BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wanita merupakan sumberdaya insani yang potensial dalam pembangunan.Namun demikian, potensi kaum wanita yang relatif besar belum termanfaatkan secara maksimal terutama dalam kegiatan-kegiatan produktif, seperti bekerja atau melakukan suatu kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan atau penghasilan.Selain itu, peran wanita tidak terlepas dari fungsi sebagai ibu rumah tangga, istri pendamping suami, serta pembina putra putri.
Peranan wanita dalam kehidupan keluarga semakin berkembang. Saat ini, wanita tidak saja melakukan kegiatan di dalam lingkup keluarga, tetapi banyak di antara bidang-bidang kehidupan masyarakat yang membutuhkan kehadiran wanita dalam penanganannya. Ikut sertanya wanita dalam kegiatan ekonomi bukan sesuatu hal yang baru. Wanita berusaha memperoleh penghasilan yang disebabkan oleh beberapa hal, antara lain adanya kemauan wanita untuk mandiri dalam bidang ekonomi, yaitu berusaha membiayai kebutuhan hidupnya dan kebutuhan hidup dari orang-orang yang menjadi tanggungannya. Selain itu, adanya kebutuhan untuk menambah penghasilan keluarga serta semakin meluasnya kesempatan kerja yang menyerap tenaga kerja wanita juga merupakan salah satu faktor pendorong wanita untuk bekerja (Sumarsono, 2009).
Fenomena wanita bekerja di sektor pertanian bagi masyarakat bukan sesuatu hal yang baru.Sejarah menunjukkan bahwa asal mula pertanian berawal dari pembagian kerja antara pria dan wanita, dimana pria melakukan pekerjaan berburu dan meramu hasil hutan, sedangkan wanita bertani di sekitar rumah dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga.Semakin maju masyarakat maka usaha pertanian dilakukan secara menetap dan dilakukan oleh pria dan wanita.Masuknya tenaga kerja wanita ke sektor pertanian didorong oleh kebutuhan pokok masyarakat (Sukesi, 2002).
Tenaga Kerja wanita sebagai buruh dapat membantu kegiatan suami dan menambah pendapatan rumah tangga.Pendaptan rumah tangga merupakan hasil usaha bersama dari semua anggota rumah tangga yang mampu bekerja dan digunakan untuk semua anggota rumah tangga sesuai dengan pos-pos pengeluaran yang ada, dengan pengeluaran tertinggi ada pada pos pangan (Bastian, 1985).
Sebagian besar penduduk Indonesia termasuk penduduk Sumatera Utara mengandalkan pertanian sebagai pencaharian utama.Khususnya di dalamnya Kabupaten Karo di mana kecamatannya lebih banyak bergerak dibidang Pertanian.Salah satunya di Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, dengan data jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan sangat tinggi.Hal ini dapat dillihat dari Tabel 1 berikut.
Tabel 1. Jumlah Penduduk Dirinci Menurut Jenis Kelamin Per kelurahan Kecamatan Simpang Empat Tahun 2010-2014(jiwa)
Daerah
2010 2011 2012 2013 2014
Pria Wanita Pria Wanita Pria Wanita Pria Wanita Pria Wanita
Kab.Karo 174418 176542 176077 178165 178073 180750 180535 183220 189815 192807
Kec.Simp.
Sumber : BPS Sumatera Utara dalam Angka Kab.Karo Tahun 2015
Berdasarkan Tabel 1 diatas dapat dilihat rata-rata jumlah penduduk pria dan wanita 5 tahun terakhir di Kabupaten Karo, kecamatan Simpang empat ,dan di desa Surbakti memiliki jumlah penduduk wanita rata-rata lebih besar dibanding dengan laki-laki. Hal ini dapat dilihat dari total seluruh jumlah penduduk pria dan wanita.
Tabel 2. Luas Lahan, Produksi, dan Produktivitas Kubis PerKecamatan
Sumber : BPS Sumatera Utara dalam Angka Kab.Karo Tahun 2015
Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa Kecamatan Simpang Empat memiliki produksi Kubis tertinggi, dengan jumlah produksi sebesar 13300 ton dengan luas panen 433 Ha dengan produktifitas sebesar 307,16 kwintal/Ha.
Tabel 3. Luas lahan Kubis Per Desa di Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo Tahun 2014
No. Desa Luas
Sumber : kantor kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo
Dengan melihat Tabel 3 diatas dapat diketahui desa Surbakti memiliki luas lahan dan produksi yang paling tinggi dalam usahatani kubis yakni luas lahan 110 Ha, dan jumlah produksi 4950 ton, sehingga diperoleh produktifitas 45 ton/ha
Tabel 4. Data jumlah tenaga kerja yang bekerja menurut lapangan PekerjaanPer Desa Kecamatan Simpang Empat tahun 2014
No. Desa/Kelurahan Pertanian Industri PNS/ ABRI
Sumber : BPS Karo dalam Angka 2015
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat dirumuskan beberapa Permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana curahan tenaga kerja wanita dalam usahatani kubis di daerah penelitian?
2. Berapa besar pendapatan Keluarga wanita tani dari usaha tani kubis di daerah penelitian ?
3. Berapa besar persentase kontribusi tenaga kerja wanita dalam usahatani kubis terhadap total pendapatan keluarga di daerah penelitian?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah, maka tujuan penelitian dirumuskan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui berapa besar curahan tenaga kerja pria dan wanita dalam usaha tani kubis didaerah penelitian.
2. Untuk mengetahui berapa besar pendapatan keluarga wanita tani dari usaha tani kubis di Darerah penelitian.
3. Untuk mengetahui berapa besar kontribusi curahan tenaga kerja wanita dalam usahatani Kubis terhadap total pendapatan keluarga didaerah penelitian.
1.4. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai beikut:
1. Sebagai bahan informasi bagi keluarga tani dalam mengelola dan mengembangkan usahataninya sehingga dapat memperbaiki pendapatan keluarga.