BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Anemia adalah kumpulan gejala yang ditandai dengan kulit dan membran mucosa pucat, dan pada test laboratorium didapatkan Hitung Hemoglobin(Hb), Hematokrit(Hm), dan eritrosit kurang dari normal. Rendahnya kadar hemoglobin itu mempengaruhi kemampuan darah menghantarkan oksigen yang dibutuhkan untuk metabolisme tubuh yang optimal.
Anemia adalah penurunan kuantitas atau kualitas sel-sel darah merah dalam sirkulasi, yang dapat disebabkan oleh gangguan pembentukan sel darah merah, peningkatan kehilangan sel darah merah melalui perdarahan kronik atau mendadak, atau lisis (destruksi) sel darah merah yang berlebihan (Elizabeth Corwin,2002).Dimana insidennya 30 % pada setiap individu di seluruh dunia. Prevalensi terutama tinggi di negara berkembang karena faktor defisiensi diet dan atau kehilangan darah akibat infeksi parasit gastrointestinal.
Umumnya anemia asemtomatid pada kadar hemoglobin diatas 10 gr/dl, tetapi sudah dapat menyebabkan gangguan penampilan fisik dan mental. Bahaya Anemia yang sangat parah bisa mengakibatkan kerusakan jantung, otak dan organ tubuh lain, bahkan dapat menyebabkan kematian. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh. Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan tubuh .
Anemia bukan suatu penyakit tertentu, tetapi cerminan perubahan patofisiologik yang mendasar yang diuraikan melalui anamnesis yang seksama, pemeriksaan fisik, dan konfirmasi laboratorium (Baldy, 2006).
terutama di negara berkembang, yang mempunyai dampak besar terhadap kesejahteraan sosial dan ekonomi, serta kesehatan fisik (Bakta, 2006).
Masyarakat Indonesia masih belum sepenuhnya menyadari pentingnya zat gizi, karena itu prevalensi anemia di Indonesia sekarang ini masih cukup tinggi, terutama anemia defisiensi nutrisi seperti besi, asam folat, atau vitamin B12. Setelah menentukan diagnosis terjadinya anemia, maka selanjutnya perlu disimpulkan tipe anemia itu sendiri. Penatalaksanaan anemia yang tepat sesuai dengan etiologi dan klasifikasinya dapat mempercepat pemulihan kondisi pasien.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana Asuhan Keperawatan pada Bayi Ny.H dengan diagnosa medis Anemia Diruang Mawar RSUD dr.Doris SylvanusPalangka Raya?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan pada Bayi Ny.H dengan diagnosa medis Anemia Diruang Mawar RSUD dr.Doris SylvanusPalangka Raya? 1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian pada Bayi Ny. H Palangka Raya.
2. Mahasiswa mampu melaksanakan diagnosa keperawatan pada Bayi Ny.H Palangka Raya.
3. Mahasiswa mampu melaksanakan perencanaan pada Bayi Ny. H Palangka Raya.
4. Mahasiswa mampu melaksanakan implementasi pada Bayi Ny. H Palangka Raya.
BAB 2 PEMBAHASAN
2. Konsep Dasar Anemia 2.1 Pengertian Anemia
Anemia adalah istilah yang menunjukkan rendahnya hitung sel darah merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit di bawah normal. Anemia bukan merupakan penyakit, melainkan merupakan pencerminan keadaan suatu penyakit atau gangguan fungsi tubuh. Secara fisiologis, anemia terjadi apabila terdapat kekurangan jumlah hemoglobin untuk mengangkut okesigen ke jaringan (Smeltzer & Bare, 2002).
Anemia adalah berkurangnya kadar Hb dalam darah sehingga terjadi gangguan perfusi O2 ke jaringan tubuh. Disebut gravis yang artinya berat dan nilai Hb di bawah 7 g/dl sehingga memerlukan tambahan umumnya melalui transfusi. Anemia adalah berkurangnya hingga di bawah nilai normal sel darah merah, kualitas hemoglobin dan volume packed red bloods cells (hematokrit) per 100 ml darah (Price, 2006).
2.2 Etiologi
Penyebab anemia pada dewasa terbagi menjadi dua, yakni : 1. Kehilangan sel darah merah
a) Perdarahan Perdarahan dapat diakibatkan berbagai penyebab diantaranya adalah trauma, ulkus, keganasan, hemoroid, perdarahan pervaginam, dan lain-lain.
Penghancuran sel darah merah dalam sirkulasi dikenal sebagai hemolisis, terjadi jika gangguan pada sel darah merah itu sendiri memperpendek siklus hidupnya (kelainan intrinsik) atau perubahan lingkungan yang menyebabkan penghancuran sel darah merah (kelainan ekstrinsik). Sel darah merah mengalami kelainan pada keadaan :
Hemoglobinopati atau hemoglobin abnormal yang diwariskan, contohnya
adalah pada penderita penyakit sel sabit (sickle cell anemia)
Gangguan sintesis globin, contohnya pada penderita thalasemia
Kelainan membrane sel darah merah, contohnya pada sferositosis herediter
dan eliptositosis
Difvisiensi enzim, seperti defisiensi glukosa 6-fosfat dehidrogenase (G6PD)
dan defisiensi piruvat kinase (Price, 2006).
2. Kekurangan zat gizi seperti Fe, asam folat, dan vitamin B12.
2.3 Tanda dan Gejala
Selain beratnya anemia, berbagai faktor mempengaruhi berat dan adanya gejala:
(1) kecepatan kejadian anemia (2) durasinya
(3) kebutuhan metabolisme pasien bersangkutan (4) adanya kelainan lain atau kecacatan dan
(5) komplikasi tertentu atau keadaan yang mengakibatkan anemia.
Secara umum gejala klinis anemia yang muncul merefleksikan gangguan fungsi dari berbagai sistem dalam tubuh antara lain penurunan kinerja fisik, gangguan neurologik (syaraf) yang dimanifestasikan dalam perubahan perilaku, anorexia. Sering pula terjadi abnormalitas pertumbuhan, gangguan fungsi epitel, dan berkurangnya keasaman lambung. Cara mudah mengenal anemia dengan 5L, yakni lemah, letih, lesu, lelah, lalai. Kalau muncul 5 gejala ini, bisa dipastikan seseorang terkena anemia. Gejala lain adalah munculnya sklera (warna pucat pada bagian kelopak mata bawah).
2.5 Komplikasi
Anemia juga menyebabkan daya tahan tubuh berkurang.
Akibatnya, penderita anemia akan mudah terkena infeksi. Gampang
batuk-pilek, gampang flu, atau gampang terkena infeksi saluran napas, jantung
juga menjadi gampang lelah, karena harus memompa darah lebih kuat.
Pada kasus ibu hamil dengan anemia, jika lambat ditangani dan
berkelanjutan dapat menyebabkan kematian, dan berisiko bagi janin.
Selain bayi lahir dengan berat badan rendah, anemia bisa juga
mengganggu perkembangan organ-organ tubuh, termasuk otak
(Sjaifoellah, 1998).
2.6 Patofisologi
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sumsum tulang atau kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sumsum tulang dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, invasi tumor atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui. Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemolisis (destruksi) pada kasus yang disebut terakhir, masalah dapat akibat efek sel darah merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel darah merah normal atau akibat beberapa factor diluar sel darah merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah.
Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam system fagositik atau dalam sistem retikuloendotelial terutama dalam hati dan limpa. Sebagai hasil samping proses ini bilirubin yang sedang terbentuk dalam fagosit akan masuk dalam aliran darah. Setiap kenaikan destruksi sel darah merah (hemolisis) segera direfleksikan dengan meningkatkan bilirubin plasma (konsentrasi normalnya 1 mg/dl atau kurang kadar 1,5 mg/dl mengakibatkan ikterik pada sclera.
kapasitas haptoglobin plasma (protein pengikat hemoglobin bebas) untuk mengikat semuanya (mis., apabila jumlahnya lebih dari sekitar 100 mg/dL), hemoglobin akan terdifusi dalam glomerulus ginjal dan ke dalam urin (hemoglobinuria). Jadi ada atau tidak adanya hemoglobinemia dan hemoglobinuria dapat memberikan informasi mengenai lokasi penghancuran sel darah merah abnormal pada pasien dengan hemolisis dan dapat merupakan petunjuk untuk mengetahui sifat hemolitik tersebut.
Kesimpulan mengenai apakah suatu anemia pada pasien tertentu disebabkan oleh penghancuran sel darah merah atau produksi sel darah merah yang tidak mencukupi, biasanya dapat diperoleh dengan dasar (1) hitung retikulosit dalam sirkulasi darah, (2) derajat proliferasi sel darah merah muda dalam sumsum tulang dan cara pematangannya, seperti yang terlihat dengan biopsy; dan (3) ada atau tidaknya hiperbilirubinemia dan hemoglobinemian.
Anemia merupakan penyakit kurang darah yang ditandai rendahnya kadar hemoglobin (Hb) dan sel darah merah (eritrosit). Fungsi darah adalah membawa makanan dan oksigen ke seluruh organ tubuh. Jika suplai ini kurang, maka asupan oksigen pun akan kurang. Akibatnya dapat menghambat kerja organ-organ penting. Salah satunya otak, otak terdiri dari 2,5 miliar sel bioneuron. Jika kapasitasnya kurang, maka otak akan seperti komputer yang memorinya lemah, lambat menangkap. Dan kalau sudah rusak, tidak bisa diperbaiki (Sjaifoellah, 1998).
2.7 Pencegahan
Selama masa kehamilan terdapat sejumlah perubahan hormonal yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan glukosa pada janin. Pada trimester I kehamilan, mulai terjadi peningkatan human placental lactogen dan prolaktin yang mencapai puncaknya pada akhir trimester III (minggu ke 35). Human placental lactogen(hPL) memiliki struktur kimia yang mirip dengan prolaktin dan growth hormone. Efek utama hPL adalah terhadap insulin dan metabolisme glukosa (Prawirohardjo, 2009).
akibat mekanisme resistensi insulin tersebut, pada sebagian ibu hamil akan terjadi hiperglikemia relatif (diabetes mellitus gestasional). Keadaan hiperglikemia pada ibu tentu sangat berpengaruh pada janin, karena transfer glukosa dari darah ibu ke sirkulasi janin terjadi secara difusi melalui placenta, sehingga janin juga mengalami hiperglikemia. Kondisi hiperglikemia janin tersebut selanjutnya akan memicu hiperinsulinemia pada janin denagn akibat semakin banyak glikogen janin yang disintesis, sehingga terbentuknya makrosomia(Current,2007).
2.8 Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan anemia ditunjukan untuk mencari penyebab dan
mengganti darah yang hilang.
1. Transpalasi sel darah merah.
2. Antibiotik diberikan untuk mencegah infeksi.
3. Suplemen asam folat dapat merangsang pembentukan sel darah merah.
4. Menghindari situasi kekurangan oksigen atau aktivitas yang membutuhkan
oksigen
5. Obati penyebab perdarahan abnormal bila ada.
6. Diet kaya besi yang mengandung daging dan sayuran hijau.
3. Konsep Dasar Keperawatan 3.1 Pengkajian
1. Aktivitas/istirahat
Gejala : - Keletihan, kelemahan, malaise umum.
- Kehilangan produktivitas ; penurunan semangat bekerja - Toleransi terhadap latihan rendah
- kebutuhan untuk tidur dan istirahat lebih banyak
Tanda : - Takikardi/takipnea; dispneu pada bekerja atau istirahat
- Letargi, menarik diri, apatis, lesu dan kurang tertarik pada sekitarnya. - Kelemahan otot dan penurunan kekuatan
- .Ataksia, tubuh tidak tegak
- Bahu turun, postur lunglai, berjalan lambat dan tanda-tanda lainnya yang menunjukkan keletihan
2. Sirkulasi
Gejala : - Riwayat kehilangan darah kronis, mis., perdarahan GI kronis, menstruasi berat; angina, CHF (akibat kerja jantung berlebih)
- Riwayat endo karditis infeksi kronik - Palpitasi
Tanda : - TD : Peningkatan sistolik dengan diastolik stabil dan tekanan nadi melebar, hipotensi postural
- Disritmia : Abnormalitas EKG, mis., depresi segmen ST dan pendataran arau depresi gelombang T; takikardia
- Ekstremitas (warna) : Pucat pada kulit daan membran mukosa (konjungtiva, mulut, faring, bibir) dan dasar kuku; kulit seperti berlilin, pucat (aplastik, AP) atau kuning lemon terang (PA)
- Sklera (Biru atau utih) - Pengisian kapiler melambat - kuku mudah patah
- Rambut kering, mudah putus, menipis, tumbuh uban secara premature. 3. Eliminasi
Gejala : - Riwayat pielonefritis, gagal ginjal - Flatulen, sindrom malabsorpsi
- Penurunan haluaran urin Tanda : Distensi Abdomen 4. Makanan/cairan
Gejala : Penurunan masukan diet, mual/muntah, dyspepsia, adanya penurunn berat badan. Tanda : Lidah tampak merah (AP ; defisiensi as. folat dan vit. B12)
- Membran mukosa kering, pucat
- Turgor kulit : buruk, kering, tampakkisut/hilang elastisitas - Stomatitis dan glositis
5. Neurosensori
Gejala :Sakit kepala, berdenyut, pusing, vertigo, ketidakmampuan berkonsentrasi,insomnia, keseimbangan buruk, sensasi menjadi dingin.
Tanda : gelisah, depresi, cenderung tidur, apatis, epitaksis (aplastik) 6. Nyeri/kenyamanan
Gejala : Nyeri abdomen samar ; sakit kepala Tanda : Perilaku distraksi, gelisah
7. Pernapasan
Gejala : Napas pendek pada istirahat dan aktivitas Tanda : Takipnea, ortopnea, dispnea
8. Seksualitas
Gejala : Perubahan aliran menstruasi, mis., menoragia atau amenore, hilang libido (pria dan wanita), impoten
Tanda : Serviks dan dinding vagina pucat
H. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa yang biasa muncul pada pasien dengan sindrom nefrotik menurut Nurarif & Kusuma (2013), meliputi :
. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
I. Fokus Intervensi
1. Peningkatan perfusi jaringan
2. Memberikan kebutuhan nutrisi/cairan 3. Mencegah komplikasi
J. Perencanaan keperawatan
Diagnosa Tujuan Intervensi
Ketidakefekti f-an perfusi jaringan perifer
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan perfusi jaringan perifer pasien efektif dengan kriteria hasil :
Indikator
Tissue perfusion: cellular Tekanan darah sistol Tekanan darah diastol Saturasi oksigen Capillary refill Mual
Penurunan kesadaran
Keterangan : 1. Keluhan ekstrim 2. Keluhan berat 3. Keluhan sedang 4. Keluhan ringan 5. Tidak ada keluhan
- Kaji warna kulit, suhu dan kelembaban, apakah seluruh tubuh atau terlokalisir
- Ukur CRT
- Palpasi nadi perifer
- Kaji fungus motorik dan sensorik
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian tablet penambah darah atau agen yang sesuai dengan kondisi anemia klien
- Berikan cairan, elektrolit dan okesigen sesuai indikasi
Ketidakseimb angan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan status nutrisi: intake nutrient dan biochemical measures menunjukkan perbaikan dengan kriteria hasil :
Indikator
Nutrition Therapy
- Lengkapi pengkajian nutrisi sesuai kebutuhan - Monitor makanan/cairan
yang dicerna dan hitung intake kalori sehari-hari - Tentukan dengan
Nutritional status: nutrient intake
Intake besi Intake protein Intake kalori Intake vitamin Intake mineral Nutritional status : biochemical measures Hemoglobin
Hematokrit Serum albumin
Total iron binding capacity
Keterangan : 1. Keluhan ekstrim 2. Keluhan berat 3. Keluhan sedang 4. Keluhan ringan
Tidak ada keluhan
jumlah kaloro dan tipe kalori yang dibutuhkan untuk mendapatkan kebutuhan nutrisi yang tepat
- Berikan edukasi pada pasien dan keluarga untuk konsumsi makanan yang tinggi protein, kalori, zat besi dan vitamin
- Tentukan apakah klien membutuhkan enteral feeding
- Berikan nutrisi melalui enteral apabila dibutuhkan - Berikan penjelasan kepada
keluarga mengenai kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh klien
Nutritional Monitoring - Monitor albumin, total
protein, hemoglobin dan hematokrit
- Monitor mual/ muntah Monitor kalori dan intake makanan
Keletihan Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkantingkat keletihan pasien berkurang dengan kriteria hasil :
Indikator Fatigue level Kelelahan Kelesuan Sakit kepala
- Kaji tingkat keletihan klien dan tanyakan perasaan klien dengan adanya keletihan yang dialami klien
- Review kemampuan dan kebutuhan bantuan dalam melakukan aktivitas sehari -hari
Aktivitas sehari-hari
Keterangan :
1. Tidak pernah menunjukkan 2. Jarang menunjukkan
3. Kadang-kadang menunjukkan 4. Sering menunjukkan
5. Selalu menunjukkan
sesuai kebutuhan
- Sarankan untuk beristi-rahat & tidak terlalu lelah dalam melakukan aktivitas
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Klien
Nama Klien : By. Ny.H: By. Ny.H
Tanggal
Tanggal : 25 September 2017: 25 September 2017
Gestasi
Gestasi : 32 Minggu: 32 Minggu
Diangnosa Medic
Diangnosa Medic : Anemia: Anemia
Ruang
Ruang :: Mawar /p 2Mawar /p 2
No. RM
No. RM :: 27.25.0927.25.09
Data – data
Data – data Masalah keperawatan dan kolaborasiMasalah keperawatan dan kolaborasi
1.
1. PernafasanPernafasan
Spontan
Spontan:: YaYa TidakTidak Frekuensi :
Frekuensi :4545Kali/MntKali/Mnt Oksigen
Oksigen :: NasalNasal HeadHead
Tidak Ada Masalah Keperawatan
Tidak Ada Masalah Keperawatan
Box
Box CatCat
SaturasiOksigen : %
SaturasiOksigen : %
Nilai Apgar :
Nilai Apgar :9/99/9
Umur Kehamilan :
Umur Kehamilan : 32 32 MingguMinggu
Ketuban :
Ketuban :
Dipecahkan
Dipecahkan Pecah SendiriPecah Sendiri Jam :Jam : :: Warna Air Ketuban :
Warna Air Ketuban :
Jernih
Jernih KeruhKeruh HijauHijau Keadaan Saat Ini :
Keadaan Saat Ini :
Lendir
Lendir SesakSesak RetraksiRetraksi Terpasang WSD
Terpasang WSD SianosisSianosis WheezingWheezing Ronchi
Ronchi Continous SuctionContinous Suction Alat Bantu Nafas :
Alat Bantu Nafas :
ETT
ETT VentilatorVentilator CPAPCPAP Hasil Analisis Gas Darah :
Hasil Analisis Gas Darah :
AsidosisRespiratorik
Pola Nafas Tidak Efektif
Pola Nafas Tidak Efektif
Resiko/Aktual
Resiko/Aktual Pola Nafas Tidak EfektifPola Nafas Tidak Efektif
Resiko/Aktual
Resiko/Aktual Bersihan Jalan NafasBersihan Jalan Nafas
Tidak Efektif
Tidak Efektif
Resiko/Aktual
Resiko/Aktual Gangguan Pertukaran GasGangguan Pertukaran Gas
Lain-lain
Lain-lain
2.
2. SirkulasiSirkulasi
Tekanan Darah - Mmhg
Tekanan Darah - Mmhg
Nadi
Nadi 120 120 Kali/MntKali/Mnt RegulerReguler IrregulerIrreguler Pengisian Kembali Kapiler <
Pengisian Kembali Kapiler <22DetikDetik Denyut ArteriFermoralis:
Denyut ArteriFermoralis:
Kanan
Kanan :: KuatKuat LemahLemah Kiri
Kiri :: KuatKuat LemahLemah Ekstremitas
Ekstremitas
Hangat
Hangat DinginDingin SianosisSianosis
Pendarahan :
Pendarahan : YaYa TidakTidak
Keadaan Saat Ini :
Keadaan Saat Ini :
Edema
Edema LemahLemah PucatPucat
UAV
Intravena
Intravena :Ya Tidak:Ya Tidak
Intra Arteri
Intra Arteri :Ya Tidak:Ya Tidak
Hasil Laboratorium :
Hasil Laboratorium :
Anemia
Anemia TrombositopeniaTrombositopenia Leukositosis
Leukositosis HipoproteinemiaHipoproteinemia Keterangan :
Keterangan :
Tid Tidak Ada Masalah Keperawatan
Tid Tidak Ada Masalah Keperawatan
Resiko/Aktual
Resiko/Aktual Gangguan PerfusiGangguan Perfusi
Jaringan
Jaringan
Resiko/Aktual
Resiko/Aktual Terjadi SyokTerjadi Syok
Resiko/Aktual
Resiko/Aktual Terjadi PendarahanTerjadi Pendarahan
Tidak ada masalah pada sirkulasi
Tidak ada masalah pada sirkulasi Lain-lainLain-lain
3.
3. Makanan, Cairan dan ElektrolitMakanan, Cairan dan Elektrolit
Umur
Umur:: 1 1 HariHari Diet: Asi
Diet: Asi
Berat Badan Lahir
Berat Badan Lahir: 1900 gr: 1900 gr Berat Badan Masuk
Berat Badan Masuk :: 1900 1900grgr Berat Badan Masuk Sekarang :
Berat Badan Masuk Sekarang : 1800 1800 grgr BB Naik
BB Naik BB Tidak BerubahBB Tidak Berubah BBBB Turun
Turun
Reflek Rooting
Reflek Rooting :: AdaAda TidakTidak Reflek Saching
Reflek Saching :: AdaAda TidakTidak Keadaan Saat Ini
Keadaan Saat Ini :: Muntah
Muntah Resid 50%Resid 50% Cms 10%Cms 10% Labioschizizs
Labioschizizs PalatoschizizsPalatoschizizs Gnatoschizizs
Gnatoschizizs
Labiopalatognatoschizizs
Labiopalatognatoschizizs PuasaPuasa Abdomen :
Abdomen : SupelSupel Kembung
Kembung TegangTegang
Cara Minum :
Cara Minum : Dot Dot Sonde LambungSonde Lambung Lidah :
Lidah : Lembab Lembab KeringKering KotorKotor Lain-lain
Lain-lain
Selaput Lendir
Selaput Lendir
Lembab
Lembab KeringKering LesiLesi Lain-lain
Lain-lain
Turgor :
Turgor : BaikBaik SedangSedang BurukBuruk Hasil Laboratorium :
Hasil Laboratorium :
Hipoproteinemia
Hipoproteinemia HipoalbuminemiaHipoalbuminemia
Asidosis Metabolic
Asidosis Metabolic
Hipokalemia
Hipokalemia HiponatremiaHiponatremia
Alkalosis Metabolic
Alkalosis Metabolic HipokalsemiaHipokalsemia
Hipoglikemia
Hipoglikemia
Dexrostik :
Dexrostik : NormalNormal LowLow HighHigh Keterangan : Gangguan Kebutuhan Nutrisi
Keterangan : Gangguan Kebutuhan Nutrisi
Tid Ada Masalah Keperawatan
Tid Ada Masalah Keperawatan
Resiko/Aktual
Resiko/Aktual Gangguan KebutuhanGangguan Kebutuhan
Nutrisi
Nutrisi
Resiko/Aktual
Resiko/Aktual Keseimbangan CairanKeseimbangan Cairan
dan Elektrolit
dan Elektrolit
Resiko/Aktual
Resiko/Aktual Gangguan KeseimbanganGangguan Keseimbangan
Asam Basa
Asam Basa
Resiko/Aktual
Resiko/Aktual Gangguan Selaput mukosaGangguan Selaput mukosa
Mulut
Mulut
Lain-lain
Lain-lain
4.
4. NeurosensoriNeurosensori
Tingkat Kesadaran :
Tingkat Kesadaran :
Berespon Terhadap nyeri
Berespon Terhadap nyeri
Tidak Berespon Terhadap Nyeri
Tidak Berespon Terhadap Nyeri
Tangisan :
Tangisan : KuatKuat Kurang KuatKurang Kuat Tidak Ada
Tidak Ada MelengklingMelengkling Merintih
Merintih
Kepala :
Kepala :
Lingkar Kepala :
Lingkar Kepala :3030CmCm
Tid Tidak Ada Masalah Keperawatan
Tid Tidak Ada Masalah Keperawatan
Resiko/Aktual
Resiko/Aktual Terjadinya InjuriTerjadinya Injuri
Tidak Ada Kelainan Enchepal
Tidak Ada Kelainan Enchepal
Ceptal Hematoma
Ceptal Hematoma HydrocephalusHydrocephalus
Caput Succadeneum
Caput Succadeneum
Perdarahan Ventrikuler
Perdarahan Ventrikuler
Ubun-Ubun :
Ubun-Ubun : Datar CekungDatar Cekung CembungCembung Pupil :
Pupil :
Isokor
Isokor An IsokorAn Isokor
Tidak Breaksi Terhadap Cahaya
Tidak Breaksi Terhadap Cahaya
Dilatasi
Dilatasi
Gerakan :
Gerakan : LemahLemah ParalisisParalisis AktifAktif Kejang :
Kejang : SupleSuple Tonik/KlonikTonik/Klonik Keterangan :
Keterangan :
Tidak ada masalah pada neurosensori
Tidak ada masalah pada neurosensori
Resiko/Aktual
Resiko/Aktual GangguanGangguan
Pengembangan
Pengembangan
Lain-lain
Lain-lain
5.
5. Kebersihan KulitKebersihan Kulit
Warna Kulit :
Warna Kulit : KemerahanKemerahan PucatPucat IkterusIkterus Suhu :
Suhu : HangatHangat DinginDingin Naik TurunNaik Turun Turgor :
Turgor : BaikBaik BurukBuruk Integritas :
Integritas : UtuhUtuh KeringKering Rash
Rash BullaeBullae Pustule
Pustule PtechiePtechie LesiLesi Mengelupas
Mengelupas KemerahanKemerahan Kepala :
Kepala : BersihBersih KotorKotor BauBau Kuku :
Kuku : PendekPendek PanjangPanjang Secret :
Secret : YaYa TidakTidak Tali Pusat :
Tali Pusat : AdaAda Tidak AdaTidak Ada Punting Umblikal :
Punting Umblikal :
Kering
Kering BasahBasah BauBau Busuk
Busuk
Kemerahan
Kemerahan PushPush Abdomen :
Abdomen : KolostomiKolostomi Luka OpersiLuka Opersi Keterangan :
Keterangan :
-- Kulit teraba hangatKulit teraba hangat
-- Klien tampak dibedong.Klien tampak dibedong.
-- Tali pusat tampak basah.Tali pusat tampak basah.
-- Tali pusat tampak dibungkus dengan kasa.Tali pusat tampak dibungkus dengan kasa.
-- Tidak ada tanda-tanda infeksi pada taliTidak ada tanda-tanda infeksi pada tali pusat (bau, pus, panas, kemerahan )
pusat (bau, pus, panas, kemerahan )
Tidak ada Masalah Keperawatan
Tidak ada Masalah Keperawatan
Resiko/Aktual
Resiko/Aktual Gangguan IntegritasGangguan Integritas
Kulit
Kulit
Resiko/
Resiko/AktualAktual InfeksiInfeksi
Resiko/
Resiko/AktualAktual Perubahan Suhu tubuhPerubahan Suhu tubuh
HipotermiHipotermi
HipertermiHipertermi
Resiko/Aktual
Resiko/Aktual Terjadinya Injuri InternalTerjadinya Injuri Internal
Lain-lain
Lain-lain
6.
6. Alat GenitalAlat Genital
Perempuan :
Perempuan :
Vagina
Vagina :: BersihBersih KotorKotor Pseudo Menstruasi
Pseudo Menstruasi :: YaYa TidakTidak
Kateter
Kateter :: YaYa TidakTidak Labia : Prominen
Labia : Prominen:: YaYa TidakTidak Laki-Laki :
Laki-Laki :
Preputium
Preputium :: BersihBersih KotorKotor Hipospadia
Hipospadia :: YaYa TidakTidak Keterangan :
Keterangan :
Tidak ada masalah pada alat genital
Tidak ada masalah pada alat genital
Resiko/Aktual
Resiko/Aktual baikbaik
Eliminasi Baik
Eliminasi Baik
Resiko/Aktual
Resiko/Aktual InfeksiInfeksi
Lain-lain
Lain-lain
7.
7. EliminsaiEliminsai
A.
A. Buang Air Kecil :Buang Air Kecil :
Frekuensi Bak
Frekuensi Bak klien tampak menggunakanklien tampak menggunakan
pampers dan diganti sebanyak 2-3 kali/24
pampers dan diganti sebanyak 2-3 kali/24
jam
jam
Produksi Urine
Produksi Urine – – Cc/Kgbb/JamCc/Kgbb/Jam
Keadaan Saat Ini :
Keadaan Saat Ini :
Retensio Urine
Retensio Urine InkontenensiaInkontenensia Jernih
Jernih PekatPekat HematuricHematuric Alat Bantu Yang Digunakan :
Alat Bantu Yang Digunakan :
Ya, Sebutkan
Ya, Sebutkan Tidak Ada
Tidak Ada
Keterangan Lain :
Keterangan Lain :
B.
B. Buang Air Besar (Bab)Buang Air Besar (Bab)
Anus :
Anus : AdaAda Tidak AdaTidak Ada Keluar Mekonium :
Keluar Mekonium : 44 Jam Setelah LahirJam Setelah Lahir Frekuensi Bab
Frekuensi Bab 11 x/Harix/Hari Konstanta Feses :
Konstanta Feses :
Lembek
Lembek CairCair BerampasBerampas Cair Tanpa Ampas
Cair Tanpa Ampas
Keadaan Saat Ini :
Keadaan Saat Ini :
Kembung
Kembung KostipasiKostipasi IliestomiIliestomi Kolostomi
Kolostomi Lain-LainLain-Lain Keterangan :
Keterangan :
Tidak ada masalah pada pola eliminasi
Tidak ada masalah pada pola eliminasi
Tidak Ada Masalah Keperawatan
Tidak Ada Masalah Keperawatan
Resiko/Aktual
Resiko/Aktual Gangguan KeseimbanganGangguan Keseimbangan Cairan
Cairan
dan Elektrolit
dan Elektrolit
Resiko/Aktual
Resiko/Aktual Gangguan KeseimbanganGangguan Keseimbangan Asam Basa
Asam Basa
Resiko/Aktual
Gerakan :
Gerakan : AktifAktif Tidak AktifTidak Aktif Keadaan Saat Ini :
Keadaan Saat Ini :
Kejang
Kejang LemahLemah ParaliseParalise Gerakan Terbatas
Gerakan Terbatas Kelemahan OtotKelemahan Otot Status Klien Masih Bayi
Status Klien Masih Bayi
Keterangan :
Keterangan :
Tidak ada masalah pada keamanan/mobilisasi
Tidak ada masalah pada keamanan/mobilisasi
Resiko/Aktual
Resiko/Aktual Kurang Dalam PerawatanKurang Dalam Perawatan Diri
Diri
MakanMakan
BerpakaianBerpakaian
MandiMandi
EliminasiEliminasi
Resiko/Aktual
Resiko/Aktual Terjadinya InjuriTerjadinya Injuri
9.
9. Rasa NyamanRasa Nyaman
Saat Tidak Disentuh/Disentuh Menangis :
Saat Tidak Disentuh/Disentuh Menangis :
Keras
Keras MelengkingMelengking Tidak MenangisTidak Menangis Keterangan :
Keterangan :
Tidak ada masalah pada rasa nyaman
Tidak ada masalah pada rasa nyaman
Tidak Ada Masalah Keperawatan
Tidak Ada Masalah Keperawatan
Resiko/Aktual
Resiko/Aktual Gangguan Rasa NyamanGangguan Rasa Nyaman
Lain-Lain
Lain-Lain
10.
10. Tidur dan IstirahatTidur dan Istirahat
Lebih Banyak Siang Hari
Lebih Banyak Siang Hari
Lebih Banyak Malam Hari
Lebih Banyak Malam Hari
Klien Lebih Banyak :
Klien Lebih Banyak :
Tidak Tidur
Tidak Tidur MenangisMenangis TidurTidur Keterangan :
Keterangan :
Tidak ada masalah keperawatan
Tidak ada masalah keperawatan
Tidak Ada Masalah Keperawatan
Tidak Ada Masalah Keperawatan
Resiko/Aktual
Resiko/Aktual Gangguan Pola TidurGangguan Pola Tidur
Lain-Lain
Lain-Lain
11.
11. PsikososialPsikososial
Persepsi orang tua terhadap klien saat ini
Persepsi orang tua terhadap klien saat ini
Kami orang tua merasa bahagia anak kami
keperawatan dan pengobatan saat ini.
keperawatan dan pengobatan saat ini.
Kami berharap pelayanan diberikan
sebaik-Tidak ada masalah keperawatan
Tidak ada masalah keperawatan
Resiko/Aktual
Resiko/Aktual Kurang pengetahuanKurang pengetahuan orang tua
orang tua
Resiko/Aktual
Resiko/Aktual Gangguan Ikatan KasihGangguan Ikatan Kasih Sayang / Bonding
Sayang / Bonding
Resiko Aktual
Resiko Aktual CemasCemas
12.
12. Sosial EkonomiSosial Ekonomi
Biaya Perawatan :
Biaya Perawatan :
Ditanggung Sendiri
Ditanggung Sendiri
Ditanggung sendiri
Ditanggung sendiri
Dll, sebutkan : umum
Dll, sebutkan : umum
Status Anak :
Status Anak :
Diharapkan
Diharapkan
Tidak diharapkan
Tidak diharapkan
Orang Tua
Orang Tua
Berkunjung
Berkunjung :: YaYa TidakTidak Kontak Mata
Kontak Mata YaYa TidakTidak Menyentuh
Menyentuh YaYa TidakTidak Berbicara
Berbicara YaYa TidakTidak Menggendong
Menggendong
Yang akan merawat bayi di rumah :
Yang akan merawat bayi di rumah :
Ibu Nenek
Ibu Nenek Pengasuh Pengasuh
Tidak ada masalah keperawatan
Tidak ada masalah keperawatan
Resiko Aktual
Resiko Aktual Perubahan peran orangPerubahan peran orang tua
tua
Resiko Aktual
Resiko Aktual Cemas akan biayaCemas akan biaya perawatan
perawatan
Resko/Aktual
Resko/Aktual GangguanGangguan PolaPola Eliminasi BAB
Eliminasi BAB
Lain-lain
Lain-lain
13.
13. Agama Orang TuaAgama Orang Tua
Islam
Islam KristenKristen HinduHindu
Budha
Budha Lain-lainLain-lain
Adakah hal-hal yang mempengaruhi agama
Adakah hal-hal yang mempengaruhi agama
dalam :
dalam :
Diet misalnya ……….
Diet misalnya ……….
Pengobatan misalnya ………
Pengobatan misalnya ………
Keterangan : Tidak ada
Keterangan : Tidak ada
Tidak ada masalah keperawatan
Tidak ada masalah keperawatan
Resiko / Aktual
Resiko / Aktual GangguanGangguan menumbuhkan Semangat
menumbuhkan Semangat
Resiko / Aktual
Resiko / Aktual GangguanGangguan Spiritual
Spiritual
Lain-lain
Lain-lain
*) Coret yang tidak perlu
*) Coret yang tidak perlu Pengkajian dilakukan oleh :Pengkajian dilakukan oleh :
Nama
Nama : Tari Ayu Intan Maharani K: Tari Ayu Intan Maharani K
Tanggal
Tanggal : Selasa ,26 September 2017: Selasa ,26 September 2017
Tanda Tangan
ANALISIS DATA
ANALISIS DATA
DATA SUBYEKTIF DAN DATA
DATA SUBYEKTIF DAN DATA
OBYEKTIF
OBYEKTIF
KEMUNGKINAN
KEMUNGKINAN
PENYEBAB
PENYEBAB MASALAHMASALAH
1.
1. DS : DS :
DO :
DO :
--Tampak sesak nafasTampak sesak nafas
--Terpasang O2 nasal Terpasang O2 nasal 1/1/ 2 2 -1 lpm-1 lpm
--Sp O2 96%Sp O2 96%
--RR;42 x/mRR;42 x/m
--Nadi ; 120x/mNadi ; 120x/m
--Suhu : 36,5Suhu : 36,5ooc.c.
--Bayi tampak lemahBayi tampak lemah
--Bayi tampak pucatBayi tampak pucat
--Konjungtiva anemisKonjungtiva anemis
--HB : 5,7HB : 5,7
Obstruksi jalan napas
Obstruksi jalan napas
Penyempitan jalan nafas
Penyempitan jalan nafas
Penurunan volume aliran
Penurunan volume aliran
udara ke paru
udara ke paru
Upaya kompensasi tubuh
Upaya kompensasi tubuh
(peningkatan kerja
(peningkatan kerja
pernafasan)
pernafasan)
Pola nafas tidak efektif
Pola nafas tidak efektif
Pola nafas tidak
Pola nafas tidak
efektif
efektif
PRIORITAS MASALAH PRIORITAS MASALAH
1
1 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi jalan nafas. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi jalan nafas. TampakTampak sesak nafas,Terpasang O2 nasal
sesak nafas,Terpasang O2 nasal 1/1/ 2
2 -1 lpm,Sp O2 96%,RR;42 x/m,Nadi ;-1 lpm,Sp O2 96%,RR;42 x/m,Nadi ;
120x/m.suhu 36.5
RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan Tujuan (Kriteria Hasil)Tujuan (Kriteria Hasil) IntervensiIntervensi RasionalRasional
1.
1. Pola nafas tidak Pola nafas tidak efektif
efektif
berhubungan
berhubungan
dengan obstruksi
dengan obstruksi
jalan nafas.
jalan nafas. Tampak Tampak sesak
x/m,Nadi ; 120x/m.
x/m,Nadi ; 120x/m.
Suhu : 36.5
Suhu : 36.5 ooc.c.
.
.
Setelah diberikan tindakan
Setelah diberikan tindakan
keperawatan 1x7 jam
kriteria hasil :
kriteria hasil :
1.
1. Frekuensi nafas dalam Frekuensi nafas dalam
batas normal
batas normal
(30-40x/m). Nadi ; 120x/m.
40x/m). Nadi ; 120x/m.
Suhu : 36.5
3 Irama pernafasan teraturIrama pernafasan teratur
4
4 Pengembangan dadaPengembangan dada
simetris
simetris
1.
1. Observasi tanda-tanda vitalObservasi tanda-tanda vital 2.
2. Pemberian oksigenPemberian oksigen 3.
3. Posisikan bayi untuk Posisikan bayi untuk memaksimalkan ventilasi
memaksimalkan ventilasi
4.
4. Kolaborasi dengan dokter Kolaborasi dengan dokter
1
1 Sebagai dasar dalam menetukan intervensiSebagai dasar dalam menetukan intervensi
selanjutnya
selanjutnya
2
2 Untuk memenuhi kebutuhan oksigenUntuk memenuhi kebutuhan oksigen
3
3 Agar bayi merasa nyamanAgar bayi merasa nyaman
4
4 Untuk menentukan intervensi selanjutnyaUntuk menentukan intervensi selanjutnya
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Nama Klien: By. Ny. H
Nama Klien: By. Ny. H
Ruang Rawat: Rg. Mawar/P2
Ruang Rawat: Rg. Mawar/P2
Hari/ Tanggal/ Jam
Hari/ Tanggal/ Jam ImplementasiImplementasi Evaluasi (SOAP)Evaluasi (SOAP) Tanda tangan danTanda tangan dan nama perawat
nama perawat
Selasa,26
Selasa,26
september 2017
september 2017
Pukul 15.30
Pukul 15.30
WIB
WIB
1
1 MengObservasi tanda-tanda MengObservasi tanda-tanda
vital
vital
2
2 Memberian oksigenMemberian oksigen
3
3 Memberikan posisi yang Memberikan posisi yang
nyaman
nyaman
4
4 Kolaborasi dengan dokterKolaborasi dengan dokter
S :
S :
-O : -bayi tampak lemah
O : -bayi tampak lemah
-Terpasang O2 nasal
-Terpasang O2 nasal 1/1/ 2 2 -1 lpm-1 lpm
-Sp O2 96%
-Sp O2 96%
-RR;42 x/m
-RR;42 x/m
-Nadi ; 120x/m.
-Nadi ; 120x/m.
-Suhu : 36.5
-Suhu : 36.5 ooc.c.
-bayi tampak rewel
-bayi tampak rewel
A : Masalah belum teratasi
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjut intervensi
P : Lanjut intervensi
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Klien: By. Ny. H
Nama Klien: By. Ny. H
Ruang Rawat: Rg. Mawar/P2
Ruang Rawat: Rg. Mawar/P2
Hari/ Tanggal/ Jam
Hari/ Tanggal/ Jam ImplementasiImplementasi Evaluasi (SOAP)Evaluasi (SOAP) Tanda tangan danTanda tangan dan nama perawat
nama perawat
Jumat, 29
Jumat, 29
september 2017
september 2017
Pukul 08.00 WIB
Pukul 08.00 WIB
Dx. 1
Dx. 1
1.
1. Mengobservasi tanda-tanda Mengobservasi tanda-tanda
vital
vital
2.
2. Memberikan oksigenMemberikan oksigen
3.
3. Memberikan posisi yang Memberikan posisi yang
nyaman
nyaman
4.
4. Kolaborasi dengan dokterKolaborasi dengan dokter
5.
5. membedong bayimembedong bayi
6.
6. pindahkan bayi ke dalam pindahkan bayi ke dalam
ruangan yang sejuk dan
ruangan yang sejuk dan
nyaman
nyaman
S :
S :
-O : Terpasang stopper di tangan sebelah kiri
O : Terpasang stopper di tangan sebelah kiri
1. TTV:
1. TTV:
N: 120x/mnt
N: 120x/mnt
S: 36,3
S: 36,3ooCC
RR: 40 x/mnt
RR: 40 x/mnt
2. Bayi tampak di bedong
2. Bayi tampak di bedong
3.Bayi tidak rewel
3.Bayi tidak rewel
4.Bayi tidak memakai oksigen
4.Bayi tidak memakai oksigen
A : Masalah teratasi
A : Masalah teratasi
P : hentikan intervensi