• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Program BPJS Ketenagakerjaan Bukan Penerima Upah Bagi Pedagang Tradisional Pasar Melati Kecamatan Medan Selayang Kota Medan Chapter III VI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi Program BPJS Ketenagakerjaan Bukan Penerima Upah Bagi Pedagang Tradisional Pasar Melati Kecamatan Medan Selayang Kota Medan Chapter III VI"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

34 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian

Tipe penelitian ini tergolong pada tipe penelitian deskriptif yaitu, menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, gejala, kelompok tertentu atau gejala sosial yang terjadi pada masyarakat Neuman dalam (Martono, 2015:155). Melalui penelitian ini penulis ingin menggambarkan secara menyeluruh kondisi tentang pelaksanaan program BPJS Ketenagakerjaan bagi bukan penerima upah.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pasar Melati yang beralamatkan di Jalan Bunga Sakura Kelurahan Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Selayang Kota Medan. Alasan peneliti memilih lokasi tersebut melihat bahwa pasar melati sebagai salah satu pasar yang cukup terkenal di Kota Medan.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

(2)

sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan peneliti yang kemudian dilibatkan dalam proses penelitian sebagai sumber data menurut Saumure dalam (Martono, 2015;250). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 1383 pedagang .

3.3.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Sampel sebagai anggota dari populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili (representatif) populasi (Martono, 2015:269).

Menurut Silalahi (2009:254) sampel adalah satu subset atau tiap bagian dari populasi berdasarkan apakah itu representatif atau tidak. Sampel merupakan bagian tertentu yang dipilih dari populasi. Memilih sampel secara tepat merupakan tahap yang penting dalam sebuah penelitian sebab kualitas sampel menentukan tingkat gneralisasi tentang populasi. Karakteristik utaama dari satu sampel yang baik adalah derajat sejauhmana sampel merupakan representasi dari populasi dari mana sampel itu dipilih. Sehingga diperlukan teknik pemilihan sampel yang tepat. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

Rumus Menghitung besaran sampel (Bungin, 2006:105)

n

=

N

(3)

36 keterangan:

n = Jumlah sampel yang dicari

N = Jumlah Populasi

d = Nilai presisi(ditentukan dalam contoh ini sebesar 90% atau a= 0,1)

n=

1383

1383 (0,1)2+1

= 93,25= 93 responden

Maka peneliti menetapkan sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 93 responden. Dari 93 responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini, peneliti kemudian menentukan jenis–jenis pedagang yang akan mewakili 93 responden tersebut.

Gallion (dalam Suryadi, 2011) membagi kegiatan perdagangan dalam beberapa golongan yaitu :

1. Kegiatan perdagangan komoditas primer

Merupakan jenis perdagangan komoditas yang dibutuhkan sehari-hari, seperti beras, sayur-sayuran, bumbu masak, daging, telur, buah-buahan, makanan dan sebagainya. Frekuensi pembelian harian tinggi dan volume pembelian komoditas ini biasanya dalam limit yang relatif kecil.

= 93

93(0,1)2+ 1

(4)

Dapat diperoleh bahwa untuk perdagangan komoditas primer sebanyak 48 responden

2. Kegiatan perdagangan komoditas sekunder

Merupakan komoditas yang mempunyai sifat pelayanan kebutuhan tidak teratur, dalam arti frekuensi pembelian tidak tetap, dimana rasa kebutuhan timbul dalam selang waktu tertentu. komoditas ini dapat dikatakan agak jarang dibeli, akan tetapi pembeli akan sanggup mendapatkannya ke lokasi kegiatan walaupun jaraknya relatif jauh. Kelompok komoditi sekunder terdiri atas komoditas sandang dan kelontongan mahal seperti pakaian, sepatu, tekstil, alat-alat rumah tangga, pecah belah, buku dan alat-alat tulis, dan sebagainya. Untuk komoditas sekunder sebanyak 45 responden.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Teknik pengumpulan data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber data pertama dilokasi atau objek penelitian . Teknik data pimer dilakukan dengan menggunakan instrument sebagai berikut:

(5)

38

utamanya selain panca indra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut dan kulit.

b) Wawancara atau Interview adalah sebuah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara.

c) Angket atau sering pula disebut pula sebagai kuesioner atau dalam bahasa inggris disebut questionnaire ( daftar pertanyaan). Angket merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian dikirim kembali atau dikembalikan kepetugas atau pneliti.

2. Teknik pengumpulan data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber kedua dari data yang kita butuhkan. Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan instrumen studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data atau informasi dari buku-buku, karya ilmiah, serta pendapat para ahli yang berkompentensi serta memiliki referensi dengan masalah yang akan diteliti (Bungin, 2006: 132-134).

3.5 Teknik Analisis Data

(6)

Perhitungan data dengan distribusi frekuensi ini dapat dilakukan dengan menghitung frekuensi data tersebut kemudian dipresentasikan (Bungin, 2006:181).

Adapun langkah-langkah analisa data yang dilakukan setelah pengumpulan data dilaksanakan adalah :

a) Editing, proses meneliti atau memeriksa data-data yang diperoleh dari penelitian.

b) Pengkodean, proses mengklasifikasi data-data atau pemberian identitas. c) Tabulasi ( Proses Pembenaran), proses memasukkan data pada tabel-tabel

tertentu dan mengatur angka-angka serta menghitungnya.

Setelah itu disusun dalam bentuk tabel tunggal dan menggunakan pengukuran skala likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian fenomena sosial ini ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang kemudian disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel yang akan dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item instrumen ( Sugiyono,1999:73)

Untuk itu perlu menentukan interval kelas terlebih dahulu sebagai berikut:

Interval kelas(i

)

=

Nilai atas (H)−Nilai bawah (L) Banyak kelas (K)

=1−(−1)

(7)

40

Mengetahui hasil evaluasi program BPJS Ketenagakerjaan bukan penerima upah bagi pedagang dipasar melati dapat dilihat dari ketentuan interval sebagai berikut:

(8)

BAB IV

RIPSI LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Lokasi Penelitian

Kelurahan Tanjung Selamat adalah merupakan salah satu kelurahan yang terdapat di Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Sebelum masuk ke dalam naungan Pemko Medan, Kelurahan Tanjung Selamat adalah merupakan di bawah naungan Pemkab Deli Serdang dengan nama Desa Tanjung Selamat. Kelurahan Tanjung Selamat dulunya adalah sebuah desa yang bernama Desa Tanjung Selamat. Namun setelah tahun 1980 Desa Tanjung Selamat ini berubah menjadi Kelurahan Tanjung Selamat dan berada di bawah naungan Pemko Medan hingga saat ini.

Kelurahan Tanjung Selamat merupakan daerah pinggiran Kota Medan juga perbatasan antara Kota Medan dengan Kabupaten Deli Serdang. Kemunculan Kelurahan Tanjung Selamat berawal pada tahun 1970-an dimana merupakan suatu daerah perkampungan yang kecil yang terletak di daerah pinggiran Sungai Belawan Kabupaten Deli Serdang. Sekitar pada tahun 1980 daerah ini terbentuk menjadi suatu perkampungan yang dinamakan Kampung Tanjung Selamat Kecamatan Medan Sunggal dimana saat itu masih tercatat di Pemerintahan Daerah Kabupaten Deli Serdang. Seiring dengan pertambahan penduduk dan perkembangan daerah, Kelurahan Tanjung Selamat Kabupaten Deli Serdang

(9)

42 dibatasi oleh aliran Sungai Belawan.

Namun pada tahun 1985 Kelurahan Tanjung Selamat Kabupaten Deli Serdang sebelah utara mengalami perkembangan dan kemajuan dalam bidang pembangunan. Hal ini dapat dilihat adanya pembangunan perumahan-perumahan komplek yang dihuni oleh penduduk seperti Perumahan IKIP dan Perumahan POLRI. Melihat perkembangan tersebut yang semakin meningkat, Pemko Medan memasukkan Kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan Medan Sunggal disebelah utara yang sebelumnya merupakan wilayah Kabupaten Deli Serdang menjadi Kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan.

Dasar hukum pembentukan pemerintah kelurahan di Kelurahan Tanjung Selamat ada dengan keputusan perda begitu juga dengan Badan Permusyawaratan Desa di Kelurahan Tanjung Selamat juga dengan keputusan perda. Adapun jumlah aparat pemerintahan di Kelurahan ini sebanyak lima orang. Kantor Kelurahan Tanjung Selamat terdapat di jalan Bunga Sakura nomor 13 Tanjung Selamat.

(10)

Tabel 4.1 Luas Kelurahan

No. Luas Kelurahan Jumlah

1 Luas permukiman ±300 ha

2 Luas persawahan 5 ha

3 Luas kuburan 3 ha

4 Luas perkarangan 7,5 ha

5 Perkantoran 5 ha

6 Luas prasaranan umum lainnya 10 ha

Total ± 330.5 ha

Sumber: profil Kelurahan Tanjung Selamat

Luas tanah untuk fasilitas umum dengan perincian lapangan olahraga sebesar 0,50 ha/m², perkantoran pemerintah sebesar 0,75 ha/m², tempat pemakaman umum sebesar 5 ha/m². Luas tanah untuk bangunan sekolah adalah sebesar 5 ha/m², pertokoan dengan luas sebesar 10 ha/m². Fasilitas pasar dengan luas sebesar 6 ha/m² dan luas jalan sebesar 22 ha/m². Untuk lahan ruang publik/ taman terdapat taman kelurahan dengan luas sebesar 50 m².

4.1.1 Batas Wilayah

Letak geografis suatu wilayah adalah keberadaan posisi wilayah tersebut sesuai dengan bentuk dan letaknya di bumi. Adapun letak geografis dari Kelurahan Tanjung Selamat ini adalah berbatasan langsung dengan Kecamatan Medan Selayang. Batas-batas Kelurahan Tanjung Selamat sebagai berikut:

(11)

44

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Kemengan Tani, Kecamatan Medan Tuntungan

Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Tanjung Sari, kecamatan Medan Selayang

(12)

Di Kelurahan Tanjung Selamat ini sama dengan kelurahan lainnya dimana juga pada kelurahan ini terdapat lembaga pemerintahan. Lembaga pemerintahan di Kelurahan Tanjung Selamat memiliki kepala lurah, sekretaris kelurahan, kepala urusan pemerintahan, kepala urusan pembangunan, kepala urusan pemberdayaan masyarakat, kepala urusan kesejahteraan rakyat dan kesemuanya aparat kelurahan masih aktif. Kelurahan Tanjung Selamat memiliki lingkungan sebanyak sembilan lingkungan dengan masing-masing lingkungan tersebut memiliki ketua lingkungan atau sering disebut dengan sebutan Kepling atau Kaling (Kepala Lingkungan).

4.2 Sejarah Perkembanagan Pasar Melati

(13)

xlvi

Tahun 1990-an, pedagang-pedagang baru mulai menempati lahan-lahan kosong rumah penduduk yang terletak di pinggir jalan, barang dagangan diletakkan di bawah dengan beralaskan terpal. Kemudian dibuatlah meja-meja dari kayu dan atap yang digunakan masih berupa payung- payung besar. Pada tahun 2005, pembangunan tempat berjualan secara permanen dilaksanakan.

Saat ini pasar Melati merupakan pusat perbelanjaan sembako dan keperluan rumah tangga lainnya. Selain itu, di Pasar Melati juga terdapat banyak kios-kios yang menjual pakaian bekas impor atau biasa disebut ‘monza’. Pasar Melati dikenal sebagai salah satu kawasan penjualan monza terbesar. Hampir rata-rata para pedagang yang berjualan di kawasan pasar ini adalah kaum wanita. Pasar ini sangat ramai pada Hari Selasa, Jumat dan Minggu sedangkan pada hari lain tidak begitu banyak pedagang yang berjualan. Di Pasar Melati inilah banyak dijumpai para kaum wanita yang bekerja sebagai pedagang. Mereka berjualan dari pagi sampai menjelang malam.

(14)

Pasar Melati pun semakin meluas tidak hanya di pinggiran jalan saja, namun sudah banyak tempat seperti kios-kios yang dibangun untuk menampung para pedagang. Pasar ini juga semakin lengkap menjual kebutuhan masyarakat tidak hanya sekedar sayur-sayuran, daging dan buah-buahan namun pasar ini semakin dikenal sebagai pasar yang menjual pakaian bekas atau monza. Hal ini menjadi salah satu daya tarik dari Pasar Melati, banyak masyarakat yang berdatangan untuk membeli pakaian-pakaian bekas tersebut. Sehingga membuat Pasar Melati menjadi salah satu pasar yang terkenal di Kota Medan.

4.3 Keadaan Penduduk 4.3.1 Jumlah Penduduk

Kelurahan Tanjung Selamat memiliki jumlah penduduk sebesar 12.379 orang dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 6.128 orang dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 6.251 dengan rincian tabel 4.2

Tabel 4.2 Jumlah penduduk

Penduduk adalah merupakan orang yang tinggal di daerah tertentu, karena biasanya suatu daerah pemukiman sudah pasti mempunyai orang-orang yang berkumpul dalam suatu wilayah dan tinggal secara menetap. Indonesia yang terkenal dengan memiliki banyak suku, agama dan juga

No Jumlah penduduk Jumlah

1. 2.

Laki- laki Perempuan

6.128 6.251

(15)

xlviii

kebudayaan membuat penduduk di negara Indonesia berbagai ragam dan memiliki banyak perbedaan.

Seperti misalnya di Indonesia memiliki bermacam-macam jenis suku seperti suku batak, jawa, aceh, padang, dan masih banyak lagi membuat negara Indonesia memiliki beragam jenis penduduk dengan bermacam-macam suku. Tidak hanya suku yang beragam jenisnya, agama di negara Indonesia juga memiliki berbagai macam agama, adapun agama yang dianut oleh penduduk di Indonesia adalah seperti Islam, Kristen protestan, Kristen katholik, Budha dan Hindu. Dengan mayoritas agama yang dianut oleh penduduk di Indonesia adalah agama Islam.

4.3.2 Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur

Adapun keadaan penduduk di Kelurahan Tanjung Selamat jika dilihat melalui distribusi penduduk di Kelurahan Tanjung Selamat yang terdapat pada profil Kelurahan Tanjung Selamat berdasarkan umur, pekerjaan, pendidikan, agama dan etnis yang masing-masing disajikan dalam tabel sebagai berikut.

(16)

Tabel 4.3

Komposisi Penduduk Kelurahan Tanjung Selamat Berdasarkan Umur

Dari tabel 4.4 menunjukkan bahwa jumlah total penduduk di Kelurahan Tanjung Selamat adalah sebanyak 12.379 o r a n g. Jika dilihat dari faktor usia, maka penduduk Kelurahan Tanjung selamat lebih banyak usia dewasa daripada usia anak-anak dan juga remaja. Seperti yang disajikan pada tabel tersebut bahwa usia 24-29 tahun merupakan mayoritas masyarakat terbanyak pada kelurahan ini dengan persentase 15,76% dan kemudian disusul masyarakat yang berusia 36-41 tahun dengan persentase 14,41 %. Dan setelah itu usia 18-23 tahun dengan jumlah 1.451 orang dan dengan persentase sebesar 11,72%. Dan dari tabel diatas usia 6-11 tahun dengan persentase sebesar 8,50% kemudian umur 12-17 tahun dengan persentase sebesar 9,42%. Pada umur 30-35 tahun dengan persentase sebesar

(17)

l

9,63% dan umur 42-47 tahun terdapat persentase sebesar 7,36%. Dan di umur 48-53 tahun di Kelurahan Tanjung Selamat banyaknya persentase sebesar 8,05%. Dan di umur lebih dari 54 tahun dengan persentase sebesar 8%. Adapun dari tabel di atas menunjukkan bahwa usia dari 0-5 tahun memiliki jumlah yang paling sedikit yaitu dengan persentase sebesar 7,13%.

4.3.3 Komposisi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan

Berikut adalah klasifikasi masyarakat Kelurahan Tanjung Selamat berdasarkan pekerjaan dapat dilihat dalam tabel 4.4

Tabel 4.4

Komposisi penduduk Kelurahan Tanjung Selamat berdasarkan pekerjaan

No Pekerjaan Jumlah Persentase

(%)

1 PNS 828 22,04

2 Wiraswasta 1.040 27,68

3 TNI/ POLRI 423 11,26

4 Karyawan Perusahaan Swasta 330 8,78

5 Karyawan Perusahaan Pemerintah 69 1,83

6 Dokter 47 1,25

7 Pengacara 11 0,29

8 Dosen Swasta 54 1,43

9 Pensiunan PNS/TNI/POLRI 278 2,24

1 Lainnya 676 18

Total 3.756 100

(18)

Dari tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa pekerjaan yang paling mendominasi di Kelurahan Tanjung Selamat adalah wiraswasta yaitu sebanyak 1040 orang dengan persentase sebesar 27,68% dan kemudian diurutan berikutnya adalah pekerjaan sebagai PNS dengan jumlah persentase sebesar 22,04% dan di urutan selanjutnya adalah pekerjaan lainnya seperti buruh, petani, supir dan sebagainya dengan persentase sebesar 18%. Dan dari tabel 4.4 menunjukkan bahwa pekerjaan penduduk sebagai TNI/ POLRI dengan persentase sebesar 11,26%. Dan pekerjaan karyawan swasta dengan besar persentase sebesar 8,78% sedangkan pekerjaan karyawan di perusahaan pemerintah dengan persentase sebesar 1,83%. Selanjutnya dari tabel di atas pekerjaan sebagai dokter terdapar persentase sebesar 1,25%. Pekerjaan pengacara pada kelurahan ini terdapat persentase sebesar 0,29%. Sedangkan pensiunan PNS/POLRI/TNI terdapat persentase sebesar 2,24% dan pengacara dosen swasta dengan persentase sebesar 1,43%. Penduduk pada Kelurahan Tanjung Selamat ini tergolong memiliki pekerjaan yang beraneka ragam jenisnya, dan dengan melihat pekerjaan masyarakat pada kelurahan ini dan pekerjaan mereka tergolong menengah keatas dan menengah ke bawah.

4.3.4 Komposisi Penduduk Berdasarkan Pendidikan

(19)

lii dapat dilihat dalam tabel 4.5

Tabel 4.5

Komposisi penduduk Kelurahan Tanjung Selamat berdasarkan pendidikan

No Pendidikan Jumlah Persentase

(%)

1.

2.

Tidak/belum sekolah

TK

686

197

5,54 1,60

3 Tidak Tamat SD 1.102 8,90

4 Tamat SD 895 7,22

5 SMP/ sederajat 2.953 23,85

6 SMA/ sederajat 3.870 31,26

7 Diploma I/ II 242 1,95

8 Diploma III/ akademi 511 4,12

9 S1 1.756 14,18

10 S2 163 1,31

11 S3 4 0,03

Total 12.379 100

Sumber: Profil Kelurahan Tanjung Selamat

(20)

berkhualitas jika dibandingkan dengan pendidikan seseorang yang rendah. Dari tabel 4.5 diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan penduduk di Kelurahan Tanjung Selamat dengan melihat persentase tertinggi yaitu 31,26% yaitu banyaknya penduduk yang hanya tamat SMA kemudian diikuti dengan penduduk tamatan SMP dan sederajat sebagai persentase kedua yaitu sebesar 23,85% dan persentase yang paling rendah adalah tamat S3 dengan persentase 0,03%. Dan dari tabel diatas menunjukkan yang tidak atau belum sekolah dengan persentase sebesar 5,54% dan TK dengan persentase sebesar 1,60. Dan di kelurahan ini terdapat warga yang tidak tamat SD dengan persentase sebesar 8,90 sedangkan yang tamat SD adalah sebesar 7,22%. Lalu tamatan Diploma I/II dengan persentase sbesar 1,96% dan diploma III terdapat sebesar 4,12%. Untuk tamatan strata 1 terdapat sebanyak sebesar 14,18% dan untuk tamatan S2 dengan persentase sebesar 1,31%.

4.3.5 Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama

(21)

liv Tabel 4.6

Komposisi penduduk Kelurahan Tanjung Selamat berdasarkan agama

N o

Agama Jumlah Persentase

(%)

1 Islam 6.238 50,40

2 Kristen 3.694 29,84

3 Katholik 2.062 16,65

4 Hindu 227 1,83

5 Budha 158 1,27

Total 12.379 100

Terdapat lima agama di negara Indonesia ini diantaranya adalah agama Islam, Kristen katolik, Kristen protestan, Hindu dan Budha. Di negara Indonesia mayoritas penduduknya adalah umat Islam lalu diikuti dengan umat kristiani. Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas penduduk di Kelurahan Tanjung Selamat adalah beragama Islam dengan persentase 50,40%, lalu kemudian diikuti dengan agama Kristen Protestan dengan persentase sebesar 29,84% lalu kemudian diikuti dengan agama Kristen Katholik dengan persentase sebesar 16,65%. Untuk agama Hindu terdapat persentase sebesar 1,83% dan untuk agama Budha di kelurahan ini terdapat persentase sebesar 1,27%. Hal ini menunjukkan bahwa di Kelurahan Tanjung Selamat ini menunjukkan masyarakatnya memiliki agama yang beraneka ragam.

4.3.6 Komposisi Penduduk Berdasarkan Etnis

(22)

dan membuat Indonesia kaya akan kebudayaan tetapi tidak jarang juga suku membuat suatu konflik karena seseorang merasa sukunya adalah suku yang paling terbaik. Pada lingkungan kecil seperti sebuah kelurahan pun terdapat berbagai macam suku pada masyarakatnya seperti juga pada Kelurahan Tanjung Selamat. Pada tabel di bawah ini akan menunjukkan klasifikasi masyarakat Kelurahan Tanjung Selamat berdasarkan etnis dapat dilihat dalam tabel 4.7

Tabel 4.7

Komposisi penduduk Kelurahan Tanjung Selamat berdasarkan etnis

No Etnis Jumlah Persentase

(%)

1 Melayu 4.771 38,54

2 Batak Karo 2.876 23,23

3 Batak Toba 2.442 19,72

4 Jawa 1.900 15,34

5 Dan lainnya 390 3,15

Total 12.379 100

Sumber: Profil Kelurahan Tanjung Selamat

Etnik atau suku bangsa adalah suatu golongan anggotanya mengidentifikasikan dirinya dengan sesamanya, biasanya berdasark menunjukkan bahwa mayoritas etnis di Kelurahan Tanjung Selamat adalah etnis Melayu dengan jumlah 4771 orang lalu pada urutan selanjutnya adalah etnis Batak Karo sebanyak 2876 orang dengan persentase 23,23%.

(23)

lvi

berada diurutan setelah Batak Toba dengan persentase sebesar 15,34. Dan setelah itu suku yang minoritas atau pada tabel di atas adalah yang lainnya merupakan suku Aceh, Minang, Nias dan lainnya terdapat persentase sebesar 3,15. Dan dapat disimpulkan bahwa di Kelurahan Tanjung Selamat ini terdapat suku yang berbagai macam ragamnya.

4. 4 Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan hal yang amat penting bagi pencapaian tujuan hidup masyarakat. Sarana dan prasarana adalah merupakan seperangkat alat yang digunakan dalam suatu proses kegiatan baik alat tersebut adalah merupakan peralatan pembantu maupun peralatan utama, yang keduanya berfungsi untuk mewujudkan tujuan yang hendak dicapai. Di setiap daerah seperti kelurahan sudah harus memiliki sarana-sarana yang berguna untuk membantu mewujudkan tujuan kehidupan yang baik pada warganya. Seperti pada Kelurahan Tanjung Selamat terdapat sarana kesehatan, pendidikan dan sarana lainnya.

4.4.1 Sarana Pendidikan

(24)

Tabel 4.8

Sarana Pendidikan

No. Sarana Pendidikan Jumlah Persentase

1 Play Group 3 17,64

2 TK 6 35,29

3 SD 4 23,52

4 SMP 2 11,76

5 SMA 2 11,76

Total 17 100

Sumber: Profil Tanjung Selamat

Sarana pendidikan sejatinya adalah fasilitas yang bertujuan untuk proses belajar mengajar agar tercapai mutu pendidikan yang lebih baik, sarana pendidikan biasanya berupa gedung, meja, kursi papan tulis dan lainnya yang berguna untuk proses belajar. Dengan adanya sarana pendidikan di suatu daerah diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan masyarakat. Karena dengan terdapatnya sarana pendidikan di kawasan tempat tinggal masyarakat akan mempermudah warga untuk menyekolahkan anaknya.

(25)

lviii 4.4.2 Sarana dan Prasarana Kesehatan

Sarana dan prasarana kesehatan adalah sarana yang vital yang harus dimiliki setiap kelurahan atau pun desa. Karena dengan memiliki sarana kesehatan dapat lebih memudahkan masyarakat untuk mengupayakan kesehatan yang terdapat di Kelurahan Tanjung Selamat dapat dilihat dalam tabel 4.9

Tabel 4.9 Prasarana Kesehatan

No Prasarana Kesehatan Jumlah Persentase

(%) 5 Balai pengobatan masyarakat yayasan 4 12,5 6 Jumlah rumah/ kantor praktek dokter 14 43,75

7 Rumah bersalin 2 6,25

8 Balai kesehatan ibu dan anak 1 3,12

(26)
(27)

lx Tabel 4.10

Sarana Kesehatan

Sumber : profil Kelurahan Tanjung Selamat

Tidak hanya prasarana kesehatan yang harus dimiliki sebuah kelurahan tetapi juga pada sebuah daerah kelurahan haruslah juga memiliki sarana kesehatan untuk menunjang kesehatan masyarakat agar untuk lebih baik. Dari tabel 4.10 bahwa sarana kesehatan di Kelurahan Tanjung Selamat memiliki jumlah dokter umum sebanyak tiga belas orang. Sarana kesehatan selanjutnya yaitu jumlah dokter gigi sebanyak lima orang, sarana kesehatan di Kelurahan Tanjung Selamat yaitu dokter spesialis lainnya adalah sebanyak dua orang. Adapun juga jumlah paramedis adalah berjumlah sebesar delapan belas orang. Sedangkan jumlah sarana kesehatan bidan dengan jumlah sebanyak lima belas orang dan perawat memiliki jumlah sebanyak delapan belas orang. Dan juga jumlah dokter praktek memiliki jumlah sebesar empat orang. Sepertinya Kelurahan Tanjung Selamat ini tidak hanya memiliki cukup lengkap prasarana kesehatan tetapi juga sarana kesehatan yang dimiliki kelurahan ini juga cukup lengkap, ini ditandai

No. Sarana Kesehatan Jumlah

1 Jumlah dokter umum 13 orang

2 Jumlah dokter gigi 5 orang

3 Jumlah dokter spesialis lainnya 2 orang

4 Jumlah paramedis 18 orang

5 Bidan 15 orang

6 Perawat 18 orang

7 Jumlah dokter praktek 4 orang

(28)

dengan banyaknya jumlah dokter umum dan dokter prakter di Kelurahan Tanjung Selamat ini.

4.4.3 Prasarana Peribadatan

Prasarana peribadatan merupakan sarana yang vital dan harus dimiliki di setiap daerah, karena dengan adanya tempat ibadah merupakan usaha untuk menciptakan budi yang lebih baik pada setiap umat beragama. Di setiap kelurahan harus memiliki tempat peribadatan agar masyarakat menjadi pribadi yang lebih baik, karena dengan beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa membuat masyarakat akan lebih berbudi luhur yang baik. Seperti pada kelurahan Tanjung Selamat sama juga dengan kelurahan yang lainnya yang memiliki sarana peribadatan. Adapun sarana peribadatan yang dimiliki di Kelurahan Tanjung Selamat akan disajikan pada tabel 4.11

Tabel 4.11

Prasarana Peribadatan

No. Prasarana Peribadatan Jumlah

1. Masjid 10 buah

2. Langgar/Surau/Mushola 2 buah

3. Gereja Kristen Protestan 5 buah

4. Gereja Katolik 2 buah

5. Wihara 1 buah

Total 20 buah

Sumber: Profil Kelurahan Tanjung Selamat

(29)

lxii

ibadah untuk agama Islam, Kristen dan juga Budha. Pada kelurahan ini untuk agama Islam terdapat mesjid sebanyak sepuluh buah dan Mushola sebanyak dua buah. Untuk agama Kristen protestan terdapat sebanyak lima buah rumah ibadahnya yaitu gereja Kristen Protestan. Dan untuk agama Kristen katholik terdapat rumah ibadah sebanyak dua buah yaitu Gereja kristen katholik. Dan untuk agama Budha terdapat sebanyak satu buah rumah ibadahnya yaitu wihara. Dengan adanya prasarana peribadatan yang cukup lengkap di kelurahan ini diharapkan juga warga masyarakat di daerah ini memiliki budi pekerti yang luhur karena dengan prasarana peribadatan ini membuat hubungan manusia dengan Sang Pencipta akan lebih baik dan keadaan rohani masyarakatnya akan jauh lebih alim.

4.4.4 Prasarana Olahraga

(30)

Tanjung Selamat ini memiliki beberapa sarana olahraga seperti yang ditunjukkan dalam tabel 4.12

Tabel 4.12

Prasarana Olahraga

No. Prasarana Olahraga Jumlah

1 Lapangan Sepak Bola 1 buah

2 Lapangan Bulu Tangkis 6 buah

3 Lapangan Voli 3 buah

Total 10 buah

Sumber: Profil Kelurahan Tanjung Selamat

Dari tabel 4.12 dapat kita ketahui bahwa prasarana olahraga di Kelurahan Tanjung Selamat terdapat sepuluh buah dan prasarana olahraga yang paling banyak adalah lapangan bulu tangkis yang memiliki enam buah lapangan dan lapangan voli memiliki tiga buah lapangan dan kemudian terdapat satu buah lapangan sepak bola pada Kelurahan Tanjung selamat ini.

4.4.5 Sarana Sumber Air Bersih

(31)

lxiv rincian tabel 4.13

Tabel 4.13 Sumber air bersih

No Sumber air bersih Jumlah

1. 2. 3.

Sumur galian Sumur pompa PAM

1.628 unit 312 unit 1.297 unit

(32)

BAB V

ANALISA DATA

5.1 Pengantar

Pada bab ini penulis menganalisis data yang telah diperoleh dari penelitian dengan menyebarkan angket (kuesioner) kepada sebanyak 93 responden. Kuesioner berisikan daftar prtanyaan yang sudah dibuat kemudian disebar kepada pedagang di pasar Melati. Berdasarkan penyebaran angket atau kuesioner diperolhr data tentang latar belakang responden melalui jenis kelamin, usia, agama, suku bangsa, pendidikan terakhir dan jumlah tanggungan anak.

Data yang diperoleh kemudian dianalisis yang tujuan untuk menata dan mengelompokkan data menjadi satu bagian-bagian tertentu berdasarkan jawaban responden. Analisa data yang dimaksud adalah intepretasi langsung berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dilapangan.

Agar pembahasan tersebut tersususn secara sistematis dan jelas, maka analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan membagai dua sub babberikut ini:

A. Kharakteristik Umum Responden

(33)

lxvi 5.2 Kharakteristik Umum Responden

Data mengenai identitas responden yang akan disajikan terdiri dari : jenis kelamin, usia, agama, suku bangsa, pendidikan terakhir, jumlah tanggungan anak. untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel-tabel berikut ini:

5.2.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Data distribusi responden berdasarkan jenis kelamin disajikan dalam Tabel 5.1 berikut ini :

Tabel 5.1

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Frekuensi Presentase

(%) 1.

2.

Laki-laki Perempuan

51 42

54,8 45,2

Jumlah 93 100

Sumber: Kuesioner 2017

(34)

5.2.2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia

Data distribusi responden berdasarkan usia disajikan dalam Tabel 5.2 berikut ini

Tabel 5.2

Distribusi Responden Berdasarkan Usia

Sumber: Kuesioner 2017

Berdasarkan tabel 5.2 dapat disimpulkan bahwa responden didominasi oleh pedagang yang berusia 40-50 tahun yaitu berjumlah 49 orang responden (52,8:%). Ini menujukkan bahwa masih banyak pedagang yang bekerja diusia yang sudah lanjut sedangkan pada usia 20-30 tahun terdapat 9 orang responden (9,6%)

No Kategori Usia Frekuensi Presentase

(%) 1.

2. 3. 4.

20 – 30 tahun 30 – 40 tahun 40 – 50 tahun 50 tahun keatas

9 22 49 13

9,6 23,7 52,8 13,9

(35)

lxviii

5.2.3 Distribusi Responden Berdasarkan Agama

Data distribusi responden berdasarkan agama disajikan dalam Tabel 5.3 berikut ini :

Tabel 5.3

Kharakteristik Responden Berdasarkan Agama

Sumber: Kuesioner 2017

Data mengenai distribusi responden berdasarkan agama yang diteliti melalui kuesioner adalah terdiri dari 4 klasifikasi. Adapun klasifikasi agama tersebut adalah Islam, Kristen Protestan, Kristen Khatolik dan lain- lain. Berdasarkan data disajikan pada tabel 5.3 dapat diketahui bahwa mayoritas agama yang dianut oleh responden adalah Islam sebanyak 15 orang responden (16,3%), Kristen Protestan sebanyak 53 orang responden (56,9%), Kristen Khatolik sebanyak 22 orang responden (23,6%) dan lain lain sebanyak 3 orang responden (3,2%)

No Agama Frekuensi Presentase

(36)

5.2.4 Distribusi Responden Berdasarkan Suku Bangsa

Data distribusi responden berdasarkan suku bangsa disajikan dalam Tabel 5.4 berikut ini :

Tabel 5.4

Distribusi Responden Berdasarkan Suku Bangsa

Berdasarkan tabel 5.4 dapat dilihat terdapat berbagai macam suku bangsa yang berdagang dipasar Melati mulai dari suku Karo sebanyak 45 orang responden (48,5%) kemudian suku Batak sebanyak 39 orang responden (41,9%), suku Melayu sebanyak 7 orang responden (7,5%) dan lain –lain sebanyak 2 orang responden (2,1%).

No Suku Frekuensi Presentase

(37)

lxx

5.2.5 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Data distribusi responden berdasarkan pendidikan terakhir disajikan dalam Tabel 5.5 berikut ini:

Tabel 5.5

Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir No Pendidikan Terakhir Frekuensi Presentase

(%) 1.

2. 3.

SD SMP SMA

20 48 25

21,6 51,6 26,8

Jumlah 93 100

Sumber : Kuesioner 2017

(38)

5.2.6 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan Anak

Data distribusi responden berdasarkan Jumlah Tanggungan Anak disajikan dalam Tabel 5.6 berikut ini:

Tabel 5.6

Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan Anak

Sumber : Kuesioner 2017

Berdasarkan tabel 5.6 dapat dilihat bahwa responden yang paling banyak tidak memliki jumlah tanggungan anak sebanyak 38 orang responden (41%) sedangkan lebih dari satu sebanyak 30 orang responden (32,4%) dan jumlah tanggungan anak yang satu sebanyak 25 orang responden (26,8%). Hal ini menunjukan bahwa para pedagang sudah tidak memiliki tanggungan yang berat.

5.3 Evaluasi Program BPJS Ketenagakerjaan Bukan Penerima Upah Bagi Pedagang Tradisional di Pasar Melati Kecamatan Medan Selayang Kota Medan

Data mengenai evaluasi program BPJS Ketenagakerjaan Bukan Penerima Upah bagi pedagang tradisional di pasar Melati Kecamatan Medan Selayang Kota Medan yang akan disajikan terdiri dari empat aspek yaitu masukan

(input), proses (process), keluaran (output), dan dampak (impact). Untuk

(39)

lxxii

memudahkan, peneliti membedakan keempat aspek tersebut mulai dari masukan

(input), proses (process), keluaran (output), dan dampak (impact).

5.3.1 Masukan (Input)

Aspek masukan (input) lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel-tabel berikut ini :

Tabel 5.7

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan mengenai Sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan di pasar Melati

Berdasarkan data yang disajikan Tabel 5.7 dapat disimpulkan bahwa sebanyak 76 orang responden (81,7%) kurang mengetahui adanya sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan Bukan Penerima Upah dengan alasan karena memang masih kurang mengetahui tentang program tersebut. Sedangkan sebanyak 17 orang responden (18,3 %) pernah mendengar dan mengetahui telah dilaksanakan sosialisasi di pasar Melati.

(40)

Tabel 5.8

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan mengenai Berapa kali Sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan

No Berapa kali sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan Lebih dari satu kali Tidak pernah pedagang hanya sekali mengetahui pernah diadakannya sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 18 orang responden (19,4%) selain itu, ada yang pernah mendengar sosialisasi dilaksanakan lebih dari satu kali yaitu sebanyak 2 orang responden (2,1%) dan sisanya pedagang tidak pernah mendengar adanya sosialisasi sebanyak 73 orang responden (78,5%). Salah satu responden Bapak Hendri, mengungkapkan bahwa “Kemarin memang pernah BPJS kemari buat acara sosialisasi sekalian buat kegiatan cek kesehatan gratis, itu kalau gak salah

di bulan Oktober mereka buat acara itu, setelah itu belum pernah lagi mereka

(41)

lxxiv Tabel 5.9

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Proses Sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan

No Proses Sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan

Frekuensi Presentase (%) 1.

2. 3.

Dapat dimengerti

Kurang dapat dimengerti Tidak dapat dimengerti

15 48 30

16,1 51,7 32,2

Jumlah 93 100

Sumber : Kuesioner 2017

(42)

Tabel 5.10

Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan mengenai Sosialisasi Program BPJS Ketenagakerjaan

No Tanggapan Pedagang mengenai Sosialisasi Program BPJS

Ketenagakerjaan

Frekuensi Presentase (%) 1.

2. 3.

Tertarik

Kurang tertarik Tidak tertarik

55 20 18

59,1 21,5 19,4

Jumlah 93 100

Sumber : Kuesioner 2017

(43)

lxxvi Tabel 5.11

Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan mengenai Program BPJS Ketenagakerjaan

No Pendapat Pedagangan terhadap Program BPJS Ketenagakerjaan

bagi Bukan Penerima Upah

Frekuensi Presentase (%)

1. orang responden (72,1%) menyatakan bahwa program BPJS Ketenagakerjaan dinilai baik karena sangat dibutuhkan oleh pedagang untuk menjamin dimasa depan. Namun sebanyak 26 orang responden (27,9 %) menganggap program ini biasa saja karena sama dengan program – program lain.

Tabel 5.12

Distribusi Responden Berdasarkan Syarat- Syarat Pendaftaran menjadi Anggota Peserta

No Syarat- Syarat Pendaftaran menjadi Anggota Peserta

Frekuensi Presentase (%)

(44)

Berdasarkan data yang disajikan oleh tabel 5.12 dapat disimpulkan bahwa sebanyak 45 orang responden (48,3%) pedangang mengalami kesulitan saat melengkapi syarat-syarat untuk menjadi anggota peserta karena berkas-berkas yang dipersiapkan belum lengkap sehingga mengalami kendala. Namun berbeda dengan 28 orang responden (30,1 %) menyatakan tidak mengalami kesulitan saat mengurus syarat- syarat menjadi anggota peserta karena berkas-berkas yang harus dipersiapkan sudah ada.

5.3.2 Proses (Process)

Aspek proses (process) lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel-tabel berikut ini :

Tabel 5.13

Distribusi Responden Berdasarkan Pemahaman Program BPJS Ketenagakerjaan bagi Bukan Penerima Upah

(45)

lxxviii

tersebut. Sebanyak 54 orang kurang memahami secara baik tentang program tersebut hanya memahami sebatasnya saja seperti yang diungkapkan oleh salah satu responden Bapak Redison, mengatakan bahwa “Yaah sejauh ini hanya tau gitu- gitu aja tentang program itu, misalnyakan pas mau pergi ke pajak belanja

untuk jualan tiba-tiba aku diserempet kereta bisalah ku pergunakan itu, untuk

jaminan tua ku nanti bisa aku pakai itu “. Sedangkan sebanyak 14 orang

responden (15%) tidak memahami program tersebut.

Tabel 5.14

Distribusi Responden Berdasarkan Informasi Program BPJS Ketenagakerjaan bagi Bukan Penerima Upah

No Informasi Program BPJS Ketenagakerjaan bagi Bukan responden (23,6%) menyatakan sudah cukup informasi yang diperoleh karena sudah memahami program tersebut. Sedangkan sebanyak 51 orang responden (54,9%) menyatakan kurang cukup informasi yang diperoleh karena belum banyak mengetahui program tersebut dengan jelas.

(46)

itu pedagang menganggap perlunya adanya pemberian informasi secara terus menerus sehingga mudah untuk memahami secara cepat.

Tabel 5.15

Distribusi Responden Berdasarkan Tujuan Program BPJS Ketenagakerjaan bagi Bukan Penerima Upah

No Tujuan Program BPJS Ketenagakerjaan bagi Bukan

Penerima Upah

Frekuensi Presentase (%) 1.

2. 3.

Mengetahui

Kurang Mengetahui Tidak Mengetahui

35 46 12

37,6 49,5 12,9

Jumlah 93 100

Sumber : Kuesioner 2017

(47)

lxxx Tabel 5.16

Distribusi Responden Berdasarkan Kendala saat Mendaftrakan Diri menjadi Peserta

No Kendala saat Mendaftrakan Diri menjadi Peserta

Frekuensi Presentase (%) 1.

2. 3.

Ya

Kadang-kadang Tidak

23 54 16

24,8 58 17,2

Jumlah 93 100

Sumber : Kuesioner 2017

(48)

Tabel 5.17

Distribusi Responden Berdasarkan Pelayanan Yang diberikan oleh BPJS Ketenagakerjaan

No Pelayanan Yang diberikan oleh BPJS Ketenagakerjaan

Frekuensi Presentase (%) sebanyak 37 orang responden (39,8%) menyatakan bahwa pelayanan yang diberikan oleh BPJS Ketenagakerjaan baik. Namun sebanyak 56 orang responden (60,2%) menyatakan biasa- biasa saja hal ini diungkapkan oleh salah satu responden Ibu Nuriati Saragih bahwa ‘Pelayanan yang diberikaan kadang – kadang bagus tetapi kadang- kadang juga enggak jadi gak menentu kalau ku

lihat.

5.3.3 Keluaran (Output)

(49)

lxxxii

Tabel 5.18

Distribusi Responden Berdasarkan Kesadaran mengenai Program BPJS Ketenagakerjaan

No Kesadaran mengenai Program BPJS Ketenagakerjaan

Frekuensi Presentase (%) 1.

2. 3.

Menyadari

Kurang Menyadari Tidak Menyadari

53 34 6

56,9 36,7 6,4

Jumlah 93 100

Sumber : Kuesioner 2017

(50)

Tabel 5.19

Distribusi Responden Berdasarkan Kesesuaian Program BPJS Ketenagakerjaan bagi Pekerja Sektor Infomal

No Kesesuaian Program BPJS Ketenagakerjaan bagi Pekerja sebanyak 67 orang responden (72,1%) menyatakan program BPJS Ketenagakerjaan Bukan Penerima Upah sudah sesuai dengan apa yang dibutuhukan oleh pedagang seperti salah satu responden Ibu Ester mengungkapkan bahwa “ Program yang dibuat pemerintah ini sudah cocoklah untuk seperti kami – kami ini yang bekerja gak menetap jadi untuk kami pun ada

jaminan untu tua nanti , sudah bagus yang dibuat pemerintah tapi kalau bisa

lebih baik lagi untuk tahun- tahun selanjutnya “. Sementara menurut 18 orang

(51)

lxxxiv

Tabel 5.20

Distribusi Responden Berdasarkan Besaran Iuran Bulanan Program BPJS Ketenagakerjaan

No Besaran Iuran Bulanan Program BPJS bahwa sebanyak 41 orang responden (44,2%) menyatakan besaran iuran bulanan Program BPJS Ketenagakerjaan memberatkan bagi mereka karena masih memiliki jumlah tanggungan anak. Sedangkan sebanyak 39 orang responden (41,9%) menyatakan iuran bulanan program BPJS Ketengakerjaan kadang- kadang memberatkan seperti yang diungkapkan oleh salah satu responden, Bapak Jonson mengatakan “Jualan kami kadang- kadang gak menentu, kadang pendapatan banyak kadang juga sikit jadi agak memberatkan tiap bulannya kalau

harus bayar, apalagi kalau pada saat sepi, agak susah jadinya” apalagi masih

ada tanggungan anak masih terbebani jadinya”.

(52)

Tabel 5.21

Distribusi Responden mengenai Perbaikan terhadap Program BPJS Ketenagakerjaan

No Perbaikan terhadap Program BPJS Ketenagakerjaan bahwa sebanyak 29 orang responden (31,1%) menyatakan perlu adanya perbaikan terhadap program BPJS Ketenagakerjaan seperti yang diungkapkan oleh salah satu responden, Bapak Sitepu mengatakan bahwa “ Program sudah cukup bagus, tetapi masih banyak masyarakat apalagi pedagang yang belum begitu kenal

dengan program BPJS ini jadi lebih bagus lagi dipekenalkandan disosialisasikan

secara menyeluruh jadi semua orang dari kalangan bawah sampai atas tahu “.

(53)

lxxxvi Tabel 5.22

Distribusi Responden Berdasarkan Perasaan menjadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan

No Perasaan menjadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan

Frekuensi Presentase (%) 1.

2. 3.

Senang Biasa saja Senang sekali

18 75 0

19,4 80,6 0,0

Jumlah 93 100

Sumber : Kuesioner 2017

Berdasarkan data yang disajikan oleh Tabel 5.22 dapat disimpulkan bahwa sebanyak 18 orang responden (19,4%) merasa senang dengan program BPJS Ketenagakerjaan. Sedangkan 75 orang respondne (80,6%) menyatakan biasa saja dengan program tersebut karena program ini sama dengan program – program lainya sehingga tidak ada perbedaanya.

5.3.4 Dampak (Impact)

(54)

Tabel 5.23

Distribusi Responden Berdasarkan Kepuasan terhadap Program BPJS Ketenagakerjaan

No Kepuasan terhadap Program BPJS Ketenagakerjaan

Frekuensi Presentase (%) 1.

2. 3.

Puas

Kurang puas Tidak puas

30 35 28

32,3 37,6 30,1

Jumlah 93 100

Sumber : Kuesioner 2017

(55)

lxxxviii Tabel 5.24

Distribusi Responden Berdasarkan Manfaat terhadap Program BPJS Ketenagakerjaan

No Manfaat terhadap Program BPJS Ketenagakerjaan bahwa sebanyak 29 orang responden (31,2%) menyatakan bahwa sudah bermanfaat program BPJS untuk pedagang. Sedangkan menurut43 orang responden (46,3%) menyatakan belum merasakan manfaat karena masih banyak pedagang yang belum tahu dan belum menggunakan kartu tersebut.

Tabel 5.25

Distribusi Responden Berdasarkan Kesimpulan terhadap Program BPJS Ketenagakerjaan

(56)

Berdasarkan data yang disajikan oleh Tabel 5.25 dapat disimpulkan bahwa sebanyak 39 orang responden (41,9%) menyatakan bahwa program BPJS Ketenagakerjaan sudah bagus dan sudah sesuai dengan yang seharusnya. Sedangkan menurut 54 orang responden (58,1%) menyatakan secara keseluruhan program sudah cukup namun, agar lebih baik kedepan harus adanya perbaikan untuk kedepanya.

Tabel 5.26

Distribusi Responden mengenai Program Tambahan terhadap Program BPJS Ketenagakerjaan

(57)

xc

itu yang enggak sesuai, jadi kalau aksinya enggak sesuai jadi nampak enggak

bagus programnya, aksinya itu yang harus diperbaiki”. Jadi pedagang

(58)

BAB VI

PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran, yang didapat dari hasil penelitian. Kesimpulan yang terdapat dalam bab ini merupakan hasil yang dicapai dari analisis data dalam penelitian tentang Evaluasi Program BPJS Ketengakerjaan Bukan Peneima Upah bagi Pedagang Tradisional Pasar Melati Kecamatan Medan Selayang. Responden dalam penelitian ini berjumlah 93 orang yang merupakan pedagang dipasar Melati.

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa data dari penelitian yang telah diuraikan pada Bab V, maka didapat beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Pedagang belum memahami dengan baik mengenai program BPJS Ketenagakerjaan Bukan Penerima Upah. Hal ini dikarenakan masih kurangnya informasi yang didaptkan oleh para pedagang berupa sosialisasi yang dilaksanakan oleh pihak BPJS Ketenagakerjaan. Ditambahlagi kurangnya pengetahuan para pedagang mengenai program BPJS Ketenagakerjaan. Sehingga para pedagang kurang tertarik dengan program tersebut. Data tersebut dapat kita lihat pada tabel –tabel analisa data evaluasi program BPJS ketenagakerjaan.

(59)

xcii

Namun sebagian dari pedagang sudah mengetahui manfaat dan tujuan dari program BPJS Ketenagakerjaan. Pedagang sangat mendukung dengan adanya program BPJS Ketengakerjaan Bukan Penerima Upah dalam untuk memberikan kesejahteraan bagi para pedagang sehingga seluruh pedagang mengharapkan agar program BPJS Ketengakerjaan mengalami perbaikan untuk kedepanya, terutama dalam hal sosialisasi dan pelayanan yang diberikan sehingga program tersebut dapat berjalan secara lancar.

3. Evaluasi Program BPJS Ketengakerjaan Bukan Penerima Upah bagi pedagang tradisional pasar Melati Kecamatan Medan Selayang berjalan dnegan baik dimana antara peneliti dengan objek yang diteliti (responden) dapat berkomunikasi dengan baik . sehingga respondne dapat dengan mudah untuk terbuka memberikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh peneliti.

6.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan, peneliti mencoba memberikan masukan atau beberapa saran yang ditujukan kepada semua pihak yang mempunyai kpentingan. Adapun saran dari peneliti antara lain:

1. Program BPJS Ketenagakerjaan Bukan Penerima Upah tetap harus dilanjutkan guna membeikan jaminan sosial dan perlindungan bagi masyarakat.

(60)

yang didapat pada pelaksanakaan program, dan bagaimana agar program dapat berjalan secara kesimanbungan sehingga tujuan dapat dicapai.

3. Untuk BPJS Ketengakerjaan sebagai pelaksana program BPJS Ketengakerjaan Bukan Penerima Upah untuk terus memberikan informasi berupa sosialisai kepada pekerja sektor informal agar lebih memahami mengenai tujuan dan manfaat dari program tersebut.

Gambar

Tabel 4.1  Luas Kelurahan
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
+7

Referensi

Dokumen terkait

The community (local people) around the courses are also tries to use English with the English learners in Pare even though the community gets speaking

Diperlukan strategi kolaboratif (collaborative strategies) yang melibatkan berbagai unsur - dunia usaha, perguruan tinggi, LSM atau organisasi lainnya, bahkan

Kesimpulan: Ekstrak ganggang merah dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan gel sebagai anti-aging dan sediaan gel formula F4 (2,5%) mempunyai efek anti-aging yang paling

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi potensi kecelakaan kerja, dintaranya adalah Fault Tree Analysis (FTA), Hazard and Operability Study

Network semacam inilah yang digambarkan sebagi entrepreneurship ecosystem.Suatu usaha bisnis (venture) muncul dan mampu berkembang bukan semata- mata karena kemampuan

Dari penjelasan yang telah peneliti sampaikan, ada hubungan antara kualitas komunikasi dan tingkat kebahagiaan individu dewasa muda yang sedang menjalani pacaran jarak

Lapisan subkutan adalah lapisan yang terletak di bawah dermis dan mengandung sel-sel lemak yang dapat melindungi bagian dalam organ dari trauma mekanik dan juga sebagai

Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi dan pengetahuan tentang produk secara serempak berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha dengan nilai F