• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Diversi Terhadap Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana (Studi di Pengadilan Negeri Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Diversi Terhadap Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana (Studi di Pengadilan Negeri Medan)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Ali Mahrus. Dasar-dasar Hukum Pidana. Jakarta:Sinar Grafika. 2011

Adi Kusno. Diversi Sebagai Upaya Alternatif Penanggulangan Tindak Pidana Narkotika oleh Anak. Malang:UMM Press. 2009

Djamil, M Nasir. Anak Bukan Untuk Dihukum. Jakarta:Sinar Grafika. 2013.

Ediwarman,dkk . Monograf Kriminologi. Medan. 2013

Hadisuprapto Paulus. Juvenile deliquency. Bandung:PT Citra Aditya Bakti. 1997

Ilyas Amir. Asas-Asas Hukum Pidana, Memahami Tindak Pidana dan Pertanggungjawaban Pidana Sebagai Syarat Pemidanaan (Disertai Teori-Teori Pengantar dan Beberapa Komentar),Yogyakarta: Rangkang Education & Pukap Indonesia.2012

Marlina. Pengantar Konsep Diversi Dan Restorative Justice Dalam Hukum Pidana. Medan:USU Press. 2010

---. Peradilan Pidana Anak Di Indonesia. Bandung:PT Refika Aditama.2010

---. Hukum Penitensier. Bandung:PT Refika Aditama. 2011

Muladi. Kapita Selekta Sistem Peradilan Pidana. Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2002

Nazir M. Metode Penelitian. Jakarta:Ghalia Indonesia. 2003

Praja S Juhaja. Teori Hukum dan Aplikasinya. Bandung:Pustaka Setia.2011

Soetedjo Wagiati dan Melani, Hukum Pidana Anak edisi Revisi. Bandung:Refika Aditama. 2013

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung:Alfabeta. 2013

Supeno Hadi. Kriminalisasi Anak. Jakarta:PT Gramedia Pustaka Umum. 2010

Wahyono Agung dan Siti Rahayu. Tinjauan tentang Peradilan Anak di Indonesia. Jakarta:Sinar Grafika. 1993.

(2)

87

Wahyudi Setia. Implementasi ide diversi dalam pembaharuan Sistem Peradilan Pidana Anak di Indonesia. Jogjakarta:Genta Publishing.2011

B. Peraturan Perundang-Undangan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2014 tentang Perlindungan Saksi dan Korban.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1946 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak.

Undang-Undang Republik IndonesiaNomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak.

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana

Anak.

Peraturan Mahkamah Agung No.4 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Diversi Dalam Sistem Peradilan Pidana Anak.

C. Website

Lisa, Hukum Pidana, http://makalah-hukum-pidana.blogspot.com/201401/pelaku-dader.html. Diakses pada tanggal 27 Maret 2015. Pukul 22.12 WIB

Bismar Nasution, Kegiatan Hukum Ekonomi, https://bismar.wordpress.com/page/2/. Diakses pada tanggal 18 April 2015. Pukul 15.00 WIB

Hukum Pidana, Sistem Peradilan Restoratif Sebagai Alternatif Peradilan Anak Indonesia http://musa66.blogspot.com/2009/05/sistem-peradilan-restoratif-sebagai.html. Diakses pada tanggal 12 Maret 2015. Pukul 16.00 WIB

(3)

88

Penerapan Diversi dalam Persidangan Anak http://pn-bangil.go.id/data/?p=207. Diakses pada tanggal 12 Maret 2015. Pukul 13.00 WIB

Konvensi Hak-Hak Anak,

http://www.unicef.org/magic/media/documents/CRC_bahasa_indonesia_versi on.pdf. Diakses pada tanggal 18 April 2015. Pukul 15.00 WIB

Naskah Akademi Rancangan Undang-Undang Sistem Peradilan Pidana Anak, http://www.google.com/ naskah akademik RUU SPPA/download-perpustakaan hukum bphn.pdf. Diakses pada tanggal 20 April 2015. Pukul 14.00 WIB

D. Disertasi/Jurnal/Bahan Ajar/Seminar

Marlina, Disertasi Pengembangan Konsep Diversi dan Restorative Justice dalam Sistem Peradilan Pidana Anak di Indonesia, hlm.137

Varia Peradilan, Majalah Hukum Tahun XXX No. 347 Oktober 2014

Jurnal Cendikia, Volume.1 No.2 Oktober 2012

Bahan Ajar M.Dhana Ginting, Bahan Mata Kuliah Metodologi Penelusuran dan Penelitian Hukum, Medan, April 2014

Gambaran Umum Sistem Peradilan Pidana Anak disampaikan dalam Pelatihan Sertifikasi Hakim Anak Badan LITBANG Diklat Mahkamah Agung RI , Agustus 2014

E. Hasil Wawancara

Wawancara dengan Bapak Dedi Panitera Muda Hukum Pidana Pengadilan Negeri Medan,13 Maret 2015

Wawancara dengan Ibu Serliwaty Hakim Pengadilan Negeri Medan, 23 Maret 2015

Wawancara dengan Ibu Rosmina Hakim Pengadilan Negeri Medan, 23 Maret 2015

Referensi

Dokumen terkait

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 3). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39

Diversi pada dasarnya ditujukan kepada anak sebagai pelaku tindak pidana. Pelaku dalam hal ini adalah anak yang berhadapan dengan hukum, maksudnya anak yang

Undang-Undang Nomor 55 Tahun 1946 jo Undang-Undang Nomor 73 Tahun 1958 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 127,

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan

Undang-undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1997 Tentang Pengadilan Anak Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia Undang-Undang

pelaksanaan diversi, hambatan dalam pelaksanaan diversi, penyelesaian terhadap hambatan diversi, syarat-syarat pelaksanaan diversi, dan jenis tindak pidana yang dapat

Penerapan diversi terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana berdasarkan Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak