PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
MATERI MENULIS PUISI BEBAS MELALUI METODE
SUGESTI IMAJINASI MENGGUNAKAN MEDIA LAGU
PADA SISWA KELAS V MI SUKOREJO 02
KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Rima Umi Saputri
NIM: 11514104
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIAYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
مَلَقْلاِب َمَّلَع يِذَّلا
Artinya: “yang mengajar (manusia) dengan pena (Q.S Al-Alaq: 4)
Persembahan
Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat serta karunia-Nya,
skripsi ini penulis persembahkan untuk:
1. Ayahku dan Ibuku tersayang, Darmadi dan Suprihatin yang selalu
membimbingku, menasihatiku, mencurahkan kasih sayang, tenaga, waktu dan
do’anya kepadaku.
2. Saudara kandungku Mas Khanif Mutaqien dan Mas Taufiq adi Susilo yang
sangat saya kasihi, yang selalu memberi dukungan dan semangat kepada saya.
3. Adikku Risma Widy Astuti, yang selalu mendukung dan menyemangatiku.
4. Almarhum Mbah Tukirin dan mbah Musti Yang sangat aku sayangi, yang
selalu memberi motivasi pada saya.
5. Dosen pembimbing skripsiku, Imam Mas Arum,M.Pd. yang telah bersedia
untuk waktunya untuk membimbing saya sampai skripsi saya selesai.
6. Keluarga besar GURAMI (Guru RA dan MI sukorejo 02 suruh) yang selalu
menyemangati dan memotivasi saya.
7. Sahabat-sahabatku tercinta Tabah Dena Lestari, Eva Dyah Setyaningrum,
Aisyah, Mustofa, Aulina Salma Salsabila, Alfi Likhayati, Elfa Rahma A,
vi
9. Saudara-saudara baruku KKN Lemahireng posko 46, 47, 48 yang selalu saling
menyemangati.
10.Teman-teman dari DEMA IAIN Salatiga periode 2018
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrohim
Puji syukur alhamdulillahi robbil’alamin, penulis panjatkan kepada Allah
SWT yang selalu memberikan nikmat, karunia, taufik, serta hidayah-Nya kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Peningkatan hasil belajar bahasa Indonesia melalui metode sugesti imajinasi
materi menulis puisi bebas pada siswa kelas V MI Sukorejo 02 Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2018/2019 ini sebagai tugas dan syarat yang
wajib dipenuhi guna memperoleh gelar akademik Sarjana Pendidikan di Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Sholawat serta salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi agung Muhammad SAW yang senantiasa
dinanti-nantikan syafa’atnya diahirat nanti.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan berjalan dengan
baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Prodi PGMI
4. Bapak Sukron Ma’mun, S.HI.,M.Si. Selaku dosen pembimbing Akademik yang telah membimbing saya dari semester awal sampai saat ini, yang
meluangkan waktu untuk bimbingan akademik, dengan penuh kesabaran.
5. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd. Selaku pembimbing skripsi yang telah
viii
6. Bapak, Ibu Dosen serta seluruh karyawan IAIN Salatiga yang telah
memberikan ilmu dan bimbinganya kepada penulis.
7. Ibu Marzuliyah,S.Ag selaku kepala sekolah MI Sukorejo 02 Kecamatan
Suruh Kabupaten Semarang, yang telah memberikan izin kepada penulis
untuk melakukan penelitian.
8. Agus Sulistyo, S.Pd selaku guru kelas 5 MI Sukorejo 02 Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang, yang telah membantu peneliti dalam melakukan
penelitian.
Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna. Oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca sangat berharga bagi kesempurnaan skripsi
ini. Akhir kata, penulis hanya bisa berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.
Salatiga,12 september 2018
ix
ABSTRAK
Saputri, Rima Umi, 2018. Peingkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Melalui Metode Sugesti Imajinasi Materi Menulis Puisi Bebas pada Siswa Kelas V MI Sukorejo 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2018/2019. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing: Imam Mas Arum, M.Pd.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Metode Sugesti Imajinasi
Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia materi menulis puisi bebas pada siswa kelas V MI Sukorejo 02 kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan menggunakan metode
sugesti imajinasi dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia materi menulis puisi bebas pada siswa kelas V MI Sukorejo 02 kecamatan Suruh kabupaten Semarang tahun pelajaran 2018/2019. Dari pertanyaan tersebut maka peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas (action research) sebanyak dua siklus.
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan melalui dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Tiap siklus masing-masing terdapat perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun metode metode pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, tes, dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan dengan cara menghitung pencapaian nilai hasil belajar tiap siklus dengan ditandai peningkatan Keriteria Ketuntasan Klasikal.
x
DAFTAR ISI
SAMPUL
LEMBAR BERLOGO
HALAMAN JUDUL ... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator keberhasilan ... 6
1. Hipotesis ... 6
3. Langkah-langkah Penelitian ... 10
4. Teknik Pengumpulan Data ... 12
5. Instrumen Penelitian... 13
6. Analisis Data ... 14
G. Sistematika Penulisan... 15
BAB II ... 17
LANDASAN TEORI ... 17
xi
2. Prinsip-prinsip Belajar ... 19
3. Pengertian Hasil Belajar ... 19
4. Tujuan Hasil Belajar ... 20
5. Macam-macam Hasil Belajar ... 21
6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 23
7. Penilaian Hasil Belajar ... 26
B. Pembelajaran Bahasa Indonesia ... 29
1. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar... 29
2. Ruang Lingkup Pembelajaran Bahasa Indonesia ... 30
3. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia... 30
C. Menulis Puisi ... 31
1. Pengertian Metode Sugesti Imajinasi ... 38
2. Prinsip-prinsip Metode Sugesti Imajinasi ... 39
3. Langkah-langkah Metode Sugesti Imajinasi ... 40
4. Keunggulan ... 41
5. Kelemahan ... 42
E. KAJIAN PUSTAKA ... 43
BAB III... 47
PELAKSANAAN PENELITIAN ... 47
A. Gambaran Umum Sekolahan ... 47
1. Identitas Sekolahan ... 47
2. Visi Misi dan Tujuan Sekolah ... 47
3. Tenaga Pendidik ... 48
4. Jumlah Siswa ... 49
5. Subyek dan Karakteristik Siswa... 49
6. Sarana dan Prasarana... 51
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ... 52
1. Deskripsi Pra Siklus ... 52
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ... 53
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ... 60
BAB IV ... 67
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 67
A. Deskripsi Hasil Penelitian Tiap Siklus ... 67
1. Pra Siklus ... 67
xii
3. Siklus II ... 77
B. Pembahasan ... 85
BAB V ... 87
PENUTUP ... 87
A. Kesimpulan ... 87
B. Saran ... 87
DAFTAR PUSTAKA ... 89
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data Guru 48
Tabel 3.2 Data Siswa 49
Tabel 3.3 Daftar Siswa Kelas V 49
Tabel 3.4 Daftar Ruangan Sekolah 51
Tabel 3.5 Data Waktu Penelitian 51
Tabel 3.6 Lembar Pengamatan Guru Siklus I 56
Tabel 3.7 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I 58
Tabel 3.8 Lembar Pengamatan Guru Siklus II 64
Tabel 3.9 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II 66
Tabel 4.1 Data Perolehan Nilai KKM Pra Siklus 67
Tabel 4.2 Hasil Belajar Siklus I 70
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Guru Siklus I 72
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I 75
Tabel 4.5 Data Perolehan Nilai KKM Siklus II 77
Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Guru Siklus II 80
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I……….. 93
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II………. 99
Lampiran 3 Dokumentasi Penelitian………...……… 105
Lampiran 4 Soal Evaluasi Siklus I……… . 112
Lampiran 5 Soal Evaluasi Siklus II………... . 114
Lampiran 6 Jawaban Evaluasi Siklus I……….. 115
Lampiran 7Jawaban Evaluasi Siklus II………...………. 116
Lampiran 8 Nilai Evaluasi Siklus I………. 117
Lampiran 9 Nilai Evaluasi Siklus II………... 119
Lampiran 10 Lembar Pengamatan Guru Siklus I……….. . 121
Lampiran 11 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I………. 124
Lampiran 12 Lembar Pengamatan Guru Siklus II………. 125
Lampiran 13 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II……… 128
Lampiran 14 Lembar Konsultasi……… 129
Lampiran 15 Surat Keterangan Pembimbing Skripsi………. 131
Lampiran 16 Surat Keterangan Penelitian ………... 133
Lampiran 17 Daftar Nilai SKK………... 135
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam dunia pendidikan saat ini kita dapat melihat banyaknya
kemajuan teknologi, apalagi dalam bidang pendidikan saat ini. Semua
sarana dan prasarana semakin lengkap dan memadai. Kini guru di tuntut
agar lebih aktif dan kreatif. Sebagai guru madrasah kita harus memiliki
berbagai keterampilan agar mudah membimbing peserta didik dengan
baik. Dimasa saat ini masih banyak guru yang mengalami kesulitan dalam
pembelajaran khususnya pada materi Bahasa Indonesia.
Sebuah karya sastra yang bernilai tinggi mengandung pesan-pesan
moral yang tinggi. Sastra yang mengandung pesan moral yang tinggi dapat
menjadi medium untuk menggerakkan dan mengangkat manusia pada
harkat yang tinggi. Sebuah karya sastra akan menjadikan pembaca lebih
kaya akan pengetahuan dan pengalaman, hati akan bergetar dan jiwa akan
diliputi kesegaran. Pembelajaran karya sastra di Sekolah Dasar dapat
diklasifikasikan dalam 3 macam yaitu: pembelajaran fisik, pembelajaran
puisi, dan pembelajaran drama. Ketiga bentuk sastra ini harus disajikan
guru secara apresiasi. Oleh karena itu guru harus mampu mencari meteri
yang tepat, menyusun, menyajikan kegiatan yang bersifat kreatif positif
dengan materi sastra yang telah dipilih (Zulela, 2012:18-19).
Guru adalah tenaga pendidik yang professional dan memiliki tugas
2
generasi bangsa yang lebih baik. Oleh karena itu dalam proses pelaksanaan
tugasnya guru di tuntut kreatif dan inovatif dalam mengemas kegiatan
pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan agar peserta didik
menjadi termotivasi menjadi lebih aktif dan berkembangnya kreatifitas dan
kemandirian peserta didik sesuai dengan bakat dan minat serta
perkembangan fisik dan psikologis peserta didik.
Dalam proses pengamatan guru masih mengalami kesulitan dalam
menyampaikan materi. Dikarenakan banyaknya bacaan yang ada di dalam
mata pelajaran bahasa Indonesia. Karena materi mata pelajaran bahasa
Indonesia mencakup banyak hal yaitu mulai dari cerita, menulis puisi,
berpidato, menulis karang, dan semua itu harus sesuai dengan eyd yang benar. Kini belum banyak guru yang memiliki keterampilan dalam
menulis puisi atau pun mengarang puisi. dan juga Siswa yang belum
terbiasa dengan bacaan yang terlalu banyak.
Dalam mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya materi menulis
puisi, guru masih mengalami kesulitan dalam pembelajaran. Karena tidak
mudah bagi setiap orang membuat puisi maupun menulis puisi. jika
mereka tidak terbiasa membaca puisi, dan membuat puisi pasti akan
mengalami kesulitan. Bagi guru menulis puisi itu bagai bersyair dengan
irama dan intonasi yang benar, seolah-olah mereka sedang mengalaminya.
Dalam dunia pendidikan saat ini masih minim sekali tenaga pendidik yang
3
Menurut hasil dari observasi dari peneliti di MI Sukorejo 02
Kecamatan Suruh peneliti menemukan masalah pada pembelajaran Bahasa
Indonesia khususnya materi menulis puisi. dalam kegiatan pembelajaran
guru belum menggunakan metode dan pendekatan yang berfariasi
sehingga membuat peserta didik menjadi kurang tertarik dalam mengikuti
pembelajaran. proses pembelajaran lebih berpusat pada guru sehingga
membuat peserta didik menjadi kurang aktif dalam pembelajaran.
Dalam pembelajaran guru hanya menyampaikan mengenai materi
puisi dan memberikan contoh puisi saja, bahkan terkadang guru lebih
sering menghindari materi tersebut karena rendahnya pengetahuan guru
mengenai materi tentang puisi. siswa hanya diberikan tugas untuk
membuat puisi dengan kemampuannya sendiri sesuai dengan puisi yang di
contohkan oleh guru. Dalam hal ini, guru kurang memberikan peluang
pada peserta didik untuk menemukan pengetahuannya sendiri melalui
kehidupan nyata. Dan itulah penyebab rendahnya hasil belajar sisiwa
mengenai menulis puisi bebas.
Untuk mengoptimalkan hasil belajar, terutama bidang keterampilan
menulis diperlukan pendekatan pembelajaran yang lebih menekankan pada
aktifitas belajar dan kreativitas para siswa. Diperlukan suatu perencanaan
pembelajaran menulis yang tepat dan terencana dengan strategi
pembelajaran efektif supaya siswa memiliki pemahaman dan keterampilan
menulis. Agar dapat melaksanakan pembelajaran menulis secara tepat,
4
pendekatan pembelajaran menulis, cara mengembangkan kemampuan
menulis siswa dan mengembangkan tulisan. Di dalam mengajar guru tidak
hanya sekedar menerangkan dan menyampaikan sejumlah materi kepada
peserta didik. Namun hendaknya guru perlu menguasai berbagai metode
mengajar dan dapat mengelola kelas secara baik. Mengajar merupakan
proses manyampaikan pengetahuan kepada siswa didik atau murid
disekolah, mewariskan kebudayaan kepada generasi muda melalui
lembaga pendidikan sekolah, suatu usaha organisasi lingkungan sehingga
menciptakan kondisi belajar bagi siswa, memberikan bimbingan belajar
kepada siswa (Hamalik, 2015: 44-50).
Dari hasil dokumen yang diperoleh peneliti dari wali kelas V,
menunjukkan bahwa siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Sukorejo 02,
Suruh, Semarang kemampuan menulis siswa masih di bawah Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 70 khususnya
kemampuan dalam menulis puisi. pernyataan tersebut didukung dari data
yang diperoleh peneliti yaitu dari 21 siswa kelas V hanya 33,33% atau 7
siswa yang mencapai KKM sedangkan yang belum mencapai KKM
Mencapai 66,67% atau sebanyak 14 siswa. Jika hal ini dibiarkan maka
kompetensi menulis puisi tidak akan tuntas dan mempengaruhi pada
materi selanjutnya tentang apresiasi puisi sehingga prestasi belajar siswa
dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia rendah.
Berdasakan pengamatan dari peneliti diketahui bahwa rendahnya
5
ini belum memberi kesempatan maksimal kepada siswa untuk
mengembangkan kreativitasnya, serta ketidaktertarikan siswa terhadap
pembelajran menulis puisi. untuk mengatasi masalah tersebut maka perlu
adanya pemilihan metode pembelajaran yang tepat. Metode yang dapat
membantu siswa berkreasi serta berimajinasi dalam menulis puisi,
sehingga siswa dapat menulis puisi dengan mudah. Dengan begitu maka
kemampuan anak dalam menulis puisi akan meningkat. Salah satu metode
yang dapat membantu siswa dalam menulis puisi yaitu dengan
menggunakan metode Sugesti Imajinasi.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka timbulah masalah
yang mendorong peneliti untuk mengadakan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi
Menulis Puisi Bebas Melalui Metode Sugesti Imajinasi Menggunakan
Media Lagu Pada Siswa Kelas V MI Sukorejo 02 Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019.
B. Rumusan Masalah
berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas ,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan
metode pembelajaran Sugesti Imajinasi menggunakan media lagu dapat
meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia materi menulis puisi bebas
pada siswa kelas V MI Sukorejo 02 Kecamatan Suruh Kabupaten
6 C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai penelitian ini adalah untuk
meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia materi menulis puisi bebas
melalui metode sugesti imajinasi menggunakan media lagu pada siswa
kelas V MI Sukorejo 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun
pelajaran 2018/2019.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap pertanyaan peneliti
yang akan dibuktikan secara empiris (Maslikah, 2013: 316). Hipotesis
dalam penelitian ini adalah penggunaan metode pembelajaran Sugesti
Imajinasi menggunakan media lagu dapat meningkatkan hasil belajar
bahasa Indonesia materi menulis puisi bebas pada siswa kelas V MI
Sukorejo 02, kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang tahun pelajaran
2018/2019.
2. Indikator Keberhasilan.
Penerapan metode Sugesti Imajinasi dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan dapat tercapai. Adapun indikator yang
dirumuskan peneliti adalah sebagai berikut:
a. Adanya peningkatan hasil belajar bahasa Indonesia dalam materi
7
Imajinasi menggunakan media lagu secara berkelanjutan dari siklus pertama dan siklus kedua.
b. Secara Individu
Siswa dapat mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)
yang telah ditentukan Madrasah yakni dengan nilai > 70.
c. Secara Klasikal
Siklus akan berhenti apabila nilai siswa mencapai KKM yang telah
ditentukan dan mencapai ketuntasan siswa secara klasikal yaitu
85% (Eko Putro W: 2014:340).
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini akan membantu meningkatkan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui metode pembelajaran Sugesti
Imajinasi dalam pembelajaran yang akan disampaikan secara mendalam.
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang
jelas dan dapat memberi manfaat secara praktis maupun teoritis, sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoritis
Manfaat penelitian ini sebagai dasar pengembangan kajian metode
pembelajaran dalam bidang bahasa Indonesia Materi menulis puisi
dengan menggunakan metode pembelajaran Sugesti Imajinasi pada
siswa kelas V MI Sukorejo 02, kecamatan Suruh, Kabupaten
8 2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru
Manfaat yang diproleh guru dari penelitian ini adalah dapat
menambah pengetahuan guru mengenai variasi metode
pembelajaran yang kreatif dan inovatif dalam pembelajaran
keterampilan menulis puisi bebas mata pelajaran bahasa Indonesia.
b. Bagi siswa
Manfaat yang diperoleh siswa dari penelitian ini adalah
dengan menggunakan metode pembelajaran Sugesti Imajinasi
siswa dapat mengalami secara langsung dalam berimajinasi
membuat puisi dengan percaya diri dan dapat menuangkan ide,
gagasan, serta meningkatkan keterampilan dan kemampuan
berbahasa dan menulis puisi dengan metode pembelajaran yang
menyenangkan.
c. Bagi sekolah
Manfaat yang diperoleh sekolahan yaitu dapat menjadikan
masukan dalam meningkatkan kualitas Madrasah dan kualitas
pembelajran dengan menggunakan metode pembelajaran yang
kreatif dan inovatif.
d. Bagi peneliti
Manfaat yang diperoleh peneliti agar dapat menambah
9
pedoman sebagai calon pendidik agar mampu menjadi pendidik
yang baik dan berkualitas.
F. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas (PTK) yang rencananya akan dilaksanakan
pada beberapa siklus, yakni:
a) Pra Siklus
b) Siklus 1
c) Siklus 2
2. Subyek penelitian
a. Subyek penelitian
Subyek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sisiwa
kelas V Madrasah Ibtidaiyah Sukorejo 02, kecamatan Suruh,
Kabupaten Semarang dengan jumlah siswa 21 siswa laki-laki dan
perempuan, sementara kolaboratornya adalah bapak Agus Sulistio,
S.Pd.I
b. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian ini adalah MI Sukorejo 02 dusun Kirang,
10 c. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli Sampai bulan Agustus
semester I tahun ajaran 2018/2019.
3. Langkah-langkah Penelitian
Menurut Arikunto dkk (2014:16), tahap-tahap dalam penelitian
tindakan kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan penting yaitu:
Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi, dan Refleksi.
Gambar 1.1 Tahapan-tahapan pelaksanaan PTK (Arikunto 2014)
a. Tahap Perencanaan
Bagian awal prasiklus menggunakan data hasil ulangan harian
anak mata pelajaran Bahasa Indonesia materi menulis puisi.
Merupakan bagian awal yang harus dilakukan penelitian sebelum
seluruh rangkaian kegiatan dilakukan yaitu sebagai berikut: Perencanaan
Pelaksanaan
Refleksi
SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
Pelaksanaan
Refleksi
SIKLUS II
Pengamatan
11
1) Membuat skenario pembelajaran dengan menerapkan metode
pembelajaran Sugesti Imajinasi
2) Membuat rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
3) Mempersiapkan sumber belajar
4) Menyusun lembar observasi
5) Menyusun soal evaluasi untuk siswa
b. Tahap Tindakan
Pada tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran dan
menerapkan apa yang telah direncanakan. Penerapan pembelajaran
sesuai scenario pembelajaran yang tertulis pada RPP dan tahap
perencanaan. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan selama
berlangsung, tindakan ini untuk mengetahui hasil belajar siswa
setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran Sugesti Imajinasi. Kegiatan pembelajaran terdiri dari
tiga kegiatan, yaitu: Pendahuluan, Inti, dan Penutup.
c. Tahap Pengamatan
Pada tahap ini segala aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran diamati, dicatat dan dinilai, kemudian dianalisis
untuk dijadikan umpan balik pengamatan tersebut meliputi
keaktifan dan inisiatif siswa selama kiatan pembelajaran
12 d. Tahap Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan
kembali apa yang sudah terjadi. Dalam kegiatan refleksi ini, data
yang diperoleh dari proses pengamatan kemudian dikumpulkan
dan dianalisis untuk mengetahui apakah pembelajaran yang telah
dilaksanakan berhasil atau gagal. Dari hasil analisis tersebut
dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk mengkaji kekurangan yang
muncul dalam pelaksanaan siklus pertama.
4. Teknik Pengumpulan data
a. Observasi
Observasi adalah sebuah kegiatan terencana dan terfokus
untuk melihat dan mencatat serangkaian perilaku ataupun jalannya
sebuah system yang memiliki tujuan tertentu, serta mengungkap
apa yang ada dibalik munculnya perilaku dan landasan suatu
system tersebut (herdiansyah, 2015:131).
Observasi dilakukan dengan cara mengamati secara
langsung dilapangan dan mencatat apa yang ditemukan dilapangan
untuk memperoleh data yang berkaitan dengan penelitian.
Observasi ini dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran
Bahasa Indonesia selama dalam penelitian, yang berlangsung dari
awal pelaksanaan kegiatan sampai selesai kegiatan,baik mengenai
13
pembelajaran Bahasa Indonesia di MI Sukorejo 02 Kecamatan
Suruh, Kabupaten Semarang.
b. Tes
Bentuk tes yang digunakan adalah tes formatif berbentuk
tes tertulis yang berkaitan dengan materi ajar. Peneliti membuat
lembar tes tertulis untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa
terhadap materi menulis puisi yang telah diajarkan oleh guru
kepada siswa, apabila telah memperoleh minimal 85% dari target
pembelajaran yang telah ditetapkan.
c. Dokumentasi
Dalam dokumentasi terdapat beberapa dokumen berupa
data-data, proses pembelajaran, struktur organisasi sekolah, daftar
guru, dan foto-foto pada saat kegiatan pembelajaran bahasa
Indonesia.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas
(PTK) ini adalah:
a. Lembar Observasi
Kegiatan observasi dilakukan menggunakan lembar
pengamatan secara langsung yang meliputi observasi kegiatan
peserta didik, kegiatan guru dalam mengelola kelas, dan proses
belajar mengajar yang berkaitan dengan upaya guru dalam
14
melalui metode Sugesti Imajinasi untuk membuat kesimpulan
pelaksanaan pembelajaran pada siklus tersebut yang akan
direfleksikan pada siklus berikutnya.
b. Tes
Tes/soal digunakan untuk mengetahui tingkat hasil belajar
siswa setelah mengikuti pemebelajaran dengan menggunakan
metode Sugesti Imajinasi. 6. Analisis Data
Analisis data yaitu proses mencari dan menyusun secara sistematis
data dengan cara mengorganisasikan data kedalam suatu kategori,
menjabarkan keadan unit-unit, melakukan sintesis, menyusun kedalam
pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari lebih lanjut
dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri
maupun orang lain (Slameto, 2015:415).
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
analisis dan refleksi dalam setiap siklusnya berdasarkan hasil
penelitian. Analisis dalam kegiatan belajar ranah afektif menggunakan
lembar pengamatan guru dan siswa, sedangkan untuk ranah kognitif
analisis data menggunakan hasil belajar yang diperoleh dari hasil tes
siswa. Analisis data dapat dilakukan peneliti menggunakan rumus
sebagai berikut:
a. Untuk menghitung nilai rata-rata kelas digunakan rumus:
15 Keterangan :
M = Mean (nilai rata-rata)
∑x = jumlah semua nilai kelas
N = jumlah siswa (Djamarah, 2000: 264-265).
Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar siswa,
digunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
P = jumlah nilai dalam persen
F = frekuensi
N = jumlah siswa (Djamrah, 2000: 226-227)
G. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dalam penulisan dan dapat dimengerti oleh
semua kalangan maka sistematika yang digunakan dalam penulisan
penelitian ini sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan: pada bab pendahuluan ini berisi latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis
penelitian, manfaat penelitian, metodelogi penelitian, dan sistematika
penulisan
BAB II Kajian Pustaka : pada bab dua penulis mengemukakan
mengenai pengertian belajar, prinsip-prinsip belajar, pengertian hasil
16
pengertian Bahasa Indonesia, ruang lingkup Bahasa Indonesia di MI,
tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia di MI, Materi menulis puisi bebas,
penegertian metode Sugesti Imajinasi dan langkah-langkah metode
tersebut.
BAB III Pelaksanaan Penelitian: pada bab ini berisi gambaran
umum MI Sukorejo 02 kecamatan Suruh Kabupaten Semarang dan
pelaksanaan penelitian.
BAB IV Berisi Data pelaksanaan penelitian: pada bab ini hasil
penelitian meliputi diskripsi dan pembahasan.
BAB V Penutup: pada bab ini adalah akhir penulisan uraian dalam
penulisan skripsi. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai Kesimpulan dan
17
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Hasil Belajar
Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai
macam kompetensi keterampilan, dan sikap. Belajar dimulai sejak
manusia lahir sampai akhir hayat. Kemampuan manusia untuk belajar
merupakan karakteristik penting yang membedakan manusia dengan
makhluk hidup lainnya. Dengan demikian, belajar dapat membawa
perubahan bagi si pelaku, baik perubahan penegtahuan, sikap, maupun
keterampilan (Baharudin, 2008: 11).
1. Pengertian Belajar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis
belajar memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”.
Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah suatu aktifitas
seseorang untuk mencapai kepandaian atau ilmu yang tidak dimiliki
sebelumnya. Dengan belajar manusia menjadi tahu, memahami,
mengerti, serta dapat melaksanakan dan memiliki “sesuatu” (Heri,
2014: 2).
Disamping pengertian diatas, ada beberapa pakar pendidikan
mendefinisikan belajar sebagai berikut:
18
Belajar adalah proses perubahan manusia kearah yang lebih
baik, berkualitas, dan bermanfaat, baik bagi diri pembelajaran
maupun orang lain.
b. Mayer
Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam
pengetahuan dan perilaku seseorang yang disebabkan oleh
pengalaman.
c. Singer
Belajar diindikasikan oleh suatu perubahan yang relatif
permanen dalam penampilan atau potensi perilaku yang disebabkan
latihan atau pengalaman masa lalu dalam suatu situasi tertentu.
d. Morgan
Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap
dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman.
e. Gagne
Belajar adalah seperangkat proses kognitif yang merubah
stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi, kemudian
menjadi kapabilitas baru.
f. Hilgard dan Bower
Belajar adalah memperoleh pengetahuan atau menguasai
pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, menguasai
19
Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah perubahan perilaku yang mencakup pengetahuan. Pemahaman,
keterampilan, sikap dan sebagianya yang disebabkan karena suatu
aktifitas seperti mengamati, membaca, mendengarkan, mengikuti arah
tertentu serta dari berbagai latihan dan pengalaman.
2. Prinsip-Prinsip Belajar
Di dalam tugas melaksanakan proses belajar mengajar, seorang
guru perlu memerhatikan beberapa prinsip belajar berikut (Soekamto
dan Winataputra, 1997).
a. Apaun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar, bukan
orang lain. Untuk itu, siswalah yang harus bertindak aktif.
b. Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya.
c. Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat penguatan
langsung pada setiap langkah yang dilakukan selama proses
belajar.
d. Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan
siswa akan membuat proses belajar lebih berarti.
e. Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberi
tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya.
3. Penegertian Hasil Belajar.
Hasil belajar dari dua kata, yakni hasil dan belajar. Anatara
hasil dan belajar memiliki arti yang berbeda. Hasil ialah wujud
20
individu maupun kelompok. Hasil tak akan pernah didapat selama
seseorang tidak melakukan suatu tindakan. Sedangkan belajar adalah
suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar untuk menuju suatu
perubahan. Dengan demikian dapat dipahami makna hasil belajar
merupakan wujud tujuan yang diperoleh berupa kesan-kesan yang
mengakibatkan perubahan pada diri individu dalam aktivitas
kemandirian hidup (Djamarah, 2006: 1-5).
Hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkatan keberhasilan
siswa dalam memperoleh materi pelajaran di sekolahan yang
dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah
materi pelajaran tertentu (Susanto, 2013: 5)
Dari pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku setelah melalui proses
belajar mengajar mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik.
Hasil belajar dapat diketahui dengan melakukan penialaian-penilaian
tertentu yang menunjukkan sejauh mana kriteria-kriteria penilaian
telah tercapai. Penialaian ini dilakukan dengan memberikan tes.
4. Tujuan Hasil Belajar
Dari pengertian evaluasi kita dapat mengetahui bahwa evaluasi
hasil belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa
melalui kegiatan penilaian atau pengukuran hasil belajar. Berdasarkan
pengertian evaluasi hasil belajar kita dapat mengetahui tujuan
21
kemudian ditandai dengan skala nilai berupa huruf atau kata atau
simbol. Apabila tujuan utama kegiatan evaluasi belajar ini sudah
terealisasi, maka hasilnya dapat difungsikan dan ditujukan untuk
berbagai keperluan (Dimyati dan Mudjiono, 2009: 200).
5. Macam-macam Hasil Belajar
Hasil belajar sebagaimana telah dijelaskan diatas meliputi
pemahaman konsep (aspek kognitif), keterampilan proses (aspek
psikomotor), dan sikap siswa (aspek sfektif) untuk lebih jelasnya dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Pemahaman Konsep
Pemahaman menurut Bloom dalam Susanto (20013:9)
diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau
bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut bloom ini adalah
seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami
pembelajran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh
mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang ia dibaca,
yang dilihat, yang dialami atau yang ia rasakan berupa hasil
penelitian atau observasi langsung yang ia lakukan.
Menurut James G. Womack dalam Susanto (2013:8),
konsep didefinisikan sebagai kata atau ungkapan yang
berhubungan dengan sesuatu yang menonjol, sifat yang melekat.
22
penguasaan sifat yang melekat tadi, penegertian umum kata yang
bersangkutan.
b. Keterampilan Proses
Usman dan Setyawati (1993: 77) dalam Susanto (2013:9)
mengemukakan bahwa keterampilan yang mengarah pada
pembangunan kemampuan mental, fisik dan sosial yang mendasar
sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri
individu siswa. Keterampilan berarti kemampuan menggunakan
pikiran, nalar, dan perbuatan secara efektif dan efisien untuk
mencapai suatu hasil tertentu, termasuk kreatifitasnya. Dalam
melatih keterampilan proses, secara bersamaan dikembangkan pula
sikap-sikap yang dikehendaki, seperti kreatifitas, kerjasama,
bertanggung jawab dan disiplin sesuai dengan penekanan bidang
studi yang bersangkutan.
c. Sikap
Menurut Lange dalam Azwar yang dikutip oleh (Susanto,
20013:10) sikap tidak hanya merupakan aspek mental sementara,
melainkan mencakup pula aspek respons fisik. Jadi, sikap ini harus
ada kekompakan antara mental dan fisik secara serempak. Jika
mental saja yang dimunculkan, maka belum tampak secara jelas
sikap seseorang yang ditunjukkannya. Selanjutnya, Azwar
mengungkapkan tentang struktur sikap terdiri atas tiga komponen
23
afektif dan konatif. Komponen kognitif merupakan representasi
apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap; komponen
akfektif yaitu perasaan yang menyangkut emosional; dan
komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku
tertentu sesuai dengan sikap yang dimilki seseorang.
6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Secara umum factor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
dibedakan atas dua kategori, yaitu factor internal dan eksternal. Kedua
factor tersebut saling memengaruhi dalam proses belajar individu
sehingga menentukan kualitas hasil belajar.
a. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam
diri individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu.
Faktor-faktor internal ini meliputi faktor fisiologis dan psikologis.
1) Faktor Fisiologis
Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dala
diri individu. Faktor fisiologis terdiri dari:
a) Keadaan tonus jasmani pada umumnya. Keadaan tonus
jasmani secara umum yang ada dalam individu sangat
mempengaruhi hasil belajar. Keadaan tonus jasmani secara
umum ini, misalnya tingkat kesehatan, kelelahan,
mengantuk dan kebugaran fisik individu. Apabila badan
24
belajar. Sebaliknya, jika badan individu dalam keadan
kurang bugar dan kurang sehat akan menghambat hasil
belajar.
b) Keadan fungsi jasmani tertentu. Keadaan
fungsi-fungsi jasmani tertentu, terutama yang terkait dengan fungsi-fungsi
pancaindra dan kelengkapan anggota tubuh yang ada dalam
diri individu. Pancaindra merupakan pintu gerbang
masuknya pengetahuan dalam diri individu. Kesempurnaan
anggota tubuh sangat menunjang belajar.
2) Faktor Psikologis
Faktor psikologis adalah faktor yang ada dalam diri
individu. Faktor-faktor psikis tersebut antara lain tingkat
kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian dan
sebagainya. Tingkat kecerdasan akan mempengaruhi daya
serap serta berpengaruhterhadap proses dan hasil belajar.
Demikian juga motivasi, bakat dan minat banyak memberikan
warna terhadap aktifitas belajar. Bakat dan minat suatu mata
pelajaran akan mendorong seseorang mendapat kemudahan
mencapai tujuan belajar, tetapi anak yang kurang berbakat
bukan berarti akan gagal belajar, hanya yang bersangkutan
perlu waktu lebih banyak dan kerja lebih keras untuk
25
Demikian halnya dengan kondisi kepribadian, ada siswa
yang memiliki daya juang tinggi, optimis, penuh semangat,
sementara ada siswa yang berkepribadian mudah putus asa,
kurang energik gampang menyerah, kondisi-kondisi tersebut
akan mempengaruhi hasil belajar.
Faktor ekstern dan intern mempengaruhi keberhasilan
belajar, pengaruhnya bias bersifat positif atau mendukung,
namun bias yang negative atau menghambat.
b. Factor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar
diri individu, dalam proses belajar di sekolah, faktor eksternal
berate faktor-faktor yang berada di luar diri siswa. Faktor-faktor
eksternal terdiri dari faktor nonsosial dan faktor sosial.
1) Faktor Nonsosial
Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar individu
yang berupa kondisi fisik yang ada dalam lingkungan belajar.
Faktor nonsosial merupakan kondisi fisik yanga ada
dilingkunga sekolah, keluarga maupun di masyarakat. Aspek
tersebut bias berupa peralatan sekolah, sarana belajar, gedung
dan ruang belajar, kondisi geografis sekolah dan rumah, iklim
dan cuaca, jarak rumah kesekolah srana transportasi yang
26 2) Faktor Sosial
Faktor sosial dalah faktor-faktor di luar individu yang
berupa manusia. Faktor eksternal yang bersifat sosial, bias
dipilih menjadi faktor yang berasal dai keluarga, lingkungan
sekolah dan masyarakat (termasuk teman pergaulan anak).
Misalnya, kehadiran orang dalam belajar, kedekatan hubungan
antara anak dengan orang lain, keharmonisan atau
pertengkaran dalam keluarga, gaya pengasuhan orang tua,
hubungan antar personil sekolah, gaya mengajar guru, sikap
guru terhadap siswa dan sebagainya.
7. Penilaiaan Hasil Belajar
Penilaian hasil belajar pada hakekatnya merupakan suatu
kegiatan untuk mengukur perubahan perilaku yang telah terjadi pada
diri peserta didik. Pada umumnya hasil belajar akan memberikan
pengaruh dalam dua bentuk: (1) peserta didik akan mempunyai
perspektif terhadap kekuatan dan kelemahanya atas perilaku yang
dinginkan, (2) mereka mendapatkan bahwa perilaku yang diinginkan
itu telah meningkat baik setahap atau dua tahap, sehingga timbul lagi
kesenjangan antara penampilan perilaku yang sekarang dengan
perilaku yang dinginkan(Mulyasa, 2009: 243-244).
Standar nasional pendidikan mengungkapkan bahwa “penilaian
hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk
27
Ulanagan harian (b) Ulangan tengah semester (c) Ulanagan akhir
semester (d) Ulangan kenaikan kelas.
Menurut Mulyasa (2009: 53-56) penilaian pembelajaran pada
umumnya mencakup pre tes, penialaiaan proses, dan post tes. Ketiga
hal tersebut dijelaskan berikut ini:
a. Pre Tes (tes awal)
Pada umumnya pelaksanaan proses pembelajaran dimulai
dengan pre tes. Fungsi pre tes ini antara lain dapat dikemukakan
sebagai berikut:
1) Untuk menyiapkan peserta didik dalam proses belajar karena,
dengan pre tes maka pikiran mereka akan terfokus pada
soal-soal yang harus mereka jawab/kerjakan.
2) Untuk mengetahui tingkat kemajuan peserta didik sehubungan
dengan proses pembelajaran yang dilakukan. Hal ini dapat
dilakukan dengan mebandingkan hasil pre tes denagan post tes.
3) Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki pesrta
didik menegenai bahn ajaran yang akan dijadikan topik dalam
proses pembelajaran.
4) Untuk mengetahui darimana seharusnya proses pembelajaran
dimulai, tujuan-tujuan mana yang perlu mendapat penekanan
28 b. Penilai Proses
Penialian proses dimaksudkan untuk menilai kualitas
pembelajaran dan pembentukan kompetensi dasar pada peserta
didik, termasuk bagiamana tujuan-tujuan pembelajaran
direalisasikan. Kualitas pemebelajaran dapat dilihat dari segi
proses dan dari segi hasil. Dari segi proses, pemeblajaran dikatakan
berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya
sebesar (75%) peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental,
maupun sosial dalam proses pemeblajaran, disamping
menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar
yang besar, dan rasa percaya pada diri sendiri.
Sedangkan dari segi hasil, proses pembelajaran dikatakan
berhasil apabila terjadi perubahan perilaku yang posistif pada diri
peserta didik seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar
(70%). Lebih lanjut proses pembelajaran dikatakan berhasil dan
berkualitas apabila masukan merata, menghasilkan output yang
banyak dan bermutu tinggi, serta sesuai dengan kebutuhan,
perkembangan masyarakat dan pembangunan.
c. Post Tes
Pada umumnya pelaksanaan pembelajaran diakhiri dengan
post tes. Sama halnya denga pre tes, post tes juga memiliki banyak
kegunaanm, terutama dalam melihat keberhasilan pembelajaran.
29
1) Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap
kompetensi dasar yang telah ditentukan, baik secara individu
maupun kelompok. Hal ini dapata diketahui dengan
membandingkan antara hasil pre tes dan post tes.
2) Untuk mengetahui kompetensi dasar dan tujuan-tujuan yang
dapat dikuasai oleh peserta didik, serta kompetensi dasar dan
tujuan-tujuan yang belum dikuasainya. Sehubungan dengan
kompetensi dasar dan tujuan yang belum dikuasai ini, apabila
sebagian besar belum menguasainya maka perlu dilakukan
pembelajaran kembali (remedial teaching).
3) Untuk menegtahui peserta didik yang perlu mengikuti kegitan
remedial, dan yang perlu mengikuti kegiatan pengayaan, serta
untuk mengetahui tingkat kesulitan dalam mengerjakan modul
(kesulitan belajar)
4) Sebagai acuan untuk melakukan perbaikan terhadap
komponen-komponen pembelajaran (modul), dan proses
pembelajaran yang telah dilaksanakan, baik terhadap
perencanaan, pelaksanaan maupun penilaian.
B. Pembelajaran Bahasa Indonesia
1. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah dasar
Menurut susanto (2013: 242-243) pembelajaran bahasa
30
keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis. Kemampuan berbahasa bagi manusia sangat diperlukan.
Sebagai makhluk sosial manusia berinteraksi, berkomunikasi dengan
orang lain, dengan menggunakan bahasa sebagai media, baik
berkomunikasi menggunakan bahasa lisan, juga berkomunikasi
menggunakana bahasa tulis. penggunaan bahsa dalam berinteraksi
dapat dibedakan menjadi dua, yakni lisan dan tulisan. Agar individu
dapat menggunakan bahasa dalam suatu interaksi, maka ia harus
memiliki kemampuan berbahasa.
2. Ruang Lingkup Pembelajaran Bahasa Indonesia
Sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
saat ini, pembelajaran bahasa Indonesia pada jenjang SD/MI,
mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan
bersastra meliputi empat aspek yaitu:
a. Mendengarkan (menyimak)
b. Berbicara
c. Membaca
d. Menulis
Kemampuan bersastra di sekoalah dasar bersifat apresiatif.
Karena dengan sastra dapat menanamkan rasa peka terhadap
kehidupan, mengajarkan siswa bagaimana menghargai orang lain,
menegrti hidup, dan belajar bagaiman menghadapi berbagai persoalan
31
3. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Susanto (2013: 244-245) menjelaskan tujuan belajar Bahasa
Indonesia di SD secara umum antara lain yaitu :
a. Agar siswa mampu menikmati dan memanfaatkan karya satra
untuk mengembangkan kepribadian.
b. Memperluas wawasan kehidupan.
c. Meningkatkan penegetahuan dan kemampuan berbahasa
Adapun tujuan khusus pengajaran Bahasa Indonesia antara lain
yaitu:
1) Memiliki kegemaran membaca
2) Menigkatkan karya sastra untuk meningkatkan kepribadian
3) Memeprtajam kepekaan dan perasaan
4) Memperluas wawasan kehidupannya
5) Melatih keterampilan mendengar, berbicara, membaca, dan
menulis.
6)
C. Menulis Puisi
1. Pengertian menulis
Menulis merupakan komunikasi tulis yang bertujuan
menginformasikan dan mengekspresikan maksud dan tujuan tertentu,
baik dari pengalaman imajinatif maupun hasil pengalaman realistik.
32
kepada orang lain melalui tulisannya yang merupakan curahan
pengalaman, pikiran dan perasaan (Zulaeha, 2013:11).
2. Fungsi Menulis
Fungsi menulis adalah sebagai alat komunikasi tidak langsung
berhadapan dengan pihak lain yang membaca tulisan kita tetapi
melalui bahasa tulisn. Menurut Tarigan Selain itu fungsi menulis
lainnya yaitu sebagai berikut:
a. Memudahkan para pelajar untuk berfikir
b. Menolong kita berfikir secara kritis
c. Memudahkan kita merasakan dan menikmati hubungan-hubungan.
d. Memperdalam daya tangkap atau persepsi kita
e. Memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi
f. Menyusun urutan bagi pengalaman
3. Manfaat Menulis
Menurut Dalman (2015: 6) menyatakan bahwa menulis
memiliki banyak manfaat yang dapat dipetik dalam kehidupan ini, di
antaranya yaitu:
a. Peningkatan kecerdasan
b. Pengembangan daya inisiatif dan kreatif
c. Penumbuhan keberanian
d. Pendorongan kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi
Selain itu juga menulis dapat membantu kita menemukan
33
membantu kita mengorganisasikan pikiran dan siap di kritik oleh
orang lain. Menulis dapat membantu kita menyerap dan mengusai
informasi baru dan tidak mudah terlupa. Dan dengan menulis kita juga
dapat memecahkan permaslahan dengan bentuk tulisan.
4. Puisi
a. Pengertian Puisi
Menurut Waluyo (2005) dalam Kartini (2011: 3) puisi
adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, di singkatkan,
dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata
yang kias atau imajinatif. Menurut tim penyusun bahasa (2016: 37)
menyatakan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra dari hasil
ungkapan dan perasaan penyair dengan bahasa yang terikat irama,
matra, rima, penyusunan lirik dan bait, serta penuh makna.
Selain itu ada beberapa pengertian puisi menurut para ahli:
1) Herman Waluyo
Puisi adalah karya sastra tertulis yang paling awal
ditulis oleh manusia
2) Sumardi
Puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang
dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang
padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif)
3) Thomas Carlye
34 4) James Revvas
Puisi adalah ekspresi bahasa yang kaya dan penuh daya
pikat
5) Pradopo
Puisi adalah rekaman dan interpretasi pengalaman
manusia yang penting, diubah dalam wujud yang paling
berkesan.
6) Herbert Spencer
Puisi adalah bentuk pengucapan gagasan yang bersifat
emosional dengan mempertimbangkan keindahan (tim ilmu
bahasa, 2016: 37-38).
Dari berbagai pengertian mengenai puisi dapat disimpulkan
bahwa puisi adalah suatu karya sastra yang terbentuk dari
ungkapan pikiran dan perasaan manusia dengan gaya bahasa yang
penuh dengan daya pikat dan memiliki irama-irama yang sangat
berkesan dan penuh makna.
b. Bentuk dan Struktur Puisi
Puisi adalah sebuah struktur yang terdiri dari unsur-unsur
pembangun yang bersifat padu dan tidak dapat dipisahkan tanpa
mengaitkan unsur yang lainnya. Unsur-unsur dalam puisi terdiri
dari unsur fisik dan struktur unsur batin puisi antara lain sebagai
35 1) Struktur Fisik Puisi
(a) Perwajahan Puisi (Tipografi)
Tipografi merupakan cara penulisan suatu puisi
sehingga menampilkan bentuk-bentuk tertentu yang dapat
diamati secara visual. Tipografi disebut juga dengan tata
wajah, atau cara penyair menyusun baris-baris dalam puisi,
menyusun bait-bait puisinya (Zulaeha, 2013: 27-28).
Sementara itu, peserta didiknto (2008:113) menjelaskan
bahwa perwajahan adalah pengaturan dan penulisan kata,
larik dan bait dalam puisi.
(b) Pilihan Kata (Diksi)
Diksi adalah pemilihan kata-kata yang dilakukan
oleh penyair dalam puisinya karena puisi adalah bentuk
karya yang dengan sedikit kata-kata dapat mengungkapkan
banyak hal, kata-katanya harus dipilih secermat mungkin.
Pemilihan kata dalam puisi berhubungan erat dengan
makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata.
(c) Imajinasi
Imajinasi adalah kata atau kelompok kata yang
dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti
penglihatan, pendengaran, dan perasaan imajinasi dapat
dibagi menjadi tiga: imajinasi suara (auditiv), imajinasi
36
(imajinasi taktil). Imajinasi dapat mengakibatkan pembaca
seakan-akan melihat, mendengar dan merasakan, seperti
yang dialami penyair (Zulaeha, 2013: 31).
(d) Kata Kongkret
Kata kongkret adalah kata-kata yang dapat
ditangkap dengan indera. Kata konkret berhubungan
dengan kiasan atau lambing. Misalnya, kata kongkret salju
dapat melambangkan kebekuan cinta, kehampaan cinta,
kehampaan hidup, kekakuan sikap (Zulaeha, 2013: 34).
(e) Bahasa Figuratif (Majas)
Majas ialah bahasa berkias yang dapat
menghidupkan atau meningkatkan efek dan menimbulkan
konotasi tertentu. Bahasa figurative menyebabkan puisi
menjadi prismatif, artinya memancarkan banyak makna
atau kaya akan makna.
(f) Rima/Irama
Adalah persamaan bunyi puisi baik di awal, tengah,
dan akhir baris puisi. rima mencakup onomatape, bentuk
intern pola bunyi, pengulangan kata/ungkapan ritme. Ritme
37 2) Struktur Batin Puisi
(a) Tema makna (sense)
Media puisi adalah bahasa tataran bahasa adalah
hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus memiliki
makna ditiap kata, baris, bait dan makna keseluruhan
(b) Rasa (feeling)
Adalah sikap penyair menegnai pokok permasalahn
yang terdapat dalam puisinya.
(c) Nada (tone)
Adalah sikap penyair terhadap pembacanya. Nada
berhubung dengan tema dan rasa.
(d) Amanat (intention)
Adalah pesan yang akan disampaikan penyair
kepada pembaca yang terdapat dalam puisi tersebut.
c. Jenis-jenis Puisi
1) Jenis-jenis Puisi Berdasrkan Bentuknya
(a) Puisi yang terkait aturan-aturan bait dan baris. Anatara lain:
pantun, syair, dan sonata. Dikenal juga puisi yang
berbentuk distikon, terzina, kuatren, kuint, segted, segtima,
oktav.
(b) Puisi Bebas yaitu puisi yang tidak terikat oleh aturan-aturan
bait, baris, maupun rima. Contoh: pusi karangan Chairil
38
2) Jenis Puisi Berdasarkan Zamannya:
(a) Puisi lama
Puisi lama dalah puisi yang merupakan peninggalan
satra melayu lama. Puisi alam terdiri atas puisi asli dan
puisi pengaruh asing. Contoh puisi asli masyarakat melayu
adalah pantuh dan contoh puisi asing pengaruh bahasa arab
adalah syair.
(b) Puisi Baru
Puisi baru adalah puisi yang lahir pada tahun dua
puluhan.
3) Jenis Puisi Berdasarkan Isinya:
Diantara yaitu: roamansa, elegi, ode, himne, epigram,
satire.
D. Metode Sugesti Imajinasi
1. Penegrtian Metode Sugesti Imajinasi
Pada prinsipnya, metode sugesti-imajinasi adalah metode
pembelajaran menulis dengan cara memberikan sugesti lewat lagu
untuk merangsang imajinasi siswa. Dalam hal ini, lagu digunakan
sebagai pencipta suasana sugestif, stimulus, dan sekaligus menjadi
jembatan bagi siswa untuk membayangkan atau menciptakan
gambaran dan kejadian berdasarkan tema lagu. Respons yang
39
gambaran-gambaran kejadian tersebut dengan imajinasi-imajinasi dan
logika yang dimiliki lalu mengungkapkan kembali dengan
menggunakan simbol-simbol verbal. (https://media.neliti.com).
Metode sugesti imajinasi yang disajikan ini merupakan pengembangan dari metode sugesti (sugestopedia) yang dirintis oleh
Lozanov (1975). Sugestologi adalah suatu konsep yang menyuguhkan
pandangan bahwa manusia bias diarahkan untuk melakukan sesuatu
dengan memberiaknnya sugesti. Dalam hal ini, pikiran peserta didik
harus dibuat setenang mungkin, santai, dan terbuka, sehingga
bahan-bahan pelajaran yang merancang saraf penerimaan bias dengan mudah
diterima dan dipertahankan untuk jangka waktu yang lama (Zulaeha,
2013:102).
2. Prinsip-prinsip Metode Sugesti Imajinasi
Menurut Ida Zulaeha (2013:103) Prinsip-prinsip metode sugesti
imajinasi adalah:
a. Menciptakan lingkungan belajar yang gembira, nyaman, tenang,
dan rileks (tanpa stress), dengan menghilangkan ketegangan
sampai keseluruh kelas
b. Menjamin materi pelajaran yang relevan dengan penerapan metode
c. Belajar itu berlangsung ketika memahami manfaat dan pentingnya
pelajaran
40
e. Melibatkan semua indera dan pikiran otak kiri dan otak kanan
secara sadar.
f. Memaksimalkan dua program otak (otak sadar dan bawah sadar)
secara simultan
g. Menantang otak agar dapat berpikir jauh ke depan dan
mengeksplrasi apa yang sedang dipelajari dengan sebanyak
mungkin mengikutsertakan kecerdasan yang relevan untuk
memahami materi pelajaran.
h. Mengkonsolidasi bahan yang dipelajari dengan meninjau ulang
periode-periode waspada yang rileks
i. Memanfaatkan media audio visual untuk merangsang daya
imajinasi dan pemanfaatan sarana pemeblajaran yang relevan.
3. Syarat-syarat penerapan
Sebelum menerapkan metode tersebut guru harus mememiliki syarat
sebagai berikut:
a. Guru memiliki pengetahuan yang luas
b. Guru mampu mengolah emosi anak
c. Guru membangun relasi dengan anak
d. Guru menguasai konsep materi dan teknik menulis puisi
4. Langakah-langkah Metode Sugesti Imajinasi
Menurut Zulaeha (2013:106) langkah-langkah Metode Sugesti
41 a. Tahap pertama Relaksasi
(1) Membimbing peserta didik dalam melepaskan beban-beban
pikiran yang membuat ketegangan.
(2) Menciptakan suasana yang tenang bagi peserta didik sebelum
menjalani aktivitas pembelajaran.
b. Tahap kedua Memotivasi Pikiran
(1) Mengkondisikan suasana belajar peserta didik untuk
berkonsentrasi.
(2) Memotivasi pikiran peserta didik untuk memperoleh informasi
bermakna melalui afirmasi-afirmasi positif.
c. Tahap ketiga membangun emosi
(1) Mengajak peserta didik melakukan perjalanan mental untuk
membangun gagasan .
(2) Membimbing ketajaman imajinasi peserta didik melalui sugesti
positif.
d. Tahap keempat pemprograman diri
(1) Meminta peserta didik untuk mengasosiasikan fakta-fakta
kedalam makna pribadinya
(2) Membuka kembali memori jangka panjang peserta didik
dengan ilustrasi
e. Tahap kelima mengekspresikan pikiran
(1) Membimbing peserta didik dalam mengekspresikan
42
(2) Memberikan kesempatan untuk mengungkapkan gagasan
dalam bentuk tulisan.
f. Tahap keenam Merefleksikan Hasil Belajar
(1) Menunjukkan hasil karya peserta didik sebagai penguatan.
(2) Membimbing peserta didik dalam merefleksikan pengalaman
belajar yang telah dialaminya.
5. Keunggulan:
a. Pemilihan lagu yang bersyair puitis membantu para siswa
memperoleh model dalam pembelajaran kosakata
b. Pemberian apersepsi tentang keterampilan mikrobahasa yang
dilanjutkan dengan pembelajaran menulis menggunakan metode
sugestiimajinasi dapat diserap dan dipahami dengan lebih baik oleh
para siswa
c. Sugesti yang diberikan melalui pemutaran lagu merangsang dan
mengkondisikan siswa sedemikian rupa sehingga siswa dapat
memberika respons spontan yang bersifat positif. Dalam hal ini,
respons yang diharapkan muncul dari para siswa berupa
kemampuan menggali pengalaman hidup atau mengingat kembali
fakta-fakta yang pernah mereka temui, mengorganisasikannya, dan
memberikan tanggapan berupa ide-ide atau konsep-konsep baru
mengenai pengalaman atau fakta-fakta tertentu
d. Peningkatan penguasaan kosakata, pemahaman konsep-konsep dan
43
dengan peningkatan kemampuan siswa dalam membuat variasi
kalimat.
6. Kelemahan:
a. Penggunaan metode sugesti-imajinasi tidak cukup efektif bagi
kelompok siswa dengan tingkat keterampilan menyimak yang
rendah
b. Metode ini sulit digunakan bila siswa cenderung pasif
E. KAJIAN PUSTAKA
Dalam penelitian yang relevan peneliti mengambil hasil penelitian
yang di teliti oleh Titi Eka Probowati Fakultas Ilmu Pendidikina
Universitas Negeri Malang dengan judul Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Metode Sugesti Imajinasi Pada Siswa Kelas V SDN Blimbing 3 Malang. Kesimpulan dari penelitian tersebut yaitu Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan dalam 2 siklus. Data yang diolah dan dianalisis berupa data proses dan hasil pembelajaran menulis puisi. Instrumen yang digunakan yaitu pedoman observasi, pedoman wawancara guru, dan dokumentasi pembelajaran. Subyek penelitian yaitu siswa kelas V SDN Blimbing 3 Malang yang berjumlah 21 siswa, terdiri atas 12 siswa perempuan dan 9 siswa laki-laki.
44 mempunyai nilai rata-rata 69. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis puisi anak dapat ditingkatkan dengan menerapkan metode sugesti imajinasi lagu. Oleh karena itu disarankan kepada guru untuk dapat memanfaatkan metode sugesti imajinasi lagu dalam pembelajaran menulis puisi dengan materi atau pembelajaran lainnya.
Hasil dari penelitian Rizky Hardiati Shabrina Pendidikan Satra dan Bahasa Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang
2011 dengan judul skripsi Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan
Deskripsi melalui Metode Sugesti Imajinasi dengan Media Gambar
Berbasis Komputer pada Siswa Kelas IV SD N 01 Dukuh tengah
Kabupaten Brebes Tahun Ajaran 2010/2011. Kegiatan menulis merupakan
suatu proses berpikir yang dituangkan dalam bentuk tertulis. Pembelajaran
menulis karangan deskripsi salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai
siswa sekolah dasar terutama pada kelas IV. Berdasarkan hasil observasi
45
pada siswa kelas IV SD Negeri 01 Dukuhtengah masih rendah
hanya19,4% yang mencapai ketuntasan. Oleh karena itu, perlu adanya
metode dan media pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan
kemampuan menulis siswa. Masalah dalam penelitian in iadalah (1)
bagaimanakah peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa
kelas IV SD Negeri 01 Dukuhtengah setelah pembelajaran menulis
karangan deskripsi melalui metode sugesti imajinasi dengan media gambar
berbasis komputer, dan (2) bagaimanakah perubahan perilaku siswa kelas
IV SD Negeri 01 Dukuhtengah setelah pembelajaran menulis karangan
deskripsi melalui metode sugesti imajiasi dengan media gambar berbasis
komputer. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan peningkatan
keterampilan menulis karangan deskripsi kelas IV SD Negeri 01
Dukuhtengah setelah mengikuti pembelajaran menulis karangan
deskripsi melalui metode sugesti imajinasi dengan media gambar berbasis
komputer, dan (2) mendeskripsikan perubahan tingkah laku siswa kelas IV
SD Negeri 01 Dukuhtengah setelah mengikuti pembelajaran menulis
karangan deskripsi melalui metode sugesti imajinasi dengan media gambar
berbasis komputer.
Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap siklus I dan siklus II
dengan target nilai rata-rata kelas yaitu 70. Subjek penelitian ini adalah
keterampilan siswa kelas IV SD Negeri 01 Dukuhtengah. Variabel
penelitian ini adalah peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi
46
komputer. Teknik analisis data menggunakan teknik kuantitatif dan
kualitatif. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes dan nontes.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil tes awal atau prasiklus masuk
kategori cukup, yaitu menunjukkan skor rata-rata klasikal 62,67. Pada
siklus I Mengalami peningkatan 3,97% menjadi 65,16. Selanjutnya, pada
siklus II terjadi peningkatan 13,7% menjadi 74,09. Peningkatan
keterampilan menulis karangan deskripsi juga diikuti oleh perubahan
tingkah laku ke arah yang lebih positif. Tingkah laku siswa pada
pembelajaran di siklus II lebih positif daripada siklus I. Simpulan yang
dapat diambil dari penelitian tersebut adalah keterampilan menulis
karangan deskripsi pada siswa kelas IV SD Negeri 01 Dukuhtengah
mengalami peningkatan setelah mengikuti proses pembelajaran melalui
metode sugesti imajinasi dengan media gambar berbasis komputer dan
47
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIA
A. Gambaran Umum Sekolahan
1. Identitas Sekolahan
Profil MI Sukorejo 02 Suruh adalah sebagai berikut:
Nama Sekolah : MI Sukorejo 02
Alamat : Dsn.Kirang,Rt/Rw :13/05,Desa
Sukorejo
Kecamatan : Suruh
Kabupaten : Semarang
Provinsi : Jawa Tengah
Dibuka tahun : 1966
NSM : 111233220044
NIS : 60712849
Status sekolah : Swasta
Jenis sekolah : Imbas
Luas pekarangan sekolah : 39 m2
2. Visi dan Misi MI Sukorejo 02 suruh
a. Visi