• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Yoshinoya sebagai Perusahaan Mu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Yoshinoya sebagai Perusahaan Mu"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Yoshinoya sebagai

Perusahaan Multinasional di

Indonesia

UNTUK TUGAS LAPANGAN MANAJEMEN

PEMASARAN GLOBAL

NAMA DOSEN: Prof .Dr. Husein Umar,S.E.,MBA.,M.M.

KELAS: A

KELOMPOK:

 Brenda Andrina 25130126

 Albert Julistyo 28130059  Levina Ganisa 21130346

(2)

(021) 65307062

BAB I

PENDAHULUAN

1.A GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Rumah makan pertama Yoshinoya didirikan oleh Eikichi Matsuda pada tahun 1899 di pasar ikan Nihonbashi, Chuo-ku, Tokyo. Rumah makan ini diberi nama Yoshinoya karena pendirinya, Eikichi Matsuda berasal dari Yoshino-cho, Osaka, dan ya berarti rumah, ditambahkan di belakang nama toko. Satu-satunya menu rumah makan ini adalah gyudon, semangkuk nasi dengan irisan tipis daging sapi yang dimasak dengan kecap asin dan gula. Pada waktu itu, rumah makan ini masih dikelola oleh keluarga. Makanannya yang lezat, dihidangkan dengan cepat, dan harga yang terjangkau membuat Yoshinoya cepat populer di kalangan pedagang ikan dan pengunjung pasar.

Setelah pasar ikan Nihonbashi habis terbakar akibat gempa bumi besar Kanto 1923 dan dipindahkan ke lokasi baru di Tsukiji, Yoshinoya juga ikut pindah ke Pasar Tsukiji. Pada tahun 1952, rumah makan Yoshinoya menjadi terkenal karena rumah makannya buka 24 jam. Pada tahun 1958, Eikichi Matsuda menyerahkan kepemimpinan perusahaan kepada putranya yang bernama Mizuho. Yoshinoya lalu berkembang menjadi rumah makan berantai siap saji pertama di Jepang pada tahun 1960-an. Jumlah rumah makan Yoshinoya terus bertambah dari 100 lokasi (1977) menjadi 500 lokasi (1996), dan 1.000 lokasi (2001).

(3)

gyudon pada tahun 2006 setelah dibukanya kembali impor daging sapi Amerika Serikat ke Jepang.

Ekspansi internasional ditandai dengan dibukanya rumah makan pertama Yoshinoya di Los Angeles, Amerika Serikat pada tahun 1979. Di Amerika Serikat, Yoshinoya awalnya memiliki dan mengoperasikan sendiri rumah makan mereka dan tidak memakai sistem waralaba seperti di Jepang. Di Amerika, Yoshinoya juga menambah hidangan berselera lokal ke dalam menu mereka. Ekspansi ke Pantai Timur Amerika Serikat dengan rumah makan milik sendiri pada tahun 2002. Sistem waralaba mulai diperkenalkan Yoshinoya kepada pengusaha Amerika Serikat sejak tahun 2006. Pada tahun 2008, jumlah outlet Yoshinoya di Amerika Serikat sudah melampaui 185 lokasi. Pada April 2013, rumah makan Yoshinoya terdapat di 1.191 lokasi di Jepang dan 616 lokasi di luar Jepang.

Bisnis Yoshinoya di Asia dilakukan oleh Yoshinoya International dan di Amerika Serikat oleh Yoshinoya America. Rumah makan Yoshinoya pertama di Hong Kong dibuka pada tahun 1991, disusul pada tahun 1992 di Beijing dan tahun 1997 di Singapura. Pada tahun 2002, Yoshinoya membuka rumah makan di New York Citydan Shanghai. Di Filipina, Yoshinoya membuka rumah makan pertamanya pada tahun 2001, disusul di Shenzhen dan Sydney pada tahun 2004, dan Jakarta pada 2010.

(4)

Drive-through restaurant

In-store

1.B YOSHINOYA DI INDONESIA

Di Indonesia, Yoshinoya pernah membuka satu restorannya di Jakarta pada tahun 1994, akan tetapi tutup pada 1998 akibat krisis finansial 1997. Yoshinoya hadir kembali di Jakarta pada Juli 2010 dengan membuka rumah makan pertamanya di Grand Indonesia. Hingga Juni 2013 Yoshinoya tercatat telah memiliki 19 gerai di Indonesia, khususnya tersebar di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Yoshinoya di Indonesia berada dibawah naungan perusahaan PT Multirasa Nusantara yang adalah salah satu mitra perusahaan Wings Group.

(5)

hingga merek-merek produk di lini-lini produk lainnya membantu PT Multirasa Nusantara dalam mempromosikan merek dagang waralaba Yoshinoya di Indonesia hingga kini bekerja sama memasukan beberapa produk dari Wings Group kedalam paket-paket produk yang dijual di gerai-gerai Yoshinoya antara lain seperti minuman Teh Javana yang merupakan salah satu produk Wings.

Yoshinoya merupakan perusahaan multinasional, dengan alasan sebagai berikut :

1. Orientasi bisnis

Yoshinoya melihat semua Negara memilih peluang masing-masing sehingga Yoshinoya Indonesia menghadirkan produk makanan yang disesuaikan dengan cita rasa orang Indonesia.

2. Strategi Pemasaran

Yoshinoya Indonesia sedang melakukan perluasan pasar dengan menambah cabang – cabang di wilayah strategis Indonesia sehingga merupakan bentuk adaptasi terhadap pasar baru di Indonesia.

3. Lokasi R & D

Menu – menu baru di Indonesia disediakan untuk menyesuaikan dengan cita rasa Indonesia namun tetap menjual menu orisinil yang sama dengan menu di Yoshinoya Jepang. Akan tetapi lokasi R & D Yoshinoya di Indonesia belum terintegrasi dengan yang di Jepang. Pengembangan produk di Indonesia hanya dilakukan di Indonesia. 4. Kebijakan SDM

Warga Negara Indonesia dikembangkan untuk ditetapkan menempati posisi kunci agar dapat mengendalikan perusahaan. Orang Indonesia dianggap lebih mengerti strategi pemasaran untuk masyarakat Indonesia sendiri.

5. Gaya Operasi Perusahaan

(6)

Produk baru diciptakan dan dikembangkan di masing- masing Negara. Contohnya menu Red hot chilli beef bowl yang diperuntukkan untuk orang Indonesia yang suka makanan pedas.

8. Sumber Pasokan Produk

Ada beberapa bahan diimpor dari luar negeri seperti daging sapi sedangkan bahan bahan lainnya seperti sayuran, bumbu diambil dari Indonesia.

9. Kebijakan Investasi

Dana operasi disediakan oleh Yoshinoya Indonesia yang berdiri dibawah naungan PT.Multirasa Nusantara.

10. Kinerja Pemasaran

Nilai pangsa pasar Yoshinoya Indonesia hanya dilihat dari pangsa pasar di Indonesia.

(7)

BAB II

ISI

(8)

Segmentasi adalah tindakan membagi suatu pasar menjadi kelompok pembeli yang berbeda – beda yang membutuhkan produk –produk dan atau kombinasi pemasaran yang berbeda –beda . Segmentasi yang dilakukan Yoshinoya antara lain :

a. Geografis

Yoshinoya menetapkan segmentasi pasar di kota – kota besar di Indonesia.

Gerai – gerai Yoshinoya di Indonesia :

b. Demografis

(9)

masyarakat Indonesia, seperti daging ayam, daging sapi, sayur- sayuran, dan sudah mendapatkan sertifikat halal dari MUI.

c. Psikografis

Yoshinoya Indonesia membidik segmentasi pasar kelas menengah dengan menyediakan menu berkualitas (US Beef 100%) dengan harga terjangkau. Selain itu Yoshinoya hadir untuk memenuhi kebutuhan khususnya mahasiswa dan pekerja kantoran yang menginginkan pelayanan secara cepat (fast food). Yoshinoya juga mampu merangkul individu dengan gaya hidup vegetarian dengan menyediakan menu veggie only. Yoshinoya juga khususnya fokus dalam menyenangkan hati anak-anak kecil antara lain seperti menyediakan balon gratis, kids meal, dan penjualan mainan jepang dalam bentuk undian dari koin. Hal-hal ini dikatakan oleh supervisor Yoshinoya, Gayuh “agar dapat menenangkan hati orang tua yang membawa anak-anaknya untuk datang ke Yoshinoya karena hati seorang ibu merupakan cerminan dari hati seorang anak, apabila anak tersebut senang maka kemungkinan orang tuanya juga senang akan lebih tinggi agar makan pun lebih nyaman.”

d. Behaviour

- Attention : Yoshinoya menggunakan warna orange sebagai warna simbolik dimana warna orange merupakan lambang kehangatan, antusiasme, persahabatan, pencapaian bisnis, kegembiraan, dan gerak cepat, sehingga warna orange akan menarik perhatian konsumen. Selain itu penulisan merk Yoshinoya ditulis dengan huruf capital dengan ukuran font besar, dan dilengkapi keterangan Japanese Restaurant sehingga Yoshinoya menjadi incaran para peminat makanan Jepang yang jumlahnya banyak di Indonesia.

- Interest : Yoshinoya menghadirkan interior yang nyaman dengan penempatan tanda sejarah bahwa Yoshinoya telah berdiri sejak 1899 dan menjadi salah satu restoran yang bonafid yang tetap bertahan sampai sekarang. Selain itu Yoshinoya menyediakan beragam menu yang inovatif dengan tampilan yang menggugah selera. Yoshinoya mampu mengkreasikan menu Jepang dengan cita rasa Indonesia. (contoh ; menu red hot chilli)

(10)

2.B TARGETING

Yoshinoya memilih target pasar para konsumen yang berada di mall-mall, tepatnya di food court sehingga menarik perhatian konsumen yang ingin makan. Selain dimall, gerai Yoshinoya juga dibuka di tempat dengan akses bebas dan mudah seperti di pinggir jalan kota besar. Jam operasional disesuaikan dengan sumber daya perusahaan yaitu dari jam 07.00-22.00 (diluar mall) dan 10.00-22.00 (mall). Sumber bahan baku makanan juga disediakan dan diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen sehingga makanan tidak pernah dalam status sold out/ kosong. Yoshinoya melakukan targeting bagi setiap individu yang menginginkan konsistensi dalam kualitas produk dan pelayanannya sebagaimana dapat dilihat bahwa standarisasi produk terlihat pada gambar yang diperlihatkan dimenu dan juga pelayanan ramah yang diberikan pelayan-pelayan, maka produk yang diberikan serta layanan harus selalu sesuai dengan yang biasa diberikan sehingga terjadi konsistensi dengan yang diinginkan konsumen.

2.C POSITIONING

Dengan menggunakan slogan “japan’s No.1 Beef Bowl” dan “100% U.S Beef” menunjukkan Yoshinoya sebagai restoran yang konsisten dalam menyediakan makanan yang berkualitas dan terbukti sebagai restoran dengan menu beef bowl nomor satu. Mengutamakan orang-orang yang menyukai daging sapi sehingga apabila melihat positioning slogan tersebut, konsumen mengetahui bahwa daging sapi yang disajikan memang berkualitas bagus.

2.D KONDISI REAL DI YOSHINOYA GRAND INDONESIA DAN YOSHINOYA KELAPA GADING

 Yoshinoya Grand Indonesia

(11)

lokasi pada saat malam minggu, restoran tampak padat dan semua kursi sudah penuh terisi. Penulis harus menunggu sekitar 10 menit untuk mendapatkan tempat duduk. Pengunjung yang berkunjung kerestoran pada hari itu rata-rata adalah pasangan anak muda, tetapi ada beberapa juga keluarga yang datang. Menu yang disajikan hampir semuanya sama, tetapi ada perbedaan seperti Yoshinoya di Grand Indonesia yang memiliki menu Beef Udon, sedangkan Yoshinoya di Kelapa gading memiliki menu Beef Udon (hanya untuk makan pagi). Dari sisi cita rasa makanan, rasa makanan di Yoshinoya Grand Indonesia sama dengan Yoshinoya Kelapa Gading.

 Yoshinoya Kelapa Gading

Yoshinoya kelapa gading yang tepatnya beralamat di Jl. Boulevard Barat Raya Blok XC No. 7, Kelapa Gading, Jakarta Utara, memiliki lokasi yg strategis yaitu berada dipinggir jalan, tepat bersebelahan dengan family mart. Interiornya didominasi warna orange dengan balon didepan pintu untuk menarik perhatian anak anak. Kelompok kami datang kelokasi pada hari rabu pukul 12 siang dan mayoritas pengunjung direstoran pada saat itu adalah pekerja kantoran dan pelajar. Penyejuk ruangan di lokasi kurang dingin akibat jumlah pengunjung yang lumayan banyak. Kondisi peralatan restoran dan toilet terjaga kebersihannya. Rasa makanannya sama dengan Yoshinoya Grand Indonesia, hanya saja menu beef udon hanya tersedia di Yoshinoya Kelapa Gading pada saat jam makan pagi.

2.E 4 P + 1 S

A. Price

Harga yang ditetapkan oleh yoshinoya terhadap produk-produknya terjangkau di kalangan kelas menengah. Sebagaimana menu andalan utama yoshinoya seperti Original Beef Bowl dan Yakiniku Beef Bowl berkisar tidak lebih dari Rp 50.000,- dan menu sampingan (side dish) berkisar sekitar Rp 15.000,- sampai dengan Rp 25.000,-. Jadi dapat disimpulkan bahwa menu yang disediakan Yoshinoya cukup memuaskan dengan harga yang ditetapkan untuk konsumen.

(12)

Produk yang diciptakan oleh Yoshinoya jelas berkualitas karena memakai bahan-bahan yang juga berkualitas dan dipadu dengan kombinasi teknologi modern serta tehnik resep jaman dulu. Antara lain dapat dilihat bahwa bahan baku seperti daging sapi yang dipakai menggunakan import dari daging sapi terbaik di Amerika, lalu teknologi yang dipakai seperti mesin pemotong daging yang dapat memotong potongan daging menjadi irisan daging yang tipis-tipis, hal ini tidak dapat dilakukan tanpa adanya mesin pemotong tersebut. Lalu yang terakhir yaitu metode tehnik mengolah dagingnya yang memakai resep kuno dari keluarga Yoshino itu sendiri sehingga menghasilkan produk daging yang tidak ada duanya di kalangan pesaing. Produk-produk lainnya juga diciptakan berdasarkan rasa orisinil Yoshinoya sendiri dengan rasa yang disesuaikan di kalangan masyarakat Indonesia.

(13)

Yoshinoya juga menciptakan promosi-promosi yang cukup menggiurkan oleh konsumen, antara lain seperti pemberian vocher Rp 30.000,- setiap makan ditempat atau pesanan antar dengan minimum pembelian Rp 100.000,- dan juga setiap pembelian menu baru yang diinovasi seperti creamy, spinach, egg mayo, dan red hot chilli mendapatkan bonus topping itu sendiri tanpa menambah biaya apapun, contoh promosi ini juga dilakukan untuk menambah konsumen untuk mengkonsumsi menu baru tersebut. Promosi pertama

(14)

D. Place

Gerai Yoshinoya yang berada di mall - mall besar dan pinggir jalan menyediakan akses yang mudah dijangkau oleh konsumen. Kebanyakan gerai-gerai Yoshinoya terdapat di mall-mall besar di Indonesia karena bukan hanya menargetkan pengunjung-pengunjung mall namun juga karena fasilitas yang lebih lengkap disediakan di mall, contohnya seperti penyejuk ruangan, lapangan parkir dan toilet bagi pengunjung sudah disediakan di mall tersebut. Setiap gerai memiliki jumlah meja dan kursi yang lumayan banyak dengan ukuran yang relative kecil sehingga sulit jika pengunjung yang datang dalam jumlah kelompok yang banyak seperti keluarga besar. Yoshinoya cenderung selalu ramai, apabila mendekati jam makan pagi, siang dan malam. Saluran distribusi bagi Yoshinoya juga tergolong lancar karena setiap bahan langsung diperoleh dari tangan utama dan bahan-bahan tersebut tidak menggunakan rantai pemasok yang panjang sehingga produk yang dijual selalu ada dan tidak pernah kehabisan (sold), contohnya seperti daging sapi yang digunakan langsung import dari daging sapi terbaik di Amerika.

(15)

Pelayanan yang diberikan Yoshinoya relative cepat dengan sumber daya manusia yang terstandarisasi yang memiliki pengetahuan produk, responsive, dan ramah dalam menghadapi pelanggan. Pelayan Yoshinoya selalu mengucapkan salam pada saat konsumen datang dan selalu mengucapkan terimakasih setelah transaksi pembayaran selesai. Pelayan Yoshinoya juga selalu memerhatikan kebersihan restoran, alat makan, dan toilet pengunjung.

BAB III PENUTUP

3.A ANALISIS SWOT

Strength

1. Yoshinoya sudah berdiri lama sejak tahun 1899 dan mempunyai nama baik serta konsistensi dalam cita rasa produk .

2. Yoshinoya didanai oleh perusahaan besar Wings Corporation yang merupakan pemain besar di Indonesia yang memiliki kredibilitas tinggi dalam food and beverage sehingga aliran dana investasi Yoshinoya berjalan lancar

3. Memiliki standarisasi yang tinggi sehingga kualitas produk dan pelayanan baik

4. Inovasi yang rutin sehingga konsumen tidak cepat bosan dengan pilihan menu yang disediakan.

5. Makanan bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia karena pilihannya yang beragam dari olahan daging sapi, ayam, udang, dan olahan khusus untuk vegetarian.

Weakness

1. Tidak adanya fasilitas Wi Fi dan tidak tersedianya stop kontak yang menjadi salah satu kebutuhan target pasar Yoshinoya khususnya pelajar dan pekerja.

(16)

3. Yoshinoya belum berteknologi tinggi seperti dalam hal pemakaian aplikasi online untuk pemesanan.

4. Delivery dengan menggunakan mobil ‘Yoshinoya Jalan Jalan’ lebih focus kepada event-event, sehingga delivery yang ditujukan pada individu belum terorganisir dengan baik sehingga memakan waktu yang lama.

5. Promosi yang dilakukan kurang gencar dan kurang unik (terlalu mainstream)

Opportunity

1. Makanan Jepang diminati oleh masyarakat Indonesia sehingga Yoshinoya dapat menjadi restoran incaran bagi penikmat makanan Jepang.

2. Budaya Indonesia yang beragam menghasilkan peluang bagi Yoshinoya untuk menciptakan menu baru berdasarkan budaya dan selera masyarakat Indonesia yang beragam.

3. Banyak-banyak event yang diadakan di Indonesia seperti IIMS, GIIAS, PRJ, IndoFest dan sebagainya yang dapat menjadi sarana promosi bagi Yoshinoya. 4. Bermunculannya jasa delivery makanan seperti Go Food dan Food Panda

sehingga membantu saluran distribusi secara cepat ke end user.

5. Dengan adanya MEA, Yoshinoya tidak hanya dapat meraup target pasar yang lebih besar, tetapi Yoshinoya juga dapat memperoleh sumber daya manusia yang berkompeten dari luar Indonesia.

Threat

1. Munculnya pesaing-pesaing baru seperti Marugame Udon dan Suki-ya yang juga bergerak dibidang fast food dan Japanese food.

2. Krisis ekonomi seperti yang pernah terjadi pada tahun 1998 yang menyebabkan Yoshinoya tutup, menjadi pembelajaran kedepan untuk Yoshinoya.

3. Masyarakat Indonesia mulai peduli dengan gaya hidup dan makanan sehat sehingga masyarakat mulai mengurangi konsumsi makanan cepat saji.

4. Pesaing mulai menggunakan teknologi terbaru seperti Hoka-hoka Bento dengan layanan pesan online

5. Kondisi perekonomian Indonesia yang kurang stabil sehingga harga bahan pokok naik turun sehingga keuntungan yang diperoleh kurang maksimal

(17)

 Yoshinoya seharusnya mengikuti perkembangan teknologi dengan membuat

(18)

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, model optimasi dan manajemen risiko yang dirancang membantu penyuluh dalam mengidentifikasi apa yang menjadi masalah utama pada saluran distribusi rantai

Untuk menganalisis pengaruh secara bersama-sama antara biaya saluran distribusi langsung dan biaya saluran distribusi tidak langsung terhadap peningkatan volume penjualan

Dalam melakukan distribusi, perusahaan menggunakan saluran distribusi langsung yaitu penyaluran produk melon dari produsen langsung kepada kosumen, karena buah

4 Tahun 2007; (2) meningkatkan kelancaran arus distribusi dari daerah pemasok utama ke pusat-pusat pasar di wilayah DKI- Jakarta terutama melalui rantai dingin;

Saluran ini juga disebut sebagai saluran distribusi langsung, Karena pengecer besar langsung melakukan pembelian kepada produsen. Adapun beberapa produsen yang

Saluran distribusi tidak langsung yaitu perusahaan dalam menyalurkan produknya kepada konsumen menggunakan pihak luar atau perantara. Cara penyaluran secara tidak

Dalam proses rantai pasok baik mulai dari bahan baku dari pemasok hingga distribusi produk makanan ke ritel banyak kemungkinan terjadi risiko-risiko yang mempengaruhi kecepatan

Dalam menjalankan kebijakan saluran distribusi dan promosi UD Sumber Rezeki masih menggunakan saluran distribusi langsung, yang artinya hanya terdapat satu tempat dalam memasarkan hasil