• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Mempertahankan Hidup Oleh Buruh Harian Kemenyan di Desa Lumban Tobing Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi Mempertahankan Hidup Oleh Buruh Harian Kemenyan di Desa Lumban Tobing Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Indonesia dapat dikatakan tengah menghadapi dilema, yaitu dilema antara memenuhi kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan dan memenuhi kebutuhan pekerja untuk mendapatkan upah yang sesuai. Hal mana yang sebenarnya

yang harus diprioritaskan? Setidaknya, ketika program pembangunan kurang mampu menyediakan peluang kerja bagi angkatan kerja, sektor informal dengan segala

kekurangannya mampu berperan sebagai penampung dan alternatif peluang kerja bagi para pencari kerja.

Gelombang ketidakpuasan kaum miskin dan para penganggur terhadap

ketidakmampuan pembangunan menyediakan peluang kerja, untuk sementara dapat diredam lantaran tersedia peluang kerja di sektor informal. Begitupun ketika

kebijakan pembangunan cenderung menguntungkan usaha skala besar, sektor informal kendati tanpa dukungan fasilitas sepenuhnya dari negara, dapat memberikan subsidi sebagai penyedia barang dan jasa murah untuk mendukung kelangsungan

hidup para pekerja usaha skala besar.

Peran sektor informal ini telah berlangsung sejak lama dalam pasang surut perkembangan masyarakat dan dinamika perkembangan ekonomi. Bahkan takkala

perekonomian nasional mengalami kemunduran akibat resesi, sektor informal mampu bertahan, sehingga roda perekonomian masyarakat tetap bertahan.

Sulit untuk merumuskan secara tegas batasan-batasannya, akan tetapi sektor informal sering ditandai beberapa kharakteristik khas seperti sangat bervariasinya bidang kegiatan produksi barang dan jasa, berskala kecil, unit-unit produksinya

(2)

tekneologi yang dipakai relatif sederhana, para pekerja yang menciptakan sendiri

lapangan kerjanya, bahan baku usaha kebanyakan memanfaatkan sumber daya lokal, sebagian besar melayani kebutuhan rakyat kelas menengah ke bawah.

Karakteristik yang melekat pada sektor informal bisa merupakan sebuah kelebihan atau kekuatan yang potensional, diantaranya: a). Daya tahan : terbukti selama krisis ekonomi sektor informal tidak hanya dapat bertahan, bahkan

berkembang pesat. Hal ini disebabkan faktor permintaan dan faktor penawaran. Dari sisi permintaan, akibat krisis ekonomi pendapatan riil rata-rata masyarakat

masyarakat turun drastis dan terjadi pergeseran permintaan masyarakat, dari barang-barang sektor formal atau impor (yang harganya relatif mahal) ke barang-barang-barang-barang sederhana buatan sektor informal (yang harganya relatif murah). b). Padat karya :

Dibandingkan sektor formal, khususnya usaha skala besar, sektor informal yang umumnya adalah usaha skala kecil bersifat padat karya. Sementara itu persediaan

tenaga kerja di Indonesia sangat banyak, sehingga upahnya relatif lebih murah jika dibandingkan dengan negara negara lain dengan jumlah penduduk yang kurang dari Indonesia. Dengan asumsi faktor-faktor lain mendukung (seperti kualitas produk

yang dibuat baik dan tingkat efisiensi usaha serta produktivitas pekerja tinggi), maka upah murah merupakan salah satu keunggulan komparatif yang dimiliki usaha kecil di Indonesia. c). Keahlian khusus (Tradisional) : Bila dilihat dari jenis-jenis produk

yang dibuat di industri kecil (IK) dan industri rumah tangga (IRT) di Indonesia, dapat dikatakan bahwa produk yang mereka buat umumnya sederhana dan tidak

terlalu membutuhkan pendidikan formal, tetapi membutuhkan keahlian khusus. Disinilah keunggulan lain, yang selama ini bisa membuat sektor informal dan keahlian khusus tersebut biasanya dimiliki pekerja atau pengusaha secara

(3)

informal menguntungkan diri pada uang (tabungan) sendiri, atau dana pinjaman dari

sumber-sumber informal (di luar sektor perbankan/keuangan) untuk kebutuhan modal kerja dan investasi mereka. Walaupun banyak juga pengusaha-pengusaha

kecil yang memakai fasilitas kredit khusus dari pemerintah.

Selain faktor kekuatan tersebut di atas, Disisi lain pada kekuatan tersebut tersirat kekurangan atau kelemahan yang justru menjadi penghambat

perkembangannya sektor informal, masa depan perkembangan sektor informal sangat ditentukan kemampuan sektor tersebut . Dengan kata lain, mampu tidaknya

sektor informal bersaing dengan sektor formal atau barang-barang impor, juga tergantung pada seberapa serius dan sifat serta bentuk dari kelemahan-kelemahan yang dimiliki sektor informal. Kelemahan sektor informal tercermin pada

kendala-kendala yang dihadapi tersebut, diantaranya yang sering terjadi adalah keterbatasan modal (khususnya modal kerja), kesulitan pemasaran, penyediaan bahan baku,

keterbatasan sumber daya manusia, pengetahuan minim mengenai bisnis, dan kurangnya penguasaan tekneologi (BAPPENAS, 2004: 29).

Sektor informal ini memiliki banyak keterkaitan dengan sektor-sektor lainnya

dalam perekonomian pedesaan,perkotaan bahkan nasional keseluruhan. Misalnya dalam hal ini sektor informal di pedesaan, individu atau keluarga yang membuka usaha dengan dibantu oleh beberapa karyawan yang berasal dari lingkungan sekitar

dan selanjutnya akan disebut buruh tergantung kelancaran usaha tersebut, begitupun kaitannya dengan lingkup perkotaan dan nasional (BAPPENAS, 2004: 24-25).

(4)

sebelumnya, pada tahun 2012 menurun menjadi 3,68%, tahun 2013 menurun kembali

pada 0,22% tahun 2014 meningkat kembali ssebesar 1,11% (BPS, 2014).

Bagi buruh, upah adalah alasan utama bekerja. Upah digunakan untuk

menanggung kebutuhannya dan kebutuhan keluarganya.Upah merupakan hak pekerja yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang atas jasa yang telah dilakukan. Upah, termasuk tunjangan bagi pekerja dan keluarganya, dibayarkan

menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan. Upah menjadi salah satu sumber penghasilan utama memenuhi kebutuhan

hidup keluarga, seperti kebutuhan pokok (sandang, pangan, papan), pendidikan anak, serta biaya sosial yang harus dibayar. Besar kecilnya upah sangat menentukan kelangsungan hidup sekaligus menentukan ukuran kepuasan dan kesejahteraan

mereka. Tiadanya jaminan kerja yang tepat dan pasti, tingginya jam kerja dan beban kerja serta tekanan upah yang dialami oleh buruh umumnya, khususnya memaksa

mereka untuk bekerja melebihi kemampuan rasional manusia.

Keadaan ini menuntut buruh berjuang keras memutar otak untuk mencukupi kebutuhan hidup ditengah mahalnya biaya hidup. Tidak hanya itu lapangan pekerjaan

dan sumber penghidupan lainnya juga semakin sempit termakan besarnya tingkat populasi penduduk Indonesia. Hal ini membuat orang menempuh berbagai cara untuk tetap bertahan hidup ditengah himpitan ekonomi, ditengah sulitnya kondisi

perekonomian negara saat ini.

Dengan persentase jumlah buruh tersebut, data BPS menunjukkanrata-rata

upah minimum regional provinsi di Indonesia pada tahun 2010 senilai Rp 908.800,- tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 8,81% tahun 2012 naik sebesar 13,17% tahun 2013 naik sebesar 19,06% kenaikan upah tersebut dipengaruhi oleh laju inflasi,

(5)

ketidakpastian fiskal dan tekanan terhadap harga konsumen dalam negri yang terkait

dengan penyesuaian harga BBM, sementara tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 19,77% (BPS, 2014).

Sementara upah minimum regional untuk provinsi Sumatera Utara pada tahun 2010 senilaiRp 965.000,- pada tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 7,30% pada tahun 2012 meningkat sebesar 15,88% pada tahun 2013 meningkat sebesar

14,58% dan tahun 2014 meningkat sebesar 9,25% (BPS, 2014).

Penelitian yang dilakukan oleh BPS menunjukkan bahwa, perbandingan upah

dan hasil kapital masih sangat rendah yaitu 20% : 80%. Seharusnya dari keseluruhan output yang dihasilkan, upah mendapatkan porsi 40% dan 60% sisanya dialokasikan untuk hasil kapital. Perbandingan tersebut sudah proporsional, artinya upah yang

diperoleh buruh tidak terlalu rendah dan biaya produksi yang ditanggung perusahaan juga tidak terlalu tinggi

(http://www.academia.edu/8185657/memperbaiki_kesejahteraan_buruh_melalui_ke

bijakan_upah_minimum diakses pada 25 Maret 2015 pukul 13:51 WIB).

Upah minimum yang diterima oleh buruh tidak sebanding dengan apa yang harus dikerjakan. Fakta yang terjadi selama ini, perusahaan memeras keringat buruh untuk bekerja semaksimal mungkin.

Hal yang lebih menarik lagi adalah masalah upah buruh yang tidak layak di Indonesia juga diexpose dalam film dokumenter tentang globalisasi yang berjudul “The New Rules of The World”, karya produser John Pilger. Film tersebut

menceritakan betapa buruh Indonesia dihargai atau bisa dikatakan dijual dengan harga sangat murah kepada para investor asing. Investor asing yang dipaparkan

dalam film tersebut adalah investor produk garmen GAP, Nike, dan Old Navy. Pada bagin awal ditampilkan sebuah tayangan tentang sepasang kekasih dari

(6)

yang megah. Dijelaskan dalam film, saking mahalnya biaya pernikahan sepasang

bangsawan ini, seorang pelayan yang melayani para tamu pada resepsi itu membutuhkan waktu 400 tahun untuk bisa menyelenggarakan resepsi pernikahan

yang sama. Jika diambil rata-rata umur penduduk indonesia adalah 70 tahun , empat generasi dari pelayan itu pun tidak sanggup untuk mengumpulkan uang untuk menyelenggarakan pesta yang serupa. Sementara tidak jauh dari tempat pernikahan

tersebut terdapat suatu perkampunganh kumuh yang sebaagian warganya ada yang bekerja di pabrik pabrik kapitalis global yang membuat barang seperti Nike,adidas,

reebok dan GAP. Warga disini banyak yang tidak terpenuhi hak untuk kesehatan dan pendidikannya.

Produk GAP dan Nike yang selama ini terpampang manis sebagai brand

mahal dan terkenal di dunia, ternyata dibuat oleh para buruh Indonesia. Dibalik harganya yang selangit, ternyata menyimpan berjuta cerita bersama buruh-buruh

yang dibayar murah oleh perusahaan. Seperti contoh produk sepatu olah raga yang berlabel Nike dijual dengan harga 1,4 juta rupiah, dari harga yang selangit itu buruh di Indonesia hanya mendapatkan upah Rp 5.000,- saja. Belum lagi ketika GAP

menjual produknya seharga Rp 112.000,- dengan memberikan upah Rp 500,- kepada buruh perusahannya. Mereka ditargetkan memproduksi minimal 3000 produk dalam satu hari. Konsekuensinya, para buruh ini harus bekerja extra keras selama 36 jam

dengan 2 kali istirahat.

Pada tahun 2008, satu tahun sebelum film tersebut dibuat, ada data yang

menyebutkan bahwa perusahaan GAP memperoleh keuntungan sebesar 38 milyar dolar dari penjualannya selama satu tahun. Sementara dirut GAP memperoleh gaji sebesar 5,5 juta dolar. Adapun Nike, membayar pegolf Tiger Woods lebih tinggi dari

(7)

fantastis sekali perbandingan besaran angka tersebut jika dibandingkan dengan upah

yang diterima oleh para buruh yang memproduksinya

(https://gatotkacamuda.wordpress.com/2013/03/10/review-film-dokumenter-the-new-rules-of-the-world-john-pilger/ diakses pada 03 Maret 2015 pukul 11:04 WIB).

Penelitian yang dilakukan oleh Nining Sumarsih, mahasiswa program studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga, Yogyakarta tentang strategi survive buruh bangunan di masyarakat pegunungan Prambanan, dusun Mlakan, desa Sambirejo, kabupaten Sleman

Yogyakarta menyimpulkan bahwa buruh bangunan di dusun Mlakan mempunyai cara yang beragam untuk mempertahankan hidupnya. Diantaranya yaitu dengan menjalani pekerjaan sampingan serta menghemat pengeluaran. barang-barang yang

dapat diperoleh secara cuma-cuma maka mereka akan mengusahakannya walaupun dengan cara yang sulit, misalnya saja mengambil air di mata air untuk menghemat

pengeluaran. Selain itu mereka juga mempunyai pekerjaan sampingan untuk menambah penghasilan, misalnya dengan mencari kayu bakar serta memelihara ternak. Dari pekerjaan tambahan tersebut mereka memperoleh pekerjaan tambahan

untuk mencukupi kebutuhan keluarga (Sumarsih, Nining.Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta).

Bagi buruh harian kemenyandi Desa Lumban Tobing Kecamatan

Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan yang dominasi oleh perempuan-perempuan janda yang menjadi batang punggung keluarga dalam mencari nafkah.

Walaupun pendapatannya jauh dari di bawah UMR, akan tetapi mereka tetap bertahan dalam melakukan pekerjaan tersebut seolah tidak memiliki pilihan lain. Selain karena pekerjaan yang cukup mudah untuk dipelajari dan dekat dengan tempat

(8)

Di Desa Lumban Tobing sekitar 40 0rang berprofesi sebagai buruh harian

kemenyan. Mereka dibayar dengan upah senilai Rp 30.000 per hari, akan tetapi mereka tidak bekerja selama satu hari penuh, mereka hanya bekerja setengah hari

dari jam 08.00 WIB sampai 13.00 WIB dan upah yang mereka dapatkanpun hanya Rp 15.000 per hari. Hanya waktu tertentu saja mereka bekerja satu hari penuh di gudang milik toke, misalnya saat kemenyan akan di kirim ke pembeli.

Jika dibandingkan apa yang didapatkan oleh buruh harian kemenyan dengan harga jual kemenyan, sangat berbanding terbalik. Kemenyan yang notabene adalah

komoditi unggulan dari Kabupaten Humbang Hasundutan yang memiliki manfaat yang sangat besar seperti bahan baku untuk kosmetik, rokok, dupa, obat-obatan, sabun, parfum dan pangan, dan banyak kegunaan lainnya, tentunya dijual dengan

harga yang cukup mahal apalagi setelah disortir akan menghasilkan kemenyan yang lebih bagus dengan harga yang cukup mahal juga, walaupun terkadang harga

kemenyan menurun drastis karena beberapa faktor lainnya. .

Dengan manfaat yang multiguna, negara-negara asingpun sangat banyak yang meminatinya. Seperti Singapura, Malaysia, Hongkong, Taiwan, China, Jepang, ,

Switzerland, Perancis, dan USA. Diantara negara-negara ini, yang paling banyak mengimpor kemenyan dari provinsi Sumatera Utara adalah Singapura, yaitu sebanyak 461.982 Kg senilai US 545,996

(http://hutanb2011.blogspot.com/2013/06/budidaya-dan-pemasaran-kemenyan-di.html diakses pada 03 maret 2015 pukul 11:45 WIB).

Berbeda dengan buruh pada umumnya, buruh harian kemenyan selain memiliki semangat yang tinggi juga memiliki motivasi dan keinginan yang kuat untuk meningkatkan taraf hidup keluarganya, beberapa dari antar mereka berjuang

(9)

keadaan ekonomi yang sangat pas-pasan. Sehingga ketika menjalani masa kuliah

tidak banyak dari anak mereka harus tinggal dengan sanak saudaranya dengan harapan meringankan biaya hidupnya.

Buruh harian kemenyan hanya dibayar dengan upah senilai Rp 30.000 per hari, akan tetapi mereka tidak bekerja selama satu hari penuh, mereka hanya bekerja setengah hari dari jam 08.00 WIB sampai 13.00 WIB dan upah yang mereka

dapatkanpun hanya Rp 15.000 per hari. Akan tetapi pemilik modal (toke) tempat mereka bekerja mengijinkan mereka untuk membawa kemenyan ke tempat tinggal

mereka untuk disortir, selain menambah pendapatan juga bisa dikerjakan bersama anggota keluarga. Dengan syarat kemenyan yang di bawa pulang harus dikembalikan dengan timbangan yang sama dan tidak boleh rusak. Sistem pembayaran telah

disepakati bersama, biasanya kemenyan yang dibawa ke rumah untuk disortir di bayar perkilogramnya, tergantung tingkat kesulitan kemenyan untuk disortir.

Biasanya jenis kemenyan yang mudah untuk disortir akan dibayar dengan harga Rp 30.000 per 30 Kg.

Jika kemenyan yang di bawa ke rumah oleh buruh, berkurang timbangannya

maka biasanya akan dikenakan denda uang oleh toke atau pemilik modal, dengan harga sesuai dengan harga awal atau harga beli kemenyan dari petani kemenyan, dan akan dipotong langsung dari akumulasi gaji per minggu, dan Jika kemenyan

kondisinya rusak, biasanya sanksi yang diterima adalah jatah kemenyan untuk dikerjakan di rumah keesok harinya dikurangi oleh toke ditambah lagi sanksi sosial.

Permasalahan yang sering mereka hadapi adalah, ketika harga kemenyan merendah dan pasokan kemenyanmerosot. Para buruh tersebut terpaksa tidak bekerja sama sekali dalam rentan waktu lima sampai tujuh hari. Disanalah mereka bisa

(10)

lahan, atau mereka yang menggarap lahan milik sanak saudara atau tetangga. Dan

bagi mereka yang tidak memiliki lahan, biasanya mereka beralih menjadi buruh tani oleh kerabat atau tetangga yang membutuhkan.

Kondisi yang sebaliknya, ketika pasokan kemenyan banyak atau permintaan pasar yang tinggi, para buruh tersebut dengan semangat membawa pulang kemenyan dengan jumlah yang lebih banyak, terkadang mencapai 150 Kg atau lebih dengan

anggapan untuk menambah pendapatan, dan kemenyan tersebut dikerjakan bersama setelah pulang dari gudang milik toke sampai selesai, bahkan untuk menyelesaikan

kemenyan tersebut mereka rela tidak tidur atau hanya tidur dalam 2 atau 3 jam saja. Semua itu mereka lakukan agar keesok harinya bisa membawa kemenyan dalam jumlah yang banyak pula.

Selain dari pekerjaan ini, para buruh harian kemenyan mempunyai aktivitas lain seperti bertani. Penghasilan dari kerja sebagai buruh kemenyan mereka gunakan

untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Tidak hanya untuk kebutuhan konsumtif keluarga namun juga untuk mencukupi kebutuhan sosial mereka, seperti menjenguk orang sakit, menghadiri acara pernikahan keluarga, tetangga, iuran untuk

kelompok-kelompok sosial yang diikuti.

Hal lain yang dilakukan buruh harian kemenyan pada umumnya adalah memanfaatkan program kemiskinan dari pemerintah seperti BLT (Bantuan Langsung

Tunai), bantuan raskin yang dapat meringankan sedikit biaya hidupnya, selain itu mereka juga sering membentuk kelompok-kelompok seperti arisan dengan tujuan

(11)

Beranjak dari apa yang sudah dipaparkan sebelumnya, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian lebih mendalam lagi untuk melihat bagaimana strategi buruh harian kemenyan dalam mempertahankan hidup. Untuk itu peneliti membuat dalam

suatu kajian ilmiah dengan judul “Strategi Mempertahankan Hidup Oleh Buruh Harian Kemenyandi Desa Lumban Tobing Kecamatan Doloksanggul

Kabupaten Humbang Hasundutan”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:Bagaimana strategi yang dilakukan oleh buruh harian kemenyandi Desa

Lumban Tobing Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan dalam mempertahankan hidup.

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

(12)

1.3.2 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan atau referensi untuk:

1. Pengembangan teori-teori strategi mempertahankan hidup oleh buruh harian kemenyan pada khususnya dan teori tentang ilmu kesejahteraan sosial pada umumnya.

2. Bahan masukan bagi pemerintah setempat untuk lebih memperhatikan kesejahteraan buruh harian kemenyan secara khusus yang secara jumlah

(13)

1.4Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisikan uraian konsep yang berkaitan dengan masalah dan objek yang diteliti, kerangka pemikiran, defenisi konsep dan defenisi

operasional.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan tipe penelitian, lokasi penelitian, populasi dan

sampel, teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data. BAB IV : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Bab ini berisikan secara singkat gambaran umum lokasi penelitian dan data-data lain yang mendukung penelitian ini.

BAB V : ANALISIS DATA

Berisikan tentang uraian data yang diperoleh dari hasil penelitian beserta dengan analisisnya.

BAB VI : PENUTUP

Referensi

Dokumen terkait

Fungsi penilaian yaitu untuk memperbaiki kekurangan hasil belajar peserta didik dalam sikap, pengetahuan dan ketrampilan pada setiap kegiatan penilaian selama

Capaian Program Jumlah cakupan (jenis) layanan administrasi perkantoran yang dilaksanakan sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku.

A HISTORICAL MONUMENT USING TERRESTRIAL LASER SCANNING CASE STUDY: BYZANTINE WATER CISTERN, ISTANBUL.. Yilmaz

Capaian Program Jumlah cakupan (jenis) layanan administrasi perkantoran yang dilaksanakan sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku..

70 Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah serta menindaklanjuti Proses pemilihan penyedia untuk pekerjaan Pengerasan/Paving Blok Jalan dan Halaman Pos

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan konsep rancangan combination tool yang merupakan alat bantu pembuatan produk menggunakan bahan dasar lembaran pelat

Dengan adanya bimbingan kelompok, peserta didik memiliki wadah yang tepat untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam mengenai bahaya seks, sehingga peserta didik

Pilihlah salah satu jawaban terhadap setiap item pertanyaan yang diajukan dengan cara memilih salah satu jawaban yang disediakan untuk setiap item pertanyaan dan. berilah tanda