• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penentuan Viskositas dan Bilangan Kappa Pada Proses Pencucian Pulp di PT. Toba Pulp Lestari Tbk, Porsea Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penentuan Viskositas dan Bilangan Kappa Pada Proses Pencucian Pulp di PT. Toba Pulp Lestari Tbk, Porsea Chapter III V"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3 METODOLOGI

3.1. Metodologi Percobaan

- Pengambilan sampel dilakukan pada pukul 15.00; 17.00 dan 19.00 WIB

- Analisis dilakukan pada tanggal 21 Februari 2016

- Penentuan bilangan kappa dilakukan dengan cara titrasi

permanganometri dan penentuan viskositas dilakukan dengan

(2)

- Blender Maspion

- Corong buncher Pyrex

- Hot plate Scilogex

- Erlenmeyer viskositas Pyrex

3.2.2 Bahan

- KMnO4 0,1 N

- H2S04 4 N

- Na2S2O3 0,1 N

- Indikator Starch

- Etanol

- Air demineralisasi

- CED (Cupri Etilen Diamine)

- KI 1 N

3.3. Prosedur Kerja

3.3.1 Penentuan Bilangan Kappa

Cara kerja pengambilan sampel

Pulp yang diambil dari washer 3 dikeringkan sampai beratnya konstan,

lalu dicabik-cabik menjadi bagian yang kecil dan uji kadar airnya, kemudian

ditimbang lembaran seberat 3-4 gram pulp kering dengan cara lempengan tersebut

sampai kering udara dan dicabik-cabik menjadi lembaran kecil.

(3)

- Press sampel dengan tangan lalu disheetkan.

- Dikeringkan dalam oven selama ± 10 menit pada temperatur (105 – 120oC),

lalu didinginkan dalam desikator beberapa saat.

- Timbang sampel dengan berat tertentu sehingga larut dalam KMnO4 sekitar

50% (W).

- Masukkan 400 ml air demineralisasi ke dalam beaker glass 1000 ml, lalu

dimasukkan sampel sebanyak 1 g dari hasil penimbangan.

- Kemudian diaduk dengan pengaduk magnet sehingga larutan terdisfersi

sempurna.

- Tambahkan 50 ml larutan KMnO4 0,1 N dan 50 ml larutan H2SO4 4 N secara

bersamaan, temperatur dijaga tetap 25oC selama reaksi berlangsung.

- Dilakukan pengadukan selama ± 10 menit, lalu ditambahkan 10 ml larutan KI

1 N.

- Titrasi dengan larutan Na2S2O3 0,1 N, dan indikator starch ditambahkan pada

saat mendekati titik akhir titrasi.

- Titrasi dilanjutkan sampai warna biru tua hilang.

- Lakukan pengukuran temperatur setelah titrasi dihentikan.

- Untuk penentuan blanko, seluruh prosedur diatas dikerjakan, tetapi tanpa

menggunakan sampel.

3.3.2. Penentuan Viskositas

- Sampel disheetkan

- Ditimbang 1/3 sampel

(4)

- Dimasukkan 12,5 ml CED (Cupri Etilen Diamin) dan 12 ml Demin Water

kedalam Erlenmeyer

- Dimasukkan batang pengaduk

- Ditimbang sampel ( berat basah / air dry (AD) )

- Dikeringkan kira-kira 7 – 10 menit

- Ditimbang sampel yang telah dikeringkan ( berat kering / oven dry (OD) )

- Dimasukkan kedalam desikator ± 3 menit Oven Dry (OD) / berat kering

-

Hitung

-

Digoyang atau dishaker selama ± 15 menit

-

Dihisap kedalam Viskometer

-

Dilakukan pengukuran dari garis atas ke bawah dalam detik (s)

(5)

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Praktek

Tabel 4.1 Data Analisis Bilangan Kappa dan Viskositas pulp sulfat

No. Waktu Berat

Tabel 4.2 Analisis titrasi sampel Pulp Sulfat

No Sampel Volume titrasi blanko

(6)

Berdasarkan data analisis, maka diperoleh nilai bilangan kappa dan

viskositas dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut :

4.2.1 Rumus Penentuan Bilangan Kappa

K =

P = xN

Keterangan :

F = Faktor koreksi untuk 50 % KMnO4 yang dikonsumsi. Berdasarkan

nilai pada P ( tabel 4.2 )

T = Temperatur pada percampuran (titrasi) (oC)

N = Normalitas larutan standar Na2S2O3

Vb = Volume titrasi blanko (ml)

Vt = Volume titrasi sampel (ml)

W = Berat kering sampel

K = Bilangan kappa

Perhitungan bilangan kappa

Sampel 1

(7)

K =

=

= 11,36

Sampel 2

P = x 0,1 = 8,33

K =

=

= 10,92

Sampel 3

P = x 0,1 = 8,66

K =

=

(8)

4.4.2 Rumus Penentuan Viskositas

Viskositas = T . D . C

T = Waktu dalam detik (sekon)

D = Density ( 1,052 )

C = Konstanta ( alat viskometer 0,125 )

Perhitungan viskositas

Sampel 1

V = T.D.C

V = 127 x 1,052 x 0,125

= 16,7

Sampel 2

V = T.D.C

V = 128 x 1,052 x 0,125

= 16,83

Sampel 3

V = T.D.C

V = 126 x 1,052 x 0,0125

(9)

Dari hasil data yang telah dilakukan dapat dinyatakan bahwa bilangan

kappa pada pulp sulfat ( kraft ) sebelum diputihkan pada proses pembuatan pulp

di PT. Toba Pulp Lestari. Tbk, Sosor Ladang telah memenuhi standar yang

diharapkan yaitu 10 – 13. Analisis bilangan kappa dipakai untuk menentukan

kandungan lignin di dalam pulp. Analisis ini digunakan dalam industri bertujuan

untuk :

1.Mengindikasikan derajat delignifikasi yang dicapai selama pemasakan, artinya

bilangan kappa digunakan untuk mengontrol pemasakan.

2.Menentukan kebutuhan bahan kimia untuk proses bleaching.

Waktu pemasakan sama pentingnya ketika temperatur tinggi reaksi

perembesan liquor ke dalam chip tidak berpengaruh banyak terhadap kualitas

pulp, tetapi beberapa menit saja bertambah waktu pada saat pemasakan akan

berdampak pada kualitas.

Berdasarkan data yang ada, dapat diketahui bahwa viskositas pada pulp sulfat

( kraft ) setelah diputihkan pada proses pengelantangan ( bleaching ) telah

memenuhi standar yang ada yaitu 16 – 18 untuk kertas A4. Dalam penentuan

viskositas bertujuan untuk dapat menentukan kekuatan yang dimiliki oleh pulp

yangn dipengaruhi oleh faktor yang sama dengan penentuan bilangan kappa dan

konsentrasi dari larutan bahan pemasak. Dalam analisisnya, konsentrasi

pemasakan berbanding lurus dengan viskositas, apabila konsentrasinya tinggi,

maka nilai viskositasnya juga tinggi demikian juga sebaliknya jika nilai bilangan

(10)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil analisis yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :

1.Hasil analisis untuk bilangan kappa dan viskositas dari pulp sulfat (kraft) yang

belum diputihkan setelah proses pemasakan, dan pencucian telah memenuhi

standar yang ditetapkan oleh PT. Toba Pulp Lestari. Tbk, Sosor Ladang Porsea.

Standar bilangan kappa adalah 10 – 13 dan hasil dari analisis yang didapatkan

dari data adalah 11,01 sedangkan untuk standar kertas A4 adalah 16 – 18, dari

hasil analisis dari data yang didapatkan untuk kertas A4 adalah 16,69.

2.Dari hasil yang didapatkan berdasarkan data maka dapat disimpulkan bahwa

bilangan kappa berbanding lurus dengan viskositas. Dengan kata lain, apabila

nilai bilangan kappa yang dihasilkan tinggi, maka nilai viskositas yang

dihasilkan akan tinggi. Demikian juga sebaliknya jika nilai bilangan kappa

rendah maka nilai viskositasnya akan rendah.

5.2. Saran

Sebaiknya perlu dilakukan metode lain dalam penentuan kadar lignin selain

dengan penentuan bilangan kappa pada pulp, agar dapat dibandingkan dengan

Gambar

Tabel 4.1 Data Analisis Bilangan Kappa dan Viskositas pulp sulfat

Referensi

Dokumen terkait

keragaman tinggi tanaman klon jati dipengaruhi oleh sile. Keanekaragaman spora, jumlah spora dan.. infeksi CMA pada akar tidak berkorelasi dengan keragaman diameter dan

• Sebagai tempat edukasi bagi masyarakat Indonesia khususnya masyarakat kota Medan mengenai dunia otomotif yang telah berkembang di Indonesia sejak kendaraan roda empat pertama

Provinsi Jawa Tengah Dana APBD Tahun Anggaran 2015 tanggal 13 Februari 2015 nomor : 360. / POKJA / KONS / II

Kelompok Kerja Pengadaan Jasa Konsultansi Pekerjaan Jalan dan Jembatan. Provinsi

Provinsi Jawa Tengah Dana APBD Tahun Anggaran 2015 tanggal 13 Februari 2015 nomor : 361. / POKJA / KONS / II

Provinsi Jawa Tengah Dana APBD Tahun Anggaran 2015 tanggal 13 Februari 2015 nomor : 364. / POKJA / KONS / II

Kelompok Kerja Pengadaan Jasa Konsultansi Pekerjaan Jalan dan Jembatan. Provinsi

Provinsi Jawa Tengah Dana APBD Tahun Anggaran 2015 tanggal 13 Februari 2015 nomor : 365. / POKJA / KONS / II