• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Penyakit Vitiligo di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2012-2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Penyakit Vitiligo di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2012-2014"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejak zaman dahulu telah dikenal beberapa istilah untuk vitiligo antara lain shwetakustha, suitra, behak, dan beras (Soepardiman, 2011). Vitiligo adalah suatu penyakit depigmentasi kulit yang progresif dan didapat yang disebabkan oleh kehilangan melanosit pada epidermis dan telah dilaporkan dengan prevalensi yang bervariasi di seluruh dunia (Lee et al., 2015). Vitiligo adalah perubahan warna yang didapat pada kulit dan membran mukosa yang mempengaruhi nilai kosmetik 1-4% populasi di dunia (Sangma et al., 2015).

Walaupun tidak dilaporkan adanya pengaruh etnis pada penyakit ini, tetapi banyak bukti klinis pada vitiligo yang menunjukkan bahwa individu yang memiliki kulit yang lebih gelap memiliki frekuensi kunjungan rumah sakit yang lebih sering dan menjadi stigma pada masyarakat (Lee et al., 2015).

Faktor pencetus yang berhubungan dengan perkembangan vitiligo adalah paparan sinar matahari yang berlebihan, stres, kehamilan, dan paparan bahan sitotoksik. Pada vitiligo yang berhubungan dengan pekerjaan, penyakit ini dicetuskan setelah terjadi paparan zat kimia yang bersifat toksik terhadap melanosit dan berkembang menjadi vitiligo umum. Derivat phenolic/cacthecol

adalah zat kimia utama yang diketahui berkaitan dengan vitiligo dan bisa menginduksi kondisi ini. Berbagai jenis alergen yang dapat menyebabkan dermatitis kontak alergi (DKA) dapat juga menyebabkan kondisi ini. Akan tetapi, kejadian vitiligo pada pasien dengan pekerjaan tertentu dan paparan lingkungan dan pekerjaan belum pernah dilaporkan. Faktor resiko vitiligo lainnya seperti jenis kelamin, perjalanan penyakit, waktu setelah perburukan, dan subtipe vitiligo tidak ditemukan statistik secara bermakna dalam analisis univarian (Jeon et al., 2014).

Pada berbagai studi populasi yang dilakukan, prevalensi vitiligo di seluruh dunia tercatat 0,5%-1% dan mencapai puncaknya pada 8%. Studi populasi terbaru pada vitiligo melalui screening lebih dari 50 studi di dunia dilaporkan bahwa prevalensi pada vitiligo adalah 0.5%-2%. Akan tetapi, studi yang menggunakan

(2)

2

seluruh populasi memiliki kekurangan, pada studi sebelumnya memiliki keterbatasan dalam memperkirakan prevalensi vitiligo di seluruh dunia (Lee et al.,2015).

Di Amerika, sekitar 2 juta orang menderita vitiligo. Di Eropa Utara dialami 1 dari 200 orang. Di Eropa, sekitar 0,5% populasi menderita vitiligo. Di India, angkanya mencapai 4%. Prevalensi vitiligo di China sekitar 0,19%. Umumnya vitiligo muncul setelah kelahiran, dapat berkembang di masa anak-anak, onset usia rata-ratanya adalah 20 tahun. Sementara ahli berpendapat vitiligo dijumpai baik pada pria maupun wanita, tidak signifikan perbedaan dalam hal tipe kulit atau ras tertentu. Pada 25% kasus, dimulai pada usia 14 tahun, sekitar separuh penderita vitiligo muncul sebelum berusia 20 tahun. Studi epidemiologi menunjukkan bahwa penyakit autoimun, termasuk penyakit tiroid autoimun, SLE (systemic lupus erythematosus), dan IBD (irritable bowel disease), berkelompok pada keluarga penderita vitiligo. Vitiligo juga terkait erat dengan berbagai penyakit autoimun organ spesifik, seperti: penyakit tiroid, tiroiditis Hashimoto, diabetes melitus tipe 1, hipotiroidisme primer, dan anemia pernisiosa, alopesia areata, dan penyakit Addison. Tiroiditis Hashimoto paling sering dijumpai pada anak-anak. Uveitis juga sering dijumpai pada penderita vitiligo (Anurogo dan Ikrar, 2014). Insidens yang dilaporkan bervariasi antara 0.1 sampai 8.8%. Semua ras dan jenis kelamin mempunyai resiko yang tinggi menderita vitiligo sebelum umur 20 tahun. Faktor genetik juga berpengaruh sekitar 5% pada keturunannya. Riwayat keluarga yang menderita vitiligo bervariasi antara 20-40% (Soepardiman, 2011).

Karena sedikitnya data prevalensi vitiligo dan karakteristik pasien vitiligo di Indonesia, terutama di Sumatera Utara, maka peneliti tertarik melakukan penelitian untuk melihat prevalensi dan gambaran vitiligo pada pasien di Medan, yakni di RSUP Haji Adam Malik Medan.

(3)

3

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut:

Bagaimana gambaran pada pasien dengan penyakit vitiligo di RSUP Haji Adam Malik tahun 2013-2014?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran penyakit vitiligo pada pasien di RSUP Haji Adam Malik Medan.

1.3.2 Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus adalah sebagai berikut:

1. Untuk melihat prevalensi pasien yang menderita penyakit vitiligo di RSUP Haji Adam Malik Medan

2. Untuk mengetahui karakteristik penderita vitiligo berdasarkan umur di RSUP Haji Adam Malik Medan

3. Untuk mengetahui karakteristik penderita vitiligo berdasarkan jenis kelamin di RSUP Haji Adam Malik Medan

4. Untuk mengetahui karakteristik penderita vitiligo berdasarkan pekerjaan di RSUP Haji Adam Malik Medan

5. Untuk mengetahui karakteristik penderita vitiligo berdasarkan riwayat keluarga di RSUP Haji Adam Malik Medan

6. Untuk mengetahui karakteristik penyakit vitiligo berdasarkan lokasi ruamnya di RSUP Haji Adam Malik Medan

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Peneliti

1. Dapat meningkatkan pengetahuan, kemampuan menelaah, dan kemampuan dalam penulisan KTI

(4)

4

2. Dapat mengembangkan pengetahuan tentang vitiligo dan mendapatkan gambaran penyakit vitiligo pada pasien di RSUP Haji Adam Malik Medan

1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan

Dapat memberikan data mengenai prevalensi pasien yang didiagnosa vitiligo di RSUP Haji Adam Malik Medan yang merupakan rumah sakit lahan pendidikan utama bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

1.4.3 Bagi Masyarakat

Dapat memberikan informasi tambahan mengenai penyakit vitiligo

1.4.4 Bagi Peneliti Lain

Dapat mengetahui prevalensi pasien vitiligo di RSUP Haji Adam Malik Medan yang dapat dijadikan dasar untuk penelitian selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian yang dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan selama 2 bulan, terhadap 38 pasien kanker ovarium, didapat hasil, dimana, karakteristik pasien kanker

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa gambaran kasus penderita rinosinusitis kronik yang terdapat di RSUP Haji Adam Malik Medan

Mengetahui profil seksio sesarea di RSUP Haji Adam Malik Medan

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yang bertujuan untuk mengetahui gambaran biokimia hati pada anak thalassemia mayor di RSUP Haji Adam Malik Medan

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kurnia dan izinNya skripsi yang berjudul gambaran pasien sindrom koroner akut di RSUP Haji Adam Malik

Nonsegmental vitiligo adalah bentuk yang paling sering pada penyakit ini (tercatat 85-90% dari semua kasus vitiligo), tetapi pada segmental vitiligo, bisa memiliki onset

Mengetahui profil kadar homosistein serum pasien vitiligo di RSUP. Adam

RSUP Haji Adam Malik Medan merupakan rumah sakit rujukan dimana hepatitis. C merupakan penyakit rujukan sehingga diharapkan dapat