NAMA : ERMA WATI
NIM : 2014017103
MAKUL : PENGAUDITAN 2
KELAS : AKUNTANSI 4A4
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN A. Tujuan Audit Siklus Penjualan Dan Penagihan
Tujuan keseluruhan dari audit siklus penjualan dan penagihan adalah
mengevaluasi apakah saldo akun yang dipengaruhi oleh siklus tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip- prinsip akuntansi yang diterima umum.
B. Kelas Transaksi Dalam Siklus Penjualan Dan Penaguhan
Ada lima kelas transaksi dalam siklus penjualan dan penaguhan antara lain : 1. Penjualan ( penjualan tunai dan kredit )
2. Penerimaan kas
3. Retur dan pengurangan penjualan 4. Penghapusan piutang tak tertagih 5. Estimasi beban piutang tak tertagih
Dokumen yang terkait dalam 5 transaksi tersebut akan dijelaskan sebagai berikut : a. Pemrosesan Order Pelanggan
b. Persetujuan penjualan secara kredit (Granting Credit)
Sebelum barang dikirimkan, seorang yang berwenang dalam perusahaan harus menyetujui penjualan secara kredit ke pelanggan atas penjualan kredit tersebut. Praktik yang lemah dalam persetujuan penjualan secara kredit seringkali
menyebabkan besarnya piutang tak tertagih cukup besar dan piutang usaha menjadi tak tertagih.
c. Pengiriman barang
Fungsi kritis ini merupakan titik pertama dari siklus ini dimana terjadi penyerahan aktiva perusahaan. Nota pengiriman disiapkan pada saat pengiriman, dan secara otomatis dilakukan oleh komputer berdasarkan informasi order penjualan. Dokumen pengiriman diperlukan untuk ketepatan penagihan atas pengiriman ke pelanggan.
d. Penagihan ke pelanggan dan pencatatan penjualan
Penagihan ke pelanggan merupakan alat pemberitahuan ke pelanggan mengenai jumlah yang ditagih atas barang tersebut dan penagihan ini harus dilaksanakan dengan benar dan tepat waktu.
e. Pemrosesan dan pencatatan penerimaan kas
Dalam pemrosesan dan pencatatan penerimaan kas, perhatian paling utama adalah kemungkinan dicuri.
f. Pemrosesan dan pencatatan retur dan potongan penjualan
Retur dan pengurangan harga penjualan harus secara benar dan segera dicatat dalam berkas transaksi retur dan pengurangan harga penjualan dan berkas induk piutang usaha.
Kalau suatu perusahaan berkesimpulan bahwa suatu jumlah akan tidak tertagih, jumlah tersebut harus dihapuskan.
h. Penyisihan piutang tak tertagih
Penyisihan piutang tak tertagih harus cukup untuk mencerminkan bagian dari penjualan periode sekarang yang diperkirakan tidak dapat ditagih di masa depan.
C. Akun dalam Siklus Penjualan dan Penagihan
Akun dalam Siklus Penjualan dan Penagihan melibatkan: 1. Penjualan
Penjualan tunai terjadi bila pelanggan membayar secara kas/tunai sehingga akan mempengaruhi akun kas di bank dan/atau potongan kas.
Penjualan kredit terjadi bila pelanggan tidak langsung melunasi sehingga akan mempengaruhi akun piutang dagang.
2. Kas di bank 3. Potongan kas
4. Piutang dagang à akan bertambah jika terjadi penjualan secara kredit selain itu apabila ada retur penjualan atau potongan penjualan akan mempengaruhi saldo akun piutang dagang
5. Retur dan Potongan Penjualan à apabila barang yang diterima pelanggan mengalami kerusakan/cacat (tidak sesuai dengan permintaan pelanggan) maka pelanggan berhak untuk mengembalikan barang tersebut kepada penjual. Selain itu apabila pelanggan melunasi utangnya sebelum jangka waktu term yang ditetapkan oleh penjual, maka pelanggan akan mendapatkan potongan penjualan.
biasanya membuat aging schedule sehingga dapat diketahui berapa nilai rupiah yang harus dicadangkan oleh perusahaan untuk piutang yang tidak tertagih.
7. Biaya kerugian Piuatang à akun ini dicatat apabila pelanggan menyatakan bahwa mereka tidak dapat membayar utang mereka ke perusahaan. Biaya kerugian piutang ini akan mempengaruhi juga saldo akun pada akun cadangan kerugian piutang
PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
Menurut PSAK No. 1 (revisi 2009) par 9: Laporan Keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.
Tujuan Laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi.
Jika laporan laba rugi disajikan, maka laporan tersebut merupakan bagian dari komponen laporan keuangan yang lengkap dan disajikan sebelum laporan laba rugi komprehensif. Dalam kaitannya dengan total laba rugi periode berjalan atau “bottom line” laporan, dalam laporan laba rugi (PSAK No.1 (revisi 1998), total laba rugi merupakan komponen laba yang menjadi hak entitas induk, sementara komponen laba untuk kepentingan nonpengendali (dahulu istilahnya minority interests atau hak minoritas ) merupakan pengurang total laba.
menyajikan informasi mengenai bagian laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan bagian laba yang dapat diatribusikan kepentingan nonpengendali. Perkiraan laba rugi terdiri atas :
Perkiraan pendapatan operasi Harga pokok penjualan Beban Operasi
Pendapatan
Beban diluar Operasi Pos Luar Biasa
Tujuan Pemeriksaan (Audit Objektives) Perkiraan Laba Rugi Tujuan pemeriksaan perkiraan laba rugi, ialah:
1. Untuk mengetahui apakah terdapat internal control yang baik atas pendapatan dan beban termasuk apakah perusahaan menggunakan acrual basis untuk mencatat pendapatan maupun beban.
2. Untuk memeriksa apakah semua pendapatan yang menjadi hak perusahaan telah dicatat di buku perusahaan, dan apakah pendapatan yang dicatat betul – betul merupakan hak perusahaan dengan menggunakan cut-off yang tepat.