• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Hukum Pidana Terhadap Tindak Pidana Penelantaran Anak Oleh Orang Tua (Studi Putusan Nomor : 141 Pid.Sus 2015 PN.Skt)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Hukum Pidana Terhadap Tindak Pidana Penelantaran Anak Oleh Orang Tua (Studi Putusan Nomor : 141 Pid.Sus 2015 PN.Skt)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK Indah Triviana Saragih*

Mahmud Mulyadi** Marlina***

Anak adalah amanah sekaligus karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa harus kita jaga karena dalam dirinya melekat harkat, martabat, dan hak-hak sebagai manusia yang harus dijunjung tinggi. Hak asasi anak merupakan hak-hak asasi manusia yang termuat dalam Undang-Undang Dasar 1945, dari sisi kehidupan berbangsa dan bernegara anak adalah masa depan bangsa dan generasi penerus cita-cita bangsa, sehingga setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang, berpartisipasi, serta berhak atas perlindungan dari tindak kekerasan dan diskriminasi juga penelantaran. Penelantaran anak merupakan salah satu bentuk kekerasan dalam rumah tangga, hal ini akibat dari orang tua yang tidak melaksanakan kewajiban dan tanggung jawabnya terhadap anak untuk memberikan jaminan perlindungan bagi anak-anak mereka. Orang tua kerap sekali tidak mempedulikan keselamatan anaknya.

Alasan inilah yang melatarbelakangi penulis untuk menulis skripsi dengan permasalahan apa sajakah saksi pidana yang berhubungan dengan tindak pidana penelantaran anak dan bagaimana pertanggungjawaban orangtua yang melakukan tindak pidana penelantaran anak. Skripsi ini merupakan penelitian hukum

normatif dengan menggunakan data sekunder, serta dengan melakukan penelitian

di perpustakaan (library research).

Penerapan saksi pidana terhadap orangtua yang melakukan tindak pidana penelantaran anak diatur dalam beberapa peraturan perundang-undangan, seperti Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1979 Tentang Kesejahteraan Anak, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 jo Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak.

Penerapan saksi pidana terhadap orang tua yang melakukan penelantaran anak dapat dihukum pidana sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang mengatur hal tersebut. Pada kasus memberi arti bahwa orang tua wajib

memelihara anak dan memenuhi kebutuhan hidup anak, bukan untuk

ditelantarkan. Orang tua wajib mempertanggungjawabkan perbuatannya tersebut di pengadilan dan orang tua yang terbukti melakukan tindak pidana penelantaran anak dapat dikenakan hukum pidana.

Kata Kunci : Hukum Pidana, Anak, Penelantaran

*

Mahasiswa Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

**

Pembimbing I dan Staf Pengajar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

***

Pembimbing II dan Staf Pengajar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini disebabkan karena pengeringan menggunakan oven blower memiliki prinsip konveksi dimana perpindahan panas yang disertai dengan zat perantaranya, sedangkan

Tahapan penelitian ini meliputi penyulingan minyak atsiri serai wangi, identifikasi komponen kimia minyak atsiri dengan GC-MS, pengujian toksisitas minyak atsiri,

[r]

Internet telah memberikan kontribusi yang cukup besar dalam dunia ecommerce dimana batas-batas antar wilayah atau Negara tidak lagi menjadi penghalang dalam pemasaran suatu

[r]

Rancangan aplikasi web ini diharapkan akan lebih memperluas informasi dan mengenalkan website permohonan cuti pegawai melalui media komputer secara interaktif, sehingga

[r]

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengintegrasikan aplikasi database Microsoft Access dengan halaman web dengan menggunakan Microsoft Active Server Pages. Penulis