penagihan dan Sekretariat.
e. Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI)
1. Merekam SPT Wajib Pajak atas PPh pasal 21 dan pasal 26 beserta
lampirannya.
2. Merekam SPT Tahunan Orang Pribadi beserta lampirannya.
3. Merekam data Wajib Pajak pensiunan maupun pegawai.
1. Menscan surat tagihan wajib pajak ke dalam komputer Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Binjai.
2. Memasukan berkas penagihan ke ruang berkas penagihan.
3. Mengantarkan surat ke bagian sekretariat.
g. Seksi Ekstensifikasi
1. Keseluruhan kegiatan di seksi Ekstensifikasi adalah melakukan
pembuatan NPWP. Mulai dari proses perekaman data Wajib Pajak sampai
pada proses pencetakan NPWP sesuai dengan format yang telah
disediakan di komputer Kantor Pelayanan Pajak. Dalam proses
perekaman menggunakan aplikasi PWPM yang dalam pengoprasianya
menggunakan NIP pegawai terkait.
2. Menginput data PPAT ke komputer Kantor Pelayanan Pajak, guna
menjadi data masukan bagi Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan
Pajak Binjai.
h. Seksi Pelayanan
1. Menyortir SPT PPh Orang Pribadi Nihil, SPT Orang Pribadi Kurang
Bayar, SPT PPh Orang Pribadi Lebih Bayar, memberikan tanda terima
kepada wajib pajak yang telah menyerahkan SPT Tahunannya.
2. Menyortir SPT yang telah dikelola untuk dimasukan ke lemari berkas di
bagian ruang berkas.
Adapun cara pengumpulan data adalah sebagai berikut:
1. Wawancara (Interview)
Kegiatan mengumpulkan,mencari data dan informasi dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan objek kajian secara
langsung atas lisan maupun tulisan kepada pihak-pihak yang memahami objek
kajian, khususnya kepada pihak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai.
2. Daftar Observasi (Observation Guide)
Yaitu dengan melakukan pengamatan langsung atas kegiatan yang dilakukan
dalam pencatatan terhadap fenomena yang menjadi objek penelitian.
3. Daftar Dokumentasi (Optional Guide)
Yaitu dengan mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan
Perekaman Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi
dan data lain yang diperlukan melalui Kantor Pelayanan Pajak Binjai dan
Instansi yang terkait.
G. Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)
Adapun yang menjadi sistematika dalam penulisan Tugas Akhir Ini adalah :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis menjelaskan secara singkat alasan penulis
melakukan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM). Tujuan
dan manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM), uraian
Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM), metode Praktik
Kerja lapangan Mandiri (PKLM), metode pengumpulan data
dan sistematika Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri
(PKLM).
BAB II : GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK
PRATAMA BINJAI
Pada bab ini dibahas mengenai sejarah singkat Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Binjai, Stuktur Organisasi, Uraian
Tugas dan Fungsi serta gambaran data pegawai.
BAB III : GAMBARAN DATA SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) ORANG PRIBADI
Dalam bab ini penulis akan menguraikan mengenai pengertian
pajak,pengertian Surat pemberitahuan,Jenis-jenis SPT,Data
wajib pajak yang melaporkan SPT mereka dan mekanisme
perekaman data.
BAB IV : ANALISIS DAN EVALUASI DATA
Pada bab ini penulis akan membandingkan penerapan teori
yang ada dengan data yang diperoleh dilapangan melalui riset
Praktek Kerja Lapangan Mandiri mengenai Mekanisme
Penghasilan Orang Pribadi melalui Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Binjai.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini merupakan penutup dari bab-bab sebelumnya yang
berisi kesimpulan dan saran yang kiranya dapat memberikan