PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP INVESTOR PADA DAERAH TERTINGGAL DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 25
TAHUN 2007
ABSTRAK Amalia Iwanina Lubis1
Budiman Ginting 2 Mahmul Siregar3
Investor asing sebagai salah satu sumber pembiayaan dalam pembangunan terutama untuk membangun infrastruktur di daerah tertinggal dan perbatasan. Terbukanya isolasi daerah tertinggal akan berdampak terhadap peningkatan pendapatan masyarakat setempat karena dengan dibukanya akses tersebut maka kegiatan perekonomian akan berjalan lancar dan pendapatan perkapita masyarakat serta pendapatan daerah juga akan meningkat.
Metode yang digunakan adalah yuridis normatif, bahan hukum yang diambil berupa data sekunder, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan dan data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif.
Peran investor dalam mengembangkan sektor ekonomi dalam negeri dan daerah akan membantu industrialisasi, pembangunan modal dan menciptakan kesempatan kerja, serta keterampilan teknik. Melalui modal investor terbuka daerah-daerah dan tergarap sumber-sumber baru serta mendorong pengusaha setempat untuk bekerjasama yang pada akhirnya akan berkonstribusi terhadap meningkatnya produksi dan produktivitas, serta daya saing ekonomi suatu bangsa. Pertumbuhan ekonomi sebagai proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan ke kondisi yang lebih baik. Kedudukan hukum investor dan perlunya investor menanamkan modal dalam pembangunan daerah tertinggal bahwa investor penanaman modalnya wajib dalam bentuk badan hukum dan berkedudukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia. Investor menanamkan modalnya sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang penanaman modal dan pada dasarnya membuka ruang yang cukup bagi dunia usaha. Dengan adanya Pemerintah Nomor 78 Tahun 2014 tentang Percepatan pembangunan Daerah Tertinggal dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2012 tentang Pedoman Pemberian Insentif Dan Pemberian Kemudahan Penanaman Modal di Daerah tertinggal sangat diperlukan, sebab investor memberikan sumber pembiayaan dalam pembangunan terutama untuk membangun infrastruktur di daerah tertinggal. Perlindungan atau bentuk-bentuk perlindungan yang diberikan bagi para investor menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 berupa meningkatkan iklim investasi dan memberi kepastian hukum bagi investor yang akan berinvestasi di daerah. Bentuk perlindungan yang diberikan para investor ialah preventif dalam bentuk aturan, pedoman, bimbingan dan pengarahan dalam setiap kegiatan penanaman modal, sedangkan represif dalam bentuk pemeriksaan, penyidikan, dan penerapan sanksi-sanksi terhadap pelanggaran dan kejahatan dalam kegiatan penanaman modal.
Kata kunci : Investor, Daerah tertinggal
1
Peneliti, Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
2
Pembimbing I, Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
3
Pembimbing II, Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara