• Tidak ada hasil yang ditemukan

09.40.0185 Christine Hardhika Putri DAFTAR PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "09.40.0185 Christine Hardhika Putri DAFTAR PUSTAKA"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Abraham, C. dan Shanley, E. 1997. Psikologi Sosial Untuk Perawat. Alih Bahasa: Leoni Sally M. Editor: Robert Priharjo dan Yasmin Asih. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran (EGC)

Alsa, A. 2010. Pendekatan Kuantitatif Kualitatif Serta Kombinasinya Dalam Penelitian Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Alle, K. Y. S., Hardjanta, G., Suharsono, M. 2006. “Faktor Yang Memengaruhi Kepatuhan Pasien Penyakit Kanker Dalam Menjalani Kemoterapi”, Psikodimensia. Volume 5 No. 2, Juli-Desember 2006. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata. Halaman 189-194

Apriani, E. 2011. Karya Tulis Ilmiah Gambaran Kepatuhan Perawat Dalam Menerapkan Asuhan Keperawatan Di zaal Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah Lahat. Akademi Keperawatan Pemda Lahat

Ashriati, N., Alsa, A., dan Suprihatin, T. 2006. Hubungan Antara Dukungan Sosial Orang Tua Dengan Kepercayaan Diri Remaja Penyandang Cacat Fisik Pada SLB-D YPAC Semarang. Jurnal Psikologi Proyeksi. Volume 1. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Islam Sultan Agung

Atkinson. 1983. Pengantar Psikologi. Penerjemah: Nurdjannah Taufik. Jakarta: Erlangga

Azwar, A. 1996. Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Sinar Harapan

Azwar, S. 1999. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

2010. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Baron, R.A & Byrne. 1984. Social Psychology Understanding Human Interaction. Edisi 4. USA: Allyn & Bacon.

(2)

1997. Sosial Psychology: Understanding Human Interaction. Edisi 8. USA: Allyn & Bacon.

2005. Psikologi Sosial Jilid 2. Edisi 10 . Alih Bahasa: Ratna Djuwita, dkk. Editor: Wisnu C. Kristiaji dan Ratri Medya. Jakarta: Erlangga

Bertens, K. 1999. Sejarah Filsafat Yunani. Edisi Revisi. Yogyakarta: Kanisius

Blass, T. 2009. “From New Haven to Santa Clara, A Historical Perspective on the Milgram Obedience Experiments”, Journal of the American Psychological Association. Volume 64. January 2009. Number 1. America: University of Maryland Baltimore County. Halaman 37-45

Burger, J. M. 2009. “Replicating Milgram, Would People Still Obey Today?”, Journal of the American Psychological Association. Volume 64. January 2009. Number 1. America: Santa Clara University. Halaman 1 - 11

Cialdini, R. B. 2005. Psikologi Persuasif Merekayasa Kepatuhan. Edisi Revisi. Penerjemah: Tri Wibowo Budi Santoso. Jakarta: Prenada Media

Danim, S. 2004. Metode Penelitian Untuk Ilmu-Ilmu Prilaku. Jakarta: Bumi Aksara

Depkes RI. 1997. Standar Asuhan Keperawatan. Jakarta

Gaffar, L. J. 1999. Pengantar Keperawatan Profesional. Editor: Yasmin Asih. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran (EGC)

Gottlieb, B. H. 1983. Social Support Strategies. California: Sage Publication, Inc

Hadi, S. 2000. Metodologi Research. Jilid 1. Yogyakarta: Andi Offset

Hartono. 2006. Kepatuhan dan kemandirian santri (sebuah analisis psikologi).

(3)

Irawan, Dwi. 2009. Pengaruh Dukungan Sosial terhadap Bentuk - Bentuk Coping Istri Prajurit Batalyon Infanteri 511/dy Blitar yang Ditinggal Tugas ke Papua, Skripsi. Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Ismani, N. 2001. Etika Keperawatan. Editor: Sari Kurnianingsih. Jakarta: Widya Medika

Iyer, P. W. dan Camp, N. H. 2005. Dokumentasi Keperawatan Suatu Pendekatan Proses Keperawatan. Edisi 3. Alih Bahasa: Sari Kurnianingsih. Editor: Didah Rosidah. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran (EGC)

Jayanti, E. 2012. Hubungan Kualitas Pelayanan Keperawatan Dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap. Skripsi. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1239/MenKes/SK/XI/2001 Tentang Registrasi dan Praktik Perawat

Kuntjoro, Z. 2004. Dukungan Sosial pada Lansia.

http://www.epsikologi.com/epsi/search.aps. diakses pada tanggal 5

November 2012

Lukman, J. F. 2007. Kepatuhan Perawat Dalam Menerapkan Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat Inap Rs Dr. Sobirin Kab. Musi Tawas Sumatera Selatan Tahun 2007. Politeknik Kesehatan Depkes Palembang Jurusan Keperawatan

Niven, N. 2002. Psikologi Kesehatan Pengantar Untuk Perawat Dan Profesional Kesehatan Lain. Edisi 2. Alih Bahasa: Agung Waluyo. Editor: Monica Ester. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran (EGC)

Nurbani, F. 2006. Dukungan Sosial Pada ODHA. Jakarta: Universitas Unadarma

Nursalam. 2001. Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik. Jakarta: Salemba Medika

(4)

Orford, J. 1992. Community Psychology: Theory and practiceI. New York: John Wiley and Sons, Ltd.

Slamet B. 2007. Psikologi Umum. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Sarafino, E.P. 1998. Health Psychology: Biopsychosocial Interactions. Third Edition. New York: John Wiley & Sons, Inc.

2008. Health Psychology: Biopsychosocial Interactions. Third Edition. New York: John Wiley & Sons, Inc.

Sari, E. D. dan Kuncoro, J. 2006. “Kecemasan Dalam Menghadapi Masa Pensiun Ditinjau dari Dukungan Sosial pada PT. Semen Gersik (PERSERO) Tbk”, Jurnal Psikologi Proyeksi. Volume 1. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Islam Sultan Agung

Setiadi. 2012. Konsep dan Penulisan Dokumentasi Asuhan Keperawatan Teori dan Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu

Sherman, D. K., Heejung S. K., and Shelley E. T. 2008. “Culture and Social Support”, American Psychologist. Journal of the American Psychological Association. September 2008. Volume 63. Number 6. California: University of California, Santa Barbara. Halaman 518 - 526

Shinta, E. 1995. “Perilaku Coping dan Dukungan Sosial terhadap Pemuda Penganggur di Perkotaan. Jurnal Psikologi Indonesia. Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia

Smet, B. 1994. Psikologi Kesehatan. Jakarta: PT. Grasindo

1993. Health Psychology. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata

Suryabrata, S. 2004. Pengembangan Alat Ukur Psikologi. Yogyakarta: Andi Offset

Taylor, S. E. 2006. Psikologi Sosial. Penerjemah: Tri Wibowo. Jakarta: Erlangga

(5)

Undang – Undang Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan

Undang - Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

Undang - Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran

Widyaningtyas, K. S. 2007. Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kepatuhan Perawat Dalam Pendokumentasian Asuhan Keperawatan.

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=tingkat+kepatuhan+pera wat+dalam+pendokumentasian+asuhan+keperawatan&source=web &cd=3&cad=rja&ved=0CCgQFjAC&url=http://eprints.undip.ac.id/1 0502/1/ARTIKEL.doc&ei=MgZ9UOj4DYeNrgeLuICADA&usg=A

FQjCNHOfTovg2CoMURU5GBnOv-7jI7isA.

Diakses tanggal 10 Oktober 2012

(6)
(7)

SKALA DUKUNGAN SOSIAL

Identitas responden

No. Skala : ……

Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan*) Lama Kerja : ……….. Tanggal pengisian : ……….. *) coret yang tidak sesuai.

Instruksi/Petunjuk Mengerjakan

 Di bawah ini ada beberapa pernyataan, mohon kesediaan saudara untuk memberikan jawaban sesuai dengan perasaan/kondisi saudara.

 Isilah sejujur-jujurnya, tidak ada jawaban yang salah semua jawaban benar asal sesuai dengan perasaan/kondisi saudara.

 Berikan tanda (X) sesuai dengan diri saudara, terhadap alternatif jawaban yang disediakan,

STS = Bila pernyataan SANGAT TIDAK SESUAI dengan perasaan/kondisi saudara,

TS = Bila pernyataan TIDAK SESUAI dengan perasaan/kondisi saudara,

S = Bila pernyataan SESUAI dengan perasaan/kondisi saudara, SS = Bila pernyataan SANGAT SESUAI perasaan/kondisi saudara.

(8)

minum obat.

2 Saya tidak nyaman ketika pasien komplain atas ketidakramahan saya dalam melakukan pelayanan.

3 Saya senang ketika dapat memberikan pelayanan yang ramah kepada pasien.

4 Saya merasa gagal dalam merawat ketika ada pasien yang marah-marah.

5 Saya menyambut pasien dengan senyum, salam, dan sapa terbaik saya.

6 Saya merasa tidak memperhatikan keluhan pasien dengan cepat.

7 Saya mendengarkan dengan seksama setiap kali pasien bercerita tentang keadaannya. 8 Saya tidak memandang umur, jenis kelamin,

agama, status sosial ketika memberikan layanan kesehatan kepada pasien.

9 Saya mengganti infus pasien tepat waktu tanpa harus menunggu laporan keluarga.

10 Saya sulit membantu pasien dalam penyediaan peralatan medis yang dibutuhkan pasien.

11 Saya mencatat semua tindakan dan asuhan keperawatan yang telah diberikan kepada pasien.

12 Saya mengalami kesulitan saat membantu pasien mandi, buang air besar, dan buang air kecil.

13 Saya memberikan kepada pasien obat sesuai dengan anjuran dokter dan tetap waktu.

14 Saya mengalami kesulitan dalam mendukung pendanaan pasien saat melihat ada pasien yang kesulitan dalam pendanaan biaya perawatan di rumah sakit.

15 Saya menggunakan peralatan dan perlengkapan medis yang baik dan benar sesuai dengan kebutuhan pasien.

16 Saya merasa kecewa ketika pasien harus menderita karena kesalahan saya dalam menjalankan tugas.

17 Saya memberitahukan fungsi dan cara menggunakan alat-alat yang digunakan dalam ruang perawatan kepada pasien.

(9)

19 Saya menginformasikan kondisi kesehatan pasien, pengobatan, dan hasil pemeriksaan dengan bahasa yang dimengerti pasien bila memungkinkan.

20 Saya mengalami kesulitan dalam memberitahukan yang berhubungan dengan perubahan rencana pengobatan atau perawatan yang pasien perlukan.

21 Saya mengonsultasikan finansial dan perkiraan biaya pengeluaran selama pasien berada di rumah sakit dan klinik medis.

22 Saya memberitahukan nama dokter yang bertanggungjawab dalam perawatan dan pengobatan penyakit pasien.

23 Saya menginformasikan rencana tindakan pengobatan dan perawatan yang diperlukan pasien dan meminta rekomendasi dari keluarga bila diperlukan.

24 Saya mengalami kesulitan dalam berbahasa ketika menginformasikan tindakan lanjut pengobatan dan perawatan kepada pasien. 25 Saya memberikan motivasi kepada pasien

supaya lekas sembuh.

26 Saya merasa sering meremehkan / memandang rendah pasien yang memiliki status sosial rendah.

27 Saya memberikan pujian kepada pasien yang patuh dan bisa diajak bekerjasama dalam proses perawatan.

28 Saya tidak menginformasikan keadaan pasien yang dapat mengganggu kesehatan atau melemahkan pasien.

29 Saya memberikan pernyataan setuju terhadap pasien yang dapat memandang positif dari sakit yang sedang dirasakan pasien.

30 Saya merasa sulit memilih kata – kata untuk memberikan dorongan kepada pasien.

31 Saya memberikan kepercayaan dan kesempatan kepada pasien untuk dapat merawat dirinya sendiri.

(10)

SKALA KEPATUHAN PERAWAT Identitas responden

No. Skala : ……

Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan*) Lama Kerja : ……….. Tanggal pengisian : ……….. *) coret yang tidak sesuai.

Instruksi/Petunjuk Mengerjakan

 Di bawah ini ada beberapa pernyataan, mohon kesediaan saudara untuk memberikan jawaban sesuai dengan perasaan/kondisi saudara.

 Isilah sejujur-jujurnya, tidak ada jawaban yang salah semua jawaban benar asal sesuai dengan perasaan/kondisi saudara.

 Berikan tanda (X) sesuai dengan diri saudara, terhadap alternatif jawaban yang disediakan,

STS = Bila pernyataan SANGAT TIDAK SESUAI dengan perasaan/kondisi saudara,

TS = Bila pernyataan TIDAK SESUAI dengan perasaan/kondisi saudara,

S = Bila pernyataan SESUAI dengan perasaan/kondisi saudara, SS = Bila pernyataan SANGAT SESUAI perasaan/kondisi saudara.

 Cara membetulkan bila terjadi kesalahan. Contoh :

No. Pernyataan STS TS S SS

1 Saya gemar membaca buku X X

(11)

No. Pernyataan STS TS S SS 1 Saya percaya bahwa pengkajian sebelum

melakukan tindakan perawatan sangat penting. 2 Saya merasa ragu terhadap kemampuan pasien

untuk mengelola kesehatan dirinya sendiri. 3 Saya yakin bahwa status kesehatan pasien

merupakan data pokok yang wajib didapatkan oleh perawat sebagai bahan pengkajian.

4 Saya tidak yakin bahwa tidak terjadi perubahan-perubahan / respon pasien terhadap kesehatan dan masalah kesehatannya, serta hal-hal yang mencakup tindakan yang dilaksanakan terhadap pasien.

5 Saya setuju jika pengkajian keperawatan ditujukan pada respon pasien terhadap masalah-masalah kesehatan yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan dasar manusia. 6 Saya tidak setuju jika interpretasi perilaku

pasien hasil perkiraan dari perawat.

7 Saya mendukung adanya pembuktian berkenaan dengan benar tidaknya apa yang didengar, dilihat, diamati, dan diukur melalui pemeriksaan ada tidaknya validasi terhadap semua data yang mungkin meragukan.

8 Saya tidak sependapat bila pengkajian hanya dilakukan saat pasien masuk rumah sakit saja. 9 Saya mengkaji keluhan pasien pada saat masuk

ke rumah sakit.

10 Saya tidak menanyakan riwayat penyakit pasien.

11 Saya terampil berkomunikasi pada saat melakukan pengkajian

12 Saya tidak menanyakan obat yang pernah dipakai pasien sebelumnya.

13 Saya percaya bahwa diagnosis keperawatan memberikan dasar-dasar pemilihan intervensi untuk mencapai hasil yang menjadi tanggungjawab perawat.

14 Saya tidak percaya jika rumusan keadaan dan situasi pasien tercatat secara spesifik dan akurat.

(12)

16 Saya ragu dapat menyusun skala prioritas sebuah diagnosis keperawatan secara runtut sesuai dengan keadaan dan kebutuhan pasien. 17 Saya setuju jika diagnosis yang diberikan dapat

dilaksanakan oleh perawat.

18 Saya tidak setuju jika diagnosis keperawatan hanya berorientas pada kebutuhan pasien untuk sembuh atau secara fisik saja melainkan berorientasi juga pada bio-psiko-sosio-kultural-spiritual.

19 Saya menerima jika diagnosis yang muncul itu mencerminkan keadaan kesehatan pasien. 20 Saya tidak sependapat jika seorang perawat

hanya cerdas secara akademik tetapi juga terampil melakukan tindakan dan mampu menjalin hubungan interpersonal.

21 Saya merumuskan diagnosis keperawatan berdasarkan 3 komponen yaitu mengenali masalah, mencari penyebab dan melihat kembali tanda-tanda yang dialami pasien. 22 Saya tidak mengganti infus pasien tepat waktu

dan menunggu keluarga pasien melapor.

23 Saya mencatat semua tindakan dan asuhan keperawatan yang telah diberikan kepada pasien.

24 Saya mengalami kesulitan ketika harus melakukan tindakan secara mendadak kepada pasien, padahal dokter yang merawat tidak di tempat.

25 Saya percaya bahwa perencanaan merupakan tahap penting dan membutuhkan kecermatan dari seoraan perawat, karena pada tahap ini diperlukan pertimbangan mendalam untuk membuat keputusan dan memecahkan permasalahan.

26 Saya tidak percaya bahwa semua perawat membuat sebuah perencanaan sebelum melakukan intervensi kepada pasien.

27 Saya yakin bahwa tahap perencanaan merupakan petunjuk dalam membuat tujuan dan asuhan keperawatan untuk mencegah, menurunkan, atau mengeliminasi masalah kesehatan pasien.

(13)

atau keluarga pasien.

29 Saya menerima bahwa rencana tindakan harus disusun secara berurutan dan sesuai dengan prioritas.

30 Saya tidak setuju jika perawat “asal-asalan” dalam membuat perencanaan intervensi yang akan diberikan kepada pasien dalam proses keperawatan.

31 Saya setuju bahwa harus ada identifikasi alternatif tindakan dalam proses keperawatan. 32 Saya tidak setuju jika dalam merencanakan

tindakan perawat tidak fleksibel dengan tidak meninjau ulang data terbaru, dan tetap pada perencanaan awal sekalipun keadaan pasien sudah berbeda dan berubah.

33 Saya merencanakan prosedur tindakan yang akan dilakukan.

34 Saya tidak menduga hasil tindakan yang akan saya lakukan atau saya rencanakan.

35 Saya mempunyai tujuan dalam setiap tindakan yang akan dilakukan.

36 Saya tidak mengetahui efek samping dan komplikasi yang mungkin timbul dari tindakan yang saya rencanakan.

37 Saya percaya bahwa tahap pelaksanaan sangat penting, sehingga harus berdasarkan pada ilmu pengetahuan, hasil penelitian keperawatan, standar pelayanan professional, hukum, dan kode etik keperawatan.

38 Saya tidak percaya jika saya mampu menanamkan aspek pencegahan dan upaya peningkatan status kesehatan pada pasien. 39 Saya yakin dalam melaksanakan intervensi

dibutuhkan bantuan dari tenaga kesehatan yang lain, sehingga dibutuhkan komunikasi yang baik, supaya semuanya berjalan lancar.

40 Saya merasa tidak yakin jika saya dapat beradaptasi dengan pasien dalam upaya meningkatkan peran merawat diri sendiri. 41 Saya setuju jika sebelum melaksanakan

(14)

42 Saya tidak setuju perawat hanya melaksanakan tugasnya sesuai dengan tindakan yang sudah direncanakan tanpa mempertimbangkan mental pasien.

43 Saya sepakat tentang perlunya komunikasi dan informasi kepada pasien berkaitan dengan keputusan tindakan keperawatan yang akan dilakukan oleh perawat.

44 Saya tidak dapat menerima segala bentuk kelalaian perawat yang membahayakan kesehatan pasien.

45 Saya bersikap lemah lembut dalam berkomunikasi dengan pasien.

46 Saya tidak memberikan motivasi kepada pasien agar cepat sembuh dari penyakitnya. 47 Saya mengajak pasien berbicara mengenai

keluhan-keluhan yang dirasakan.

48 Saya tidak memberi kesempatan pasien untuk berpendapat terhadap penjelasan yang telah saya berikan.

49 Saya percaya bahwa evaluasi merupakan tahapan akhir proses keperawatan, karena evaluasi menilai keefektifan perawatan mengomunikasikan status pasien dari hasil tindakan perawatan.

50 Saya tidak yakin jika saya mengetahui bahwa evaluasi dilakukan bertujuan sebagai tanggungjawab dan tanggunggugat dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan.

51 Saya yakin dengan evaluasi, perawat dapat mengukur dan membandingkan keadaan pasien sebelum dan sesudah mendapatkan tindakan keperawatan.

52 Saya merasa tidak yakin bahwa perawat mengetahui secara pasti standar pelayanan, respon pasien yang normal, dan konsep model teori keperawatan.

53 Saya setuju jika sebelum melaksanakan tindakan keperawatan, seorang perawat perlu memahami rencana keperawatan, supaya tidak salah dalam bertindak.

(15)

pasien.

55 Saya sepakat tentang perlunya komunikasi dan informasi kepada pasien berkaitan dengan keputusan tindakan keperawatan yang akan dilakukan oleh perawat.

56 Saya tidak dapat menerima segala bentuk kelalaian perawat yang membahayakan kesehatan pasien.

57 Saya melihat hasil tindakan yang dilakukan dan menanyakan kembali keluhan-keluhan pasien setelah mendapat tindakan keperawatan.

58 Saya tidak memeriksa kembali tindakan apa yang belum tercapai pada proses keperawatan. 59 Saya mengobservasi kembali keadaan umum

pasien.

(16)

LAMPIRAN B

B-1 Data Skala Dukungan Sosial

(17)

LAMPIRAN B-1

(18)
(19)
(20)

LAMPIRAN B-2

(21)
(22)
(23)
(24)
(25)

LAMPIRAN C

C-1 Uji Validitas dan Reliabilitas Skala

Dukungan Sosial

(26)

DUKUNGAN SOSIAL

a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

(27)

y22 94,88 46,610 -,784 ,866

Level of significance for one-tailed test 5% =0,275

Scale Statistics

a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

(28)

Item-Total Statistics

Level of significance for one-tailed test 5% =0,275

Scale Statistics

(29)

Reliability Statistics

Level of significance for one-tailed test 5% =0,275

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

(30)

KEPATUHAN PERAWAT

a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

(31)

x22 175,28 113,210 ,733 ,919

(32)

Scale Statistics

a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

(33)

x23 145,32 131,477 ,394 ,960

Level of significance for one-tailed test 5% =0,266

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

(34)

LAMPIRAN D

Data Penelitian Dukungan Sosial

dan

(35)

DATA PENELITIAN

No. Kepatuhan Perawat Dukungan Sosial

(36)

LAMPIRAN E

Uji Asumsi

E-1 Uji Normalitas

(37)

NORMALITAS

Kepatuhan DukunganSosial

N 25 25

Kolmogorov-Smirnov Z 1,554 ,832

Asymp. Sig. (2-tailed) ,016 ,493

(38)
(39)
(40)

LINIERITAS

Observations in Plots Unspecified

Tolerance for Entering Terms in

Equations ,0001

(41)

Variable Processing Summary

Variables

Dependent Independent

DukunganSosial Kepatuhan

Number of Positive Values 25 25

Number of Zeros 0 0

Number of Negative Values 0 0

Number of Missing Values

User-Missing

0 0

System-Missing 0 0

Model Summary and Parameter Estimates Dependent Variable: Dukungan Sosial

Equation Model Summary Parameter Estimates

R

Square F df1 df2 Sig. Constant b1 b2 b3 Linear ,373 13,655 1 23 ,001 15,951 ,371 Quadratic ,376 6,616 2 22 ,006 78,706 -,415 ,002 Cubic

,375 6,611 2 22 ,006 56,192 -,008 ,000 4,82E-006

(42)

90

85

80

75

70

65

60

190 180

170 160

150 140

130

Kepatuhan

Cubic Quadratic Linear Observed

(43)
(44)

ANALISA DATA

Correlations

Kepatuhan Dukungan Sosial

Kepatuhan Pearson

Correlation 1 ,610(**)

Sig. (2-tailed) ,001

N 25 25

Dukungan Sosial

Pearson

Correlation ,610(**) 1

Sig. (2-tailed) ,001

N 25 25

(45)

LAMPIRAN G

G-1 Analisa Data Berdasarkan Bentuk

Dukungan Sosial

(46)

DUKUNGAN SOSIAL

(47)
(48)

F. Aspek-Aspek Kepatuhan Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Percaya 5 218 307 259,80 41,179

Menerima 5 159 239 219,20 33,885

Melakukan 5 232 308 264,40 38,617

Valid N (listwise) 5

G. Proses Keperawatan Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Pengkajian 25 27 35 28,40 2,102

Diagnosa 25 25 35 28,04 2,336

Perencanaan 25 27 39 30,32 2,673

Pelaksanaan 25 29 44 33,76 3,358

Evaluasi 25 26 36 28,16 2,656

(49)

GRAFIK MEAN DUKUNGAN SOSIAL

(50)

GRAFIK MEAN ASPEK-ASPEK KEPATUHAN

(51)

LAMPIRAN H

H-1 Surat Ijin Penelitian

(52)

LAMPIRAN H-1

(53)
(54)
(55)

LAMPIRAN H-2

Gambar

GRAFIK MEAN ASPEK KEPATUHAN PADA TIAP PROSES
GRAFIK MEAN KEPATUHAN PADA PROSES KEPERAWATAN

Referensi

Dokumen terkait

1) Sebagai panutan, ibu yang berperan sebagai orang tua harus mampu memberikan contoh dan teladan yang dapat diterima oleh anak, terutama sikap dalam merawat dirinya dan

Instrumen Soal Posttest Sebelum Validitas dan Kunci Jawaban Jawablah soal di bawah ini dengan memberikan tanda (x) pada jawaban yang benar pada lembar jawab yang telah

Software System for Educational Institute (ETAP) dinyatakan GAGAL ITEM karena tidak ada peserta yang memasukkan penawaran pada ITEM tersebut. Demikian pengumuman ini dibuat

Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah persistensi laba, struktur modal, ukuran perusahaan dan alokasi pajak antar periode pada perusahaan manufaktur yang

Nilai PEFR abnormal terbanyak terdapat pada kelompok responden yang dengan keluhan respirasi batuk dan nyeri dada (100%), batuk, berdahak dan sesak napas (100%), batuk, sesak

Guru menerapkan model pembelajaran “ular tangga PAI ( SKI dan Fiqih )” untuk memahami konsep materi sistem yang akan diberikan dengan tahapan sebagai berikut :. • Permainan ini

Bahan yang digunakan sebagai perlakuan dalam percobaan pada ternak ini terdiri atas ransum yang telah diuji pada percobaan in vitro.. Ternak yang digunakan adalah sapi Bali

Di lapangan peneliti sering mengamati kegiatan sales keliling beserta interaksi sales keliling dengan rekannya, dengan agen, dengan pelanggan, dan pemilik mobil, sehingga