• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keragaman Morfologi dan Filogeni Jenis Kemenyan (Styrax sp) di Sumatera Utara Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Keragaman Morfologi dan Filogeni Jenis Kemenyan (Styrax sp) di Sumatera Utara Chapter III V"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat

Penelitian ini akan dilaksanakan dari Mei 2016 sampai Januari 2017.

Pengambilan sampel dilakukan pada hutan rakyat kemenyan di Kampung

Laembulan Desa Pardomuan Kecamatan Sitellu Talli Urang Julu Kabupaten

Pakpak Bharat, Provinsi Sumatera Utara.

Gambar 1. Lokasi penelitian Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kamera, plastik clip,

jalu-jalu, kalkulator dan perangkat lunak untuk mengelola data.

Bahan penelitian yang digunakan adalah bagian morfologi pada tanaman

kemenyan (Styrax sp) dari tumbuhan yang berkualitas baik seperti: daun, buah,

getah, kulit dan struktur batang.

Metode penelitian

Metode yang digunakan dalam pengamatan karakter pohon kemenyan

adalah metode observasi deskriptif non eksperimen dengan cara pengumpulan

(2)

kemenyan yang diamati. Pengambilan sampel pohon kemenyan pada

masing-masing tegakan tersebut dilakukan secara acak dengan masing-masing-masing-masing jenis

minimal diambil 5 pohon, sehingga total diperlukan 20 pohon.

Prosedur pengukuran karakter morfologi pohon kemenyan mengacu

kepada beberapa penelitian variasi tanaman hutan yang dilakukan oleh Bacilieri

dkk. (1996); Cantini dkk. (1999); Kremer dkk. (2002); Ginwal dkk. (2004);

Royet dkk. (2004); Weber dan Montes (2005); Baliuckas dkk. (2005); dan Wahab

dkk. (2007). Identifikasi morfologi mengacu pada rujukan Tjitrosopomo (1990).

Pengamatan karakter morfologi dilakukan terhadap 7 karakter utama pohon

yang meliputi karakter kanopi, karakter daun, karakter batang, karakter bunga,

karakter buah, karakter biji dan getah. Masing-masig karakter diidentifkasi dengan

penciri spesifik sehingga total diperoleh 46 karakter penciri.

Khusus untuk karakter bunga dan buah yang berasal dari spesimen

herbarium, dilakukan perebusan terlebih dahulu atau perendaman dalam air

hangat agar ukurannya kembali seperti semula. Setiap karakter yang penting atau

penciri jenis difoto dengan kamera digital. Data pengamatan morfologi dan

anatomi yang diperoleh, kemudian dianalisis untuk melihat kecenderungan

pengelompokkan jenis varians dengan standar deviasi variasi fenotipik dan

(3)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Morfologi

Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan dan informasi dari petani

kemenyan diperoleh empat jenis kemenyan dilokasi penelitian yaitu kemenyan

toba, kemenyan batak, kemenyan minak dan kemenyan durame. Hasil

pengamatan morfologi menunjukkan bahwa terdapat variasi karakter kanopi,

batang, daun, bunga, buah, biji dan getah di antara jenis kemenyan yang diamati.

Tajuk

Kanopi semua jenis kemenyan yang dijumpai memiliki bentuk yang sama

yaitu kubah dengan variasi tinggi kanopi dan diameter kanopi yang berbeda

(Tabel 1). Hasil pengamatan memperlihatkan bahwa kemenyan minak memiliki

kanopi yang lebih lebar dan tinggi dibandingkan dengan kemenyan yang lain.

Sedangkan kemenyan batak dan bunga memiliki kanopi yang cenderung lebih

pendek

Tabel 1. Morfologi kanopi tanaman kemenyan

No Karakter Hasil Pengamatan

Batak Minak Durame Toba

1 2 3

Bentuk kanopi Diameter kanopi Tinggi kanopi

Kanopi bentuk kubah ciri khas dari jenis-jenis Styrax di dunia. Kanopi jenis ini

memiliki bentuk yang simetris antara kedua sisinya, sehingga ketika diamati

secara individu relatif hampir sama (Gambar 2). Kanopi kemenyan juga memiliki

(4)

Gambar 2. Bentuk kanopi, kemenyan toba(a), kemenyan batak(b), kemenyan durame(c), kemenyan minak(d)

Daun

Hasil pengamatan (Tabel 3) menunjukkan adanya variasi karakter

morfologi daun, terlihat dengan luas daun, bentuk daun, jumlah tulang daun,warna

permukaan atas daun, dan warna permukaan bawah daun yang berbeda-beda.

Sedangkan tepi daun, bentuk ujung daun, bentuk pangkal daun, komposisi daun

dan tata letak daun memiliki keseragaman, warna tangkai daun, tidak

menunjukkan adanya perbedaan.

Bentuk daun kemenyan batak, minak dan durame adalah elips sedangkan

pada kemenyan toba memiliki bentuk daun ovate (Gambar 2). Bentuk ujung daun

acute dimiliki oleh kemenyan batak dan kemenyan minak, sedangkan acuminate

dimiliki oleh kemenyan durame dan kemenyan toba (Gambar 4). Bentuk pangkal

daun tidak memperlihatkan adanya variasi, karena keempatnya memiliki tipe yang

sama yaitu obtuse (Gambar 5).

(a)

(b)

(5)

Tabel 2. Morfologi daun tanaman kemenyan

No Karakter Hasil Pengamatan

Batak Minak Durame Toba Bentuk ujung daun Bentuk pangkal daun Luas daun

Panjang tulang daun Jumlah tulang daun Warna permukaan atas Warna permukaan bawah Tata letak daun

Pertulangan daun

Gambar 3. Bentuk daun, kemenyan toba(a), kemenyan durame(b), kemenyan batak(c), kemenyan minak(d)

Warna permukaan bagian atas dan bawah daun kemenyan memperlihatkan

adanya variasi. Kemenyan toba dan batak memiliki daun dengan warna hijau

(4/10), sedangkan kemenyan minak dan durame memiliki permukaan daun

dengan warna hijau tua (5/10). Bagian permukaan bawah daun juga

memperlihatkan adanya perbedaan. Kemenyan durame dan toba memiliki warna

(a)

(b)

(6)

permukaan daun keputihan (8/4) sedangkan kemenyan batak dan minak memiliki

warna putih keperakan (7/4).

Gambar 4. Bentuk ujung daun, kemenyan batak(a), kemenyan toba(b), kemenyan durame(c), kemenyan minak(d)

Gambar 5. Bentuk pangkal daun, kemenyan batak(a), kemenyan toba(b), kemenyan minak(c), kemenyan durame(d)

(a)

(d)

(c)

(b)

(d)

(c)

(7)

Pada karakter komposisi daun dan tata letak daun tidak terdapat perbedaan antara

kemenyan satu dengan kemenyan yang lainnya karena memiliki komposisi yang

sama yaitu alternate dan menyirip (Gambar 6). Tepi daun, juga tidak terdapat

perbedaan, karena keempatnya memiliki tipe entire (Gambar 7).

Gambar 6. Bentuk komposisi dan tata letak daun, kemenyan batak(a), kemenyan toba(b), kemenyan durame(c), kemenyan minak(d)

Gambar 7. Tepi daun,kemenyan toba(a), kemenyan batak(b), kemenyan durame(c), kemenyan minak(d)

(d)

(b)

(a)

(c)

(b)

(d)

(c)

(8)

Batang

Karakterisasi morfologi terhadap batang kemenyan (Tabel 3)

menunjukkan bahwa tidak ada keragaman pada bentuk batang yang diamati

karena keempat jenis tersebut memiliki bentuk batang silindris, dengan

perkembangan batang pokok monopodial serta konstruksi percabangan ortotropik

(Gambar 8). Perbedaan keempat jenis tersebut, terletak pada warna kulit dalam,

warna kayu, dan pola aliran getah.

Tabel 3. Morfologi batang

No Karakter Hasil Pengamatan

Batak Minak Durame Toba Warna kulit luar Warna kulit dalam Tebal kulit Warna kayu Tinggi Total Tinggi bebas cabang Diameter

Perkembangan batang pokok Konstruksi percabangan

Keempat jenis kemenyan memiliki kulit luar yang sama (Gambar 9), yaitu

berwarna coklat (7/8 5YR). Namun memiliki kulit dalam dengan warna yang

berbeda (Gambar 10). Kemenyan batak dan durame memiliki warna kulit dalam

berwarna kekuningan (7/6 5YR), sedangkan kemenyan minak dan toba memiliki

warna kulit dalam kuning (8/4 5YR).

Berdasarkan aliran getah pada batang, maka keempat jenis kemenyan

dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok aliran getah

menggumpal dan kelompok aliran getah yang mengalir. Kelompok pertama

dicirikan dengan aliran getah yang keluar dari batang kemenyan berupa gumpalan

(9)

toba. Kelompok dengan aliran getah yang mengalir, artinya getah yang keluar dari

batang kemenyan, getahnya mengalir ke bawah hingga 20 cm dan bahkan bisa

sampai ke pangkal batang tanaman kemenyan, terdiri atas kemenyan minak dan

durame.

m

Gambar 8. Struktur dan bentuk batang kemenyan,kemenyan minak(a), kemenyan batak(b), kemenyan durame(c), kemenyan toba(d)

C D

Gambar 9. Kulit luar kemenyan,kemenyan minak(a), kemenyan batak(b), kemenyan durame(c), kemenyan toba(d)

(d)

(a)

(b)

(c)

(d)

(a)

(b)

(10)

Gambar 10. Kulit dalam,kemenyan toba(a), kemenyan durame(b), kemenyan minak(c), kemenyan Batak(d)

Bunga

Karakterisasi morfologi bunga kemenyan (Tabel 4). Berdasarkan hasil

analisis menunjukkan bahwa tidak ada keragaman pada bentuk bunga yang

diamati karena keempat jenis kemenyan tersebut memiliki letak bunga axillary,

jumlah mahkota bunga 4-5, warna bunga putih (9/4), jumlah benang sari 8-10,

warna tangkai bunga hijau (7/4) (Gambar 11). Morfologi bunga, pada kemenyan

tidak ditemukan perbedaan yang jelas, sehingga untuk membedakan jenis

kemenyan tidak disarankan melihat dari morfologi bunganya.

Tabel 4. Morfologi bunga

No Karakter Hasil Pengamatan

Batak Minak Durame Toba

Jumlah daun mahkoata bunga Warna bunga

Jumlah benangsari Warna tangkai bunga

(11)

Gambar 11. Morfologi bunga ,kemenyan durame(a), kemenyan batak(b), kemenyan toba(c), kemenyan minak(d)

Buah

Hasil pengamatan (Tabel 5) menunjukkan adanya variasi karakter

morfologi. Hasil pengamatan morfologi menunjukkan bahwa terdapat variasi

karakter terlihat pada bentuk buah, warna buah, tebal kulit, panjang buah dan

lebar buah. Bentuk buah kemenyan batak dan kemenyan minak adalah bulat pipih

sedangkan pada kemenyan durame dan toba memiliki bentuk buah bulat lonjong

(Gambar 12). Warna buah hijau (8/6) dimiliki oleh kemenyan batak, kemenyan

minak, kemenyan toba, sedangkan warna buah hijau (6/10) dimiliki oleh

kemenyan durame. batak 3 cm, kemenyan durame 2,6 dan kemenyan toba 2,5.

Variasi karakter morfologi buah di sajikan pada Tabel 5.

Tabel 5. Morfologi buah

No Karakter Hasil Pengamatan

(12)

Gambar 12. Morfologi buah,kemenyan minak(a), kemenyan batak(b), kemenyan durame(c), kemenyan toba(d)

Tebal kulit kemenyan batak dan kemenyan durame 0,6 cm, kemenyan

minak 0,8 cm dan kemenyan toba 0,5 cm. Panjang buah kemenyan batak 2 cm,

kemenyan minak 2,7 cm, kemenyan durame 2,5 cm, kemenyan toba 3 cm.

Gambar 13. Kulit buah,kemenyan minak(a),kemenyan toba(b),kemenyan batak(c),kemenyan durame(d)

(a)

(b)

(d)

(d)

(c)

(a)

(b)

(13)

Kemenyan dengan kulit buah yang paling tebal yaitu kemenyan toba (Gambar

13). Kemenyan minak merupakan kemenyan yang mempunyai ukuran lebar buah

yang paling lebar 3,4 cm sedangkan kemenyan toba memiliki lebar hanya 2.5 cm.

Biji

Hasil pengamatan variasi karakter morfologi biji (Tabel 6) menunjukkan

adanya keragaman sifat morfologi. Bentuk biji kemenyan batak, kemenyan minak

dan kemenyan durame adalah bulat pipih sedangkan kemenyan toba bulat lonjong

(Gambar 14). Panjang kemenyan batak 1,3 cm, kemenyan minak dan toba 1,6 cm

dan kemenyan durame 1,6 cm.

Tabel 6. Morfologi biji

No Karakter Hasil Pengamatan

Gambar 14. Morfologi biji,kemenyan minak(a), kemenyan batak(b), kemenyan durame(c), kemenyan toba(d)

(b)

(c)

(d)

(14)

Kemenyan batak memiliki lebar biji 1,6 cm, kemenyan minak 1,8 cm, kemenyan

durame 1,7 cm, kemenyan toba 1,3 cm. Pada morfologi warna biji kemenyan

batak dan durame kekuningan (8/6 5YR), minak kuning(4/6 5YR) dan toba

kecoklatan (3/1 5YR)

Getah

Getah merupakan produk utama yang dipanen dari pohon kemenyan.Getah

mempunyai karakter-karakter tersendiri yang dapat membedakannya dengan jenis

kemenyan yang lainnya. Hasil pengamatan (Tabel 7) menunjukkan variasi

karakter morfologi getah, terlihat pada tipe getah, aliran getah dan warna getah

sedangkan semua getah kemenyan mempunyai aroma.

Tabel 7. Morfologi getah

No Karakter Hasil Pengamatan

Warna getah kemenyan batak, durame dan toba adalah putih kekuningan

(8/4 5YR) sedangkan kemenyan minak getah kuning (8/3 5YR) (Gambar 15).

Tipe getah kemenyan batak dan kemenyan toba yaitu keras sedangkan tipe getah

kemenyan minak dan durame yaitu lembek mengalir. Pada karakter aliran getah,

kemenyan batak dan toba memiliki aliran getah menggumpal dan kemenyan

minak dan durame memiliki aliran getah yang mengalir.

A B

(15)

Gambar 15. Getah kemenyan,kemenyan minak(a), kemenyan batak(b), kemenyan durame(c), kemenyan toba(d)

Analisis Kekerabatan Kemenyan Dengan Program Numerical Taxonomy System

Setiap aksesi pada kemenyan memiliki kemiripan ataupun perbedaan

karakteristik. Adanya kemiripan dan perbedaan tersebut dapat digunakan untuk

mengetahui jauh dekatnya hubungan kekerabatan antara aksesi kemenyan.

Semakin banyak kemiripannya, maka semakin dekat hubungan kekerabatannya.

Sebaliknya semakin banyak perbedaannya, maka semakin jauh hubungan

kekerabatannya. Analisis kekerabatan digunakan untuk menentukan jauh

dekatnya hubungan kekerabatan antara takson kemenyan dengan menggunakan

sifat-sifat morfologis dari suatu tanaman kemenyan. Sifat morfologis dapat

digunakan untuk pengenalan dan menggambarkan kekerabatan tingkat jenis.

Jenis-jenis yang berkerabat dekat mempunyai banyak persamaan antara satu jenis

dengan lainnya (Saputra, 2010).

Hubungan kekerabatan dapat digunakan untuk menduga tingkat kesamaan

antar spesies atau populasi, berkebalikan dengan koefisien keragaman yang

digunakan untuk menduga tingkat perbedaan antar spesies atau populasi pada

karakter-karakter terpilih. Dari hubungan ini dapat dianalisis, semakin jauh

hubungan kekerabatan maka semakin tinggi tingkat keragaman dan semakin

(16)

rendah tingkat keseragamannya, demikian juga sebaliknya semakin dekat

hubungan kekerabatan maka semakin rendah tingkat keragamannya dan semakin

tinggi tingkat keseragamannya. Hubungan kekerabatan ini diperlihatkan dalam

bentuk dendogram filogenetik (Gambar 16).

Gambar 16. Dendogram kekerabatan empat jenis kemenyan

Penentuan dendrogram hubungan kekerabatan di antara jenis kemenyan

dengan menggunakan indeks disimilaritas berdasakan karakter morfologi

didapatkan bahwa kemenyan durame dan kemenyan minak bergabung menjadi

satu kelompok kecil dengan jarak genetik 0,44, kemudian membentuk group besar

dengan kemenyan batak dan memiliki jarak genetik sebesar 0,49. Kemenyan toba

terpisah dengan kemenyan lainnya dan memiliki jarak genetik 0,64. Hal ini

menunjukkan bahwa kemenyan durame dan kemenyan minak memiliki tingkat

(17)

terbesar, namun sebaliknya memiliki keragaman yang cukup rendah dibandingkan

dengan kemenyan toba dan kemenyan batak.

Kelompok utama tersebut yaitu indeks kemiripan tertinggi terdapat pada

jenis kemeyan minak dan kemenyan durame yaitu dengan koefisien 0.44 dan

memiliki 30 kararakter morfologi yang sama yaitu bentuk kanopi kubah, lebar

kanopi 8 m, bentuk daun elliptical, tepi daun entire, ujung daun akuminate,

pangkal daun obtuse, permukaan atas daun hijau tua 5/10, letak daun alternate,

pertulangan daun menyirip, permukaan daun licin, komposisi daun tunggal,

kuncup daun telanjang, batang daun silindris, kulit luar 7/8 5YR, warna kayu

putih, tebal kulit 0,5 cm, perkembangan batang pokok monopodial, percabangan

ortotropik, letak cabang menerus, letak bunga axilarry, jumlah mahkota 4-5,

warna bunga putih 9/6, jumlah benang sari 8-10, warna tangkai bunga hijau 7/4,

buah bulat pipih, panjang buah 2 cm, bentuk biji bulat pipih, getah aromatik, tipe

getah cair, getah mengalir sampai ke ujung batang. Kedua kemenyan ini

mempunyai kemiripan karakter yang paling tinggi. Menurut Saputri dkk. (2013)

munculnya variasi pada makhluk hidup misalnya pada tumbuhan dapat

disebabkan oleh faktor lingkungan dan faktor genetik. Lebih lanjut Suskendriyati

(2000), persamaan kemunculan morfologi luar spesies suatu tanaman dapat

digunakan untuk mengetahui dekatnya hubungan kekerabatan. Sehingga, Semakin

banyak persamaan ciri-ciri yang dimiliki maka semakin dekat kekerabatannya.

Jenis lokal kemenyan Toba merupakan klaster yang membentuk sub

bagian klaster, menempati urutan ke tiga yang memiliki kekerabatan terjauh.

Kekerabatan terjauh dapat dilihat dari jumlah kesamaan ciri morfologi yang

(18)

sifat genetik tanaman di bawah pengaruh faktor-faktor lingkungan. Faktor

lingkungan yang diyakini dapat mempengaruh terjadinya perubahan morfologi

tanaman antara lain iklim, suhu, jenis tanah, kondisi tanah, ketinggian tempat,

kelembaban.

Kemenyan Toba mempunyai ciri morfologi yang paling berbeda dengan

jenis kemenyan lainnya. Ciri morfologi yang paling membedakannya yaitu

bentuk daun ovate, lebar kanopi, dan tinggi kanopi yang relatif lebih rendah dari

jenis kemenyan lainnya, luas daun yang lebih sempit dengan rata-rata 34cm2,

tinggi total yang lebih rendah 9 m, tebal kulit buah yang lebih tipis 0.5 cm,

bentuk buah dan biji bulat lonjong. Perbedaan ciri morfologi tersebut merupakan

keanekaragaman dari kemenyan.

Berdasarkan hasil dendogram dapat diketahui bahwa kemenyan toba

dengan kemenyan minak, kemenyan durame dan kemenyan batak memiliki

kekerabatan yang berbeda-beda. Perbedaan dapat dilihat dari indeks kemiripan.

Kemenyan toba membentuk klaster tersendiri dari jenis kemenyan lainnya. Hal

demikian menunjukkan bahwa kemenyan tersebut memiliki perbedaan karakter

morfologi. Tresniawati dan Randriani (2008) mengatakan bahwa keragaman

fenotipe merupakan perkalian antara keragaman genotipe dengan keragaman

lingkungan. Keanekaragaman morfologi tanaman akibat perbedaan susunan

genetik selalu mungki bisa terjadi pada jenis tanaman, walaupun jenis taaman

tersebut berasal dari jenis bahan tanaman yang sama. Suskendriyati, (2000) pada

masa mendatang masih ada kemungkinan ditemukan jenisbaru, mengingat

(19)

Namun demikian, perbedaan pemilihan karakter ini dapat menghasilkan

perbedaan pola kekerabatan dan model klasifikasi, karena perbedaan tinjauan

konsep dan subyektivitas antar pengamat, sekalipun secara umum tetap sama.

Semakin banyak karakter yang dianalisis, maka semakin tinggi kesahihannya,

semakin tinggi kemampuan karakter sebagai karakter pembeda, maka

kemampuannya untuk mengetahui tingkat ktekerabatan semakin jelas (Surahman

(20)

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Pengamatan morfologi menunjukkan terdapat variasi karakter kanopi,

batang, daun, bunga, buah, biji dan getah di antara jenis kemenyan toba,

kemenyan batak, kemenyan minak dan kemenyan durame.

2. Komposisi daun, tata letak daun, bentuk batang, perkembangan batang

pokok dan kontruksi percabangan tidak terdapat perbedaan antara

kemenyan satu dengan kemenyan yang lainnya karena memiliki komposisi

yang sama yaitu daun tunggal, tata letak daun alternate bentuk batang

silindris, perkembangan batang pokok monopodial serta konstruksi

percabangan ortotropik

3. Bentuk buah kemenyan batak dan kemenyan minak yaitu bulat pipih

sedangkan pada kemenyan durame dan toba memiliki bentuk buah bulat

lonjong. Warna buah hijau (8/6) pada kemenyan batak, minak, toba,

sedangkan warna buah hijau (6/10) dimiliki oleh kemenyan durame

4. Dendrogram kekerabatan di antara jenis kemenyan di dapatkan bahwa

kemenyan durame dan kemenyan minak menjadi satu kelompok kecil

dengan jarak genetik 0,44, kemudian membentuk group besar dengan

kemenyan batak dan memiliki jarak genetik sebesar 0,49. Kemenyan toba

terpisah dengan kemenyan lainnya dan memiliki jarak genetik 0,64.

Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan kekerabatan

jenis kemenyan dengan menganalisis genetika jenis kemenyan dengan bantuan

Gambar

Gambar 1. Lokasi penelitian
Tabel 1. Morfologi kanopi tanaman kemenyan
Gambar 2. Bentuk kanopi, kemenyan toba(a), kemenyan  batak(b), kemenyan durame(c), kemenyan minak(d)
Tabel 2. Morfologi daun tanaman kemenyan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Upaya-upaya yang dapat dilakukan antara lain: (1) mengintensifkan kegiatan penyuluhan dan bimbingan teknis dari dinas kehutanan terhadap petani kemenyan, (2) membentuk kelompok

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah tentang sifat dasar kayu kemenyan toba (Styrax sumatrana), kemenyan bulu (Styrax paralleloneurus) dan

Kemenyan toba merupakan jenis yang paling banyak dibudidayakan di daerah Tapanuli dan Dairi.Jenis ini tumbuh dan menyebar pada ketinggian >600 mdpl di sentra produksi kemenyan

Getah kemenyan yang di perdagangkan terdiri dari jenis kemenyan Toba ( Styrax paralleloneurum PERK), kemenyan Durame ( Styrax benzoine Dryland), dan kemenyan Bulu (

Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara jenis kemenyan dan media stek hanya berpengaruh nyata terhadap panjang akar sekunder stek. Sedangkan media berpengaruh

Manfaat penelitian ini adalahmendukung budidaya kemenyan toba ( Styrax sumatrana JJSM) dan kemenyan durame ( Styrax benzoin Dryand) dengan perbanyakan vegetatif stek pucuk.Oleh

Rekapitulasi Sidik ragam (Tabel 1) menunjukkan bahwa media stek dan jenis kemenyan berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah akar sekunder stek kemenyan.Stek yang ditanam pada

Dengan meningkatkan pengolahan getah kemenyan akan membantu meningkatkan harga sehingga petani dapat memperoleh nilai ekonomi yang lebih tinggi lagi sehingga kontribusi