• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Pengaruh Campuran 4 %, 4,5 %, Dan 5 % Polypropylene Pada Aspal Penetrasi 60 70 Terhadap Kekuatan Tekan (Compressive Strenght) Dan Uji Penyerapan Air (Water Absorption Test)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Pengaruh Campuran 4 %, 4,5 %, Dan 5 % Polypropylene Pada Aspal Penetrasi 60 70 Terhadap Kekuatan Tekan (Compressive Strenght) Dan Uji Penyerapan Air (Water Absorption Test)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terdiri dari banyak daerah-daerah dan wilayah yang dihubungkan dengan jalan-jalan aspal yang membentang panjang dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Banyak jalan-jalan di Indonesia yang rusak dan retak, disebabkan oleh deformasi (perubahan bentuk) permanen disebabkan adanya tekanan terlalu berat oleh muatan kendaraan yang berlebihan dan tingginya frekuensi lalu lintas kendaraan di jalan raya. Keretakan-keretakan maupun kerusakan pada jalan juga disebabkan karena aspal yang tergenang air pada saat musim hujan. Oleh karena itu perlu dibuat dan diusahakan aspal yang lebih baik untuk menghindari atau setidaknya meminimalisir terjadinya keretakan dan kerusakan pada aspal jalan yang ada di Indonesia. [8]

Salah satu inovasi yang telah dilakukan adalah dengan pembuatan aspal yang dikombinasikan dengan bahan polimer untuk merubah sifat-sifat mekanik dan sifat-sifat fisiknya. Penelitian aspal polimer ini telah dilakukan sebelumnya. Beberapa penelitian aspal polimer yang telah dilakukan oleh Pei-Hung (2000) yang memodifikasi aspal dengan polyetylen, polypropylene, dan karet. Tortum (2004) melakukan modifikasi aspal dengan karet ban. Yildrim (2005) melakukan penelitian yang mengkombinasikan karet stirena butadiene, etylen vinil asetat dengan aspal. Yang (2010) melakukan penelitian reaksi antara aspal dan anhidrat maleat. Thamrin (2011) melakukan kombinasi aspal dengan plastik bekas yang menggunakan inisiator dicumil peroksida dan bahan crosslinker (bahan pembentuk jaringan) divinil benzen. [2]

(2)

(chemical resistance) yang tinggi, polypropylene mempunyai kekuatan benturan (impact strength) yang tinggi dan ketahanan yang tinggi terhadap pelarut organik seperti air, polypropylene sangat tahan terhadap air karena sedikit sekali menyerap air. Selain itu polypropylene juga tahan terhadap keretakan karena tekanan (stress cracking), dan memiliki sifat adhesi yang baik.[2]

Aspal penetrasi 60/70 adalah bagian dari aspal keras yang memiliki densitas (berat jenis) sebesar 1,0 gr/cm3. Aspal penetrasi 60/70 memiliki titik lembek 48-58 oC, titik leleh 160 oC dan titik nyala 200 oC. Pada aplikasinya aspal penetrasi 60/70 ini digunakan untuk pembuatan jalan dengan volume lalu lintas sedang atau tinggi dan daerah dengan cuaca iklim panas. [12]

Kekuatan tekan adalah kemampuan suatu bahan/material dalam menerima dan menahan pembebanan atauloadingyang diberikan pada permukaan bahan/material tersebut. Kekuatan tekan biasanya diperoleh dari percobaan dengan alat pengujian tekan. Ketika dalam pengujian nantinya, specimen akan mengalami deformasi akibat gaya yang diberikan.

Dalam hal ini penulis mendasarkan penelitian pada kondisi jalan di Indonesia yang mengalami deformasi bentuk akibat gaya tekan yang besar dan pengaruh cuaca di Indonesia yang beriklim tropis dengan jumlah curah hujan yang tinggi. Sehingga penulis membuat penelitian yang mengkombinasikan aspal penetrasi 60/70 dengan serbuk polypropylene untuk melihat pengaruh yang terjadi pada kekuatan tekan dan ketahanan rendaman air.

Alasan penulis menggunakan polypropylene sebagai bahan campuran aspal karena sifat polypropylene yang mempunyai kekuatan benturan (impact strength) yang tinggi, ketahanan yang tinggi terhadap pelarut organik seperti air, selain itu polypropylene juga tahan terhadap keretakan karena tekanan (stress cracking), dan memiliki sifat adhesi yang baik. [12]

(3)

jenis aspal yang paling umum digunakan untuk pembuatan jalan di Indonesia, karena aspal penetrasi 60/70 digunakan untuk pembuatan jalan dengan volume lalu lintas sedang atau tinggi dan daerah dengan cuaca iklim panas, sesuai dengan kondisi iklim tropis di Indonesia. [12]

Dari hal tersebut maka penulis berharap dapat mengkombinasikan aspal dengan polimer, dalam hal ini aspal penetrasi 60/70 dengan polypropylene sehingga diperoleh aspal polimer yang memiliki kekuatan tekan dan penyerapan air yang lebih baik dari aspal biasa.

1.2. Tujuan Penelitian

1.2.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menetahui pengaruh campuran polypropylene pada aspal penetrasi 60/70 terhadap kekuatan tekan dan uji penyerapan.

1.2.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus pada penelitian ini adalah :

1. Untuk membuat specimen yang akan diuji tekan dengan alat Marshall sesuai dengan SNI 06-2489-1991 dan specimen yang diuji ketahanan rendaman air sesuai dengan SNI 03-1969-1990.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis perubahan kekuatan tekan dan ketahanan rendaman air yang terjadi pada aspal penetrasi 60/70 setelah dicampur dengan polypropylene.

(4)

1.3. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis sendiri, bagi para pembaca atau pihak-pihak lain yang berkepentingan. Manfaat penelitian ini dapat ditinjau dari:

1. Aspek keilmuan atau akademis

Penelitian ini erat hubungannya dengan mata kuliah Material Teknik dan Metalurgi Serbuk. Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang luas serta mengembangkan pola pikir tentang aspal dan polimer yang kemudian mampu memberikan gagasan dalam inovasi aspal yang dicampur dengan polimer.

2. Aspek praktik atau implementasi

Penulis memfokuskan penelitian pada aspal yang dicampur dengan polimer yang diharapkan dapat diaplikasikan pemakaiannya pada jalan-jalan umum.

1.4. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah permasalahan yaitu :

1. Polimer yang digunakan adalah polypropylene yang berbentuk bubuk.

2. Aspal yang digunakan adalah aspal penetrasi 60/70.

3. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian tekan (compressive test) danUjiPenyerapan Air (Water Absorption Test).

4. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Variabeltetap: Aspal(68 gr), kerikilbesar(125 gr), kerikil medium (294 gr), abubatu(520 gr), pasir (170 gr), dan semen (23 gr).

2. Variabelbebas: 3% polypropylene (0,68 gr) da 3,5%polypropylene (1,36 gr)dan4%polypropylene (1,36 gr).

(5)

1.5. Sistematika Penulisan

Referensi

Dokumen terkait

Rangkaian Lampu Otomatis Menggunakan Sensor Cahaya ini terdiri dari 6 blok , yaitu Blok Catu Daya, Blok Pengubah Tegangan dari AC Ke DC, Blok Penstabil Tegangan, Blok Input,

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan KBK dan pemahaman konsep siswa pada materi kelarutan dan hasil kali

Wardhana et al ., (2001), menyatakan bahwa kurangnya prekusor seperti zat besi dan asam amino yang membantu proses pembentukan eritrosit akan menyebabkan penurunan

Wawancara dengan Bapak Munir selaku pengelola Pantai Batu Lapis di Kalianda Lampung Selatan, pada hari Sabtu, tanggal 13 Mei 2016, pikul 10:45 WIB.. Johan salah satu pengelola

Dalam proses pembuatan arang tiper pirolisis yang digunakan adalah tipe pirolisis lambat yaitu selama >15 menit dengan temperatur 400 ℃ tipe ini lebih cocok dengan proses

Diantara yang paling utama adalah Al Quran surah Al- ‘Alaq; ayat 1 -5 yang memberikan tekanan pada pembacaan sebagai wahana penting dalam usaha keilmuan, dan

Adapun kebutuhan alat gali-muat dan angkut selama 8 tahun penambangan berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dapat dilihat pada Tabel 6.. Faktor ini digunakan untuk

Berdasarkan surat order yang diterima dari pelanggan bagian order penjualan membuat Faktur rangkap 3 yang didistribusikan pada lembar ke-1 untuk untuk custemer