ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN KEPAHIANG
TUGAS AKHIR
Diajukan kepada Tim Penguji Tugas Akhir Progran Studi Akuntansi sebagai salah satu persyaratan
Guna memperoleh Ahli Madya
Oleh :
MARION ANGKASA PUTRA 1007 14 395
PROGRAM STUDI AKUNTANSI POLITEKNIK RAFLESIA
SURAT PERNYATAAN KARYA ASLI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah saya berupa tugas akhir dengan judul : “ Analisis Laporan Keuangan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kepahiang ”.
Yang dibuat untuk melengkapi persyaratan menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III pada Program Studi Akuntansi Politeknik Raflesia, merupakan karya asli saya dan sejauh saya ketahui bukan merupakan tiruan, jiplakan atau duplikasi dari kaya ilmiah orang lain yang sudah merupakan tiruan, jiplakan atau duplikasi dari karya ilmiah orang lain yang sudah dipublikasikan dan atau pernah atau dipakai untuk mendapat gelar pendidikan dilingkungan Politeknik Raflesia maupun di Perguruan Tinggi Lain atau instansi manapun, kecuali yang bagian sumber informasinya dicantumkan sebagaimana mestinya.
Apabila dikemudian hari, karya saya ini terbukti bukan merupakan karya asli saya, maka saya bersedia menerima sanksi yang diberikan oleh pihak Politeknik Raflesia. Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Curup, Juni 2013 Yang Menyatakan
MARION ANGKASA PUTRA NPM. 100714395
HALAMAN PERSETUJUAN TUGAS AKHIR
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Menyelesaikan Program Diploma III (D3) Akuntansi Dan Telah Diperiksa dan Disetujui
JUDUL : ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA
PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN KEPAHIANG
NAMA : MARION ANGKASA PUTRA
NPM : 1007 14 395
PROGRAM STUDI : AKUNTANSI
JENJANG : DIPLOMA III
Telah di Periksa dan dikoreksi dengan baik dan cermat, karena itu pembimbing menyetujui mahasiswa tersebut untuk diuji
Pembimbing Utama
IDRAM. M.LADJI, SE, MM NIDN. 020409721
Pembimbing Pendamping
NURHASANAH, SE.AK
Mengetahui Ketua Program Studi
HALAMAN PENGESAHAAN
Dinyatakan Lulus Setelah Dipertahankan di depan Tim Penguji Tugas Akhir Program Studi Akuntansi
Politeknik Raflesia
JUDUL : ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA
PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN KEPAHIANG
NAMA : MARION ANGKASA PUTRA
NPM : 1007 14 395
PROGRAM STUDI : AKUNTANSI
JENJANG : DIPLOMA III
Curup, Juni 2013 Tim Penguji,
Nama Tanda Tangan
Ketua : NURHASANAH, SE. AK 1. ...
Anggota : MASDALENA, SE, MM 2. ...
Anggota : MERIANA, SE 3. ...
Mengetahui Curup, Juni 2013
Direktur Ketua Program Studi
Drs. SURYADARMINTA, M.Pd PADDERY, SE
LEMBAR PERSETUJUAN PERBAIKAN (Revisi) TUGAS AKHIR
NAMA : MARION ANGKASA PUTRA
NPM : 1007 14 395
PROGRAM STUDI : AKUNTANSI
JENJANG : DIPLOMA III
JUDUL : ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA
PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN KEPAHIANG
Tugas ini telah direvisi, disetujui oleh Tim Penguji Tugas Akhir dan diperkenankan untuk diperbanyak/dijilid.
No. Nama Tim Penguji Jabatan Tanggal Tanda Tangan
1. Nurhasanah, SE. AK Ketua 1. ...
2. Masdalena, SE, MM Anggota 2. ...
HALAMAN MOTTO
“Hiduplah untuk memberi sebanyak-banyaknya…
bukan untuk meminta sebanyak-banyaknya”
(OST. Laskar Pelangi)
“Orang menyukai kita bukan dari siapa diri kita..
melainkan dari apakah kita dapat membuat orang tersebut senang”
(Erwin Federman)
“Barang siapa member karena Allah, menolak karena Allah,
mencintai karena Allah dan menikah karena Allah, maka sempurnalah
imannya.”
(HR. Abu Daud)
“Orang yang malas telah membuang kesempatan yang diberikan Tuhan,
padahal Tuhan tidak pernah menciptakan sesuatu dengan sia-sia.”
(Mario Teguh)
“Barang siapa yang memberi kemudahan kepada orang lain yang sedang kesulitan, maka Allah akan memudahkan kepadanya didunia
dan diakhirat.”
HALAMAN PERSEMBEHAN
Tugas Akhir Ini kupersembahkan untuk :
Orang tuaku tercinta, atas kasih sayang dan do’anya.
Saudara dan saudariku yang selalu mendukungku.
Teman-teman seperjuangan, maju terus pantang menyerah.
Teman sejatiku, yang selalu membuat hari-hariku menjadi berwarna.
Untuk Eno Intan seseorang yang selama ini telah banyak memberi
dan mengajarkan bahwa dalam menjalankan kehidupan harus tanpa
dengan keluhan. Percaya diri, terus berusaha dan berdo’a.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat, hidayah,
dan karuniaNya, yang telah diberikan kepada Penulis berupa ketabahan,
ketekunan dan keuletan, sehingga Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir
dengan sebaik-baiknya.
Semua hambatan dan tantangan dalam penyusunan Tugas Akhir ini, merupakan
nikmat tersendiri yang dianugerahkan kepada Penulis sebagai pengalaman hidup
yang tak ternilai.
Selesainya penyusunan Tugas Akhir ini tidak lepas dari dorongan dan partisipasi
orang lain baik moril maupun materiil dari berbagai pihak. Untuk itu dalam
kesempatan ini Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs. SURYADARMINTA, M.Pd. Direktur Politeknik Raflesia.
2. Ketua Program Studi Akuntansi Politeknik Raflesia Bapak PADDERY, SE.
3. Bapak IDRAM. M. LADJI, SE, MM dan Ibu NURHASANAH, SE.AK dosen
pembimbing yang telah memberikan masukan yang sangat berarti bagi
penulis.
4. Seluruh dosen dan staf Politeknik Raflesia.
5. Direktur PDAM Kabupaten Kepahiang Bapak KARMOLIS, ST.
6. Kepala Bagian Umum PDAM Kabupaten Kepahiang Bapak AGUS
SULISTIONO, S.Sos.
8. Seluruh keluarga saya, kedua orang tua tercinta dan adik kakak saya yang
telah memberikan dukungan baik moril dan materil.
9. Seluruh teman-teman dari Politeknik Raflesia terutama jurusan akuntansi.
10.Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir.
Bahwa telah digariskan Allah SWT, manusia dilahirkan memiliki kelemahan dan
kelebihan yang berbeda-beda, sehingga penulis sebagai manusia biasa tentunya
tidak lepas dari kesalahan, sehingga dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih
jauh dari sempurna, kalaupun ada kebenaran semua itu hanyalah milik Allah
SWT. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran membangun sebagai
bahan pijakan dikemudian hari. Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir
ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Curup, Juni 2013
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... ii
HALAMAN PERNYATAAN ... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iv
HALAMAN PENGESAHAN ... v
HALAMAN PERSETUJUAN REVISI ... vi
MOTTO ... vii
PERSEMBAHAN ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
ABSTRAK ... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori ... 8
1. Pengertian Laporan Keuangan ... 8
2. Tujuan Laporan Keuangan ... 9
3. Jenis-jenis Laporan Keuangan ... 10
4. Pihak-pihak yang Berkepentingan atas Laporan Keuangan 13 5. Analisis Laporan Keuangan ... 14
B. Kerangka Pikir ... 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 23
1. Objek Penelitian ... 23
2. Alasan Pemilihan Objek ... 24
3. Jangka Waktu dan Jadwal Kegiatan ... 24
C. Populasi dan Sampel ... 29
D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ... 30
E. Teknik Analisis Data ... 32
BAB IV PEMBAHASAN MASALAH A. Deskripsi Objek Penelitian ... 34
1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 34
2. Struktur Organisasi ... 36
B. Hasil Analisis Data dan Pembahasan ... 44
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 54
B. Saran ... 56
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 .... Variabel Penelitian ... 26
Tabel 4.2 Neraca PDAM Kabupaten Kepahiang
Periode 31 Desember 2010-2012 ... 45
Tabel 4.3 Laporan Laba Rugi PDAM Kabupaten Kepahiang
Periode 31 Desember 2010-2012 ... 47
Table 4.4 Data untuk Perhitungan Rasio Likuiditas
2010-2012 (Dalam Rupiah)... 47
Tabel 4.5 Data untuk Perhitungan Rasio Profitabilitas
2010-2012 (Dalam Rupiah)... 49
Tabel 4.6 Data untuk Perhitungan Rasio Aktivitas
2010-2012 (Dalam Rupiah)... 51
DAFTAR GAMBAR
Gamabr 2.1 Kerangka Pikir ... 22
ABSTRAK
Marion Angkasa Putra, Analisis Laporan Keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Kepahiang. (dibawa bimbingan, Bapak Idram. M. Ladji, SE, MM dan Ibu Nurhasanah. SE, AK,).
Penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan PDAM Kabupaten Kepahiang pada periode 2010 s/d 2012 ditinjau dari laporan keuangan dengan menggunakan analisis rasio likuiditas, profitabilitas dan aktivitas.
Setiap perusahaan akan menyusun suatu laporan keuangan yang dapat menggambarkan kondisi dan kinerja perusahaan pada akhir pembukuan. Tujuan dari perusahaan pada umumnya adalah ingin memperoleh laba yang maksimal. Supaya tujuan tersebut dapat tercapai maka perusahaan harus dikelola dengan baik. Salah satu aspek pengelolaannya adalah dengan melakukan pencatatan dalam suatu sistem pembukuan yaitu akuntansi.
Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini ialah belum adanya analisis laporan keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Kepahiang dalam menggunakan analisis rasio likuiditas, profitabilitas, & aktivitas. Dengan membandingkan rasio keuangan perusahaan dari tahun ke tahun dapat dipelajari komposisi perubahan dan dapat ditentukan apakah terdapat kenaikan atau penurunan kondisi dan kinerja perusahaan selama waktu tersebut.
Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif, kualitatif dan kuantitatif yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara pengumpulan data yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya serta memberikan gambaran mengenai masalah yang ada pada objek penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian lapangan, dokumentasi, observasi, interview dan penelitian kepustakaan.
Hasil penelitian di PDAM Kabupaten Kepahiang dapat disimpulkan bahwa rasio likuiditas yang meliputi current ratio dan quick ratio untuk periode 2010-2012 dapat disimpulkan bahwa perusahaan memiliki tingkat likuiditas yang cukup baik. Untuk rasio profitabilitas yang meliputi net profit margin, return on investment dan return on equity periode 2010-2012 dapat disimpulkan bahwa perusahaan memiliki tingkat profitabilitas yang masih jauh dari harapan karena perusahaan mengalami kerugian selama tahun 2010-2012. Sedangkan untuk rasio aktivitas yang meliputi total assets turnover dan fixed asstes turnover periode 2010-2012 disimpulkan bahwa perusahaan memperoleh penjualan yang cukup baik karena perusahaan mampu mendapatkan penjualan rata-rata >20 Kali dari keseluruhan aktiva yang dimiliki perusahaan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya setiap perusahaan baik perusahaan dagang, industri, maupun
jasa mempunyai tujuan untuk mendapatkan laba yang optimal. Besarnya laba
yang diperoleh suatu perusahaan pada periode tertentu tergantung pada kondisi
keuangan perusahaan dan pelaksanaan operasi perusahaan sesuai dengan
kebijaksanaan yang ada. Dalam mencapai tujuan tersebut pimpinan perusahaan
harus memperhatikan posisi harta, kewajiban, modal dan hasil yang dicapai
selama periode tertentu yang keseluruhannya diikhtisarkan dalam suatu laporan
yang disebut laporan keuangan.
Media yang dapat dipakai untuk menilai kinerja perusahaan adalah laporan
keuangan. Setiap perusahaan akan menyusun suatu laporan keuangan yang dapat
menggambarkan kondisi dan kinerja perusahaan pada akhir pembukuan. Tujuan
dari perusahaan pada umumnya adalah ingin memperoleh laba yang maksimal.
Supaya tujuan tersebut dapat tercapai maka perusahaan harus dikelola dengan
baik. Salah satu aspek pengelolaannya adalah dengan melakukan pencatatan
dalam suatu sistem pembukuan yaitu akuntansi.
Untuk mencatat pengeluaran dan penerimaan setiap akhir periode
akuntansi, perusahaan membuat laporan keuangan yang terdiri dari neraca,
laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas. Laporan
sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh
perusahaan yang bersangkutan. Dengan mengadakan analisa terhadap pos-pos
neraca dapat diketahui atau akan diperoleh gambaran tentang posisi keuangan,
sedangkan analisa terhadap laporan laba rugi akan memberikan gambaran tentang
hasil atau perkembangan usaha perusahaan yang bersangkutan.
Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai
alat penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi unutk selanjutnya laporan
keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja tetapi juga sebagai dasar untuk
menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan tersebut, dimana dengan
hasil analisa tersebut pihak-pihak yang berkepentingan mengambil keputusan.
Nilai yang tercantum dalam laporan keuangan selalu berubah-ubah setiap
periodenya, atau selalu mengalami penambahan dan pengurangan. Perubahan nilai
yang ada dalam laporan keuangan akan berpengaruh di dalam mengambil
keputusan. Oleh karena itu laporan keuangan sangat berarti bagi pihak-pihak yang
berkepentingan misalnya pemilik perusahaan, pemasok, investor, pegawai,
pemerintah (pajak).
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil akhir dari proses akuntansi
pada suatu periode tertentu yang merupakan hasil pengumpulan data keuangan
yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan ataupun ikhtisar lainnya yang
dapat digunakan sebagai alat bantu di dalam menilai kinerja perusahaan. Agar
laporan keuangan dapat berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan maka perlu
keuangan yang sering disebut analisa laporan keuangan. Dalam hal ini analisa
rasio dapat dipakai dalam memberikan gambaran keadaan keuangan yang
sebenarnya mengenai perkembangan perusahaan dan sehat tidaknya perusahaan
tersebut melakukan usahanya.
Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, pimpinan perusahaan selalu akan
berhadapan pada masalah-masalah produksi, pemasaran, keuangan, sumber daya
manusia, dan lain-lain yang berhubungan dengan tantangan, ancaman usaha, serta
kekuatan yang dimiliki dan prospek usaha ke depan.
Laporan keuangan perusahaan merupakan salah satu sumber informasi
penting yang dapat dipakai sebagai alat oleh manajemen dan pemilik perusahaan
(owner) untuk mengukur kinerja/prestasi perusahaan periode yang lalu dan dapat
juga digunakan sebagai acuan dalam penyusunan rencana serta strategi usaha
yang akan datang. Selain itu juga untuk menilai kondisi keuangan dari masa lalu
dan masa sekarang akan digunakan analisa rasio dimana rasio tersebut di
antaranya rasio likuiditas, profibilitas, dan aktivitas. Rasio likuiditas ialah
berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi
kewajiban finansinya yang segera harus dipenuhi. Menunjukkan tingkat
kemudahan relatif suatu aktiva untuk segera dikonversikan ke dalam kas yang
sedikit atau tanpa penurunan nilai, serta tingkat kepastian tentang jumlah kas yang
dapat diperoleh. Rasio profitabilitas adalah rasio yang menunjukkan besarnya laba
yang diperoleh sebuah perusahaan dalam periode tertentu. Sedangkan untuk rasio
aktivitas ialah rasio yang dimaksudkan untuk mengukur seberapa besar
Laporan keuangan perusahaan yang merupakan produk dari kegiatan akhir
bagian akuntansi pada dasarnya merupakan ringkasan data keuangan perusahaan
dari proses pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran dan penyajian hasil
trasaksi-transaksi keuangan perusahaan pada suatu kurun waktu tertentu. Laporan
keuangan tersebut terdiri dari neraca (balance sheet), laporan laba rugi (income
statement).
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) merupakan perusahaan milik
daerah yang bergerak dibidang distribusi dan penjualan air minum. Tujuan dari
perusahaan pada umumnya adalah ingin memperoleh laba yang maksimal. Supaya
tujuan tersebut dapat tercapai maka perusahaan harus dikelola dengan baik. Salah
satu aspek pengelolaannya adalah dengan melakukan pencatatan dalam suatu
sistem pembukuan yaitu akuntansi.
Untuk mencatat pengeluaran dan penerimaan setiap akhir periode
akuntansi, perusahaan membuat laporan keuangan yang terdiri dari neraca,
laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas. Laporan
merupakan suatu alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi
sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh
perusahaan yang bersangkutan. Dengan mengadakan analisa terhadap pos-pos
neraca dapat diketahui atau akan diperoleh gamabaran tentang posisi keuangan,
sedangkan analisa terhadap laporan laba rugi akan memberikan gambaran tentang
Dari uraian di atas maka dalam tugas akhir ini penulis ingin mengambil
judul : “Analisis Laporan Keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum
Kabupaten Kepahiang”.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas maka penulis mengidentifikasikan masalah pada
penelitian ini adalah:
1. Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah yang dapat
penulis kemukakan ialah belum adanya analisis laporan keuangan pada
Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Kepahiang dalam menggunakan
analisa rasio likuiditas, profitabilitas, & aktivitas. Dengan membandingkan
rasio keuangan perusahaan dari tahun ke tahun dapat dipelajari komposisi
perubahan dan dapat ditentukan apakah terdapat kenaikan atau penurunan
kondisi dan kinerja perusahaan selama waktu tersebut.
2. Selain itu, dengan membandingkan rasio keuangan terhadap perusahaan
lainnya yang sejenis atau terhadap rata-rata industri dapat membantu
mengidentifikasi adanya penyimpangan.
C. Pembatasan Masalah
Agar identifikasi masalah lebih jelas, maka penulis membatasi analisis ini
hanya pada laporan keuangan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten
Kepahiang tahun 2010 sampai dengan 2012 dengan menggunakan 3 rasio yakni
D. Perumusan Masalah
Masalah adalah suatu problem yang harus dipecahkan atau dikelola oleh
pihak manajemen perusahaan, dimana jika masalah tersebut tidak segera
ditanggapi secara serius akan berakibat buruk bagi perusahaan karena menyangkut
kelangsungan hidup perusahaan selanjutnya.
Dari berbagai permasalahan perusahaan yang terjadi di PDAM Kabupaten
Kepahiang dapatlah penulis memberikan rumusan permasalahan sebagai berikut.
1. Bagaimana kinerja keuangan PDAM Kabupaten Kepahiang pada periode 2010
s/d 2012 ditinjau dari laporan keuangan dengan menggunakan analisis rasio
likuiditas, profitabilitas, dan aktivitas?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan:
1. Untuk mengetahui kinerja keuangan PDAM Kabupaten Kepahiang pada
periode 2010 s/d 2012 ditinjau dari laporan keuangan dengan menggunakan
F. Kegunaan Penelitian
Kegunaan yang diharapkan dari penelitian adalah sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pertimbangan
dalam pengambilan keputusan untuk memperbaiki kondisi keuangan serta
keputusan lain yang berhubungan dengan masalah keuangan.
2. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan kesempatan untuk menerapkan ilmu dan teori
yang diperoleh di bangku kuliah dalam kehidupan praktek perusahaan yang
sesungguhnya serta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
Diploma III Jurusan Akuntansi Universitas Politeknik Raflesia.
3. Bagi Pembaca
Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan yang
berguna dan bermanfaat bagi pembaca untuk menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai penggunaan laporan keuangan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, suatu
ringkasan dari transaksi keuangan yang terjadi selama satu tahun buku yang
bersangkutan.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2004:2), laporan keuangan adalah
merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang
lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi
keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara, misalnya laporan arus kas).
Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian yang
integral dari laporan keuangan.
Menurut Baridwan (200:17), laporan keuangan adalah merupakan
ringkasan dari suatu proses pencatatan, suatu ringkasan dari transaksi keuangan
yang terjadi selama satu tahun buku yang bersangkutan.
Ada beberapa pengertian laporan keuangan menurut pendapat para ahli
ekonomi yang dapat penulis gunakan sebagai bahan pertimbangan. Menurut
Munawir. S (2002:2) Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi
merupakan alat komunikasi antara data keuangan dengan pihak yang
berkepentingan dengan data perusahaan tersebut.
Sedangkan definisi yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI)
dalam bukunya Standar Akuntansi Keuangan 1994 dikatakan bahwa laporan
keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan, laporan keuangan
yang lengkap biasanya meliputi neraca, laba rugi, laporan keuangan (yang dapat
disajikan dalam berbagai bentuk seperti laporan arus kas, dan laporan lain serta
materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan).
Laporan keuangan yang dibuat oleh menejemen merupakan alat untuk
pertanggungjawaban kepada pemilik perusahaan atas kepercayaan yang telah
diberikan.
Pertanggungjawaban pimpinan perusahaan itu dituangkan dalam bentuk
laporan keuangan hanyalah sampai pada penyajian secara wajar posisi keuangan
dan hasil usaha dalam suatu periode sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
dilaksanakan secara konsisten.
Jadi menurut penulis, laporan keuangan dapat disimpulkan yaitu suatu
pencatatan atau informasi keuangan atas perusahaan guna memberitahukan
kondisi keuangan perusahaan dalam setiap periode tertentu.
2. Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia tujuan laporan keuangan adalah
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Jadi tujuan dari laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi
tentang posisi, kinerja perusahaan dan alat evaluasi keadaan keuangan perusahaan
saat ini sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk pengambilan
keputusan perusahaan di masa mendatang menyangkut prediksi arus kas,
investasi, hasil operasi mendatang, dan lain-lain.
3. Jenis-jenis Laporan keuangan
Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu
perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Adapun laporan
keuangan yang lengkap menurut pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) Nomor 1 (2004:13) adalah terdiri dari komponen-komponen berikut ini:
a. Neraca.
Neraca menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada satu tanggal
tertentu. Neraca menggambarkan posisi harta, utang dan modal pada tanggal
tertentu.
b. Laporan Laba Rugi.
Laporan Laba Rugi menggambarkan jumlah hasil, biaya, laba atau rugi
perusahaan pada satu periode tertentu. Laba rugi menggambarkan hasil yang
diterima perusahaan selama suatu periode tertentu serta biaya-biaya yang
c. Laporan Perubahan Ekuitas.
Perubahan ekuitas perusahaan menggambarkan peningkatan atau
penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode bersangkutan berdasarkan
prinsip pengukuran tertentu yang dianut dan harus diungkapkan dalam laporan
keuangan. Laporan perubahan ekuitas, kecuali untuk perubahan yang berasal dari
transaksi dengan pemegang saham seperti setoran modal dan pembayaran
deviden, menggambarkan jumlah keuntungan dan kerugian yang berasal dari
kegiatan perusahaan selama periode yang bersangkutan.
d. Laporan Arus Kas.
Laporan ini merupakan ikhtisar arus kas masuk dan kas keluar yang
didalam format laporannya dibagi dalam kelompok-kelompok kegiatan operasi,
kegiatan investasi, dan kegiatan Pendanaan. Arus kas (cash flow) adalah suatu
laporan keuangan yang berisikan pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan
transaksi investasi dan kegiatan transaksi pembiayaan/pendanaan serta kenaikan
atau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama satu periode. Menurut
PSAK Nomor 2 (2002 :5) Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau
setara kas. Laporan arus kas merupakan revisi dari mana uang kas diperoleh
perusahaan dan bagaimana mereka membelanjakannya. Laporan arus kas
merupakan ringkasan dari penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama
periode tertentu (biasanya satu tahun buku). Jadi dapat disimpulkan bahwa
laporan arus kas menyajikan arus kas masuk dan arus kas keluar dari kegiatan
operasi, kegiatan investasi, dan kegiatan pendanaan yang dilakukan oleh
kas bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia disahkan dalam PSAK Nomor. 2.
Beberapa persyaratan utama dalam penyusunan laporan arus kas tersebut adalah
laporan harus mencantumkan arus kas masuk, arus kas keluar dan menjelaskan
perubahan-perubahan pada kas ditambah ekuivalen kas, serta pengklasifikasian
kas menurut aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan.
Terdapat dua metode dalam pelaporan arus kas yaitu:
a) Metode Langsung (direct method), melaporkan sumber kas operasi dan
pengguna kas operasi. Sumber utama kas operasi adalah kas yang diterima
dari para pelanggan. Sedangkan penggunaan utama dari arus kas operasi
meliputi kas yang dibayarkan kepada pemasok atas barang dagangan dan jasa
serta kas yang dibayarkan kepada pegawai sebagai gaji atau upah. Selisih
antara penerimaan kas dan pembayaran kas dalam suatu operasi merupakan
arus kas bersih dari aktivitas operasi. Keunggulan utama dari metode langsung
adalah bahwa metode ini melaporkan sumber dan penggunan kas dalam
laporan arus kas. Kelemahan utamanya adalah bahwa data yang dibutuhkan
seringkali tidak mudah didapat dan biaya pengumpulannya umumnya mahal.
b) Metode Tidak Langsung (indirect method,) melaporkan arus kas operasi
yang dimulai dengan laba bersih dan kemudian disesuaikan dengan
pendapatan serta beban yang tidak melibatkan beban dan penerimaan atau
pembayaran kas. Dengan kata lain laba bersih akrual disesuaikan untuk
menentukan jumlah bersih arus kas dari aktivitas operasi. Keunggulan dari
metode tidak langsung adalah bahwa metode ini memusatkan pada perbedaan
tersebut menunjukan hubungan antar laporan laba rugi, neraca, dan laporan
arus kas karena datanya dapat tersedia dengan segera, maka metode tidak
langsung umumnya lebih murah dibandingkan metode langsung.
e. Catatan atas Laporan keuangan.
Catatan keuangan atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif atau
rincian jumlah yang tertera dalam neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan
laporan perubahan ekuitas serta informasi tambahan seperti kewajiban kontijensi
dan komitmen. Catatan atas laporan keuangan juga mencakup informasi yang
diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan dalam Pernyataan PSAK serta
pengungkapan-pengungkapan lain yang diperlukan untuk menghasilkan penyajian
laporan keuangan secara wajar.
4. Pihak-pihak yang Berkepentingan (Stakeholder) atas Laporan Keuangan
Adapun pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan
maupun perkembangan suatu perusahaan tersebut adalah antara lain:
a. Pemilik Perusahaan, sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan
perusahaan yaitu untuk menilai prestasi manajer yang ditunjukan pada laba
yang diperoleh perusahaan, untuk menilai kemungkinan hasil-hasil yang akan
dicapai dimasa yang akan dating sehinggga bias menaksir bagian keuntungan
yang akan diterima dan perkembangan harga saham yang dimiliki.
b. Manager, dengan mengetahui posisi keuangan perusahaan akan dapat
menyusun rencana yang lebih baik, memperbaiki sistem pengawasannya dan
bagi manajer adalah bahwa laporan keuangan merupakan alat untuk
mempertanggungjawabkan kepada perusahaan atas kepercayaan yang telah
diberikan kepadanya.
c. Para Investor, memerlukan laporan keuangan untuk mengetahui prospek
keuangan dimasa mendatang dan perkembangan perusahaan selanjutnya,
untuk mengetahui jaminan investasinya dan kondisi kerja serta kondisi
keuangan jangka pendek perusahaan tersebut.
d. Para Kreditur dan Bankers, memerlukan laporan keuangan sebagai dasar
dalam mengambil keputusan untuk member atau menolak permintaan kredit
dari suatu perusahaan.
e. Pemerintah, pemerintah sangat berkepntingan terhadap laporan keuangan
perusahaan tersebut, disamping untuk menentukan besarnya pajak yang harus
ditanggung oleh perusahaan tersebut juga sangat diperlukan oleh Biro Pusat
Statistik, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Tenaga Kerja untuk dasar
perencanaan pemerintah.
5. Analisis Laporan Keuangan
a. Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Menurut Djarwanto (1989:123), Analisis Laporan Keuangan adalah suatu
angka yang menunjukan hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam
laporan keuangan.
Menurut Myer dalam bukunya Financial Statement Analysis. Analisis
pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar
neraca/daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan/daftar rugi laba. Selain itu
juga ditambahkan daftar yang ketiga yaitu daftar laba yang tidak dibagikan.
Dari pengertian diatas menyimpulkan bahwa analisa laporan keuangan
adalah proses penganalisaan/penyidikan terhadap laporan keuangan yang terdiri
dari neraca, dan laporan rugi laba beserta lampiran-lampirannya untuk mengetahui
posisi keuangan dan tingkat kesehatan perusahaan yang tersusun secara sistematis
dengan menggunakan teknik-teknik tertentu yang nantinya akan digunakan oleh
pihak-pihak yang berkepentingan.
b. Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Tujuan analisis laporan keuangan menurut Brenstein (1983) dalam
Sabarudin Muslim, SE, MSi (2012:6) adalah sebagai berikut:
a) Screaning,Analisis yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui situasi
dan kondisi perusahaan dari laporan keuangan tanpa pergi langsung ke
lapangan.
b) Understanding, Analisis dilakukan untuk memahami kondisi keuangan, dan
hasil usahanya.
c) Forecasting, Yaitu analisis digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan
perusahaan dimasa yang akan datang.
d) Diagnosis, Analisis dimaksudkan untuk melihat kemungkinan adanya
masalah-masalah yang terjadi baik dalam manajemen, operasi, keuangan atau
e) Evaluation, Analisis dilakukan untuk menilai prestasi manajemen dalam
mengelolah perusahaan.
Di samping tujuan tersebut di atas, analisis laporan keuangan juga dapat
digunakan utuk menilai kewajaran laporan keuangan yang disajikan. Dengan
melakukan analisis laporan keuangan, maka informasi yang dibaca dalam laporan
keuangan akan menjadi lebih luas dan lebih dalam. Hubungan pos satu dengan
pos yang lain akan dapat menjadi indikator tentang posisi dan prestasi keuangan
perusahaan serta menunjukan bukti kebenaran penyusunan laporan keuangan.
Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, yaitu mengenai
pengelolaan aset perusahaan diperlukan beberapa tolak ukur. Tolak ukur yang
sering dipakai adalah rasio. Rasio diperoleh dengan membandingkan satu pos atau
elemen laporan keuangan dengan elemen yang lain dalam laporan keuangan
tersebut yang menghubungkan dua data keuangan yang satu dengan yang lainnya.
Analisa dan interprestasi dari macam-macam rasio dapat memberikan pandangan
yang lebih baik tentang kondisi keuangan dan prestasi perusahaan bagi para analis
yang ahli dan berpengalaman dibandingkan analis yang hanya didasarkan data
yang tidak berbentuk rasio.
c. Metode dan Teknik dalam Analisis Laporan Keuangan
Menurut Munawir (1995:35) mengemukakan beberapa macam metode dan
a) Metode Analisis Horizontal, yaitu analisa dengan mengadakan perbandingan
laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat, sehingga akan
diketahui perkembangannya.
b) Metode Analisis Vertikal, yaitu apabila laporan keuangan yang dianalisa
hanya meliputi satu periode atau satu saat saja,yaitu dengan
memperbandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya dalam
laporan keuangan tersebut,sehingga hanya dapat diketahui keadaan keuangan
atau hasil operasi pada saat itu saja.
Sedangkan teknik analisa yang biasa digunakan dalam analisa laporan
keuangan adalah dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua
periode atau lebih.
Trend atau tendesi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang
dinyatakan dalam presentase ialah suatu metode atau teknik analisa untuk
mengetahui tendensi dari pada keadaan keuangannya, apakah menunjukan
tendensi tetap, naik atau bahkan turun.
Laporan dengan prosentase per-komponen atau common size statement
ialah satu metode analisa untuk mengetahui prosentase investasi pada
masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, juga untuk mengetahui struktur
permodalannya dan komposisi perongkosannya yang terjadi dihubungkan dengan
jumlah penjualannya.
Analisa Sumber dan Penggunaan Modal Kerja adalah suatu analisa
mengetahui sumber-sumber serta penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui
Sumber dan Penggunaan Kas adalah suatu analisa untuk mengetahui
sebab-sebabnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta
penggunaan kas selama periode tertentu.
Analisa Rasio ialah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan dari
pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan rugi laba secara individu atau
kombinasi dari kedua laporan keuangan tersebut.
Menurut Kasmir Dan Jakfar dalam bukunya yang berjudul Study
Kelayakan Bisnis (2003:2), rasio laporan keuangan merupakan suatu cara yang
membuat perbandingan data keuangan perusahaan sehingga menjadi berarti.
Rasio keuangan menjadi dasar untuk menjawab beberapa pertanyaan penting
mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan. Dan rasio-rasio ini pun dapat
dibagi menjadi beberapa jenis yaitu:
d. Rasio-rasio dalam Analisis Laporan Keuangan
1) Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio),
Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan pengelola
perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka pendeknya.
Artinya, seberapa mampu perusahaan untuk membayar kewajiban atau utangnya
yang sudah jatuh tempo. Untuk mengukur rasio likuiditas dapat digunakan
beberapa rasio, antara lain:
a) CurrentRatio (CR),
Merupakan rasio lancar yang dapat mengukur kemampuan perusahaan
membayar kewajiban jangka pendek atau segera jatuh tempo pada saat ditagih.
kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo. CR juga dapat dikatakan
sebagai bentuk untuk mengukur tingkat keamanan (margin of safety). Dalam
praktiknya, CR 200% terkadang sudah dianggap ukuran yang memuaskan bagi
perusahaan, sekalipun ukuran yang terpenting adalah rata-rata industry untuk
perusahaan yang sejenis. Rumus untuk mencari current ratio yang dapat
digunakan adalah sebagai berikut:
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟X 100%
b) Quick Ratio (Acid Test Ratio),
Quick ratio merupakan rasio uji cepat yang menunjukan kemamuan
perusahaan dalam dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan aktia lancar
tanpa memperhitungkan persediaan. Hal ini disebabkan persediaan memerlukan
waktu yang cukup lama untuk diuangkan dibandingkan dengan asset lain.
Dengan kata lain, Quick ratio dari total akktiva lancar kemudian dikurangi dengan
persediaan termasuk biaya yang dibayar dimuka dan dibandingkan dengan dengan
seluruh utang lancar. Rumus yang dapt digunakan utuk mencari Quick ratio
adalah sebagai berikut:
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 − 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 X 100%
2) Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio),
Rasio yang menunjukkan besarnya laba yang diperoleh sebuah perusahaan
dalam periode tertentu. Rasio ini digunakan untuk seberapa efisien pengelola
perusahaan dapat mencari keuntungan atau laba untuk setiap penjualan yang
a) Net Profit Margin
Menunjukkan nilai relative antara nilai keuntungan setelah bunga dan pajak
dengan total penjualan. Rumus net profit margin ialah:
𝐿𝑎𝑏𝑎𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 X 100%
b) Return On Investement (ROI)
Return On Investement merupakan rasio yang menunjukan hasil (return)
atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan atau suatu ukuran tentang
efisiensi manajemen. Rasio ini menunjukan hasil dari seluruh aktiva yang
dikendalikanya dengan mengabaikan sumber pendanaan dan biasanya rasio ini
diukur dengan persentase. Rasio ini menunjukan produktivitas dari sluruh dana
perusahaan baik modal pinjaman maupun modal sendiri, semakin rendah rasio ini,
maka semakin tidak baik. Artinya rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas
dari keseluruhan operasi perusahaan. Rumus untuk mencari return on investement
dapat digunakan sebagai berikut:
𝐿𝑎𝑏𝑎𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 X 100%
c) Return On Equity (ROE)
Return On Equity atau modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba
bersih setelah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukan efisiensi
penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini maka semakin baik. Artinya,
posisi pemilik perusahaan semakin kuat. Rumus untuk mencari return on equity
dapat digunakan sebagai berikut:
𝐿𝑎𝑏𝑎𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘
3) Rasio Aktivitas (Activity Ratio),
Rasio aktivitas adalah rasio yang menunjukkan keefektifan sebuah
perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Rasio ini digunakan
untuk menilai seberapa efisien perusahaan dapat memanfaatkan dan mengelola
sumber daya yang dimilki perusahaan. Adapun pembagian dari rasio-rasio ini
antara lain sebagai berikut:
a) Total Assets Turnover
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur semua penggunaan
aktiva perusahaan. Kemudian juga mengukur berapa jumlah penjualan yang
diperoleh dari tiap rupiah aktiva dan biasanya rasio ini dinyatakan dengan
desimal. Rumus untuk mencari assets turnover dapat digunakan sebagai berikut:
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎X 100%
b) Fixed assets turn over
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang
ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode. Rumus Fixed assets
turn over dapat digunakan sebagai berikut:
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
B. Kerangka Pikir
Berdasarkan uraian tersebut penulis akan menjabarkan kerangka pikir sesuai
dengan metode yang digunakan dan dapat digambarkan suatu kerangka pemikiran
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan
penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan
sistematis.
Desain penelitian adalah rancangan penelitian yang digunakan sebagai
pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian akan berguna bagi
semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian. Penelitian ini hanya terbatas
Analisis Laporan Keuangan PDAM Kabupaten Kepahiang dengan menggunakan
rasio profitabilitas, likuiditas dan aktivitas tahun 2010 s/d 2012. Sedangkan
metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif, yaitu metode penelitian yang
memusatkan pada pemecahan masalah actual dengan tujuan untuk membuat
deskripsi.
Dari pemaparan di atas maka dapat dikatakan bahwa desain penelitian
merupakan semua proses penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam
melaksanakan penelitian mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan
penelitian yang dilakukan dengan cara memilih, mengumpulkan dan menganalisis
data yang diteliti pada waktu tertentu.
1. Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten
Perusahaan Daerah Air Minum mempunyai tugas memberikan pelayanan air
bersih kepada masyarakat yang memenuhi standar kuantitas, kualitas dan
kontinuitas.
2. Alasan Pemilihan Objek
Alasan penulis memilih objek penelitian yaitu pada Perusahaan Daerah Air
Minum Kabupaten Kepahiang dikarenakan terdapat keinginan dari penulis untuk
mengetahui kinerja keuangan PDAM Kabupaten Kepahiang pada periode 2010
s/d 2012 ditinjau dari laporan keuangan dengan menggunakan analisi rasio
likuiditas, profitabilitas, dan aktivitas.
3. Jangka Waktu dan Jadwal Kegiatan
a. Jangka Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini berjangka waktu ± 4 bulan, Februari, Maret, April dan
bulan Mei, dimana bulan pertama penulis melakukan pengajuan judul serta
konsultasi judul yang diambil penulis kepada pihak-pihak yang terlibat dalam
penelitian ini dan mengurus surat izin penelitian. Untuk bulan selanjutnya, penulis
merangkai atau memaparkan bagian-bagian latar belakang penelitian dan teori
yang sesuai dengan judul yang penulis ambil. Melakukan pelaksanaan penelitian
dengan mengumpulkan data, mengolah data hingga penyusunan laporan. Dimana
sesuai dengan judul “Analisis Laporan Keuangan PDAM Kabupaten Kepahiang”
penulis menguraikan Laporan Keuangan PDAM Kabupaten Kepahiang dengan
b. Jadwal Kegiatan Penelitian
Jadwal Kegiatan Penelitian
Analisis Laporan Keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum
Kabupaten Kepahiang
No Kegiatan Februari Maret April Mei
1. Pengajuan Judul
2. Konsultasi judul
3. Mengurus Izin Penelitian
4. Pelaksanaan Penelitian
a. Pengumpulan data
b. Pengolahan Data
5. Penyusunan Laporan
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional variabel diperlukan agar konsep yang digunakan dapat
diukur dalam Analisis Laporan Keuangan dengan mengunakan rasio likuiditas,
profitabilitas dan aktivitas pada Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten
Kepahiang tahun 2010 s/d 2012.
Analisis Laporan Keuangan merupakan proses membandingkan
angka-angka dalam laporan keuangan (laba rugi dan neraca) untuk menilai keadaan
perusahaan di masa lalu, saat ini dan kemungkinan di masa mendatang. Penulis
menggunakan tehnik analisis rasio yaitu likuiditas, profitabilitas, dan aktivitas
selama periode 2010/2012.
1. Penilaian kinerja keuangan perusahaan merupakan penilaian terhadap karya
financial yang dicapai dalam periode tertentu yang diukur berdasarkan analisis
rasio yang terdiri dari:
a. Rasio Likuiditas;
b. Rasio Profitabilitas;
c. Rasio Aktivitas;
Tabel 3.1 Variabel Penelitian
Konsep Variabel dan Indikator
Variabel Konsep Variabel Indikator Satuan
Likuiditas
-Current Ratio
-Quick Ratio
-Merupakan perbandingan antara
aktiva lancar dengan hutang
lancar
-Kemampuan untuk membayar
hutang yang segera harus
dipenuhi dengan aktiva lancar
yang likuid.
-Membandingkan antara laba
bersih setelah pajak dan
penjualan untuk menunjukkan
berapa besar bagian dari
penjualan yang menjadi laba
setelah bunga dan pajak.
Labah bersih
setelah pajak
-ROI
-ROE
-Menunjukkan hasil atas jumlah
aktiva yang digunakan dalam
perusahaan atau suatu ukuran
tentang efisiensi manajemen.
-Antara laba bersih setelah pajak
dan ekuitas.
-Perbandingan antara penjualan
dengan jumlah aktiva
-Mengukur berapa kali dana yang
ditanamkan dalam aktiva tetap
berputar dalam satu periode
Penjualan
C. Penjelasan Dari Variabel Penelitian
a. Aktiva lancar:
Kas dan Bank, Investasi Jangka Pendek, Piutang Usaha, Ak. Penyisihan
Piutang Usaha, Piutang Usaha Bersih, Piutang non Usaha, Ak. Penyisihan Piutang
Non Usaha, Persediaan, Ak. Penurunan nilai, Biaya Dibayar Dimuka.
b. Utang lancar:
Utang Usaha, Utang Non Usaha, Biaya Yang Masih Harus Dibayar,
Pendapatan Diterima Dimuka, Utang Pajak, Utang Pokok Jatuh Tempo, Utang
c. Ekuitas:
Modal Disetor, Modal Hibah, Penyertaan Pemda Daerah, Penyertaan
Pemda Pusat, Penyertaan Pemda Yang Belum Ditetapkan Statusnya, Cadangan
Umum, Cadangan Tujuan, Laba (rugi) s/d Bulan Lalu, Laba Tahun Berjalan.
d. Total aktiva terdiri dari komponen-komponen:
Aset Lancar, Aset Tidak Lancar.
e. Persediaan:
Yaitu persediaan air bersih, pipa distribusi, water meter, administrasi
pendaftaran.
f. Penjualan:
Yaitu yang terdiri dari penjualan air, sambungan baru pelanggan,
pendapatan administrasi, pendapatan penyambungan kembali, pendpatan
penggantian water meter rusak.
g. Laba Bersih:
Adalah net Profit yaitu laba yang diperoleh dalam tahun buku, dengan
mengurangkan total pendapatan usaha seperti pendpatan penjualan air, pendapatan
sembungan baru, pendapatan administrasi, pendapatan penyambungan kembali
dan pendapatan penggantian meter rusak.
h. Laba Kotor:
Adalah keuntungan penjualan adalah perbedaan antara pendapatan dengan
biaya untuk membuat suatu produk atau penyediaan jasa sebelum dikurangi biaya
i. Aktiva Tetap:
Aktiva tetap adalah harta perusahaan yang biasanya habis dipakai lebih dari
satu tahun. Aktiva tetap terdiri dari yaitu Peralatan, Mesin, Gedung, Tanah, dan
lain - lain.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Dalam melakukan sebuah penelitian, penulis harus bias mengumpulkan
data yang akurat dan terpercaya untuk mendukung hipotesis yang ditentukan serta
menunjang proses berjalannya penelitian tersebut. Data yang dibutuhkan dan yang
dipakai pada suatu penelitian harus betul-betul data yang relevan dengan variabel
yang akan diteliti serta sumbernya pun harus bias terpercaya. Maka dari itu,
sebelum kita pada proses pengolahan data, kita harus mengetahui dan menentukan
terlebih dahulu data-data yang akan penulis analisis, caranya yaitu dengan
menentukan suatu populasi dan sampel dari sekian jumlah data yang penulis
peroleh.
Populasi ialah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah Laporan
Keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Kepahiang yaitu yang
terdiri laba rugi, neraca, laporan arus kas dan laporan perubahan ekuitas dari tahun
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti atau
diselidiki. Sampel juga adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk menghindari ketidakjelasan antara populasi
dan sampel, maka pada saat pemilihan dan penarikan sampel harus dilakukan
seteliti dan secermat mungkin, karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu
penulis melakukan penelitian.
Sampel dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PDAM Kabupaten
Kepahiang berupa neraca dan laba rugi mulai dari tahun 2010 s/d 2012.
D. Instrumentasi dan Tehnik Pengumpulan Data
Instrumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk menganalisi laporan
keuangan perusahaan daerah air minum kabupaten kepahiang berupa neraca dan
laporan labah rugi dengan menggunakan metode analisis rasio. Jadi sumber data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data Primer
Penulis memperoleh data dengan cara studi lapangan (Field Research)
yakni penulis langsung terjun ke lapangan yang menjadi objek penelitian untuk
mendapatkan data yang diperlukan, yaitu laporan keuangan yang terdiri laporan
laba rugi dan neraca tahun 2010 s/d 2012.
2. Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder adalah pengumpulan data yang didapatkan dari
teknik yang digunakan penulis dalam pengumpulan data sekunder adalah dengan
cara studi pustaka (Library Research), data analisis laporan keuangan yaitu laba
rugi dan neraca.
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah
sebagai berikut:
1. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan cara mengumpulkan data melalui
dokumen-dokumen yang ada di perusahaan. Dokumen berupa laporan keuangan yang terdiri
dari neraca dan laporan laba rugi yang disusun oleh Perusahaan Daerah Air
Minum Kabupaten Kepahiang selama tahun 2010 sampai dengan tahun 2012.
2. Studi Kepustakaan
Yaitu dengan mengumpulkan data mengenai teori analisis laporan
keuangan termasuk buku-buku dan literatur yang akan dijadikan sebagai bahan
landasan teoritis.
3. Interview
Interview atau wawancara ialah metode pengumpulan data dengan
mengadakan Tanya jawab secara langsung dengan pihak perusahaan untuk
mendapatkan data yang dibutuhkan. Interview dilakukan dengan cara
mengkonfirmasi kepada pihak keuangan tentang kebenaran laporan keuangan
yang dibutuhkan. Isi dari interview penulis ialah berupa pertanyaan tentang
4. Observasi
Yaitu dengan mengamati kegiatan perusahaan secara langsung untuk
mencari informasi yang berhubungan dengan penelitian.
E. Teknik Analisis Data
Analisis yang didasarkan pada perhitungan untuk mengetahui tingkat
likuiditas, profitabilitas, dan aktivitas yang digunakan sebagai berikut:
1. Likuiditas
a. Current ratio = 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 X 100%
Semakin besar nilai rasio semakin lancar perusahaan dalam memenuhi
kewajibannya.
b. Acid test ratio = 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 −𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 X 100%
Semakin besar nilai rasio cepat, maka semakin cepat perusahaan dapat
memenuhi segala kewajibannya.
2. Profitabilitas
a. Net Profit margin =𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖 ℎ𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎 ℎ𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 X 100%
Besarnya pendapatan bersih yang diperoleh perusahaan dari seluruh
penjualannya, nilai rasio 0,25 atau 25% menunjukkan bahwa perusahaan
b. Return on invesment = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖 ℎ𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎 ℎ𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 X 100%
Menunjukkan besarnya pendapatan bersih yang diperoleh perusahaan dari
seluruh asset yang dimilikinya, nilai rasio 0,25 % atau 25% menunjukkan
bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba bersih yang nilainya 25% dari
total asetnya.
c. Return on equity = 𝐿𝑎𝑏𝑎𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖 ℎ𝑠𝑒𝑡𝑒 𝑙𝑎ℎ𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘
𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 X 100%
Menunjukkan besarnya pendapatan bersih yang diperoleh perusahaan dari
ekuitas yang dimilikinya, nilai rasio 0,20 atau 20% menunjukkan bahwa
perusahaan mampu menghasilkan laba bersih yang nilainya 20% dari
ekuitasnya.
3. Aktivitas
a. Total Assets turnover = 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 X 100%
Nilai rasio 1,5 menunjukkan bahwa perusahaan memperoleh penjualan yang
nilainya 1,5 kali dari keseluruhan aktiva yang dimilikinya.
b. Fixed assets turnover =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙 𝑎𝑛𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 X 100%
Nilai rasio 3 menunjukkan bahwa perusahaan mampu mendapatkan penjualan
BAB IV
PEMBAHASAN MASALAH
A. Deskripsi Objek Penelitian
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Kepahiang.
Pembangunan sarana dan prasarana sistem penyediaan air minum di
Kabupaten Kepahiang dimulai pada tahun 1987, yang mana pada saat itu
kepahiang masih termasuk Kabupaten Rejang Lebong dengan dana APBN
Departemen Pekerjaan Umum melalui proyek Peningkatan Sarana Air Bersih
Provinsi Bengkulu dengan kapasitas 20 liter/detik.
Pada awal tahun 1988, sarana sistem penyediaan air minum yang telah
selesai dibangun mulai dioperasikan. Untuk dapat memberikan pelayanan yang
lebih maksimal PDAM Rejang Lebong membentuk IKK (Indikator Kinerja
Kegiatan) Cabang Kepahiang.
Seiring dengan perkembangan daerah, pada tahun 2003 Kabupaten Rejang
Lebong dimekarkan menjadi tiga kabupaten, Kabupaten Rejang Lebong,
Kabupaten Lebong dan Kabupaten Kepahiang berdasarkan Undang-undang 39
Tahun 2003, sehingga cabang/unit PDAM yang ada pada wilayh pemekaran
menjadi binaan dari Kabupaten pemekaran itu sendiri.
Kegiatan pengolahan air minum Kabupaten Kepahiang diawali setelah
adanya Berita Acara serah terima Personil, Peralatan, Pembiayaan dan
Lebong dengan pemerintah Kabupaten Kepahiang dan Kabupaten Lebong Nomor:
137/809/BA/2005, tanggal 8 Juni 2005.
Dalam rangka usaha meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di bidang
air minum maka pemerintah Kabupaten Kepahiang membentuk Badan Pengelola
Air Minum (BPAM) Kabupaten Kepahiang yang dibentuk berdasarkan Keputusan
Bupati Nomor: 146 Tahun 2005. Secara efektif BPAM Kabupaten Kepahiang
mulai beroperasi sejak tanggal 1 Oktober 2005. Seiring dengan pusatnya
pembangunan, meningkat pula tuntutan masyarakat akan air minum, maka
Pemerintah Daerah Kabupaten Kepahiang pada tahun 2007 mengeluarkan
PERDA tentang pendirian Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dengan
Nomor 06 Tahun 2007 tanggal 21 Maret 2007 agar penyediaan air bersih lebih
optimal.
a. Visi dan Misi PDAM Kabupaten Kepahiang
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kepahiang sebagai
penyelenggara penelolaan air minum memiliki visi dan misi sebagai berikut:
VISI :
Menjadikan Perusahaan Daerah Air Minum yang sehat dan mandiri dalam
rangka ikut serta dalam pembangunan guna memenuhi kebutuhan masyarakat
MISI :
Memberikan pelayanan yang optimal di bidang air bersih yang sehat dan
layak dengan berorientasi pada fungsi sosial dan bisnis.
b. Bidang Usaha.
Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Kepahiang bergerak di bidang
Produksi dan Distribusi Air Minum. Pada awalnya perusahaan hanya
mengkonsentrasikan kegiatan untuk menyediakan air bersih bagi masyarakat di
Kabupaten Kepahiang.
Keberhasilan dalam mencapai sasaran mendorong Perusahaan untuk
mengembangkan dalam bidang lainnya. Bidang-bidang tersebut diantaranya:
a) Penyediaan bahan dan barang untuk keperluan penyambungan meter air baru
bagi pelanggan;
b) Pendirian cabang dan unit baru untuk membantu PDAM pusat dalam
menjalankan tugasnya;
c) Menyediakan barang yang berupa alat tulis kantor (ATK) untuk keperluan
PDAM pusat atau cabang-cabang.;
2. Struktur Organisasi.
Struktur Organisasi merupakan hal yang penting dalam instansi
pemerintahan karena terdapat hubungan wewenang dan pertanggungjawaban dari
pimpinan sampai masing-masing bagian. Dengan demikian dapat mempermudah
Berdasarkan struktur organisasi di atas dapat dilihat susunan tata kerja
karyawan baik karyawan tetap maupun karyawan kontrak pada Perusahaan
Daerah Air Minum Kabupaten Kepahiang terstruktur dengan baik yang terdiri
dari:
a. Badan Pengawas
1) Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Direktur;
2) Memerintahkan/meminta kepada Direktur Perusahaan untuk memberikan
segala keterangan yang diperlukan oleh Badan Pengawas baik tertulis maupun
lisan;
3) Meminta pertanggung jawaban Direktur atas segala pelaksanaan kegiatan
perusahaan sesuai dengan kebijaksanaan umum yang telah ditetapkan oleh
Badan Pengawas;
4) Menyelenggarakan rapat kerja sekurang-kurangnya 3 bulan sekali untuk
membicarakan dan mengatasi masalah yang dihadapi perusahaan dalam
menjalankan operasinya;
b. Direktur
1) Direktur mempunyai tugas-tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal-pasal
yang terdapat dalam Peraturan Daerah tentang pembentukan Peraturan Daerah
Air Minum dan Peraturan Daerah tentang Kepengurusan dan Pedoman
Kepegawaian Perusahaan Daerah Air Minum;
2) Direktur wajib mengadakan rapat pada waktu-waktu tertentu untuk membahas
secara menyeluruh penyelenggaraan tugas dan urusan unit-unit Perusahaan
3) Apabila direktur berhalangan untuk menjalankan tugas pekerjaannya maka
Direktur dapat menunjuk seorang penggantinya untuk mewakili tugas
sementara:
a) Salah satu Kepala Bagian yang ada;
b) Apabila Kepala Bgaian tidak ada maka salah seorang pegawai yang
senior pangkat dan jabatannya serta mampu untuk mewakili tugas
Direktur;
4) Dalam menjalankan tugasnya Direktur bertanggung jawab kepada Bupati;
c. Kepala Bagian Administrasi Dan Keuangan
1) Mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan di bidang administrasi,
keuangan, kepegawaian dan kesekretariatan;
2) Mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan pengelolaan
perlengkapan;
3) Merencanakan dan mengendalikan sumber-sumber pendapatan serta
perbelanjaan dan kekayaan/asset perusahaan;
4) Mengendalikan uang pendapatan hasil penagihan rekening air dari langganan;
5) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direktur;
6) Dalam melaksanakan tugas Kepala Bagian Administrasi dan Keuangan
bertanggung jawab Kepada Direktur;
d. Kepala Bagian Teknik
1) Mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan-kegiatan di bidang perencanaan
2) Mengkoordinasi dan mengendalikan pemeliharaan instalasi produksi, sumber
mata air dan sumber air tanah;
3) Mengkoordinasi kegiatan-kegiatan pengujian peralatan teknik dan
bahan-bahan kimia;
4) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direktur;
5) Dalam menjalankan tugasnya Kepala Bagian Teknik bertanggung jawab
kepada Direktur;
e. Kepala Sub Bagian Umum
1) Mengendalikan dan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan di bidang
administrasi, kepegawaian dan kesekreteriatan;
2) Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan di bidang rumah tangga, peralatan
kantor dan perundang-undangan;
3) Mengurus perbekalan material dan barang-barang yang diperlukan
perusahaan;
4) Mengkoordinir pembelian barang-barang yang diperlukan perusahaan;
5) Memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada Kepala Bagian
Administrasi dan Keuangan sesuai dengan hirarki tentang langkah-langkah
atau tindakan yang perlu diambil di bidang tugasnya;
6) Kepala Sub Bagian Umum dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab
kepada Kepala Bagian Administrasi dan Keuangan;
f. Kepala Sub Pembukuan
2) Mengatur program pendapatan dan pengeluaran keuangan;
3) Merencanakan dan mengendalikan sumber-sumber pendapatan serta
perbelanjaan dan kekayaan perusahaan;
4) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan;
5) Kepala Sub Bagian Keuangan dalam menjalankan tugasnya bertanggung
jawab kepada Kepala Bagian Administrasi dan Keuangan;
g. Kepala Sub Bagian Hubungan Langganan
1) Melakukan penyaluran air meter dan memeriksa serta penggunaan
berdasarkan meter;
2) Menyelenggarakan pemasaran, pelayanan langganan, dan mengurus
penagihan rekening langganan;
3) Menyelenggarakan fungsi-fungsi pelayanan langganan, pengolahan rekening
dan pengolahan data langganan;
4) Menyelenggarakan fungsi pengawasan meter air, pengendalian meter air, dan
administrasi meter air;
5) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan;
6) Kepala Sub Bagian Langganan dalam menjalankan tugasnya bertanggung
jawab kepada Kepala Bagian Administrasi dan Keuangan;
h. Kepala Sub Bagian Produksi
1) Menyelenggarakan pengendalian atas kualitas dan kuantitas produksi air,
2) Mengatur, menyelenggaraakan fungsi-fungsi mekanik mesin, ketenagaan,
kualitas air serta laboratorium;
3) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan;
4) Kepala Sub Bagian Produksi dalam melaksanakan tugasnya bertanggung
jawab kepada Kepala Bagian Teknik;
i. Kepala Sub Bagian Transmisi/ Distribusi
1) Mengawasi pemasangan dan pemeliharaan pipa-pipa distribusi dalam rangka
mengatur keseimbangan tekanan air secara merata dan terus menerus dalam
melayani langganan;
2) Mengatur menyelenggarakan fungsi pipa/jaringan, pipa pompa tekan dan
pelayanan gangguan;
3) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan;
4) Kepala Sub Bagian Transmisi/Distribusi dalam melaksanakan tugasnya
bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Teknik;
j. Kepala Sub Bagian Perencanaan
1) Mengadakan persediaan cadangan air minum guna keperluan distribusi;
2) Merencanakan pengadaan teknik bangunan air minum serta mengendalikan
kualitas dan kuantitas termasuk menjamin rencana kebutuhan;
3) Mengadakan penyediaan sarana air minum untuk program-program
penyambungan dan pengawasan pendistribusian;
4) Membantu dan memberikan saran-saran serta pertimbangan kepada Kepala
5) Kepala Sub Bagian Perencanaan dalam melaksanakan tugasnya bertanggung
jawab kepada Kepala Bagian Teknik;
k. Kepala Cabang Pdam
1) Memimpin semua kegiatan administrasi, teknik dan pelayanan cabang;
2) Menyususn rencana kerja dan anggaran tahunan untuk cabang dan
memberikan masukan yang diperlukan tim penyusunan anggaran untuk dapat
merumuskan anggaran perusahaan secara keseluruhan;
3) Merumuskan pola koordinasi kerja yang baik antara seluruh staf bawahannya
untuk membentuk iklim kerja yang sehat di cabang;
4) Melaksanakan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Direktur;
l. Kepala Unit
1) Memimpin pelaksanaan pekerjaan unit pelayanan sebagaimana digariskan
oleh pimpinan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan;
2) Menyusun dan menyampaikan laporan secara periodik mengenai pelaksanaan
kegiatan di unit kepada Pimpinan Perusahaan;
3) Bertindak atas nama perusahaan untuk unit yang dipimpinnya dalam urusan
dengan pihak ketiga, sesuai dengan wewenang yang diberikan oleh Pimpinan
Perusahaan;
4) Melakukan tugas-tugas lain yang dberikan oleh Pimpinan Perusahaan;
3. Pelayanan PDAM Kabupaten Kepahiang Terhadap Pelanggannya.
Cakupan pelayanan PDAM Kabupaten kepahiang saat ini masih sangat