• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - Analisis Yuridis Penetapan Pengadilan Mengenai Pemberian Ijin Melakukan Perkawinan Beda Agama (Studi Kasus Penetapan Nomor: 185/Pdt.P/2013/PN.Ska, Nomor: 85/Pdt.P/2014/PN.Pti, Nomor: 210/Pdt.P/2013/PN.Jr.) - Ubharajaya Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - Analisis Yuridis Penetapan Pengadilan Mengenai Pemberian Ijin Melakukan Perkawinan Beda Agama (Studi Kasus Penetapan Nomor: 185/Pdt.P/2013/PN.Ska, Nomor: 85/Pdt.P/2014/PN.Pti, Nomor: 210/Pdt.P/2013/PN.Jr.) - Ubharajaya Repository"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

Menurut U U No : 1 tahun 1974, Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk rumah

Dalam pasal 1 undang-undang no.1 tahun 1974 disebut „perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan

Pasal 1 UU Nomor 1 Tahun 1974 mendefenisikan perkawinan yaitu ” perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan

Selanjutnya, menurut hukum perkawinan agama Budha, bahwa perkawinan adalah suatu ikatan lahir batin antara seorang pria sebagai suami dan seorang wanita sebagai

Tauhn 1974 Tentang Perkawinan, bahwa yang dimaksud dengan perkawinan adalah, “Ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan

1 Tahun 1974 tentang Perkawinan bahwa perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan

Menurut ketentuan dalam Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang

Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan UU Perkawinan menyatakan: “Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri