• Tidak ada hasil yang ditemukan

RASIONALISASI PENGENDALIAN DIRI DALAM ME (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "RASIONALISASI PENGENDALIAN DIRI DALAM ME (1)"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

RASIONALISASI PENGENDALIAN DIRI DALAM MENGHADAPI MASALAH SOSIAL

A. PENDAHULUAN

Mencermati fakta dan realita yang terjadi sekarang ini, siswa menunjukkan sikap dan prilaku yang tidak terpuji seperti perkelahian antar pelajar, bahkan sebagai anggota masyarakat penodongan sampai penganiayaan dan pembunuhan. Hal ini diperkuat dengan adanya di kalangan siswa yang berbuat anarkis, siswa yang berkata kasar, menantang guru dan tidak hormat, kecenderungan melanggar disiplin sekolah dan lain sebagainya. Kondisi ini menunjukkan bahwa siswa yang berperilaku demikian di samping tidak bermoral juga siswa tersebut menunjukkan punya masalah sosial dalam menjalani kehidupan ini.

Kenyataan lain ada orang yang kelihatannya selalu gembira dan bahagia. Walau apapun keadaan yang dihadapinya, , tidak cocok dengan orang lain. Disamping itu ada pula orang yang dalam hidupnya suka mengganggu, melanggar hak dan ketentangan orang lain, suka mengadu domba, menfitnah, menyeleweng, menganiaya, menipu dan sebagainya.

Dizaman reformasi dan globalisasi ini, tantanan kehidupan masyarakat banyak mengalami perubahan. Perubahan ini terjadi diberbagai bidang kehidupan yaitu dibidang politik, sosial dan budaya. Danpak positif dari era ini adalah banyaknya peluang bagi masyarakat untuk mengembangkan dirinya seoptimal mungkin. Kondisi ini mendorong masyarakat untuk terus berfikir, meningkatkan kemanpuannya, dan tidak puas terhadap apa yang telah dicapainya saat ini.

Diantara dampak negative tersebut adalah banyaknya tantangan dan masalah baru yang bermunculan dimasyarakat kita. Masalah itu adalah adanya keresahan hidup dimasyarakat semangkin meningkat, adanya kecenderungan pelanggaran disiplin secara terbuka oleh sebagian massyarakat dan adanya ambisi yang berlebihan untuk memaksa kehendak adanya kecenderungan masyarakat lain dari masalah, yang pada hakekatnya memicu terjadinya konflik dengan orang lain.

Tidak seorang pun yang tidak ingin menikmati ketenangan dan kebahagian dalam hidup. Dan semua orang akan berusaha mencari kebahagian tersebut, meskipun tidak semuanya dapat mencapainya, yang diinginkannya itu. Bermacam sebab dan rintangan yang mungkin terjadi, sehingga banyak orang yang mengalami kegelisahan, kecemasan dan ketidakpuasan. Keadaan yang tidak memungkinkan itu tidak terbatas kepada golongan tertentu saja, baik kaya ataupun miskin, tua ataupun muda, yang berpangkat ataupun rakyat biasa. Semua ini diperkaya lagi oleh pengaruh-pengaruh dari luar seperti arus globalisasi dan informasi yang membuat sesuatu itu lebih singkat, lebih dekat, lebih terbuka dan lebih mudah. Tapi dipegang dan dipakai oleh orang-orang tanpa dilandasi dengan nilai-nilai religius yang kuat.

Di era ini, masyarakat ditantang dengan berbagai peluang sekaligus ancaman baik dari dalam maupun dari luar negeri. Masyarakat harus terus berjuang sebaik mungkin menghindari berbagai godaan dan ancaman yang akan menghancurkan, sehingga mereka dapat eksis dan dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan reformasi dan globalisasi ini.

(2)

pemimpin di era sebelumnya. Banyak tantangan dan ancaman yang akan dihadapi pemimpin di era ini.

Sesungguhnya ketenangan hidup, ketentraman jiwa atau kebahagiaan batin, tidak hanya tergantung pada factor-faktor eksternal saja seperti keadaan sosial, ekonomi, politik dan kebiasaan, akan tetapi lebih tergantung kepada cara dan sikap menghadapi faktor tersebut. Kita tidak meniadakan pengaruh factor-faktor luar itu, karena memang ada pengaruhnya, tapi yang menentukan ketenangan dan kebahagiaan hidup adalah mental yang sehat yang manpu mengendalikan diri, mental yang sehat dan kemampuan mengendalikan diri itulah yang menentukan tanggapan seseorang terhadap suatu persoalan.

Untuk itu disekolah, siswa perlu dibekali dengan berbagai kompetensi pengendalian diri. Pribadi yang punya mental yang sehat dan manpu menyesuaikan diri melalui suatu layanan yang disebut dengan bimbingan dan konseling. salah sayu strategi bimbingan dan konseling yang perlu dimiliki siswa adalah untuk mengembangkan kompetensi kepemimpinannya adalah strategi pengendalian diri. Strategi pengendalian diri ini akan membekali siswa dalam menghadapi berbagai godaan yang akan menghancurkan dirinya dan masyarakat. Siswa yang manpu mengendalikan diri akan mampu mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada pada dirinya dan manpu mengembangkan potensi-potensi dirinya. Seoptimal mungkin siswa yang manpu mengendalikan diri akan dijadikan contoh dan teladan oleh masyarakat yang ada disekitarnya.

B. PENGENDALIAN DIRI

1. Pengertian, Tujuan dan Strategi Pengendalian diri

Masyarakat sering tergoda untuk melakukan tindakan-tindakan yang akan memberikan kepuasan sesaat namun akan sangat merugikan bahkan menghancurkan masa depannya. Contoh-contoh tindakan ini antara lain :

a. mencuri yang menyebabkan pelaku dipenjara

b. Merokok yang menyebabkan pelaku menderita kanker

c. Meminum alcohol yang menyebabkan pelakunya kehilangan kesadaran dan lebih jauh lagi akan menyebabkan kehancuran otak.

d. Menggunakan kartu kredit diluar kemampuan untuk membayarnya dengan menyebabkan pelakunya banyak hutang

e. Melakukan Seks bebas yang akan menyebabkan pelaku menderita penyakit kelamin.

f. Berpesta maupun besok mau ujian, yang menyebabkan pelakunya gagal ujian

g. Membeli mobil idaman dari pada menabung untuk masa tua atau pension, yang menyebabkan pelakunya bersifat boros.

h. Makan berlebihan daripada / mengatur makan untuk menjaga kesehatan, yang menyebabkan pelakunya banyak menderita penyakit.

Contoh-contoh diatas adalah tindakan dari seseorang yang tidak manpu mengendalikan diri. Kita berusaha untuk menghindari prilaku diatas dan kita berusaha untuk manpu mengendalikan diri.

(3)

lanjut Zaskia Darajat menjelaskan orang yang sehat mental, sanggup menunggu adanya kesempatan yang memungkinkannya mencapai keinginannya itu. Tetapi jika orang tidak manpu menghadapi rasa frustasi itu dengan cara-cara yang wajar, maka ia akan berusaha mengatasinya dengan cara-cara lain tanpa mengindahkan orang dan keadaan sekitarnya. Ciri-ciri orang yang sehat mentalnya dalam pandangan penulis adalah orang yang manpu mengendalikan diri.

Menurut Logve, A.W Self Control as the Choise of the large more delayed outcame. Logve dalam memaknai pengendalian diri lebih menekankan pada pilihan tindakan yang akan memberikan manfaat dan keuntungan yang lebih luas dengan cara menunda kepuasan sesaat (Choise are delay gratification immedial gratification)

Dalam bahasa umum pengendalian diri adalah tindakan menahan diri untuk tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang akan merugikan dirinya dimasa kini maupun dimasa yang akan dating. Kerugian itu bentuknya macam-macam mungkin sakit badan, sakit hati, bangkrut, gagal dalam mencapai cita-cita dan tidak dipercayai oleh orang lain.

Dalam bahasa agama pengendalian itu adalah upaya untuk menjaga diri dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama. Allah memerintahkan kepada kita untuk menjaga diri dari keluarga kita dari api neraka . Api neraka ditafsirkan disini sebagai sesuatu yang menyakitkan, merugikan dan menghancurkan. Disurat lain Allah juga memerintahkan kita untuk tidak menjerumuskan diri kedalam lembah kebinasaan dan kerusakan.

Agar kita dapat mengendalikan diri, kita hendaknya mampu mengendalikan hati kita, sebab hati sangat berkuasa atas wawasan, fikiran dan tindakan seseorang sebagai contoh ketika kemarahan memuncak, suasana hati seringkali berdetak tak terkendali tekanan yang kian menumpuk terus membengkak hingga mencapai titik batas dan terus menumpuk, mendekati titik kritis yang tak tertahankan. Akibatnya persoalah kecil yang biasanya tidak menimbulkan masalah apa-apa akan berubah menjadi persoalan serius yang sangat mengesalkan hati dan membuat kita resah atau gusar. Puasa adalah melatih diri untuk mengendalikan diri kita.

Islam menyuruh kita untuk mengendalikan diri dalam menghadapi ujian dan cobaan. Sebab dengan ujian dan cobaan menyebabkan manusia dengan mudah tergelincir. Banyak orang mengaku muslim dan beriman, setelah diuji iman dan agamanya oleh Allah dengan berbagai cobaan, ternyata ia lemah dan terjerumus dalam lembah kesesatan. Adapun tujuan Allah memberikan ujian dan cobaan kepada hambanya adalah :

1) Membersihkan dan memilih mana orang muknin yang sejati dan mana yang munafik, mana emas murni dan mana emas palsu.

2) Mengangkat derajat dan menghapus dosa

3) Mengungkapkan hakekat manusia itu sendiri sehingga tampak jelas kesabaran dan ketaatannya

4) Membentuk dan menempa kepribadiannya menjadi pribadi yang benar-benar tahan menderita dan tahan uji.[v]

(4)

Tujuan utama mengendalikan diri adalah memperoleh keberhasilan dan kebahagiaan. Dilihat dari sudut agama, tujuan pengendalian diri adalah menahan diri dalam arti yang luas. Menahan diri dari belenggu nafsu duniawi yang berlebihan dan tidak terkendali atau nafsuh bathiniah yang tidak seimbang kesemuanya itu apabila tidak diletakan pada yang benar akan menyebabkan suatu ketidakseimbangan hidup yang berakhir pada kegagalan. Dorongan nafsu pisik atau batin secara berlebihan akan menghasilkan sebuah rantai belenggu yang akan menutup asset yang paling berharga dari diri manusia yaitu “God Spot”. God Spot adalah kejernihan hati dan pikiran yang merupakan sumber-sumber suara hati yang selalu memberikan bimbingan maha penting untuk keberhasilan, kemajuan, dan kebahagiaan manusia.

Dalam istilah Ahmad Amin suara hati (Consciense) adalah kekuatan memerintah dan melarang kekuatan itu sebagai yang kita ketahui mendahului perbuatan, mengiringinya dan menyusulnya. Dia mendahuluinya dengan memberi petunjuk akan perbuatan wajib dan menakutinya dari kemaksiatan dan mengiringinya dengan mendorong buat menyempurnakan perbuatan yang baik dengan menahan diri dari perbuatan yang buruk, dan menyusulnya dengan gembira dan senang waktu ditaati dan terasa sakit dan pedih dilangganya.

Suara hati ini kita rasakan seolah-olah yang timbul dari hati kita, perintah kepada kita supaya melakukan kewajiban dan memperingatkan kita agar jangan sampai menyalahinya, walaupun kita tidak mengharap-harap balasan atau takut siksaan yang lahir. Seorang miskin yang mendapat barang dijalan, ia yakin bahwa tidak ada yang melihatnya kecuali Allahnya dan kekuasaan undang-undang negeri tidak akan mengenainya, kemudian ia sampaikan barang tersebut kepada pemiliknya atau kepada pusat kepolisian, maka apakah yang mendorongnya berbuat demikian ?. Jawabannya adalah suara hati.

Berdasarkan kutipan diatas jelas bagi kita bahwa suara hati sangat erat kaitannya dengan pengendalian diri. Dengan mengikuti suara hati maka seseorang harus manpu mengendalikan diri. Berikut ini adalah strategi pengendalian diri :

a) ingin terus kepadaAllah yang senantiasa mengatur diri kita.

b) berfikir terlebuh dahulu dengan menggunakan akal yang jernih keuntungan dan kerugian bagi diri kita sebelum melakukan sesuatu

c) bertanya pada hati nurani kita yang paling dalam kebaikan dan keburukan yang akan di timbulkan dari perbuatan kita.

d) Bersabar apabila kita terkena musibah

e) Kita bersabar dalam mengerjakan sesuatu yang di perintahkan Allah f) Kita bersabar dalam menghindari sesuatu yang dilarang Allah

g) Kita bersyukur apabila mendapat nikmat h) kita empati pada orang lain.

2. Manfaat Pengendalian Diri

Bukti ilmiah tentang manfaat mengendalikan diri ditulis oleh Daniel Golemen, seorang ahli dan peneliti tentang kecerdasan emosi. Anak-anak berusia empat tahun di Taman Kanak-Kanak Standford disuruh masuk kedalam sebuah ruangan seorang demi seorang, sepotong marshmallow (manisan putih yang empuk) diletakan diatas meja didepan mereka, “kalian boleh makan manisan ini jika mau, tetapi jika kalian memakannya sekembali saya kesini, kalian berhak mendapatkan sepotong lagi”.

(5)

mendapatkan dua potong menunjukan perkembangan sebagai berikut. Mereka yang langsung memakan manisan dibandingkan mereka yang tahan menunggu (mampu mengendalikan diri), cenderung tidak tahan menghadapi stres, muda tersinggung, muda berkelahi, dan kurang tahan uji dalam mengejar cita-cita mereka.

Efek yang betul-betul tak terduga dari anak-anak yang mampu mengendalikan diri. Anak-anak yang manpu menahan diri dalam ujian manisan, dibandingkan dengan yang tidak tahan, memperoleh nilai yang lebih tinggi dalam ujian masuk ke perguruan tinggi.

Ketika anak-anak dari Taman Kanak-kanak Stanford itu tumbuh menjadi dewasa dan bekerja, perbedaan-perbedaan diantara mereka semangkin mencolok. Di penghujung usia duapuluhan, mereka yang lulus ujian manisan ketika kanak-kanak, tergolong orang yang sangat cerdas, berminat tinggi, dan lebih manpu berkonsentrasi. Mereka lebih manpu mengembangkan hubungan yang tulus dan akrab dengan orang lain, lebih handal dan lebih bertanggung jawab, dan pengendalian dirinya lebih baik saat menghadapi frustasi.

Sebaiknya, mereka yang langsung memakan manisan sewaktu berusia empat tahun, saat usia mereka hamper tiga puluh tahun, kemanpuan kognitif mereka kurang dan kecakapan emosinya sangat lebih rendah disbanding kelompok yang tahan uji. Mereka lebih sering kesepian, kurang dapat diandalkan, lebih mudah kehilangan konsentrasi, dan tidak sabar menunda kepuasan dalam mengejar sasaran. Bila menghadapi stress, mereka hamper tidak mempunyai toleransi atau pengendalian diri. Mereka tidak luwes dalam menanggapi tekanan, bahkan sering mudah meledak dan ini cenderung menjadi kebiasaan.

Kisa anak-anak dan manisan mengandung pelajaran yang lebih mendalam tentang kerugian akibat ketidakmampuan mengendalikan diri. Bila kita berada dibawa kekuasaan implus, agitasi, dan emosionalitas, kemampuan berpikir dan bekerja kita merosot sekali. Ujian manisan ini membuktikan pentingnya ibadah puasa yang diperintahkan oleh Tuhan yang Maha Kuasa.

Puasa tidak hanya berfungsi untuk menahan dan mengendalikan hawa nafsu seperti makan dan minum atau nafsu amarah saja, tetapi juga mengendalikan fikiran dan hati agar tetap berada pada garis orbit yang telah “digariskan” dalam prinsip berfikir berdasarkan rukun iman. Disinilah sesungguhnya letak keunggulan puasa yang tertinggi yaitu pengendalian diri agar selalu berada pada jalur fitrah, agar selalu memiliki tingkat kecerdasan emosi yang tinggi.[x]

Puasa yang merupakan rukun islam ketiga sangat sarat dengan hikma dan manfaat bagi kehidupan umat manusia. Diantara hikma puasa itu adalah mampu mengendalikan diri dari perbuatan yang dilarang agama. Ibada puasa mendidik orang-orang yang beriman untuk menahan diri dari lapar dan haus dan dari perbuatan-perbuatan godaan-godaan syaitan: bayangkan saja dalam keadaan tanpa pengawasan siapapun dari manusia namun tetap orang-orang yang beriman itu tidak mau membatalkan puasanya (tidak makan,tidak minum dan tidak pula mau melakukan sesuatu yang membatalkan ibadah puasa). Ibadah puasa bisa dijadikan sebagai benteng diri dari berbagai godaan dan kenikmatan dunia.

(6)

hubungan yang tulus dan akrab dengan porang lain, lebih handal dan lebih bertanggungjawab dan pengendalian diri lebih baik pada saat menghadapi prestasi.

Frustasi adalah suatu proses yang menyebabkan orang merasa akan adanya hambatan terhadap terpenuhinya kebutuhan-kebutuhannya atau menyangka bahwa akan terjadi suatu hal yang menghalangi keinginannya. Dalam kondisi ini manusia membutuhkan suatu dorongan diri yang memberikan arahan-arahan bagaimana ia bisa menghadapi proses tersebut. Dan dalam kondisi kalau ia bisa mengendalikan diri, maka tidak akan muncul prilaku-prilaku menyimpang yang merugikan dirinya dan orang lain.

Seorang siswa yang mampu mengendalikan diri,akan melahirkan siswa yang punya kepribadian. Kepribadian merupakan susunan sistem-sistem psikofisik yang berada dalam diri individu dan menentukan penyesuaian-penyesuaian yang unik terhadap lingkungannya. Keteladanan kita di dalam melaksanakan pekerjaan adalah salah satu faktor penunjang adalah kepribadian yang utuh.

Siswa teladan yang memiliki kepribadian adalah mereka yang memiliki cirri sebagai berikut :

a) Penampilan sesuai dengan profesi. b) Memiliki sikap terbuka.

c) Memiliki pendirian yang teguh

d) Tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negative. e) Memiliki stabilitas emosi.

f) Toleransi terhadap sesama teman, atasan dan bawahan. g) Bisa bergaul, ramah tamah dan tenggang rasa.

h) Tidak mudah frustrasi jika mendapatkan kesulitan.

Jadi singkatnya dengan pengendalian diri akan bermanfaat bagi seseorang/siswa :

a. Dalammenghadapi tantangan, hambatan, godaan dan rintangan yang muncul dalamsetiap aspek kehidupannya.

b. Membuat seseorang/siswa bisa mengembangkan hubungan yang tulus dan akrab dengan orang lain, mampu beradaptasi dan berinteraksi dengan lingkungan secara baik dan wajar.

c. Adanya rasa tanggungjawab dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepada seseorang/siswa tersebut.

3. Mengenal potensi diri.

Agar kita dapat mengendalikan diri ke arah yang lebih baik,sehingga potensi kita dapat berkembang seoptimal mungkin, maka terlebih dahulu perlu mengenal dan memahami potensi diri. Manusia memiliki berbagai potensi atau kecerdasan. Howard Gardner (1993) menyebutkan dengan istilah multiple Inteligences jamak yang terdiri dari :

a. Inteligensi musika yaitu kemampuan seseorang untuk mengubah lagu, bernyanyi dan memainkan alat musik.

b. Inteligensi badaniah yaitu kemampuan seseorang untuk menggunakan alat tubuh (penari, aktor, ahli mimik, dll)

c. Inteligensi logika-matematik yaitu kemampuan seseorang untuk menghafal,menghitung dan mengali pemikirang logis.

(7)

e. Inteligensi ruang yaitu kemampuan seseorang melukis, memotret atau mematung.

f. Inteligensi antarpribadi yaitu kemampuan seseorang untuk berhubungan dengan orang lain.

g. Inteligensi intrapribadi yaitu kemampuan seseorang untuk mengelola perasaan dan kesadaran diri sendiri.

h. Inteligensi naturalis yaitu kemampuan seseorang untuk mengenal benda-benda di sekitarnya.

i. Inteligensi spiritual yaitu kemampuan seseorang untuk memaknai kehidupannya.

j. Inteligensi ruhaniah yaitu kemampuan seseorang untuk mendengar hati nuraninya atau bisikan kebenaran yang mengilhami dalam cara dirinya mengambil keputusan atau melakukan pilihan berempati dan beradaptasi.

Setiap siswa mempunyai kesepuluh aspek inteligensi di atas. Namun demikian kadar masing-masing aspek tersebut tidak sama. Ada siswa yang menonjol pada inteligensi / kecerdasan. Spiritual dan emosional. Ada juga siswa yang menonjol pada kecerdasan intelektual. Seswa dituntut untuk manpu mengembangkan kecerdasan-kecerdasan yang dimilikinya secara optimal sehingga mereka dapat merahi keberhasilan dan kebahagian . Cara untuk mengembangkan itu adalah dengan cara belajar terus sepanjang hayat. Senada dengan penjelasan diatas, Tohirin menegaskan bahwa inteligensi merupakan kecakapan yang tediri atas tiga jenis, yaitu :

1) Kecakapan untuk mengetahui dan menyesuaikan diri kedalam stuasi yang baru dengan cepat dan efektif

2) Mengetahui dan menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif 3) Mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.

Inteligensi juga merupakan kemanpuan psiko-fisik untuk mereaksi ransangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat .Dengan demikian, inteligensi bukan persoalan kualitas otak saja, melainkan juga kualitas organ-organ tubuh lainya. Akan tetapi memang harus diakui bahwa peran otak dalam kaitannya dengan inteligensi manusia lebih menonjol dari peran organ tubuh lainnya, mengingat otak merupakan “menara control” hamper semua aktivitas manusia,

Inteligensi besar pengaruhnya terhadap pemajuan dan hasil belajar. Dalam stuasi yang sama, siswa yang mempunyai tingkat inteligensi tinggi akan lebih berhasil dari siswa yang mempunyai tingkat inteligensi yang rendah. Meskipun demikian, siswa yang mempunyai tingkat inteligensi tinggi belum pasti berhasil dalam belajar. Hal ini disebabkan karena belajar merupakan suatu proses yang konpleks dengan factor yang mempengaruhinya, sedangkan inteligensi merupakan salah satu factor yang lain. Jadi inteligensi adalah merupakan salah satu potensi yang dimiliki oleh siswa yang harus dikembangkan lewat pendidikan pada umumnya dan pelayanan bimbingan dan konseling pada khususnya.

Pelanyanan bimbingan dan konseling khususnya di sekolah berfungsi dalam rangka mengungkapkan dan mengembangkan potensi, bakat, minat dan kecenderungan siswa, seluruh potensi. Seluruh potensi, bakat, minat, dan kecenderungan siswa haruslah dikembangkan secara tepat sejauh mungkin. Sekolah harus menyajikan “lingkungan yang subur” dan memberikan kepada mereka arah yang tepat untuk pertumbuhan dan perkembangan itu.

(8)

tentang siswa secara komprehensif merupakan titik tolak upaya pemberian bantuan terhadap siswa. Sebelum seorang konseling atau guru pembimbing atau pihak-pihak lain dapat memberikan layanan tertentu kepada klien/siswa, maka mereka perlu terlebih dahulu memahami individu yang akan dibantunya itu.pemahaman tersebut tidak hanya sekedar mengenal diri klien/siswa, melainkan lebih jauh lagi yaitu pemahaman yang menyangkut latar belakang pribadi siswa, kekuatan(potensi) dan kelemahan serta kondisi lingkungannya.

Setiap siswa sejauh mungkin mencoba untuk mewujudkan dirinya sendiri.Segenap potensi yang ada pada dirinya perlu dikembangkan dan diarah semaksimal mungkin. Untuk itu sekolah harus memberikan pertimbangan-pertimbangan yang perlu diambil dalam pemberian arahan dan penyuburan pertumbuhan dan perkembangan siswa, dan sekolah harus bisa melihat sejauhmana disposisi siswa itu hendaknya dikembangkan dan sudah sejauh mana perkembangan itu berjalan serta pelayanan yang merti diberikan.

4. Emosional Inteligence dan Emational Questiont

Orang sering menggunakan kata emosional questiont dan emotional intelligence secara keliru. Mereka mengartikan kedua istilah itu sama yaitu kecerdasan emosional. Padahal dilihat dari triminologi kedua istilah itu mempunyai pengertian yang berbeda. Emational intelligence artinya kecerdasan emosional, sedangkan emotional questiont artinya ukuranuntuk menunjukan kecerdasan emosional.

Menurut Daniel Golemen, dalam kecerdasan emosional terdapat lima konponen penting yang konbinasinya dari masing-masing komponen itu memiliki nilai yang lebih penting daripada IQ. Elemen tersebut adalah kesadaran diri, manajemen emosi, motivasi empati dan mengatur hubungan/relasi. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa orang yang memiliki hubungan dekat yang sangat menjadi bintang ditempat kerjanya.

Selanjutnya, Daniel Golemen menunjukan bahwa kerugian pribadi akibat rendahnya kecerdasan emosional adalah kesulitan dalam perkawinan dan mendidik anak hingga ke buruknya kesehatan jasmani. Rendahnya kecerdasan emosional dapat menghambat perkembangan intelektual dan menghancurkan karir. Sehubungan dengan kecerdasan emosional ini Salovey menempatkan kecerdasan pribadi dari Gardner dalam defenisi dasar tentang kecerdasan emosional yang dicetusnya Salovey memperluas kemampuan ini menjadi lima wilayah utama, yaitu mengenali emosi diri, mengelola emosi, motivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain dan membina hubungan.

1) Mengenali emosi diri

Kesadaran diri yakni mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi merupakan dasar kecerdasan emosional. Kemampuan untuk memantau perasaan dari waktu ke waktu merupakan hal yang penting bagi pemahaman diri. Ketidakmampuan untuk mencermati perasaan kita yang sesungguhnya membuat kita berada dalam kekuasaan perasaan. Orang yang memiliki keyakinan yang lebih tentang perasaannya adalah pilot yang handal bagi kehidupan mereka, karena mereka mempunyai kepekaan perasaan yang tinggi terhadap perasaan mereka yang sesungguhnya dalam mengambil keputusan-keputusan yang sifatnya pribadi.

(9)

Suasana hati sangatberkuasa atas wawasan, fikiran dan tindakan seseorang. Puasa adalah suatu pelatihan untuk menolak serta menyingkirkan pikiran negative agar bisa tetap positif dan produktif.

2) Mengelola emosi

Sholat adalah pelatihan menyeluruh untuk menjaga serta meningkatkan kualitas kejernihan emosi dan spiritual. Dalam sholat makna dan tujuan hidup ditanamkan didalamnya, sehungga terbangunlah kejelasan visi dan misi yang membuat manusia mantap dalam menjalani setiap aktivitas hidup. Hati nurani sering kali tertutup oleh berbagai belenggu yang menyebabkan orang menjadi buta hati dan tidak mampu mengelola emosi. Hal ini menyebabkan seseorang tidak mampu lagi mendengar informasi-impormasi penting dari dalam suara hatinya sendiri, dimana dalam hal ini akan mengakibatkan seseorang menjadi tidak mampu lagi membaca dirinya sendiri. Akibatnya ia sering terperosok kedalam berbagai belenggu dan tidak mampu untuk memanfaatkan potensi diri maupun potensi lingkungannya.

Saat sholatlah sesungguhnya peringatan dini dan kesadaran diri akan arti pentingnya kejenuhan hati dan pikiran untuk mengemukakan, karena kejenuhan pikiran akan menjadi landasan penting bagi pembangunan kecerdasan emosi dan spiritual seseorang.

Menangani perasaan agar perasaan itu dapat terungkap dengan tepat tergantung pada kesadaran diri kemampuan ini meliputi kemampuan untuk menghibur diri sendiri, melepas kecemasan, kemurungan dan ketersinggungan. Orang-orang yang buruk kemampuannya dalam keterampilan ini akan terus menerus bertarung melalui perasaan murung. Adapun mereka yang pintar dalam keterampilan ini dapat bangkit kemballi dari kemerosotan dan kejatuhan hidupnya dengan jauh lebuh cepat. Untuk itu dalam mengelola emosi ibadah sholat dan puasa sangat besar peranannya.

3) Motivasi diri sendiri

Jangan sekali-kali meremehkan diri anda, karena anda telah cukup memiliki modal tauhid adalahkepemilikan rasa aman infrinsik, kepercayaan diri yang sangat tinggi, integritas yang sangat kuat, sikap bijaksana dan memiliki motivasi yang sangat tinggi, yang semuanya dilandasi dan dibangun karena iman dan berprinsif hanya kepada Allah serta memuliakan dan menjaga sifat Allah.

Menurut Me. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan di dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian tersebut motivasi mengandung tiga elemen penting yaitu terjadinya perubahan energi, munculnya rasa/feeling dan adanya tujuan.

Kemudian dalam hubungannya dengan kegiatan bimbingan dan konseling yang paling penting bagaimana menciptakan kondisi atau proses yang menggahirakan si siswa untuk melakukan aktivitas yang bermanfaat bagi dirinya. Dalam hal ini barang tentu peran konseling guru pembimbing sangat penting dan jauh lebih penting lagi adalah bagaimana siswa itu bisa memotivasi dirinya dalam melakukan perubahan-perubahan yang lebih baik dan maju.

(10)

4) Mengenali emosi orang lain

Empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan apa yang dipikirkan, dirasakan dan diinginkan oleh orang lain. Empati ini tergantung kepada kesadaran diri emosional. Empati ini merupakan keterampilan dasar dalam bergaul. Orang-orang yang empati akan lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial yang tersembunyi dan mengisaratkan apa-apa yang dibutuhkan atau yang dikehendaki orang lain.

Dalam pelayanan bimbingan dan konseling, untuk menartk keterlibatan siswa, guru pembimbing harus membangun hubungan yaitu dengan menjalin rasa simpati dan empati serta saling pengertian. Hubungan akan membangun jembatan menuju kehidupan bergahirah siswa, membuka jalan memasuki dunia baru mereka, mengetahui minat-minat kuat mereka, berbagai kesuksesan puncak mereka dan berbicara dengan bahasa hati mereka. Semua ini akan berpengaruh terhadap kelancaran proses layanan bimbingan dan konseling.

5) Membina hubungan

Dalam Quantum Teaching, memberikan saran-saran untuk membangun hubungan yaitu :

a. perlakuan siswa sebagai manusia sederajat

b. Ketahuilah apa yang disukai siswa, cara fakir mereka dan perasaan mereka mengenal hal-hal yang terjadi dalam kehidupan mereka

c. Bayangkan apa yang mereka katakan kepada diri sendiri

d. Ketahui apa yang menghambat mereka untuk memperoleh hal yang benar-benar mereka inginkan, jika tidak tahu tanyakanlah

e. Berbicara dengan jujur kepada mereka, dengan cara yang jelas dan halus f. Bersenang-senang bersama mereka.

Seni membina hubungan, sebagian besar, merupakan keterampilan mengelola emosi orang lain. Keterampilan ini akan menunjang popularitas kepemimpinan dan keberhasilan hubungan antara pribadi, orang-orang yang hebatdalam keterampilan ini akan sukses dalam bidang apapun yang mengandalkan pergaulan yang mulus dengan orang lain. Mereka adalah bintang-bintang pergaulan.

Itulah kelima aspek yang menompang kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional ini penting dimiliki oleh siswa. Sebab mereka adalah calon pemimpin masyarakat yang senantiasa akan berhubungan dengan anggota masyarakat yang berasal dari latar belakang budaya yang beragam. Dengan kecerdasan emosional yang tinggi ini para siswa diharapkan akan mampu mengelolah dirinya dan masyarakatnya dengan lebih arif dan bijaksana.

C. MASALAH SOSIAL

Masalah sosial dapat diartikan sebagai persoalan-persoalan yang terjadi dalam hubungan sosial. Dalam perkembangan individu dengan individu lain tidak selamanya berjalan dengan mulus dan lancar, tapi ada kalanya terjadi kesenjangan dan perbenturan anatara satu kepentingan dengan kepentingan lainnya. Keadaan ini dapat teraktualiasi lewat cara beradaptasi, cara berkomuniukasi dan cara bertingkah laku

(11)

dihadapinya Masalah sosial itu yang dialami siswa itu antara lain masalah hubungan dengan teman sebaya, hubungan dengan orang tua dan hubungan dengan guru, hubungan dengan lingkungan bermacam-macam serta masalah dalam berkomunikasi

Dalam bidang bimbingan sosial, pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah berusaha membantu peserta didik mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosialnya, yang dilandasi budi pekerti dan tanggung jawab kemasyarakatan dan bernegara. . Bidang ini dirinci menjadi pokok-pokok berikut:

a. Pengembangan dan pemantapan kemampuan berkomunikasi baik melalui ragam lisan maupun tulisan secara efektif

b. Pengembangan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial, baik di rumah, di sekolah mapun di masyarakat dengan menjunjung tinggi tatakrama , sopan santun serta nilai-nilai agama, adat, peraturan dan kebiasaan yang berlaku

c. Pengembangan dan pemantapan hubungan yang dinamis, harmonis, dan produktif dengan teman sebaya, baik di sekolah yang sama, di sekolah lain, di luar sekolah mapun masyarakat pada umumnya.

d. Pengenalan, pemahaman dan pemantapan tentang peraturan, kondisi dan tuntutan sekolah, rumah dan lingkungan serta upaya dan kesadaran untuk melaksanakannya secara dinamis dan bertanggung jawab

e. Pemantapan kemampuan menerima dan mengemukakan pendapat serta berargumen secara dinamis, kreatif dan produktif

Secara umum kita dapat melihat bahwa yang masalah sosial juga menyangkut masalah penyesuaian diri.Individu harus dapat menyesuaikan diri dengan berbagai lingkungan baik lingkungan sekolah keluarga maupun lingkungan masayrakat. Penyesuaian diri merupakan hal yang sangat penting untuk dapat memenuhi kebutuhan individu dengan segala macam kemungkinan yang ada dalam lingkungan tersebut.

Proses penyesuaian diri dapat menimbulkan berbagai masalah terutama masalah sosial yang terjadi pada diri indiviud itu sendiri. Jika individu dapat berhasil memenuhi kebutuhannya sesuai dengan lingkungannya dan tanpa gangguan dan kerugian bagi lingkungannya hal iini disebut dengan well adjusted penyesuaian diri dengan baik. Dan sebaliknya jika individu gagal dalm proses penyesuaian diri disebutmaladjusted atau salah suai.

Orang yang memiliki sikap iri hati, hasad, cemburu atau bermusuhan merupakan respon yang tidak sehat. Sedangkan sikap persahabatan persahabatan, toleransi dan memberi pertolongan merupakan respon yang sehat,.

Berdasarkan pengertian di atas, maka seseorang dapat dikatakan memiliki penyesuaian diri yang sehat, yang normal yang baik apabila ia mampu memenuhi dan mengatsi masalahnya secara wajar tidak merugikan dirinya dan lingkungannya serta norma agama.

Penyesuaian diri yang normal ini memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Absence of excessive emotionality, terhindar dari ekspresi emosi yang berlebihan, merugikan atau kurang mampu mengontrol diri

2. Absence of psychological mechanisme, terhindar dari mekanisme-mekanisme psikologi , seperti rasionalisasi, agresi, kompensasi dan lain sebagainya.

3. Absence of the sence of personal frustation, terhindar dari perasaan prustasi atau perasaan kecewa karena tidak terpenuhi kebutuhannya

(12)

alternatif-alternatif yang telah dipertimbangkan secara matang dan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang diambil

5. Ability to learn, mampu belajar, mampu mengembangkan kualitas dirinya, khususnya yang berkaitan dengan upaya untuk memenuhi kebutuhan atau mengatasi masalah sehari-hari

6. Utilization of past experience, mampu memamfaatkan pengalaman masa lalu , bercermin ke masa lalu baik yang berkaitan dengan keberhasilan maupun kegagalan untuk mengembangkan kualitas hidup yang lebih baik

7. Realistic, objective attitude, bersikap objektif dan realistin, mampu menerima kenyataan hidup yang dihadapi secara wajar, mampu menghindari, merespon situasi atau masalah sacra rasional, tidak didasari oleh prasangka buruk atau negatif.

Sebaliknya penyesuaian diri yang menyimpang atau tidak noemal merupakan proses pemenuhan kebutuhan atau upaya pemecahan masalah dengan cara-cara yang tidak wajar atau bertentangan dengan norma yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. Dapat juga dikatakan bahwa penyesuaian diri yang menyimpang ini adalah sebagai tingkah laku abnormal, terutama terkait dengan keriteria sosiopsikologis dan agama, ini ditandai dengan respon-respon sebagai berikut: a) Reaksi bertahan, mekanisme bertahan diri muncul dilatabelakangi oleh

dasar-dasar psikologis, salah satunya seperti inferior. Inferior ini menimbulkan gejala-gejala prilaku seperti peka, sangat senang dengan pujian, senang mengkritik atau mencela aorang lain, kurang senang untuk berkompetisi, cenderung senang meneyendiri, pemalu dan penakut. Berkembangnya sikap inferioritas ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu:kondisi fisik ( lemah kerdil, cacat, tidak berfungsi atau wajah yang tidak menarik ), psikologis ( kecerdasan di bawah rata-rata, konsep diri yang negatif, frustadi), dan kondisi lingkungan yang tidak kondusif hubungan interpersonal dalam kelaurga tidak harmonis, kemiskinan dan perlakuan yang keras dari orang tua.

b) Reaksi menyerang atau agresi merupakan bentuk respon untuk mereduksi ketegangan atau frustasi melalui media tingkah laku yang merusak, berkuasa atau mendominasi. Agresi ini terefleksi dalam tingkah laku verbal dan non verbal. Comtoh yang verbal: berkata kasar, bertengkar, panggilan nama yang jelek \, kritikan yang tajam. Sementara contoh yang non verbal adalah menolak atau melanggar peraturan, memberontak, berkelahi, mendominasi orang lain. Agresi ini timbulk dilatarbelakangi oleh faktor fisik, psikis dan sosial

c) Rdeaksi melarikan diri dari kenyataan ( escape ). Bentuk reaksi ini seperti berfantasi, melamun, minum-minuman keras, bunuh diri, menjadi pecandu narkoba daan regresi. Reaksi ini disebabkan oleh faktor psikoligis dan lingkungan keluarga

d) Penyesuaian yang patologis, atau disebut juag salah suai. Gejala-gejala salah suai ini akan dimanifestasikan dalam bentuk tingkah laku yang kurang wajar atau kelainan tingkah laku. Kalau gejala ini dibiarkan tentu akan menganggu baik bagi individu itu sendiri maupun bagi lingkungan.

(13)

C. KESIMPULAN

Pengendalian diri adalah merupakan sebuah strategis dalam bimbingan dan konseling secara umum baik disekolah maupun diliar sekolah. Di sekolah strategi pengendalian diri akan membekali siswa dalam menghadapi berbagai tantangan, godaan yang akan menghancurkan dirinya dan masyarakatnya. Disamping itu orang yang mampu mengendalikan diri akan mampu mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada pada dirinya dan mampu mengembangkan potensi-potensi dirinya seoptimal mungkin. Dan pada akhirnya mereka mampu menjadi contoh dan tauladan oleh masyarakat yang ada disekitarnya.

Dalam istilah agama pengendalian diri adalah upaya untuk menjaga diri dari perbuatan-perbuatan yang dilarang agama, sedangkan tujuan utamanya adalah dalam rangka mencapai keberhasilan, kemajuan dan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.

Pengendalian diri dalam menghadapi masalah sosial sanagtlah penting , apalagi dalam menghadapi era globalisasi dan informasi ini. Arus globalisasi dan informasi terkadang menyerat manusia cenderung bersikap individualitas dan egoisenteris. Kondisi ini tentu mengabaikan dimensi-dimensi kemanusiaan, yang salah satunya adalah dimensi sosialitas. Konsekwensinya pengendalian diri sangat diperlukan. Pengendalian diri itu itu antara lain adalah dengan: ingat terus kepada Allah, Sabar, bersukur, empati pada orang lain dan selalu berpikir dengan jernih sebelum berbuat. Strategi pengendalian diri akan melahirkan manfaat yang besar dalam menghadapi tantangan dan godaan, berkonsentrasi dalam bekerja, menjalin silaturrahim dengan orang lain dan menjadikan manusia yang bertanggung jawab.

Pengendalian diri akan dapat diarahkan dengan baik dan benar apabila didahului oleh pengenalan dan pemahaman terhadap potensi-potensi diri. Potensi diri itu meliputi berbagai inteligensi atau kecerdasan yang perlu dikembangkan mulai dari inteligensi musikal sampai ke inteligensi spiritual. Dalam penelitian ditemukan bahwa salah satu kecerdasan/inteligensi manusia yaitu kecerdasan emosional adalah kecerdasan yang termasuk banyak dalam menentukan keberhasilan seseorang. Untuk itu disekolah khususnya siswa dituntut untuk mampu mengembangkan kecerdasan-kecerdasan yang bimilikinya secara optimal sehingga mereka dapat merahi keberhasilan dan kebahagiaan yaitu dengan cara belajarsecara kontinitas (long live education).

Kecerdasan emosional itu mempunyai lima wilaya utama yaitu mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain dan membina hubungan. Dengan kecerdasan emosional yang tinggi diharapkan siswa akan mampu mengendalikan diri dan mengelolah diringa dan masyarakatnya dengan arif dan bijaksana.

(14)

BERPIKIR POSITIF

Kekuatan Berpikir Positif

Berpikir positif merupakan sikap mental yang melibatkan proses memasukan pikiran-pikiran, kata-kata, dan gambaran-gambaran yang konstruktif (membangun) bagi perkembangan pikiran anda. Pikiran positif menghadirkan kebahagiaan, sukacita, kesehatan, serta kesuksesan dalam setiap situasi dan tindakan anda. Apapun yang pikiran anda harapkan, pikiran positif akan mewujudkannya. Jadi berpikir positif juga merupakan sikap mental yang mengharapkan hasil yang baik serta menguntungkan.

Tidak semua orang menerima atau mempercayai pola berpikir positif. Beberapa orang menganggap berpikir positif hanyalah omong kosong, dan sebagian menertawakan orang-orang yang mempercayai dan menerima pola berpikir positif. Diantara orang-orang yang menerima pola berpikir positif, tidak banyak yang mengetahui cara untuk menggunakan cara berpikir ini untuk memperoleh hasil yang efektif. Namun, dapat dilihat pula bahwa semakin banyak orang yang menjadi tertarik pada topik ini, seperti yang dapat dilihat dari banyaknya jumlah buku, kuliah, dan kursus mengenai berpikir positif. Topik ini memperoleh popularitas dengan cepat.

Kita sering mendengar orang berkata: “Berpikirlah positif!”, yang ditujukan bagi orang-orang yang merasa kecewa dan khawatir. Banyak orang tidak menganggap serius kata-kata tersebut, karena mereka tidak mengetahui arti sebenarnya dari kata-kata tersebut, atau menganggapnya tidak berguna dan efektif. Berapa jumlah orang yang anda kenal, yang memiliki waktu untuk memikirkan kekuatan dari berpikir positif?

- Cerita berikut mengilustrasikan bagaimana kekuatan berpikir positif bekerja: Beno mengajukan lamaran kerja, namun kepercayaan dirinya rendah, dan dia menganggap dirinya gagal dan tidak layak memperoleh kesuksesan, ia merasa yakin bahwa ia tidak akan memperoleh pekerjaan tersebut. Ia memiliki pikiran negatif terhadap dirinya sendiri, dan percaya bahwa calon pegawai yang lain lebih baik dan lebih memenuhi syarat dibandingkan dirinya. Beno memperoleh sikap ini karena pengalaman buruk yang ia peroleh dari wawancara pekerjaan yang telah ia ikuti sebelumnya.

Pikirannya dipenuhi dengan pikiran-pikiran negatif dan rasa takut atas pekerjaan tersebut selama satu minggu penuh sebelum ia akan diwawancara. Ia yakin ia akan ditolak. Pada hari wawancara ia bangun terlambat, rasa takutnya menjadi kenyataan. Ia mendapati kemeja yang akan ia kenakan kotor, dan kemejanya yang lain harus disetrika. Dan karena ia sudah terlambat, ia memutuskan untuk mengenakan kemeja yang kusut.

(15)

Budi juga mengajukan lamaran atas pekerjaan yang sama, namun ia menyikapinya secara berbeda. Ia merasa yakin bahwa ia akan memperoleh pekerjaan tersebut. Satu minggu sebelum wawancara, ia sering memvisualisasikan dirinya memperoleh pekerjaan tersebut.

Malam hari sebelum wawancara, ia menyiapkan pakaian yang akan ia kenakan dan tidur lebih awal dari biasanya. Pada hari wawancara, ia bangun lebih awal dari baiasanya, sehingga ia memiliki cukup waktu untuk sarapan, lalu tiba di tempat wawancara sebelum jadwal.

Ia memperoleh pekerjaan tersebut karena ia berpikir positif terhadap hal-hal yang ia lakukan. Tentunya ia juga memenuhi persyaratan untuk memperoleh pekerjaan tersebut, sama halnya dengan Beno.

Apa yang bisa kita pelajari dari dua cerita tersebut? Apakah ada sihir yang digunakan dalam cerita tersebut? Tidak, semuanya merupakan hal yang alami. Jika kita memiliki sikap yang positif, sikap-sikap tersebut akan menghasilkan perasaan-perasaan yang positif, gambaran-gambaran yang konstruktif, dan kita akan melihat dalam mata pikiran kita apa yang kita inginkan. Hal ini akan memberikan pencerahan, lebih banyak kekuatan, dan kebahagiaan. Diri anda juga akan memancarkan kebaikan, kebahagiaan, dan kesuksesan. Bahkan pikiran positif juga akan memberikan beragam manfaat bagi kesehatan anda. Kita berjalan tegak dan suara kita lebih berwibawa. Bahasa tubuh kita menunjukkan perasaan kita.

Pikiran Positif dan Negatif Menular

Setiap dari kita mempengaruhi orang-orang yang kita temui, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini terjadi secara naluriah, dalam pikiran bawah sadar anda, yang terpancar melalui pikiran dan perasaan, serta bahasa tubuh kita. Orang di sekeliling kita dapat merasakan aura kita dan dipengaruhi oleh pikiran kita, juga sebaliknya. Wajarkah jika kita ingin berada di sekitar orang-orang yang positif dan menghindari orang-orang yang negatif? Orang lebih tergerak untuk membantu kita jika kita bersikap positif, dan mereka tidak menyukai dan menghindari siapapun yang bersikap negatif.

Pikiran-pikiran, kata-kata, dan sikap negatif akan menghasilkan mood serta tindakan yang negatif dan tidak menyenangkan. Semua hal ini akan berujung pada kegagalan, frustrasi, dan kekecewaan.

- Instruksi-Instruksi Praktis

Untuk merubah pikiran anda menjadi positif, diperlukan latihan dan kemauan untuk merubah diri anda karena sikap dan pola pikir tidak dapat berubah dalam sekejap.

(16)

Selalu visualisasikan situasi yang menguntungkan dan bermanfaat bagi anda. Gunakan kata-kata positif dalam suara hati anda atau ketika anda berbicara dengan orang lain. Tersenyumlah sedikit lebih banyak, karena senyuman akan membantu anda untuk berpikir lebih positif. Abaikan perasaan malas atau keinginan untuk berhenti. Jika anda bertahan, anda akan berubah pola pikir anda.

Saat pikiran negatif memasuki pikiran anda, anda harus mewaspadainya dan menggantikan pikiran tersebut dengan pikiran yang lebih konstruktif. Pikiran negatif akan mencoba memasuki pikiran anda lagi, dan sekali lagi anda harus menggantikannya dengan pikiran positif. Seakan-akan anda dua gambar di depan anda, dan anda memilih untuk melihat salah satu gambar tersebut dan mengabaikan gambar yang lain.

Jika tiba-tiba merasakan perlawanan dari dalam diri anda ketika anda berusaha mengganti pikiran-pikiran negatif tersebut, jangan menyerah. Tetap fokuskan diri anda pada pikiran-pikiran yang positif dan menyenangkan.

Terlepas dari keadaan anda saat ini, berusahalah untuk berpikirlah positif. Pikirkan hasil serta situasi yang menguntungkan anda, dan keadaan akan berubah sesuai dengan pikiran anda. Perubahan ini tentunya membutuhkan waktu, namun pada akhirnya perubahan akan terjadi.

Metode lain yang bisa anda lakukan adalah melakukan afirmasi berulang kali. Afirmasi merupakan metode yang menyerupai visualisasi, secara lebih kreatif, dan keduanya bisa digunakan secara bersamaan.

Langkah – langkah agar selalu berpikir positif :

a. Jadilah optimis dan mengharapkan hasil yang baik dalam segala situasi. b. Cari alasan untuk tersenyum lebih sering.

c. Visualisasikan hanya apa yang Anda inginkan terwujud d. Libatkan diri Anda dalam kegiatan rekreasi menyenangkan. e. Baca dan kutipan yang inspirasional.

f. Ikuti gaya hidup sehat. Olahraga setidaknya tiga kali seminggu. g. Bergaulah dengan orang yang selau berpikir positif.

Belajar berpikir positif dapat kita lakukan dimana-mana, di setiap

langkah kehidupan yang harus kita lalui. Semakin kita mau belajar untuk berpikir positif dan tetap berusaha berpikir positif, maka itu sama artinya kita telah mengembangkan kualitas diri kita tanpa harus kita membuat kesalahan yang tidak perlu kita lakukan.

Bagaimanakah caranya agar seseorang dapat menerapkan konsep berpikir positif dalam kehidupan?

Pada dasarnya, ada sejumlah point yang harus dipelajari :

1. Belajarlah untuk berpikir kritis, dimana kita harus mempertimbangkan adanya hal-hal yang membentuk suatu masalah dari berbagai sisi.

Contohnya : dengan tidak mudah menerima adanya informasi atau berita yang tidak atau belum pasti kebenarannya. Pola berpikir kritis juga kita terapkan terhadap pendapat, tanggapan, atau pandangan orang lain, dimana sikap kritis tersebut bermanfaat untuk memberikan perbandingan apakah alur pemikiran kita sudah benar atau belum.

2. Sebelum bertindak atau mengambil keputusan, berpikirlah terlebih dahulu. Jangan bertindak atau mengambil keputusan terlebih dahulu, baru memikirkan kenapa kita bertindak atau membuat keputusan demikian.

(17)

4. Sebelum mengambil keputusan penting, bersikaplah hati-hati dan buatlah perhitungan-perhitungan yang sesuai dengan logika atau cara berpikir dengan nalar yang benar, untuk menghindari keluarnya sebuah keputusan yang diambil secara gegabah.

5. Perluas wawasan dan asah terus kemampuan analisis kita terhadap permasalahan yang ada sehingga kita tidak cepat menghadirkan prasangka atau penilaian buruk pada orang lain atau pada situasi yang memerlukan penilaian tepat dan benar.

6. Biasakan melakukan kegiatan check dan recheck untuk setiap informasi yang kita ragukan kebenarannya.

7. Selalu menanamkan pikiran optimis dalam benak pikiran kita.

8. Berusahalah untuk tidak mempersulit orang lain, namun ajari orang lain untuk dapat berpikir dengan cara-cara yang benar dalam mengambil keputusan.

9. Selalu bersikap tenang pada saat ingin mengambil keputusan.

10. Sebelum mengambil keputusan, pertimbangkan segala sesuatunya dengan seksama

11. Jangan kita selalu menganggap benar terhadap segala sesuatu yang kita sukai, dan cepat menolak untuk setiap pendapat, saran, atau tanggapan yang diberikan orang lain.

12. Bersikaplah jujur pada diri sendiri, dengan belajar dari kesalahan, mengakui adanya kekurangan serta kelebihan dalam diri kita, dan tidak mudah terpancing oleh hal-hal praktis namun sesungguhnya kepraktisan itu bukanlah konsep berpikir yang benar. Apabila semuanya itu bisa kita lakukan atau terapkan, maka kita telah melatih diri kita untuk selalu berpikir positif untuk setiap peristiwa yang harus kita hadapi dalam hidup ini, meskipun mood kita sedang tidak baik.

Manfaat Berpikir Positif

Tahukah Anda bahwa berpikir positif maembawa manfaat yang besar bagi diri Anda. Berikut beberapa manfaat yang Anda peroleh dari berpikir positif :

- Mengatasi stres : Berpikir positif membantu Anda mengatasi situasi stres, mengabaikan pikiran negatif, mengganti pikiran pesimis menjadi optimis, mengurangi kecemasan dan mengurangi stres. Ketika Anda mengembangkan sikap positif Anda bisa mengontrol hidup Anda dengan baik.

- Menjadi lebih sehat : Pikiran kita secara langsung mempengaruhi tubuh dan bagaimana cara bekerjanya. Ketika Ada mengganti pikiran negatif dengan ketenangan, kepercayaan dan kedamaian, bukannya dengan kebencian, kecemasan, dan kekhawatiran, maka Anda akan merasakan kesejahteraan. Dan ini berarti Anda tidak mengalami gangguan saat tidur, tidak merasakan ketegangan otot, kecemasan, dan kelelahan. Orang-orang yang berpikir negatif lebih muda terkena depresi.

- Percaya diri : Dengan berpikir positif, maka Anda lebih percaya diri dan tidak untuk menciba menjadi orang lain. Jika Anda tidak percaya diri Anda tidak akan pernah mendaptkan kehidupan yang lebih baik.

- Bisa mengambil keputusan yang benar : Berpikir positif mencegah Anda memilih keputusan yang salah atau melakukan hal yang bodoh yang kemudian Anda sesali. Berpikir positif membuat Anda memilih keputusan dengan cepat.

(18)

- Bisa mengatur waktu lebih baik : Dengan meningkatnya fokus serta kemampuan membuat keputusan yang lebih baik, Anda akan lebih terorganisir. Ini akan membantu Anda mendapatkan lebih banyak waktu untuk diri sendiri dan orang yang Anda cintai.

- Lebih sukses dalam hidup : Sikap positif tak hanya bisa meningkatkan fokus Anda dan lebih bisa mengatur waktu dengan baik tetapi mengarahkan Anda pada kebahagian dan keberhasilan saat mengubah hidup Anda.

- Memiliki banyak teman : Ketika berpikir positif, Anda akan menarik perhatian orang-orang dan ketika orang-orang tersebut dekat dengan Anda mereka akan merasa nyaman.

- Menjadi pemberani : Ketakutan berasal dari pikiran negatif. Menjadi pemikir positif menghilangkan rasa takut. Keberanian berasal dari kenyataan bahwa Anda tetap positif Anda akan tahu bahwa apapun yang terjadi dalam hidup Anda, Anda dapat menghadapinya.

- Hidup lebih bahagia : Percaya diri merupakan suatu fakta bahwa Anda bahagia menjadi diri Anda sendiri dan tidak mencoba untuk menjadi orang lain. Jika Anda memiliki semangat berpikir positif, Anda selalu mengantisipasi hidup bahagia, damai, tawa, kesehatan yang baik dan kesuksesan finansial.

Ok, sekarang Anda telah mengetahui manfaat dan cara berpikir positif. Jadi kapan Anda akan memulainya? Ya, sekarang adalah waktu yang tepat untuk memulainya. Tinggalkan semua pikiran negatif, dan jadikan diri Anda selalu positif. Keep Positive!!!

KESIMPULAN

Berpikir positif merupakan sikap mental yang melibatkan proses memasukan pikiran-pikiran, kata-kata, dan gambaran-gambaran yang konstruktif (membangun) bagi perkembangan pikiran anda. Pikiran positif menghadirkan kebahagiaan, sukacita, kesehatan, serta kesuksesan dalam setiap situasi dan tindakan anda. Apapun yang pikiran anda harapkan, pikiran positif akan mewujudkannya. Jadi berpikir positif juga merupakan sikap mental yang mengharapkan hasil yang baik serta menguntungkan.

Pikiran-pikiran, kata-kata, dan sikap negatif akan menghasilkan mood serta tindakan yang negatif dan tidak menyenangkan. Semua hal ini akan berujung pada kegagalan, frustrasi, dan kekecewaan.

(19)

Kejujuran (

honesty

)

Kejujuran merupakan kualitas manusiawi melalui mana manusia mengomunikasikan diri dan bertindak secara benar (truthfully). Karena itu, kejujuran sesungguhnya berkaitan erat dengan nilai kebenaran, termasuk di dalamnya kemampuan mendengarkan, sebagaimana kemampuan berbicara, serta setiap perilaku yang bisa muncul dari tindakan manusia. Secara sederhana, kejujuran bisa diartikan sebagai sebuah kemampuan untuk mengekpresikan fakta-fakta dan keyakinan pribadi sebaik mungkin sebagaimana adanya. Sikap ini terwujud dalam perilaku, baik jujur terhadap orang lain maupun terhadap diri sendiri (tidak menipu diri), serta sikap jujur terhadap motivasi pribadi maupun kenyataan batin dalam diri seorang individu.

Kualitas kejujuran seseorang meliputi seluruh perilakunya, yaitu, perilaku yang termanifestasi keluar, maupun sikap batin yang ada di dalam. Keaslian kepribadian seseorang bisa dilihat dari kualitas kejujurannya.

Konsep tentang kejujuran bisa membingungkan dan mudah dimanipulasi karena sifatnya yang lebih interior. Perilaku jujur mengukur kualitas moral seseorang di mana segala pola perilaku dan motivasi tergantung pada pengaturan diri ( self-regulation) seorang individu.

Meskipun tergantung pada proses penentuan diri, kita tidak bisa mengklaim bahwa pendapat diri kita sematalah yang benar. Seandainya toh kita telah meyakini bahwa pendapat kita merupakan pendapat yang menurut kita paling baik, perlulah tetap mendengarkan pendapat orang lain. Setiap keyakinan pribadi menyisakan bias subjektivitas yang bisa saja mengaburkan diri kita dalam memahami realitas sebagaimana adanya. Sikap jujur dengan demikian bisa dikatakan sebagai sebuah usaha untuk senantiasa bersikap selaras dengan nilai-nilai kebenaran (to be thrutful), sebuah usaha hidup secara bermoral dalam kebersamaan dengan orang lain.

Kualitas keterbukaan kita terhadap yang lain akan menentukan kadar kejujuran atau ketidakjujuran kita. Namun seringkali keterbukaan ini tergantung pada pemahaman diri kita terhadap realitas, termasuk pemahaman nilai-nilai moral yang kita yakini. Keyakinan moral seseorang bisa saja keliru. Namun persepsi diri kita tentang nilai-nilai moral tidaklah statis. Ia dinamis seiring dengan banyaknya informasi dan pengetahuan yang kita terima. Ketika kita menolak menerima adanya perspektif atau sudut pandang lain yang berbeda dengan diri kita, biasanya ini merupakan pertanda bahwa kita kurang memiliki interest terhadap kebenaran. Sikap demikian ini bisa dikatakan sebagai sikap abai terhadap nilai kejujuran (dishonest).

Mengupayakan nilai kejujuran tidak sama dengan memperjuangkan ideologi yang sifatnya lentur dan bisa berubah setiap saat. Inilah mengapa, meskipun kita tahu bahwa kejujuran itu sangat penting bagi kehidupan, nilai kejujuran sulit (untuk mengatakan tidak dapat) menjadi norma sebuah kultur masyarakat. Ideologi senantiasa mencari pendukung yang memperkuat gagasannya dan mendukung sudut pandangnya sendiri sementara menolak dan mengabaikan pandangan orang lain. Pendekatan ideologis menganggap bahwa cara-cara mereka merupakan satu-satunya cara yang benar. Pendekatan demikian mengikis praksis perilaku jujur dan meningkatkan konflik bagi setiap relasi antar manusia.

(20)

masyarakat ideal yang lebih otentik dan khas manusiawi.Sokrates, misalnya, mengatakan, jika seseorang sungguh-sungguh mengerti bahwa perilaku mereka itu keliru, mereka tidak akan memilihnya. Seseorang itu akan semakin jauh dari kebenaran dan karena itu dishonest jika ia tidak menyadari bahwa perilakunya itu sesungguhnya keliru. Kesadaran diri bahwa setiap manusia bisa salah dan mengakuinya merupakan langkah awal bertumbuhnya nilai kejujuran dalam diri seseorang.

Dalam sudut pandang Kristiani, norma moral dasar yang bisa ditarik dari kutipan Injil adalah sabda Yesus sendiri, "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." (Matius 22:39). Dari ayat ini kita bisa memahami bahwa, 1) perilaku individu akan menentukan kualitas komunitas/masyarakat di mana ia hidup, 2) Individu tidak sekedar melakukan apa yang benar dan baik, melainkan perilaku benar dan baik ini bisa diuji secara timbal balik melalui keberadaan orang lain. Secara sederhana perilaku jujur merupakan sebuah tindakan untuk menghindari kebohongan, mencuri, dan menipu melalui cara apapun.

Kejujuran sejati, bukan sekedar kesediaan kita menerima diri dan orang lain sebagaimana adanya demi kelangsungan hidup bersama. Kejujuran sejati juga mengandaikan bahwa kita jujur tentang kemungkinan dan potensi yang kita miliki sebagai individu. Inilah dimensi kreatif dari makna kejujuran. Kita tidak sekedar menerima diri ktia apa adanya. Menerima diri apa adanya adala awal dari kejujuran. Namun ini belum cukup. Yang kita perlukan adalah pengembangan segala potensi dan kemungkinan yang kita miliki. Inilah yang senantiasa menjadi penjaga bagi kita dalam menghadapi setiap tantangan kedepan.

Untuk memahami lebih praktis perilaku kejujuran, seringkali akan lebih mudah bagi kita menunjukkan macam tindakan-tindakan ketidakjujuran dalam kerangka pendidikan. Perilaku tidak jujur dalam konteks pendidikan antara lain:

- Plagiarisme (plagiarism). Sebuah tindakan mengadopsi atau mereproduksi ide, atau kata-kata, dan pernyataan orang lain tanpa menyebutkan nara sumbernya. - Plagiarisme karya sendiri (self plagiarism). Menyerahkan/mengumpulkan tugas

yang sama lebih dari satu kali untuk mata pelajaran yang berbeda tanpa ijin atau tanpa memberitahu guru yang bersangkutan.

- Manipulasi (fabrication). Pemalsuan data, informasi atau kutipan-kutipan dalam tugas-tugas akademis apapun.

- Pengelabuan (deceiving). Memberikan informasi yang keliru, menipu terhadap guru berkaitan dengan tugas-tugas akademis, misalnya, memberikan alasan palsu tentang mengapa ia tidak menyerahkan tugas tepat pada waktunya, atau mengaku telah menyerahkan tugas padahal sama sekali belum menyerahkannya.

- Menyontek (cheating). Berbagai macam cara untuk memperoleh atau menerima bantuan dalam latihan akademis tanpa sepengetahuan guru.

- Sabotase (sabotage). Tindakan untuk mencegah dan menghalang-halangi orang lain sehingga mereka tidak dapat menyelesaikan tugas akademis yang mesti mereka kerjakan. Tindakan ini termasuk di dalamnya, menyobek/menggunting lembaran halaman dalam buku-buku di perpustakaan, ensiklopedi,dll, atau secara sengaja merusak hasil karya orang lain.

(21)

words, or actions. To be honest to ones real self and to the purpose of a task earns trust and inspires faith in others. Honesty is never to misuse that which is given in trust."

http://www.pendidikan-diy.go.id/?view=v_artikel&id=7

CARA MENUMBUHKAN KEJUJURAN PADA ANAK

Kejujuran merupakan hal yang penting, namun sedikit orang tua yang peduli akan kejujuran anaknya. Kejujuran di saat dewasa tak lepas dari kejujuran yang ditanamkan saat masih anak-anak. Ketika sejak anak-anak sudah ditanamkan kejujuran, maka sampai dewasa kejujuran itu akan tertanam dalam jiwa si anak. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan jiwa kejujuran pada anak, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Jangan membohongi anak

Kadang kala orang tua membohongi anak demi sesuatu hal, misalnya agar anaknya tidak menangis dijanjikan suatau barang, namun ketika anaknya sudah diam barang tersebut tidak diberikan. Sehingga anak akan berfikir ternyata dia di bohongi dan hal itu akan tetap membekas hingga dia dewasa dan ketika dewasa akan berganti membohongi karena sejak kecil telah diajari berbohong oleh orang tuanya.

b. Hargai kejujuran anak

Sedikit orang tua yang mau menghargai kejujuran anaknya, sehingga ketika si anak berusaha jujur tidak diberikan reward atas kejujurannya. Jika demikian maka kejujuran dianggap hal yang tidak penting sehingga akan mengabaikan kejujuran tersebut.

c. Tanamkan kejujuran sejak dini

Ketika anak sudah terbiasa jujur sejak kecil maka nilai-nilai kejujuran tersebut akan terpola secara otomatis dalam pribadi anak. Sehingga si anak akan terbiasa jujur hingga di dewasa.

d. Selalu motivasi anak berlaku jujur

Seorang anak memerlukan bimbingan dan motivasi secara bersinergi agar kejujuran yang ditanamkan pada anak tetap berada dalam diri anak.

http://pinterdw.blogspot.com/2012/03/cara-menumbuhkan-kejujuran-pada-anak.html

Kejujuran Menumbuhkan Kepercayaan

Kejujuran menumbuhkan kepercayaan,, setidaknya itulah yang bisa saya pelajari dari berbagai pengalaman bersosialisai dengan setiap orang. saya akui tidak selamanya setiap orang itu akan berkata jujur, tapi bukan berarti ketika orang tidak berkata jujur maka pastilah dia berbohong.

(22)

selalu berkata jujur kepadanya.. ya,, kejujuran yang persis sama dengan apa yang telah ia lakukan,

Tetapi apa yang sebenarnya terjadi,? yang sebenarnya terjadi adalah kepercayaan tersebut hanya tumbuh pada salah satu pihak saja. mengapa? karena yang kerap berkata jujur hanya satu orang. kepercayaan akan tumbuh pada keduanya jika masing-masing pihak berlaku sama yaitu saling berkata jujur.

Keluarga saya selalu menasihati agar saya selalu jujur dalam berkata dan bersikap. dan ya saya selalu berusaha untuk mengikutinya. Bohong adalah sebuah kebiasaan, jika anda sering berkata bohong maka akan sulit bagi anda untuk berkata jujur, begitu juga sebaliknya. Kejujuran juga merupakan sebuah kebiasaan, makanya harus dilatih.

Keluarga saya punya cara sederhana untuk melatih saya agar berkata jujur, yaitu dengan meminta saya bercerita. Jadi setiap pulang sekolah kakak saya selalu bertanya “hari ini ngapain aja disekolah?” atau “ayo,, hari ini dapat nilai berapa?”. Saya kurang tahu pasti apa cara ini efektif bagi orang lain tetapi saya pribadi mengakui cara ini sangat efektif.

Tapi tahukah anda selalu berkata dan bersikap jujur juga ada efek sampingnya, saya juga kurang mengerti efek samping ini sifatnya positif atau negatif. Efek samping yang saya maksud adalah anda menjadi lebih mudah percaya kepada orang lain, dan pada saat yang sama anda jadi lebih mudah dibohongi oleh orang lain!

Believe me! karena saya sendiri yang telah merasakannya. Pengalaman saya ketika masih berumur 17 tahun adalah ketika pertama kalinya saya pergi keluar kota untuk kuliah, ketika itu sedang musim liburan kuliah menyambut hari raya Idul Fitri, jadi saya pulang kampung untuk merayakannya.

Pada saat berada di atas kapal dari Merak menuju pelabuhan Bakaheuni Lampung saya berkenalan dengan seorang bapak yang juga sedang berpergian sendiri. Dia ingin mengajak saya ngobrol jadi saya ladeni saja lagipula saat itu masih pukul 02.00 malam setidaknya masih satu jam lagi sampai di bakaheuni, dia bertanya tentang pertanyaan standar basa-basi percakapan seperti nama, asalnya dari mana, ngapain di jakarta dan lain-lain. pertanyaan tersebut saya jawab dengan jujur begitu juga setiap pertanyaan saya dijawabnya dengan jujur. (setidaknya saya menganggapnya begitu), mengapa saya percaya dia berkata jujur? tolong baca lagi paragraf di atas plis.

Lalu dia pergi dan sesaat kemudian kembali membawa 2 porsi popmie hangat lalu diberikannya satu kepada saya. “dingin2 gini enaknya makan popmie dek” katanya. Saya tidak terlalu memperhatikan dimana dia membeli makanan itu, tetapi ntah mengapa tidak ada rasa curiga sedikitpun dipikiran saya, pokoknya percaya aja nih orang ga ada maksud jahat dan malah dengan senang hati menerima pemberian tersebut.

Syukurnya bapak itu bukan pelaku kejahatan yang membius korbannya melalui makanan dan minuman, seandainya memang penjahat mungkin saya sudah dilemparkannya ke Laut di makan hiu.

(23)

rendang!,,” teriaknya. Saya lihat nasi rendangnya sudah terbungkus rapi. Kemudian saya panggil “Mas!! Nasi Rendang sebungkus”.

Tiba-tiba ada nenek yang sedari tadi cuma tidur-tiduran ayam dan duduk di kursi sehadapan dengan saya berkata “hati-hati nak biasanya rendangnya bukan daging yang dikasih” katanya tiba-tiba. Saya tidak mengerti dengan yang dia maksud dengan bukan daging, setahu saya yang namanya daging rendang ya dari daging sapi. Tapi yah baiklah saya percaya padanya, jadi sebelum membeli saya bertanya kepada yang jual, “Mas,, ini rendangnya daging sapi kan?” *baru saya sadari pertanyaan ini sangat bodoh sekali karena ditanyakan langsung kepada yang jual itu sendiri..

“iya mas ,, ini rendangnya daging sapi” promosinya pasti. “ya udah minta satu bungkus mas” saya langsung percaya dengan ucapannya. Setelah saya buka dan makan nasi bungkus itu, barulah saya sadar udah ketipu, ternyata bukan daging yang dikasih. Kurang tahu juga bagian apa tapi masih salah satu bagian dari sapi. pokoknya susah digigit, kejel banget kayak makan ban dalem sepeda motor. Jadilah siang itu saya cuma makan nasi putih sama kuah rendangnya aja, dan ditemeni nenek-nenek yang tiduran ayam tapi sambil mesem-mesem.

Dan hal ini menjelaskan bahwa memang kepercayaan akan selalu berbanding lurus dengan kejujuran! sekalipun beberapa kali anda akan merasa tersakiti karena dibohongi atas kepercayaan yang anda berikan, tapi ketahuilah kebohongan itu hanyalah kebiasaan dan kebiasaan itu masih bisa diubah dengan keyakinan untuk merubahnya. Jadi jangan merasa sakit hati dan tetaplah bertahan dengan kejujuran yang anda miliki.

KESIMPULAN

Secara sederhana, kejujuran bisa diartikan sebagai sebuah kemampuan untuk mengekpresikan fakta-fakta dan keyakinan pribadi sebaik mungkin sebagaimana adanya. Sikap ini terwujud dalam perilaku, baik jujur terhadap orang lain maupun terhadap diri sendiri (tidak menipu diri), serta sikap jujur terhadap motivasi pribadi maupun kenyataan batin dalam diri seorang individu.

Kejujuran merupakan hal yang penting, namun sedikit orang tua yang peduli akan kejujuran anaknya. Kejujuran di saat dewasa tak lepas dari kejujuran yang ditanamkan saat masih anak-anak. Ketika sejak anak-anak sudah ditanamkan kejujuran, maka sampai dewasa kejujuran itu akan tertanam dalam jiwa si anak.

Kejujuran memiliki kaitan yang erat dengan kebenaran dan moralitas. Bersikap jujur merupakan salah satu tanda kualitas moral seseorang. Dengan menjadi seorang pribadi yang berkualitas, kita mampu membangun sebuah masyarakat ideal yang lebih otentik dan khas manusiawi

Referensi

Dokumen terkait

Diharapkan penurunan vigor benih dapat diatasi dengan peningkatan kerapatan benih yang akan meningkatkan jumlah kecambah normal kuat yang akan digunakan untuk kegiatan

Untuk mengetahui tingkat bahaya erosi yang terjadi pada berbagai kemiringan lereng di kebun kopi rakyat di Desa Jungke dan Desa Seni Antara Kecamatan Permata,

Inpainting merupakan teknik memodifikasi citra tanpa terdeteksi. Tujuan aplikasi ini yaitu mulai dari restorasi lukisan dan fotografi yang rusak hingga menghilangkan atau

Sarbey – Ang mga sarbey na pag-aaral ay ginagamit para sukatin ang umiiral na pangyayari nang hindi nagtatanong kung bakit ganoon o ganito ang isang bagay,

Berdasarkan hasil penelitian, maka disimpulkan: Pertumbuhan anggrek Vanda lebih sesuai pada komposisi media VW yang ditambahkan 2 ppm giberelin dan 250 mL air kelapa

Koridor ekonomi pusat kota berfungsi sebagai bagian pusat kegiatan perdagangan/bisnis, pusat kegiatan jasa, dan kegiatan pemerintahan provinsi dan kota dan pusat

Bahan bakar biogas digantikan oleh gas CH4 dan CO2 yang merupakan komponen utama dalam biogas.Kedua gas ini dialirkan dari saluran bahan bakar pada sisi bagian

Karena kondisi ini, pada kasus kecelakaan lalu lintas dengan cedera pada dada, seyogyanya dilakukan pemeriksaan patologi anatomi pada otot jantung yang akan dapat