• Tidak ada hasil yang ditemukan

JAWABAN DAN PEMBAHASAN HIDROLISIS. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "JAWABAN DAN PEMBAHASAN HIDROLISIS. docx"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

JAWABAN DAN PEMBAHASAN 1. 250 mL NH3 0,8 M → 200 mmol

200 mL larutan HCl 0,8 M → 200 mmol

Reaksi yang terjadi:

Dengan rumus hidrolisis garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah:

Diperoleh pH dan pOH larutan

2. C6H5OONa dalam 100 mL pH = 9 → pOH = 5 [OH −] = 10−5

(2)

4. pH larutan Data:

500 mL larutan (NH4)2SO4 0,8 M

Reaksi hidrolisisnya

(Menjadi 0,8 M karena koefisien NH4+ nya 2)

[H+] dan pH yang terjadi

(3)

6. [OH-] dalam garam dari asam lemah dan basa kuat adalah mengitung [OH-] untuk garam bersifat basa. Dan, [OH-] berbanding terbalik dengan akar Ka-nya, berbanding lurus dengan [G].

7. Garam yang mampu mengalami hidrolisis adalah garam yang berasal dari spesi lemah dan kuat, dan yang terhidrolisis adalah kation atau anion yang bersifat lemah. Di soal, anion F- yang mengalami hidrolisis karena bersifat lemah dan berasal dari asam lemah HF. Garam yang mengandung anion F- ini hanya terhidrolisis parsial (sebagian) karena kation garamnya bersifat basa kuat, artinya garam yang dimaksud di soal adalah garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah. Obsein B adalah paling tepat karena garam NaF berasal dari basa kuat NaOH dan asam lemah HF.

(4)
(5)
(6)

12.Pembahasan:

Sama seperti soal nomor 7, namun beda di sini adalah hubungannya dengan kertas lakmus. Ingat, kertas lakmus yang dapat memerahkan kertas lakmus biru pasti senyawa tersebut bersifat asam!

13.Dalam menentukan sifat garam, perhatikan saja spesi kuat dari garam tersebut. Di soal, garam terhidrolisis sebagian dan bersifat basa, artinya garam ini bersifat basa yang terdiri dari basa kuat dan asam lemah. Jawaban paling tepat adalah D

14.Pembahasan:

pH suatu senyawa terbentang dari 0 s/d 14. Artinya, pH tertinggi adalah 14 dan bersifat basa. KI, KCl, dan KBr adalah garam netral (dari asam kuat + basa kuat), KF adalah garam basa (asam lemah + basa kuat), dan NH4Cl adalah garam asam (asam kuat dan basa lemah)

15.Pembahasan:

(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)

Pembahasan Hidrolisis

27. Jawaban: A. karena merupakan elektrolit kuat sehingga tidak terhidrolisis dalam air

(19)

29. Jawaban : E, garam terhidrolisis sebagian jika terbentuk dari lemah dan kuat, bersifat basa, maka yang kuat harus basa.

30. Data:

mol NaOH = 25 mL × 0,2 M = 5 mmol mol CH3COOH = 25 mL × 0,2 M = 5 mmol

Reaksi yang terjadi dan mol yang terbentuk adalah sebagai berikut:

Tentukan konsentrasi anion yang terhidrolisis terlebih dahulu melalui konsentrasi CH3COONa yang terbentuk:

[CH3COO−] dapat ditentukan dengan:

(20)

Dari tabel di atas garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah adalah Na2CO3, KCN dan CH3COONa.

Jawaban: D

32. Garam yang bersifat basa adalah garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat. Untuk mengetahui senyawa termasuk asam kuat atau lemah, basa kuat atau lemah, sebaiknya dihafal tabel berikut ini:

Asam

Sekarang kita periksa satu per satu dengan berpedoman pada tabel di atas.

1. Na2CO3 berasal dari NaOH dan H2CO3 (basa kuat + asam lemah → basa).

2. NaCN berasal dari NaOH dan HCN (basa kuat + asam lemah → basa). 3. NH4Cl berasal dari NH4OH dan HCl (basa lemah + asam kuat → asam)

4. CH3COONa berasal dari CH3COOH dan NaOH (asam lemah + basa kuat → basa)

(21)

Jadi, pasangan garam yang bersifat basa sesuai dengan opsi yang ada adalah pasangan nomor 1 dan 2 (A).

33.Reaksi hidrolisis yang bersifat asam pada reaksi di atas ditandai dengan dihasilkannya ion H+. Sedangkan reaksi hidrolisis yang bersifat basa ditandai dengan dihasilkannya ion OH−.

Dengan demikian, reaksi nomor 1, 2, dan 4 adalah reaksi hidrolisis untuk garam yang bersifat basa. Sedangkan reaksi nomor 3 dan 4 merupakan reaksi hidrolisis yang garamnya bersifat asam.

Jadi, reaksi hidrolisis untuk garam yang bersifat asam adalah reaksi nomor 3 dan 4 (D). 34.Karena semua koefisien sama, maka

mol KNO2 = 50 mL × 0,1 M = 5 mmol

molaritas KNO2 : [g] = 5 mmol / (50 mL + 50 mL) = 5 × 10−2 M

Garam yang terbentuk bersifat basa sehingga menggunakan rumus

= 10−6

pOH = 6 pH = 14 − 6 = 8

Jadi, besar pH pada campuran tersebut adalah 8 (E).

35.Na2SO4 (berasal dari NaOH dan H2SO4) sama-sama berasal dari kuat maka gram bersifat netral pH=7

B. KCN (berasal dari KOH dan HCN) berasal dari basa pembentuk kuat maka garam bersifat basa pH >7

C. NH4Cl (berasal dari NH4OH dan HCl) berasal dari asam pembentuk kuat maka garam bersifat asam pH< 7

(22)

mengalami hidrolisis

D. CH3COONH4 (berasal dari NH4OH dan CH3COOH) sama-sama berasal dari lemah maka gram mengalami hidrolisis total

E. Na2CO3 (berasal dari NaOH dan H2CO3) berasal dari basa pembentuk kuat maka garam terhidrolisis sebagian

37. NaCl (berasal dari NaOH dan HCl) sama-sama berasal dari kuat maka gram bersifat netral pH=7

B. NH4Cl (berasal dari NH4OH dan HCl) berasal dari asam pembentuk kuat maka garam bersifat asam pH< 7

C. CH3COOK(berasal dari KOH dan CH3COOH) berasal dari basa pembentuk kuat maka garam bersifat basa pH >7

D. Na2SO4 (berasal dari NaOH dan H2SO4) sama-sama berasal dari kuat maka gram bersifat netral pH=7

E. CH3COONa (berasal dari NaOH dan H3COOH) berasal dari basa pembentuk kuat maka garam bersifat basa pH > 7

38. I ni adalah garam yang berasal dari asam lemah (AL) dan basa lemah(BL). Kh

=

KwKa.Kb

=

1×10−14(1,75×10−5)×(1,8×10−5)

=

3,17 × 10–5

(23)

Referensi

Dokumen terkait

Variasi laju scan yang digunakan pada karbon aktif tempurung kemiri modifikasi HNO 3 adalah 50 mV/s dan 250 mV/s dengan nilai kapasitansi spesifik yang berbeda

Dengan memperhatikan tren realisasi pendapatan APBD serta peningkatan indikator ekonomi pembangunan Provinsi Papua selama 3 tahun terakhir, realisasi pendapatan

Pembakaran atau kebakaran adalah reaksi kimia antara bahan bakar (mudah terbakar) dan oksidan (oksigen) disertai dengan produksi panas.. Pelepasan hasil panas dalam produksi cahaya

Persentase (%) Guru MTs/PPS Wustha/Paket B Di Pesantren Lulus Pelatihan Pembelajaran Berpusat Pada Peserta Didik yang Kontekstual Berbasis

Pola napas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan kebutuhan oksigen jaringan Pola napas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan kebutuhan oksigen

Menjadi gereja yang bergerak di dalam dengan saling mendukung dan meneruskan karya kebaikan Allah sehingga jemaat dan simpatisan menjadi alat Allah untuk

Judul Skripsi yang diangkat adalah : “ Pelaksanaan Supervisi Pembelajaran PAI dI SMKN 2 Kecamatan Katingan Hilir ” Shalawat serta salam, semoga tetap tercurahkan

Kode Deskripsi Nama Emiten EXE_Price