• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEMESTA HIKMAH Kebijaksanaan Allah di Ba

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SEMESTA HIKMAH Kebijaksanaan Allah di Ba"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Keterpaduan Sains dan IPTEK

Diajukan untuk memenuhi tugas mandiri

Mata kuliah: Keterpaduan Sains dan IPTEK Dosen pengampu: Edi Chandra S.Si M.Ag

Di susun oleh:

Akhmad Khaerudin 59461222

Biologi C/Semester VII

FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN BIOLOGI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON

(2)

SEMESTA

HIKMAH

Kebijaksanaan Allah di Balik Penciptaan Alam

ABU ‘UTSMAN AL-JAHIZH

(776-869 M)

Diterjemahkan dari Chance or Creation: God’s Design in the Universe Karangan Abu ‘Utsman al – jahizh, terbitan Gamet Publishing

Berkshire, 1995

Hak terjemahan Indonesia pada Serambi

Dilarang memproduksi atau memperbanyak Seluruh maupun Sebagian dari buku ini dalam bentuk atau cara apa pun

Tanpa izin tertulis dari penerbit

Penerjemah: Satrio Wahono Penyuting: Qomaruddin SF. Tata letak: Dinan Hasbudin AR

PT SERAMBI ILMU SEMESTA Anggota IKAPI

Jln. Kemang Timur Raya No. 16, Jakarta 12730

www.serambi.co.id; info@serambi.co.id

Cetakan 1: Jumadilakhir 1427 H/Juli 2006 M

(3)

1. Identitas Buku

Judul : Semesta Hikmah Kebijaksanaan Allah di Balik Penciptaan Alam

Penulis : ABU ‘UTSMAN AL-JAHIZH Penerjemah : Penerjemah: Satrio Wahono Penyuting : Qomaruddin SF.

Tata letak : Dinan Hasbudin AR

Penerbit : PT SERAMBI ILMU SEMESTA

Tahun : 2006

Halaman/Tebal : 125 halaman/1 cm

2. Tentang pengarang dan gambaran buku secara umum

Buku ini merupakan produk abad ke-9, diyakini ditulis oleh seorang pemikir muslim, ahli susastra, teolog, dan pengarang ratusan buku dengan berbagai tema, yaitu Abu ‘Utsman Al-Jahizh, yang dilahirkan di Basrah pada tahun 776 M dan wafat sekitar tahun 868-869 M. Meskipun al – Jahiz lahir dalam keluarga miskin, dia sudah memiliki semangat dan ketekunan belajar sejak dini. Kecintaannya terhadap buku sangat luar biasa, sebagai seorang yang gemar membaca, dia bisa membayar pemilik toko buku supaya bisa dibiarkan terkunci semalaman di dalam toko untuk membaca. Al-Jahizh belajar dari semua sumber bahasa Arab, Yunani, Persia dan India.

(4)

RINGKASAN ISI BUKU

ALAM SEMESTA DAN PENGATURAN BAGIAN-BAGIANNYA

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi

Maha penyayang. Semoga Dia memberkati Nabi Muhammad dan keluarganya beserta rasul-rasul yang lain.

Karena tidak menyadari tujuan dan makna makhluk serta tidak bisa merenungkan kesmpurnaan dan hikmah dalam penciptaan, sebagian orang terjerumus dalam pengingkaran dan penolakan. Sehingga, mereka mengingkari bahwa benda-benda itu diciptakan, dan mengatakan bahwa benda-benda itu tercipta secara acak tanpa perencanaan. Orang semacam itu bagaikan segerombolan orang buta yang memasuki rumah kokoh yang dipenuhi perabotan, makanan, dan minuman terbaik, semuanya tertata sempurna namun mereka tidak bisa menilai bentuk atau tata letaknya. Begitulah keadaan orang yang menolak penciptaan. Ketika pikiran mereka tertutup dari pengetahuan rasio dan dari tujuan diciptakannya benda-benda, mereka berkeliaran di dunia ini bagaikan orang kebingungan yang tidak bisa melihat kesempurnaan penciptaan dan keserasian bentuknya.

(5)

lampau sudah berbicara panjang lebar tentang kesubtilan penciptaan demi mengungkapkan kebenaran, hikmah, keteraturan, dan keselarasannya. Hal ini akan mendepak orang-orang yang meyakini penciptaan terjadi karena kebetulan, dan juga menepis kalangan yang menyakini dua sumber yang berlawanan. Kebetulan tidak bisa menghasilkan kebenaran, dan kekuatan yang saling bertentangan tidak bisa mengahasilkan keteraturan.

PENCIPTAAN BUMI

Pikirkanlah penciptaan Bumi ini. Bagaimana ia dibuat kokoh dan stabil sehingga kita bisa berjalan dan bermukim di atasnya. Manusia dan binatang ternak bisa berjalan di muka bumi sesuka mereka, duduk beristirahat, dan berbaring tidur. Jika bumi dibuat rapuh dan tidak stabil, manusia tidak akan mampu enyelesaikan bangunan, kerja tukang, kerja menempa logam, atau kerja menyulam. Mereka tidak akan hidup nyaman jika bumi di bawah mereka bergoncang. Bandingkan hal ini dengan apa yang terjadi pada manusia ketika terjadi gempa bumi tersingkat sekali pun: mereka kabur dari rumah mereka. Jika Anda bertanya, “mengapa bumi berguncang?” kami akan menjawab, “Gempa bumi dan hal-hal serupa terjadi untuk menimbulkan rasa takut dalam diri manusia, sehingga ia berpaling kepada tuhan dan bertaubat dari dosa-dosanya.

(6)

di atas permukaan tanah, sehingga orang pun berhenti bekerja dan berusaha memotong jalan.

TUMBUHAN

RENUNGKANLAH tumbuhan dan manfaat yang kita peroleh darinya: tanaman pangan untuk makanan, jerami untuk makanan ternak, batang kayu untuk bahan bakar, dan kayu untuk segala macam kerja pertukangan. Kulit dan daun, bunga dan tangkai, dahan dan damar memiliki berbagai manfaat tersendiri. Pikirkanlah, betapa repotnya jika semua tanaman pangan menumpuk di atas tanah, dan bukannya menggantung di dahan dan tangkai tumbuhan. Apakah kualitasnya akan bagus jika hasil panen itu berada di atas tanah? Ada manfaat dan kebijaksanaan besar dalam susunan seperti ini: manfaat besar bahan bakar, dedaunan, dan jerami akan hilang jika semuanya ada di atas tanah. Kemudian, ada pula kenikmatan dalam mengamati tumbuhan dan kesegarannya, suatu pengalaman yang tak terbandingkan dengan segala hiburan dan pemandangan di dunia. Mahatinggi Dia yang menciptakan segala sesuatu sesempurna mungkin!

BINATANG

(7)

MANUSIA

Kini saya akan beralih ke penciptaan manusia. Saya akan mengungkap bukti adanya kebijaksanaan, perencanaan, dan tindakan tuhan. Pertama, rancangan sistem pendukung buat janin dalam rahim: ketika janin tidak bisa mencari makanan atau melindungi dirinya sendiri, darah ibulah yang memberinya makanan sebagaimana air menghidupi tanaman. Kontraksi yang mengguncang janin untuk terlahir ke dunianya yang baru terjadi ketika janin sudah tuntas berkembang, tubuhnya tumbuh kuat, kulitnya sudah bisa menghadapi udara, yang akan berubah menjadi sejenis makanan yang cocok buat sang jabang bayi. Jadi, si orok mendapatkan susu yang dibutuhkannya.

Kini, pikirkanlah struktur manusia dan rencana besar yang memungkinkan mereka melewati berbagai tahap ini. Mungkinkah hal ini terjadi karena kebetulan? Renungkanlah: jika darah tidak mengalir pada janin dalam rahim, tidakkah janin itu akan mati bagaikan tanaman tanpa air? Jika pada saat puncak pertumbuhannya janin tidak diguncang oleh kontraksi, tidakkah ia aka tetap dalam rahim bagaikan anak perempuan yang dikubur ketika lahir? Jika anak itu tidak mendapat susu ketika lahir, bukankah anak itu akan mati kelaparan atau mati karena memaka sesuatu yang membahayakan serta tidak cocok bagi tubuhnya? Jika giginya tidak tumbuh, sang bayi tidak akan bisa mengunyah makanan dan hanya bisa menghisap, sehingga tubuhnya tidak mampu bekerja.

Pikirkanlah bagaimana setiap bagian tubuh dirancang demi memenuhi tujuannya: tangan unutk memegang, kaki untuk berjalan, mata untuk memandu, telinga unutk mendengar, hidung untuk mencium, mulut untuk makan, perut untuk mencerna, hati unutk fungsi pembersihan, anus buat bunag air, pembuluh untuk menghantarkan sari makanan, dan alat kelamin untuk reproduksi. Demikian pula jika anda merenungkan semua bagian lainnya; anda akan mendapati betapa semuanya itu dirancang begitu sempurna dan serasi.

(8)

adalah sifat-sifatn-Nya? Jika, di sisi lain, Anda menyatakan bahwa alam melakukan semua itu tanpa niatan dan pengetahuan, Anda telah mengatakan hal yang absurd. Anda telah mengesampingkan segala kesempurnaan yang berada di sekitar Anda. Kesempurnaan tidak mungkin ada tanpa pengetahuan dan niatan. Maka, jelaslah semua itu merupakan perbuatan Sang Pencipta, dan apa yang anda sebut alam tidak lain adalah cara kerja Sang Pencipta ini.

Pikirkanlah apa yang membedakan manusia dari makhluk tuhan lainnya: bagaimana manusia itu dimuliakan dan ditempatkan di atas binatang. Manusia diciptakan bisa berdiri dan duduk tegak, bisa memegang benda dengan tangan mereka, serta bisa memanfaatkan dan mengerjakan sesuatu dengan benda-benda itu. Jika manusia diciptakan berbentuk horizontal, seperti binatang berkaki empat, mereka tidak akan bisa berbuat demikian. Untuk alasan ini, kata manusia dalam bahsa yunani diturunkan dari kata “makhluk mulia yang mampu berkontemplasi,” menurut plato, atau dari kata “melihat ke atas” menurut sumber yang lain.

Dalam mengungkapkan bahwa manusia itu diciptakan secara terencna, Aristoteles mengatakan, dalam hati ada lubang yang letaknya menempel dengan lubang paru-paru untuk ventilasi hati. Jika lubang itu tidak bersatu, atau terpisah, udara tidak bisa mencapai hati dan hal ini berakibat fatal. Bisakah seorang berakal mengakui klaim bahwa susunan sempurna seperti itu terjadi dengan sendirinya? Tidakkah mereka menengok ke dalam hati untuk menemukan bukti nyata yang bisa menepis klaimseperti itu? Jika anda melihat sebuah pintu dengan sebuah kaitan di satu sisi, apakah Anda kira kaitan itu tidak memiliki fungsi ataukah anda berkesimpulan bahwa kaitan itu tersangkut dengan grendel pada sisi lain pintu, sehingga keduanya memiliki fungsi yang berguna? Binatang jantan juga membutuhkan pasangan. Ia memiliki organ reproduksi yang bisa masuk ke dalam organ betina. Mereka bercampur untuk berkembang biak dan melanjutkan kelestarian spesies mereka. Biarlah Epikurus dan orang lain sepertinya musnah jika hati mereka tertutup dari penciptaan menakjubkan ini, sehingga mereka menolak adanya niatan dan rencana di balik penciptaan itu.

(9)

banyak pengetahuan yang tidak terjangkau oleh makhluk, tapi nyata bagi Allah Yang Mahatinggi.

Pikirkanlah pengetahuan yang diberikan dan yang tidak diberikan kepada manusia. Manusia diberikan segala sesuatu yang cocok untuk agama dan kehidupannya. Bagian yang memperbaiki keberagamaan adalah pengetahuan mengenai Sang Pencipta beserta bukti, indikasi, dan tanda-tanda yang ada dalam penciptaan. Pengetahuan lebih jauh tentang kewajiban sosial diberikan supaya manusia bisa berlaku adil terhadap sesamanya dan berlaku baik kepada orang tuanya, supaya menepati janji, supaya berbagi dengan teman dan orang yang membutuhkan, serta banyak hal lain serupa, yaitu pengetahuan tentang sesuatu yang bisa ditemukan pada diri orang dalam berbagai bangsa. Demikan juga, manusia dikaruniai pengetahuan untuk kebuthan duniawi mereka, seperti pengetahuan mengenai pertanian, bercocok tanam, beternak, menggali air, obat, tambang intan, berlayar dan hal-hal lain yang berguna untuk hidup di dunia.

ARGUMEN FILOSOFIS

Para Filsuf menyatakan bahwa alam itu bukanlah tidak bertujuan; alam juga tidak pernah gagal menyempurnakan setiap sesuatu sesuai jenisnya. Pengalaman membuktikan hal ini. Tapi, siapa yang memberikan alam kebijaksanaan dan kemampuan untuk berhenti sesuai takaran, tidak kurang dan tidak lebih, sesuatu yang tidak bisa dilakukan pikiran rasional, meskipun dalam jangka panjang? Jika anda sepakat bahwa alam memiliki kebijaksanaan dan kekuatan untuk melakukan hal-hal demikian, berarti anda anda telah mengakui sesuatu yang tadinya anda sangkal, karena kebijaksanaan dan kekuatan itu adalah ciri sang pencipta; jika anda menyangkal alam itu memiliki kebijaksanaan dan kekuatan, kebenaran akan terpancar jelas, yaitu tindakan ini berasal dari Sang Pencipta.

(10)

menjawab, “dia berada di luar jangkauan pikiran. Penglihatan tidak bisa memandang apa yang ada di luar jangkauannya.

KOMENTAR TENTANG ISI BUKU

Hal yang menarik dari buku ini adalah Sang Pengarang berusaha menunjukkan bukti dalam alam semesta bahwa dunia itu memang merupakan hasil ciptaan dan mempunyai tujuan namun Sang Pengarang tidak berusaha menggurui, menasehati, atau mengajari pembaca, melainkan terus mengundang pembaca untuk memikirkan, merenungkan, melihat sendiri masalah yang ada dan menelaah fakta-fakta yang telah diketahui. Ia berhasil menyuguhkan argumen kuat dan memberikan kita satu buku bermutu yang mengilhami.

Yang menarik dari buku ini juga karena Sang Pengarang adalah seorang humoris dan suka berpolemik, dan suka menulis berbagai buku yang isinya mendukung dan menolak pokok bahasan yang sama sehingga membuat sang pembaca untuk selalu berfikir dan terus mencari argumennya sendiri melalui tulisan dan karangan beliau ini.

Sang Pengarang ingin menanggapi tantangan orang yang mengatakan bahwa penciptaan itu hanya kebetulan belaka. Dengan kata lain, dia ingin menanggapi orang yang mengingkari kekuasaan ilahi. Sang pengarang meyakini adanya sang pencipta yang berkuasa. Dia pun berusaha memberikan bukti-bukti yang memperkuat kepercayaannya itu. Tetapi ia, tidak menggunakan argumen kering ala filsuf ataupun dogma partisan ala teolog.

Sang Pengarang jelas begitu tekun jelas lebih tekun mengamati fenomena alam dan merenungkan peranan dari berbagai fenomena tersebut. Dia sering mengungkapkan rasa takjub terhadap luasnya penciptaan. Kekagumannya ini tampak jelas dalam kalimat, “Tidakkah kau bisa melihat...?” “Mengapa ...?” “Mengapa tidak...?” “Bagaimana seandainya...” .

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Personil ICS mempunyai tugas menyusun dokumen yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan sertifikasi dengan pola ICS seperti data petani, status lahan, status

Renja Dinas Syariat Islam Aceh Tahun Anggaran 2016 memperioritaskan beberapa kegiatan spesifik yang bersifat jangka panjang, diantaranya kegiatan sosialisasi

bermakna antara reliability/keandalan terhadap kepuasan pasien. Pengaruh antara Ketanggapan terhadap Persepsi Kepuasan Pasien Jaminan Kesehatan Nasional di Laboratorium

Berdasarkan hasil penelitian terhadap jumlah sel sertoli pada tubulus seminiferus testis mencit menunjukkan adanya peningkatan jumlah sel sertoli setelah diberi filtrat tauge

(2010), experiential marketing adalah suatu konsep pemasaran yang bertujuan membentuk pelanggan yang loyal dengan cara menyentuh emosi pelanggan dengan menciptakan

Sesuai dengan judul dalam penelitian ini, maka yang menjadi sampel penelitian adalah : Wajib Pajak Badan yang melakukan restitusi PPN LB dan Fiskus.. Berdasarkan pada

Kutai Kartanegara Sumaryati P 9454757658300072 SMK NEGERI 3 TENGGARONG Agribisnis Tanaman Perkebunan 64 Kab.. Kutai

Dalam tulisan ini dikemukakan hasil penelitian pembuatan papan untai bambu berarah yang dibuat dari bambu tali (Gigantochloa apus (J.A. Schultes) Kurz) menggunakan