LAMPIRAN I
Keterangan : Cicit Menantu dari Tjong Yong Hian
HASIL WAWANCARA
Tanggal : Kamis 27 April 2017
Waktu : 14.10-15.20 WIB
Tempat : Taman Kebun Bunga danTjong Yong Hian Gallery yang
berada di Jalan Kejaksaan, Gang Sopan No. 5, Kelurahan
Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah, Medan.
No Hasil Wawancara
1 Pertanyaan
Kapan Taman Kebun Bunga di bangun?
Jawab
Kalau untuk Taman Kebun Bunganya sendiri kami juga sudah tidak tahu
kapan di bangunnya. Yang kami tahu ini tempat peristirahan dan villa
tahun 96 lah kalau kata mertua saya. Dulu tamannya luas, tidak sekecil
ini. Ada jalan yang biasa dilewati mobil kalau cerita mertua saya. Ada
rumah peristirahatan didalamnya, kalau mau ke rumah peristirahatan itu
harus lewat hutan-hutannya. Gapuranya dulu di sekitar jalan Gajah
Mada itu. Ini foto kuburan Tjong Yong Hian dulu, luas sekalikan,
sekarang sudah pada tinggal itu dikit aja, dulu kearah kejaksaan itu juga
masih tanah kita juga. Sekarang tinggal sedikit saja. Mau diurus lagi
juga susah. Kita takut dulu kan tidak sebebas sekarang ya kan.
2 Pertanyaan
Kapan Museum Kebun Bunga dibangun? Mengapa?
Jawab
Kalau Museumnya sendiri awalnya dipikirkan sepuluh tahun sebelum
100 tahun memperingatin hari kematian Tjong Yong Hian. Dulu tidak
kepikiran buat jadi museum, hanya untuk simpan barang-barang saja.
Sejak rumah Tjong Yong Hian dirubuhkan itu, barang-barang semua
tertinggal di gudang rumah keluarga, kan tidak mungkin dibuang
namanya barang peninggalan leluhur. Tapi makin lama barang-barang
kami pun bertambah, dan sudah tidak muat lagi mau ditaruh kemana,
akhirnya kepikiran buat museum. Menjelang 100 tahun peringatin
kematian Tjong Yong Hian suami saya sudah mulai serius memikirkan
konsep museum ini. Juga sudah ada janji dalam diri suami kalau sukses
mau buat perayaan 100 tahunan leluhur, tidak boleh lupa jati diri.
Karena Tjong Yong Hian itu berjasa banyak. Sedikit demi sedikit mulai
hujan merembes ke dinding banyak lumut malah makin rusak semua
nanti, akhirnya dirobohkan buat yang baru tapi tetap kita buat semirip
mungkin kayak ciri khas Tionghoa. 2011 akhirnya diresmikan, walikota
juga datang waktu itu. Harapan kita sih, dengan adanya galeri ini masyarakat sekarang dapat mengenal sosok Tjong Yong Hian, dan mewarisi semangatnya ya.
3 Pertanyaan
Menurut pendapat anda apakah selama ini keberadaan Taman Kebun
Bunga sudah banyak diketahui masyarakat?
Jawab
Saya kira sudah cukup banyak, kan kemarin juga festival Cheng Beng juga kita buat disini. Ada banyak stan makanan waktu itu. Banyak juga
model-model itu minta ijin foto-foto disini, kita kasih aja masuk asal
sopan. Brosur di travel-travel juga sudah disebarkan. Sudah masuk
website kota Medan juga.
4 Pertanyaan
Menurut anda Taman Kebun Bunga adalah tempat tujuan pariwisata
atau tempat pembelajaran kebudayaan? Jelaskan!
Jawab
Saya rasa keduanya, memang konsepnya begitu. Disini bukan cuman
untuk wisatawan saja tapi juga pelajar yang mau kenal sosok Tjong
Yong Hian. Kita kan memang mendirikan tempat ini tujuannya untuk
Mandarin, supaya penggunjung dapat berwisata dan menggenal sosok
Tjong Yong Hian juga. Kalau kebudayaan Tionghoa juga bisa tahu dari
setiap sisi. Dibawah juga kita sediakan photo bootdan baju-baju yang bisa dipakai untuk berfoto. Ala-ala Tionghoa kunolah. Ada juga
souvenir buat oleh-oleh khas Tionghoa. Jadi ini tempat wisata dan belajar sejarah dan budaya juga.
5 Pertanyaan
Dapatkah anda menceritakan setiap sisi dari setiap bangunan yang
terdapat pada Taman Kebun Bunga?
Jawab
Taman Kebun Bunga ini taman yang didalamnya ada makam Tjong
Yong Hian dan istrinya,kolam teratai dan dua bangunan yang
merupakan galeri dari Tjong Yong Hian. Gapura yang di depan itu hasil
dari replika dari yang lama, yang lama dirubuhkan masyarakat. Buatnya
berdasarkan foto-foto dulu. Namanya mao rongkarena banyak beringin disini dulu. Bangunan pertama táng hé qīng itu tulisan aksara diatas pintu. Bangunan ini isinya barang koleksi dan barang-barang pribadi
keluarga. Ada teater untuk nonton film singkat perjalanan Tjong Yong
Hian. Ini yang di dinding semua puisi-puisi beliau. Kalau di pojok ini
ruang makan dengan gaya Tionghoa. Diinspirasi dari rumah lama kami,
semua barang-barangnya dari rumah lama. Yang dibawah tangga masih
banyak yang belum di tata, ini semua punya nyonya Tjong istri Tjong
Yong Hian, sudah kuno sekali kan.
foto Tjong Yong Hian dan anaknya Chang Pu Ching. Hian, ada kanera, tempat korek api, itu kalender manual, kita ganti tiap
hari.
Kalau dari jendela sini bisa lihat keseluruhan taman. Cantik kalau dari
ketinggian.
Bangunan yang kedua táng yìn róng ini awalnya pendek saja, tapi itu
kita sambung ke belakang, itu yang sekarang lagi dikerjakan tukang. Itu
kita beli kembali bagian belakangnya. Ini bagian depan ada displaydari sejarang singkat tentang Tjong Yong Hian sengaja dibuat dalam tiga
bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa Mandarin. Disebelahnya
ada foto keluarga Tjong Yong Hian.
Di dinding sebelah sana itu ada lukisan ayah dan ibu Tjong Yong Hian
diapit sama plakat-plakat gelar kehormatan dari pemerintah Tiongkok
kuno untuk Tjong Yong Hian.
Di dinding sebelah sana ada foto-foto rumah Tjong Yong Hian yang
lama. Yang sudah rubuh.
Diruangan ini ada penjelasan tentang Chang Pu Ching anak dari Tjong
Yong Hian yang dulu jadi konsult Cina untuk Sumatra. Ada penjelasan
dengan medan baru. Dulu medan baru itu masih hutan semua. Sejak
dibangun jembatan mulai maju karena ada akses ke pusat kota. Ini
penjelasan singkat dan foto waktu UNESCO memberi penghargaan
tahun 2003.
Disebelah sana ada penjelasan tentang pembangunan jalur kereta api di
Cina yang disumbang Tjong Yong Hian.
Bagian belakang sini display baju-baju Tjong Yong Hian dulu yang biasa dipakai dahulu.
6 Pertanyaan
Apakah ada atau tidak hubungan Taman Kebun Bunga dalam
memperkenalkan sosok Tjong Yong Hian sebagai tokoh masyarakat
Tionghoa di kota Medan?
Jawab
Saya rasa jelas ada, sejak diresmikan dan dibuka untuk umum mulai
banyak yang tahu dan kenal siapa Tjong Yong Hian. Mulai banyak yang
datang untuk penelitian dan wawancara mengenai sosok Tjong Yong
Hian baik lokal maupun yang dari luar. Sekarang sudah banyak yang
tahu tidak seperti dulu.
7 Pertanyaan
Apakah keberadaan Taman Kebun Bunga mendapat sambutan hangat
dari pihak pemerintah?
Jawab
Taman Kebun Bunga, kalau kita buat acara dan undang mereka, mereka
pasti datang. Mereka bilang Taman Kebun Bunga harus dijaga dan
dilestarikan sebab situs budaya.
8 Pertanyaan
Apakah Taman Kebun Bunga merupakan milik dari pemerintah kota
Medan atau masih milik pribadi dari keluarga Tjong Yong Hian?
Jawab
Milik kita pribadi, kita urus dan rawat sendiri. Semua perawatan dan
renovasi pakai biaya kita sendiri. Pemerintah bantu mengamankan saja
kalau ada acara-acara kalau kita minta bantuan.
9 Pertanyaan
Bagaimana sosok Tjong Yong Hian?
Jawab
Sosok Tjong Yong Hian adalah pekerja keras dan penuh ulas asih.
Beliau menggajarkan untuk hidup dengan sederhana, banyak menolong
dan memberi, kerap bergaul dengan siapa saja, dari kalangan mana saja.
Beliau juga pintar melihat peluang dan berani menggambil resiko.
Namun beliau tetap merangkul kalangan bawah, menolong mereka dan
membantu meringankan beban mereka. Sikap beliau sungguh membumi,
meski kaya raya tetap rendah hati dan ringan tangan.
10 Pertanyaan
Dapatkah anda menceritakan semua yang anda ketahui mengenai sosok
dan perjalanan hidup Tjong Yong Hian?
Tjong Yong Hian berasak dari keluarga Hakka, di Songkou, Meixian,
Propinsi Guangdong, China Selatan. Nama kecil dari Tjong Yong Hian
sendiri adalah Chiok Kon. Beliau adalah anak kedua dengan enam
saudara laki-laki dan seorang saudari perempuan.
Tjong Yong Hian adalah seorang anak yang berkelakuan baik, ia juga
sempat sekolah tradisional China selama beberapa tahun. Namun Tjong
Yong Hian kemudian harus berhenti sekolah karena s kehidupan yang
sulit setelah perang yang terjadi di China saat itu. Tjong Yong Hian
membantu ayahnya Tjong Hie Liang berjualan biji-bijian, beras, dan
barang-barang kelontong di pasar-pasar tradisional di Songkou. Dari
kegiatan membantu ayahnyalah Tjong Yong Hian belajar berdagang.
Tjong Yong Hian dari masa mudanya sudah memiliki ambisi yang
besar, ia sudah memahami bahwa dirinya tidak akan bisa sukses jika
terus hanya berdagang di kampung halamannya. Pada masa itu,
satu-satunya cara menjadi sukses adalah dengan lulus Ujian Kerajaan, namun
karena Tjong Yong Hian telah berhenti sekolah sehingga tidak mungkin
bisa lulus ujian. Maka Tjong Yong Hian memutuskan untuk merantau.
“Sebagai seorang laki-laki, karena saya tidak dapat mengikuti Ujian Kerajaan untuk menjadi kaum terhormat, maka saya mempunyai pikiran
untuk pergi ke ujung dunia untuk mencari kekayaan saya.” Kata Tjong Yong Hian kepada ayahnya ketika meminta izin untuk merantau ke
Hindia Belanda.
Pada tahun 1867, Tjong Yong Hian berusia 17 tahun berangkat dari
Selama tiga tahun, bekerja untuk Tjong Bi Shi. Tjong Yong Hian
bekerja keras. Hal ini membuat Tjong Bi Shi terkesan dan kemudian
menyerahkan tanggung jawab yang besar kepada Tjong Yong Hian.
dalam mengurus bisnis dari perusahaannya.
Umur 20 tahun, setelah mempunyai tabungan yang cukup untuk menjadi
modal usaha, Tjong Yong Hian pun meninggalkan Batavia menuju
pulau Sumatera dan mendarat di Tanah Deli . Tjong Yong Hian yang
pandai melihat peluang bisnis , melihat sebagai sebuah daerah yang
penuh dengan kesempatan. Ia kemudian memulai bisnis dengan
mendirikan NV. Wan Yun Chong, sebuah perusahan dagang.
Disamping usaha perdagangan, Tjong Yong Hian berinvestasi
perkebunan. Tahun 1879 dikarenakan usaha yang berkembang pesat,
beliau pun mengajak adiknya Tjong A Fei untuk membantunya.
Perkembangan bisnis Tjong Yong Hian tidak hanya di bidang
perkebunan, Tjong Yong Hian kemudian juga mengusahakan
pembangunan Real Estate. Tjong Yong Hian bersama Tjong A Fei kemudian mengembangkan perumahan dan pertokoan di Medan yang
kemudian menjadi pusat bisnis yang dikenal sebagai kawasan Kesawan.
Bisnis Tjong Yong Hian juga merambah hingga bidang perbankan.
Dengan modal yang besar , pada tahun 1907 Tjong Yong Hian dan
Tjong A Fei mendirikan Bank Deli.
Walaupun Tjong Yong Hian telah memiliki kekayaan yang luar biasa,
namun tetap berperilaku penuh sopan santun dan bersifat rendah hati
Ia membangun rumah sakit dan penampungan tuna wisma, panti asuhan,
pemakaman, membantu pendirian Mesjid Lama Gang Bengkok dan
Mesjid Raya. Sosok Tjong Yong Hian yang arif menjadikan dirinya
sebagai penegah dalam mengatasi masalah dalam masyarakat. Sehingga
ia dekat dengan masyarakat dari kalangan manapun.
Tjong Yong Hian juga adalah sosok yang mencintai kebudayaan dan
sastra. Tjong Yong Hian punya sangat banyak koleksi barang-barang
kebudayaan bernilai seni tinggi. Ia juga suka menulis puisi dan karya
sastra.
Pada tanggal 11 September 1911, Tjong Yong Hian meninggal pada usia
61 tahun. Masa persemayaman jenazah dan upacara pemakaman Tjong
Yong Hian dihadiri ribuan pelayat dari segala suku dan kebangsaan.
Sungguh terharu menggingat jasa beliau, padahal dulu hidup susah tapi
LAMPIRAN II
Foto bersama Ibu Linda Setiawan didepan Bangunan táng yìn róng
LAMPIRAN III
Responden Angket Taman Kebun Bunga (27 April 2017-27 Mei 2017)
Jumlah Responden 34 orang
1. Nama : Gunung Aritonang
Jenis Kelamin : Pria
2. Nama : Elisabeth Siahaan
Jenis Kelamin : Wanita
Usia : 38
Agama : Kristen Protestan
Suku : Batak
Alamat : Marelan Pasar V No 7
Profesi : Ibu Rumah Tangga
3. Nama : Dini Rizqi
Jenis Kelamin : Wanita
Usia : 21
Agama : Islam
Suku : Mandailing
Alamat : Komplek Bekala Asri Blok Q No 10
4. Nama : Dina Shabrina Putri Siregar
Jenis Kelamin : Wanita
Usia : 22
Agama : Islam
Suku : Batak
Alamat : Flamboyan Raya Villa Setiabudi Flamboyan Blok H-15
Profesi : Guru
Alamat : Jalan Letda Sudjono Gg Melinjo Tembung
7. Nama : Seltica Assakina
Jenis Kelamin : Wanita
Usia : 22
Agama : Islam
Suku : Batak
Alamat : Jl Eka Warni No 17-B Medan Johor Gedung Johor
Profesi : Mahasiswa
8. Nama : Dina Shabrina Putri Siregar
Jenis Kelamin : Wanita
Usia : 22
Agama : Islam
Suku : Batak
Alamat : Flamboyan Raya Villa Setiabudi Flamboyan Blok H-15
Profesi : Guru
9. Nama : Darwis Pasaribu
Jenis Kelamin : Pria
Usia : 23
Agama : Kristen Protestan
Suku : Batak
Alamat : Pasar 7 Padang Bulan Medan
10. Nama : Supardi
Jenis Kelamin : Pria
Usia : 45
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Jl Pasar I Setia Budi
Profesi : Wiraswasta
11. Nama : Hermanto Simanjuntak
Jenis Kelamin : Pria
12. Nama : Kiki Pohan
13. Nama : Aulia Adam
Jenis Kelamin : Pria
Usia : 28
Agama : Islam
Suku : Melayu
Alamat : Jl Juanda No 133
Profesi : Fotografer
14. Nama : Nathalia Benedict Simbolon
Jenis Kelamin : Wanita
15. Nama : Hadi Firsana
16. Nama : Fauziah Nur Sari
18. Nama : Lazuardi Pratama
Jenis Kelamin : Pria
Usia : 22
Agama : Islam
Suku : Melayu
Alamat : Jln Abdul Hakim Setiabudi
19. Nama : Putri Anggela
20. Nama : Siti Aminah
Jenis Kelamin : Wanita
Usia : 34
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Karya Wisata
Profesi : Ibu Rumah Tangga
22. Nama : Shella Rafiqah Ully
Jenis Kelamin : Wanita
Usia : 23
Agama : Islam
Suku : Aceh
Alamat : Jalan Setiabudi Gg Rambutan II No 11
Profesi : Mahasiswa
23. Nama : Vanessa Wicatsono
Jenis Kelamin : Wanita
Usia : 28
Agama : Konghuchu
Suku : Tionghoa
Alamat : Jl Setia Luhur No 78
Profesi : Karyawan Bank
24. Nama : Hanna Evelyn
Jenis Kelamin : Wanita
Usia : 30
Agama : Kristen
Suku : Tionghoa
Alamat : Jl Ketapang Sekip
25. Nama : Vincent Wang
Jenis Kelamin : Pria
Usia : 20
Agama : Budha
Suku : Tionghoa
Alamat : Jl Setia Jadi Gg Garuda No 2
Profesi : Mahasiswa
26. Nama : Chandra M. Amolau
Jenis Kelamin : Pria
27. Nama : Erika Subrata
Jenis Kelamin : Wanita
Usia : 22
Agama : Islam
Suku : Sunda
Alamat : Jl Pabrik Tenun
28. Nama : Abraham Ginting
Jenis Kelamin : Pria
Usia : 27
Agama : Kristen
Suku : Karo
Alamat : Komplek Villa Zeqita
Profesi : Fotografer
29. Nama : Amelia Gurky
Jenis Kelamin : Wanita
30. Nama : Muhammad Anwar
Jenis Kelamin : Pria
Usia : 25
Agama : Islam
Suku : Aceh
Alamat : Pasar III Padang Bulan
31. Nama : Rizki Amanda Putri
Jenis Kelamin : Wanita
Usia : 22
Agama : Islam
Suku : Aceh
Alamat : Pasar I Padang Bulan
Profesi : Mahasiswa
32. Nama : Evi Handayani
Jenis Kelamin : Wanita
Usia : 21
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Jl Pembangunan Medan
34. Nama : Liliana Tarigan
Jenis Kelamin : Wanita
Usia : 21
Agama : Islam
Suku : Karo
Alamat : Jalan Rebab No 7
LAMPIRAN IV
mengenai sejarah masyarakat
Tionghoa di kota Medan.
2 29 3 0 0
4. Taman Kebun Bunga dapat
menambah pengetahuan saya
mengenai sosok Tjong Yong Hian
sebagai tokoh masyarakat Tionghoa
kota Medan.
4 27 3 0 0
5. Taman Kebun Bunga perlu mendapat
bantuan dari pemerintah dalam hal
sosialisasi dan pelestariannya sebagai
cagar wisata sejarah kota Medan.
论
文
题
目
120710019
本论文的题目是棉兰 张榕轩的茂榕园 为介绍印尼华文功能和意义。本论文的目的
是描述茂榕园在介绍棉兰市中国人民群众张榕轩人物的功能和作用。本研究的概念
是文化教育,社区领袖和中国社会。本研究采用描述性定性方法。本研究的数据是
文献研究,观察,面试和问卷调查。研究所位于茂榕园和张榕轩画廊在 Jalan
Kejaksaan, Gang Sopan No. 5, Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah, Medan. 本研究从 Bronislaw Malinowski 分析了功能主义理论的数据和
Soekanto的角色理论。茂榕园具有沟通功能,教育功能和保护功能,其作用是传播
媒体,教育媒体和文化遗产。
... 11
4.1 ... 11
4.1.1 ... 11
4.1.2 ... 11
4.1.3 ... 11
4.2 ... 12
4.2.1 ... 12
4.2.2 ... 12
4.2.3 ... 13
... 14
5.1 ... 14
5.2 ... 14
1.1
NV Wan Yun Chong ( Ban Yun Tjong).
1911 9
11 . 61 . ,
1.2
1.
2.1
Sela Kholidiani (2016) Peran Wisata Religi Makam Gus Dur dalam
Membangun Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di Sekitar Pondok Pesantren
Tebuireng Jombang bahwa sebuah objek wisata dapat memiliki fungsi dan
peran dalam membangun kehidupan sosial suatu masyarakat. Dalam skripsi ini
juga dikatakan objek wisata juga dapat mempengaruhi kualitas kehidupan sosial
suatu masyarakat disekitar objek wisata tersebutMetode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Perbedaan antara penelitian
ini dan penelitian penulis adalah tujuan penelitian. Pada penelitian ini meneliti
peran tempat wisata pada kehidupan sosial dan ekonomi bangunan masyarakat,
sedangkan penelitian penulis membahas fungsi dan peran tempat wisata untuk
mengenalkan sosok karakter Tjong Yong Hian. Penelitian ini memberikan
referensi bagaimana objek kajian seperti tempat wisata dapat diteliti perannya.
Shofia Masthura (2014)
Tjong A Fie memorial institute
“ ”
Indra Khaerul Saleh (2011) Perkembangan Pariwisata Taman Bunga
Nusantara dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat
suatu objek wisata ( Taman Bunga Nusantara) dapat memberikan dampak bagi
kehidupan sosial ekonomi masyarakat di sekitar kawasan pariwisata tersebut.
Selanjutnya pada penelitian ini diungkapkan keberadan objek wisata ( Taman
Bunga Nusantara) dapat mempengaruhi gaya hidup dari masyarakat disekitar
objek wisata tersebut. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah melalui
historis dan studi lapangan secara lisan. Perbedaan antara penelitian ini dan
penelitian penulis adalah metode penelitian, dan penelitian saya menggunakan
metode deskripsi kualitatif. Penelitian ini memberikan kontribusi dari teknik
penggumpulan data dan teknik analisis data.
2.2
2.3
2.3.1
Soekanto peranan (role) merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai kedudukannya, dia menjalankan suatu peranan.
tahuan.Keduanyatakdapatdipisah-pisahkankarena yang satutergantungpada
yang laindansebaliknya.
2.3.2
2.3.3 1.
3.1
(Medan) (Propinsi Sumatera Utara
) (
) 200 (2000 )
(Batak ) (Melayu )
“
”
40 50
25%
(Deli) (Babura)
3.2
1918
· · (Baron Daniel Mackay)
(Kesawan) ( Sungai) ( Rengas) · ( Petisah Hulu)
3.3
1850
Chandra (2011 4)
)
1867 17
20
1878
1894
1911 9 11 61
3.4
1896
Kejaksaan
3.4.1
2011 10 29
Budihardjo Chandra 100
4.1
/
4.1.1
4.1.2
4.2
4.2.1
34 34
7 27
,
34 29
4.2.3
5.1
2011 10 29
:
1.
2.
3.
Chandra, Rebecca. ed, 2011.Warisan Seorang Pemimpin Sejati Tjong Yong Hian. Medan: tanpa nama penerbit.
Kholidiani, Sela. Peran Wisata Religi Makam Gus Dur dalam Membangun
Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di Sekitar Pondok Pesantren
Tebuireng Jombang.Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim Malang.
2016
Koentjaraningrat. 1985.Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Aksara Baru.
Masthura, Shofia. .苏北大学中文系.
2014
Republik Indonesia. 1987. Undang-Undang No. 08 Tahun 1987 tentang Protokol.
LN No. 43 Tahun 1987. TLN No. 3363.
Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. TLN No. 4301.
Saleh, Indra Khaerul.Perkembangan Pariwisata Taman Bunga Nusantara dan
Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa
Kawung Luwuk, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur (1995-2004).