vii
ABSTRAK
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MITRA USAHA DALAM PERUSAHAAN BERBASIS DISTRIBUSI PENJUALAN LANGSUNG
ATAS TUNTUTAN GANTI RUGI OLEH KONSUMEN YANG DISEBABKAN KARENA KEGAGALAN PRODUK
Sonya Evalin Silalahi* Bismar Nasution** Tri Murti Lubis***
Seiring dengan perkembangan zaman, sasaran setiap perusahaan (setiap produsen) adalah menuju pada pemasaran global. Orientasi pemasaran global pada dasarnya dapat merubah berbagai konsep, cara pandang dan cara pendekatan mengenai banyak hal termasuk strategi pemasaran. Strategi pemasaran yang paling diminati saat ini adalah sistem distribusi penjualan langsung. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah mitra usaha yang bergabung ke dalam perusahaan berbasis distribusi penjualan langsung. Masalah yang dibahas dalam skripsi ini adalah tentang pengaturan perusahaan berbasis distribusi penjualan langsung menurut hukum positif Indonesia, kedudukan hukum mitra usaha dalam perusahaan berbasis distribusi penjualan langsung dan bagaimana perlindungan hukum terhadap mitra usaha apabila konsumen menuntut ganti rugi karena kegagalan produk.
Metode penulisan yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode penelitian normatif yang bersifat deskriptif yaitu penelitian yang dengan hanya mengolah dan menggunakan data-data sekunder yaitu data yang terdiri dari kajian yang digunakan terhadap peraturan perundang-undangan dan berbagai literatur yang berhubungan dengan judul skripsi ini.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa mitra usaha mempunyai kedudukan ganda dalam sistem penjualan langsung, mitra usaha dapat digolongkan kedalam golongan pengusaha mandiri seperti distributor maupun golongan perwakilan perusahaan seperti agen. Dalam melakukan penyaluran barang dari produsen kepada konsumen, pihak perusahaan penjualan langsung hanya bergantung pada mitra usaha untuk dan dalam hal ini hubungan diantara mereka hanya didasari oleh perjanjian distribusi yang juga memuat kode etik dan telah dibuat dengan standar perjanjian baku oleh perusahaan. Tanggung jawab seorang mitra usaha apabila terjadi kerugian pada konsumen sangat bergantung pada kedudukan mitra usaha tersebut ketika berurusan dengan konsumen, seorang mitra usaha dapat digugat berdasarkan wanprestasi apabila terjadinya kegagalan produk terhadap barang yang dijual, dan perbuatan melawan hukum apabila ia melakukan tindakan marketing yang berlebihan dan tidak sesuai kode etik.
Kata Kunci : Penjualan Langsung, Mitra Usaha, Kegagalan Produk
*Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
**Dosen Pembimbing I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara ***Dosen Pembimbing II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara