• Tidak ada hasil yang ditemukan

SDP PENGADAAN LANGSUNG JASA KONSTRUKSI MENGGUNAKAN SPK OK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SDP PENGADAAN LANGSUNG JASA KONSTRUKSI MENGGUNAKAN SPK OK"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

Standar Dokumen Pengadaan

Jasa Konstruksi

Metoda Pengadaan Langsung

-[Untuk yang menggunakan Surat Perintah Kerja (SPK)]

Standar Dokumen Pengadaan

Jasa Konstruksi

Metoda Pengadaan Langsung

-[Untuk yang menggunakan Surat Perintah Kerja (SPK)]

Standar Dokumen Pengadaan

Jasa Konstruksi

Metoda Pengadaan Langsung

(2)

Pengadaan Langsung

Nomor : SDP-PL/10/X/2017/LP POLDA NTB

Tanggal: 12 Oktober 2017

untuk

Pengadaan

JASA KONSTRUKSI PENAMBAHAN

PEKERJAAN FASUM RUMDIN KA/WAKA POLRES LOMBOK UTARA

Pejabat Pengadaan pada

BIRO SARPRAS POLDA NTB

(3)

D A F T A R I S I

BAB I. UNDANGAN PENGADAAN LANGSUNG...4

BAB II. INSTRUKSI KEPADA PENYEDIA (IKP)...5

A. UMUM....5

1. Lingkup Pekerjaan ...5

2. Sumber Dana ...5

3. Larangan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) serta Penipuan ...5

4. Larangan Pertentangan Kepentingan ...5

B. DOKUMEN PENGADAAN LANGSUNG...5

5. Isi Dokumen Pengadaan ...5

C. PENYIAPAN DOKUMEN KUALIFIKASI....6

6. Pengisiaan Dokumen Kualifikasi...6

D. PENYAMPAIAN DOKUMEN KUALIFIKASI....6

7. Penyampaian Dokumen Kualifikasi ...6

E. EVALUASI KUALIFIKASI...6

8. Evaluasi Kualifikasi ...6

9. Undangan Pemasukan Dokumen Penawaran. ...7

F. PENYIAPAN DOKUMEN PENAWARAN...7

10. Dokumen Penawaran ...7

G. PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN...8

11. Penyampaian Dokumen Penawaran ...8

H. PEMBUKAAN PENAWARAN, EVALUASI, KLARIFIKASI DAN NEGOSIASI...8

12. Pembukaan Penawaran ...8

13. Evaluasi Penawaran ...8

14. Klarifikasi dan negosiasi ...9

15. Pembuatan Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung (BAHPL) ...10

I. PENANDATANGANAN SPK...10

16. Penandatanganan SPK ...10

BAB III. LEMBAR DATA KUALIFIKASI (LDK) ... 11

A. LINGKUP PEKERJAAN...11

B. SUMBER DANA...11

C. SYARAT PENYEDIA...11

BAB IV. PAKTA INTEGRITAS ... 12

BAB V. FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI ... 13

BAB VI. LEMBAR DATA PENGADAAN (LDP)... 17

A. LINGKUP PEKERJAAN...17

B. SUMBER DANA...17

C. MASA BERLAKU SURAT PENAWARAN...17

D. DOKUMEN PENAWARAN...17

E. SYARAT PENYEDIA...17

BAB VII. SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR ... 19

BAB VIII. DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA... 32

A. RINCIAN ANGGARAN BIAYA... 32

(4)

BAB IX. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN... 34

A. BENTUK SURAT PENAWARAN PENYEDIA BADAN USAHA...34

B. BENTUK SURAT PENAWARAN PENYEDIA PERORANGAN...35

(5)

BAB I. UNDANGAN PENGADAAN LANGSUNG

Nomor : UND-PL/17/X/2017/LP POLDA NTB Mataram, 12 Oktober 2017

Lampiran : 1 (satu) berkas

Kepada Yth.

Penyedia jasa konstruksi di tempat.

Perihal : Pengadaan Langsung untuk paket jasa konstruksi penambahan pekerjaan fasum Rumah Dinas KA/Waka Polres Lombok Utara pada Polda NTB tahun anggaran 2017.

Dengan ini Saudara kami undang untuk mengikuti proses Pengadaan Langsung paket Pekerjaan Konstruksi sebagai berikut:

1. Paket Pekerjaan

Nama paket pekerjaan : Jasa Konstruksi penambahan pekerjaan fasum rumdin Ka/Waka. Lingkup pekerjaan : Pembuatan plat deucer, drainase, finishing pagar, pengurugan

halaman rumdin Ka/Waka Polres Lombok Utara.

Nilai total HPS : Rp 99.021.000,- (Sembilan puluh Sembilan juta dua puluh satu ribu rupiah).

Sumber pendanaan : APBN Tahun Anggaran 2017

2. Pelaksanaan Pengadaan

Tempat dan alamat : Sekretariat Layanan Pengadaan Polda NTB, jalan Langko 77 Mataram

Telepon/Fax : 0370-628164

Website :https://lpse.ntb.polri.go.id/eproc4/

Saudara diminta untuk memasukan penawaran administrasi, teknis dan harga, secara langsung sesuai dengan jadwal pelaksanaan sebagai berikut (terlampir):

No Kegiatan Hari/Tanggal Waktu

a. Pemasukan Dokumen Kualifikasi Jumat s.d. Sabtu 12 s.d. 13 Oktober 2017

08.00 s.d. 15.00 wita

b. Pemasukan Dokumen Penawaran Sabtu

13 Oktober 2017

Apabila Saudara membutuhkan keterangan dan penjelasan lebih lanjut, dapat menghubungi Kami sesuai alamat tersebut di atas sampai dengan batas akhir pemasukan Dokumen Penawaran.

Demikian disampaikan untuk diketahui.

LAYANAN PENGADAAN POLDA NTB

TTD

(6)

BAB II. INSTRUKSI KEPADA PENYEDIA (IKP)

A. UMUM.

1. Lingkup

Pekerjaan

1.1 Penyedia menyampaikan penawaran atas paket Pekerjaan Konstruksi sebagaimana tercantum dalam LDK;

1.2 Nama paket pekerjaan sebagaimana tercantum dalam LDK.

2. Sumber Dana Pengadaan ini dibiayai dari sumber pendanaan sebagaimana tercantum dalam

LDK.

Penyedia dan pihak yang terkait dengan pengadaan ini berkewajiban untuk mematuhi etika pengadaan dengan tidak melakukan tindakan sebagai berikut:

a. berusaha mempengaruhi Pejabat Pengadaan dalam bentuk dan cara apapun, untuk memenuhi keinginan penyedia yang bertentangan dengan Dokumen Pengadaan, dan/atau peraturan perundang-undangan;

b. membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau keterangan lain yang tidak benar untuk memenuhi persyaratan dalam Dokumen Pengadaan ini.

4. Larangan

Pertentangan Kepentingan

4.1 Para pihak dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan perannya agar menghindari dan mencegah pertentangan kepentingan baik secara langsung maupun tidak langsung.

4.2 Pertentangan kepentingan sebagaimana dimaksud pada angka 4.1 antara lain meliputi:

a. konsultan perencana/pengawas bertindak sebagai pelaksana Pekerjaan Konstruksi yang direncanakannya/diawasinya;

b. pengurus koperasi pegawai dalam suatu K/L/D/I atau anak perusahaan pada BUMN/BUMD yang mengikuti Pengadaan, merangkap sebagai Pejabat Pengadaan atau PPK;

c. PPK dan/atau Pejabat Pengadaan, baik langsung maupun tidak langsung mengendalikan atau menjalankan perusahaan penyedia.

4.3 Pegawai K/L/D/I dilarang menjadi penyedia kecuali cuti diluar tanggungan K/L/D/I.

b. Instruksi Kepada Penyedia (IKP);

c. Lembar Data Kualifikasi;

d. Pakta Integritas;

e. Formulir Isian Kualifikasi;

(7)

g. Spesifikasi Teknis dan Gambar;

h. Daftar Kuantitas Harga Satuan Pekerjaan;

i. Bentuk Dokumen Penawaran:

j. Bentuk Surat Perintah Kerja (SPK);

C. PENYIAPAN DOKUMEN KUALIFIKASI.

6. Pengisiaan

Dokumen Kualifikasi

6.1 Penyedia berkewajiban untuk mengisi dan melengkapi Pakta Integritas dan Formulir Isian Kualifikasi;

6.2 Pakta Integritas dan Formulir Isian Kualifikasi harus ditandatangani oleh:

a. direktur utama/pimpinan perusahaan/ pengurus koperasi;

b. penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan/pengurus koperasi yang nama penerima kuasanya tercantum dalam akta pendirian/anggaran dasar;

c. pihak lain yang bukan direktur utama/pimpinan perusahaan/pengurus koperasi yang namanya tidak tercantum dalam akta pendirian/anggaran dasar, sepanjang pihak lain tersebut adalah pengurus/ karyawan perusahaan/karyawan koperasi yang berstatus sebagai tenaga kerja tetap dan mendapat kuasa atau pendelegasian wewenang yang sah dari direktur utama/pimpinan perusahaan/ pengurus koperasi berdasarkan akta pendirian/anggaran dasar; atau

d. kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat.

D. PENYAMPAIAN DOKUMEN KUALIFIKASI.

7. Penyampaian

Dokumen Kualifikasi

Penyedia menyampaikan langsung Dokumen Kualifikasi kepada Pejabat Pengadaan sesuai jadwal dalam Undangan Pengadaan Langsung.

E. EVALUASI KUALIFIKASI.

8. Evaluasi

Kualifikasi

8.1 Evaluasi Formulir Isian Kualifikasi dilakukan dengan menggunakan metode penilaian sistem gugur;

8.2 Evaluasi kelengkapan dan keabsahan Pakta Integritas dan Formulir Isian Kualifikasi, meliputi:

a. memiliki surat izin usaha sesuai LDK;

b. menyampaikan pernyataan/pengakuan tertulis bahwa badan usaha yang bersangkutan dan manajemennya tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau direksi yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana;

c. salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya tidak masuk dalam daftar hitam;

(8)

pajak terakhir (SPT Tahunan). Penyedia dapat mengganti persyaratan ini dengan menyampaikan Surat Keterangan Fiskal (SKF) yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak dengan tanggal penerbitan paling lama 1 (satu) bulan sebelum tanggal mulai pemasukan Dokumen Kualifikasi;

e. memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai.

8.3 Apabila penyedia tidak memenuhi persyaratan kualifikasi, Pejabat Pengadaan menyatakan Pengadaan Langsung gagal dan mengundang penyedia lain.

9. Undangan

Pemasukan Dokumen Penawaran.

Apabila penyedia lulus kualifikasi, Pejabat Pengadaan mengundang penyedia untuk memasukkan Dokumen Penawaran.

F. PENYIAPAN DOKUMEN PENAWARAN.

10. Dokumen

Penawaran

10.1 Dokumen Penawaran terdiri dari Dokumen Persyaratan Administrasi, Dokumen penawaran Teknis dan Harga sebanyak 1 (satu) rangkap dokumen asli.

10.2 Dokumen Penawaran Administrasi;

a. Surat Penawaran, yang didalamnya mencantumkan:

1) tanggal;

2) masa berlaku penawaran;

3) biaya penawaran (dalam angka dan huruf); dan

4) tanda tangan oleh pihak sebagaimana ketentuan 6.2.

b. Surat Kuasa dari direktur utama/ pimpinan perusahaan/pengurus koperasi kepada penerima kuasa (apabila dikuasakan);

10.3 Dokumen Penawaran Teknis:

a. spesifikasi teknis pekerjaan konstruksi yang ditawarkan;

b. daftar personil inti (apabila dipersyaratkan);

c. jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan (apabila dipersyaratkan);

d. [jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dan/atau jadwal serah terima pekerjaan] (dalam hal serah terima pekerjaan dilakukan per termin) yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan;

e. identitas (jenis, tipe dan merek) barang/bahan yang digunakan tercantum dengan lengkap dan jelas (apabila diperlukan).

10.4 Dokumen Penawaran Harga harus terdiri dari:

a. rekapitulasi rincian harga satuan pekerjaan konstruksi;

b. jumlah total harga;

(9)

G. PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN

11. Penyampaian

Dokumen Penawaran

Penyedia menyampaikan langsung Dokumen Penawaran kepada Pejabat Pengadaan sesuai jadwal dalam Undangan Pengadaan Langsung.

H. PEMBUKAAN PENAWARAN, EVALUASI, KLARIFIKASI DAN NEGOSIASI

12. Pembukaan

Penawaran

12.1 Dokumen Penawaran dibuka pada waktu dan tempat sesuai jadwal dalam Undangan Pengadaan Langsung;

12.2 Pejabat Pengadaan memeriksa kelengkapan Dokumen Penawaran, yang meliputi:

a. Surat penawaran;

b. Surat kuasa (apabila dikuasakan);

c. Dokumen penawaran teknis;

d. Dokumen penawaran harga.

13. Evaluasi

Penawaran

13.1 Evaluasi penawaran dilakukan dengan metoda evaluasi gugur.

13.2 Pejabat Pengadaan melakukan evaluasi penawaran yang meliputi:

a. evaluasi administrasi;

b. evaluasi teknis; dan

c. evaluasi harga.

13.3 Evaluasi Administrasi:

a. Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi, apabila:

1) surat penawaran memenuhi ketentuan sebagai berikut:

a) ditandatangani oleh pihak sebagmana ketentuan 6.2;

b) mencantumkan penawaran harga;

c) jangka waktu berlakunya surat penawaran tidak kurang dari waktu sebagaimana tercantum dalam LDP;

d) jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak melebihi jangka waktu sebagaimana tercantum dalam LDP;

e) bertanggal.

2) Pejabat Pengadaan dapat melakukan klarifikasi terhadap hal-hal yang kurang jelas dan meragukan.

b. Apabila penyedia tidak memenuhi persyaratan administrasi, Pejabat Pengadaan menyatakan Pengadaan Langsung gagal, dan mengundang penyedia lain.

13.4 Evaluasi Teknis:

(10)

b. unsur-unsur yang dievaluasi teknis sesuai dengan yang ditetapkan sebagaimana yang tercantum di spesifikasi;

c. evaluasi teknis dilakukan dengan sistem gugur;

d. Pejabat Pengadaan menilai persyaratan teknis minimal yang harus dipenuhi sebagaimana tercantum di spesifikasi;

e. Penilaian syarat teknis minimal dilakukan terhadap:

1) spesifikasi teknis pekerjaan konstruksi yang ditawarkan;

2) daftar personil inti (apabila dipersyaratkan);

3) jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan (apabila dipersyaratkan);

4) [jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dan/atau jadwal serah terima pekerjaan] (dalam hal serah terima pekerjaan dilakukan per termin) yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan;

5) identitas (jenis, tipe dan merek) barang/bahan yang digunakan tercantum dengan lengkap dan jelas (apabila diperlukan);

6) bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan sebagaimana tercantum dalam LDP.

f. Apabila penyedia tidak memenuhi persyaratan teknis, Pejabat Pengadaan menyatakan Pengadaan Langsung gagal, dan mengundang penyedia lain.

13.5 Evaluasi Harga:

a. Unsur-unsur yang perlu dievaluasi adalah hal-hal yang pokok atau penting, dengan ketentuan harga satuan penawaran yang nilainya lebih besar dari 110% (seratus sepuluh perseratus) dari harga satuan yang tercantum dalam HPS, dilakukan klarifikasi. Apabila setelah dilakukan klarifikasi, ternyata harga satuan penawaran tersebut dinyatakan timpang maka harga satuan timpang hanya berlaku untuk volume sesuai dengan Daftar Kuantitas dan Harga. Jika terjadi penambahan volume, harga satuan yang berlaku sesuai dengan harga satuan dalam HPS.

b. Harga penawaran terkoreksi yang melebihi nilai total HPS, dinyatakan gugur. Pejabat Pengadaan menyatakan Pengadaan Langsung gagal, dan mengundang penyedia lain.

14. Klarifikasi dan

negosiasi

14.1 Pejabat Pengadaan melakukan klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga satuan pekerjaan untuk mendapatkan harga yang wajar dan dapat dipertanggungjawabkan;

14.2 Pejabat Pengadaan membuat Berita Acara Hasil Klarifikasi dan Negosiasi;

14.3 Negosiasi harga dilakukan berdasarkan HPS;

(11)

15. Pembuatan Berita Acara Hasil

Pengadaan Langsung (BAHPL)

15.1 BAHPL merupakan kesimpulan dari hasil evaluasi penawaran serta klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga yang dibuat dan ditandatangani oleh Pejabat Pengadaan;

15.2 BAHPL harus memuat hal-hal sebagai berikut:

a. Nama dan alamat penyedia;

b. harga penawaran terkoreksi dan harga hasil negosiasi;

c. unsur-unsur yang dievaluasi (apabila ada);

d. hasil negosiasi harga (apabila ada);

e. keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai hal ikhwal pelaksanaan Pengadaan Langsung; dan

f. tanggal dibuatnya Berita Acara.

I. PENANDATANGANAN SPK

16. Penandatangan

an SPK

16.1 Pejabat Pengadaan menyampaikan Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung (BAHPL) kepada PPK sebagai dasar untuk menerbitkan SPK;

16.2 PPK dan penyedia wajib memeriksa konsep SPK yang meliputi substansi, bahasa, redaksional, angka dan huruf serta membubuhkan paraf pada setiap lembar SPK;

16.3 Banyaknya rangkap SPK dibuat sesuai kebutuhan, yaitu:

a. sekurang-kurangnya 2 (dua) SPK asli, terdiri dari:

1) SPK asli pertama untuk PPK dibubuhi materai pada bagian yang ditandatangani oleh penyedia Konstruksi; dan

2) SPK asli kedua untuk penyedia Konstruksi dibubuhi materai pada bagian yang ditandatangani oleh PPK.

b. rangkap SPK lainnya tanpa dibubuhi materai, apabila diperlukan.

(12)

BAB III. LEMBAR DATA KUALIFIKASI (LDK)

Lembar Data Kualifikasi (LDK)

A. LINGKUP PEKERJAAN 1. Pejabat Pengadaan : Biro Sarpras Polda NTB.

2. Alamat Pejabat Pengadaan : Jalan Langko 77 Mataram.

3. Website : https://lpse.ntb.polri.go.id/

eproc4/

4. Nama Paket Pekerjaan : Penambahan pekerjaan

fasum rumdin Ka/Waka

Polres Lombok Utara.

B. SUMBER DANA Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBN tahun

anggaran 2017 denganHPS Rp

99.021.000,-C. SYARAT PENYEDIA 1. Peserta Kualifikasi yang berbadan usaha memiliki surat izin

usaha jasa konstruksi dengan bidang perkerjaan Arsitektur dan Sipil yang masih berlaku;

2. Memiliki pengalaman pada subbidang Bangunan-Gedung/ perumahan lainnya (BG009) dengan Kemampuan Dasar (KD) sebesar Rp. 33.000.000,- (Tiga Puluh Tiga Juta Rupiah);

3. Memiliki Tenaga Teknis dengan kualifikasi kemampuan serta harus memenuhi persyaratan pengalaman kerja profesional sebagai berikut:

a. Pelaksana lapangan 1 orang lulusan STM, memiliki pengalaman kerja minimal 4 tahun dan melampirkan ijazah dan SKT yang masih berlaku;

b. Petugas Logistik 1 orang lulusan SMA, memiliki pengalaman kerja minimal 4 tahun dan melampirkan ijazah;

(13)

BAB IV. PAKTA INTEGRITAS

[Contoh Pakta Integritas Badan Usaha Tanpa Kemitraan]

PAKTA INTEGRITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : __________[nama wakil sah badan usaha]

No. Identitas : __________[diisi nomor KTP/SIM/Paspor]

Jabatan : __________

Bertindak untuk dan atas nama

: PT/CV/Firma/Koperasi _____________[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]

dalam rangka pengadaan __________ [isi nama paket] pada __________ [isi sesuai dengan

K/L/D/I] dengan ini menyatakan bahwa:

1. tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN);

2. akan melaporkan kepada APIP _________ [isi sesuai dengan [Kementerian/ Lembaga/

Pemerintah Daerah/ Institusi] dan/atau LKPP apabila mengetahui ada indikasi KKN di dalam

proses pengadaan ini;

3. akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan profesional untuk memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

4. apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, bersedia menerima sanksi administratif, menerima sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam, digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara pidana.

__________[tempat], __[tanggal]__________[bulan]20____[tahun]

[Nama Penyedia]

[tanda tangan],

(14)

BAB V. FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI

FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : __________[nama wakil sah jika badan usaha]

No. Identitas : __________[diisi dengan no. KTP/SIM/Paspor]

Jabatan : __________[diisi sesuai jabatan]

Bertindak untuk dan atas nama

: ____________________[diisi nama badan usaha]

Alamat : __________

Telepon/Fax : __________

Email : __________

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:

1. saya secara hukum bertindak untuk dan atas nama perusahaan/koperasi/kemitraan/KSO berdasarkan __________ [akta pendirian/anggaran dasar/surat kuasa/Perjanjian

Kemitraan/Kerja Sama Operasi, disebutkan secara jelas nomor dan tanggal akta

pendirian/anggaran dasar/surat kuasa/perjanjian kemitraan/Kerja Sama Operasi];

2. saya bukan sebagai pegawai K/L/D/I [bagi pegawai K/L/D/I yang sedang cuti diluar tanggungan K/L/D/I ditulis sebagai berikut : Saya merupakan pegawai K/L/D/I yang sedang

cuti diluar tanggungan K/L/D/I ];

3. saya tidak sedang menjalani sanksi pidana;

4. saya tidak sedang dan tidak akan terlibat pertentangan kepentingan dengan para pihak yang terkait, langsung maupun tidak langsung dalam proses pengadaan ini ;

5. badan usaha yang saya wakili tidak masuk dalam Daftar Hitam, tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit atau kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan;

6. salah satu dan/atau semua pengurus badan usaha yang saya wakili tidak masuk dalam Daftar Hitam;

7. data-data badan usaha yang saya wakili adalah sebagai berikut:

A. Data Administrasi

1. Nama Badan Usaha : __________

2. Status :

3.

Alamat Kantor Pusat : __________

No. Telepon : __________

No. Fax : __________

E-Mail : __________

(15)

4.

Alamat Kantor Cabang : __________

__________

B. Landasan Hukum Pendirian Perusahaan

1. Akta Pendirian Perusahaan/Anggaran Dasar Koperasi

a. Nomor : __________

b. Tanggal : __________

c. Nama Notaris : __________

d.Nomor Pengesahan Kementerian Hukum dan HAM. (untuk yang berbentuk PT)

2. Perubahan Terakhir Akta Pendirian Perusahaan /Anggaran Dasar Koperasi

a. Nomor : __________

b. Tanggal : __________

c. Nama Notaris : __________

C. Pengurus Badan Usaha

No. Nama No. Identitas Jabatan dalam Badan

Usaha

D.Izin Usaha

1. No. Surat Izin Usaha ________ : _______Tanggal ______ 2. Masa berlaku izin usaha : __________

3. Instansi pemberi izin usaha : __________

E. Izin Lainnya[apabila dipersyaratkan]

1. No. Surat Izin ____________ : _______Tanggal ______

2. Masa berlaku izin : __________

3. Instansi pemberi izin : __________

F. Data Keuangan

1. Susunan Kepemilikan Saham (untuk PT)/Susunan Pesero (untuk CV/Firma)

No. Nama No. Identitas Alamat Persentase

2. Pajak

a. Nomor Pokok Wajib Pajak : __________ b. Bukti laporan Pajak Tahun

terakhir : No.______tanggal _______

(16)

2) PPh Pasal 23;

3) PPh Pasal 25/Pasal 29; 4) PPN

: :

No. ________tanggal ______ No. ________tanggal ______

d. [Surat Keterangan Fiskal (sebagai pengganti huruf b dan c)]

: No. ________tanggal ______

G. Data Personalia (Tenaga ahli/teknis/terampil badan usaha) [apabila diperlukan]

No Nama Tgl/bln/thn

H. Data Fasilitas/Peralatan/Perlengkapan[apabila diperlukan]

No.

I. Data Pengalaman Perusahaan dalam kurun waktu 4 tahun terakhir

(untuk penyedia yang telah berdiri 3 tahun atau lebih). Untuk perusahaan yang baru berdiri kurang dari 3 tahun tidak wajib mengisi tabel ini.

No. Nama Paket

Nama Alamat/Telepon TanggalNo/ Nilai Kontrak BA SerahTerima

1 2 3 4 5 6 7 8 9

J. Data Pengalaman Perusahaan

(17)

Demikian Formulir Isian Kualifikasi ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa tanggung jawab. Jika dikemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya sampaikan tidak benar dan ada

pemalsuan, maka saya dan badan usaha yang saya wakili bersedia dikenakan sanksi berupa sanksi administratif, sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam, gugatan secara perdata, dan/atau pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

[tempat], [tanggal] [bulan]20_____ [tahun]

PT/CV/Firma/Koperasi

____________________[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]

[rekatkan meterai Rp 6.000,-tanda tangan]

(nama lengkap wakil sah badan usaha)

(18)

BAB VI. LEMBAR DATA PENGADAAN (LDP)

A. LINGKUP PEKERJAAN Pejabat Pengadaan : Biro Sarpras Polda NTB.

Alamat Pejabat Pengadaan : Jalan Langko 77 Mataram.

Website : https://lpse.ntb.polri.go.id/

eproc4/

Nama Paket Pekerjaan : Penambahan pekerjaan fasum rumdin Ka/Waka Polres Lombok Utara.

Uraian singkat pekerjaan : Pembuatan drainase, parkiran dan pagar.

Jangka waktu penyelesaian pekerjaan

: 30 hari kalender.

B. SUMBER DANA Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBN tahun anggaran

2017 denganNilai HPS Rp

99.021.000,-C. MASA BERLAKU

SURAT PENAWARAN

Masa berlakunya surat penawaran

: 30 hari kalender.

D. DOKUMEN

PENAWARAN

Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan

: Tidak ada.

E. SYARAT PENYEDIA 1. Daftar Personil Inti yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan:

a. Pelaksana lapangan 1 orang lulusan STM, memiliki pengalaman kerja minimal 4 tahun;

b. Petugas Logistik 1 orang lulusan SMA, memiliki pengalaman kerja minimal 4 tahun;

c. Petugas Administrasi 1 orang lulusan SMA, memiliki pengalaman kerja minimal 4 tahun.

2. Daftar Peralatan Utama minimal yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan:

No Alat Jumlah Keterangan

1. Concrete Mixer (Molen)

1 unit Bukti kepemilikan/ sewa

2. Mesin Pompa 1 unit Bukti kepemilikan/

sewa

3. Vibrator 2 unit Bukti kepemilikan/

sewa

4. Stamper 1 unit Bukti kepemilikan/

sewa

Uji mutu/teknis/fungsi diperlukan untuk: a. Bahan :Tidak Ada.

(19)

F. Mata Uang Penawaran

dan Cara Pembayaran

1. Mata uang yang digunakan:Rupiah

(20)

BAB VII. SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

PASAL 1 URAIAN PEKERJAAN

1. Lingkup Pekerjaan.

Lingkup pekerjaan yang harus dikerjakan ialah PEMBANGUNAN PLAT DEUCER, DRAINASE, FINISHING PAGAR DAN PENGURUGAN HALAMAN RUMDIN KA/WAKA POLRES LOMBOK UTARA.

2. Lokasi Pekerjaan.

Terletak di Desa Genggelang Kec. Gangga Kab. Lombok Utara.

3. Jenis Pekerjaan.

PEMBANGUNAN PLAT DEUCER, DRAINASE, FINISHING PAGAR DAN PENGURUGAN HALAMAN RUMDIN KA/WAKA POLRES LOMBOK UTARA.

4. Sarana Bekerja.

Untuk kelancaran pekerjaan kontraktor harus menyediakan:

a. Tenaga kerja/Tenaga ahli yang cukup memadai sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan;

b. Alat-alat bantu, alat-alat pengangkut dan alat-alat lain yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan;

c. Bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang akan dilaksanakan tepat pada waktunya.

5. Cara Pelaksanaan.

Pekerjaan yang harus dilaksanakan dengan penuh keahlian sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Rencana Kerja & Syarat-syarat (RKS), Gambar Rencana, Berita Acara Penjelasaan serta mengukuti petunjuk Direksi.

PASAL 2

PERATURAN-PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAN YANG DIGUNAKAN

1. Dalam melaksanakan pekerjaan kecuali bila ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan dibawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya.

a. Perpres No. 54 Tahun 2010 dengan lampiran-lampirannya;

b. Peraturan umum tentang pelaksanaan pembangunan di Indonesia atau Algemene voowaarden voor de uitvoering bij aanneming van openbore werken (AV)1941;

c. Keputusan-keputusan Majelis Indonesia untuk Arbitrasi Teknik dari Dewan Teknik Pembangunan Indonesia (DTPI);

d. Peraturan dari Dinas Keselamatan Kerja dan Departemen Tenaga Kerja; e. Undang-Undang jasa konstruksi Tahun 2000;

(21)

2. Untuk melaksanakan pekerjaan dalam butir 1 ayat 2 termasuk diatas berlaku dan mengikat pula:

a. Gambar Bestek yang dibuat oleh Konsultan Perencana yang sah disahkan oleh Pemberi Tugas termasuk Gambar-gambar Detail dan Perubahan yang disahkan oleh Direksi;

b. Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS);

c. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing); d. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK);

e. Jadwal Pelaksanaan (Time Schedule) yang disetujui oleh Direksi.

PASAL 3

PENJELASAN RKS DAN GAMBAR

1. Kontraktor wajib meneliti semua Gambar-gambar dan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) termasuk tambahan-tambahan dan perubahan yang dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing).

2. Bila Gambar tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), maka yang mengikat adalah RKS. Bila suatu gambar tidak cocok dengan yang lain, maka gambar yang memakai skala lebih besar yang berlaku.

3. Bila perbedaan-perbedaan itu menimbulkan keraguan sehingga dalam pelaksanaan menimbulkan keresahan bagi kontraktor wajib menanyakan pada pengawas lapangan/Direksi dan kontraktor mengikuti keputusannya.

PASAL 4

PERSIAPAN DI LAPANGAN

1. Pemborong harus menyediakan dan membuat sebuah Direksikeet yang cukup untuk melaksanakan tugas pekerjaan administrasi lapangan bagi pengawas dan Direksi yang lengkap dengan alat-alat kerja minimal berupa:

a. 1 (satu) set kursi duduk yang memadai dan pantas; b. 1 (satu) meja tulis berikut kursinya;

c. 1 (satu) papan tulis (White board) serta perlengkapannya;

d. 1 (satu) lembar polywood dipasang pada dinding untuk memasang gambar; e. 1 (satu) rak untuk menyimpan arsip;

f. Perlengkapan PPPK yang dapat dipergunakan oleh semua pihak.

2. Pemborong harus menyediakan sarana alat tulis menulis seperti buku harian untuk catatan-catatan, teguran, saran dan petunjuk dalam pelaksanaan berupa buku tamu, buku Direksi/Pengawas.

Jenis laporan/catatan yang harus ada di Ruang Direksikeet adalah: a. Catatan kemajuan fisik setiap hari;

b. Catatan mengenai cuaca setiap hari;

c. Catatan bahan-bahan yang diterima maupun ditolak oleh Pengawas Lapangan; d. Catatan Sipil tenaga kerja yang masuk (bekerja) pada setiap hari;

e. Catatan-catatan mengenai kejadian-kejadian lainnya yang memerlukan pencatatan lebih lanjut;

(22)

3. Apabila diperlukan kontraktor harus membuat gudang/los kerja yang cukup untuk menyimpan bahan-bahan yang diperlukan dan tempat para pekerja.

PASAL 5

TENAGA KERJA KONTRAKTOR

Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja inti untuk dipekerjakan dilapangan sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.

1. Tenaga Pelaksana teknis yang terampil dan berpengalaman dalam bidangnya dan pengawas mandor dan kepala tukang yang cakap dalam melakukan pengawasan yang tepat untuk pekerjaan yang memerlukan pengawasan mereka.

2. Tenaga kerja terampil, setengah terampil dan tidak terampil sesuai dengan keperluan untuk pelaksanaan. Penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang sesuai dan tepat pada waktunya.

3. Tenaga kerja inti yang ditugaskan dilapangan minimal terdiri dari:

a. Kepala Pelaksana; b. Pelaksana;

c. Administrasi.

4. Mengeluarkan tenaga kerja kontraktor (pekerja, tukang, kepala tukang, mandor).

5. Direksi pekerjaan berhak menolak dan mewajibkan kontraktor memberhentikan seseorang yang dipekerjakan olek kontraktor pada atau sehubungan dengan pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan, yang menurut direksi pekerjaan berprilaku tidak senonoh, tiak cakap atau ceroboh dalam pelaksanaan tugasnya atau yang menurut pertimbangan Direksi pekerjaan orang tersebut tidak patut dipekerjakan dan orang tersebut tidak boleh dipekerjakan lagi tanpa izin tertulis dari Direksi Pekerjaan. Orang yang diberhentikan secara demikian dari pekerjaan harus diganti secepat mungkin dengan seorang pengganti yang cakap yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

PASAL 6

RENCANA KERJA (TIME SCHEDULE)

Time Schedule yang dimaksud adalah dibuat dalam bentuk kurva S , Barchad dan Network Planing yang memuat penjelasan tentang rencana kerja pelaksanaan pekerjaan an penyediaan bahan yang sesuai dengan persyaratan dalam Dokumen Lelang ini.

PASAL 7

KUASA KONTRAKTOR DI LAPANGAN

1. Dilapangan pekerjaan, kontraktor wajib menunjuk seorang Kuasa Kontraktor atau biasa disebut Pelaksana yang cakap untuk memimpin pelaksanaan pekerjaan dilapangan dan mendapat kuasa penuh dari kontraktor.

(23)

3. Kontraktor wajib memberi tahu secara tertulis kepada Pihak Pertama/ Pemilik Proyek dan Pengawas Lapangan, nama dan jabatan pelaksana untuk mendapatkan persetujuan.

4. Bila dikemudian hari menurut pendapat Pengelola Proyek dan Pengawas Lapangan, pelaksana kurang mampu/kurang cakap memimpin pekerjaan maka akan diberitahukan kepada kontraktor secara tertulis untuk mengganti pelaksana.

5. Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkan pemberitahuan, kontraktor wajib sudah menunjuk pelaksana pengganti yang akan memimpin pelaksanaan atau kontraktor sendiri. (Penanggung Jawab/Direktur Perusahaan) yang akan memimpin pelaksanaan.

PASAL 8

TEMPAT TINGGAL (DOMISILI) KONTRAKTOR DAN PELAKSANA

1. Untuk menjaga kemungkinan diperlukan dalam jam kerja apabila terjadi hal-hal yang mendesak, kontraktor dan pelaksana wajib memberitahukan secara tertulis alamat dan nomor telepon di lokasi kepada Pengelola Proyek daan Pengawas Lapangan.

2. Alamat Kontraktor/Pelaksana diharapkaan tidak sering berubah-ubah selama pekerjaan.

PASAL 9

PENJAGAAN KEAMANAN LAPANGAN PEKERJAAN

1. Kontraktor diwajibkan menjaga keamanan dilapangan terhadap barang-barang milik proyek, Pengawas Lapangan dan pihak ketiga yang ada dilapangan.

2. Untuk maksud-maksud tersebut bila dianggap perlu kontraktor harus membuat pagar pengaman dari kayu atau bahan lain yang biayanya menjadi tanggungan kontraktor.

3. Jika terjadi kehilangan bahan-bahan bangunan yang telah disetujui Pengawas Lapangan baik yang belum maupun yang telah terpasang tetap menjadi tanggung jawab pemborong (kontraktor) dan tidak diperhitungkan dalam pekerjaan (Biaya Pekerjaan Tambahan).

PASAL 10

JAMINAN DAN KESELAMATAN KERJA

1. Kontaktor diwajibkan menyediakan alat-alat Pengobatan (obat-obatan) menurut syarat-syarat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) yang selalu dalam keadaan siap digunakan dilapangan untuk mengatasi segala kemungkinan musibah bagi petugas dan pekerja dilapangan.

2. Kontaktor wajib menyediakan air minum yang cukup bersih dan memenuhi syarat-syarat kesehatan bagi semua petugas dan pekerja yang ada dibawah kekuasaan kontaktor.

3. Kontraktor wajib menyediakan air bersih kamar mandi, WC, yang layak dan bersih bagi semua petugas dan pekerja, membuat tempat penginapan dilapangan untuk pekerja (barak kerja).

(24)

PASAL 11

ALAT-ALAT PELAKSANAAN

Sebelum pekerjaan fisik dimulai, semua alat pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh kontaktor, dan dalam keadaan baik dan siap pakai antara lain:

1. Truk/Dump Truk; 2. Beton Molen; 3. Mesin Pompa Air; 4. Vibrator;

5. Stamper;

6. Alat-alat Tukang Kayu, Batu, dan Besi.

Jumlah kapasitas maupun merk peralatan disesuaikan dengan aktivitas di lapangan yang di koordinasikan dengan Pengawas Lapangan/Direksi.

PASAL 12

PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Sebelum dilakukan penggalian, lokasi yang akan dibangun harus dibersihkan dahulu dari bekas akar-akar pohon maupun sampah-sampah yang dapat merusak konstruksi bangunan.

2. Bouwplank/Profil harus dibuat dengan bahan kayu yang kuat dan lurus selama pelaksanaan sedang berjalan. Bowplank/Profil yang rusak segera diperbaiki, serta permukaan papan Bowplank/Profil harus diketam agar permukaan menjadi lurus, dan tebal papan minimal 2,5 cm dan lebar 20 cm.

3. Penggalian pondasi dapat dilaksanakan setelah Bowplank penandan, ukuran-ukuran pada patok telah mendapat persetujuan dari Direksi Teknik.

PASAL 13

SYARAT-SYARAT CARA PEMERIKSAAN BAHAN BANGUNAN

1. Semua bahan bahan bangunan yang didatangkan harus memenuhui syarat-syarat yang ditentukan dalam Syarat-syarat Teknis ini.

2. Pengawas Lapangan berwenang menanyakan asal bahan dan kontraktor wajib memberitahukan.

3. Semua bahan bangunan yang akan digunakan harus diperiksa dahulu oleh Pengawas Lapangan untuk mendapatkan persetujuan.

4. Bahan bangunan yang telah didatangkan ditempat pekerjaan tetapi ditolak pemakaiannya oleh Pengawas Lapangan harus dikeluarkan dari tempat pekerjaan selambat-lambatnya 2 x 24 jam sejak jam penolakan.

5. Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilakukan kontraktor tetapi telah ditolak Pengawas Lapangan, pekerjaan tersebut segera dihentikan dan selanjutnya dibongkar atas biaya kontrakror.

(25)

PASAL 14

PEMERIKSAAN PEKERJAAN

1. Sebelum memulai pekerjaan lanjutan yang apabila bagian pekerjaan telah selesai, akan tetapi belum diperiksa oleh Pengawas Lapangan, Kontraktor wajib meminta persetujuan kepada pengawas untuk menyetujui bagian pekerjaan tersebut dan meneruskan pekerjaan selanjutnya.

2. Bila permohonan pelaksanaan itu dalam waktu 24 jam (terhitung dari jam diterimanya surat Permohonan Pemeriksaan, tidak terhitung hari libur/Hari Raya) tidak dipenuhi oleh Pengawas Lapangan, Kontraktor dapat meneruskan pekerjaan dan bagian yang seharusnya diperiksa dianggap telah di setujui oleh Pengawas Lapangan. Hal ini kecuali bila Pengawas Lapangan minta perpanjangan waktu.

PASAL 15 GALIAN TANAH

1. Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan sekecil mungkin terjadi gangguan terhadap bahan-bahan di bawah dan diluar batas galian yang ditentukan sebelumnya.

2. Bila bahan tersebut yang nampak keluar diatas garis formasi atau tanah dasar atau permukaan pondasi adalah lepas-lepas atau lunak atau secara lain tidak cocok dalam pendapat Direksi Teknik, bahan itu secara keseluruhan harus dipadatkan atau dibuang seluruhnya atau diganti dengan urugan yang cocok seperti diperintahkan Direksi Teknik.

3. Dimana batu, lapisan keras atau bahan tidak dapat dihancurkan lainnya ditemukan berada di atas garis formasi atau pondasi, bahan tersebut harus digali terus sedalam 20 cm sampai suatu permukaan yang rata dan halus. Tidak ada runcingan-runcingan batu akan ditinggalkan menonjol dari permukaan yang nampak keluar dan semua bahan-bahan yang lepas-lepas harus dibuang.

4. Profil galian yang telah ditetapkan harus dikembalikan dengan pengurugan kembali dan harus dipadatkan dengan bahan pilihan yang disetujui oleh Direksi Teknik.

5. Sejauh mungkin dan serta diperintahkan oleh Direksi Teknik, Kontraktor harus menjaga galian tersebut bebas air.

PASAL 16 URUGAN TANAH

1. Urugan tanah yang akan dilaksanakan yaitu urugan tanah untuk perataan site, urugan peninggian tanah halaman, urugan tanah bekas galian pondasi (sesuai Gambar Rencana/Gambar Kerja).

2. Urugan tanah harus menggunakan tanah urug yang baik dan harus dipadatkan dengan mengairi sampai jenuh hingga mencapai kepadatan maksimal.

Pelaksanaan Pekerjaan:

a. Penyiapan Lapangan.

(26)

 Bilamana tingginya timbunan adalah satu meter atau kurang, tempat pondasi timbunan harus dipadatkan secara menyeluruh (termasuk membuat lepas-lepas, mengeringkan atau membasahi jika diperlukan) sampai bagian puncak tanah setebal 15 cm, memenuhi persyaratan kepadatan yang ditetepkan untuk urugan yang ditetepkan disana.

b. Penimbunan Urugan.

 Urugan harus disisipkan sampai permukaan yang telah dibuat dan ditebarkan dalam lapisan-lapisan yang rata tidak melebihi ketebalan padat 20 cm;

 Urugan tanah harus diangkat secara langsung dari daerah galian bahan ketempat yang sudah disiapkan dan dihampar (dalam cuaca kering). Penumpukan tanah pada umumnya tidak diizinkan, khususnya selama musim hujan.

c. Pemadatan urugan.

 Segera setelah pemadatan dan penebaran urugan, masing-masing lapisan tanah harus dipadatkan menyeluruh dengan peralatan pemadatan yang cocok dan memadai sampai disetujui dan diterima oleh Direksi Teknik;

 Urugan timbunan harus dipadatkan dimulai pada ujung paling luar serta masuk ketengah dalam satu cara dimana masing-masing bagian menerima desakan pemadatan yang sama.

PASAL 17 URUGAN PASIR

1. Urugan Pasir yang akan dilaksanakan yaitu urugan pasir dibawah lantai serta urugan pasir dibawah pondasi (sesuai gambar rencana/gambar kerja).

2. Urugan pasir harus menggunakan pasir urug yang baik dan harus dipadatkan dengan mengairi sampai jenuh hingga mencapai kepadatan maksimal.

PASAL 18 PEKERJAAN PONDASI

1. Pondasi yang dipakai adalah Pondasi Lajur Batu Kali untuk Drainase/Saluran air.

Pondasi Lajur Batu Kali, terdiri dari:

a. Alas pondasi dari pasir urug yang dipadatkan setebal 10 cm, ditimbris dan disiram air sampai kepadatan maksimum;

b. Material batu kali/belah yang keras, bermutu baik dan tidak cacat dan tidak retak.

Batu kapur, batu berpenampang bulat atau berpori besar dan terbungkus lumpur tidak diperkenankan dipakai;

c. Adukan yang dipakai untuk pasangan pondasi dan berapen adalah 1pc : 5ps;

d. Air yang digunakan harus bersih, tawar dan bebas dari bahan kimia yang dapat merusak pondasi, asam alkali atau bahan organik;

(27)

2. Penggalian pondasi lajur batu kali dilakukan dengan terlebih dahulu menetapkan lay out, titik as pondasi tersebut dan ditentukan dengan teliti sesuai gambar dan disetujui Direksi.

3. Pemeriksaan tiap galian pondasi dilaksanakan terhadap kebenaran penempatannya, kedalaman, besaran, lebar, letak dan kondisi dasar galian. Sebelum pemasangan pondasi dimulai izin dari Direksi mengenai hal tersebut harus didapat secara tertulis.

4. Pemborong harus memperhatikan adanya stek tulangan kolom, stek tulangan ke sloof dan sparing pipa plumbing yang menembus pondasi.

5. Karena adanya cut and fill, pemborong harus memperhatikan kedalaman pondasi terhadap tanah dasar/keras.

PASAL 19

PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI

1. Perekat yang dipergunakan untuk pasangan batu kali adalah campuran 1 PC : 5 Ps.

2. Ukuran minimal batu adalah tebal minimum 15 cm.

3. Ukuran batu maksimum akan ditentukan oleh Direksi Teknik dengan memperhitungkan jenis, struktur, lokasi batu dalam stuktur dan persyaratan umum stabilitas dan saling mengunci.

4. Batu yang dipilih harus bersih, keras tanpa lapisan yang lemah atau retak dan harus memiliki satu daya tahan (awet).

5. Batu-batu tersebut harus berbentuk datar, biji ataupun datar dan harus dapat dilapisi seperlunya untuk menjamin saling mengunci yang rapat bila dipasang bersama-sama.

6. Semua galian harus selalu bebas air dan kontraktor harus melengkapi semua bahan-bahan yang diperlukan, peralatan dan tenaga untuk membuang atau mengalirkan air, termasuk saluran-saluran sementara pengaliran lintasan air.

7. Batu harus bersih dan dibasahi sepenuhnya sebelum dipasang, diberikan waktu untuk penyerapan air.

8. Tebal atas adonan untuk masing-masing lapisan pekerjaan batu adalah dalam batas-batas 2 5 cm, tetapi harus dipertahankan sampai keperluan minimum untuk menjamin bahwa semua rongga diantara batu yang telah dipasang telah diisi sepenuhnya.

9. Batu harus diletakan dengan permukaan yang paling panjang mendatar dan permukaan menonjol masing-masing batu harus diatur sejajar dengan permukaan dinding yang sedang dibangun.

PASAL 20

PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA

1. Batu yang dipakai pada pekerjaan ini, menggunakan bata yang berkualitas baik, utuh dan tidak cacat serta bata yang dipakai harus dengan ukuran yang sama.

(28)

3. Pasangan dinding bata merah/Kanstin dipasang sesuai dengan Gambar Kerja yang sudah ada dan untuk pasangan tembok bata menggunakan pasangan setengah bata.

4. Perekat yang dipergunakan untuk pasangan bata adalah sebagai berikut:

a. Untuk pasangan tembok bata biasa menggunakan campuraan 1 Pc : 5Ps;

b. Untuk pasangan tembok trasram menggunakan campuran 1 Pc : 3 Ps dipasang pada tempat-tempat yang ditentukan sesuai dengan Gambar Kerja dan Detail.

5. Bata yang mentah, retak/tidak memenuhi syarat dan tetap terpasang agar dibongkar dan segera diganti dengan bata yang memenuhi syarat tersebut.

PASAL 21

PEKERJAAN BETON DAN BETON BERTULANG

1. Syarat-syarat Umum dan Peraturan.

a. Persyaratan-persyaratan konstuksi beton, istilah-istilah teknik serta syarat-syarat pelaksanaan beton secara umum menjadi satu kesatuan dalam bagian dokumen ini;

b. Kecuali tercantum lain dalam spesifikasi teknis ini maka semua pekerjaan beton harus sesuai dengan standar dibawah ini:

 SNI No. 03-2847-1992;

 Peraturan Muatan Indonesia (PMI 1970);

c. Semua material yang dipergunakan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi sebelum dipergunakan dalam proyek ini, kemudian semua material yang akan dipergunakan harus sesuai dengan persyaratan yang ada dalam RKS ini.

2. Pekerjaan beton bertulang pada pekerjaan ini disyaratkan menggunakan mutu beton Karakteristik (K) 175.

3. Untuk bidang-bidang yang vertikal, ketinggian pengecoran beton yang akan dicor maksimum 150 cm.

4. Cetakan Beton.

a. Cetakan yang dipakai dibuat sedemikiaan rupa sehingga menghasilkan permukaan beton yang rata dan halus. Untuk itu dipergunakan papan Tripleks dengan ketebalan tidak boleh kurang dari 6 mm;

b. Sebelum beton dituang, terlebih dahulu konstruksi cetakan beton diperiksa untuk memastikan kebenaran perletakannya, kokoh, rapat serta bersih dari segala kotoran permukaan cetakan harus diberi minyak (Form Oil) untuk mencegah melekatnya beton pada cetakannya.Permukaan cetakan harus dibasahi sehingga tidak terjadi penyerapan air beton yang baru dituangkan. Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan direksi.

5. Sambungan Beton.

a. Pemborong harus membuat schedule tentang letak sambungan cor beton (Construction Joint); b. Dalam keadaan mendesak Direksi dapat merubah letak sambungan beton tersebut;

(29)

d. Sebelum pengecoran dilanjutkan, permukaan beton harus dibasahi dan diberi lapisan grount sebelum beton dituang. Grount terdiri dari satu bagian semen dan dua bagian pasir;

e. Jika diperlukan untuk menyambung tulangan pada tempat-tempat lain yang ditentukan dalam gambar, bentuk sambungan untuk tulangan dinding tegak (vertikal) dan kolom sedikitnya harus sudah 30 kali diameter batangan dan harus mendapat persetujuan dari direksi.

6. Pembesian.

a. Bahan material dan ukuran batang semua baja tulangan harus baru dengan mutu baja U24 untuk besi tulangan yang polos dan U32 untuk besi tulangan ulir sesuai dengan SNI untuk beton dan harus disetujui oleh Direksi. Diameter tulangan baja beton harus sesuai dengan gambar dan bila kemudian karena keadaan lapangan harus diadakan penggantian/penyesuaian diameter terlebih dahulu harus disetujui Direksi;

b. Baja tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak atau mengurangi daya rekatnya;

c. Baja tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran yang tertera pada konstruksi yang diberikan kepada kontraktor, baja tulangan beton tidak boleh diluruskan atau dibengkokan kembali dengan cara merusak bahannya;

d. Baja tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar tidak boleh dipakai, semua batangan harus dibengkokan dalam keadaan dingin, Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan bila seluruh cara-cara pengerjaannya disetujui oleh direksi;

e. Sistim pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada, seperti pembesian : Plat Beton, Rabat Beton dll.

7. Pengecoran Beton.

a. Semua penulangan harus dimatikan pada kedudukan dan diperiksa terlebih dahulu oleh Direksi Teknik/Pengawas Lapangan sebelum pengecoran dilakukan;

b. Direksi Teknik/Pengawas Lapangan harus menerima pemberitahuan minimal 2 x 24 jam sebelum pengecoran dilakukan agar pemeriksaan dan persetujuan dapat diberikan pada waktunya;

c. Beton yang tidak dapat dipakai yang sudah mengeras, kotoran-kotoran dan benda-benda yang tidak berguna harus dikeluarkan dalam begesting;

d. Pada saat pengecoraan lapisan-lapisan beton ini, secara bersamaan juga dilaksanakan pemadatan;

e. Sebelum pengecoran dilakukan, semua penulangan, pembesian yang telah terpasang harus dimintakan persetujuan Direksi.

8. Adukan/Campuran.

Adukan yang dipakai untuk beton ini adalah 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr.

9. Beton Cor.

Beton tidak bertulang dengan adukan 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr dengan ukuran sesuai dengan gambar digunakan untuk:

a. Neut beton;

(30)

PASAL 22

PEKERJAAN PLESTERAN ACIAN

1. Yang termasuk lingkup pekerjaan ini adalah:

- Plesteran dinding bata/Kanstin; - Plesteran Siaran dan Kop Drainase;

- Plesteran/aferking permukaan beton (Plat Deucer).

2. Bahan yang dipakai adalah:

a. Pasir pasang harus bersih, tajam dan harus bebas lumpur tanah liat, kotoran organik dan bahan yang dapat merusak pelesteran, untuk itu pasir yang akan digunakan terlebih dahulu diayak lewat ayakan dengan diameter lobang sebesar 10 mm;

b. Semen yang dipakai harus memenuhi persyaratan N.I 8 Type I menurut ASTM dan memenuhi S 400 standard Portland Cement.

3. Adukan/Campuran.

a. Adukan trasram 1 Pc : 3 Ps dilaksanakan untuk:

• Pelesteran dinding yang masuk kedalam tanah, seluruh pasangan trasram, plint plesteran, aferking permukaan beton dan seluruh pasangan bata 1 Pc : 3 Ps tersebut diatas;

• Adukan 1 Pc : 5 Ps dilaksanakan untuk pelesteran yang tidak trasram seperti tercantum diatas;

• Acian dilaksanakan untuk semua dinding tembok pagar, Kop Drainase Kawasan Rumdin KA/WAKA Polres Lombok Utara.

b. Pelaksanaan Pekerjaan.

• Sebelum dinding di plester harus dikamprot dulu dengan campuran 1 Pc : 3 Ps dengan ketebalan ± 3 mm untuk mendapatkan ikatan yang lebih baik. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan bidang plesteran stabil dan kemudian diperhalus dengan acian semen;

• Untuk finishing beton expose, sebelum diperhalus/aferking permukaan beton perlu dikasarkan/ dikemprot terlebih dahulu dengan campuran 1 Pc : 3 Ps dengan ketebalan lebih kurang 3 mm untuk mendapatkan ikatan yang lebih baik;

• Seluruh pekerjaan pelesteran yang tidak lurus, berombak dan retak-retak harus dibongkar dan diperbaiki, atas biaya pemborong.

PASAL 23

PEKERJAAN KONSTRUKSI RANGKA ATAP CARPORT.

(31)

1. Lingkup pekerjaan meliputi:

a. Pekerjaan konstruksi Atap terdiri meliputi desain, pengadaan, fabrikasi, perakitan dan pemasangan dari rangka atap, penggantung dan aksesoris pelengkap lainnya untuk melengkapi pemasanganrangka atap ringan;

b. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar kerja dengan hasil yang baik dan rapi.

2. Persyaratan Bahan / Material:

a. Pada Rangka Atap Baja Ringan mengacu persyaratan pemasangan yang disetujui konsultan pengawas. Sistem Rangka Atap Baja Ringan disesuaikan gambar kerja dan detail;

b. Untuk Dimensi Baja ringan yang digunakan adalah : 75.75.075 mm;

c. Pelat penyambung, Accesories dan alat bantu lainnya harus berasal dari material yang sama dan sesuai persyaratan dari pabrik produsen;

d. Penyimpanan batangan berikut asesoriesnya harus disimpan dalam keadaan tetap kering, tidak boleh berhubungan dengan tanah/lantai dan dalam posisi yang terhindar dari kemungkinan mengalami deformasi berlebihan, kerusakan dan keausan sebelum pemasangan. Penyimpanan ditempat terbuka harus diselimuti dengan terpal atau plastik untuk mencegah agar air hujan/embun tidak masuk dan terperangkap dalam celah-celah profil. Air yang sempat masuk ke dalam celah tersebut dapat memberikan cacat terhadap permukaan profil dan mengurangi umur ketahanan smartruss terhadap karat.

PASAL 24

PEKERJAAN PENGECATAN

1. Pekerjaan Pengecatan Tembok dan Langit-Langit.

a. Pengecatan dilaksanakan pada semua dinding Tembok Pagar yang tampak, permukaan beton yang tidak dilindungi bahan lain;

b. Cat yang digunakan adalah setaraf Avitex semua contoh cat terlebih dahulu harus mendapat persetujuan Direksi. Warna cat akan ditentukan kemudian;

c. Semua dinding yang akan dicat harus diplamir atau didempul dari jenis yang sama dari cat tembok, dihaluskan dengan amplas hingga licin dan rata. Pekerjaan cat dapat dilaksanak an setelah dapat izin dari Direksi;

d. Pengecatan dilakukan minimal 3 kali dengan kuas atau roller;

e. Semua Pekerjaan cat yang tidak rata, belang, pecah-pecah serta tipis harus diulang dan diperbaiki atas biaya pemborong.

PASAL 25

PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL PEKERJAAN MEKANIKAL

A. PLUMBING

1. Umum.

(32)

2. Uraian Pekerjaan.

Lingkup pekerjaan secara garis besar sebagai berikut:

a. Instalasi Sistem Air Bersih dari PDAM menuju Rumdin KA/WAKA Polres; b. Instalasi Sistem Air Kotor/Limbah;

c. Instalasi Sistem Pembuangan Air Hujan.

3. Uraian Bahan dan Material.

Bahan/Material yang akan dipasang adalah barang baru dan terlebih dahulu, mengajukan contoh untuk disetujui Direksi.

PASAL 26 PEKERJAAN LAIN-LAIN

Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah:

1. Memperbaiki kerusakan-kerusakan pada Dinding Pagar lama akibat pembangunan pekerjaan ini sehingga antara gedung , Dinding Pagar lama dan yang baru menjadi satu bagian yang utuh.

2. Pembersihan lokasi dari sisa-sisa bahan kerja, bekas-bekas bongkaran begisting dan lain-lain.

3. Pemerataan tanah bekas-bekas galian, timbunan yang masih belum rapi. Pekerjaan lainnya yang perlu dikerjakan agar pada penyerahan kedua seluruh pekerjaan sudah dalam kondisi sempurna dan rapi.

PASAL 27

PENYELESAIAN PEKERJAAN

1. Pemborong berkewajiban mengadakan penyempurnaan atas seluruh pekerjaan pada waktu masa pemeliharaan atau menjelang penyerahan kedua kalinya.

2. Pemborong harus mengusahakan penyelesaian seluruh pekerjaan ini dengan sebaik-baiknya sehingga memuaskan dari Pihak Pemberi Tugas.

PASAL 28 P E N U T U P

(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)

BAB VIII. DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

2 Pekerjaan tanah dan pasir:

a. Galian tanah pondasi b. Urugan kembali

c. Urugan pasir bawah pondasi d. Urugan pasir di bawah paving

block

e. Urugan tanah peninggian halaman

3 Pekerjaan pasangan, plesteran,

acian dan atap kanopi:

a. Pasangan pondasi batu kali campuran 1PC : 5PS

5 Pekerjaan pengecatan tembok

(44)

B. Rekap RAB

No. Uraian Pekerjaan Total Harga

1 Pekerjaan pendahuluan/ persiapan

-2 Pekerjaan tanah dan pasir

-3 Pekerjaan pasangan, plesteran, acian dan atap kanopi

-4 Pekerjaan beton

-5 Pekerjaan pengecatan tembok dan pipa air

-REAL COST (A)

-PPN 10% (B)

-TOTAL BIAYA KONSTRUKSI (A + B)

(45)

BAB IX. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN

A. BENTUK SURAT PENAWARAN PENYEDIA BADAN USAHA

CONTOH

[Kop Surat Badan Usaha]

Nomor : _______, _____________ 20___

Lampiran :

Kepada Yth.:

Pejabat Pengadaan pada __________[K/L/D/I] [diisi oleh Pejabat Pengadaan]

di

______________________________

Perihal : Penawaran Pekerjaan _______________[nama pekerjaan diisi oleh Pejabat Pengadaan]

Sehubungan dengan undangan Pengadaan Langsung nomor: _________________ tanggal ______________ dan setelah kami pelajari dengan saksama Dokumen Pengadaan, dengan ini kami mengajukan penawaran untuk pekerjaan _____________________ [diisi oleh Pejabat Pengadaan] sebesar Rp_______________ (___________________).

Penawaran ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di atas.

Kami akan melaksanakan pekerjaan tersebut dengan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama ____ (________________) hari kalender.

Penawaran ini berlaku selama ____ (__________________) hari kalender sejak tanggal surat penawaran ini.

Surat Penawaran beserta lampirannya kami sampaikan sebanyak 1 (satu) rangkap dokumen asli.

Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan akan tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan.

PT/CV/Firma/Koperasi _________________ [pilih yang sesuai dan cantumkan nama]

(46)

B. BENTUK SURAT PENAWARAN PENYEDIA PERORANGAN

CONTOH

Nomor : _______, _____________ 20___

Lampiran :

Kepada Yth.:

Pejabat Pengadaan pada __________[K/L/D/I] [diisi oleh Pejabat Pengadaan]

di

______________________________

Perihal : Penawaran Pekerjaan _______________[nama pekerjaan diisi oleh Pejabat Pengadaan]

Sehubungan dengan undangan Pengadaan Langsung nomor: _________________ tanggal ______________ dan setelah kami pelajari dengan saksama Dokumen Pengadaan, dengan ini kami mengajukan penawaran untuk pekerjaan _____________________ [diisi oleh Pejabat Pengadaan] sebesar Rp_______________ (___________________).

Penawaran ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di atas.

Kami akan melaksanakan pekerjaan tersebut dengan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama ____ (________________) hari kalender.

Penawaran ini berlaku selama ____ (__________________) hari kalender sejak tanggal surat penawaran ini.

Surat Penawaran beserta lampirannya kami sampaikan sebanyak 1 (satu) rangkap dokumen asli.

Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan akan tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan.

Penyedia

(47)

BAB X. BENTUK SURAT PERINTAH KERJA (SPK)

[kop surat satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen]

SURAT PERINTAH KERJA (SPK)

SATUAN KERJA : ________________

NOMOR DAN TANGGAL SPK : __________________________

Halaman ____ dari _____

PAKET PEKERJAAN : ________

NOMOR DAN TANGGAL SURAT UNDANGAN PENGADAAN LANGSUNG :

NOMOR DAN TANGGAL BERITA ACARA HASIL PENGADAAN LANGSUNG :

_____________________________________

SPK ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal diterbitkannya SP dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan sebagaimana diatur dalam SPK ini.

SUMBER DANA:[sebagai contoh, cantumkan dibebankan atas DIPA __________ Tahun Anggaran ____ untuk mata anggaran kegiatan __________

WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN: _________________ (__________) hari kalender/bulan/tahun

NILAI PEKERJAAN

No. Uraian

Pekerjaan Kuantitas Satuan Ukuran

Harga satuan (Rp. )

Total (Rp.)

Jumlah

(48)

Nilai

TERBILANG : ______________________________________________________

INSTRUKSI KEPADA PENYEDIA: Penagihan hanya dapat dilakukan setelah penyelesaian pekerjaan

yang diperintahkan dalam SPK ini dan dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima. Jika pekerjaan tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu pelaksanaan pekerjaan karena kesalahan atau kelalaian Penyedia maka Penyedia berkewajiban untuk membayar denda kepada PPK sebesar 1/1000 (satu per seribu) dari nilai SPK atau nilai bagian SPK untuk setiap hari keterlambatan [tentukan dasar

pengenaan denda : total atau bagian SPK].

Untuk dan atas nama __________

Pejabat Pembuat Komitmen

[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk Penyedia maka rekatkan

materai Rp 6.000,- )]

[nama lengkap]

[jabatan]

Untuk dan atas nama Penyedia

__________

[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen maka

rekatkan materai Rp 6.000,- )]

[nama lengkap]

[jabatan]

SYARAT UMUM

SURAT PERINTAH KERJA (SPK)

1. LINGKUP PEKERJAAN

Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu yang ditentukan, sesuai dengan volume, spesifikasi teknis dan harga yang tercantum dalam SPK.

2. HUKUM YANG BERLAKU

Keabsahan, interpretasi, dan pelaksanaan SPK ini didasarkan kepada hukum Republik Indonesia.

3. HARGA SPK

a. PPK membayar kepada penyedia atas pelaksanaan pekerjaan dalam SPK sebesar harga SPK.

b. Harga SPK telah memperhitungkan keuntungan, beban pajak dan biaya overhead serta biaya asuransi.

c. Rincian harga SPK sesuai dengan rincian yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga

(49)

4. HAK KEPEMILIKAN

a. PPK berhak atas kepemilikan semua Konstruksi/bahan yang terkait langsung atau disediakan sehubungan dengan jasa yang diberikan oleh penyedia kepada PPK. Jika diminta oleh PPK maka penyedia berkewajiban untuk membantu secara optimal pengalihan hak kepemilikan tersebut kepada PPK sesuai dengan hukum yang berlaku.

b. Hak kepemilikan atas peralatan dan Konstruksi/bahan yang disediakan oleh PPK tetap pada PPK, dan semua peralatan tersebut harus dikembalikan kepada PPK pada saat SPK berakhir atau jika tidak diperlukan lagi oleh penyedia. Semua peralatan tersebut harus dikembalikan dalam kondisi yang sama pada saat diberikan kepada penyedia dengan pengecualian keausan akibat pemakaian yang wajar.

5. CACAT MUTU

PPK akan memeriksa setiap hasil pekerjaan penyedia dan memberitahukan secara tertulis penyedia atas setiap cacat mutu yang ditemukan. PPK dapat memerintahkan penyedia untuk menemukan dan mengungkapkan cacat mutu, serta menguji pekerjaan yang dianggap oleh PPK mengandung cacat mutu. Penyedia bertanggung jawab atas cacat mutu selama 6 (enam) bulan setelah serah terima hasil pekerjaan.

6. PERPAJAKAN

Penyedia berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang sah yang dibebankan oleh hukum yang berlaku atas pelaksanaan SPK. Semua pengeluaran perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam harga SPK.

7. PENGALIHAN DAN/ATAU SUBKONTRAK

Penyedia dilarang untuk mengalihkan dan/atau mensubkontrakkan sebagian atau seluruh pekerjaan, kecuali kepada penyedia spesialis untuk bagian pekerjaan tertentu. Pengalihan seluruh pekerjaan hanya diperbolehkan dalam hal pergantian nama penyedia, baik sebagai akibat peleburan (merger) atau akibat lainnya.

8. JADWAL

a. SPK ini berlaku efektif pada tanggal penandatanganan oleh para pihak atau pada tanggal yang ditetapkan dalam SP.

b. Waktu pelaksanaan SPK adalah sejak tanggal mulai kerja yang tercantum dalam SP.

c. Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang ditentukan.

d. Apabila penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal karena keadaan diluar pengendaliannya dan penyedia telah melaporkan kejadian tersebut kepada PPK, maka PPK dapat melakukan penjadwalan kembali pelaksanaan tugas penyedia dengan adendum SPK.

9. ASURANSI

a. Apabila dipersyaratkan, Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK sampai dengan tanggal selesainya pemeliharaan untuk:

1) semua Konstruksi dan peralatan yang mempunyai risiko tinggi terjadinya kecelakaan, pelaksanaan pekerjaan, serta pekerja untuk pelaksanaan pekerjaan, atas segala risiko terhadap kecelakaan, kerusakan, kehilangan, serta risiko lain yang tidak dapat diduga;

(50)

3) perlindungan terhadap kegagalan bangunan.

b. Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam penawaran dan termasuk dalam harga SPK.

10. PENANGGUNGAN DAN RISIKO

a. Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan menanggung tanpa batas PPK beserta instansinya terhadap semua bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan terhadap PPK beserta instansinya (kecuali kerugian yang mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau kelalaian berat PPK) sehubungan dengan klaim yang timbul dari hal-hal berikut terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan tanggal penandatanganan berita acara penyerahan akhir:

1) kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta benda penyedia dan Personil;

2) cidera tubuh, sakit atau kematian Personil;

3) kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cidera tubuh, sakit atau kematian pihak ketiga;

b. Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan tanggal penandatanganan berita acara penyerahan awal, semua risiko kehilangan atau kerusakan Hasil Pekerjaan ini, Bahan dan Perlengkapan merupakan risiko penyedia, kecuali kerugian atau kerusakan tersebut diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian PPK.

c. Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh penyedia tidak membatasi kewajiban penanggungan dalam syarat ini.

d. Kehilangan atau kerusakan terhadap Hasil Pekerjaan atau Bahan yang menyatu dengan Hasil Pekerjaan selama Tanggal Mulai Kerja dan batas akhir Masa Pemeliharaan harus diganti atau diperbaiki oleh penyedia atas tanggungannya sendiri jika kehilangan atau kerusakan tersebut terjadi akibat tindakan atau kelalaian penyedia.

11. PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN

PPK berwenang melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia. Apabila diperlukan, PPK dapat memerintahkan kepada pihak ketiga untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas semua pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia.

12. PENGUJIAN

Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia untuk melakukan pengujian Cacat Mutu yang tidak tercantum dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar, dan hasil uji coba menunjukkan adanya Cacat Mutu maka penyedia berkewajiban untuk menanggung biaya pengujian tersebut. Jika tidak ditemukan adanya Cacat Mutu maka uji coba tersebut dianggap sebagai Peristiwa Kompensasi.

13. LAPORAN HASIL PEKERJAAN

a. Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan SPK untuk menetapkan volume pekerjaan atau kegiatan yang telah dilaksanakan guna pembayaran hasil pekerjaan. Hasil pemeriksaan pekerjaan dituangkan dalam laporan kemajuan hasil pekerjaan.

b. Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan, seluruh aktivitas kegiatan pekerjaan di lokasi pekerjaan dicatat dalam buku harian sebagai bahan laporan harian pekerjaan yang berisi rencana dan realisasi pekerjaan harian.

(51)

1) jenis dan kuantitas bahan yang berada di lokasi pekerjaan;

2) penempatan tenaga kerja untuk tiap macam tugasnya;

3) jenis, jumlah dan kondisi peralatan;

4) jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;

5) keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya yang berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan; dan

6) catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan.

d. Laporan harian dibuat oleh penyedia, apabila diperlukan diperiksa oleh konsultan dan disetujui oleh wakil PPK.

e. Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu minggu, serta hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.

f. Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu bulan, serta hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.

g. Untuk merekam kegiatan pelaksanaan proyek, PPK dapat menugaskan Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan membuat foto-foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan di lokasi pekerjaan.

14. WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN

a. Kecuali SPK diputuskan lebih awal, penyedia berkewajiban untuk memulai pelaksanaan pekerjaan pada Tanggal Mulai Kerja, dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan program mutu, serta menyelesaikan pekerjaan selambat-lambatnya pada Tanggal Penyelesaian yang ditetapkan dalam SP.

b. Jika pekerjaan tidak selesai pada Tanggal Penyelesaian bukan akibat Keadaan Kahar atau Peristiwa Kompensasi atau karena kesalahan atau kelalaian penyedia maka penyedia dikenakan denda.

c. Jika keterlambatan tersebut semata-mata disebabkan oleh Peristiwa Kompensasi maka PPK dikenakan kewajiban pembayaran ganti rugi. Denda atau ganti rugi tidak dikenakan jika Tanggal Penyelesaian disepakati oleh Para Pihak untuk diperpanjang.

d. Tanggal Penyelesaian yang dimaksud dalam ketentuan ini adalah tanggal penyelesaian semua pekerjaan.

15. SERAH TERIMA PEKERJAAN

a. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus), penyedia mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan pekerjaan.

b. Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, PPK menugaskan Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan.

c. Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan oleh penyedia. Apabila terdapat kekurangan-kekurangan dan/atau cacat hasil pekerjaan, penyedia wajib memperbaiki/menyelesaikannya, atas perintah PPK.

d. PPK menerima penyerahan pertama pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan SPK dan diterima oleh Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan.

Referensi

Dokumen terkait

1) Individu dengan Individu, yaitu lahir sebagai akibat keserakahan individu yang lebih kuat, dan lebih mampu dalam banyak aspek, sehingga menimbulkan eksploitasi

Transformasi Pondok Pesantren dalam Menanggulangi Radikalisme Agama (Studi Kasus Pondok Pesantren Daerah Urban (Penyangga) Ibu Kota Jakarta. STAI

Based on the plane elasticity of complex variable theory, a set of stress functions is proposed in this paper for calculating the SIFs of cracks emanating from a circular hole in

Section 3 explores the quality of teachers prepared in Pennsylvania teacher preparation institutions and the sel- ectivity of school districts in their hiring practices as reflected

Hasil penelitian menunjukkan: (1) Terdapat 6 komoditas basis tanaman pangan di Kabupaten Cilacap yaitu padi sawah, jagung, kedelai, kacang hijau, kacang tanah, dan ubi kayu,

Analisis Simbol dan Makna Pada Rias Tari Gaplek.... Analisis Makna

Setelah diberi tindakan yaitu dengan penerapan metode tanya jawab dengan teknik menuntun dan menggali pada siklus I maka diperoleh jumlah siswa yang tuntas dalam

 Siswa dapat menarik kesimpulan yang logis dari hasil penyelesaian masalah dengan benar dan memberikan alasan pada langkah penyelesaian. d. Ayat-ayat Al-