SEKOLAH MENENGAH ATAS
LUAR BIASA
Buku Guru
Bahasa Inggris
Tunanetra
KELAS X
Buku Guru
Bahasa Inggris
SMALB/A - Tunanetra
Buku ini merupakan buku guru yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi kurikulum 2013. Buku guru ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan kurikulum 2013. Buku ini merupakan "dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai
Hak Cipta pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang – Undang
Kontributor : Tolibul Hadi Penyunting materi : Fatimah Alma
Diterbitkan oleh : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kotak katalog dalam terbitan (KDT)
Cetakan ke-1, 2014
Disusun dengan huruf Bookman Oldstyle , 12pt
Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Bahasa Inggris SMALB/A ~Tunanetra : Buku Guru/ Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. –Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014. viii, 210 hl. : ilus.; 25 cm.
Untuk SMALB Kelas X
ISBN 978-602-282-645-3 (jilid lengkap) ISBN 978-602-282-646-0 (jilid 1)
I. Bahasa Inggris – Studi dan Pengajaran I. Judul Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
KATA PENGANTAR
Pemerintah Republik Indonesia telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Berdasarkan peraturan ini telah ditetapkan kebijakan baru pendidikan khususnya yang berkaitan dengan kurikulum yang berlanjut dengan penerapan kurikulum 2013. Menurut peraturan ini, struktur kurikulum merupakan pengorganisasian Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Muatan Pembelajaran, Mata Pelajaran, dan Beban Belajar pada setiap satuan pendidikan dan program pendidikan. Khusus struktur Kurikulum untuk satuan pendidikan menengah termasuk untuk SMALB diantaranya terdiri atas. muatan umum; dan muatan pilihan lintas minat atau pendalaman minat.
Pengembangan Kurikulum 2013 SMALB seperti juga pengembangan kurikulum 2013 SMA dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip utama. Pertama, standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan. Kedua, standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang bebas
mata pelajaran. Ketiga, semua mata pelajaran harus
berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Keempat, mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai. Kelima, semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti. Keenam, keselarasan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian. Aplikasi yang taat asas dari prinsip-prinsip ini menjadi sangat esensial dalam mewujudkan keberhasilan implementasi Kurikulum 2013.
pengembangan tersebut telah diterbitkan sebanyak 54 jenis bahan ajar pendidikan khusus untuk peserta didik/siswa SMALB kelas X Tunanetra, Tunarungu, Tunagrahita Ringan, Tunagrahita Sedang, Tunadaksa Ringan, Tunadaksa Sedang, dan Autis, yang terdiri dari 27 bahan ajar untuk peserta didik/siswa dan 27 bahan ajar untuk guru yang mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Pendidikan Kewarganegaraan, Matematika, dan Seni Budaya.
Akhirnya, saya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang berperan dalam penyusunan bahan ajar ini khususnya kepada semua Penulis, Editor, dan Ilustrator serta team profesional dari Dit. PPKLK Ditjen Pendidikan Menengah Kemendikbud dibawah koordinasi Direktur Dit. Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus, dengan dibantu Kasubdit Pembelajaran, Kasi Pelaksanaan Kurikulum, Kasi Penilaian dan Akreditasi yang telah mengkoordinir penulis, penelaah/editor, illustrator, dan tim tehnis Dit. PPKLK serta staf subdit pembelajaran Dit. PPKLK sehingga atas kerja keras dan bekerja dengan penuh konsentrasi dapat dihasilkannya bahan ajar ini. Semoga ketersediaan bahan ajar ini akan mendorong semua guru dan Kepala Sekolah SMALB untuk meningkatkan kapasitasnya dalam memahami dan menerapkan prinsip- prinsip pembelajaran dalam mengelola kelas dan mengembangkan sekolah serta bagi guru diharapkan dapat menerapkan pendekatan saintifik dan penilaian otentik pada setiap kegiatan pembelajaran supaya dihasilkan lulusan SMALB yang kreatif, produktif, inovatif, dan mandiri serta memiliki sikap ilmiah.
Jakarta, Mei 2014.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
DAFTAR ISI
Kata Pengantar... iv
Daftar Isi... vii
BAGIAN I PETUNJUK UMUM BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang……….. 1
B. Tujuan... 2
C. Ruang Lingkup………... 3
D. Materi Pembelajaran... 4
E. Karakteristik Anak Tunanetra dalam Kegiatan Pembelajaran... 4
F. Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Inggris………... 7
G. Integrasi Nilai – Nilai Pendidikan Karakter……... 7
BAB II MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Model Pembelajaran Bahasa Inggris... 9
A. Model pembelajaran Langsung... 9
B. Model Pembelajaran Kooperatif... 10
C. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)... 11
E. Model Pembelajaran Penemuan
(Discovery Learning)... 12
BAB III KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR A. Kegiatan Pembelajaran... 23
Mengamati (Observing)... 23
Mempertanyakan (Questioning)... 23
Bereksplorasi/bereksperimen (Exploring)... 24
Mengasosiasi/menganalisis (Associating)... 24
Berkomunikasi (Communicating)... 24
B. Format Model Penilaian... 25
Kriteria Penilaian... 25
Cara Penilaian... 25
C. Rincian Aspek Penilaian... 27
BAGIAN II : PETUNJUK KHUSUS Bab I : Personal Information... 33
Bab II : Describing people and places... 51
Bab III : Showing attention... 90
Bab IV : Announcement... 118
Bab V : Congratulation!... 135
Bab VI : Talking about the Past... 156
Bab VII: Telling Past Events... 178
GLOSARY... 204
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana layaknya warga negara Indonesia
lainnya. Anak-anak tunanetra juga berhak mendapatkan
pendidikan. Salah satu mata pelajaran yang berhak
didapatkan oleh anak-anak tunanetra terutama
siswa-siswi SMALB/A adalah Bahasa Inggris.
Pembelajaran bahasa Inggris untuk SMALB/A
adalah untuk meningkatkan kemampuan berbahasa.
Penyajiannya adalah dengan menggunakan pendekatan
pembelajaran berbasis teks, baik lisan maupun tulis,
dengan menempatkan bahasa Inggris sebagai sarana
berkomunikasi. Pemahaman terhadap jenis, kaidah dan
konteks suatu teks ditekankan sehingga memudahkan
peserta didik menangkap makna yang terkandung dalam
suatu teks maupun menyajikan gagasan dalam bentuk
teks yang sesuai sehingga mudah dipahami orang lain.
Sebagai bagian dari Kurikulum 2013 yang
menekankan pentingnya keseimbangan kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan, kemampuan
berbahasa Inggris yang dituntut dibentuk melalui
pembelajaran berkelanjutan: dimulai dengan
kaidah, dan konteks suatu teks, dilanjutkan dengan
kompetensi keterampilan menyajikan suatu teks tulis
dan lisan baik terencana maupun spontan dengan
pelafalan dan intonasi yang tepat, dan bermuara pada
pembentukan sikap kesantunan berbahasa.
Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus
dilakukan peserta didik untuk mencapai kompetensi
yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang
digunakan dalam Kurikulum 2013, peserta didik diajak
menjadi berani untuk mencari sumber belajar lain yang
tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru
dalam meningkatkan dan menyesuaikan daya serap
peserta didik dengan ketersediaan kegiatan pada buku
ini sangat penting. Guru dapat memperkayanya dengan
kreasi dalam berbagai bentuk kegiatan lain yang sesuai
dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan
alam.
B. Tujuan
Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMALB-A
Tunanetra bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut:
1. Meningkatkan harga diri peserta didik;
2. Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam
bentuk lisan dan tulisan untuk mencapai tingkat
3. Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya
bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing
bangsa dalam masyarakat global;
4. Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang
keterkaitan antara bahasa dengan budaya.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Inggris di
SMALB-A Tunanetra meliputi aspek-aspek sebagai
berikut.
1. Kemampuan berwacana, yakni kemampuan
memahami dan/atau menghasilkan teks lisan dan
atau tulisan yang diwujudkan dalam empat
keterampilan berbahasa, yakni
mendengar-kan/menyimak (listening), berbicara (speaking),
membaca (reading) dan menulis (writing) untuk
mencapai tingkat literasi functional. Ketrampilan
berbahasa tersebut tidak diajarkan secara
sendiri-sendiri/terpisah, namun diajarkan secara simultan
dan terpadu (integrated).
2. Kemampuan memahami dan menciptakan berbagai
teks fungsional pendek dan monolog serta essai
berbentuk procedure, descriptive, recount, narrative,
D. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran Bahasa Inggris untuk kelas X
SMALB/A adalah:
1. Teks pemaparan jati diri (Personal Information).
2. Teks deskriptif sederhana tentang orang, tempat
wisata, dan bangunan bersejarah terkenal (Describing
People and Places).
3. Ungkapan perhatian (Care).
4. Teks pemberitahuan (Announcement).
5. Ucapan selamat (Congratulation).
6. Tindakan/kejadian yang dilakukan/terjadi di waktu
lampau (Talking about The Past )
7. Teks recount tentang pengalaman, kejadian, dan
peristiwa sederhana (Telling Past Events)
8. Lagu sederhana (Song)
E. Karakteristik Anak Tunanetra dalam kegiatan pembelajaran.
Dalam sudut pandang pendidikan, seorang anak
dikatakan tunanetra jika anak tersebut mengalami
gangguan fungsi penglihatannya untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran. Hal tersebut sebagaimana
diungkapkan oleh Barraga (1983: 25) tentang pengertian
anak tunanetra, yakni:
nature of the material used, and/or in the learning environment.
Rumusan tersebut menjelaskan bahwa seorang anak
dikatakan tunanetra apabila ia mengalami gangguan
fungsi penglihatan untuk belajar dan mencapai prestasi
secara optimal, tidak dapat menyesuaikan metode, materi
pelajaran, dan lingkungan belajar yang pada umumnya
digunakan oleh anak-anak yang dapat melihat. Oleh
karena itu ia membutuhkan penyesuaian-penyesuaian
terhadap kondisi dan kebutuhan anak tunanetra
sehingga ia dapat belajar dan mengembangkan
prestasinya secara optimal.
Tunanetra diklasifikasikan ke dalam dua golongan
yaitu: buta total (totally blind) dan kurang penglihatan
(low vision). Sehubungan dengan tunanetra yang
memiliki keterbatasan dalam indra penglihatan maka
proses pembelajaran menekankan pada alat indra yang
lain yaitu indra peraba dan indra pendengaran.
Dengan adanya hambatan penglihatan pada
peserta didik tunanetra, mereka memiliki beberapa
keterbatasan, yakni:
1. Mengalami hambatan dalam perkembangan
bahasa.
2. Mengalami hambatan dalam keaneragaman
pengalaman.
Oleh karena itu, ada beberapa hal penting harus
diperhatikan pada saat kegiatan pembelajaran
dilakukan untuk peserta didik tunanetra, yakni:
1. Penjelasan verbal yang jelas.
2. Menggunakan intonasi bicara yang sesuai dengan
kebutuhan dan konteks.
3. Menggunakan media pembelajaran yang dapat
diamati secara nyata baik benda kongkrit maupun
model.
4. Menggunakan media pembelajaran yang aman
bagi peserta didik.
5. Diusahakan media pembelajaran difasilitasi untuk
setiap peserta didik agar dapat mengamatinya
secara holistik dan komprehensif.
6. Menggunakan media pembelajaran yang bervariasi
guna membantu memperjelas konsep yang sedang
diajarkan.
7. Media pembelajaran bagi peserta didik yang low
vision harus memperhatikan kebutuhan
penglihatannya berdasarkan hasil asesmen.
8. Memperhatikan pencahayaan dan kekontrasan
ruang sesuai dengan kebutuhan setiap peserta
didik.
9. Memfasilitasi peserta didik untuk mengeksplorasi
verbal maupun nonverbal kepada setiap peserta didik.
11. Menanggapi secara positif atas
pertanyaan-pertanyaan atau komentar peserta didik.
12. Membina dan mengembangkan sikap dan etika
yang sesuai dengan aturan dan budaya setempat
secara tegas kepada setiap peserta didik.
13. Guru harus senantiasa memperhatikan posisi
duduk, gerakan-gerakan blindsm dan
keterarah-wajahan pada peserta saat berkomunikasi.
F. Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Mata pelajaran Bahasa Inggris untuk SMALB/A
(tunanetra) disajikan dengan menggunakan pendekatan
pembelajaran berbasis teks, baik lisan maupun tulis
dengan menempatkan bahasa Inggris sebagai sarana
berkomunikasi.
Empat keterampilan berbahasa (language skill):
mendengarkan/menyimak (listening), berbicara (speaking),
reading (membaca), menulis (writing) tetap menjadi bagian
dari proses pembelajaran bahasa Inggris.
G. Integrasi Nilai-nilai Pendidikan Karakter
Tujuan akhir dari proses pendidikan di Indonesia
adalah setiap peserta didik memiliki sikap, pengetahuan,
ditekankan memiliki sikap dan budi pekerti luhur sesuai
dengan nilai budaya dan karakter bangsa Indonesia.
Peserta didik diharapkan mengenal dan menerima
nilai-nilai budaya dan karakter bangsa sebagai milik mereka
dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya
melalui tahapan mengenal pilihan, menilai pilihan,
menentukan pendirian, dan selanjutnya menjadikan
suatu nilai sesuai dengan keyakinan diri. Dengan prinsip
ini, peserta didik belajar melalui proses berpikir,
bersikap, dan berbuat.
Secara operasional pengembangan budaya dan
karakter bangsa tidak dimasukkan sebagai kompetensi
dasar tetapi terintegrasi ke dalam mata pelajaran,
pengembangan diri, dan budaya sekolah. Oleh karena
itu, guru mata pelajaran Bahasa Inggris pada satuan
Pendidikan SMALB Tunanetra perlu mengintegrasikan
nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya
dan karakter bangsa ke dalam pelaksanaan
pembelajaran. Hal ini sangat perlu dikembangkan agar
pada saat peserta didik menerapkan komunikasi bahasa
Inggris dengan masyarakat, tetap mempertahankan
BAB II
MODEL - MODEL PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran Bahasa Inggris
Secara umum terdapat beberapa model pembelajaran
yang disarankan pada pelaksanakan Kurikulum 2013.
Model-model pembelajaran yang dikembangkan pada
Kurikulum 2013 tersebut lebih menekankan pada
bagaimana peserta didik menjadi subjek pembelajaran
sehingga dapat mencari dan menemukan sendiri konsep
pengetahuan dan mampu melakukan sesuatu secara
aktif, inovatif, kreatif dalam konteks yang menyenangkan.
Model-model pembelajaran yang dimaksud, antara lain:
A. Model pembelajaran Langsung.
Pembelajaran langsung tidak sama dengan metode
ceramah, tetapi ceramah dan resitasi (mengecek
pemahaman dengan tanya jawab) berhubungan erat
dengan model pembelajaran langsung. Guru berperan
sebagai penyampai informasi, dan dalam hal ini guru
seyogyanya menggunakan berbagai media yang sesuai,
misalnya film, tape recorder, gambar, peragaan, dan
sebagainya.
Pembelajaran langsung memiliki pola urutan kegiatan
yang sistematis untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang
harus dilakukan oleh guru atau peserta didik, agar
Kelebihan model pembelajaran langsung:
1. Relatif banyak materi yang dapat tersampaikan.
2. Untuk hal-hal yang sifatnya prosedural, model ini
akan relatif mudah diikuti.
Kekurangan/kelemahan model pembelajaran langsung
adalah jika terlalu dominan pada ceramah, maka peserta
didik merasa cepat bosan. Pembelajaran langsung akan
terlaksana dengan baik apabila guru mempersiapkan materi
yang akan disampaikan dengan baik pula dan sistematis,
sehingga tidak membuat peserta didik cepat bosan dengan
materi yang dipelajari.
B. Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran
dengan menggunakan model pengelompokan/tim kecil,
yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai
latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras,
atau suku yang berbeda (heterogen). Sistem penilaian
dilakukan terhadap kelompok. Setiap kelompok akan
memperoleh penghargaan, jika kelompok mampu
menunjukkan prestasi yang di persyaratkan. Dengan
demikian, setiap anggota kelompok akan mempunyai
ketergantungan positif. Ketergantungan semacam itulah
yang selanjutnya akan memunculkan tanggung jawab
keberhasilan kelompok, sehingga setiap individu akan
memiliki kesempatan yang sama untuk memberikan
kontribusi demi keberhasilan kelompok.
Dari pendapat tersebut, jelas bahwa pembelajaran
kooperatif menekankan peserta didik pada perilaku
bersama. Bekerja sama bertujuan untuk saling membantu
satu sama lain, menghormati pendapat orang lain, dan
selalu bekerja sama untuk menambah pengetahuannya.
C. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah
model pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual
sehingga merangsang peserta didik belajar mencaritemukan
pengetahuan. Dalam pelaksanaannya di dalam kelas,
peserta didik bekerja dalam sebuah tim untuk memecahkan
masalah dalam dunia nyata.
D. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
Pembelajaran Berbasis Proyek/Project Based Learning
merupakan sebuah model pembelajaran yang menggunakan
proyek atau kegiatan sebagai media. Pada model
pembelajaran ini peserta didik melakukan eksplorasi,
penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk
menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
Langkah-langkah pembelajarannya diawali dari masalah yang
question), kemudian peserta didik mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan
pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata. Pada saat
pertanyaan itu terjawab maka secara langsung peserta didik
dapat menemukan berbagai elemen utama dan prinsip
dalam materi kajiannya.
E. Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)
Model pembelajaran ini mengubah paradigma
pembelajaran yang berorientsi pada guru (teacher oriented)
menjadi pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik
(student oriented). Dalam pelaksanaannya guru hanya
berperan sebagai pengarah atau pembimbing terhadap
aktivitas peserta didik. Guru seluas-luasnya memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk menjadi seorang
problem solver, scientis dsb. Peserta didik dituntut untuk
melakukan berbagai kegiatan menghimpun informasi,
membandingkan, mengkategorikan, menganalisis,
mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan hingga
BAB III
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
Di dalam kurikulum 2013 terdapat istilah Kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar (KI-KD). Jika kita melihat pada
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), bahwa
kedalaman muatan kurikulum dituangkan dalam
kompetensi yang terdiri atas standar kompetensi dan
kompetensi dasar pada setiap tingkat dan/atau semester.
Standar kompetensi merupakan penjabaran dari Standar
Kompetensi Lulusan (SKL). SKL secara keseluruhan terdiri
atas SKL satuan pendidikan, standar kompetensi kelompok
mata pelajaran, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi
Dasar (KD) mata pelajaran. Kompetensi Dasar merupakan
sejumlah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik
dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk
menyusun indikator kompetensi. Pada kurikulum 2013,
istilah SK-KD digantikan menjadi Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar (KI-KD).
Kompetensi Inti merupakan operasionalisasi dari
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dalam bentuk kualitas
yang harus dimiliki peserta didik yang telah menyelesaikan
pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang
pendidikan tertentu.
Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi
pengorganisasi vertikal kompetensi dasar adalah keterkaitan
antara konten kompetensi dasar pada satu kelas atau
jenjang pendidikan ke kelas/jenjang di atasnya sehingga
memenuhi prinsip belajar yang berkesinambungan pada
konten yang dipelajari peserta didik. Adapun fungsi
Kompetensi Inti sebagai pengorganisasi horizontal adalah
keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu mata
pelajaran dengan mata pelajaran yang berbeda dalam satu
pertemuan mingguan pada kelas yang sama sehingga terjadi
proses saling memperkuat.
Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok,
yakni: Kompetensi Inti 1 berkenaan dengan sikap
keagamaan atau spiritual; Kompetensi Inti 2 berkenaan
dengan sikap sosial; Kompetensi 3 berkenaan dengan
pengetahuan; dan Kompetensi 4 berkenaan dengan
penerapan pengetahuan atau keterampilan. Keempat
kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan
harus dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran
secara integratif.
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata
pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari
Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau
kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan
ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI-KD) 1 dan 2
yang berkenaan dengan sikap keagamaan/spiritual dan
sosial dikembangkan secara tidak langsung (indirect
teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang KI-KD 3 dan 4 yakni berkenaan dengan pengetahuan dan
penerapan pengetahuan atau keterampilan.
Secara keseluruhan KI-KD mata pelajaran Bahasa
Inggris untuk SMALB Tunanetra Kelas X terdiri dari:
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran
1.1 Mensyukuri kesempatan
dapat mempelajari Bahasa
Inggris sebagai bahasa
pengantar komunikasi
internasional yang
diwujudkan dalam semangat
belajar.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
2.1 Mengembangkan perilaku
santun dan peduli dalam
melaksanakan komunikasi
antar pribadi dengan guru
dan teman.
2.2 Mengembangkan perilaku
dan pro-aktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sesuai dengan kemampuan anak berkebutuhan khusus
dan bertanggung jawab
dalam melaksanakan
komunikasi transaksional
dengan guru dan teman.
2.3 Mengembangkan perilaku
tanggung jawab, peduli,
kerjasama, dan cinta damai,
dalam melaksanakan prosedural sesuai dengan
kemampuan anak berkebutuhan
3.1. Memahami fungsi sosial,
struktur teks,dan unsur
kebahasaan pada teks
pemaparan jati diri, sesuai
dengan konteks
penggunaannya.
3.2. Memahami fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur
kebahasaan dari teks
ingintahuanya tentang ilmu
pengetahuan,tekno logi, seni, budaya, dan humaniora bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
bersejarah terkenal, sesuai
dengan konteks
penggunaannya.
3.3. Memahami fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur
kebahasaan pada
ungkapan perhatian (care),
serta responnya, sesuai
dengan konteks
penggunaannya.
3.4. Menganalisis fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur
kebahasaan dari teks
pemberitahuan
(announcement), sesuai dengan konteks
penggunaannya.
3.5. Memahami fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur
kebahasaan dari ungkapan
ucapan selamat , serta
responnya, sesuai dengan
konteks penggunaannya.
3.6 Memahami fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur
kebahasaan pada
tindakan/kejadian yang
dilakukan/terjadi di waktu
lampau sesuai dengan
konteks penggunaannya.
3.7 Memahami fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur
kebahasaan dari teks recount
tentang pengalaman,
kejadian, dan peristiwa,
sederhana, sesuai dengan
konteks penggunaannya.
3.8 Memahami fungsi sosial dan
unsur kebahasaan dalam
lagu sederhana.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan kemampuan anak berkebutuhan khusus terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
4.1. Menjelaskan makna
pemaparan jati diri lisandan
tulis ;Menyusun teks lisan
dan tulis untuk
memaparkan, menanyakan,
dan merespon pemaparan
jati diri, dengan
memperhatikanfungsi sosial,
struktur teks, dan unsur
kebahasaan yang benar dan
sesuai kaidah keilmuan.
teks deskriptif, lisan dan
tulis, sederhana, tentang
orang, tempat wisata, dan
bangunan bersejarah
terkenal; Menyusun teks
deskriptif tulis sederhana
tentang orang, tempat
wisata, dan bangunan
bersejarahterkenal, dengan
memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur
kebahasaan yang benar dan
sesuai konteks
4.3 Menyusun teks lisan dan
tulis untuk mengucapkan
dan merespon ungkapan
perhatian (care), dengan
memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur
kebahasaan yang benar dan
sesuai konteks.
4.4 Menjelaskan makna
pemberitahuan
(announcement); Menyusun
teks tulis pemberitahuan
(announcement), sangat
dengan memperhatikan
fungsi sosial, struktur teks,
dan unsur kebahasaan yang
benar dan sesuai konteks.
4.5 Menyusun teks lisan dan
tulis untuk mengucapkan
dan merespon ucapan
selamat , dengan
memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur
kebahasaan yang benar dan
sesuai konteks.
4.6 Menyusun teks lisan dan
tulis untuk menyatakan dan
menanyakan tentang
tindakan/kejadian yang
dilakukan/terjadi di waktu
lampau dengan
memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur
kebahasaan, yang benar dan
sesuai konteks.
4.7 Menyusun teks recount lisan
dan tulis, sederhana, tentang
dan unsur kebahasaan yang
benar dan sesuai konteks
4.8 Menceritakan makna lagu
sederhana.
Berdasarkan tabel KI dan KD di atas, mata
pelajaran Bahasa Inggris memiliki 4 Kompetensi Inti (KI).
Empat Kompetensi Inti terdiri dari 16 Kompetensi Dasar.
KI dan KD tersebut merupakan bahan kajian yang akan
ditransformasikan dalam kegiatan pembelajaran selama
satu tahun yang terurai dalam 34-38 minggu efektif dan
terbagi menjadi 2 semester. Jika sekolah menentukan
minggu efektif sebanyak 36 minggu misalnya, dan setiap
semester memiliki jumlah minggu yang sama maka setiap
semester memiliki 18 minggu efektif. Adapun jumlah jam
pelajaran Bahasa Inggris di SMALB Tunanetra adalah 2
jam pelajaran setiap minggunya dan setiap jam pelajaran
adalah 40 menit. Dengan demikian dalam satu semester
memiliki waktu sebanyak:
Waktu tersebut merupakan alokasi waktu untuk
kegiatan pembelajaran peserta didik dengan Buku Siswa
yang terdiri dari 7 Bab, yakni:
Bab I : Personal Information
Bab II : Describing People and Places
Bab III : Showing Attention
Bab IV : Announcement
Bab V : Congratulation!
Bab VI : Talking About the Past
Bab VII : Telling Past Events
Sebagai acuan, guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris
di SMALB Tunanetra dapat menggunakan tabel berikut
untuk merencanakan pelaksanakan pembelajarannya
dalam satu semester.
Tabel 1: Penggunaan Buku Siswa
Bab
Pertemuan Minggu Ke
1-2 3-4 5-7 8-10 11-12 13-14 15-16 17-18
I
II
III
IV
V
VI
Catatan:
a. Setiap guru menyesuaikan alokasi waktu dengan
kemampuan peserta didik.
b. Bagi peserta didik yang sebagian besar memerlukan
pengulangan maka dilaksanakan kegiatan remedial
c. Bagi peserta didik yang sebagian besar telah mencapai
target pembelajaran maka dapat dilaksanakan
kegiatan pengayaan.
A. Kegiatan Pembelajaran:
Mengamati (Observing).
a. Peserta didik membaca/mendengarkan contoh-contoh
teks yang sedang dipelajari dari berbagai sumber,
langsung dan/atau rekaman, dengan memperhatikan
fungsi sosial, struktur teks, unsur kebahasaan,
maupun format penyampaian/penulisannya.
b. Peserta didik menirukan/menyalin/meneladani
contoh-contoh secara terbimbing.
Menanyakan (Questioning)
a. Dengan pertanyaan pengarah dari guru, peserta didik
menanyakan tentang fungsi sosial, ungkapan dan
struktur teks, unsur kebahasaan, serta format
penulisan yang digunakan dalam teks yang sedang
dipelajari.
b. Peserta didik memperoleh pengetahuan tambahan
unsur kebahasaan, serta format penulisan/
penyampaian dari berbagai sumber, termasuk dari
guru.
Bereksplorasi/bereksperimen (Exploring)
Membaca/mendengar/menonton contoh-contoh lain dari
teks yang dipelajari dari berbagai sumber, termasuk buku
teks, buku panduan, dengan memperhatikan fungsi sosial,
ungkapan dan struktur teks, unsur kebahasaan,serta
format penulisan dari jenis teks yang sedang dipelajari.
Mengasosiasi/menganalisis (Associating)
a. Dalam kerja kelompok terbimbing peserta didik
mempelajari teks untuk dapat menyebutkan fungsi
sosial, ungkapan dan struktur teks, unsur kebahasaan,
serta format penulisan dari jenis teks yang sedang
dipelajari.
b. Peserta didik memperoleh balikan (feedback) dari guru
dan teman tentang setiap hal yang disampaikan dalam
kerja kelompok.
Berkomunikasi (Communicating)
a. Peserta didik membaca/menyimak/mempresentasikan/
memperagakan/mempublikasikan/
b. Peserta didik memperoleh balikan dari guru dan teman
tentang karya yang dihasilkan/pesan yang ditangkap
dan disampaikan, dan lain-lain.
c. Peserta didik mengungkapkan hal-hal yang sulit dan
mudah dipelajari dan strategi yang sudah atau akan
dilakukan untuk mengatasinya.
B. Format Model Penilaian
Kriteria Penilaian
a. Tingkat ketercapaian fungsi sosial penggunaan teks.
b. Tingkat kelengkapan dan keruntutan struktur teks.
c. Tingkat ketepatan unsur kebahasaan: tata bahasa,
kosa kata, ucapan, tekanan kata, intonasi, ejaan, dan
tulisan Braille.
d. Tingkat kesesuaian format penulisan/penyampaian.
Cara Penilaian
Unjuk kerja
1. Sasaran: keterampilan menggunakan bahasa Inggris
secara produktif, seperti: memajang tulisan, presentasi,
membacakan, dan sebagainya secara bermakna dan
otentik atau mendekati otentik.
2. Peserta didik memperagakan proses berpikir tingkat
tinggi dan mandiri.
3. Penilaian bukan hanya pada produk tetapi juga pada
proses.
5. Dapat diintegrasikan dengan penilaian observasi,
evaluasi diri dan evaluasi sejawat.
Pengamatan
1. Sasaran: tindakan peserta didik belajar melakukan
tindakan komunikatif (berbicara, menyimak, membaca,
menulis) secara wajar, tidak disengaja untuk penilaian.
2. Peserta didik menyadari dituntut untuk bertindak terbaik
tetapi tidak menyadari jika dinilai.
3. Meliputi tindakan verbal dan nonverbal, di dalam
maupun di luar kelas.
4. Bukan penilaian formal seperti tes, tetapi untuk tujuan
memberi balikan.
5. Balikan diberikan secara langsung maupun tidak
langsung.
6. Jumlah peserta didik yang akan diamati pada setiap kali
pengamatan perlu ditentukan.
7. Penilaian diarahkan pada salah satu atau lebih dari
ketiga unsur teks.
Portofolio
1. Sasaran: menilai ketekunan, minat, kemajuan, dan
keberhasilan dalam belajar melakukan banyak kegiatan
dengan bahasa Inggris.
kerja, outline proyek, jurnal, buku harian, dan
sebagainya.
3. Kumpulan karya peserta didik yang mencerminkan hasil
atau capaian belajar, antara lain teks yang disalin,
diringkas, dibuat sendiri, yang telah dibaca, foto, video,
clipping, dan sebagainya.
4. Kumpulan hasil tes, ujian, nilai, dan latihan.
5. Catatan atau rekaman evaluasi diri dan evaluasi sejawat
yang berupa komentar, checklist, dan penilaian.
C. Rincian Aspek Penilaian
1. Penilaian dari Aspek Pengetahuan (knowledge)
a. Kosa kata (vocabulary)
5 = Hampir sempurna
4 = Ada kesalahan tapi tidak mengganggu makna
3 = Ada kesalahan dan mengganggu makna
2 = Banyak kesalahan dan menganggu makna
1 = Terlalu banyak kesalahan sehingga sulit dipahami.
b. Kelancaran (fluency)
5 = Sangat lancar
4 = Lancar
3 = Cukup lancar
2 = Kurang lancar
1 = Tidak lancar
c. Ketelitian (accuracy)
5 = Sangat teliti
3 = Cukup teliti
2 = Kurang teliti
1 = Tidak teliti
d. Pengucapan (pronunciation)
5 = Hampir sempurna
4 = Ada kesalahan tapi tidak mengganggu makna
3 = Ada beberapa kesalahan dan mengganggu makna
2 = Banyak kesalahan dan mengganggu makna
1 = Terlalu banyak kesalahan sehingga sulit untuk
dipahami
e. Intonasi (intonation)
5 = Hampir sempurna
4 = Ada beberapa kesalahan tapi tidak mengganggu
makna
3 = Ada beberapa kesalahan dan mengganggu makna
2 = Banyak kesalahan dan mengganggu makna
1 = Terlalu banyak kesalahan sehingga sulit dipahami
f. Pemahaman (understanding)
5 = Sangat memahami
4 = Memahami
3 = Cukup memahami
2 = Kurang memahami
1 = Tidak memahami
2 = Kurang variatif dan tepat
1 = Tidak variatif dan tepat
2. Penilaian dari Segi Sikap (attitude)
a. Rasa hormat (respect)
5 = Tidak pernah menunjukkan sikap tidak hormat
4 = Pernah menunjukkan sikap tidak hormat
3 = Beberapa kali menunjukkan sikap tidak hormat
2 = Sering menunjukkan sikap tidak hormat
1 = Sangat sering menunjukkan tidak hormat
b. Jujur (honest)
5 = Tidak pernah menunjukkan sikap tidak jujur
4 = Pernah menunjukkan sikap tidak jujur
3 = Beberapa kali menunjukkan sikap tidak jujur
2 = Sering menunjukkan sikap tidak jujur
1 = Sangat sering menunjukkan sikap tidak jujur
c. Peduli (care)
5 = Tidak pernah menunjukkan sikap tidak peduli
4 = Pernah menunjukkan sikap tidak peduli
3 = Beberapa kali menunjukkan sikap tidak peduli
2 = Sering menunjukkan sikap tidak peduli
1 = Sangat sering menunjukkan sikap tidak peduli
d. Berani (brave)
5 = Tidak pernah menunjukkan sikap tidak berani
4 = Pernah menunjukkan sikap tidak berani
2 = Sering menunjukkan sikap tidak berani
1 = Sangat sering menunjukkan sikap tidak berani
e. Percaya diri (confidence)
5 = Tidak pernah menunjukkan sikap tidak percaya diri
4 = Pernah menunjukkan sikap tidak percaya diri
3 = Beberapa kali menunjukkan sikap tidak percaya diri
2 = Sering menunjukkan sikap tidak percaya diri
1 = Sangat sering menunjukkan sikap tidak percaya diri
f. Berkomunikasi baik (communicative)
5 = Tidak pernah menunjukkan sikap tidak komunikatif
4 = Pernah menunjukkan sikap tidak komunikatif
3 = Beberapa kali menunjukkan sikap tidak komunikatif
4 = Sering menunjukkan sikap tidak komunikatif
5 = Sangat sering menunjukkan sikap tidak komunikatif
g. Peduli sosial (social awareness)
5 = Tidak pernah menunjukkan sikap tidak peduli sosial
4 = Pernah menunjukkan sikap tidak peduli sosial
3 = Beberapa kali menunjukkan sikap tidak peduli sosial
2 = Sering menunjukkan sikap tidak peduli sosial
1 = Sangat sering menunjukkan sikap tidak peduli sosial
h. Ingin tahu (curiosity)
5 = Tidak pernah menunjukkan sikap tidak ingin tahu
4 = Pernah menunjukkan sikap tidak ingin tahu
3. Penilaian dari segi tingkah laku (action)
a. Kerja sama (team work)
5 = selalu bekerja sama
4 = sering bekerja sama
3 = beberapa kali melakukan kerja sama
2 = pernah bekerja sama
1 = tidak pernah bekerja sama
b. Melakukan tindak komunikasi yang tepat
(communicative action)
5 = Selalu melakukan kegiatan komunikasi yang tepat
4 = Sering melakukan kegiatan komunikasi yang tepat
3 = Beberapa kali melakukan kegiatan komunikasi yang
tepat
2 = Pernah melakukan kegiatan komunikasi yang tepat
1 = Tidak pernah melakukan kegiatan komunikasi yang
tepat
Contoh Format Penilaian
Format Penilaian Individu
Nama Kegiatan : __________________________
Tanggal Pelaksanaan : __________________________
Nama : __________________________
NO ASPEK YANG DINILAI NILAI
Knowledge
1. Kosa kata (vocabulary)
2. Kelancaran (fluency)
3. Ketelitian (accuracy)
4. Pengucapan (pronunciation)
5. Intonasi (intonation)
6. Pemahaman (understanding)
7. Pilihan kata (diction)
Attitude
1. Rasa hormat (respect)
2. Jujur (honest)
3. Peduli (care)
4. Berani (brave)
5. Percaya diri (confidence)
6. Berkomunikasi baik
(communicative)
7. Peduli sosial (social awareness)
8. Ingin tahu (curiosity )
Action
1. Kerja sama (team work)
2. Melakukan tindak komunikasi
(communicative action)
BAB I
Personal Information
Pendahuluan
Dalam Bab ini peserta didik akan belajar menguasai
pemaparan tentang jati diri baik dari analisis fungsi sosial,
struktur teks unsur kebahasaan sesuai dengan konteks
penggunaannya.
Materi dan kegiatan pembelajaran
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya sesuai dengan kemampuan anak
berkebutuhan khusus.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif, dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sesuai dengan kemampuan anak
berkebutuhan khusus
Kompetensi Inti
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
sesuai dengan kemampuan anak berkebutuhan
khusus berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret
dan ranah abstrak sesuai dengan kemampuan anak
berkebutuhan khusus terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.
Kompetensi Dasar Materi Pokok
2.1.Mengembangkan perilaku santun dan peduli dalam melaksanakan komunikasi interpersonal dengan
guru dan teman.
2.2.Mengembangkan perilaku jujur disiplin, percaya diri, danbertanggung jawab dalam melaksanakan komunikasi transaksional dengan guru dan teman. 2.3.Mengembangkan
Perilaku tanggung jawab, peduli , kerjasama, dan cinta damai, dalam
melaksanakan komunikasi fungsional
3.1.Menjelaskan makna pemaparan jati diri lisan dan tulis; Menyusun teks lisan dan tulis untuk memaparkan,
menanyakan, dan
merespon pemaparan jati diri, dengan
memperhatikan fungsi
Fungsi sosial
Menjalin hubungan
interpersonal yang
baik dengan guru,
murid-murid, dan
sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
Struktur teks :
Hello, my name is
Radito Putra.
You can call me Dito.
dst...
Unsur Kebahasaan :
Ucapan, tekanan
kata, intonasi, ejaan,
tandabaca, dan
tulisan Braille yang
jelas dan rapi Topik :
Perkenalan diri
sendiri, nama dan
tempat tinggal ,
pekerjaan , dll.
Tujuan Pembelajaran
Di akhir pembelajaran peserta didik dapat:
1. Menjalin hubungan interpersonal yang baik dengan
guru, murid-murid, dan orang lain.
2. Menemukan informasi tertentu tentang informasi
pribadi.
3. Melafalkan kalimat dengan baik dan berterima.
Activity 1
a. Pertama-tama guru menjelaskan kepada peserta didik
bahwa mereka akan mempelajari tentang "Personal
Information" atau pemaparan jati diri.
b. Guru menjelaskan kepada peserta didik bahwa ada
contoh dialog antara Doni dan Anita di hari pertama
sekolah. Mereka saling memperkenalkan diri.
c. Guru memperagakan dialog antara Doni dan Anita
sebagaimana layaknya seorang dalang.
(* Catatan: Guru juga dapat merekamnya dengan tape
recorder atau alat perekam lainnya, kemudian
memperdengarkan kepada peserta didik).
d. Peserta didik diminta untuk
mendengarkan/menyimak dialog yang sedang
diperdengarkan/diperagakan oleh guru.
e. Dialog antara Doni dan Anita yang didengar oleh
peserta didik:
Doni : Hi! I’m Doni.
Anita : Hello, Doni. I’m Anita. How are you?
Doni : I am fine, thank you.
Anita : What class are you in?
Doni : I’m in class X A. What about you?
Anita : X B.
Doni : Where are you from?
Anita : I am from Surabaya. And you?
Anita : I live at 5 Kenanga Street. I’m sorry but I have
to go to my classroom. Nice to meet you, Doni.
Doni : Nice to meet you, too.
f. Guru menanyakan kepada semua peserta didik
tentang isi dialog yang baru saja didengar. Apabila
peserta didik belum dapat menjawab, guru boleh
mengulang peragaan dialog tersebut.
g. Guru meminta peserta didik untuk membaca
pertanyaan-pertanyaan tentang dialog yang sudah
disediakan.
h. Berikut 5 pertanyaan dan jawabannya:
No. Pertanyaan Jawaban
a. Do Doni and Anita know each other?
No, they don’t.
b. How many people are there in the dialogue?
There are two people.
c. What class is Doni in? Doni is in class X A d. Where is Anita from? Anita is from Surabaya e. Where does Doni live? Doni lives at 10
Diponegoro Street.
j. Guru memeriksa jawaban peserta didik satu persatu
Activity 2
a. Guru meminta peserta didik untuk membaca
pertanyaan-pertanyaan yang tersedia.
b. Guru memperagakan kembali dialog antara Doni dan
Anita.
c. Peserta didik mendiskusikan pertanyaan.
d. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi dan guru
memberikan umpan balik.
* Catatan: Guru menstimulasi siswa untuk mengajukan pertanyaan terkait dengan teks.
Activity 3
1. Peserta didik dan guru mendiskusikan tentang
kegiatan perkenalan diri :
Pertanyaan:
a. Why do we need to introduce ourselves to others?
b. Do you know any other ways of introducing
ourselves?
c. What kind of information do people talk about in
introduction?
2. Peserta didik diberikan motivasi untuk bertanya
tentang kegiatan perkenalan diri di luar yang sudah
PENGAYAAN
a. Pada kegiatan ini, peserta didik dan guru akan
mendiskusikan tentang perbedaan dalam perkenalan
diri di negara Inggris dengan di Indonesia.
b. Peserta didik diminta untuk membaca dialog pada
tabel tentang perbedaan kebiasaan perkenalan diri di
Inggris dengan di Indonesia.
English Indonesian
c. Peserta didik ditugaskan untuk menyebutkan
perbedaan dalam perkenalan diri di budaya Barat
(Inggris) dengan budaya di Indonesia.
d. Guru memberikan penjelasan tentang perbedaan
dalam perkenalan diri di Inggris dengan di Indonesia.
Sapaan di Inggris menyebutkan nama keluarga
seperti: Jonathan Brown disapa: hello, Mr. Brown.
Activity 4
Study the following expressions.
1. Pada aktivitas 4 ini, peserta didik ditugaskan untuk
mempelajari ungkapan-ungkapan yang biasa digunakan
untuk memperkenalkan diri yang ada hubungannya
dengan informasi pribadi. Di antaranya adalah :
Ungkapan-ungkapan yang biasa digunakan untuk
memperkenalkan diri:
Name
Informal Expressions:
A : Hi. I’m Bagus. What’s your name?
B : Hi. I’m Betty Siregar, but everyone calls me Butet.
Formal Expressions:
A : Let me introduce myself. My name is Chika Putri.
B : Pleased to meet you. I’m Rahmi Notonegoro.
Occupation
A : What do you do?
B : I am a student at SMALB
Place of origin
A : Where are you from?
B : I am from Jakarta.
Address
A : Where do you live?
Family
Question Word Functions Examples
What asking about something
What is your
name?
Where asking about places or positions
Which asking about choices Which one is your mother?
How Asking about the way
to do something
How do you
* To ask somebody’s age you can say " How old are
you?"
Biasanya orang Inggris tidak menanyakan tentang
usia, status pernikahan, besarnya penghasilan
seseorang.
PENGAYAAN
Pronouns
Subject Pronouns
Object Pronouns
Possesive Adjectives
Possesive Pronoun.
I Me My Mine
He Him His His
She Her Her Hers
It It Its
You You Your Yours
We Us Our Ours
They Them Their Theirs
Examples:
I live in Surabaya.
I met him in the canteen.
This is my English book.
Activity 5
Choose the correct word.
a. They’re my classmates. ( They/Them/Their) names are
Rico, Tio and Randy.
b. Please call ( my/me/I) Jeny.
c. That’s is Mrs. Anin. ( She/He/It) is my English teacher.
d. What is ( you/your/yours ) last name?
e. We live in the boarding house. (Our/Ours/We) room’s
number is 218.
Rising and Falling Intonation ( Intonasi naik dan turun )
1. Pada kegiatan ini, peserta didik akan mempraktekkan
pengucapan kalimat dengan intonasi yang benar.
Intonasi naik digunakan untuk pertanyaan interogative
(yes-no question ).
Example:
Are you Siska?
Intonasi turun digunakan untuk pernyataan-pernyataan
dan kalimat tanya ( WH- question )
Examples:
2. Peserta didik memperhatikan ketika guru memberikan
contoh cara mengucapkan intonasi naik dan turun
(rising and falling).
3. Peserta didik berlatih mengucapkan kalimat dengan
intonasi yang benar.
4. Peserta didik mengidentifikasi intonasi naik dan turun
dan mempraktikkannya.
State whether these sentences have rising or falling
intonation and practice them with your friends.
1. What is your name?
2. When were you born?
3. Where do you live?
4. Are you a student?
5. Do you like cooking?
Activity 6
1. Setelah mempelajari bahasan asking information,
peserta didik diminta untuk melengkapi kalimat
dengan WH-Questions.
2. Berikut adalah kunci jawaban pada Activity 6:
a. A : What is your name?
B : My name is Jonathan Frisy.
b. A : Where do you live?
c. A : When were you born?
B : I was born on December 1st .
d. A : How old are you?
B : I am 16 years old.
e. A : Who is he?
B : He is my brother.
Activity 7
1. Peserta didik diminta berpasangan untuk mengerjakan
dan mencocokkan pertanyaan di kolom A dengan
jawaban di kolom B.
2. Berikut adalah kunci jawaban dari Activity 7 :
A B
a. Hello, my name is Rika
Ramadani. Just call me Riri.
(a) Nice to meet you, Riri. I’m
Jessica Warrau.
b. Excuse me, what’s your first
name again?
(c) Well, everyone call me
Chika.
c. What do people call you? (d) Oh, It’s W-A-R-R-A-U.
d. How do you spell your last
name?
(e) I’m from Bali.
Activity 8
1.Pada kegiatan ini, peserta didik diberikan tugas untuk
mewawancarai salah seorang teman sekelasnya dengan
menanyakannya sesuai daftar pertanyaan berikut dan ditulis
di buku catatan masing-masing:
Name : . . .
(Pertanyaanya dengan : What is your name ?)
Date of birth : . . .
(Pertanyaanya dengan : When were you born ?)
Place of birth : . . .
(Pertanyaanya dengan : Where were you born ?)
Address : . . .
(Pertanyaanya dengan : Where do you live )
Sister(s)’s name : . . .
(Pertanyaanya dengan : What is your sister’s name ?)
Brother(s)’s name : . . . ....
(Pertanyaanya dengan : What is your brother’s name ?)
Hobby : . . .
2. Setelah selesai mewawancarai salah seorang teman
sekelasnya, peserta didik diminta mengisi form yang telah
disediakan.
Berikut adalah contoh cara melaporkan hasil wawancara
pada activity 8.
I spoke to . . . She/He was born on . . . She/He lives in . . . His/her sister’s name is . . . His/her brother’s name is . . . She/He likes . . .
EVALUASI
Berikut ini adalah kunci dari soal evaluasi:
Occupation : I work in Sehat Hospital
Hobby : I like playing chess
Family : I have two sisters
Address : I live at Jl. Merbabu V No.7
Solo
Name : My name is Ryan
Bernanda
Place of Origin : I am from Semarang
Nationality : I am Indonesian
Birth : I was born on the 22nd of
PROJECT.
1. Untuk penilaian Otentik, guru menugaskan kepada
semua peserta didik untuk mengerjakan Project
secara bersama.
2. Tugas Projectnya adalah mewawancarai semua guru
yang ada di sekolah dengan memakai bahasa Inggris.
3. Setelah masing-masing peserta didik mewawancarai
semua guru, peserta didik membuat laporan secara
tertulis secara bersama-sama dan diserahkan kepada
guru.
4. Peserta didik mempresentasikan hasil laporannya
secara bergantian di depan kelas.
Self Reflection (Refleksi Diri)
Setelah selesai mempelajari bab ini peserta didik dapat:
No. Ketrampilan Ya Tidak
1. Menjalin hubungan interpersonal
yang baik dengan guru,
murid-murid, dan orang lain.
2. Menemukan informasi tertentu
tentang informasi pribadi.
3. Melafalkan kalimat dengan baik
dan berterima.
4. Melakukan percakapan sederhana
yang terkait dengan informasi
5. Menyusun teks sederhana tentang
profil seseorang.
Vocabulary List :
Address : Alamat
Born : Lahir (dilahirkan)
Date of birth : Tanggal lahir
Introduce : Memperkenalkan
Nationality : Kebangsaan
Occupation : Pekerjaan
Place of birth : Tempat lahir
BAB II
Describing People and Places
Pendahuluan
Pada Bab ini peserta didik akan belajar menguasai teks
lisan dan tulis deskriptif sederhana tentang orang,tempat
wisata, dan bangunan bersejarah terkenal
Materi dan kegiatan pembelajaran
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya sesuai dengan kemampuan anak
berkebutuhan khusus.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif, dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sesuai dengan kemampuan anak
berkebutuhan khusus
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
sesuai dengan kemampuan anak berkebutuhan
pengetahuan,teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret
dan ranah abstrak sesuai dengan kemampuan anak
berkebutuhan khusus terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.
Kompetensi Dasar Materi Pokok
1.1 Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar komunikasi internasional yang diwujudkan dalam semangat belajar. 2.1.Mengembangkan
komunikasi guru dan teman. 2.3. Mengembangkan
Perilaku tanggung jawab, peduli , kerjasama,dan cinta damai, dalam
melaksanakan
komunikasi fungsional 3.2.Memahami fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
(1)Penyebutan nama
orang, tempat wisata,
4.2.Menjelaskan makna dalam sosial, struktur teks, danunsurkebahasaan yang benar dan sesuai konteks
bersejarah terkenal dan
nama bagian-bagiannya
yang dipilih untuk
dideskripsikan
(2)Penyebutan sifat orang,
tempat wisata, dan
bangunan bersejarah
terkenal dan bagiannya,
dan
Unsur Kebahasaan :
(1)Ucapan, tekanan kata,
intonasi, ketika
mempresentasikan
secara lisan.
(2)Ejaan dan tulisan
Braille yang jelas dan
rapi
Topik :
Keteladanan tentang
perilaku toleran,
nasionalisme dan percaya
Tujuan pembelajaran
Di akhir Bab ini peserta didik akan dapat:
1. Memperkenalkan, mengidentifikasi, menunjukkan
kekaguman, atau mempromosikan seseorang atau
sesuatu.
2. Mengidentifikasi fungsi soaial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan dari teks deskriptif tentang orang dan
tempat
3. Mendengarkan untuk menemukan informasi tertentu
dalam sebuah teks deskriptif tentang orang dan tempat
4. Membuat teks deskriptif tentang seseorang dan tempat
secara lisan dan tertulis
A. DESCRIBING PEOPLE
Activity 1
1. Peserta didik diminta untuk mendengarkan monolog
dengan judul “ My Uncle “ yang dibacakan oleh guru.
2. Peserta didik mendengarkan monolog yang dibacakan
oleh guru sambil memegang buku peserta didik
masing-masing
3. Peserta didik diminta untuk mengisi teks yang belum
lengkap isiannya sambil mendengarkan monolog guru.
4. Berikut adalah monolog lengkap yang dibacakan
My Uncle
Let me tell you about my uncle. His name is Arif.
He is about forty five years old. He is about 175 cm. He
has an oval face and black curly hair. He is a teacher
of a senior high school. He teaches English He likes
reading very much. He has a lot of books.
My uncle often help me when I find problem in
doing my homework. He also often buys me books. I
love him very much.
5. Peserta didik dibimbing guru mencocokkan jawaban
yang benar dari isian yang belum lengkap.
Activity 2
1. Peserta didik diminta untuk mendengarkan monolog
sekali lagi dan diminta untuk memahami isi monolog.
2. Setelah peserta didik semua paham, peserta didik
diminta untuk menjawab 5 pertanyaan dari isi
monolog secara tertulis.
a. What is the text about?
c. What does Arif look like?
He is about 175 cm. He has an oval face and
black curly hair.
d. Why does the writer tell about his uncle?
Because he/she loves him.
e. What does the writer like about his uncle?
The writer’s uncle likes to help him/her with
his/her home work and his /her uncle loves to
buy him books.
3. Guru memberikan reward kepada peserta didik yang
menjawab dengan benar, dan memberikan motivasi
kepada peserta didik yang belum menjawab secara
benar.
Activity 3
Peserta didik berdiskusi dengan bimbingan dan arahan guru
tentang tujuan mendeskripsikan seseorang.
Untuk memancing peserta didik bertanya, guru memberikan
pertanyaan :
Have you ever told a person that you like most?
What did you describe?
PENGAYAAN
1. Peserta didik ditunjukkan 2 kalimat yang berbahasa
Inggris dan berbahasa indonesia:
English Indonesian
Dina has long hair. Dina mempunyai
rambut panjang.
2. Dari 2 kalimat di atas, peserta didik dimintakan
pendapat mengenai kalimat tersebut.
3. Peserta didik diminta membandingkan dimana letak
perbedaannya.
4. Guru memberikan penjelasan mengenai perbedaan
susunan kata antara : long hair dan rambut panjang.
Dalam Bahasa Inggris : Kata sifat (yang menerangkan)
mendahului kata benda.
Dalam Bahasa Indonesia : Kata benda mendahului
NOUN PHRASE
A noun phrase is a phrase or a group with a noun as
the center or head. It consists of a noun and
describing words. Examples:
1. A handsome boy
2. A fat girl
The describing words sometimes consist of more than
one word, for example: long straight hair. The right
arrangement of the describing words is:
Adjective
Noun Determiner Measurement Shape Color
long Straight hair
big Green eyes
Look at the example. Rewrite the sentences following the example.
Anita’s hair is long and curly
= Anita has long curly hair.
a. Budi’s face is round
b. Dina’s eyes are big.
=...
c. Mr. Andi’s nose is big.
=...
d. Caca’s eyes are small and brown.
=...
e. Lita’s hair is short, wavy, and black.
=...
Activity 4
1. Guru memperkenalkan kata-kata tentang anggota
tubuh dalam bahasa Inggris dan artinya.
2. Peserta didik diminta untuk berdiri dan konsentrasi
dengan apa yang akan didengarkan dan diperintahkan
oleh guru.
3. Peserta didik menyentuh anggota badan satu persatu
yang di ucapkan oleh guru.
4. Nama-nama anggota tubuh yang disebutkan oleh guru
dan diikuti oleh peserta didik untuk disentuh adalah :
1. Head
2. Hair
3. Face
7. Mouth
8. Eye
9. Neck
10. Shoulder
11. Back
12. Waist
13. Hand
14. Finger
15. Leg
Activity 5
1. Peserta didik menuliskan kata sifat (Adjective) yang
diucapkan oleh guru. Jika peserta didik belum
mengerti kata-kata tersebut guru dapat memberikan
ejaannya. Contoh: fat = f – a – t
2. Kata sifat (Adjective) yang harus ditulis peserta didik
adalah:
a. Fat = gemuk
b. Slim = ramping
c. Short = pendek
d. Round = bulat
e. Big = besar
f. Curly = keriting
g. Small = kecil
i. Beautiful = cantik
j. Handsome = tampan
Activity 6
1. Peserta didik berusaha menemukan sifat dari seseorang
berserta definisinya.
2. Sifat-sifat dari seseorang tersebut tertuang di soal dan
jawabannya sebagai berikut :
a. A patient person : A person who doesn’t get angry
easily.
b. A helpful person : A person who likes to help
others.
c. A diligent person : A person who never comes late
to school
d. An honest person : A person who always tell the
truth.
e. A generous person : A person who likes to share
what he/she has with others.
f. A boring person : A person who talks about the
same things again and again.
g. An introvert person : A person who keeps
everythings for himself/herself.
h. A cheerful person : A person who smile or laugh
feeling about himself/herself.
j. A sociable person : A person who enjoys being
with other people.
Activity 7
Pada kegiatan ini peserta didik bekerja dalam kelompok
untuk menemukan 5 sifat dari seseorang
1. Contoh 5 sifat dari seseorang adalah :
a. stingy : not easy to give.
b. extrovert : tell all things to anyone
c. irritable : easy to get angry d. friendly : greet anyone
e. liar : easy to tell a lie.
2. Guru memberikan penilaian dengan cara pengamatan
kepada peserta didik yang aktif, cukup aktif atau
kurang aktif.
Activity 8
1. Pada kegiatan ini peserta didik ditugaskan untuk
mendeskripsikan dirinya sendiri, orang-orang di
lingkungan rumah dan sekolah.
2. Contoh orang yang akan di deskripsikan adalah : diri
sendiri, ibu, teman dekat dan salah seorang guru.
3. Soal dan contoh jawabannya adalah sebagai berikut :
I am a cheerful person
b. What is your mother like?
My mother is an honest person.
c. What is your best friend like?
My best friend is a diligent person.
d. What is your teacher like? (choose one of your
teachers)
Mr. Toto is a patient person
Activity 9
1. Peserta didik membaca teks deskriptif yang berjudul “My
best friend”
2. Setelah memahami isi bacaan, peserta didik menjawab 5
pertanyaan tentang isi bacaan.
My best friend
I have a best friend. Her name is Santi. She is my
classmate.
She is slim. She has long wavy hair and an oval
face. She is smart and diligent. She is a bit quiet but