• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Nilai Perusahaan - PENGARUH PROFITABILITAS, KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Jasa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Nilai Perusahaan - PENGARUH PROFITABILITAS, KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Jasa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka

1. Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu sejak perusahaaan tersebut didirikan sampai dengan saat ini septia (2015).

Menurut Gitosudarmo dan Basri (2000) pengertian nilai perusahaan adalah :

“Nilai perusahaan adalah nilai perusahaan saat ini dan nilai pada waktu dan uang yang akan datang, oleh karenanya perlu pertimbangan nilai waktu dan uang. Pertimbangan waktu dan uang dipergunakan untuk menilai pengeluaran atau pemasukan yang akan diterima di waktu yang akan datang, sedangkan evaluasi dan keputusan harus dilakukan sekarang (present value).”

Nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham. Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan, dan manajemen asset.

(2)

nilai berbagai aset yang dimiliki perusahaan, termasuk surat-surat berharga yang telah dikeluarkannya.

Nilai perusahaan pada dasarnya diukur dari beberapa aspek, salah satunya adalah harga pasar saham perusahaan, karena harga pasar saham perusahaan mencerminkan penilaian investor atas keseluruhan ekuitas yang dimiliki Wahyudi dan Pawestri (2006).

Pada penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dan Wibawa (2010), nilai perusahaan dapat dihitung menggunakan Price to Book Value (PBV). Nilai pasar berbeda dari nilai buku. Jika nilai buku merupakan harga yang dicatat pada nilai saham perusahaan, maka nilai pasar adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa tertentu yang terbentuk oleh permintaan dan penawaran saham oleh para pelaku pasar. Rasio nilai pasar memberi manajemen suatu indikasi tentang apa yang dipikirkan oleh investor tentang kinerja masa lalu dan prospek perusahaan di masa depan Nurhayati (2013).

(3)

indikator lain yang merepresentasikan harga saham biasa di pasar modal. Dengan demikian bisa dimaknai bahwa tujuan manajemen keuangan perusahaan adalah memaksimalkan kekayaan para pemegang saham, yang berarti meningkatkan nilai perusahaan yang merupakan ukuran nilai objektif oleh publik dan orientasi pada kelangsungan hidup perusahaan Harmono (2009)

2. Faktor faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan dapat dilihat dari nilai Price Earning Ratio (PER). Meningkatnya PER suatu perusahaan berarti nilai perusahaan tersebut juga meningkat. Begitu juga dengan faktor-faktor yang mempengaruhi PER, juga dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Eduardus (2001) menyatakan bahwa ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi PER yaitu: (1) Rasio pembayaran dividen (Dividen Payout Ratio/DPR), (2)Tingkat return yang disyaratkan investor, (3) Tingkat pertumbuhan dividen yang diharapkan.

(4)

Menurut Kasmir (2008) profitabilitas merupakan faktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Jika manajer mampu mengelola perusahaan dengan baik maka biaya yang akan di keluarkan oleh perusahaan akan menjadi lebih kecil sehingga profit yang di hasilkan menjadi lebih besar. Besar atau kecilnya profit ini yang akan mempengaruhi nilai perusahaan( Kasmir, 2008) 3. Corporate Governance

Corvorate Govornance atau tata kelola perusahaan pertama kali diperkenalkan oleh Cadbury Comitte tahun 1992 dalam laporanya yang dikenal sebagai Cadbury Report, tjager dkk (Susanti, 2010) Terdapat banyak definisi tengtang CG yang pendefinisianya dipengaruhi oleh teori yang melandasinya. Perusahaan atau korporasi dapat di pandang 2 teori, yaitu (a) teori pemegang saham dan (b) teori stakeholder Shareholding theory mengatakan bahwa perusahaan didirakan dan dijalankan untuk tujuan memaksimumka n kesejahtraan pemilik atau atau pemegang saham sebagai akibat dari investasi yang dilakukanya. Shareholding theory ini sering di sebut sebagai teori korporasi klasik yang sudah diperkenalkan oleh Adam Smith pada tahun 1776. Definisi Corporate Governance yang berdasar pada shareholding theory diberikan oleh Monks dan Minow susanti, 2010 yaitu hubungan berbagai partisipan (pemilik atau investor dan manajemen) dalam menentukan arah dan kinerja korporasi.

4. Struktur Kepemilikan

(5)

merupakan agen atau wakil pemilik. Namun pada kenyataanya mereka mengendalikan perusahaan. Dengan demikian, konflik kepentingan antar pemilik dapat terjadi. Hal ini dapat disebut ‘’masalah keagenan’’, yaitu devergensi kepentingan yang timbul antara pemilik dan agenya (Widyastuti, 2004). Struktur kepemilikan sangat penting dalam menentukan nilai perusahaan. Dua aspek yang perlu dipertimbangkan ialah (1) konsentrasi kepemilikan perusahaan oleh pihak luar (outsider ownership concentration) ddan (2) kepemilikan perusahaan oleh manajer (manager ownership). Pemilik perusahaan dari pihak luar berbeda dengan manajer karena kecil kemungkinanya pemilik dari pihak luar terlibat dalam urusan bisnis perusahaan sehari-hari (Widyastuti,2004)

5. Kepemilikan Manajerial

Menurut Downes dan Goodman ( susanti,2010) kepemilikan manajerial adalah para pemegang saham yang juga berarti dalam hal ini sebagai pemilik dalam perusahaan dari pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan pada suatu perusahaan yang bersangkutan. Dalam teori keagenan dijelaskan bahwa kepentingan manajemen dan kepentingan pemegang saham mungkin bertengtangan. Hal ini tersebut disebabkan manajer mengutamakan kepentingan pribadi, sebaliknya pemegang saham tidak menyukai kepentingan pribadi manajer tersebut, karena pengeluaran tersebut akan menambah biaya perusahaan yang menyebabkan penurunan keuntungan perusahaan dan penurunan dividen yang akan diterima.

6. Cash Holding (Kepemilikan Kas)

(6)

tersebut misalnya untuk pembayaran gaji atau upah pekerja, member 42 aktiva tetap, membayar hutang, membayar deviden dan transaksi lain yang diperlukan perusahaan. Oleh karena itu, perlu dilakukan usaha pengelolaanya (manajemen) kas yang efektif dan efisien sehingga pemanfaatan kas tersebut optimal. Martono dan harjito, 2005.

7. Profitabilitas

Profitabilitas atau laba merupakan pendapatan dikurangi beban dan kerugian selama periode pelaporan. Analisis mengenai profitabilitas sangat penting bagi kreditor dan investor ekuitas. Bagi kreditor, laba merupakan sumber pembayaran bunga dan pokok pinjaman. Sedangkan bagi investor ekuitas, laba merupakan salah satu faktor penentu perubahan nilai efek. Hal yang terpenting bagi perusahaan adalah bagaimana laba tersebut bisa memaksimalkan pemegang saham bukan seberapa besar laba yang dihasilkan oleh perusahaan.

Menurut Saidi (2004) profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Para investor menanamkan saham pada perusahaan adalah untuk mendapatkan return. Semakin tinggi kemampuan perusahaan memperoleh laba, maka semakin besar return yang diharapkan investor, sehingga menjadikan nilai perusahaan menjadi lebih baik.

8. Keputusan investasi

(7)

penting artinya bagi kelangsungan hidup perusahaan yang bersangkutan. Hal ini karena keputusan investasi menyangkut dana yang digunakan untuk investasi, jenis investasi yang akan dilakukan, pengembalian investasi dan resiko investasi yang mungkin timbul Harjito dan Martono ( 2013).

Keputusan investasi dapat dikelompokkan kedalam investasi jangka pendek seperti investasi kedalam kas, surat-surat berharga jangka pendek, piutang, dan persediaan maupun investasi jangka panjang dalam bentuk tanah, gedung, kendaraan, mesin, peralatan produksi, dan aktiva tetap lainnya. Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dimasa yang akan datang. Wahyudi dan Pawestri (2006) menyatakan bahwa nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi.

(8)

9. Keputusan Pendanaan

Keputusan pendanaan atau kebijakan hutang merupakan salah satu sumber pembiayaan eksternal yang digunakan oleh perusahaan untuk membiayai kebutuhan dananya. Dalam pengambilan keputusan akan penggunaan hutang ini harus mempertimbangkan besarnya biaya tetap yang muncul dari hutang berupa bunga yang akan menyebabkan semakin meningkatnya levarge keuangan dan semakin tidak pastinya tingkat pengembalian bagi para pemegang saham biasa. Tingkat penggunaan hutang dari suatu perusahaan dapat ditunjukkan oleh salah satunya menggunakan hutang menggunakan rasio hutang terhadap ekuitas (DER), yaitu rasio jumlah hutang terhadap jumlah modal sendiri Mardiyanto, 2009 dalam Augusto 20015.

Berdasarkan Teori Trade off Theory mengemukakan bahwa kenaikan hutang akan bermanfaat jika dapat meningkatkan nilai perusahaan, artinya penambahan hutang belum mencapai titik optimal (suatu batas optimal dari jumlah hutang yang dapat menyebabkan nilai perusahaan tersebut maksimal). Jika manfaat hutang menjadi lebih kecil dibandingkan nilai kebangkrutan maka penambahan hutan akan menurunkan nilai perusahaan Augusto, 2015.

10. Kebijakan Dividen

(9)

sebagai dividen menjadi leboih kecil. Dengan demikian aspek penting dari kebijakan dividen menentukan alokasi laba yang sesuai antara lain pembayaran laba ditahan di perusahaan Susanti (2010).

Brigham dan Houston (2001) menyatakan bahwa terdapat 3 teori tentang kebijakan dividen: Pertama, Dividend irrelevance theory adalah suatu teori yang menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh baik terhadap nilai perusahaan maupun biaya modalnya. Teori ini mengikuti pendapat Modigliani dan Miller (MM) yang menyatakan bahwa nilai suatu perusahaan tidak ditentukan oleh besar kecilnya Dividend Payout Ratio (DPR) tetapi ditentukan oleh laba bersih sebelum pajak (EBIT) dan risiko bisnis. Dengan demikian kebijakan dividen sebenarnya tidak relevan untuk dipersoalkan. Kedua, Bird-in-the-hand theory, dinyatakan oleh Gordon dan Lintner yang menyatakan bahwa biaya modal sendiri akan naik jika Dividend Payout Ratio (DPR) rendah. Hal ini dikarenakan investor lebih suka menerima dividen daripada capital gains. Ketiga, Tax preference theory adalah suatu teori yang menyatakan bahwa karena adanya pajak terhadap keuntungan dividen dan capital gains, maka para investor lebih menyukai capital gains karena dapat menunda pembayaran pajak.

(10)

bentuk dividen. (3) Jika manajemen cenderung mempercayai tax preference theory maka perusahaan harus menahan seluruh keuntungan atau dengan kata lain DPR=0%.

B. Kajian Penelitian Sebelumnya

(11)

Penelitian Sofyaningsih dan Pancawati (2011) dengan judul “Pengaruh Struktur Kepemilikan, Kebijakan Dividen, Kebijakan Utang, Ukuran Perusahaan. Dan Prorofitabilitas terhadap Nilai Perusahaan”. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan insitutisional, kebijakan dividen, kebijakan hutang dan nilai perusahaan pada oleh temasuk ukuran pertumbuhan, variable dan kinerja sebagai variable control (studi di perusahaan Manufaktur Lisyting di Bursa Efek Indonesia sejak 2007 sampai periode 2009). Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur. Yang terdaftar di Bursa Efek Indonsia dari 2007-2009 sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sesuai dengan criteria yang di tetapkan analis regresi dilakukan dengan didasarkan pada hasil analisi data. Penelitian ini menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut: (1) Variabel ownershipismanajerial terbukti mempengaruhi nilai perusahaan, (2) variable kepemilikan institusional tidak terbukti mempengaruhi nilali perusahaan, (3) Kebijakan Dividen tidak terbukti mempengaruhi nilai perusahaan, (4) Kebijakan Hutang tidak terbukti mempengaruhi nilai perusahaan, (5) Ukuran perusahaan trbukti mempunyai pengaruh positif pada nilai perusahaan, (6) Pertumbuhan perusahaan terbukti mempengaruhi nilai perusahaan, (7) Kinerja perusahaan terbukti berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

(12)

terhadap Nilai perusahaan’’. Penetlitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011 yang berjumlah 35 perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Keputusan investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai

perusahaan. Hal ini berarti dengan meningkatnya investasi yang

dilakukan oleh perusahaan, maka akan berpegaruh pada

meningkatnya nilai perusahaan. Keputusan pendanaan

berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

Hal ini berarti keputusan pendanaan yg berpengaruh negatif

tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, artinya tinggi

rendahnya debt to equity ratio pada perusahaan tidak

berpengaruh pada nilai perusahaan. Kebijakan dividen

berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal

ini berarti dapat disimpulkan bahwa semakin besar dividen yang

dibagikan kepada pemegang saham, maka kinerja emiten atau

perusahaan akan dianggap semakin baik dan pada akhirnya nilai

perusahaan akan meningkat.

(13)

Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh keputusan investasi terhadapa nilai perusahaan, menganalisis pengaruh keputusan pendanaan terhadap nilai perusahaan, menganalisis pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah perusahaan jasa yang terdaftar di BEI. Sampel penelitian adalah 21 perusahaan. Alat analisis dalam penelitian ini menggunakan regresi linear berganda. Hasil regresi linear berganda menunjukkan bahwa keputusan investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai perusahaan. Hal ini berarti, jika keputusan investasi mengalami peningkatan, maka Nilai Perusahaan juka akan mengalami peningkatan. Keputusan Pendanaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan Hal ini berarti, jika keputusan pendanaan mengalami peningkatan, maka Nilai Perusahaan juga akan mengalami peningkatan, kebijakan Dividen berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai perusahaan. Hal ini berarti, jika Kebijakan Dividen mengalami peningkatan, maka Nilai Perusahaan juga mengalami peningkatan, dan keputusan investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen berpengaruh secara simultan terhadap Nilai Perusahaan. Hal ini berarti jika keputusan investasi, Keputusan Pendanaan, dan kebijakan Dividen mengalami peningkatan secara simultan, maka Nilai Perusahaan juga akan mengalami peningkatan.

(14)

Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia’’ penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen secara parsial dan simultan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013. Periode yang digunakan dalam penelitian ini adalah 3 tahun yaitu mulai tahun 2011-2013.Sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang sudah dan masih terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013. Dari populasi sebanyak 117 perusahaan manufaktur diperoleh 18 perusahaan manufaktur sebagai sampel dengan periode pengamatan selama 3 tahun (2011-2013). Data dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan Keputusan investasi (PER) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai Perusahaan Keputusan pendanaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

C. Hipotesis

(15)

1. Profitabilitas terhadap nilai perusahaan.

Menurut Ade Winda Septia (2015) Profitabilitas yang diproksikan dengan ROA (Return On Asset) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien regresi sebesar 21,126 dan t-hitung sebesar 9,787 dengan signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dibandingkan dengan tingkat signifikansi yang diharapkan yaitu 5%, sehingga Ha1 diterima.

H1 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap Nilai perusahaan

2. Keputusan Investasi terhadap nilai perusahaan

Menurut Wahyudi dan Pawestri (2006), Nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham, sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Pengeluaran investasi memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang, sehingga meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai perusahaan (signaling theory). Peningkatan hutang diartikan oleh pihak luar tentang kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban di masa yang akan datang atau adanya risiko bisnis yang rendah, hal tersebut akan direspon secara positif oleh pasar, Brigham (Augusto, 2015) Peningkatan dividen dilakukan untuk memperkuat posisi perusahaaan dalam mencari tambahan dana dari pasar modal dan perbankan.

(16)

87,75% depengaruhi oleh factor lain seperti keputusan pendanaan, kebijakan dividen, factor eksternal perusahaan seperti: tingkat inflasi, kurs mata uang, pertumbuhan ekonomi, politi, dan psychology pasar.

H2 : Keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

3. Keputusan Pendanaan terhadap Nilai Perusahaan

Keputusan pendanaan atau kebijakan hutang adalah kebijakan yang menentukan seberapa besar kebutuhan dana perusahaan dibiayai oleh hutang. Penggunaan hutang akan memberikan manfaat bagi perusahaan yaitu berupa penghematan pajak. Disisi lain pengguanaan hutang juga akan meningkatkan biaya bagi perusahaan yaitu berupa biaya kebangkrutan apabila perusahaan tidak mampu melunasi hutangnya. Jadi dalam menentukan kebijakan hutangnya, perusahaan harus mempertimbangkanya dengan lebih baik karena penggunaan hutang ini akan berdampak kepada nilai perusahaan. Brigham dan Houston

H3 : Keputusan Pendanaan terhadap Nilai Perusahaan berpengaruh postif terhadap Nilai Perusahaan

4. Kebijakan Dividen terhadap Nilai perusahaan.

(17)

Kebijakan dividen yang diproksikan dengan variabel Dividend payout ratio(DPR) secara parsial memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap nilai perusahaan manufaktur yang diproksikan dengan PBV. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Miller dan Modligiani yang menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak mempengaruhi nilai perusahaan karena menurut mereka rasio pembayaran dividen hanyalah rincian dan tidak mempengaruhi kesejahteraan pemegang saham. Meningkatnya nilai dividen tidak selalu diikuti dengan meningkatnya nilai perusahaan. Karena nilai perusahaan ditentukan hanya oleh kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aset-aset perusahaan atau kebijakan investasinya. Setelah memasukkan variabel kontrol dalam model persamaan tidak membuat perbedaan yang signifikan pada arah koefisien kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Hasil hipotesis menyatakan bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan Miller dan Modligian dalam Brigham & Joel F Houston (2007:480) mengatakan dividen lebih pasti daripada perolehan modal, disebut juga dengan teori bird in the hand, yaitu kepercayaan bahwa pendapatan dividen memiliki nilai lebih tinggi bagi investor daripada capital gains,teori ini mengasumsikan bahwa dividen lebih pasti dari pada pendapatan modal.

H4 : Kebijakan Dividen berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan

(18)

Profitabilitas yang diproksikan dengan ROA (Return On Asset) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan (Ade Winda Septia, 2015) keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan sebesar 12,25%, sedangkan sisanya sebesar 87,75% depengaruhi oleh faktor lain seperti keputusan pendanaan, kebijakan dividen, faktor eksternal perusahaan seperti: tingkat inflasi, kurs mata uang, pertumbuhan ekonomi, politi, dan psychology pasar (Hasnawati, 2005) Karena nilai perusahaan ditentukan hanya oleh kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aset-aset perusahaan atau kebijakan investasinya. Setelah memasukkan variabel kontrol dalam model persamaan tidak membuat perbedaan yang signifikan pada arah koefisien kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Hasil hipotesis menyatakan bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Kebijakan deviden sering dianggap sebagai signal bagi investor dalam menilai baik buruknya perusahaan, hal ini disebabkan karena kebijakan deviden dapat membawa pengaruh terhadap harga saham perusahaan. Terdapat beberapa pandangan mengenai pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan.

H5 : Profitabilitas, Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan kebijakan Dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

(19)

Model penelitian yang menggambarkan suatu kerangka konseptual sebagai panduan sekaligus alur berpikir tengtang pengaruh profitabilitas, keputusan investasi, keputusan pendanaan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Profitabilitas (ROA) X1

Keputusan Investasi (PER) X2 Nilai

Perusahaan Keputusan Pendanaan (DER) X3

(20)

Gambar

Gambar 2.1

Referensi

Dokumen terkait

-Moving Dry Cupping Therapy Reduces Upper Shoulder and Neck Pain in Office Workers. The Effect of Traditional Wet Cupping on Shoulder Pain and Neck Pain: A

Dalam mendesain pakaian yang akan diluncurkan oleh Sandiwara Store, desain musik atau film yang akan diluncurkan oleh Sandiwara Store akan lebih mudah

Seperti halnya dengan parameter tinggi dan diameter semai jelutung rawa, perbedaan kandungan unsur hara akibat pengaturan konsentrasi dan frekuensi aplikasi pupuk

Pada penelitian ini disimpulkan bahwa dengan diterapkan nya perancangan sistem informasi pendataan barang di gudang maupun toko secara online yang berbasis web dengan cara

Pada penulisan ilmiah ini penulis juga memberikan lampiran yang berisi script-script dan tampilan dari halaman-halaman website tempat wisata perkampungan budaya betawi

Untuk menghasilkan video, pertama dimulai dengan merekam, lalu setelah mengakhiri perekaman dengan mengklik stop, maka hasil rekaman video akan disimpan di directory file dan

While he does not speak of a “standstill” of military reform in Indonesia (Sebastian & Iisgindarsah) or a “stalemate” (R € uland & Manea), he regards current

Hal yang pertama kali dilakukan adalah tahap Analysis dengan mengumpulkan data yang bisa dijadikan input dalam pembuatan e-Learning , yaitu; Materi bahan