Analisis Hukum Atas Penggunaan Dan Pembuatan Akta Notaris Secara Elektronik
Teks penuh
Dokumen terkait
Perlindungan Hukum terhadap (Jabatan) Notaris dalam menjalankan tugas jabatannya selaku Pejabat Umum yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang
5) Perjanjian yang dibuat oleh orang-orang yang tidak cakap berbuat tersebut, yang kemudian dinyatakan batal, maka para pihak dalam perjanjian tersebut harus menempatkan
Rumusan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) mengenai tindak pidana yang erat kaitannya dengan jabatan Notaris dalam pembuatan akta otentik adalah tindak pidana
Berdasarkan uraian diatas akan dikaji bagaimana wujud dari pelaksanaan prinsip kemandirian Notaris dalam pembuatan akta otentik dan bagaimana tanggung jawab Notaris dalam
Rahmida Erliyani, Muhammad Hadin Muhjad, Lia Audia Puspita 12 Mengingat Undang-Undang Jabatan Notaris tidak mengatur kewajiban kerahasiaan terhadap karyawan Notaris, maka dalam hal
Pengertian dari Notaris sendiri berdasarkan Pasal 1 ayat 1 UUJNP, menyatakan bahwa: “Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta autentik dan memilki kewenangan
Kendati demikian, kesalahan substansi dalam pembuatan akta otentik oleh Notaris dalam penelitian ini dapat memberikan bukti diperlukannya teori perlindungan hukum bagi para pihak yang
Penunjukan notaris sebagai pejabat umum yang berwenang membuat akta otentik dilihat dari Pasal 1868 Kitab Undang-undang Hukum Perdata yang menyatakan bahwa “Suatu akta otentik adalah