• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram Putih di Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram Putih di Kota Medan"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

xii BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Di Indonesia, jamur tiram baru mulai dikenal oleh masyarakat luas sekitar

beberapa tahun yang lalu. Pada awalnya petani jamur tiram masih kesulitan

untuk memasarkan produknya, karena masyarakat belum tahu khasiat dari

jamur tiram. Setelah khasiat jamur tiram dikenal luas oleh mayarakat, saat ini

sudah cukup banyak pengusaha yang sukses beragribisnis jamur tiram

(Warisno dan Dahana, 2002).

Prospek pengembangan jamur tiram di Indonesia masih cukup cerah. Hal ini

disebabkan masyarakat Indonesia saat ini telah betul-betul mengenal jamur tiram

dan sudah terbiasa mengkonsumsinya, baik dalam bentuk sayuran maupun dalam

bentuk olahan yang lain. Departemen Pertanian memperkirakan, apabila separuh

dari 200 juta masyarakat di Indonesia mau mengkonsumsi jamur tiram per hari 1

ons saja, maka setidaknya dibutuhkan 2 juta ton jamur tiram. Belum lagi jumlah

jamur tiram yang dibutuhkan untuk olahan yang lain, bahkan kalau

memungkinkan untuk ekspor, jumlah yang dibutuhkan pasti akan lebih banyak

lagi (Warisno dan Dahana, 2002).

Jamur tiram merupakan komoditas pertanian yang memiliki sifat mudah

rusak dan pada umumnya dikonsumsi dalam keadaan segar, sehingga diperlukan

perlakuan khusus dalam penanganan pasca panen seperti pengolahan menjadi

produk-produk olahan yang lebih tahan lama. Jamur tiram merupakan salah satu

komoditas pertanian yang popular dewasa ini karena semakin banyaknya orang

yang mengetahui dan sadar akan pentingnya nilai gizi yang terkandung dalam

(2)

2

jamur tiram dan memiliki berbagai manfaat. Fakta tersebut merupakan hal

positif, baik bagi upaya diversifikasi sumber pangan alternatif maupun peluang

bisnis bagi petani pembudidaya jamur tiram dan produsen pengolahan produk

olahan jamur tiram (Budasih dan Astiti, 2014).

Dalam banyak kenyataan sering dijumpai adanya kelemahan dalam

mengembangkan produk pertanian yang salah satunya disebabkan karena kurang

perhatiannya terhadap masalah-masalah pemasaran. Kurangnya perhatian

terhadap pemasaran mengakibatkan efisiensi pemasaran menjadi rendah. Dalam

banyak kenyataan hal ini juga disebabkan karena tingginya biaya pemasaran.

Macam komoditi pertanian, lokasi pemasaran, macam dan peranan lembaga

pemasaran adalah variabel-variabel yang diduga sebagai penyebab meningginya

biaya pemasaran (Soekartawi, 2002).

Proses pemasaran olahan jamur tiram merupakan salah satu faktor penting

dalam menjalankan sebuah usaha. Tingkat persaingan bisnis membuat sebagian

pelaku usaha olahan jamur tiram berpikir keras untuk memberi nilai lebih pada

konsumennya. Dan susahnya mendapatkan lokasi yang strategis untuk membuka

usaha olahan jamur tiram, dikarenakan rata-rata tempat yang strategis kerap

ditarik pungutan liar yang memberatkan pengusaha olahan jamur tiram. Selain itu,

kendala yang dihadapi oleh pengusaha olahan jamur tiramadalah ketersediaan

bahan baku yang minim sehingga kualitas produk yang baik harus di dukung

dengan strategi pemasaran yang baik pula, agar konsumen mengetahui bahwa

produk yang ditawarkan layak untuk di konsumsi. Setiap usaha besar maupun

(3)

3

lingkungan sekitar usaha. Karena itu, peneliti tertarik melakukan penelitian untuk

merumuskan strategi pemasaran produk olahan jamur tiram putih di Kota Medan.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan, maka masalah penelitian

ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Apa saja faktor internal dan eksternal pemasaran yang dihadapi oleh usaha

pengolahan jamur tiram putih di daerah penelitian?

2. Bagaimana strategi pemasaran produk olahan jamur tiram putih di daerah

penelitian?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal pemasaran yang

dihadapi oleh usaha pengolahan jamur tiram putih di daerah penelitian.

2. Untuk menentukan strategi pemasaran produk olahan jamur tiram putih di

daerah penelitian.

1.4Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan informasi bagi para pengusaha yang mengolah jamur tiram putih

dalam memasarkan produknya di Sumatera Utara, khususnya di Kota Medan.

2. Sebagai bahan informasi bagi pemeritahan dan pihak terkait yang

membutuhkannya.

Referensi

Dokumen terkait

Judul Laporan Akhir Analisis Pemasaran Jamur Tiram Putih (Pleuratus ostreatus) di Wilayah Bogor, Jawa Barat.. Nama Mahasiswa

Judul Laporan Akhir Analisis Pemasaran Jamur Tiram Putih (Pleuratus ostreatus) di Wilayah Bogor, Jawa Barat.. Nama Mahasiswa

Strategi ini terkait dengan strategi bauran pemasaran tentang produk (product). Produk yang dihasilkan harus berkualitas baik. Petani jamur tiram harus mampu menjaga

Bagaimana saluran pemasaran Jamur Tiram Putih (Pleurotus floridae) Di Desa Tanjung Seteko Indralaya Kabupaten Ogan Ilir.. Berapa besar margin pemasaran dan bagian yang diterima

Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan: (1) Pemasaran jamur tiram putih organik di Kabupaten Deli Serdang terdiri dari 4 saluran pemasaran; (2)

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui cara mengolah jamur tiram menjadi produk nugget sebagai diversifikasi produk olahan jamur tiram (Pleorotus ostreatus) sebagai makanan

(kelemahan, peluang) yang biasa disebut strategi W-O yang digunakan untuk dapat meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada, maka strategi yang

Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu untuk meningkatkan wawasan masyarakat terkait diversifikasi olahan jamur tiram putih terutama di desa Sukajadi, Kecamatan