• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asal Usul Manusia dalam Perspektif Sains

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Asal Usul Manusia dalam Perspektif Sains"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Asal Usul Manusia dalam Perspektif Sains

mampu dijawab dan dijabarkan oleh manusia secara eksak dan ilmiah. Masalah itu ialah masalah tentang asal usul kejadian manusia. Banyak ahli ilmu pengetahuan mendukung teori evolusi yang mengatakan bahwa makhluk hidup (manusia) berasal dari makhluk yang mempunyai bentuk maupun kemampuan yang sederhana, kemudian mengalami evolusi dan kemudian menjadi manusia seperti sekarang ini. Hal ini diperkuat dengan adanya penemuan-penemuan ilmiah

berupa fosil seperti jenis Pitheccanthropus dan Meghanthropus.

Di lain puhak banyak ahli agama yang menentang adanya proses evolusi manusia tersebut. Hal ini didasarkan pada berita-berita dan informasi-informasi yang terdapat pada kitab suci masing-masing agama yang mengatakan bahwa Adam adalah manusia pertama. Amat penting memahami dengan gamblang bagaimana asal usul manusia yang sebenarnya.

Manusia adalah mahluk paling sempurna yang diciptakan oleh Allah SWT. Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah dimuka bumi ini. Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal tanah dengan mempergunakan bermacam-macam istilah, seperti : Turab, Thien, Shal-shal, dan Sualalah.

Walaupun manusia berasal dari materi alam dan dari kehidupan yang terdapat di dalamnya, tetapi manusia berbeda dengan makhluk lainnya dengan perbedaan yang sangat besar karena adanya karunia Allah yang diberikan kepadanya yaitu akal dan pemahaman. Itulah sebab dari adanya penundukkan semua yang ada di alam ini untuk manusia, sebagai rahmat dan

karunia dari Allah SWT. {“Allah telah menundukkan bagi kalian apa-apa yang ada di langit dan

(2)
(3)

BAB II PEMBAHASAN

A. Asal Usul Manusia menurut Teori Evolusi

Teori evolusi ini dipelopori oleh seorang ahli zoologi bernama Charles Robert

Darwin (1809-1882). Dalam teorinya ia mengatakan : "Suatu benda (bahan) mengalami

perubahan dari yang tidak sempurna menuju kepada kesempurnaan". Kemudian ia memperluas teorinya ini hingga sampai kepada asal-usul manusia.

Menurut Darwin manusia sekarang ini adalah hasil yang paling sempurna dari perkembangan tersebut secara teratur oleh hukum-hukum mekanik seperti halnya tumbuhan dan hewan. Kemudian lahirlah suatu pengertian bahwa manusia yang ada sekarang ini merupakan hasil evolusi dari kera-kera besar (manusia kera berjalan tegak) selama bertahun-tahun dan telah mencapai bentuk yang paling sempurna.

Tetapi dalam hal ini Darwin sendiri kebingungan karena ada beberapa jenis tumbuhan yang tidak mengalami evolusi dan tetap dalam keadaan seperti semula.

Hal ini di antaranya merupakan kelemahan teori yang dikemukakan oleh Darwin. Karena tidak ada titik temu antara teori yang ada dengan kenyataan. Sebagai contoh, para ahli

zoologi sangat akrab dengan suatu species yang bernama panchronic yang tetap sama sepanjang

masa. Juga ganggang biru yang diperkirakan telah ada lebih dari satu milyar tahun namun hingga sekarang tetap sama. Yang lebih jelas lagi adalah hewan sejenis biawak/komodo yang telah ada sejak berjuta-juta tahun yang lalu dan hingga kini tetap ada serta tidak mengalami perubahan.

Satu lagi masalah dari pandangan Darwin tentang “asal-usul manusia” adalah sesuatu yang didasarkan pada begitu sedikit “bukti” hanya satu biji gigi, potongan kecil tulang paha, dan hanya ada tiga atau empat kerangka yang tersedia untuk melacak seluruh pembelajaran tentang

evolusi manusia (Los Angeles Times, ibid., hal. A18). Darwin berkata, “hanya ada tiga atau

empat”. Jika memang hanya ada empat maka memang seharusnya ia katakan demikian. Itu berarti bahwa paling sedikit satu dari antaranya lebih kecil dari sebuah fragmen. Ini berarti bahwa dengan penemuan kerangka fosil “baru” ini, yang terbaik, hanya empat kerangka yang lengkap. Ini adalah keseluruhan dasar untuk teori evolusi tentang “asal-usul manusia” – “hanya ada tiga atau empat” kerangka. Ini merupakan “bukti” yang sangat lemah dan sangat sedikit untuk suatu teori yang dipegang secara luas ini.

Di dalam teorinya Darwin berpendapat bahwa manusia berasal dari perkembangan makhluk sejenis kera yang sederhana kemudian berkembang menjadi hewan kera tingkat tinggi sampai akhirnya menjadi manusia. Makhluk yang tertua yang ditemukan dengan bentuk mirip manusia adalah Australopithecus yang diperkirakan umurnya antara 350.000 - 1.000.000 tahun

dengan ukuran otak sekitar 450 - 1450 cm3.

Perkembangan dengan perubahan volume otak ini besar pengaruhnya bagi kecerdasan

otak manusia. Australopithecus yang mempunyai volume otak rata-rata 450 cm3 berevolusi

menjadi manusia kera (Neandertal) yang mempunyai volume otak 1450 cm3. Dari penelitian ini

diperkirakan dalam waktu antara 400.000-500.000 tahun volume otak itu bertambah 1000 cm3.

(4)

Namun banyak juga Ahli yang mengatakan bahwa teori yang dianggap ilmiah itu ternyata tidak mutlak karena antara teori dengan kenyataan tidak dapat dibuktikan.

B. Asal Usul Manusia menurut Islam

Sebagai umat Islam yang mengakui dan meyakini rukun iman yang ke-enam, maka sudah sepantasnya kita mengakui bahwa Al Qur’an adalah satu-satunya literatur yang paling benar dan bersifat global bagi ilmu pengetahuan.

“Kitab (Al Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib…..” (QS. Al Baqarah (2) : 2-3)

Dengan memperhatikan ayat tersebut maka kita seharusnya tidak perlu berkecil hati menghadapi orang-orang yang menyangkal kebenaran keterangan mengenai asal usul manusia. Hal ini dikarenakan mereka tidak memiliki unsur utama yang dijelaskan dalam Al Qur’an yaitu Iman kepada yang Ghaib. Ini sebenarnya tampak pula dalam pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan oleh mereka dalam menguraikan masalah tersebut yaitu selalu diawali dengan kata kemungkinan, diperkirakan, dan sebagainya.

Tahapan kejadian manusia :

a) Proses Kejadian Manusia Pertama (Adam)

Dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa Adam diciptakan oleh Allah dari tanah yang kering kemudian dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Setelah sempurna maka oleh Allah ditiupkan ruh kepadanya maka dia menjadi hidup. Hal ini ditegaskan oleh Allah di dalam firman-Nya :

“Yang membuat sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah”. (QS. As Sajdah (32) : 7)

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk”. (QS. Al Hijr (15) : 26)

Disamping itu Allah juga menjelaskan secara rinci tentang penciptaan manusia pertama itu dalah surat Al Hijr ayat 28 dan 29 . Di dalam sebuah Hadits Rasulullah saw bersabda :

Sesunguhnya manusia itu berasal dari Adam dan Adam itu (diciptakan) dari tanah”. (HR. Bukhari)

b) Proses Kejadian Manusia Kedua (Siti Hawa)

Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah di dunia ini selalu dalam keadaan berpasang-pasangan. Demikian halnya dengan manusia, Allah berkehendak menciptakan lawanjenisnya untuk dijadikan kawan hidup (isteri). Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam salah sati firman-Nya :

“Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui” (QS. Yaasiin (36) : 36)

Adapun proses kejadian manusia kedua ini oleh Allah dijelaskan di dalam surat An Nisaa’ ayat 1 yaitu :

“Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang sangat banyak” (QS. An Nisaa’ (4) : 1)

(5)

“Maka sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk Adam” (HR. Bukhari-Muslim)

Apabila kita amati proses kejadian manusia kedua ini, maka secara tak langsung hubungan manusia laki-laki dan perempuan melalui perkawinan adalah usaha untuk menyatukan kembali tulang rusuk yang telah dipisahkan dari tempat semula dalam bentuk yang lain. Dengan perkawinan itu maka akan lahirlah keturunan yang akan meneruskan generasinya.

C. Perpaduan Al Qur’an dengan Hasil Penelitian Ilmiah tentang Asal-usul Manusia

Terwujudnya alam semesta ini berikut segala isinya diciptakan oleh Allah dalam waktu enam masa. Hal ini sesuai dengan firman Allah :

"Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada iantara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam diatas Arsy (Dialah) Yang Maha Pemurah, maka tanyakanlah itu kepada Yang Maha Mengetahui." (QS. Al Furqaan (25) : 59)

Keenam masa itu adalah Azoikum, Ercheozoikum, Protovozoikum, Palaeozoikum, Mesozoikum, dan Cenozoikum. Dari penelitian para ahli, setiap periode menunjukkan perubahan dan perkembangan yang bertahap menurut susunan organisme yang sesuai dengan ukuran dan kadarnya masing-masing. (tidak berevolusi).

"...dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya" (QS. Al Furqaan (25) : 2)

Perpaduan antara Al Qur’an dengan hasil penelitian ini maka teori evolusi Darwin ternyata tidak dapat diterima. Penelitian membuktikan bahwa kurun akhir (cenozoikum) adalah masa dimana mulai muncul manusia yang berbudaya dan Allah menciptakan lima kurun sebelumnya lengkap dengan segala isinya adalah untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan oleh manusia.

Hal ini dijelaskan oleh Allah di dalam salah satu firman-Nya :

"Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui atas segala sesuatu" (QS Al Baqarah (2) : 29)

Kemudian di dalam surat Al Baqarah ayat 31 s/d 32 Allah berfirman :

"Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman : ‘Sebutlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!’. Mereka menjawab : ‘Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain daripada apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS. Al Baqarah (2) : 31-32)

(6)

"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat : ‘Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi’. Mereka berkata : ‘Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?’. Tuhan berfirman : ‘Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tdak kamu ketahui’."(QS. Al Baqarah (2) : 30)

Dari ayat ini banyak mengandung pertanyaan, siapakah makhluk yang berbuat kerusakan yang dimaksud oleh malaikat pada ayat diatas. Dalam literatur Antropologi memang ada jawabannya yaitu sebelum manusia Homo Sapiens (manusia berbudaya) memang ada makhluk yang mirip dengan manusia yang disebut Pithecanthropus, Sinanthropus, Neanderthal, dan sebagainya yang tentu saja karena mereka tidak berbudaya maka mereka selalu berbuat kerusakan seperti yang dilihat para malaikat.

Nama-nama mkhluk yang diungkapkan para ahli antropologi diatas dapat pula ditemui dalam pendapat para ahli mufassirin. Salah satu diantaranya adalah Ibnu Jazir dalam kitab tafsir Ibnu Katsir mengatakan :

"Yang dimaksud dengan makhluk sebelum Adam a.s diciptakan adalah Al Jan yang kerjanya suka berbuat kerusuhan"

Dengan demikian dari uraian diatas maka dapatlah disimpulkan bahwa Adam a.s adalah manusia pertama, khalifah pertama dan Rasul (nabi) pertama. Hal ini sesuai dengan firman Allah :

"Dan tidak ada suatu umatpun (manusia) melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan (Nabi)" (QS. Fathir : 24)

(7)

BAB III PENUTUP Kesimpulan :

Dari uraian diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa Adam diciptakan oleh Allah dari tanah kemudian dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Setelah sempurna maka oleh Allah ditiupkan ruh kepadanya maka dia menjadi hidup.

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Dr Maurice Bucaille.1992.Asal-usul Manusia Menurut Bibel Al-Qur’an Sains.Bandung:Mizan.

Syahminan.1984.Mengenal Manusia Lewat Al-Qur’an.Bina Ilmu.

http://adisuryadi-pendidikan.blogspot.com/2011/06/ asal-usul-manusia.html http://bebibandel.blogspot.com/2010/02/makalah-asal-usul-manusia.html

Referensi

Dokumen terkait

 Menulis surat pribadi yang menceritakan tentang kejadian yang telah lalu dan rencana kegiatan yang akan

berorientasi pada penyusunan proposal PTK. Pelatihan ini bertujuan supaya para guru mampu menyusun proposal PTK yang kemudian melakukan PTK itu sendiri. Pengabdian

[r]

Tidak berbeda jauh dari mekanisme lima tahunan, pada pemilihan ketua definitif untuk mengisi kekosongan jabatan yang terjadi, PDI Perjuangan menggunakan sistem

Overall, the conceptual model of participation in shared accommodation-based economy by Airbnb hosts is novel for its associations of demographic, socio-economic, occupational,

Sesuai dengan pasal 51 ayat (1) UU nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pengelolaan satuan pendidikan dilaksanakan dengan prinsip Manajemen Berbasis

Di dalam suatu ekosistem, setiap komponen biotik memiliki cara hidup berbeda dengan komponen biotik yang lainnya sehingga interaksi yang terjadi dapat menghasilkan berbagai

Terimakasih juga buat dosen pembimbing saya Muhammad Farid yang telah membimbing saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini, juga dosen penguji yang telah memberikan