Perspektif Budaya Minang Terhadap Perawatan Ibu Postpartum di Kelurahan Tegal Sari Mandala 3 Kecamatan Medan Denai Tahun 2014
ABSTRAK
Maya Indah Sari
Latar belakang : Postpartum atau masa nifas adalah periode waktu saat selesai persalinan sampai 40 hari setelah persalinan dan masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti prahamil. Dan salah satu hal yang mempengaruhi kesehatan di Indonesia, antara lain masih adanya pengaruh sosial budaya yang turun menurun masih dianut sampai saat ini, salah satunya adalah budaya Minang.
Tujuan penelitian ini : Untuk mengeksplorasi perspektif budaya Minang terhadap perawatan ibu postpartum.
Metodelogi :Desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif fenomenologi, yang bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan perawatan masa nifas menurut perspektif budaya Minang di Kecamatan Medan Denai Kelurahan Tegal Sari Mandala 3. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 6 orang.Proses pengumpulan data melalui kuesioner data demografi sebagai data dasar dan wawancara mendalam dengan menggunakan alat perekam digital. Untuk analisa data digunakan metode Colaizzi.
Hasil penelitian : Penelitian ini mendapatkan hasil perawatan yang dilakukan ibu pasca salin dalam budaya Minang adalah konsep dan waktu masa nifas, perawatan masa nifas (mandi betangeh, minum daun papaya dan asam jeruk nipis, minum kunyit asam, cebok menggunakan air daun sirih, tapal perut), manfaat perawatan ibu nifas, kebutuhan ambulasi ibu nifas dan pemberian ASI/laktasi.
Saran : Diharapkan kepada petugas kesehatan untuk memberikan asuhan kebidanan pada ibu pasca salin tanpa meninggalkan budaya dasar yang telah ada dan sesuai kebutuhan masyarakat. Dan tidak melarang atau mengubah kebiasaan adat tersebut, selagi tidak merugikan bagi kesehatan.
Kata Kunci : Perawatan, pasca salin, budaya Minang