FISIOLOGI DAN
PERTUMBUHAN BAKTERI
Pengertian Fisiologi Bakteri
Fisiologi adalah turunan biologi yang
mempelajari bagaimana kehidupan
mengidentifikasi kebutuhan, serta
menempatkan bakteri dalam
pengetahuan. Fisiologi bakteri akan
memungkinkan mengoptimasi analisa
kondisi bakteri, tetapi juga akan
mengidentifikasi media yang lebih
tepat guna untuk melawan
Fisiologi Pertumbuhan
Bakteri.
Pada pertumbuhan Kuman terjadi
sintesa yang khas dan berimbang dan
komponen-komponen protoplasma dan
bahan-bahan gizi (nitrien) yang
terdapat dalam lingkungan. Ini
merupakan proses yang terus berubah
menurut waktu dan merupakan sifat
utama makhluk hidup. Kuman-kuman
merupakan kelompok organisme yang
sangat omnivore (makan segalanya).
Substansi yang umum diperlukan : 1. Air 2. Garam-Garam anorganik 3. Mineral 4. Sumber Nitrogen 5. Co2(karbondioksida) 6. O2(oksigen)
7. Potensial oksidasi-reduksi (eh) 8. Temperatur(suhu)
9. pH
FASE-FASE
PERTUMBUHAN
Fase dalam pertumbuhan bakteri
telah dikenal luas oleh ahli
mikrobiologi. Terdapat 4 fase
pertumbuhan bakteri ketika
ditumbuhkan pada kultur curah (batch
culture), yaitu fase adaptasi (lag
phase), fase perbanyakkan
(exponential phase), fase statis
(stationer phase), dan fase kematian
(death phase) (Purwoko, 2007).
1. Fase Adapatasi (Lag phase)
Pada fase ini tidak ada pertambahan
populasi. Sel mengalami perubahan dalam komposisi kimiawi dan bertambah
ukurannya, substansi interaseluler bertambah (Perlazar, 2005).
Ketika sel dalam fase statis dipindahkan ke media baru, sel akan melakukan proses
adaptasi. Proses adaptasi meliputi sintesis enzim baru yang sesuai dengan medianya dan pemulihan terhadap metabolit yang
bersifat toksik (misalnya asam,alkohol, dan basa) pada waktu media lama (Purwoko, 2007).
Pada fase adaptasi tidak di jumpai
pertambahan jumlah sel. Akan tetapi
terjadi pertambahn volume sel karena
pada fase statis biasanya sel melakukan
pengecilan ukuran sel. Akan tetapi, fase
adaptasi dapat dihindari (langsung ke fase
perbanyakan), jika sel di media lama
dalam kondisi fase perbanyakan dan
dipindahkan ke media baru yang sama
komposisinya dengan media lama
Fase Perbanyakan (Logaritma
atau eksponensial)
Pada fase ini pembiakan bakteri
berlangsung paling cepat. Jika kita ingin mengadakan piaraan yang cepat tumbuh, maka bakteri dalam fase ini baik sekali
untuk dijadikan inokolum (Dwidjuseputro, 1998).
Sel akan membelah dengan laju yang konstan massa menjadi dua kali lipat
dengan laju yang sama, aktivitas metabolit konstan dan keadaan pertumbuhan yang seimbang (Pelczar, 2005).
Setelah memperoleh kondisi ideal dalam
pertumbuhannya, sel melakukan pembelahan. Karena pembelahan sel merupakan persamaan ekponensial, maka fase itu disebut juga fase
eksponensial. Pada fase perbanyakan jumlah sel meningkat pada batas tertentu (tidak terdapat
pertumbuhan bersih jumlah sel), sehingga
memasuki fase statis. Pada fase perbanyakan sel melakukan konsumsi nutrien dan proses
fisiologis lainnya. Pada fase itu produk senyawa yang di inginkan oleh manusia terbentuk, karena senyawa terbentuk merupakan senyawa yang di inginkan pada fase perbanyakan adalah etanol, asam laktat dan asam organik lainnya (Purwoko, 2007).
3. Fase Statis/Konstan
Pada fase ini terjadi penumpukan
produk beracun dan atau kehabisan
nutrien. Beberapa sel mati sedangkan
yang lain tumbuh dan membelah.
Jumlah sel hidup menjadi tetap
(Pelczar, 2005).
Fase ini menunjukan jumlah bakteri
yang berbiak sama dengan jumlah
bakteri yang mati, sehingga kurva
menunjukan garis yang hampir
Alasan bakteri tidak melakukan
pembelahan sel pada fase statis
bermacam-macam. Beberapa alasan
yang dapat dikemukan akan adalah :
a. Nutrien habis
b. Akumulasi metabolit toksik
(misalnya alkohol,asam, dan basa)
c. Penurunan kadar oksigen
d. Penurunan nilai aw (ketersediaan
air)
Bentuk kasus kedua dijumpai pada fase
fermentasi alkohol dan asam laktat,
untuk kasus ketiga dijumpai pada bakteri
aerob dan untuk kasus keempat dijumpai
pada fungi/jamur (Purwoko, 2007).
Pada fase statis biasanya sel melakukan
adaptasi terhadap kondisi yang kurang
menguntungkan. Adaptasi ini dapat
menghasilkan senyawa yang di inginkan
manusia misalnya antibiotika dan
4. Fase Kematian
Pada fase ini sel menjadi mati
lebih cepat dari pada
terbentuknya sel-sel baru, laju
kematian mengalami percepatan
menjadi eksponensial bergantung
pada spesiesnya, semua sel mati
dalam waktu beberapa hari atau
beberapa bulan (Pelczar, 2005).
Penyebab utama kematian adalah autolisis sel dan penurunan energi seluler. Beberapa bakteri hanya mampu bertahan beberapa jam selama fase statis dan akhirnya masuk ke dalam fase kematian, sementara itu
beberapa bakteri hanya mampu bertahan sampai harian dan mingguan pada fase
statis dan akhirnya masuk ke fase kematian. Beberapa bakteri bahkan mampu bertahan sampai puluhan tahun sebelum mati, yaitu dengan mengubah sel menjadi spora
Faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan bakteri antara lain
:
Nutrien, dibutuhkan sebagai sumber energidan untuk menyusun komponen sel. Nutrien yang dibutuhkan antara lain karbon,
nitrogen, mineral dan vitamin.
Air, merupakan komponen terbesar
penyusun sel (70-80%), dibutuhkan dalam reaksi metabolisme.
pH, bakteri dapat tumbuh dengan baik
umumnya pada kisaran pH 3-6. pH optimum dimana terjadi pertumbuhan maksimum
Temperatur. berpengaruh pada proses
metabolisme (mempengaruhi aktivitas
enzim, bila suhu terlalu tinggi bahkan bisa merusak enzim) dan proses pembelahan sel. Berdasarkan rentang temperatur
dimana dapat terjadi pertumbuhan, bakteri dikelompokkan menjadi tiga yaitu :
Kelompok psikrofilik, rentang suhu -5 sampai 30oC, optimum pada 10-20oC
Kelompok mesofilik, rentang suhu 10-45oC,
optimum pada 20-40oC
Kelompok termofilik, rentang suhu 25-80oC, optimum pada 50-60oC
Oksigen, kebutuhan oksigen digunakan dalam memenuhi kebutuhan energi. Secara umum
dibedakan menjadi bakteri aerob dan anerob. Kelompok aerob memerlukan oksigen bebas
dalam mengoksidasi nutrien (misalnya glukosa) untuk memperoleh energi. Contoh :
Azotobacter, Nitrosomonas, Nitrosococcus dan Nitrobacter.
Kelompok anaerob tidak memerlukan oksigen bebas dalam repisrasinya. Energi diperoleh dari perombakan (reduksi) senyawa yang sudah
jadi. Adanya oksigen bisa mematikan bakteri anaerob. Contoh : Lactobacillus (glukosa
menjadi asam susu dan energi), Escherechia
HASIL DISKUSI BAKTERIOLOGI
FISIOLOGI PERTUMBUHAN
Season Pertama
Kelompok 1:
Jelaskan fungsi
nutrient berdasarkan pertumbuhan
bakteri?
Jawab:
Fungsi nutrient dalam
pertumbuhan bakteri adalah
dibutuhkan sebagai sumber energy dan
untuk menyusun komponen sel.
Nutrient yang dibutuhkan antara lain
karbon, nitrogen, mineral dan vitamin.
Kelompok 3: Apa yang dimaksud dengan
eacherichia coli dan pseudomonas aeruginosa?
Jawab: Escherichia coli, atau biasa disingkat E.
coli, adalah salah satu jenis spesies utama bakteri gram negatif. Pada umumnya, bakteri yang
ditemukan oleh Theodor Escherich ini dapat
ditemukan dalam usus besar manusia. Kebanyakan
E. Coli tidak berbahaya, tetapi beberapa, seperti E. Coli tipe O157:H7, dapat mengakibatkan keracunan makanan yang serius pada manusia yaitu diare
berdarah karena eksotoksin yang dihasilkan
bernama verotoksin. Toksin ini bekerja dengan cara menghilangkan satu basa adenin dari unit 28S
rRNA, sehingga menghentikan sintesis protein. Sumber bakteri ini contohnya adalah daging yang
belum masak, seperti daging hamburger yang belum matang.
Pseudomonas aeruginosa adalah bakteri gram negatif aerob obligat, berkapsul,
mempunyai flagella polar sehingga bakteri ini bersifat motil, berukuran sekitar 0,5-1,0 µm. Bakteri ini tidak menghasilkan spora dan tidak dapat menfermentasikan karbohidrat. Pada uji biokimia, bakteri ini menghasilkan hasil negatif, Merah Metil, dan Voges-Proskauer. Bakteri ini secara luas dapat ditemukan di alam,
contohnya di tanah, air, tanaman, dan hewan. P. aeruginosa adalah patogen oportunistik.
Bakteri ini merupakan penyebab utama infeksi
pneumonia nosokomial. Meskipun begitu,
bakteri ini dapat berkolonisasi pada manusia normal tanpa menyebabkan penyakit.
Kelompok 4: Di jelaskan : bakteri yang memerlukan garam yang tinggi dalam pertumbuhannya disebut halofilik,
sedangkan yang membutuhkan tekanan
osmotic yang tinggi disebut osmofilik. Coba sebutkan contoh bakteri yang memerlukan kadar garam yang tinggi dan tekanan
osmotic yang tinggi!
Jawab: Yang termasuk dalam halofilik yaitu halobacterium salinarum. Bakteri yang
termasuk dalam osmofilik adalah leuconostoc.
Kelompok 5:
Bagaimana klasifikasi
pertumbuhan bakteri dan berikan
contoh pertumbuhan bakteri?
Jawab:
Kalsifikasi bakteri ada 2
yaitu secara aseksual dan seksual.
Contoh, aseksual dengan cara
pertumbuhan tunas, seksual dengan
cara penggabungan DNA dari dua
individu kedalam 1 sel.
Kelompok 6: Apa definisi dari
sintesa?
Jawab: Sintesis adalah
penyatuan unsur-unsur atau
bagian-bagian ke dalam suatu
bentuk yang menyeluruh.
Kelompok 7: Di jelaskan: pH dan Eh suatu
pembenihan merupakan factor yang
penting dari suatu pembenihan untuk
menunjang pertumbuhan bakteri secara
optimal. Kenapa bisa demikian?
Jawab: Karena bakteri dapat tumbuh
dengan baik umumnya pada kisaran pH
3-6. pH optimum dimana terjadi
pertumbuhan maksimum sekitar 6,5-7,5
(pH netral).
Kelompok 8: Jelaskan bagaimana
pertumbuhan bakteri anaerob ?
Jawab: Anaerob tidak memerlukan
oksigen bebas dalam repisrasinya.
Energi diperoleh dari perombakan
(reduksi) senyawa yang sudah jadi.
Adanya oksigen bisa mematikan bakteri
anaerob. Contoh : Lactobacillus
(glukosa menjadi asam susu dan
energi), Escherechia coli dan
Clostridium tetani.
Kelompok 1: Pada fisiologi dan pertumbuhan bakteri dijelaskan sumber energy,
memegang peranan dalam fungsi seluler. Jalaskan!
Jawab: Fungsi selular lain, seperti
metabolisme asam lemak, biosintesis
pirimidina, homeostasis kalsium, transduksi sinyal selular dan penghasil energi berupa
adenosina trifosfat pada lintasan katabolisme.
Mitokondria mempunyai dua lapisan membran, yaitu lapisan membran luar dan lapisan
membran dalam. Lapisan membran dalam ada dalam bentuk lipatan-lipatan yang sering disebut dengan cristae. Di dalam Mitokondria terdapat 'ruangan' yang disebut matriks, dimana
beberapa mineral dapat ditemukan. Sel yang mempunyai banyak Mitokondria dapat dijumpai di jantung, hati, dan otot.
Terdapat hipotesis bahwa mitokondria
merupakan organel hasil evolusi dari sel α-proteobacteria prokariota yang
ber-endosimbiosis dengan sel eukariota. Hipotesis ini didukung oleh beberapa fakta antara lain,
Kelompok 3:
Apa yang di maksud
dengan autotrof fotosintetik?
Jawab: Cyanobacteria merupakan
bakteri biru-hijau yang masuk
golongan bakteri autotrof fotosintetik.
Dia dapat menghasilkan makanan
sendiri dengan bantuan sinar
matahari secara kimia.
Kelompok 4:
Apa persyaratan
nutrient dan unsur-unsur yang di
butuhkan nutrient?
Jawab:
Nutiren itu meliputi
Protein, Karbohidrat, Lemak,
Vitamin, Mineral dan Air.
Kelompok 5: Pengaruh temperature dan pH terhadap pertumbuhan bakteri!
Jawab: 1. Pengaruh suhu rendah. Suhu rendah sampai di bawah suhu
minimumnya, menyebabkan bakteri tidak dapat berkembang biak, pada umumnya
tidak segera mematikan bakteri, bahkan ada yang tahan bertahun-tahun pada minus 70 Celcius (C) Bakteri yang patogen pada
manusia umunya mati pada suhu 0 C
2. Pengaruh suhu tinggi
Suhu tinggi lebih membahayakan kehidupan bakteri dibandingkan dengan suhu rendah. Bila bakteri dipanaskan pada suhu di atas suhu maksimumnya, akan segera mati.
Semua bakteri baik patogen maupun tidak dalam bentuk vegetatifnya mati dalam waktu 30 menit pada suhu 60-65 C. Kenyataan ini merupakan dasar tindakan pasteurisasi.
Kelompok 6: Peran dan fungsi pembentukan filament!
Jawab: Pembentukan Filamen
Pada pembentukan filament, sel mengeluarkan serabut panjang, filament yang tidak
bercabang. Bahan kromosom kemudian masuk ke dalam filament. Filament terputus-putus
menjadi beberapa bagian. Tiap bagian
membentuk kuman baru. Dijumpai terutama
dalam keadaan abnormal, misalnya bila kuman
Haemophilus influenza dibiakan pada
pembenihan yang basah
Fungsi Mikrofilamen (
Filamen
Aktin
) – Filamen aktin jika dilihat
dengan bantuan mikroskop elektron,
filamen aktin
tampak terdiri atas
beberapa untaian molekul globuler
yang masing-masing berdiameter 4
nm. Pada dasarnya Mikrofilamen
berfungsi dalam berbagai proses
kontraktil sel.
Kelompok 7: Faktor apa saja yang terdapat pada tekanan osmotic?
Air keluar dan masuk ke dalam bakteri melalui proses osmosis, karena perbedaan tekanan osmotik antara cairan yang ada di dalam dengan yang ada di luar sel bakteri. Untuk kelangsungan hidupnya, bakteri tidak mudah dipengaruhi oleh tekanan osmotik cairan di sekitarnya, karena mempunyai membran sitoplasma yang secara aktif mengatur ke luar masuknya zat ke dalam sel bakteri, termasuk air. Akan tetapi, larutan
hipertonis di sekitar bakteri akan menyebabkan bakteri sukar atau sama sekali tidak dapat tumbuh bahkan
dapat membunuhnya. Kenyataan ini dalam kehidupan sehari-hari digunakan untuk mengawetkan ikan asing dan dendeng.
Kelompok 8: Mengapa fibrio digolongkan bakteri yang dapat tumbuh dengan subur pada pH alkali?
Jawab: Karena fibrio bakteri dapat tumbuh pada pH yang relative tinggi yaitu berkisaran 8,4 dan mengandung NaCl sebesar 1-2%
pada suhu berkisaran 20-350C sedangkan pH alkali lebih dari 8.
Nama Kelompok
1. Novrendi Dg. Malewa (11.901.007) 2. I Putu Adi Suparsa (11.901.010)
3. Wa Ode Sumarni (11.901.011) 4. Sry Megawati (11.901.012)
5. Ni Luh Nova Yuliana (11.901.013) 6. Eka Suryaningsi (11.901.014)