• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - 03. BAB I dan BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - 03. BAB I dan BAB II"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan Nasional merupakan pembangunan manusia seutuhnya dan seluruhnya bagi masyarakat Indonesia. Pembangunan bukan hanya berbentuk fisik atau material tetapi juga aspek psikis atau rohani. Selain itu pembangunan juga harus dilakukan secara merata keseluruh masyarakat Indonesia agar bisa dinikmati secara merata pula oleh masyarakat Indonesia karena pembangunan merupakan sebuah kewajiban bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Perguruan tinggi merupakan salah satu penghantar dan unsur yang tidak bisa lepas dari kewajiban tersebut. Oleh karena itu, perguruan tinggi berkewajiban untuk menghasilkan tenaga professional yang akan menjadi penerus pembangunan bangsa ini demi kesejahteraan masyarakat seluruh Indonesia.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka ditetapkanlah Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) sebagai salah satu mata kuliah yang dianggap bisa mewadahi kegiatan tersebut dengan berdasar pada Tap. MPR Nomor: IV/MPR?1973 yang berisi tentang peningkatan peranan Perguruan Tinggi dalam usaha pembangunan. Kukerta merupakan suatu kegiatan yang dapat memberikan pengalaman pada mahasiswa untuk bermasyarakat. Namun sebelum mahasiswa turun ke masyarakat, perlu adanya pembekalan berbagai pengetahuan yang berkaitan erat dengan kegiatan masyarakat. Sehingga ketika mahasiswa terjun ke dalam masyarakat bisa benar-benar menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

(2)

merupakan hasil dari observasi yang telah dilakukan sebelum pelaksanaan KKN. Hasil dari observasi itulah yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan program kerja dan langkah-langkah atau kegiatan yang dilakukan di Kerajan, agar kami tidak salah dalam pelaksanaan kegiatan di dusun tersebut.

B. Tujuan KUKERTA

KUKERTA yang telah dilaksanakan di Dusun Kerajan desa Kemiri ini mempunyai tujuan baik bagi mahasiswa, masyatarakat maupun Lembaga yaitu Universitas Kanjuruhan Malang. Tujuan dari KUKERTA ini antara lain:

1. Mahasiswa bisa menerapkan ilmu yang selama ini sudah didapat di bangku kuliah

2. Mahasiswa memperoleh pengalaman belajar yang berharga ketika berada di tengah-tengah masyarakat yang kompleks dan beraneka ragam sifat dan karakteristik

3. Perguruan tinggi bisa menghasilkan lulusan yang berkualitas, handal dan bisa menyatu dengan kehidupan dalam masyarakat

4. Meningkatkan hubungan antara Perguruan Tinggi yang bersangkutan dengan masyarakat sekitar dan perangkat pemerintah tempat Kukerta dilaksanakan.

C. Identifikasi Desa a. Lokasi

Kegiatan KUKERTA kelompok A1 ini diadakan di Desa Kemiri, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Desa Kemiri mempunyai area seluas 639 Ha dengan batas desa yaitu:

(3)

Desa Kemiri beriklim sedang antara 20 – 24 derajat celcius dengan ketinggian dari permukaan laut antara 600 s/d 1050 Mdl. Kemudian Desa Kemiri ini berjarak dari Pusat Pemerintahan yaitusebagaiberikut.

- Dari Ibu kota Kecamatan : 8 Km - Dari Ibu kota Kabupaten : 28 Km - Dari Ibu kota Provinsi : - Km

b. Penduduk

Jumlah penduduk di Desa Kemiri ini adalah 5815 orang dengan perbandingan L= 2844 dan P=2971 dan terbagi dalam 45 RT dan 8 RW serta terdiri dari 7 dusun yaitu :

o Dusun Krajan singkong, kopi dan lain-lain. Penduduk Dusun Krajan sebagian besar juga peternak sapi.

Untuk mata pencaharian penduduk Dusun Krajan sebagian besar atau mayoritas adalah tani, buruh tani dan penghasil susu sapi perah. Namun selain tani, buruh tani, dan penghasil susu sapi perah, beberapa penduduk juga mempunyai pekerjaan di luar tani atau buruh tani yaitu :

No .

Mata Pencaharian Pokok Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Petani 2295 856 3151

(4)

3 Buruh Migran 1 4 5 4 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 7 2 9

5 Pedagang Keliling 12 2 14

6 Peternak sapi 816 36 852

7 Montir 9 - 9

8 TNI 1 - 1

9 Pensiunan PNS/TNI 3 1 4

10 Dukun Kampung Terlatih - 3 3

11 Jasa Pengobatan Alternatif 1 - 1 12 Karyawan Perusahaan

Pemerintahan

6 3 9

13 Sopir 16 - 16

14 Tukang Ojek 57 - 57

15 Tukang Batu/Kayu 38 - 38

d. Adat Istiadat

Karena letak Dusun Krajan Desa Kemiri yang masih jauh dari keramaian pusat kota, maka Dusun Krajan Desa Kemiri bisa dikatakan sebagai desa yang masih memegang erat nilai-nilai kesopanan/ sopan-santun terhadap orang yang lebih tua dan sesama, serta kegotongroyongan dalam kehidupan sehari-hari.

Hal ini terlihat dari keguyupan warga sekitar ketika ada sanak-saudara atau tetangga mereka yang sedang memiliki hajatan. Warga yang lain berbondong-bondong ikut membantu dan meramaikan acara yang sedang diselenggarakan atau juga membantu menyiapkan segala kebutuhan ketika ada warga lain yang sedang terkena musibah, contohnya seperti hajatan menikah atau khitan, selamatan, bangun rumah, takziah dan lain-lain.

BAB II

PERMASALAHAN

(5)

Untuk sarana dan prasarana yang ada di Desa Kemiri bisa dikatakan sudah cukup baik, listrik sudah merata ditiap-tiap rumah, ada jalan aspal yang rusak dan juga ada daerah yang jalannya masih makadam atau berbatu.

Alat komunikasi sudah banyak hal ini dibuktikan dengan banyaknya warga yang menggunakan handphone meskipun sinyal dari beberapa operator selular masih sangat minim.

Masyarakat juga bisa mendapatkan berita terbaru melalui media elektronik seperti televisi atau radio. Di Desa Kemiri atau khususnya Dusun Kerajan belum ada internet, sehinga masyarakat belum bisa menikmati kecanggihan dunia maya dari internet.

Untuk transportasi di Desa ini memakai kendaraan pribadi.

B. Produksi

Masyarakat Desa Kemiri khususnya Dusun Kerajan banyak bekerja sebagai peternak sapi perah dan petani kopi. Setiap pagi dan sore, warga memerah susu dan menyetor susu tersebut pada KUD terdekat.

Pada petani kopi, kebanyakan kopi dijual di desa tetangga selain itu kopi juga di konsumsi sendiri.

C. Pendidikan

Sarana pendidikan di Desa Kemiri ada 7 sekolah yang terdiri dari:

o TK : 2 unit

o SD/MI : 4 unit

o SLTP/MTs : 1 unit

Dan khusus di Dusun Kerajan, terdapat 2 sekolah, yaitu TK Dharma wanita, SDN Kemiri 1.

D. Sosial Budaya dan Agama

Masyarakat Desa Kemiri terdiri dari dua agama yaitu Islam dan Kristen. Mayoritas wagra memeluk agama Islam, prosentasenya yaitu agama Islam 95%

(6)

Meskipun di desa ini ada dua agama yang berbeda, tetapi masyarakatnya tetap hidup berdampingan, harmonis dan saling menghormati antar pemeluk agama. Kemudian untuk sarana keagamaan di dusun Krajan antara lain:

- Langgar/mushola : 11 unit

- Masjid : 2 unit

- Gereja : - unit

Selain sarana peribadatan di atas, untuk keagamaan juga ada kegiatan yang dilakukan minggu-jum’at pengajian anak-anak.

E. Kebersihan dan Kesehatan

Untuk masalah kesehatan, Desa Kemiri mempunyai satu Polindes yang letaknya berada di dusun kerajan dan memiliki satu bidan desa dan ada 5 (lima) orang dukun beranak. Untuk program Posyandu, setiap dusun memiliki jadwal sendiri-sendiri yang dilaksanakan satu bulan sekali. Dalam Posyandu, ada program untuk Balita yaitu PMT (Penyuluhan Masyarakat Terpadu) bagi gizi anak balita dan sekolah. Selain itu, setiap rumah memiliki tanaman Toga meskipun pemilik rumah belum bisa memaksimalkan tanaman toga tersebut.

F. Administrasi dan Pemerintahan Desa

Pemerintahan desa dipimpin oleh seorang kepala desa dengan dibantu oleh Kepala Dusun untuk mengkoordinasi setiap Dusun yang ada di desanya. Desa Kemiri mempunyai tujuh (7) dusun.

Tingkat pendidikan yang kurang memadai bagi beberapa perangkat desa menyebabkan penguasaan atau kelancaran berbahasa Indonesia juga kurang baik. Hal ini agak menyulitkan atau menjadi penghambat pada pelaksanaan KUKERTA ini, hal ini karena mahasiswa peserta KUKERTA ada yang berasal dari luar Jawa, sehingga komunikasi agak terhambat. Kemudian juga penguasaan teknologi yang kurang, sehingga penggunaan komputer atau alat-alat berteknologi yang ada di desa kurang maksimal.

(7)

Karena letak Desa Kemiri yang masih jauh dari keramaian pusat kota, maka Desa Babadan bisa dikatakan sebagai desa yang masih memegang erat nilai-nilai kegotongroyongan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini terlihat dari keguyupan warga sekitar ketika ada sanak-saudara atau tetangga mereka yang sedang memiliki hajatan. Warga yang lainpun berbondong-bondong ikut membantu dan meramaikan acara yang sedang diselenggarakan atau juga membantu menyiapkan segala kebutuhan ketika ada warga lain yang sedang terkena musibah, contohnya seperti hajatan menikah atau khitan, selamatan, bangun rumah, takziah dan lain-lain.

H. Kepemudaan

Referensi

Dokumen terkait

Dana pinjaman ini berasal dari zakat dan infaq beberapa pihak yang digulirkan oleh pengelola kepada masyarakat, atas dasar ini penulis menduga bahwa model

Laju korosi pada pipa dengan sudut bending (elbow) dipengaruhi oleh tensile (tarik) dan compress (tekan) yang terjadi pada pipa ketika proses penekukan. Ini

Kawasan peruntukan hutan rakyat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 huruf b terdapat di Distrik Kaimana, Distrik Buruway, Distrik Teluk Arguni, Distrik Arguni Bawah, Distrik

Terjadi pendorongan retina oleh badan kaca cair (fluid vitreous) yang masuk melalui robekan atau lubang pada retina ke rongga subretina sehingga mengapungkan retina dan terlepas

 Disampaikan kepada seluruh jemaat bahwa Minggu, 10 September 2017 akan menggunakan Tata Ibadah dari Majelis Sinode GPIB dalam rangka HUT ke – 58 Pelkat PA.. Hutomo H.S

Karena saya akan lebih menyukai diri saya bila berat badan saya turun.. Karena orang lain akan lebih menyukai saya bila

Menimbang, bahwa berdasarkan pemeriksaan setempat, Majelis Hakim berpendapat gambar lokasi tanah dalam surat ukur ketiga Sertipikat Hak Milik milik Penggugat tidak

Fungsi terkait untuk menangani permasalahan tersebut biasanya pakai trigger mas, namun sepengetahuan saya, di MySQL kita tidak dapat memanipulasi row pada tabel yang