• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Perawat Dalam Mengatasi Dampak Hospitalisasi pada Anak di RSUP Haji Adam Malik Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peran Perawat Dalam Mengatasi Dampak Hospitalisasi pada Anak di RSUP Haji Adam Malik Medan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Masa anak-anak adalah masa yang sangat menyenangkan yang dipenuhi

dengan segala macam hal yang baru. Anak sangat aktif, dinamis, antusias, dan hampir seluruh hidupnya disertai oleh rasa ingin tahu terhadap apa yang didengar

atau dilihatnya. Tetapi dalam kenyataannya tidak semua anak mengalami masa yang menyenangkan, anak juga mengalami sakit yang mengharuskan mereka dirawat di rumah sakit (Pieter et al, 2011).Sakit dan dirawat di rumah sakit

merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan, anak akan berhadapan dengan

situasi dan lingkungan yang baru serta melakukan kontak dengan orang asing selain keluarga. Hospitalisasi dan penyakit merupakan pengalaman yang penuh tekanan, terutama karena perpisahan dengan lingkungan normal dimana orang lain

berarti, seleksi perilaku koping terbatas, dan perubahan status kesehatan (Potter & Perry, 2005). Hospitalisasi juga merupakan sebuah situasi yang penuh stress bagi anak dimana anak harus menjalani perawatan selama di rumah sakit dan

diperhadapkan dengan lingkungan atau prosedur yang tidak diharapkan untuk dilakukan (Tsai, 2007).

Pada tahun 2004lebih dari2,57 jutaanak di bawahusia15 tahundirawat di rumah sakitdengan rata-ratalama rawat4,5hari(DeFrances &Podgornik,2006). Berdasarkan data Perhimpunan Nasional Rumah Sakit Anak di Amerika,

sebanyak 6,5 juta anak/tahun yang menjalani perawatan di rumah sakit dengan

(2)

kesakitan anak di Indonesia berdasarkan Survei Kesehatan Nasional (Susenas)

tahun 2010 di daerah perkotaan menurut kelompok usia 0-4 tahun sebesar 25,8%, usia 5-12 tahun sebanyak 14,91%, usia 13-15 tahun sekitar 9,1%, usia 16-21 tahun sebesar 8,13%. Stresor utama yang akan dihadapi anak selama hospitalisasi adalah

perpisahan, kehilangan kendali, cedera tubuh dan nyeri. Reaksi hospitalisasi pada anak berbeda-beda tergantung olehusia perkembangan anak, pengalaman mereka

sebelumnya menjalani perawatan, keterampilan koping yang mereka miliki dan sistem pendukung yang ada (Wong, 2008).

Reaksi terhadap penyakit atau masalah diri yang dialami anak seperti

perpisahan, tidak mengenal lingkungan atau lingkungan yang asing, hilangnya

kasih sayang, body image adalah mengalami regresi yaitu hilangnya kontrol, agresi, menarik diri, tingkah laku protes, serta lebih peka dan pasif seperti menolak makanan dan lain-lain (Alimul, 2005). Hospitalisasi dapatmenyebabkan

gangguan pada anak seperti kehilangan nafsu makan, susah tidur, mengompol, menghisap jempol dan sering ditemukan anak-anak menyalahkan orangtuanya karena membawa mereka ke rumah sakit (Severo, 2009; dalam Wijayanti, 2009).

Hospitalisasi juga dapat mengakibatkan anak menjadi regresi dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Regresi adalah mundurnya tahap perkembangan yang

telah dicapai seseorang kedalam tahap perkembangan sebelumnya, contohnya yaitu anak sering meminta minum menggunakan botol yang biasanya sudah minum dengan gelas, mengompol dan buang air kecil tidak teratur, atau

meningkatnya ketergantungan pada orangtua seperti meminta digendong (Leifer,

(3)

Perasaan yang sering muncul pada anak ketika dirawat di rumah sakit

yaitu cemas, marah, sedih, takut dan rasa bersalah (Wong, 2004).Kecemasan dan ketakutan sangat mempengaruhi proses pengobatan anak. Laili (2006) menyatakan apabila anak mengalami kecemasan tinggi saat dirawat di rumah sakit

maka besar sekali kemungkinan anak akan mengalami disfungsi perkembangan. Anak akan mengalami gangguan seperti gangguan somatik, emosional dan

psikomotor.

Ketakutan dan kecemasan anak sangat dipengaruhi oleh peran perawat.Perawat adalah salah satu dari tim kesehatan yang memiliki peranan yang

sangat penting untuk mengatasi masalah anak saat dihospitalisasi. Sebagai tenaga

kesehatan yang profesional dan selalu menemani pasien anak selama 24 jam, hal mengatasi dampak hospitalisasi anak sudah menjadi tanggung jawab seorang perawat.Oleh karena itu perawat harus melaksanakan perannya secara profesional

baik sebagai caregiver, konselor, advokat, kolaborator, change agent, coordina tordan educator (Hidayat, 2007).Peran yang dapat dilakukan oleh perawat saat anak dihospitalisasi adalah menyiapkan anak untuk hospitalisasi

yaitu melakukan pemilihan ruangan bagi anak berdasarkan usia, jenis kelamin atau jenis penyakitnya, mengorientasikan anak terhadap ruangan serta melakukan

berbagai pengkajian awal, mencegah atau meminimalkan perpisahan selama hospitalisasi melalui kolaborasi dengan orangtua sebagai mitra menggunakan pendekatan family centered serta berperan sebagai educator melalui pendidikan

kesehatan untuk menyiapkan orangtua sehingga terlibat aktif dalam perawatan

(4)

perawat berusaha memandirikan anak dan memiliki hak dalam mengambil

keputusan sesuai dengan perkembangannya, mencegah atau meminimalkan ketakutan akan cedera tubuh dan nyeri melalui peran caregiver dengan cara perawat menggunakan teknik distraksi dan relaksasi serta berkolaborasi dengan

orangtua dalam upaya memberi kenyamanan pada anak saat dilakukan suatu prosedur medis(Wong, 2008).

Penelitian yang dilakukan oleh Simangunsong (2011) didapatkan bahwa peran perawat dalam pencegahan dampak hospitalisasi pada anak di Rumah Sakit Umum di Medandalam kategori baik sebesar (73,3%) meliputi peran pembela

(63,3%), pendidik (76,6%), konselor (50%), koordinator (83,3%), pembuat

keputusan etik (83,3%) dan perencana kesehatan (83,7%).Penelitian lain yang dilakukan oleh Yulianto (2012) didapatkangambaran peran perawat dalam penanganan hospitalisasi anak di ruang perawatan 4 RSU Islam Faisal Makassar

dari 16 responden perawat yang berpartisipasi dalam penelitian yaitu 9 orang responden (56,2%) melaksanakan peran dengan kategori baik sedangkan 7 responden (43,8%) lainnya melaksanakan peran dengan kategori masih kurang

baik.Berdasarkan hasil dari kedua penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa perawat telah melaksanakan perannya dalam mengatasi dampak hospitalisasi pada

anak dengan baik lebih dari 50 %.

RSUP Haji Adam Malik Medan adalah salah satu rumah sakit terakreditasi Paripurna yang ada di kota Medan dan merupakan rumah sakit pendidikan serta

sedang menjalani proses akreditasi JCI (Joint Commission International) yang

(5)

kesehatan yang bermutu terutama pelayanan asuhan keperawatan. Mutu

pemberian pelayanan keperawatan salah satunya dapat dilihat dari aspek asuhan yang berfokus pada anak terutama dalam hal mengatasi dampak hospitalisasi anak, sehingga dibutuhkan peran perawat yang harus dilakukan secara profesional

dan hal ini menjadi sesuatu hal yang penting untuk diperhatikan.Dari hasil survei awal yang dilakukan oleh peneliti, pada bulan Januari sampai November 2014

didapatkan bahwa sebanyak 2093 anak dihospitalisasi di RSUP Haji Adam Malik Medan dan peneliti melakukan wawancara dengan 3 orang anak, menyatakan bahwa mereka sangat cemas dan stress selama berada di rumah sakit dan

kebanyakan dari mereka banyak menolak untuk makan dan dilakukan tindakan

medis oleh dokter maupun perawat karna menganggapnya sebagai hal yang sangat menyakitkan sehingga memperpanjang lama rawatan di rumah sakit. Berdasarkan hal diatas, peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana peran perawat dalam

mengatasi dampak hospitalisasi anak di RSUP Haji Adam Malik Medan. 1.2 Rumusan masalah

Hospitalisasi pada anak menjadi suatu pengalaman yang mengancam dan

merupakan sebuah stresor, serta dapat menimbulkan krisis bagi anak.Berbagai perasaan yang sering muncul pada anak, yaitu cemas, marah, sedih, takut, dan rasa

bersalah (Wong, 2004). Menurut Laili (2006) apabila anak mengalami kecemasan tinggi saat dirawat di rumah sakit maka besar sekali kemungkinan anak akan mengalami disfungsi perkembangan. Anak akan mengalami gangguan, seperti

gangguan somatik, emosional dan psikomotor. Reaksi hospitalisasi dan dampak

(6)

dunia kesehatan. Berdasarkan uraian dalam latar belakang maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu “Bagaimana peran perawat dalam

mengatasi dampak hospitalisasi pada anak di RSUP Haji Adam Malik Medan ?”.

1.3 Pertanyaan penelitian

1.3.1 Bagaimana peran perawat dalam mengatasi dampak hospitalisasi pada anak di RSUP Haji Adam Malik Medan ?

1.3.2 Bagaimana peran perawat dalam menyiapkan anak untuk hospitalisasi di RSUP Haji Adam Malik Medan?

1.3.3 Bagaimana peran perawat dalam mencegah atau meminimalkan

perpisahan anak di RSUP Haji Adam Malik Medan?

1.3.4 Bagaimana peran perawat dalam meminimalkan kehilangan pengendalian anak di RSUP Haji Adam Malik Medan?

1.3.5 Bagaimana peran perawat dalam mencegah atau meminimalkan ketakutan

anak akan cedera tubuh dan nyeri di RSUP Haji Adam Malik Medan? 1.4 Tujuan penelitian

1.4.1 Tujuan Umum :

Mengidentifikasi peran perawat dalam mengatasi dampak hospitalisasi pada anak di RSUP Haji Adam Malik Medan.

1.4.2 Tujuan Khusus :

1.4.2.1 Mengidentifikasi peran perawat dalam menyiapkan anak untuk hospitalisasi

1.4.2.2 Mengidentifikasi peran perawat dalam mencegah atau meminimalkan

(7)

1.4.2.3 Mengidentifikasi peran perawat dalam meminimalkan kehilangan

pengendalian

1.4.2.4 Mengidentifikasi peran perawat dalam mencegah atau meminimalkan ketakutan akan cedera tubuh dan nyeri

1.5 Manfaat penelitian

1.5.1 Pendidikan Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan pengetahuan bagi peserta didik di institusi pendidikan keperawatan khususnya di bidang keperawatan anak tentang peran perawat dalam mengatasi dampak hospitalisasi

pada anak sehingga peserta didik dapat mengimplementasikan perannya dalam

mengatasi dampak hospitalisasi pada anak ketika mereka berada di pelayanan. 1.5.2 Pelayanan Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman perawat

dalam mengimplementasikan asuhan keperawatan secara profesional pada anak yaitu mengatasi dampak hospitalisasi pada anak sehingga dampak hospitalisasi pada anak dapat diatasi saat anak dirawat.

1.5.3 Penelitian Keperawatan

Penelitian ini memberi landasan atau menjadi data dasar bagi

Referensi

Dokumen terkait

While current production cost advantages of external procurement are relatively easy to specify on the basis of given information, future costs associated with asset speci®city

In this study, approaches (Approach 1 and Approach 2) have been proposed for the automatic point based classification of raw LiDAR point cloud with the combine

The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XLII-2/W3, 2017 3D Virtual Reconstruction and Visualization of

[r]

Dokumen Tertulis Yang Menggambarkan Secara Sistematis Suatu Bisnis / Usaha Yang Akan di Jalankan.. Bahan Pertimbangan Kelayakan

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN

Heat Assisted Magnetic Recording technology that provides heating close to the Curie temperature has been widely studied in the development of the Hard Disk Drive. In this study,

penting dalam hal memberikan informasi suatu keterbentukan dan proses dari.. pada situs atau pun aspek geologi yang akan dijelaskan, hal ini dikarenakan. dalam penyampainya