TUGAS PENDIDIKAN IPA SD
1. Perbedaan antara model, pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran a. Model Pembelajaran
- Menurut Joyce (dalam Trianto, 2007:5) menyatakan,
Model Pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, computer, kurikulum, dll.
- Menurut Soekamto (dalam Nurulwati, 2000 : 10) menyatakan,
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar teretntu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktifitas belajar mengajar.
- Menurut Arend (dalam Trianto, 2009 : 74) menyatakan, The term teaching model refer to a particular approach to instruction that includes its goals, syntax, environment, and management system. Model pembelajaran
mengarah pada suatu pendekatan pembelajaran tertentu termasuk tujuannya, sintaksnya, lingkungannya, dan system pengelolaannya.
- Menurut Paul D. Eggen (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 143) menyatakan,
The model was described as being potentially large in scope, capable of organizing several lessons or a unit study. Model dijabarkan menjadi potensi yang tidak terbatas lingkupnya, yang dimana ia mampu
mengorganisasikan beberapa pelajaran atau satuan pembelajaran.
Jadi dari pendapat - pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah sebuah
atau fase-fase dalam kegiatan pembelajaran yang berbeda-beda. Model-model pembelajaran disini contohnya model pembelajaran inkuiri, model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran discovery, model
pembelajaran berbasis masalah, ataupun model pembelajaran langsung.
Model pembelajaran memiliki cirri-ciri khusus, antara lain : (a) rasional teoritik yang disususn oleh para pencipta atau pengembangnya (b) landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai) (c) tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model pembelajaran dapat dilaksanakan dengan berhasil (d) lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajar apat dicapai.
Unsure-unsur penting dalam model pebelajaran : memiliki nama, merupakan landasan filosofis pelaksanaan pembelajaran, landasan pada teori belajar dan teori pembelajaran, memiliki tujuan/maksud tertentu, memiliki pola tingkah laku kegiatan belajar mengajar (sintaks) yang jelas, mengandung komponeen-komponen, seperti guru, siswa, interaksi guru dan siswa, dan alat untuk menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Pendekatan Pembelajaran
- Menurut Rosman (2012 : 132) Pendekatan adalah titik tolak atau sudut pandang kita terhadap pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. - Menurut Sanjaya (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 146) Pendekatan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran.
- Menurut Roy Kellen (dalam Anitah, 2011 : 1.23) menyatakan,
- Menurut Wahjoji (1999 : 121) Pendekatan pembelajaran adalah cara mengelola kegiatan belajar dan perilaku siswa agar ia dapat aktif melakukan tugas belajar sehingga dapat memperoleh hasil belajar secara optimal. - H. J. Gino dkk (1992 : 32) Pembelajaran atau intruction merupakan usaha sadar dan disengaja oleh guru untuk
membuat siswa belajar dengan tujuan mengaktifkan faktor intern dan faktor ekstern dalam kegiatan belajar mengajar.
- Syaifuddin Sagala (2005: 68) Pendekatan pembelajaran merupakan jalan yang akan ditempuh oleh guru dan siswa dalam mencapai tujuan instruksional untuk suatu satuan instruksional tertentu.
- Menurut Gulo (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 146) menyatakan,
Pendekatan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita dalam memendang seluruh masalah yang ada dalam program belajar mengajar. Sudut pandang tertentu tersebut menggambarkan cara berfikir dan bersikap seseorang guru dalam menyelesaikan soal yang ia hadapi.
Berdasarkan pendapat - pendapat ahli diatas dapat diambil simpulan mengenangi pendekatan pembelajaran. Jadi pendekatan pembelajaran adalah sebuah cara yang dilakukan oleh guru bersama siswa guna untuk
mempermudah dalam proses pembelajaran di kelas untuk mencapai tujuan yng diharapkan. Pendekatan disini dapat dibagi menjadi 2 jenis, yakni pendekatan berpusat pada guru (teacher centered approaches) dan
pendekatan yang berpusat pada siswa (student centered approaches). Pendekatan yang berpusat pada guru disini nantinya akan mengajarkan pembelajaran langsung dan pembelajaran deduktif, karena sepenuhnya guru yang mendominasi jalannya kegiatan pembelajaran. Sedangkan pendekatan berpusat pada siswa nantinya akan mengajarkan siswa untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran, karena semua kegiatan pembelajarannya di dominasi oleh siswa. Pendekatan jenis ini membutuhkan pemahaman kritis siwa.
Berikut ini merupakan unsure-insur penting dalam pendekatan pembelajaran : (a) merupakan
c. Strategi Pembelajaran
- Menurut Kemp (dalam Rusman, 2012 : 132) Strategi adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
- Menurut Dick and Carey (dalam Rusman, 2012 : 132) Strategi pembelajaran adalah suatu perangkat materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada peserta didik atau siswa.
- Menurut Sulistyono (dalam Trianto 2007, 86) Strategi belajar adalah tindakan khusus yang dilakukan oleh seseorang untuk mempermudah, mempercepat, lebih menikmati, lebih memahami secara langsung, lebih efektif dan lebih mudah ditransfer ke dalam situasi yang baru.
- Menurut Kindsvatter (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 151) Stratgi adalah suatu kombinasi percontohan dari suatu metoda yang dirancang memenuhi sasaran hasil pelajaran.
- Menurut Pressley (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 151) mengartikan,
Strategi-strategi belejar sebagai operator-operator kognitif meliputi dan di ats proses-proses yang secara langsung terlibat dalam menyelesaikan suatu tugas (belajar). Strategi-strategi tersebut merupan strategi-strategi yang digunakan siswa untuk memecahkan belajar-belajar tertentu.
- Menurut Borich (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 151) Strategi pembelajaran adalah keseluruhan prosedur yang sistematis untuk mencapa tujuan pembelajaran.
- Menurut Bured & Byrd (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 152) Strategi pembelajaran sebagai an instructional strategy is a method for delivering instruction that is intended to help student achieve a learning objective. Strategi pembelajaran adalah metode untuk mengirim pesan pembelajaran yang direncanakan untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
learning. Dan jika ditinjau cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif.
Berikut ini unsure-unsur penting dalam strategi pembelajaran : (a) Memiliki tujuan yang jelas (b) Adanya perencanaan yang jelas (c) Menuntut adanya tindakan guru (d) Merupakan serangkaian prosedur yang harus dikerjakan (e) Melibatkan materi pelajaran (f) Memiliki urutan atau langkah-langkah yang teratur.
d. Metode Pembelajaran
- Menurut Rusman (2012 : 132) Metode pembelajaran adalah bagian dari strategi pembelajaran, metode pembelajaran berfungsi sebagai cara untuk menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu tetapi tidak setiap metode sesuai digunakan untk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
- Menurut M. Sobri Sutikno (2009 : 88) Metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan. - Menurut Nana Sujana (2005 : 76) Metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan
hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran.
- Menurut KBBI (2005 : 740) Metode diartikan sebagai cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki.
- Menurut Sanjaya (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 153) Metode adalah cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.
- Menurut Knowles (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 154) Metode adalah pengorganisasikan siswa di dalam upaya untuk mencapai tujuan belajar.
Berdasarkan pendapat - pendapat diatas yang telah dikemukakan para ahli, dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pembelajaran adalah cara-cara yang dilakukan oleh guru untuk menyajikan sebuah materi yang hendak diajarkan kepada siswa dalam proses pembelajaran. Dimana metode pembelajaan ini bertujuan untuk mencapai dan menuntaskan sebuah tujuan pembelajaran tertentu. Metode pembelajaran contohnya ada beberapa macam, antar lain : metode ceramah, metode demonstrasi, diskusi, simulasi, pengalaman dilapangan, symposium, brainstorming dll.
Berikut ini unsut-unsur penting dalam metode pembelajaran : (a) Merupakan seperangkat cara
menyampaiakan pembelajaran (b) Adanya guru sebagai pembewa pesan (c) Memanfaatkan fasilitas yang ada (d) Ada tujuan yang ingin dicapai (e) Menciptakan situassi yang mendukung (f) Melibatkan subjek didik.
e. Teknik Pembelajaran
- Menurut KBBI (2005 : 1158) Teknik diartikan sebagai metode atau sistem mengerjakan sesuatu, cara membuat atau melakukan sesuatu yang berhubungan dengan seni.
- Menurut Gerlach dan Ely (dalam Hamzah B Uno, 2009 : 2) Teknik adalah jalan, alat, atau media yang digunakan oleh guru untuk mengarahkan kegiatan peserta didik kearah tujuan yang ingin dicapai.
- Menurut Al Khazin (2010) Teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.
- Menurut Sanjaya (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 157) Teknik adalah cara yang dilakukan sesorang dala mengimplementasikan suatu metode.
- Menurut Morris (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 157) Teknik adalah prosedur yang sistematik sebagai petunjuk untuk melaksanakan tugas dan peerjaan yang kompleks atau ilmiah, merupakan tingkat ketrampilan atau
- Menurut Smit, et al, (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 157) Teknik pembelajaran adalah kelengkapan atau langkah-langkah dengan dilengkapi keragaman, focus, dan penjelasannya. Teknik merupakan katalisator metode, berbeda ruang lingkupnya dengan metode, dan waktu penggunaanya lebih singkat dari metode.
Jadi teknik pembelajaran adalah sebuah cara yang digunakan guru sebelum pembelajaran dilaksanakan dimana dia menggunakan teknik pembelajaran untuk mengimplementasikan sebuah metode yang telah dia pilih guna mencapai tujuan pembelajaran teretntu. Contohnya disini adalah penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas.
Berikut ini merupakan unsure-unsur penting dalam teknik pembelajaran : (a) Merupakan implementasi dari metode (b) Jabaran operasioanal dari metode (c) Proedur pelaksanaan kegiatan pembelajaran (d) memiliki cara khusus dan spesifik, serta sistematis.
2. Tabel perbedaan antara berbagai model pembelajaran
No. Materi Tujuan Teori Belajar Sintaks LingkunganBelajar
1. Siklus Belajar Mencapai kompetensi yang diharapkan.
Dimana siswa cenderung lebih termotivasi dalam belajar, karena mereka terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Peserta didik juga akan
-Teori Jean Piaget (Teori
Perkembangan Intelektual ) -Teori David
Ausubel (Belajar Bermakna) -Riset Anton E.
a. Engagement
(Mengundang). Pada fase ini siswa diajak membuat prediksi-prediksi tentang fenomena yang akan dipelajari.
b. Exploration (Menggali). Fase eksplorasi siswa
dilatih cara berfikir ilmiah dan
pembelajaranpun lebih bermakna.
Lowson (1988) : Penggunaan siklus belajar dan
miskonsepsi
diberi kesempatan untuk bekerja baik secara mandiri maupun secara
berkelompok tanpa instruksi atau pengarahan secara langsung dari guru. c. Explaination
(Menjelaskan)
Guru mendorong siswa untuk menjelaskan konsep yang dipahaminya dengan kata-katanya sendiri, menunjukkan contoh - contoh yang berhubungan dengan konsep untuk melengkapi penjelasannya. Pada kegiatan ini sangat penting adanya diskusi antar anggota kelompok untuk mengkritisi penjelasan konsep dari siswa yang satu dengan
dalam kelompok c. Sarana dan
sumber belajar yang lengkap. d. Bersifat
yang lainnya.
d. Extend
(Penerapan Konsep) Kegiatan belajar pada fase ini mengarahkan siswa menerapkan konsep - konsep yang telah
dipahami dan keterampilan yang dimiliki pada situasi baru. Guru dapat
mengarahkan siswa untuk memperolehpenjelasan alternatif dengan menggunakan data atau fakta yangmereka eksplorasi dalam situasi yang baru.
meliputi penilaian proses dan evaluasi penguasaan konsep yang
diperolehsiswa.
2. Inkuiri Meningkatkan pemahaman sains, produktif dalam berfikir kreatif, dan siswa menjadi terampil dalam memperoleh dan mengolah informasi. - Teori Vygotsky
(Pembentukan kelompok belajar)
a. Menyajikan pertanyaan atau masalah
Guru membimbing siswa untuk mengidentifikasi masalah dan masalah ditulis di papan tulis. Guru
membagi siswa dalam kelompok.
b.Membuat hipotesis Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk curah pendapat dalam membentuk hipotesis. Guru membimbing siswa dalam menentukan hipotesis yang relevan dengan
permasalahan dan
memprioritaskan hipotesis
a. Menyajikan media yang konkret b. Media dan
sumber belajar yang lengkap c. Pembentukan
kelompok-anak. Sudah sampai mana tahapan dia. e. Fleksibel dan
mana yang menjadi prioritas penyelidikan.
c. Merancang percobaan Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menentukan langkah-langkah yang sesuai dengan hipotesis yang dilakukan. Guru membimbing siswa mengurutkan langkah-langkah percobaan. d.Melakukan percobaan
untuk memperoleh informasi
Guru membimbing siswa mendapatkan informasi melalui percobaan. e. Mengumpulkan dan
menganalisis data
Guru memberi kesempatan pada setiap kelompok untuk menyampaikan hasil
pengolahan data yang
terkumpul.
f. Membuat kesimpulan Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan.
3. Discovery - Meningkatkan partisiapasi aktif siswa dalam proses pembelajaran
- Meningktakan belajar menemukan pola dalam situasi konkrit maupun abstrak, juga mampu meramalkan (extrapolate)
informasi tambahan yang diberikan - Mampu
mengembangkan potensi intelektual. - Mengubah siswa dari
memiliki motivasi luar diri siswa
-Teori Bruner (discovery learning) -Teori David
Ausubel (Pembelajaran bermakna)
a. Menjelaskan tujuan atau mempersiapkan siswa Menyampaikan tujuan pembelajaran, memotivasi siwa siswa dengan
mendorong siswa untuk terlibat kegiatan.
b. Orientasi siswa pada masalah
Menjelaskan masalah sederhana yang berkenaan dengan materi
pembelajaran.
c. Merumuskan hipotesis Membimbing siswa merumuskan hipotesis sesuai permasalahan yang dikemukakan.
d. Melakukan kegiatan
a. Menyajikan media yang konkret b. Media dan
sumber belajar yang lengkap c. Pembentukan
kelompok-anak. Sudah sampai mana tahapan dia. e. Fleksibel dan
menjadi motivasi dalam diri siswa. - Sisw akan belajar
bagaimana belajar (learning how to learn).
- Mempertahankan memori.
penemuan
Membimbing siswa melakukan kegiatan penemuan dengan
mengarahkan siswa untuk memperoleh informasi yang diperlukan.
e. Mempresentasikan hasil kegiatan penemuan Membimbing siswa dalam menyajikan hasil kegiatan, merumuskan
kesimpulan/menemukan konsep.
f. Mengevaluasi kegiatan penemuan.
Mengevaluasi langkah-langkah kegiatan yang telah dilakukan.
4. Sains
Teknologi Masyarakat
- Meningkatkan keterampilan inquiry dan pemecahan, di
- Teori
Konstruktivistik (Piaget dan
a. Fase Invitasi
 Menggali isu atau
masalah lebih dahulu dari peserta didik
samping keterampilan proses.
- Menekankan cara belajar yang baik yang mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. - Menekankan sains
dalam keterpaduan dan antara bidang studi.
- Peserta didik mampu menghubungkan realitas sosial dengan topic pembelajaran di dalam kelas
- Peserta didik mampu menggunakan
berbagai jalan/ perspektif untuk mensikapi berbagai isu/ situasi yang
Vygotsky) - Teori Pragmatis - Teori Belajar
Sosial (Albert Bandura)
 Menghubungkan
pembelajaran baru dengan pembelajaran sebelumnya
 Mengidentifikasi isu
atau masalah dalam masyarakat yang berkaitan dengan topik yang dibahas
b. Fase Eksplorasi  Merancang dan
melakukan kegiatan eksperimen atau percobaan untuk mengumpulkan data  Berlatih keterampilan
proses sains
 Mengasah kerja ilmiah
dan sikap ilmiah
 Diskusi kelompok untuk
menghasilkan kesimpulan c. Fase Pengajuan
lingkungan social b. Struktur
intelektual terjalin saat interaksi berlangsung c. Siswa belajar
dari
berkembang di masyarakat berdasarkan pandangan ilmiah - Peserta didik mampu
menjadikan dirinya sebagai warga masyarakat yang memiliki tanggung jawab social
Eksplanasi dan Solusi  Siswa membangun
sendiri konsep  Solusi masalah yang
dihadapi masyarakat terkait materi yang diperoleh siswa semata-mata berdasarkan informasi dari kegiatan eksplorasi
d. Fase Pengambilan keputusan dan tindak lanjut
 Menjelaskan fenomena
alam berdasarkan konsep yang disusun
 Menjelaskan berbagai
aplikasi untuk memberikan makna  Refleksi pemahaman
konsep
5. Eksperimen Meningkatkan -Teori Bruner a. Persiapan
kemampuan peserta didik untuk belajar mandiri dan
memecahkan masalah
(discovery learning) -Teori David
Ausubel (Pembelajaran bermakna)
tujuan eksperimen.  Guru menyiapkan alat,
bahan dan tempat pelaksanaan eksperimen  Mempertimbangkan
jumlah siswa dengan alat dan bahan
 Mempertimbangkan
pelaksanaan (serentak atau tidak)
 Mempertimbangkan
kesehatan dan keamanan  Menjelaskan
tahapan-tahapan eksperimen b. Pelaksanaan eksperimen
 Siswa melakukan
eksperimen dengan bimbingan guru. Disini peran guru sebagai fasilitator.
c. Tindak lanjut eksperimen  Guru bersama siswa
menyimpulkan kegiatan eksperimen
kelompok-kelompok belajar b. Pemberian
Lembar Kerja Siswa kepada msing-masing kelompok belajar
c. Sumber belajar dan Alat bahan belajar yang lengkap d. Terjalinnya
 Menjelaskan
masalah-masalah yang timbul saat eksperimen.
 Menyimpulkan kembali
6. Permendiknas No. 41 2007
- Menjelaskan tentang standart proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah. - Menjelaskan tentang perencanaan proses pembelajaran yang meliputi silabus dan komponen-komponen RPP beserta prinsip-prinsipnya.
- Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 pasal 24.
a. Kegiatan Awal
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
memotivasi siswa. b. Kegiatan Inti
- Eksplorasi
Mencari informasi, kerja kelompok, percobaan, adanya interaksi antara guru dan siswa.
- Elaborasi
Membaca, menulis, dan berdiskusi, membuat laporan, dan berprestasi (memrinci lebih dalam) - Konfirmasi
Umpan balik, reward, refleksi dan evaluasi. c. Kegiatan Penutup
- Memperhatiak an
perkembangan dan
keragaman individu. - Menuntut
partisipasi aktif oleh siswa. - Sumber
Guru menutup pembelajaran dengan pemberian tugas dan salam.
7. Kurikulum 2013
Menghasilkan insan Indonesia yang : produktif, kreatif, inovatif, afektif, melalui penguatan sikap,
ketrampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi.
- Landasan Yuridis (tentang RPJMM 2010-2014 Sektor Pendidikan, PP No. 19 Tahun 2005, INPRES Nomor 1 Tahun 2010 )
- Landasan
Filosofis (tentang Filosofis
Pancasila dan Filosofis a. Observing (Mengamati)
Proses untuk
mengumpulkan informasi dengan menggunakan indera.
b. Questioning (Menanya) Melakukan tanya jawab anatar guru dan siswa. Mepertanyaan informasi yang belum dimengerti. c. Associating (Menalar)
Menghubungkan berbagai macam informasi yang telah di dapat.
d. Experimenting (Mencoba) Mencoba melakukan sesuatu yang ingin dibuktikan karena masih ada rasa penasaran.
Lingkungan belajar yang kondusif-akademik, baik secara fisik maupun nonfisik. Lingkungan yang aman, nyaman tertib, optimisme dan harapan yang tinggi dari seluruh warga sekolah, serta kegiatan-kegiatan berpusat pada siswa (student centered activities)
Kurikulum berbasis
kompetensi dan karakter,
pembelajaran kontekstual, pembelajaran aktif, dan penilaian yang valid, utuh, dan menyentuh)
e. Networking (Membentuk Jejaring)
Menghubungkan konsep satu dengan konsep lainnya untuk membuat sebuah kesimpulan. Disini siwa diajarkan untuk bisa bekerja sam dengan yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anitah, Sri dkk. 2011. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta : Universitas Terbuka Arend. 2008. Learning to Teach. Jakarta : Pustaka Pelajar
Eggen dan Kauchak. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Jakarta : Indeks
Kelompok 1. 2013. Siklus Belajar. Makalah ini disajikan saat presentasi pendidikan IPA SD. Kelompok 2. 2013. Inkuiri. Makalah ini disajikan saat presentasi pendidikan IPA SD
Kelompok 3. 2013. Discovery. Makalah ini disajikan saat presentasi pendidikan IPA SD Kelompok 4. 2013. STM. Makalah ini disajikan saat presentasi pendidikan IPA SD Kelompok 5. 2013. Eksperimen. Makalah ini disajikan saat presentasi pendidikan IPA SD
Kelompok 6. 2013. Permendiknas No.41 Tahun 2007. Makalah ini disajikan saat presentasi pendidikan IPA SD Kelompok 7. 2013. Kurikulum 2013. Makalah ini disajikan saat presentasi pendidikan IPA SD
Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset. Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran. Jakarta : Rajagrafindo Persada
Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media