• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHAN UTAMA Jamur Tiram .

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAHAN UTAMA Jamur Tiram ."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAHAN UTAMA 1-SERBUK GERGAJI CARA MEMILIH BAHAN

Serbuk gergaji yang dapat dipakai media tanam adalah serbuk gergaji yang tidak mengandung kadar getah yang tinggi dan kayu keras, Gunakanlah serbuk sperti kayu JENG-JENG, SENGON, dan sebagainya.

Pastikan serbuk gergaji sudah melalui pengayakan (menyaring butiran kasar serbuk), dan pastikan dalam keadaan sedikit basah/lembab 60% s/d 80% kering, untuk memulai pengadukan.

Atau ada sedikit trik agar hasil lebih maksimal:

-Rendam serbuk gergaji yang sudah disaring didalam air bersih selama 1 malam 12 jam -lalu tiriskan sampai airnya turu kurang lebih 4 sampai 5 jam

-kemudian lakukan sterilisasi awal selama 2 jam dala autoclap (gunakan kemasan karung) -setelah 2 jam sterilisasi lalu angkat dan bahan siap di oplos dengan bahan-bahan lain,

-Lalu bahan adonan siap untuk proses pengantongan (tidak perlu pengomposan) atau penutupan dengan plastik atau terpal..

Dengan trik ini hasil akan jauh lebih bagus dan berkualitas.

2-DEDEK ATAU BEKATUL CARA MEMILIH BAHAN

Pilihlah dedak atau bekatul yang halus dan banyak mengandung menir (sisa potongan beras), pastikan dedak masih baru dan tidak mengeras atau menyatu.

3-KAPUR CaCo²

CARA MEMILIH BAHAN

Pilih kapur yang sangat halus hampir menyerupai tepung.

4-KAPUR GIVS

CARA MEMILIH BAHAN

pilih juga kapur givs yang sangat halus hampir menyerupai tepung.

5-TEPUNG JAGUNG CARA MEMILIH BAHAN

pemilihan tepung jagung harus sedikit teliti, selain tepung jagung yang dipilih harus benar-benar halus juga hati-hati terkadang beredar dipasaran tepung jagung yang dicampur dengan bonggolnya.

Ada sedikit trik untuk memastikan tepung tersebut murni atau campuran yaitu dengan cara: -ambil segenggam tepung jagung

-kemudian taburkan ke atas permukaan air -tunggu beberapa saat dan lihat hasilnya

(2)

6-AIR BERSIH (STERIL)

Bisa menggunakan air air sumur,pam,artesis dan jangan menggunakan air yang berkadar besi, biasanya air berbau karat dan apabila di endapkan akan timbul timbul warna kuning diatas permukaan air.

BAHAN TAMBAHAN

1-CIN-CIN BAMBU ATAU PLASTIK

Cin-cin yang ideal dengan ukuran tinggi 2cm dan diameter lubang 3cm, dan sebaiknya sebelum digunakan terlebih dahulu harus dibersihkan luar dan dalam dari kotoran serbuk halus dan debu.

2-KARET GELANG

3-PLASTIK PP POLYBAG YANG SUDAH DILIPAT

Ukuran dapat disesuaikan dengan selera anda baik 17x35cm,18x30cm atau 20x40cm

PLASTIK PP YANG SUDAH DILIPAT

4-POTONGAN KERTAS

Biasanya ukuran potongan kertas disesuaikan dengan penggunaan cicin yaitu 10x10cm.

5-BAHAN BAKAR

(3)

bahan bakar dari jenis kayu keras selain lebih mengirit juga dapat menyetabilkan proses sterilisasi karena bara api akan lebih lama menyala.

6-BIBIT F2 (FORMULA 2) JAMUR TIRAM PUTIH CARA MEMILIH BIBIT F2

Dianjurkan bibit tidak terlalu muda dan terlalu tua, diperkirakan sekitar usia 15 s/d 20 hari (kita harus mengetahui usia bibit tersebut), miselium tampak putih dan tebal,

lalu lakukan pengetesan atau

uji coba kelayakan bibit F2 dengan cara:

- Ambil satu kemasan bibit F2 sebagai sample(bahan percobaan) baik dalam kemasan botol atau plastik, -Buka tutup kemasan bibit F2, kemudian hancurkan bibit tersebut dengan tidak mengeluarkan bibit tersebut dari kemasannya, bisa menggunakan spatula atau pinset,

-setelah bibit hancurtutup kembali kemasan bibit F2 tersebut, biarkan selama 5 sampai 6 hari, dan lihat hasilnya

-jika bibit F2 kembali memutih dan semua pecahan atau hancuran bibit tersebut kembali menyatu dengan miselium maka bibit tersebut berkualitas baik dan layak digunakan

-Dan apabila hancuran bibit tersebut tidak memutih dan timbul jamur liar biasanya berwarna hijau atau hitam maka bibit tersebut tidak layak digunakan

1- Pertama-tama pastikan lantai ruangan pengoplosan/pangadukan bersih dan steril Lalu siapkan bahan-bahan:

-serbuk gergaji yang sudah siap aduk -kapur CaCo²

-kapur givs -tepung jagung -air bersih

2- Lalu langkah berikutnya:

Curahkan serbuk gergaji diatas lantai lantai dan tebar hingga merata,

3 - Kemudian taburkan dedek atau lunte diatas hamparan serbuk gergaji, penaburan harus menutupi hamparan serbuk gergaji, agar merata.

4- Menyusul bahan-bahan lain :kapur CaCo2, givs,dan tepung jagung dilakukan sama seperti penaburan dedak atau lunte

SKALA ACUAN KOMPOSISI ADONAN UNTUK PEMBUATAN 200 BAGLOG BAHAN BAKU

PERBANDINGAN PEMAKAIAN BAHAN BAKAR DALAM PROSES STERILISASI

1-Jika memakai gas atau minyak tanah dengan alat pemanas kompor smawar no.2, maka sterilisasi cukup 7 sampai 8 jam dengan autoclap tertutup rapat tanpa pentilasi udara dan memekai sapety valpe, dan ini akan menghabiskan gas sebanyak 3tabung x 3kg, dan jika memekai minyak tanah maka akan menghabiskan sebanyak 20 liter

2-Jika memekai kayu bakar dan tunggku permanent, maka waktu yang dibutuhkan untuk proses sterilisasi 10 sampai 12 jam,dengan kondisi autoclap sama, dan akan menghabiskan 2 sampai 3 kubik kayu bakar (kayu keras)

GABUNGAN BAHAN SIAP ADUK

5- Gabungan bahan-bahan diatas k emudian diaduk sampai benar-benar merata, setelah itu siram dengan air bersih

(4)

ADONAN SETELAH DIADUK DENGAN AIR

7- Lalu setelah proses pengoplosan selesai kumpulkan semua adonan bahan-bahan tersebut hingga menyerupai sebuah gunung kecil

ADONAN YANG DIKUMPULKAN MEMBENTUK GUNUNG KECIL

8- lalu tutupi permukaannya dengan terpal atau plastik,dalam proses ini terpal penutup harus benar-benar menutupi seluruh permukaan adonan dan apit semua tepi terpal dengan batu atau benda berat lainnya supaya air dan udara tidak dapat masuk, lakukan proses ini selama 24 jam , proses ini disebut

(PENGOMPOSAN)

PROSES PENGANTONGAN

Setelah proses pengomposan selesai selama 24 jam, lalu adonan tersebut siap untuk di kemas kedalam plstik atau polybag

1- Masukan adonan ke plastik hingga padat dan memenuhi hampir semua permukaan plastik , berat rata-rata per baglog dapat disesuikan dengan besar kecilnya plastik, dan jika dikehendaki berat dan besar baglog yang sama maka dapat digunakan timbangan dalam proses ini.

ADONAN DALAM LOG YANG BELUM DI PADAT

2- Pasangkan cin-cin bambu atau plastik diatas sisa permukaan plastik, langkahnya

pertama pegang ujung sisa plastik lalu masukan ke lubang cincin, kemudian tarik ujung plastik dan lipat secara perlahan sehingga terbentuk lingkaran ,lalu lipat plastik kebawah menutupi badan cincin lalu pasangkan kertas menutipi lobang cincin dan ikat dengan karet gelang.

ADONAN YANG SUDAH DIPADAT DAN DIPASANGI CINCIN

3- Lalu ditutup dengan potongan kertas 10x10 cm 4-Lalu ikat yang kuat dengan karet gelang

PROSES STERILISASI Setelah proses pengatongan madia selesai Siapkan:

1- Aalat pemanas dan bahan bakar 2- Alat pengukus Autoclap atau drum

3- Pastikan autoclap atau drum sudah terletak diatas tungku

4-Lalu isi autoclap atau drum dengan air bersih sebanyak kurang lebih 20 liter,

5-Tata beglog yang akan disterilisasi kedalam autoclap atau drum dengan rapi sampai penuh sesuai kapasitas autoclap atau drum,

(5)

8- Lakukan pengukusan selama 10 jam dalam suhu 120c° (terhitung dari air mulai mendidih bukan dari penyalaan api atau penataan baglog)

9-Setelah pengukusan atau sterilisasi selesai selama 10 jam, kemudian matikan api, angkat semua baglog ,lalu biarkan sehingga baglog dingin, proses ini dinamakan (STERILISASI)

PROSES INOKULASI

Setelah proses pengukusan selesai dan baglog sudah dalam keadaan dingin maka baglog siap ditaburi bibit, lalu langkah berikutnya Siapkan:

1- Pinset stailess 2- Spatula stailess 3- Bibit f2 (formula 2)

4- Potongan kertas ukuran 10x10cm LANGKAH

1-hancurkan bibit f2 masih dalam kemasan dengan menggunakan spatula stainless, hingga membentuk butiran2 kecil (jangan terlalu halus), lalu buka tutup kemasan

BIBIT F2 YANG SUDAH DI HANCURKAN (kemasan plastik)

BIBIT F2 YANG SUDAH DIHANCURKAN (dalam kemasan botol)

2- buka karet pengikat dan buang kertas penutup plastik media tanam (baglog)

3-gunakan pinset stainless untuk mengambil hancuran bIbit f2 atau langsung dicurah dari botol bibit f2. (pengambilan bibit diperkirakan 1 botol f2 dibagi 20 s/d 25 baglog)

4-lalu taburkan kepermukaan atas media tanam PENABURAN BIBIT LANGSUNG DARI BOTOL F2

5- lalu pasang kembali cincin tutup kembali dengan kertas (kertas dapat menggunakan bekasnya lagi asalkan kertas tidak basah), dan ikat dengan karet

PEMASANGAN CINCIN

BAGLOG YANG SIAP INKUBASI

Setelah proses penaburan bibit (INOKULASI) selesai lalu kemudian simpan baglog tersebut diatas rak dalam ruanga inkubasi dengan posisi berdiri, (jika dilakuka dengan posisi tidur maka pertumbuhan miselium akan lambat)

(6)

Dan baglog yang disimpan diruangan inkubasi akan mulai ditumbuhi misselium ,bibit jamur akan mulai merambat selama 2x24 jam, dan jika hal ini tidak terjadi dalam arti misselium belum tumbuh dalam waktu 24 jam, maka banyak hal yang mempengaruhinya, bisa diakibatkan oleh:

-Kurang bagusnya bibit f2

-Kurang matengnya baglog pada saat sterilisasi

-Pada waktu memasukan bibit f2, baglog dalam keadaan masih panas , dan bibit bisa mati

PERTUMBUHAN MISELIUM DALAM BAGLOG BERUMUR 7 HARI DI RUANG INKUBASI

PERTUMBUHAN MISELIUM DALAM BAGLOG BERUMUR 25 HARI ATAU 90%, DALAM RUANG INKUBASI

PERTUMBUHAN MISELIUM DALAM BAGLOG BERUMUR 30 HARI,ATAU 100% (sempurna), DAN SIAP TANAM DI RUANG SPAWNING (ruangan budidaya jamur)

Setelah semua baglog jamur mencapai perambatan miselium sempurna (semua permukaan media tanam nampak putih) maka baglog tersebut harus segera ditanam/dibudidayakan atau dijual kepada petani jamur untuk segera ditanam/dibudidayakan,

Karena apabila terlalu lama baglog-baglog tersebut disimpan ,nantinya miselium akan menembus paksa kepermukaan plastik atau kertas penutup bagian atas baglog.

BAGLOG YANG TERLALU LAMA DISIMPAN

PERAWATAN INKUBASI

LAKUKAN pengontrolan setiap hari terhadap baglog-baglog yang ditata rapi dalam ruangan inkubasi Dalam pengontrolan kita harus cermat dan teliti, dan jika ditemukan beglog yang jelek:

-Pertumbuhan miseliumnya sangat lambat,katinggalan jauh dari yang lainnya

-Ditumbuhi jamur liar, atau baglog berubah warna menjadi hitam atau hijau (kontaminasi)

Maka segera pisahkan baglog-baglog tersebut, Agar tidak terjadi penularan terhadap baglog-baglog yang lain.

(baglog-baglog yang terkontaminasi atau gagal nantinya dapat didaur ulang, cara daur ulang akan kami bahas di bab lain)

(7)

CARA MERAWAT BAGLOG MENJELANG PANEN PERTAMA

Setelah anda siap dengan persediaan baglog baik dari pembuatan anda sendiri, maupun dengan membelinya dari orang lain maka langkah-langkah yang harus anda lakukan adalah :

1- penataan baglog pada rak dalam ruangan spawning Tata dengan baik baglog diatas rak-rak yang sudah anda sediakan.

2- Penyiraman atau pengkabutan baglog sebelum membuka tutup

Baglog yang belum dibuka penutupnya siram atau kabut permukaan baglog dengan menggunakan selang atau sprayer pompa manual selama 2 hari berturut-turut,dengan minimal 3 kali sehari,tetapi jika suhu terlalu panas maka dapat dilakukan sampai 4 kali sehari.

3- Pembukaan cin-cin dan kertas penutup baglog

Setelah 2 hari, baglog yang sudah disiram dibuka cin-cin dan kertas penutup baglog, setelah keduanya terlepas lalu gulungkan plastik ujung baglog agar permukaan media tanam terbuka lebar, sehingga jamur dapat tumbuh dengan bebas

4- Penyiraman atau pengkabutan baglog setelah pembukaan tutup

Penyiraman atau pengkabutan pada baglog yang sudah dibuka tutupnya tidak berbeda pada penyiraman atau pengkabutan sebelum tutup baglog dibuka,,

Setelah usia baglog beberapa hari terhitung setelah pembukaan tutup baglog, maka bibit jamur dalam baglog akan mulai tumbuh dan membentuk daun/tiram jamur,.

Dan setelah 24 jam jamur akan membesar maksimal, artinya jamur siap dipanen.

CARA MERAWAT BAGLOG MENJELANG PANEN KEDUA

Setelah panen pertama maka langkah-langkah yang harus anda lakukan adalah : 1- menutupn baglog dan membalikan posisi

Setelah panen pertama selesai maka lipat kembali plastik baglog sehingga permukaan baglog tertutup kembali, kemudian rubah posisi baglog 180°, dengan posisi kepala baglog berada dibawah, selama 3 sampai 4 hari, selama proses ini baglog cukup disiram 1 kali dalam sehari.

2- perubahan kembali posisi baglog

Setelah 3 sampai 4 hari dalam proses pembalikan baglog, lalu baglog kembalikan keposisi awal lalu kemudian lipat kembali plastik dikepala baglog sehingga kepala baglog terbuka kembali, dan lakukan penyiraman atau pengkabutan 3 sampai 4 kali sehari.

CARA MERAWAT BAGLOG MENJELANG PANEN KETIGA

Setelah panen kedua maka langkah-langkah yang harus anda lakukan adalah :

1-Buka lipatan plastik pada kepala baglog, kemudian potong ujung plastik pas diujung permukaan media tanam.

2- Kemudian lakukan penyiraman 3 sampai 4 kali sehari

Stelah selama 6 sampai 7 hari kecambah jamur kembali tumbuh, dan siap panen setelah 24 jam terhitung dari mulai kecambah tumbuh.

CARA PERAWATAN MENJELANG PANEN KEEMPAT

Setelah proses panen ketiga selesai langkah yang harus anda lakukan adalah:

1- Lakukan pengirisan dengan pisau cutter pada permukaan kepala baglog, setebal kurang lebih 3 sampai 5 mm

2- Setelah itu lakukan kembali penyiraman 3 sampai 4 kali sehari

CARA MEMANEN JAMUR

Jamur tiram yang sudah siap dipanen biasanya bergerombol dalam satu rumpun generasi, dan biasanya jamur yang tumbuh didak merata , ada yang berukuran n besar dan kecil, akan tetapi dalam memenen jamur ini harus mengambil semua rumpun tersebut, dengan cara mengelupas bonggolnya sehingga terkelupas dari madia tanam, dan jika hanya sebagian saja yang di petik maka sisa jamur yang lainnya dalam rumpun tersebut akan layu dan mati.

Cara memenen ini berlaku dalam proses panen 1,2,3, dan 4.

CATATAN

1-Pada umumnya hasil panen ke 1 ke 2 dan seterusnya akan mengalami penurunan bobot hasil panen 2-Pada umumnya baglog berkapasitas 4 kali panen, akan tetapi terkadang ada yang masih bisa sampai penen ke 5, hal ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:

-perawatan yang sangat teliti

-kualitas kandungan nutrisi dalam baglog

3-setelah baglog tidak produktif lagi maka baglog tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pupuk

FAKTOR-PAKTOR KEGAGALAN BAGLOG

Proses sterilisasi kurang maksimal, kurang dari 10 jam dan temperatur kurang dari yang ditentukan, tidak meratanya suhu didalam autoclap atau drum karena penyusunan baglog tidak tepat.

2-Kualitas bibit F2 kurang bagus

3-terlalu banyak butiran kasar pada kapur CaCo2

4-Penggunaan serbuk kayu yang mengadung kadar getah tinggi

5-Terlalu lama membiarkan baglog yang sudah di steril diluar (maksudnya baglog yang sudah selesai di sterilisasi dan didinginkan harus segera ditaburi bibit dan langsung inkubasi, dari proses sterilisasi selesai ke proses inkubasi maksimal 2x24 jam)

(8)

kurang dari suhu tersebut maka bibit jamur akan terhambat perambatannya atau bahkan akan mati. 8-Kadar air terlalu tinggi

CIRI-CIRI BAGLOG YANG KURANG BAIK

Perlu dicermati dalam proses perawatan dan pengontrolan baglog dalam proses inkubasi, terhadap baglog0baglog yang tidak bagus/gagal, adapun ciri-ciri baglog yang tidak bagus adalah sebagai berikut: 1-bibit yang berumur tiga hari terhitung dari mulai proses inokulasi (penaburan bibit),bibit tidak merambat atau tidk keluar bakal bahan miselium.

2-perhatikan baglog setelah berumur dua hari ditumbuhi jamur liar, biasanya tampak berwarna hitam atau hijaw didalam permukaan baglog.

3-Tidak meratanya perambatan miselium dalam kurun waktu 7 sampai 10 hari, terhitung setelah proses inokulasi (penaburan bibit)

CIRI-CIRI BAGLOG YANG BAIK

1-Setelah 24 jam terhitung dari mulai proses inokulasi, bibit akan berubah warna menjadi putih dipermukaan atas baglog (dibawah cincin plastik)

2-Perambatan miselium tampak tebal dan merata

3-Baglog tidak terkena jamur liar dibagian yang belum dirambati miselium

4-Baglog yang berusia 25 sampai 30 hari akan ditumbuhi miselium 100%, dan tidak tersisa sedikitpun media yang berwarna coklat atau hitam

CARA MENDAUR ULANG BAGLOG YANG GAGAL

Langkah-Langkah

Dalam proses inkubasi atau proses terakhir pembuatan baglog jika ditemukan baglog-baglog yang

mengalami kegagalan, maka baglog-bglog tersebut masih bisa di daur ulang, dan bahkan hasil daur ulang tersebut akan lebih bagus, karena dua kali proses pengerjaan(double action),untuk mengetahui bagimana baglog yang bagus dan tidak bagus KLIK DISINI

CARA-CARA MENDAUR ULANG BAGLOG

1-Baglog yang berumur 1 sampai 7 hari dapat langsung di sterilisasi kembali dengan waktu menjadi 12 jam, dan tidak perlu ditambah bahan lain

2-Baglog yang berumur 7 sampai 15 hari langkah daur ulang: -Urai kembali baglog ,keluarkan dari plastik

-lalu tambahkan dedak dan kapur CaCo2 sebanyak 30 sampai 50% dari takaran komposisi awal pembuatan baglog

-kemudian lakukan langkah selanjutnya lakukan seperti pada proses pembuatan baglog dari mulai pengoplosan,pengomposan,pengantongan,sterilisasi 10 jam,inokulasi,dan inkubasi.

(9)

Bibit jamur tiram terutama yang berwarna putih masih agak sulit di dapatkan, terutama di daerah-daerah yang masih baru memulai usaha budidaya jamur tiram, karena bibit jamur tiram ini dalam pembuatannya butuh proses, keahlian dan peralatan yang khusus sehingga menyulitkan bagi petani budidaya jamur tiram untuk membuatnya, terutama bagi petani budidaya jamur tiram pemula sudah tentu belum tahu cara membuat bibit jamur tiram putih.

Sulitnya mendapatkan bibit jamur tiram ini membuat harga bibit ini tinggi karena umumnya bibit jamur tiram ini masih di kirim dari pulau jawa yang harga kirimnya hampir menyamai harga bibit jamur tiram itu sendiri belum lagi resiko yang ditanggung dalam pengirim seperti bibit yang pecah, hilang atau hal-hal lain yang membuat terkontaminasinya bibit jamur tiram

Cara Mengenal Bibit jamur Tiram yang Baik

Dalam membuat bibit jamur tiram oleh setiap suplier bibit tidak semua cara, bahan dan prosesnya sama, ada dengan peralatan canggih dan ada pula dengan peralatan seadanya, ada dengan bahan biji-bijian ada juga dengan bahan serbuk atau bahan lainnya, tetapi itu semua belum bisa menjamin dan menentukan kualitas bibit jamur tiram itu sendiri. Dibawah ada beberapa cara memilih dan menentukan kualitas bibit jamur tiram.

1. Benang misilium bibit jamur berwarna putih bersih dan halus

2. Tidak ada kontaminasi sedikitpun

3. Berbahan./media utama PDA untuk kultur murni (F0)

4. Berbahan/media utama biji-bijian untuk F1 dan F2 (sangat di utamakan dengan media JAGUNG)

5. Bibit tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua

6. Perhatikan kepala tutup botol bibit harus tertutup rapat dan bersih

7. Hindari membeli bibit jamur tiram ke suplier yang tidak bisa membuat kultur murni

8. Untuk proses budidaya gunakan bibit F2, jangan F3 atau sampai F4 karena misiliumnya sudah lemah

9. Ingat...!!! Hasil budidaya yang baik di tentukan oleh baiknya kualitas bibit jamur tiram Cara Membuat Bibit Jamur Tiram

Sebenarnya membuat bibit jamur tiram tidaklah terlalu sulit seperti bayangan orang-orang pada umumnya, Hanya membutuhkan sedikit skil, ketelitian dan beberapa peralatan penunjang, dan akan lebih baik memiliki labor bibit jamur tiram.

Caranya adalah:

Membuat kultur murni/ bibit jamur tiram F0

bibit jamur tiram f0

Ini adalah langkah awal dalam proses pembuatan bibit jamur tiram, dimana media yang di gunakan adalah PDA (Potato Dextrosa Agar), caranya adalah dengan mengambil langsung spora jamur yang ada pada batang tubuh jamur tiram dan mengembangkannya ke dalam PDA sehingga terbentuknya kultur jaringan murni bibit jamur tiram

Membuat bibit jamur tiram F1

Membuat bibit jamur tiram F1 tidak lagi sesulit membuat kultur murni, hanya dengan cara menurunkan bibit F0/kultur murni ke media berikutnya seperti biji-bijian, untuk bahan/medianya lebih baik menggunakan jagung, karena sepengalaman kami jagung merupakan media yang paling baik untuk kembang tumbuhnya misilium bibit jamur tiram

Bibit jamur tiram F2

bibit jamur tiram

Pembuatan bibit jamur tiram generasi ini persis sama dengan generasi sebelumnya yaitu F1, medianya pun juga bisa sama, hanya saja yang membedakan adalah kualitas mesiliumnya. karena berasal dari/turunan dari F1 sudah tentu misilium F1 lebih baik dari F2 ini. akan tetapi kami sangat menyarankan bibit jamur tiram F2 ini di jadikan untuk bibit dalam proses budidaya karena misiliumnya masih terbilang kuat, berbeda dengan generasi berikutnya yaitu F3 dan F4 yang rentan mati misiliumnya dalam proses budidaya dan membuat budidaya jamur tiram menjadi gagal. Karena sepengalaman kami penyebab utama kegagalan dalam proses budidaya jamur tiram adalah salah dalam memilih bibit jamur tiram

Bibit Jamur Tiram Produksi "KING SPORA FARM"

King Spora Farm adalah salah satu suplier bibit jamur tiram di pulau sumatera yang sudah mulai

(10)

kami adalah Kualitas Misilium Unggul, sehingga menghasilkan tumbuh jamur yang baik dan besar serta untung budidaya yang besar. Dibawah ini List Harga bibit jamur tiram.

No Jenis Bibit Harga Bahan Kemasan

1 F0 (kultur Murni) Rp. 100.000,- PDA Tabung Reaksi

2 F1 Rp. 65.000,- Jagung Botol Saus

Referensi

Dokumen terkait

 Dengan menggunakan modul dapat membantu menghindari pengulangan dalam menuliskan algoritma yang sama lebih dari satu kali..  Efficiency

“ Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “Program Konseling Keluarga berbasis Family Quality of Life pada Keluarga yang Memiliki Anak dengan Autisme” ini

Bagaimana iringan musik yang digunakan pada tari Lenyepan gaya?. Sumedang

[r]

Hasil dari penelitian ini adalah Kota Surakarta memiliki sektor unggulan yaitu sektor pengangkutan & komunikasi, sektor listrik, gas dan air bersih, sektor keuangan,

Obama juga mengatakan bahwa komunitas internasional akan melanjutkan untuk menolak kekerasan apapun terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina

Bagi masyarakat hendaknya lebih mengenal kesenian yang terdapat di.

Di Indonesia sendiri, selama masa pemerintahan SBY di tahun 2004-2009, sistem kepartaian mengalami perubahan yang signifikan, dimana partai politik bebas