BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting dan semakin meningkat. Prevalensi hipertensi meningkat pada usia lanjut hingga titik pada lebih dari setengah populasi masyarakat yang berusia 60-90 tahun dan sekitar tiga – perempat populasi masyarakat yang berusia 70 tahun dan lebih tua dipengaruhi. Peningkatan tekanan darah sistolik yang dipengaruhi oleh usia, secara utama bertanggung jawab terhadap prevalensi dan insidensi hipertensi seiring dengan pertambahan usia (The Seventh Report of The Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure).
Hipertensi merupakan sindrom kardiovaskular progresif yang disebabkan oleh etiologi yang kompleks dan saling terkait. Tanda awal dari sindrom ini sering kali muncul sebelum terjadi peningkatan tekanan darah yang mendukung, oleh karena itu hipertensi tidak dapat diklasifikasikan hanya berdasarkan ambang tekanan darah itu sendiri (Giles, et al., 2009).
Progresi hipertensi yang terjadi menyebabkan kerusakan target organ. Organ primer yang terlibat diantaranya mata, otak, jantung, ginjal, dan pembuluh darah perifer. Retinopati bisa terjadi pada hipertensi dan dimanifestasikan dalam temuan yang bervariasi. Pemeriksaan funduskopi bisa mendeteksi retinopati hipertensi, yang manifestasinya berupa penyempitan arteriolar, konstriksi arteriolar fokal, perlengketan atau nicking arteriovenosa, perdarahan retina dan eksudat, dan edema diskus. Percepatan arteriosklerosis, konsekuensi jangka panjang hipertensi esensial, bisa menyebabkan suatu perubahan yang tidak spesifik seperti peningkatan reflex cahaya, dan perelengketan arteriovenosa (Saseen dan Carter, 2005 ). Keith, et al., 1939 dalam Wong dan Mitchell, 2004, menunjukkan bahwa tanda-tanda retinopati ini dapat dipakai untuk memprediksi mortalitas pada pasien hipertensi.
Menurut NEJM, 2004 dalam Levanita tahun 2010, sejak tahun 1990, beberapa penelitian epidemiologi telah dilakukan pada sekelompok populasi penduduk yang menunjukkan gejala retinopati hipertensi dan didapatkan bahwa kelainan ini banyak ditemukan pada usia 40 tahun ke atas. Prevalensi retinopati hipertensi bervariasi antara 2%-15%. Data ini berbeda dengan hasil studi epidemiologi yang dilakukan oleh Framingham Eye Study yang mendapatkan hasil prevalensi rata-rata kurang dari 1%. Ini mungkin disebabkan oleh sensivitas alat yang semakin baik apabila dibandingkan dengan pemeriksaan oftalmoskopik di klinik-klinik. Prevalensi retinopati yang lebih tinggi ditemukan pada orang berkulit hitam dibanding orang kulit putih, perbedaan ini dijelaskan oleh level tekanan darah yang lebih tinggi pada orang berkulit hitam (Wong dan Mitchell, 2004).
Oleh karena tanda-tanda retinopati ini dapat dipakai untuk memprediksi mortalitas pada pasien hipertensi, hal tersebut menjadi latar belakang peneliti untuk meneliti mengenai karakteristik penderita retinopati hipertensi yang berobat di Poliklinik Mata RSUP H. Adam Malik, Medan periode Januari 2012 – Mei 2013.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan pertanyaan penelitian yaitu bagaimana karakteristik penderita retinopati hipertensi yang datang berobat di Poliklinik Mata RSUP H. Adam Malik, Medan periode Januari 2012 – Mei 2013?
1.3. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umun
Untuk mengetahui karakteristik penderita retinopati hipertensi yang datang berobat ke Poliklinik Mata RSUP H. Adam Malik, Medan periode Januari 2012 – Mei 2013.
2. Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui karakteristik berdasarkan usia penderita retinopati hipertensi yang berobat ke Poliklinik Mata RSUP H. Adam Malik, Medan periode Januari 2012 – Mei 2013.
2. Untuk mengetahui karakteristik berdasarkan jenis kelamin penderita retinopati hipertensi yang berobat ke Poliklinik Mata RSUP H. Adam Malik, Medan periode Januari 2012 – Mei 2013.
3. Untuk mengetahui karakteristik berdasarkan pekerjaan penderita retinopati hipertensi yang berobat ke Poliklinik Mata RSUP H. Adam Malik, Medan periode Januari 2012 – Mei 2013.
4. Untuk mengetahui karakteristik berdasarkan tekanan darah sistolik dan diastolik penderita retinopati hipertensi yang berobat ke Poliklinik Mata RSUP H. Adam Malik, Medan periode Januari 2012 – Mei 2013.
5. Untuk mengetahui karakteristik berdasarkan lamanya menderita hipertensi pada penderita retinopati hipertensi yang berobat ke Poliklinik Mata RSUP H. Adam Malik, Medan periode Januari 2012 – Mei 2013.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk: - Bagi peneliti
1. Sebagai tambahan pengetahuan mengenai karakteristik penderita retinopati hipertensi yang berobat di Poliklinik Mata RSUP H. Adam Malik Medan periode Januari 2012 – Mei 2013
2. Sebagai pemenuhan tugas akhir pendidikan di FK USU - Bagi pembaca
1. Agar memahami karakteristik retinopati hipertensi dan berupaya melakukan pencegahan .
2. Refensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian yang ada kaitannya dengan penelitian ini.
- Bagi RSUP H. Adam Malik Medan
1. Memberikan informasi mengenai karakteristik penderita retinopati hipertensi yang berobat di Poliklinik Mata RSUP H. Adam Malik Medan periode Januari 2012 – Mei 2013
2. Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan agar meningkatkan pelayanan kesehatan dan diagnosa dini pada penderita retinopati hipertensi