1
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS
LEARNING CYCLE 5-E PADA MATERI SISTEM
PERNAPASAN KELAS XI UNTUK SMA
𝐀𝐳𝐢𝐳𝐚𝐡𝟏, 𝐕𝐢𝐯𝐢 𝐅𝐢𝐭𝐫𝐢𝐚𝐧𝐢𝟐, 𝐘𝐨𝐬𝐦𝐞𝐝 𝐇𝐢𝐝𝐚𝐲𝐚𝐭𝟐
1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2Dosen Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat
azizahazi73@gmail.com
ABSTRACT
Based on observations that have been done in July 2016 against the teachers of biology subjects at SMAN 6 Padang, that in the school has been using LKS made by teachers of their own study. But LKS is made less interesting because there are still many shortcomings. LKS used in schools are not enough to help students in the learning process, because in the LKS there are shortcomings such as, no learning instructions, no material summary, and images in the LKS less clear. Related to that was developed LKS based on Learning Cycle 5-E on the material of class XI breathing system for SMA. This study aims to determine the validity and practicality of LKS based on Learning Cycle 5-E. This research was a Research and Development (RnD) using 4-D model and consisting of define, design, develop, and disseminate. Define stage consists of analysis from pre-test and post-test, student, assignment, and concept. Design stage consists of designing of learning media in Learning Cycle 5-E Based Worksheet. Develop stage was conduted by validator for validity test consisting 3 lecturers and 2 teachers from SMAN 6 Padang. Practicallity test was tested by 2 teachers and 32 students.Result of validity test of Learning Cycle 5-E Based Worksheet byvalidator shows that the worksheet is in the criteria of very valid for 83.6%. Meanwhile, result of the practicality test conducted by teacher about the worksheet is in the very practical for 84.2% and result of practicality test conducted by students about the worksheet is in the very practical criteria for 82.7%.
Keywords : Teaching Materials, Student Worksheets, Learning Cycle 5-E
PENDAHULUAN
Bahan ajar merupakan segala bahan (baik informasi, alat, maupun teks) yang
disusun secara sistematis, yang
menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan di kuasai peserta didik dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan perencanaan dan penelaahan
implementasi pembelajaran (Prastowo,
2011:17). Tujuan dari pembuatan bahan
ajar, yaitu: a) membantu peserta didik
dalam mempelajari sesuatu, b)
menyediakan berbagai jenis pilihan bahan ajar, sehingga mencegah timbulnya rasa bosan pada peserta didik, c) memudahkan
peserta didik dalam melaksanakan
pembelajaran, d) agar kegiatan
pembelajaran menjadi lebih menarik
(Prastowo, 2011:26).
Salah satu cara untuk
2 pembelajaran lebih menarik adalah dengan menggunakan bahan ajar cetak salah satunya yaitu lembar kerja siswa (LKS),
karena dengan adanya LKS dapat
memudahkan guru dalam kegiatan
pembelajaran dan siswa akan belajar secara
mandiri, memahami serta dapat
menjalankan tugas secara tertulis.
Lembar Kerja Siswa (LKS)
merupakan lembaran-lembaran yang
digunakan peserta didik sebagai pedoman dalam proses pembelajaran, serta berisi tugas yang dikerjakan oleh siswa baik
berupa soal maupun kegiatan yang
dilakukan peserta didik (Adriantoni,
2016:112). Penggunaan LKS dalam proses belajar di sekolah dapat memberikan peluang yang lebih besar kepada siswa untuk memperoleh prestasi belajar yang lebih baik, khususnya pada mata pelajaran biologi. Salah satu cara yang dapat
dilakukan untuk dapat meningkatkan
pemahaman siswa dalam mempelajari materi sistem pernapasan adalah dengan penggunaan LKS. Bahan ajar LKS terdiri dari enam unsur utama, yaitu: judul, petunjuk belajar, kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, tugas
atau langkah kerja, dan penilaian
(Prastowo, 2011: 208).
Berdasarkan hasil observasi yang telah di laksanakan pada bulan Juli 2016 terhadap guru mata pelajaran biologi di
SMAN 6 Padang, bahwa di sekolah tersebut sudah menggunakan LKS yang di buat oleh guru bidang studi sendiri. Namun LKS yang di buat kurang menarik karena masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan. LKS yang dipakai disekolah belum cukup
membantu siswa dalam proses
pembelajaran, karena dalam LKS tersebut terdapat kekurangan seperti, tidak ada petunjuk belajar, tidak ada ringkasan materi, serta gambar yang ada di LKS kurang jelas, sehingga LKS yang digunakan siswa kurang menarik dan siswa tidak termotivasi untuk belajar.
Berdasarkan angket respon siswa terhadap bahan ajar yang dibagikan kepada 32 orang siswa didapatkan hasil sebanyak
93,3% siswa menyukai pembelajaran
biologi, 53,3% siswa kesulitan dalam mempelajari pembelajaran biologi, 90% pembelajaran biologi bersifat hafalan, 86,7% guru menggunakan LKS dalam pembelajaran biologi, 96,7% siswa pernah menggunakan LKS dalam pembelajaran
biologi, 96,7% siswa suka belajar
menggunakan LKS, 80% siswa menjawab isi LKS mudah di pahami, 30% siswa menjawab LKS atau bahan ajar yang di gunakan warnanya tidak menarik, 56,7% siswa menjawab isi LKS menarik, 76,7% siswa setuju jika di sediakan LKS berbasis Learning Cycle 5-E.
3
Berdasarkan masalah diatas,
diperlukan bahan ajar yang dapat
menunjang proses belajar mengajar. Salah satu bahan ajar yang dikembangkan adalah LKS yang berbasis Learning Cycle 5-E.
Kelebihan dari model pembelajaran
Learning Cycle 5E ini yaitu mampu
mengaktifkan siswa dan mampu
memberikan pemahaman kepada siswa
melalui penanaman konsep berfikir.
Learning Cycle 5-E adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered). Dimana LKS yang
berbasis Learning Cycle 5-E memiliki
tahapan sebagai berikut : pembangkit minat (engagement), eksplorasi (exploration),
penjelasan (explanation), elaborasi
(elaboration), dan evaluasi (evaluation) (Isriani, 2012 : 138). Cara mengaplikasikan model Learning Cycle 5-E kedalam bahan ajar dengan cara memberikan pertanyaan tentang proses faktual dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu kelebihan dari Learning Cycle 5-E adalah meningkatkan motivasi belajar karena siswa dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran. Melatih siswa belajar menemukan konsep melalui kegiatan eksperimen, melatih siswa untuk menyampaikan secara lisan konsep yang telah mereka pelajari, dan memberi kesempatan kepada siswa untuk berfikir, mencari, menemukan dan menjelaskan contoh penerapan konsep yang telah di
pelajari. Dengan demikian dapat diketahui pengetahuan awal siswa tentang pokok bahasan yang akan dipelajarai. Penyajian LKS ini dapat membantu siswa untuk mudah memahami suatu konsep dan mampu mendorong dan mengembangkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis telah melakukan penelitian tentang penelitian pengembangan yang berjudul : Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Learning Cycle 5-E Pada Materi Sistem Pernapasan Untuk SMA.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian
pengembangan (research and the
development) dengan model prosedural. Penelitian ini dilakukan di kampus STKIP PGRI Sumatera Barat dan di SMAN 6 Padang pada semester 2 Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian ini di lakukan hanya di kelas 2 IPA4. Penelitian pengembangan
Lembar Kerja Siswa (LKS) Learning Cycle
5-E ini dikembangkan dengan
menggunakan model 4-D yaitu Tahap
Define(Pendefenisian)Tujuan tahap ini
adalah menetapkan dan mendefenisikan
syarat-syarat yang dibutuhkan dalam
pembelajaran. Tahap ini dilakukan dengan menganalisis tujuan dalam batasan materi yang akan dikembangkan dalam LKS. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan
4 pada tahap define pertama analisis ujung depan yaitu untuk mengetahui masalah dasar. Pada tahap ini penulis melakukan wawancara dengan guru dan melakukan penyebaran angket kepada siswa di SMAN 6 Padang bertujuan untuk memunculkan dan menetapkan masalah dasar yang
dihadapi dalam pembelajaran biologi
sehingga dibutuhkan pengembangan bahan ajar ,kedua analisis siswa yaitu Analisis
siswa dilakukan dengan menelaah
karakteristik siswa yang akan dijadikan sebagai objek penelitian. Karakteristik tersebut meliputi tentang pendapat siswa tentang materi sistem pernapasan, usia, dan warna kesukaan siswa. Untuk mengetahui karakteristik siswa tersebut, peneliti melakukan penyebaran angket karakteristik kepada siswa. Dengan mengetahui dan memahami karakteristik yang dimiliki siswa dapat dijadikan gambaran untuk merancang LKS berbasis Learning Cycle 5-E. dan ketiga analisis tugas yaitu kumpulan prosedur untuk menentukan isi materi pelajaran. Analisis tugas dilakukan dengan merinci isi materi ajar dalam bentuk analisis struktur isi yaitu dilakukan dengan
berpedoman kepada kurikulum yang
berlaku yaitu KTSP, analisis konsep yaitu dilakukan dengan mengidentifikasi konsep-konsep utama yang dimuat dalam LKS, dan analisis tujuan pembelajaran yaitu dasar
untuk merancang perencanaan
pengembangan LKS, acuan dari analisis tujuan pembelajaran ini adalah indikator pembelajaran. Tahap Design (Perancangan) Tahap Design bertujuan untuk merancang LKS dengan pendekatan Learning Cycle 5-E pada materi sistem pernapasan. LKS ini disusun sesuai dengan SK, KD, dan indikator pencapaian materi dan tujuan
pembelajaran. Tahap Develop
(Pengembangan) Tahap ini bertujuan
menghasilkan suatu bentuk LKS biologi berbasis Learning Cycle 5-E yang telah direvisi berdasarkan masukan dari para
validator sehingga didapatkan suatu
perangkat yang dapat diujicobakan, pada tahap ini dilakukan uji validitas oleh 3 orang dosen dan dua orang guru, sedangkan uji praktikalitas oleh 2 orang guru dan 32 orang siswa.
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini
adalah angket validasi dan angket
praktikalitas. Angket validasi adalah
mengumpulkan data tentang validasi LKS oleh pakar (validator) sedangkan angket praktikalitas digunakan untuk mengetahui kepraktisan LKS oleh guru dan siswa.
Teknik Analisis data untuk
menjawab angket dan lembar validasi dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif. Data validasi dianalisis dengan uji validitas merujuk pada Riduwan (2010).
5 Data praktikalis dianalisis dengan uji praktikalitas merujuk pada Riduwan (2010). HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Uji Validitas
Uji validitas LKS berbasis learning cycle 5-E pada materi Sistem pernapasan dilakukan oleh 5 orang validator, tiga diantaranya dosen STKIP PGRI Sumatera Barat dan dua orang guru Biologi di SMA N 6 Padang. Data hasil aliditas oleh dosen dan guru dapat dilihat pada tabel 1 berikut. Tabel 1. Hasil Validasi Lembar Kerja Siswa
(LKS) Berbasis Learning Cycle 5-E oleh validator
Aspek Jumlah nilai validator
Nilai Validitas
Kriteria
Kelayakan isi 356 83,5% Sangat
Valid Kebahasaan 106 84,8% Sangat Valid Penyajian 347 81,6% Sangat Valid Kegrafikan 106 84,8% Sangat Valid Total 334,7% Rata-rata 83,6% Sangat Valid Berdasarkan analisis data pada angket uji validitas LKS dilihat dari aspek kelayakan isi dengan nilai 83,5% kriteria sangat valid dimana pada LKS ini telah disesuaikan dengan KTSP 2006 yang mencangkup kesesuaian materi dengan SK dan KD yang akan dicapai siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Prastowo (2011: 28) yang menyatakan bahwa dalam membuat suatu bahan ajar yang baik harus terdapat kompetensi yang akan dicapai siswa. Ditinjau dari aspek kebahasaan
dengan nilai 84,8% kriteria sangat valid hal ini menunjukan bahwa penulisan LKS berbasis learning cycle 5-E menggunakan bahasa yang telah sesuai dengan kaidah bahasa indonesia yang baik dan benar serta menggunakan kalimat yang singkat, padat dan jelas agar siswa mudah memahami LKS berbasis learning cycle 5-E tersebut. Hal ini sejalan dengan yang di ungkapkan oleh Afza (2016) bahwa dari aspek bahasa, LKS yang dikembangkan sudah memenuhi kualitas kebahasaan suatu LKS, yaitu memiliki keterbacaan yang baik, sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bahasa yang baik dan jelas
adalah bahasa yang sesuai dengan
keperluan komunik asi dalam bahasa pembelajaran. Bahasa yang benar adalah
bahasa yang sesuai dengan kaidah
kebahasaan. Penggunaan bahasa yang baik,
jelas dan benar akan mendorong
kemampuan berbahasa yang baik
dikalangan siswa baik secara lisan maupun
tulisan.Ditinjau dari aspek penyajian
dengan nilai 81,6% kriteria sangat valid dimana LKS yang dikembangkan dapat meningkatkan minat siswa dalam membaca materi karena LKS dilengkapi dengan tahapan learning cycle 5-E dan memiliki tampilan yang menarik sesuai dengan aslinya. LKS yang dikembangkan diringkas dari beberapa buah buku sumber yang relavan sesuai dengan materi. Hal ini sesuai
6 dengan pendapat Usman (2002: 14) yang
menyatakan bahwa media dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru. Dengan menggunakan media, horizon pengalaman anak semakin luas, persepsi semakin tajam dan konsep-konsep dengan sendirinya semakin lengkap, sehingga keinginan dan minat baru untuk belajar selalu timbul. Ditinjau dari komponen kegrafikan dengan nilai 84,8% kriteria sangat valid . Hal ini menunjukan bahwa desain LKS secara keseluruhan sudah baik dan menarik, baik dari segi jenis dan ukuran huruf, tata letak isi, tampilan cover dan gambar. Dalam penulisan isi LKS ini menggunakan jenis huruf serif (High Tower Text) dengan ukuran huruf 11 Pt. Menurut
Sitepu (2012:139-140) huruf serif
dipergunakan untuk isi/uraian materi dalam naskah dan huruf jenis huruf serif ini lebih sesuai untuk kelas yang lebih tinggi (SMA/MA/SMK kelas 10-12) dengan ukuran 10pt-11pt. Dari segi gambar yang disajikan di dalam Lembar Kerja Siswa (LKS) sesuai dengan materi, selain itu terdapat keterangan dan sumber gambar. Hal ini sesuai dengan pendapat Prastowo
(2011: 100) bahwa dengan gambar
informasi yang disampaikan dapat lebih jelas dipahami. Warna yang bervariasi pada tampilan telah disesuaikan berdasarkan warna kesukaan siswa.
Secara keseluruhan Lembar Kerja Siswa (LKS) dinyatakan sangat valid oleh validator (dosen dan guru) dengan nilai rata-rata 83,6%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis Learning Cycle 5-E pada materi sistem pernapasan yang dihasilkan layak untuk digunakan dalam pembelajaran.
2. Uji Praktikalitas
a.Uji Praktikalitas oleh Guru
Uji praktikalitas LKS berbasis
learning cycle 5-E pada materi Sistem pernapasan dilakukan oleh 2 orang guru. Data hasil uji praktikalitas oleh guru dapat dilihat pada tabel 2 berikut.
Tabel 2. Hasil Uji Praktikalitas Lembar
Kerja Siswa (LKS) berbasis
learning cycle 5-E oleh Guru. Aspek Jumlah nilai praktikalita s Nilai Praktikali tas Kriteria Kemudahan Penggunaan 58 82,8 % Sangat praktis Efisiensi waktu pembelajaran 26 86,6 % Sangat praktis Manfaat 125 83,3 % Sangat praktis Total 252,7% Rata-rata 84,2% Sangat praktis Berdasarkan analisis data pada angket uji praktikalitas ditinjau dari aspek kemudahan penggunaan dengan nilai 82,8% kriteria sangat praktis oleh guru. Hal ini
menunjukan bahwa LKS yang
dikembangkan sudah menggunakan bahasa yang baik dan benar serta mudah dipahami. Materi pada LKS tersusun secara sistematis dan juga jelas, serta dapat membantu siswa dalam memahami konsep. Hal ini sesuai
7 dengan pendapat Prastowo (2011: 205)
bahwa bahan ajar berfungsi untuk
mempermudah siswa untuk memahami materi yang diberikan dan membantu siswa menemukan suatu konsep.Ditinjau dari aspek efisien waktu pembelajaran dengan nilai 86,6% kriteria sangat praktis oleh guru. Hal ini menunjukan bahwa dengan
menggunakan LKS berbasis Learning
Cycle 5-E, waktu yang dibutuhkan guru dalam melaksanakan pembelajaran menjadi lebih efektif. Sehingga membantu guru
dalam proses belajar mengajar dan
memudahkan guru dalam menyampaikan materi sesuai dengan pendapat prastowo (2011: 206) bahwa bahan ajar bertujuan membantu pelaksanaan pengajaran kepada siswa. Ditinjau dari aspek manfaat dengan nilai 83,3% kriteria sangat praktis, oleh guru. Dengan menggunakan LKS guru dapat membimbing siswa dalam belajar. Dengan demikian, penggunaan LKS dapat mengurangi beban kerja guru untuk menjelaskan materi secara berulang-ulang
kepada siswa, sehingga membuka
kesempatan yang lebih baik kepada guru untuk memberikan bimbingan individual kepada siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat prastowo (2011: 24) bahwa fungsi bahan ajar bagi guru menghemat waktu guru serta mengubah peran guru dari pengajar menjadi seorang fasilitator.
Secara keseluruhan Lembar Kerja Siswa (LKS) dinyatakan sangat praktis oleh guru dengan nilai rata-rata 84,2%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis Learning Cycle 5-E pada materi sistem pernapasan yang dihasilkan layak untuk digunakan dalam pembelajaran.
b. Uji Praktikalitas oleh siswa
Uji praktikalitas yang diuji cobakan kepada 32 orang siswa kelas XI SMA N 6 Padang diperoleh hasil uji praktikalitas seperti pada Tabel 3 berikut.
Tabel 3. Hasil Uji Praktikalitas Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis learning cycle 5-E oleh Siswa
Aspek Jumlah nilai praktikalita s Nilai Praktikalita s Kriteria Kemudahan Penggunaan 938 83,7 % Sangat praktis Efisiensi waktu pembelajaran 394 82,0 % Sangat praktis Manfaat 2245 82,7 % Sangat praktis Total 249,4% Rata-rata 82,8% Sangat praktis Berdasarkan analisis hasil angket uji praktikalitas ditinjau dari aspek kemudahan penggunaan dengan nilai 83,7% kriteria sangat. Hal ini menunjukkan bahwa LKS
mudah digunakan oleh siswa. LKS
menggunakan bahasa yang sederhana
sehingga materi yang disampaikan mudah dimengerti. Penyajian materi pada LKS tersusun secara sistematis sehingga isi LKS mudah dipahami. Hal ini sesuai dengan pendapat prastowo (2011: 28) bahwa
8 kegunaan bahan ajar bagi siswa adalah siswa mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompentesi yang harus dikuasainya. Ditinjau dari aspek efisien waktu pembelajaran dengan nilai 82,0%
kriteria sangat praktis. LKS yang
dikembangkan sudah dapat membantu siswa belajar sesuai dengan kemampuannya sehingga waktu pembelajaran lebih efektif. Hal ini sesuai dengan pendapat prastowo (2011: 27) bahwa tujuan pembuatan bahan ajar untuk memudahkan siswa dalam melaksanakan pembelajaran. Ditinjau dari aspek manfaat dengan nilai 82,5% kriteria sangat praktis. Hal ini menunjukan bahwa masing-masing item pada aspek manfaat
tersebut telah terpenuhi. LKS yang
dihasilkan dapat membatu siswa memahami materi dengan baik serta pembelajaran guru yang kurang dipahami dapat dipelajari dengan menggunakan LKS. Selain itu LKS
berbasis Learning Cycle 5-E yang
dikembangkan juga dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar.
Menurut Prastowo (2011: 17)
mengungkapkan bahwa bahan ajar adalah bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran.
Secara keseluruhan Lembar Kerja Siswa (LKS) dinyatakan sangat praktis oleh siswa dengan nilai rata-rata 82,8%. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis Learning Cycle 5-E pada materi sistem pernapasan yang dihasilkan layak untuk digunakan dalam pembelajaran.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis Learning Cycle 5-E pada materi sistem pernapasan kelas XI untuk SMA yang dikembangkan sangat valid dan sangat praktis.
DAFTAR PUSTAKA
Adriantoni, Syafruddin. 2016. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers
Afza, Aulia. 2016. Validitas Perangkat Pembelajaran Biologi Berorientasi Model Problem Based Learning ( PBL) Bermuatan Karakter. Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi. Vol. 2. No. 1. BioCONCETTA. STKIP PGRI SUMBAR.
Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta : DIVA Press.
Riduwan. 2013. Skala Pengukuran
Variabel-variabel Penelitian. Jawa Barat. Alfabeta
Sitepu. 2012. Penulisan Buku Teks
Pelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya Offest.
9
Usman, Basyiruddin. 2002. Media
Pembelajaran. Jakarta : Ciputat Pers
Wena,Made.2011. Strategi Pembelajaran
Inovatif Kontemporer. Jakarta. Bumi Aksara.