• Tidak ada hasil yang ditemukan

5. SILABUS PLB E.rar 10. PEND. ATL I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "5. SILABUS PLB E.rar 10. PEND. ATL I"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

S I L A B I

PENDIDIKAN ANAK TUNALARAS I

(LB 155)

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)

MKPS. LB. 155 PENDIDIKAN ANAK TUNALARAS I: S 1, 2 SKS, SMT 5

Mata kuliah ini merupakan kelompok mata kuliah program studi. Setelah selesai mengikuti perkuliaan mata kuliah ini mahasiswa diharapkan memiliki pemahaman tentang konsep dasar ketunalarasan, pendekatan-pendekatan dalam memahami ketunalarasan dan terampil dalam mengidentifikasai ketunalarasan pada anak dan remaja. Dalam perkuliahan ini dibahas tentang pengertian, definisi tunalaras, model-model pendekatan, klasifikasi dan karakteristik, skrining serta identifikasi, kebutuhan kependidikan bagi anak dan remaja tunalaras serta faktor-faktor etiologi. Pelaksanaan perkuliahan menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran, terutama pendekatan ekspositori dalam bentuk ceramah dan tanya jawab, dan pendekatan inkuiri dengan menggunakan pendekatan penyelesaian tugas penyusunan dan penyajian makalah, laporan buku, dan jurnal. Media pembelajaran yang akan digunakan adalah LCD, OHP serta media-media lainnya yang disesuaikan dengan topik perkuliahan yang akan disampaikan. Tahapan penguasaan mahasiswa melalaui evaluasi UTS (bobot 35%), UAS (bobot 35%), Tugas (bobot 20%), Kehadiran dan keaktifan (bobot 10%). Khusus untuk kehadiran minimal mahasiswa adalah 80% dari 16 kali rencana pertemuan selama satu semester. Buku utama: Adrian Asman and John elkin (1994) Educating children with special needs, Prenise hall of Australia Pty Ltd. Daniel P Morgan, William R jenson 91988), Teaching behabiorally Children and youth merril publishing company, Ohio. James M. Kauffman (1989) Characteristic of Behavior Disorders of Children and Youth. Merril publishing company, Ohio. James L. paul., Betty cooper epanchin (1991)

(3)

SILABUS MATA KULIAH

A. IDENTITAS MATA KULIAH

1. Nama Mata Kuliah : Pendidikan Anak Tunalaras I 2. Kode Mata Kuliah : LB 155

3. B o b o t : 2 SKS 4. Jenjang Program : Strata I 5. Semester : Ganjil/V

6. Kelompok Mata Kuliah : MKPS (Mata Kuliah Program Studi) 7. Jumlah Pertemuan : 16 x Pertemuan

8. Jurusan : Pendidikan Luar Biasa

B. TUJUAN MATA KULIAH

Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa memiliki pemahaman tentang konsep dasar ketunalarasan, pendekatan-pendekatan dalam memahami ketunalarasan dan terampil dalam mengidentifikasai ketunalarasan pada anak dan remaja.

C. DESKRIPSI ISI

Pada perkulihan ini dibahas tentang pengertian, definisi tunalaras, model-model pendekatan, klasifikasi dan karakteristik, skrining serta identifikasi, kebutuhan kependidikan bagi anak dan remaja tunalaras serta faktor-faktor etiologi.

D. PENDEKATAN PEMBELAJARAN

Selama mengikuti perkulihan ini mahasiswa diwajibkan mengikuti serangkaian kegiatan : 1. Ceramah

2. Tanya jawab dan diskusi di kelas

3. Pelaporan dan penyajian makalah di kelas 4. Searching cross material di buku dan internet 5. Studi lapangan (kajian mandiri)

E. KOMPONEN EVALUASI

Keberhasilan mahasiswa dalam perkuliahan ini akan ditentukan dari sikap, keaktifan dan prestasi mahasiswa dalam beberapa aspek yaitu:

Aspek Evaluasi Persentase

1. Partisipasi kegiatan di kelas

2. Pembuatan dan penyajian tugas baik secara kelompok ataupun individual

3. UTS 4. UAS

10%

(4)

PERTEMUAN POKOK BAHASAN URAIAN

1 Membahas silabus perkulihan

Pada pertemuan ini dikemukakan tujuan mata kuliah, ruang lingkup, prosedur perkulihan, penjelasan tentang tugas yang harus dilakukan mahasiswa, ujian yang harus diikuti, sumber-sumber yang digunakan atau dapat digunakan dalam pengayaan perkulihan. Selain itu dalam pertemuan ini mengakomodasi berbagai masukan dari mahasiswa untuk

memberikan dukungan yang dianggap perlu untuk dimasukkan pada pokok bahasan atau sebagai penunjang iklim perkulihan.

2 Pengertian, definisi, anak tunalaras

Pada pertemuan ini dikaji berbagai problema ketunalarasan, seperti

problema definisi, tujuan pendefinisian, kerugian atau kepentingan dari

pendefinisian, juga dibahas pendefinisi dari berbagai disipliner ataupun dari perspektif teoritical. Selain itu dikaji dan dikaitkan dengan tujuan dari pendidikan tunalaras

3 Sejarah perkembangan ketunalarasan

Pada pertemuan ini dibahas

perkembangan sejarah ketunalarasan, sebelum abad ke 20, era Roman, abad pertengahan, abad duapuluhan dan sampai masa sekarang baik secara internasional juga alur perkembangannya di Indonesia

4 dan 5 Model konsep dan teori

pendekatan ketunalarasan Pada pertemuan ini yaitu pertemuan keempat dan kelima dibahas konsep model ketunalarasan serta pendekatannya yaitu model psikodinamik, pendekatan psychoeducational model perilaku , model sosial dan model ekologi

(5)

7 Karakteristik ketunalarasan Pada pertemuan ini akan dikaji

karakteristik tunalaras baik pada anak juga remaja yang berkaitan dengan performance dan karakteristik skolastik, karakteristik dalam katagori ringan, sedang ataupun berat (mild to moderate) karakteristik yang berkaiatan dengan personality, juga lingkungan.

8 Ujian Tengah Smester Materi 1 - 7 9 dan 10 Skrining dan identifikasi

ketunalarasan

Pada pertemuan ini dikaji dan dijawab beberapa tantangan diantaranya tujuan serta prosedur skrining dan bagaimana sistem persekolahan mendayagunakan prosedur dari skrining untuk tunalaras, bagaimana, kriteria yang digunakan serta pemilihan prosedur skrining dan

bagaimana mengidentifikasi problem atau spesifik problem ketunalarasan. Diantaranya merumuskan sosiometri, skala perilaku ( Bahavior rating profile, behavior rating scale atau ceklis

tunalaras, angket dsb.

11 Field studi ( kajian mandiri ) Perkulihan kesepuluh mahasiswa dibawa ke lapangan nyata sebagai implementasi kajian mandiri. Mahasiswa diharapkan dapat mengimplementasikan kajian-kajian teori yang telah didapat dalam perkulihan ke lapangan, untuk mendapatkan data konkrit tentang tunalaras dan mengasah keterampilan dalam melaksanakan skrining dan identifikas pada anak dan remaja tunalaras.

12 dan 13 Anak serta remaja Tunalaras

dan kebutuhan pendidikan Dampak dari ketunalarasan dengan kebutuhan pendidikan ataupun pembelajaran serta bagaimana keterkaitan tunalaras dengan belajar ataupun achievement anak dan remaja tunalaras

14 dan 15 Teori dan faktor penyebab

(6)

kondisi sehingga dapat menjadi pemicu tunalaras.

Kedua Faktor keluarga, dikaji mengapa faktor keluarga penting dan dikaitkan dengan ketunalarasan, bagaimana rentannya terhadap perkembangan ketunalarasan juga bagaimana kontribusi keluarga terhadap ketunalarasan

Ketiga faktor sekolah ;

Pada sub bahasan ini dibicarakan kegagalan fungsi sekolah dan tingkat penyesuaian peserta didik, serta keterkaitan antara ketunalarsan dan pengembangan kemmpuan peserta didik di sekolah atau dengan kata lain

kontribusi sekolah terhadap

ketunalarasan, seperti efek dari standar khas atau sekolah managemen perilaku yang tidak konsisten dsb

Keempat dibahas faktor budaya yang berkaiatan dengan ketunalarasan, diantaranya bagaimana konflik antara budaya dan tingkat stress anak dan remaja dewasa ini, factor diskriminasi, mas media, teman (peer group)dsb. 16 Ujian Akhir Smester Komprehensif

G. SUMBER BACAAN

Adrian Asman and John elkin (1994) Educating children with special needs, Prenise hall of Australia Pty Ltd.

Daniel P Morgan, William R jenson 91988), Teaching behabiorally Children and youth merril publishing company, Ohio

James M. Kauffman (1989) Characteristic of Behavior Disorders of Children and Youth. Merril publishing company, Ohio

James L. paul., Betty cooper epanchin (1991) Educataing emotionally disturbed Children and youth. Theory and Practice for teacher. Macmillan publishing company

Kerr M mary and Nelson M C (1989), Starategies for managing Behavior problems in the Classroom, merril Publishing company, Columbus Toronto.

Mercer D Cecil and Mercer R. Ann (1989), Teaching Students with learning Problems,

Merril Publishing Company. Columbus, Toronto

Referensi

Dokumen terkait

Hal lainnya yang juga menjadi perhatian adalah meskipun materi kurikulum bahasa Inggris sudah memuat pada masalah kebahasaan (subject matter curriculum), unsur-unsur tata

Visi, misi dan agenda prioritas pembangunan Kepala Daerah terpilih yang ditawarkan pada saat kampanye selanjutnya akan dijabarkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka

pengarsipan dapat lebih terorganisasi dengan baik dan rapi 250.000 Rp d. 10.000,-) terakomodasinya keperluan barang pembatas file demi mendukung kinerja bagian

Perlakuan kipas berkecepatan tinggi tanpa pembalikan rak mengalami penurunan laju pengeringan yang tajam pada menit ke-150, kemudian meningkat lagi setelah menit ke 180

Dari hasil penelitian yang ditampilkan pada Tabel 1 di atas, dapat diketahui bahwa rasio volume sangat mempengaruhi pola distribusi (jumlah puncak yang

Prinsip 8 Membaca dann keterampilan berbahasa lainnya sangat berkaitan Membaca – interaksi antara pembaca dan bahasa tulis saat dimana pembaca berusaha untuk

“apabila obyek Hak Tanggunan berupa hak atas tanah yang berasal dari konversi hak lama yang telah memenuhi syarat untuk didaftarkan akan tetapi pendaftarannya belum dilakukan,

Ruang kosong yang tidak terisi oleh berbagai upacara ritual akan menyebabkan ketidak seimbangan sehingga akan menyebabkan terjadinya bencana atau malapetaka (Syam,