AUDIT TERHADAP SIKLUS PENDAPATAN: PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP SALDO PIUTANG USAHA.
Deskripsi Piutang
Piutang merupakan klaim kepada pihak lain atas uang, barang atau jasa yang dapat diteriama dalam jangka waktu satu tahun, atau dalam satu siklus kegiatan perusahaan.
Dalam siklus pendapatan seperti yang telah diuraikan di dalam Bab 9, transaksi yang mempengaruhi piutang usaha adalah.
1. Transaksi penjualan kredit barang dan jasa kepada customer. Jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah:
Piutang usaha xxx
Pendapatan penjualan xxx
2. Transaksi retur penjualan. Jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah: Retur penjualan xxx
Piutang usaha xxx
3. Transaksi penerimaan kas dari debitur. Jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah:
Kas xxx
Piutang usaha xxx
4. Transaksi penghapusan piutang. Jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah: Cadangan kerugian piutang xxx
Piutang usaha xxx
Prinsip Akuntansi Berterima Umum Dalam Penyajian Piutang Usaha di Neraca:
a. Piutang usaha disajikan di neraca sebesar jumlah yang diperkirakan dapat ditagih dari debitur pada tanggal neraca. Piutang usaha disajikan dineraca dalam jumlah bruto dengan dikurangi taksiran kerugian tidak tertagihnya piutang.
b. Jika perusahaan tidak membentuk cadangan kerugian piutang usaha, harus dicantumkan pengungkapannya di neraca bahwa saldo piutang usaha tersebut adalah jumlah bersih (neto).
c. Jika piutang usaha bersaldo material pada tanggal neraca, harus disajikan rinciannya dineraca. d. Piutang usaha bersaldo kredit(terdapat di dalam kartu piutang), pada tanggal neraca harus
disajikan dalam kelompok utang lancar.
Tujuan pengujian subtantif terhadap piutang usah:
1. Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan piutang usaha.
2. Membuktikan keberadaan piutang usaha dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan piutang usaha yang dicantumkan di neraca.
3. Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat dalam catatan akuntansi dan kelengkapan saldo piutang usaha yang disajikan dalam neraca.
4. Membuktikan hak kepemilikan klien atas piutang usaha yang dicantumkan di neraca. 5. Membuktikan kewajaran penilaian piutang usaha yang dicantumkan di neraca. 6. Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan piutang usaha di neraca. Program Pengujian Subtantif Pada Piutang Usaha.
Program audit awal. Prosedur analitik.
Pengujian terhadap transaksi rinci. Pengujian terhadap saldo akun rinci.
Verifikas rethadap penyajian dan pengungkapan. Prosedur Audit Awal Pada Piutang Usaha.
a. Mengusut saldo piutang usaha yang tercantum dineraca ke saldo akun piutang usaha yang bersangkutan di dalam buku besar.
b. Menghitung kembali saldo akun piutang usaha di dalam buku besar.
c. Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber posting dalam akun piutang usaha dan akun cadangan kerugian piutang usaha.
d. Mengusut saldo awal akun piutang usaha dan akun cadangan kerugian piutang ke kertas kerja tahun yang lalu.
e. Mengusut posting pendebitan akun piutang usaha ke dalam jurnal yang bersangkutan. f. Lakukan rekonsiliasi akun kontrol piutang usaha dalam buku besar ke buku besar pembantu
piutang usaha. Prosedur Analitik.
Pada tahap awal pengujian subtantif terhadap piutang usaha, pengujian analitik dimaksudkan untuk membantu auditor dalam memahami bisnis klien dan dalam menemukan bidang yang memerlukan audit lebih intensif.
Prosedur Audit Terhadap Transaksi Rinci. a. Transaksi penjualan kredit.
b. Transaksi retur penjualan.