• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Biokimia Hati Pada Anak Thalassemia Mayor di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Biokimia Hati Pada Anak Thalassemia Mayor di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2014"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Thalassemia berasal dari kata Yunani, yaitu talassa yang berarti laut.

Yang dimaksud dengan laut tersebut ialah Laut Tengah, oleh karena penyakit ini

pertama kali dikenal di daerah sekitar Laut Tengah dan ditemukan oleh seorang

dokter di Detroit USA yang bernama Thomas B. Cooley pada tahun 1925.

Selanjutnya, anemia ini dinamakan anemia splenic atau eritroblastosis atau

anemia mediteranean atau anemia Cooley sesuai dengan nama penemunya

(Wahidayat, 1999).

Kelompok etnis yang berasal dari wilayah dengan malaria mempunyai

frekuensi yang tinggi terhadap thalassemia. Ada hampir 300 juta pembawa

kelainan hemoglobin di dunia, dengan mayoritas tinggal di Asia Tenggara. Di

seluruh dunia, Asia, India dan wilayah Timur Tengah terhitung 95% kelahiran

thalassemia. Frekuensi dari thalassemia mencapai 25% di Thailand, dan HbE

mendekati 60% di berbagai wilayah dari Thailand, Laos dan Kamboja. WHO

(World Health Organization) memperkirakan bahwa Thailand mempunyai lebih

dari 250.000 pasien thalassemia(Ganie, 2004).

Kurang lebih 3% dari penduduk dunia mempunyai gen thalassemia

dimana angka kejadian tertinggi sampai dengan 40% kasus adalah di Asia. Di

Indonesia thalassemia merupakan penyakit terbanyak diantara golongan anemia

hemolitik dengan penyebab intrakorpuskuler. Jenis thalassemia terbanyak yang

ditemukan di Indonesia adalah thalassemia beta mayor sebanyak 50% dan

thalassemia HbE sebanyak 45%. Frekuensi pembawa sifat thalassemia untuk

Indonesia ditemukan berkisar antara 3-10%. Bila frekuensi gen thalassemia 5%

dengan angka kelahiran 23% dan jumlah populasi penduduk Indonesia sebanyak

240 juta, diperkirakan akan lahir 3000 bayi pembawa gen thalassemia setiap

(2)

2

kelahiran 37% dapat diperkirakan menurut persamaan Hardy-Weiberg akan lahir

29% bayi pembawa gen thalassemia tiap tahunnya (Wahidayat, 1999).

Penderita thalassemia mayor membutuhkan transfusi seumur hidup untuk

mengatasi anemia. Transfusi ini diberikan apabila kadarHb<8 gr/dl dan diusahan

kadar Hb>10 gr/dl. Namun transfusi yang berulang juga dapat menimbulkan

komplikasi seperti hemosiderosis dan hemokromatosis. Hal ini akan

mengakibatkan penumpukan zat besi pada jaringan tubuh seperti hati, pankreas

dan ginjal. Akumulasi zat besi pada jaringan hati mulai terjadi setelah dua tahun

mendapat transfusi. Penelitian yang dilakukan pada tahun 1998 melaporkan

adanya gangguan faal hati yang terjadi pada transfusi ke 20 hingga 30 dengan

jumlah total darah yang ditransfusikan 2.500-3.750 ml pada usia penderita 2-9

tahun(Lowry, 2008).

Ganie (2005) menyatakan di Sumatera Utara khususnya di Medan,

taksiran pembawa Thalassemiaα adalah 3,35% sedangkan bagi Thalassemia β

pula adalah 4,07% dan HbE sebanyak 0,26%. Skrining donor darah yang

dilakukan di Medan juga menunjukkan prevalensi thalassemia lebih dari 5%.

Karena prevalensi thalassemia yang cukup tinggi di Indonesia, maka perlu

dilakukan penelitian tentang gambaran biokimia hati pada anak Thalassemia

Mayor yang dirawat di RSUP Haji Adam Malik Medan, Indonesia. Penelitian

terdahulu telah dilakukan di mana rekam medik yang diperoleh menunjukkan

jumlah pasien rawat inap sebanyak 35 orang pada tahun 2004-2005 dan 120 orang

pada tahun 2006-2008 (Ganie, 2004). Dengan itu data yang akan diambil adalah

untuk pasien thalassemia mayor pada tahun 2014.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka peneliti ingin

mengetahui : “bagaimana gambaran biokimia hati pada anak thalassemia mayor

(3)

3

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Mengetahui gambaran biokimia hati pada anak thalassemia mayor di

RSUPHaji Adam Malik Medan tahun 2014.

1.3.2.Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui kadar SGOT pada thalassemia mayor.

2. Untuk mengetahui kadar SGPT pada thalassemia mayor.

3. Untuk mengetahui kadar bilirubin pada thalassemia mayor.

4. Untuk mengetahui kadar Alkaline Phosphatase pada thalassemia mayor.

1.4.Manfaat Penelitian

1.4.1.Bidang pelayanan kesehatan

Sebagai masukan bagi pengelolaan penderita thalassemia agar mencapai

hasil yang maksimal.

1.4.2.Bidang hematologi anak

Memberikan informasi tentang gambaran biokimia hati pada anak

thalassemia mayor.

1.4.3.Peneliti

Meningkatkan wawasan tentang gambaran biokimia hati pada anak

thalassemia mayor.

1.4.4.Peneliti selanjutnya

Sebagai acuan dalam mengembangkan penelitian tentang thalassemia

Referensi

Dokumen terkait

Program dan Jenis Kegiatan Hasil yang diharapkan Waktu Pelaksana an Pelaksa na Sumbe r Dana penyelenggaraan Prakerin 2.3 Pencarian obyek. 2.4   Rapat   pembentukan

Teknik pembangunan WarNet pada penulisan ilmiah ini, menggunakan teknologi LAN (jaringan area lokal) yang berbasis jaringan secara Workgroups di Microsoft Networks, dengan PC

[r]

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, utang yang timbul dari tagihan terhadap pekerjaan konstruksi tersebut disajikan sebagai bagian dari &#34;Utang Lain-lain&#34; pada laporan

The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XLII-2/W3, 2017 3D Virtual Reconstruction and Visualization of

Setiap usulan Pemegang Saham akan dimasukkan dalam acara Rapat jika memenuhi persyaratan dalam Pasal 14 ayat 10 Anggaran Dasar Perseroan dan usul tersebut harus sudah

 Siswa dapat menceritakan nama istri yang mendampingi Rasulullah waktu wafat.  Siswa dapat Mengamalkan nilai nilai kesalehan

[r]