• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komunikasi sistem keamanan sepeda motor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Komunikasi sistem keamanan sepeda motor"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, lingkup tugas akhir, tujuan penelitian , metodologi penelitian dan sistem penulisan laporan tugas akhir

1.1 Latar Belakang

Semakin kerasnya kehidupan menyebabkan banyak orang menjadi gelap mata. Mereka menghalalkan segala cara untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka demi mempertahankan kelangsungan hidupnya, seperti : merampok, korupsi, mencuri, dan tindak kriminal lainya. Salah satu tindak kriminal yang marak di era sekarang adalah tindak kriminal pencurian sepeda motor. Tidak hanya di malam hari atau tempat sepi saja, di siang hari dan di keramaian pun para pencuri dapat melakukan aksi dengan mudahnya. Maka dibutuhkan kewaspadaan yang ekstra untuk menjaga sepeda motor kita.

Dengan meningkatnya tindak kriminal, khususnya pencurian kendaraan bermotor roda dua sekarang ini, bukan hal yang mengherankan apabila semakin hari manusia menginginkan suatu system keamanan sepeda motor yang modern. Solusi yang bias dilakukan oleh pemilik kendaraan bermotor hanya dengan memakai kunci gembok. Tetapi pencuri kendaraan bermotor dapat membuka atau membuat kunci duplikat sehingga pencuri dapat dengan santai melakukan aksinya dengan tidak mengundang kecurigaan.

Di sisi lain, seiring dengan perkembangan teknologi, handphone merupakan salah satu teknologi yang sangat digandrungi masyarakat. Dengan uang dibawah satujuta saja sudah dapat digenggam ponsel yang canggih. Untuk itu,

(3)

dengan menambahkan rangkaian berbasis mikrokontroler, maka fungsi ponsel tidak hanya untuk sarana telekomunikasi via suara ataupun SMS (Short Message Service) tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai alat pengaman pada sepeda motor yang nantinya dapat juga dikembangkan pada mobil.yang menjadi permasalahan di organisasi/perusahaan ini, langsung yang terkait dengan apa yang akan anda kerjakan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan hal–hal yang di uraikan pada latar belakang maka permasalahan yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah bagaimana cara mengatur program “Komunikasi sistem keamanan sepeda motor dengan menggunakan mikrokontroler ATMega328 dan telepon seluler” yang nantinya akan dipasang di dalam sepeda motor.

.

1.3 Batasan Masalah

Agar pembahasan masalah lebih terarah maka penulis memberikan batasan masalah pada penelitian ini. Adapun batasan masalah tersebut adalah:

1. Bagaimana pembuatan program pada sistem keamanan sepeda motor dari komponen masukan (input), modul untuk memproses sistem SMS Gateway sampai modul keluaran (output).

(4)

1.4 Tujuan Pembahasan

Dalam melakukan kegiatan tugas akhir ini penulis mempunyai tujuan yang ingin dicapai yaitu sebagai berikut:

1. Menghasilkan alat komunikasi sistem pengamanan motor yang praktis, ekonomis dan dapat bersaing di pasaran.

2. Mengoptimalkan fungsi telepon seluler selain sebagai sarana komunikasi dan antarmuka pengguna, menginformasikan keamanan sepeda motor dari pencurian motor yang semakin hari semakin marak di lingkungan masyarakat.

1.5 Sistematika Penyajian

Laporan tugas akhir akan disusun secara sistematik, penulis membagi pembahasan menjadi beberapa bab, diantaranya sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat tugas akhir, ruang lingkup tugas akhir, metodologi tugas akhir, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

(5)

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab ini menjelaskan tentang analisis sistematik menguraikan pokok-pokok permasalahan yang dihadapi pada Implementasi Sistem Keamanan Sepeda Motor Berbasis Mikrokontroler Via Ponsel.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini menjelaskan tentang implementasi dari berbagai proses yang telah dirancang, dimulai dari lingkungan implementasi sistem dan menjelaskan mengenai hasil pengujian sederhana terhadap sistem yang telah dibuat.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran dari semua kegiatan penelitian dan perancangan mengenai Implementasi Sistem Keamanan Sepeda Motor Berbasis Mikrokontroler Via Ponsel.

DAFTAR PUSTAKA

(6)

LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa beberapa pengertian. Bab ini juga menjelaskan konsep dasar sistem kendali, dan definisi lainnya yang berkaitan dengan sistem yang dibahas.

2.1 Komunikasi Keamanan Sistem Sepeda Motor

Sistem keamanan sepeda motor berbasis mikrokontroler adalah sistem keamanan berlapis yang diterapkan pada sepeda motor. Sistem keamanan ini berbasis mikrokontroler dimana rangkaian mikrokontroller ini sebagai otak semua proses sistem keamanan, mulai dari pemutusan arus listrik motor, hingga memberikan pesan kepada si pemilik motor apabila sepeda motornya dicuri. Di samping itu, dalam rangkaian ini juga ditanam semacam perangkat modem gsm yang berfungsi sebagai media pengirim pesan ke telepon seluler pemilik motor apabila terjadi pencurian sepeda motor.

Sistem keamanan ini mengacu pada penggunaan teknologi informasi untuk mengendalikan rangkaian yang ada di dalam sepeda motor, sistem yang beroperasi dapat berupa sistem kontrol jarak jauh yang sederhana dari pemutusan arus listrik motor, hingga sebuah sistem yang mampu mengirimkan pesan ke telepon seluler pemilik sepeda motor secara otomatis untuk mengontrol sepeda motor itu sendiri.

2.2 Mikrokontroler ATMega328

Mikrokontroler ATMega328 adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip, di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori

(7)

(sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya) dan perlengkapan input output. Mikrokontroler adalah sebuah alat pengendali (kontroler) berukuran mikro

atau sangat kecil yang dikemas dalam bentuk chip

Dengan kata lain, mikrokontroler ATMega328 adalah suatu alat elektrik digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data. Secara harfiah mikrokontroler bisa disebut “Pengendali Kecil”, dimana sebuah sistem elektronik dapat direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroler ini. Mikrokontroler ATMega328 terdiri dari beberapa bagian seperti gambar 2.1 berikut ini:

(8)

2.3 Arduino Uno

1. Pengertian Arduino UNO

Arduino Uno adalah papan sirkuit berbasis mikrokontroler ATmega328.

IC (integrated circuit) ini memiliki 14 input/output digital (6 output untuk PWM), 6 analog input, resonator kristal keramik 16 MHz, Koneksi USB, soket adaptor, pin header ICSP, dan tombol reset. Hal inilah yang dibutuhkan untuk mensupport mikrokontrol secara mudah terhubung dengan kabel powerUSB atau kabel power supply adaptor AC ke DC atau juga baterai.

Uno berbeda dari semua board mikrokontroler diawal-awal yang tidak menggunakan chip khusus driver FTDI USB-to-serial. Sebagai penggantinya penerapan USB-to-serial adalah ATmega16U2 Versi R2 (Versi sebelumnya ATmega8U2). Versi Arduino Uno Rev.2 dilengkapi resistor ke 8U2 ke garis

ground yang lebih mudah diberikan ke mode DFU.

(9)

2. Keunggulan Board Arduino UNO R3

Untuk keunggulan board Arduino UnoReVision 3 (R3) antara lain:

1. 0 pinout : Ditambahkan pin SDA dan SCL di dekat pin AREF dan dua pin lainnya diletakkan dekat tombol RESET, fungsi IOREF melindungi kelebihan tegangan pada papan rangkaian. Keunggulan perlindungan ini akan kompatibel juga dengan dua jenis board yang menggunakan jenis

AVR yang beroperasi pada tegangan kerja 5V dan Arduino Due tegangan operasi 3.3V.

2. Rangkaian RESET yang lebih mantap. 3. Penerapan ATmega 16U2 pengganti 8U2.

Bahasa “UNO” berasal dari bahasa Italia yang artinya SATU, ditandai dengan peluncuran pertama Arduino 1.0, Uno pada versi 1.0 sebagai referensi untuk Arduino yang selanjutnya, seri Uno versi terbaru dilengkapi USB.

3. Spesifikasi Arduino UNO R3

Untuk spesifikasi dari Arduino UNO ini adalah sebagai berikut:

1. Mikrokontroler: Atmega328 2. Tegangan Kerja: 5V

3. Tegangan Masukan (Disarankan): 7-12V 4. Tegangan Masukan (Batas mendekati): 6-20V

(10)

10. SRAM: 2 KB

2.3.1 Pin Masukan dan keluaran Arduino ATMega328

Masing-masing dari 14 pin digital arduino dapat digunakan sebagai masukan atau keluaran menggunakan fungsi pinMODE(), digitalwrite() dan digitalRead(). Setiap pin beroperasi pada tegangan 5 volt. Setiap pin mampu menerima atau menghasilkan arus maksimum sebasar 40 mA dan memiliki resistor pull-upinternal (diputus secara default) sebesar 20-30 KOhm. Sebagai tambahan, beberapa pin masukan digital memiliki kegunaan khusus yaitu:

1. Komunikasi serial: pin 0 (RX) dan pin 1 (TX), digunakan untuk menerima(RX) dan mengirim(TX) data secara serial.

2. External Interrupt: pin 2 dan pin 3, pin ini dapat dikonfigurasi untuk memicu sebuah interrupt pada nilai rendah, sisi naik atau turun, atau pada saat terjadi perubahan nilai.

3. Pulse-width modulation (PWM): pin 3,5,6,9,10 dan 11, menyediakan keluaran PWM 8-bit dangan menggunakan fungsi analogWrite().

4. Serial Peripheral Interface (SPI): pin 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO) dan 13(SCK), pin ini mendukung komunikasi SPI dengan menggunakan SPI library.

5. LED: pin 13, terdapat built-in LED yang terhubung ke pin digital 13. Ketika pin bernilai HIGH maka LED menyala, sebaliknya ketika pin bernilai LOW maka LED akan padam.

(11)

dan fungsi analogReference(). Sebagai tambahan beberapa pin masukan analog memiliki fungsi khusus yaitu pin A4 (SDA) dan pin A5 (SCL) yang digunakan untuk komunikasi Two Wire Interface(TWI) atau Inter Integrated Circuit(I2C) dengan menggunakan Wire library.

2.3.2 Sumber Daya Dan Pin Tegangan Arduino ATMega328

Arduino dapat diberi daya melalui koneksi USB (Universal Serial Bus) atau melalui power supply eksternal. Jika arduino uno dihubungkan ke kedua sumber daya tersebut secara bersamaan maka arduino uno akan memilih salah satu sumber daya secara otomatis untuk digunakan. Power supplay external (yang bukan melalui USB) dapat berasal dari adaptor AC ke DC atau baterai. Adaptor dapat dihubungkan ke soket power pada arduino uno.

Jika menggunakan baterai, ujung kabel yang dibubungkan ke baterai dimasukkan kedalam pin GND dan Vin yang berada pada konektor POWER.

Arduino uno dapat beroperasi pada tegangan 6 sampai 20 volt. Jika arduino uno diberi tegangan di bawah 7 volt, maka pin 5V akan menyediakan tegangan di bawah 5 volt dan arduino uno munkin bekerja tidak stabil. Jika

diberikan tegangan melebihi 12 volt, penstabil tegangan kemungkinan akan menjadi terlalu panas dan merusak arduino uno. Tegangan rekomendasi yang diberikan ke arduino uno berkisar antara 7 sampai 12 volt.

Pin-pin tegangan pada arduino uno adalah sebagai berikut:

(12)

2. 5V adalah pin yang menyediakan tegangan teregulasi sebesar 5 volt

berasal dari regulator tegangan pada arduino uno.

3. 3V3 adalah pin yang meyediakan tegangan teregulasi sebesar 3,3 volt

(13)

2.4 Modem GSM

Modem GSM adalah GSM/GPRS modem yang siap digunakan sebagai modem untuk suara, data, fax dan SMS. Kelas ini juga mendukung 10 tingkat kecepatan transfer data. Wavecom dengan mudah dikendalikan dengan menggunakan perintah AT untuk semua jenis operasi karena mendukung fasilitas koneksi RS232 dan juga fasilitas TCP/IP stacked.

Adapun fungsi Modem GSM wavecome sebagai berikut:

1. Aplikasi SMS broadcast

2. SMS aplikasi kuis

3. SMS jajak pendapat

4. SMS jawaban otomatis

5. M2M integrasi

6. Aplikasi server pulsa

7. Telemetri

8. Data titik pembayaran

9. PPOB dll.

(14)

Sensor air raksa berfungsi untuk mendeteksi gerakan-gerakan hingga menimbulkan bunyi atau alarm sebagai tanda bahwa alat sensor tersebut mampu mendeteksi gerakan atau di sebut juga dengan sensor switch otomatis.

Pada Gambar 2.4 dapat dilihat sebuah sensor gerak sebagai berikut:

Gambar 2. 4 Sensor Air Raksa (Mercurry)

2.6

Konverter Serial RS-232

Converter serial RS-232 adalah rangkaian yang berfungsi untuk mengkonversi sinyal RS-232 pada serial port modem wavecom agar kompatibel dengan sinyal TTL yang akan diterima oleh perangkat USART (Universal Synchronous/Asynchronous Receiver/Transmitter) pada mikrokontroler ATmega328.

Perangkat UART pada PC memiliki rangkaian tambahan yang mengkonversi sinyal UART agar sesuai dengan spesifikasi RS-232 yang umumnya digunakan untuk komunikasi antara PC dengan modem. Spesifikasi RS-232 lebih kompleks dibandingkan dengan UART yang dapat bekerja hanya dengan menggunakan 3 kabel (RX, TX, dan Ground) ada juga yang menambahkan sinyal RTS dan CTS sehingga menggunakan total 5 kabel seperti pada FTDI header.

(15)

Agar dapat berkomunikasi dengan UART yang ada pada mikrokontroler dibutuhkan rangkaian converter untuk mengubah kembali sinyal RS-232 ke level yang kompatibel dengan sinyal TTL.

Port RS-232 pada PC menggunakan konektor D-Sub 9 Pin dan D-Sub 25 Pin, berikut adalah tabel konfigurasi pin untuk konektor RS-232:

DB9 and DB25 Pinout :

(16)

BAB III

ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM

Pada bab ini menjelaskan tentang Analisis dan Perancangan, analisis merupakan proses dalam menentukan bentuk dari kebutuhan sistem/ alat baik berupa kebutuhan pada saat membangun maupun pada saat implementasi. Perancangan merupakan penjelasan peracangan sistem/ alat yang akan dibuat.

3.1 Deskripsi Sistem

Implementasi komunikasi sistem keamanan sepeda motor berbasis mikrokontroler adalah sistem keamanan berlapis yang diterapkan pada sepeda motor melalui beberapa program yang diterapkan pada prototipe. Sistem keamanan ini berbasis mikrokontroler dimana rangkaian mikrokontroller ini sebagai otak semua proses sistem keamanan, mulai dari pemutusan arus listrik motor, hingga memberikan pesan kepada si pemilik motor apabila sepeda motornya dicuri. Di samping itu, dalam rangkaian ini juga ditanam semacam perangkat modem gsm yang berfungsi sebagai media pengirim pesan ke telepon seluler pemilik motor apabila terjadi pencurian sepeda motor.

3.2 Analisis Kebutuhan Sistem

(17)

pengguna merupakan salah satu dari pengguna atau user untuk dapat berinteraksi secara langsung dengan sistem keamanan sepeda motor.

3.2.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Pada tahap analisis sistem keamanan sepeda motor yang telah diuraikan diatas terdapat beberapa kebutuhan perangkat lunak untuk menjalankan sebuah sistem. Perangkat lunak yang dibutuhkan untuk membantu agar komponen perangkat keras dapat berfungsi dan dapat dijalankan pada sistem keamanan sepeda motor. Berikut ini merupakan kebutuhan perangkat lunak yang di butuhkan pada sistem keamanan sepeda motor yang dijelaskan pada tabel 3.1.

Tabel 3. 1 Kebutuhan Perangkat Lunak

No Kebutuhan Perangkat Lunak Deskripsi

1 Software Arduino Digunakan untuk menulis sebuah program pada board arduino mengkompilasi menjadi kode biner dan meng-uploadnya kedalam mirokontroler pada arduino.

2 Driver Modem GSM Driver modem gsm berfungsi sebagai penghubung antara komputer dengan modem gsm pada saat instalasi modem.

(18)

kebutuhan penguna untuk dapat berinteraksi secara langsung dengan sistem sehingga sistem keamanan sepeda motor dapat berjalan.Berikut ini merupakan kebutuhani pengguna yang dibutuhkan dalam sistem keamanan sepeda motor yang dijelaskan pada tabel 3.2.

Tabel 3. 2 Kebutuhan Pengguna

No Kebutuhan Pengguna Deskripsi

1 Ponsel Berfungsi untuk mengaktifkan sistem yang

dipasang di sepeda motor saat pengguna meninggalkan motor.

3.3 Perancangan Sistem

Pada tahap perancangan sistem merupakan bagian terpenting dalam pembuatan tugas akhir ini yang pada prinsipnya berupa sebuah perancangan, untuk mendapatkan gambaran umum dari sebuah sisstem yang akan dibuat. pada perancangan perangkat untuk sebuah sistem yang akan dibuat berupa sebuah rancangan untuk dapat mengetahuai sebuah masukan (input), proses, dan keluaran

(output).

3.3.1 Desain Sistem

Berikut ini merupakan gambaran dari diagram blok pada sistem keamanan sepeda motor pada gambar

(19)
(20)

3.3.2 Diagram Alir Sistem

Berikut ini merupakan diagram alir sistem yang menunjukan alir sistem pada bagian input, proses dan output dari sistem pada komunikasi sistem keamanan sepeda motor yang diuraikan pada gambar 3.2.

(21)

BAB IV

IMPLEMENTASI DAN PENGUJUIAN

Bab ini menjelaskan tentang implementasi dari berbagai proses yang telah dirancang. dimulai dari lingkungan implementasi sistem dan dilanjutkan dengan hasil implementasi keseluruhan proses didalam sistem.

4.1 Tinjauan Umum

Implementasi merupakan kelanjutan dari kegiatan perancangan sistem dan dapat dipandang sebagai usaha untuk mewujudkan sistem yang dirancang. Langkah langkah dari proses implementasi adalah urutan dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir yang harus dilakukan dalam mewujudkan sistem yang dirancang.

4.2 Implementasi Perangkat Lunak

Berikut ini merupakan implementasi perangkat lunak untuk kode program pada beberapa komponen yang digunakan pada pengembangan sistem keamanan sepeda motor mulai dari komponen masukan (input), modul untuk memproses sistem alarm sampai modul keluaran (ouput).

4.2.1 Tranduser Sistem Keamanan Sepeda Motor

Berikut ini merupakan implementasi kode program komunikasi sistem keamanan sepeda motor pada komponen.

Kode Program Komunikasi Sepeda Motor

(22)

const int rxpin = 2; // pin used to receive const int txpin = 3; // pin used to transmit

SoftwareSerial gsm(rxpin, txpin); String noHP;

int SensorPin = 4;

int HPstate=0; int reading;

int previous = LOW;

long time = 0; long debounce = 50;

void setup() {

(23)

gsm.begin(9600);

noHP="083822553433"; }

void loop() {

int switchstate;

reading = digitalRead(SensorPin); if (reading != previous) {

time = millis(); }

if ((millis() - time) > debounce) {

switchstate = reading;

(24)

HPstate = 0; else

HPstate ++; }

if (HPstate==5){

sendsms(noHP,"tes menggunakan arduino"); delay(1000); HPstate = 0;

}

previous = reading; }

void sendsms(String nomorHP,String pesan) {

(25)

Serial.println(); gsm.print(pesan); gsm.write((byte)26); gsm.println(); delay(1000); delay(2000);

(26)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran dari semua kegiatan Komunikasi Sistem Keamanan Sepeda Motor Dengan Menggunakan Mikrokontroler ATMega328 Dan Telepon Seluler.

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat dari pengembangan implementasi sistem kemanan sepeda motor berbasis mikrokontroler Atmega 328 via ponsel, Adapun kesimpulan lain yang dapat diambil dari kegiatan penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Pengambangan perangkat lunak ini bertujuan untuk mengontrol sebuah sistem alarm sepeda motor dari jarak jauh dengan menggunakan ponsel.

2. Nilai keseluruhan dari pengembangan implementasi sistem kemanan sepeda motor ini adalah 85%, sedangkan nilai 15% dari nilai keseluruhan adalah pencapaian yang belum tercapai yang meliputi:

b. Sistem belum biasa untuk mengaktifkan alarm. c. Sistem belum biasa untuk menon aktifkan alarm.

2. Program pada arduino untuk saat ini aktif secara otomatis dan mematikan sistem secara manual.

5.2 Saran

(27)

pengembangan komunikasi sistem keamanan sepeda motor dengan menggunakan mikrokontroler atmega328 dan telepon seluler, adalah sebagai berikut:

(28)

[1] J. M. Hartono, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Yogyakarta, Central Java: Andi, 2000.

[2] Andrianto, Heri. 2013. Pemrograman Mikrokontroler AVR ATMega 328 Menggunakan Bahasa C (CodeVision AVR). Bandung : Informatika.

[3] Bandung.Budhiarto, Widodo. 2005 . Panduan Lengkap Belajar Mikrokontroler Perancangan Sistem dan Aplikasi Mikrokontroler. Jakarta : PT Elex media Komputindo.

[4] Anggara “Rangkaian Sensor Air Raksa”2011.

www.rangkaianelektronika.org/rangkaian-sensor-gerak.htm/.

[5] Chahya Putra “Port Serial RS232”

Gambar

Gambar 2. 1 Bagian Mikrokontroler ATMega328
Gambar 2. 2 Arduino Uno
Gambar 2. 3 Modem GSM
Gambar 2. 5 Konverter Serial RS-232
+5

Referensi

Dokumen terkait

Pola curah hujan di Kabupaten Banyuwangi, Bojonegoro, Jember, Lamongan , dan Ngawi adalah monsun yang berbentuk seperti huruf U dengan satu puncak (unimodal). Terdapat indikasi ekor

Semua bakteri baik patogen maupun tidak dalam bentuk vegetatifnya mati dalam waktu 30 menit pada suhu 60-65 C. Kenyataan ini merupakan dasar

Melalui aplikasi sistem informasi, wali kelas dapat mengetahui nilai dan minat siswanya, sedangkan untuk guru BP mempermudah dalam pengambil keputusan untuk

WebGIS dapat memfasilitasi Pemerintah Daerah (Pemda) dalam menyampaikan laporan numerik , seperti data produksi, komoditas, masa berlaku, reklamasi, dan pascatambang dari

Ada perbedaan yang signifikan pada skor tanggung glossophobia pada siswa antara sebelum dan sesudah penerapan konseling kelompok dengan teknik self instruction

sebesar satu satuan, akan menurunkan skor keputusan konsumen memilih mobil mitsubishi di Papua (Y) sebesar 0, 152 satuan pada taraf signifikansi 0,050, dengan asumsi

Populasi dalam penelitian ini adalah anak usia 1-3 tahun dan ditemukan hasil tidak terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik antara kecenderungan autisme

KEPALA KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK... bahwa dalam rangka menetapkan Standar Investasi Tanaman Sektor Perkebunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 Peraturan Direktur